Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ilmu fiqh dalam Islam, dimulai dari masa Nabi Muhammad hingga abad keempat hijriah. Terdapat empat periode perkembangan fiqh yaitu masa Nabi, masa sahabat, masa tabi'in, dan periode selanjutnya."
1. BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007 Perspektif BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007
B u le tin P e s a n tre n ayat yang memakai kata ini dengan pengertian
makna literal yang berbeda-beda tersebut.
kemudian menempati posisi sebagai intelektual
dan pemimpin agama. Di daerah-daerah baru
Namun ada satu ayat yang memiliki konotasi Islam ini, persoalan-persoalan baru mulai
bahwa fiqh adalah ilmu agama yakni pada ayat bermunculan. Namun demikian, para Sahabat
QS. 9:13. Tetapi pengertian ilmu agama pada berusaha sebaik-baiknya (ijtihad) untuk
ayat ini masih sangat luas, meliputi berbagai memberi keputusan legal agama berdasarkan
ilmu agama secara umum. Ia bisa berarti ilmu pada Al-Qur’an dan Sunnah atau Hadits Nabi.
Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007 tasawwuf atau sufisme (tariqat) sebagaimana Di sini, perbedaan pendapat antara opini
yang dikatakan ahli sufi Farqad (wafat 131 Sahabat di satu daerah dengan opini Sahabat di
hijriah) pada Hasan Al-Bashri (w. 110 h.). Fiqh daerah lain mulai mencuat. Seperti perbedan
Dinamika dan Signifikansi Fikih Dalam dapat juga berarti ilmu kalam (tauhid atau yang terjadi antara Sahabat Ibnu Abbas dengan
teologi), dan sebagainya. Ibnu Mas’ud tentang masalah riba. Juga antara
Islam Sahabat Umar Ibnu Khattab dengan Zayd Ibnu
Dari sini bisa dipahami bahwa pada awal Tsabit tentang arti quru’ untuk masa menunggu
Oleh: A. Fatih Syuhud perkembangan Islam, kata fiqh belum (Arab, Iddah) bagi istri yang dicerai.
bermakna spesifik sebagai “ilmu hukum Islam Kendatipun begitu perbedaan-perbedaan
Dewan Pengasuh PP Alkhoirot yang mengatur pelaksanaan ibada-ibadah ritual, tersebut tidak keluar dari spirit Al-Qur’an dan
Website:www.fatihsyuhud.com yang menguraikan tentang detail perilaku Sunnah.
dengan metode fiqh (ushul fiqh) dalam upaya Muslim dan kaitannya dengan lima prinsip
ikih. Di berbagai pesantren salaf di
F untuk memberikan atau menawarkan solusi fiqh pokok (wajib, sunnah, haram, makruh, mubah), Pada masa generasi sesudah Sahabat atau lebih
Indonesia, khususnya di Jawa, nama ini serta yang membahas tentang hukum-hukum populer dengan istilah Tabi’in, timbullah tiga
merupakan satu disiplin ilmu yang yang memuaskan kepada masyarakat. Sebab
kalau tidak mudeng (responsif) terhadap kemasyarakatan (muamalat). Hal ini bisa divisi besar secara geografis di dunia Islam,
paling diminati dan sangat populer. dimaklumi mengingat pada waktu itu para yaitu Irak, Hijaz dan Syria. Di mana masing-
Seorang santri rela ‘mendekam’ bertahun tahun, masalah-masalah fiqh yang berkembang, tentu
hal ini akan mengurangi respek masyarakat. Sahabat Nabi tidak atau belum membutuhkan masing mempunyai aktivitas legal yang
bahkan puluhan tahun, di pesantren mendalami suatu piranti ilmu tertentu untuk mengatur independen. Di Irak kemudian terdapat dua
ilmu yang satu ini. Ia tidak akan berani pulang kehidupan mereka. Mereka tinggal melihat dan golongan fiqh yaitu di Basrah dan Kufah. Di
kampung sebelum tuntas mengkaji secara men- Fiqh begitu signifikan bagi kehidupan umat. Hal
ini terjadi karena fiqh merupakan piranti pokok mencontoh perilaku sehari-hari kehidupan Syria aktivitas hukumnya tidak begitu dikenal
dalam kitab-kitab fiqh standar madzhab Syafi’i. Nabi, sebab pada beliaulah terletak wujud kecuali lewat karya-karya Abu Yusuf.
yang mengatur secara mendetail perilaku
kehidupan umat selama dua puluh empat jam paling ideal Islam. Para Sahabat Nabi dapat Sedangkan di Hijaz terdapat dua pusat aktivitas
Secara implisit bisa dipahami, bahwa disiplin menikmati secara live (langsung) implementasi hukum yang sangat menonjol yaitu di Makkah
ilmu yang paling dituntut untuk dikaji dan setiap harinya. Oleh karena itu dapatlah
dikatakan bahwa fiqh adalah “Islam kecil” paling pas dan utuh peri kehidupan Islami; dari dan Madinah. Di antara keduanya, Madinah
didalami oleh seorang kyai adalah ilmu fiqh. cara berwudlu, shalat, puasa, haji, berinteraksi lebih terkenal dan menjadi pelopor dalam
Dengan gelar K.H. bukan berarti ia bebas sedang Islam itu sendiri sebagai “fiqh besar”
dalam konteks bahwa Islam sebagai a way of dengan tetangga, dengan sesama Muslim perkembangan hukum Islam di Hijaz. Malik bin
ongkang-ongkang kaki. Ia harus terus belajar. ataupun non-Muslim, sampai pada hal-hal yang Anas atau Imam Malik (w.179 h./795 m.)
Hal ini terjadi karena, pertama, ia kuatir ilmu life (tuntunan hidup) para pemeluknya.
bersifat bisnis dan politis. pendiri madzhab Maliki adalah eksponen
fiqh-nya kalah canggih sama santri-santrinya terakhir dari ahli hukum golongan Madinah.
Pengertian dan Perkembangan Fiqh
yang makin lama tambah kritis. Kedua, dengan Pada awal perkembangan Islam, khususnya Sedangkan dari kalangan ahli fiqh Kufah
Kata fiqh sebenarnya berasal dari kata bahasa
adanya era globalisasi dan hi-tech (teknologi pada era Nabi, Islam belum menyebar secara terdapat nama Abu Hanifah.
Arab, yaitu bentuk masdari (verbal noun)
tinggi) permasalahan di seputar fiqh-pun luas dan cepat seperti pada dekade-dekade
dari akar kata bentuk madhi (past tense) faquha
semakin berkembang dan bertambah ruwet. berikutnya. Sehingga persoalan-persoalan Beberapa tahun kemudian muncullah nama
yang secara etimologis berarti “mengerti,
Masyarakat di pedesaan menjadi semakin maju hukum baru belum muncul dan dengan Muhammad bin Idris Ash-Shafi’i (w.204 h/ 820
mengetahui, memahami dan menuntut ilmu.”
dan kritis. Seiring dengan ini kyai-pun harus demikian perbedaan pendapatpun belum m.) atau Imam Syafi’i pendiri madzhab
Kata fiqh juga dianggap sinonim dengan kata
pula mengikuti mainstream (arus utama) mencuat ke permukaan. Setelah Nabi wafat, Syafi’iah yang merupakan salah satu murid
ilmu. Dalam Al-Qur’an terdapat dua puluh
informasi kontemporer serta mengaitkannya para sahabat menyebar ke berbagai penjuru Imam Malik. Kemudian muncullah nama Abu
dunia Islam, banyak dari mereka yang Abdillah Ahmad bin Hanbal (w.241 h./ 855
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al-Mujadalah 11) 2
2. Perspektif BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007 Perspektif BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007
m.), atau Imam Hambali, pendiri madzhab (konsensus ulama) dan Qiyas (analogi). Sumber Periode keempat bermula dari abad keempat seakan menjadi konsensus dari semua
Hanabalah. Beliau adalah murid Imam Syafi’i. hukum yang keempat ini akan diberlakukan hijrah sampai sekarang. Para ahli fikih mulai permasalahan. Kelompok ini cenderung berpikir
Pada saat munculnya empat pendiri madzhab apabila terjadi suatu kasus yang solusinya tidak sibuk mengembangkan metode pengambilan hitam-putih serta halal-haram. Mereka seakan
fiqh dan kumpulan hasil-hasil karya mereka ditemukan dalam sumber hukum yang tiga. hukum hasil karya para pendiri madzhab yang lupa (atau memang pura-pura lupa) bahwa kitab
inilah, diperkirakan istilah fiqh dipakai secara Berdasarkan keempat sumber hukum inilah empat dan tidak lagi memakai metode-metode kuning yang menjadi simbol kebangggan
spesifik sebagai satu disiplin ilmu hukum Islam para pakar hukum Islam atau pakar ahli fikih hukum yang independen dalam segala aktivitas mereka, dikarang sesuai dengan tuntutan situasi
sistematis, yang dipelajari secara khusus menetapkan keputusan-keputusan hukum yang hukumnya. dan kondisi pada waktu itu.
sebagaimana dibutuhkannya spesialisasi untuk senantiasa berkembang selaras dengan
mendalami disiplin-disiplin ilmu yang lain. perkembangan zaman. Dari sini, muncullah Fikih dalam Wacana Kontemporer Di lain pihak, kalangan islam liberal (mungkin)
ratusan bahkan ribuan kitab-buku tentang terlalu kebablasan dalam menolak karangan
Setelah tahun 241 hijriah atau 855 masehi, yaitu hukum Islam atau fikih sebagai antisipasi serta Zaman terus berubah dan berkembang. Dan ulama salaf. Mereka beranggapan bahwa hukum
tahun wafatnya pendiri madzhab fiqh terakhir, respons ahli fikih terhadap persoalan-persoalan kini, eksistensi kitab kuning dalam sorotan. Di adalah milik akal, sehingga setiap orang mampu
Imam Hanbali, maka berakhir pulalah era para hukum pada masing-masing zamannya. satu sisi, ia tetap menjadi “materi wajib” bagi membuat dan mencetak hukum asalkan masih
pakar hukum Islam yang independen (mujtahid umat Islam tradisional (baca: santri-pesantren) berpijak pada maslahah-mafsadah (dalam
mutlaq). Secara faktual, para ahli fiqh setelah Dari kalangan madzhab Syafi’i (madzhab yang dalam menjawab berbagai macam problematika persepsi otak mereka sendiri). Kelompok ini
itu cukup berafiliasi pada salah satu metode dianut oleh mayoritas umat Islam Indonesia), kehidupan umat Islam. Mereka (sepertinya) juga berpandangan bahwa ulama-ulama dulu
pengambilan hukum (ushul fiqh) yang terbit ratusan bahkan ribuan buku fikih, hasil meyakini bahwa semua permasalahan umat juga manusia biasa yang karangannya masih
ditetapkan oleh Imam madzhab yang karya ulama-ulama fikih terdahulu. Kitab-kitab masih bisa dijawab oleh khazanah-khazanah perlu dikritisi dan dikaji ulang, sehingga
empatdiatas. ini—yang di kalangan pesantren di sebut kitab klasik itu. Di sisi lain, kelompok Islam diperlukan ijtihad baru yang lebih toleran dan
kuning — menjadi pokok kajian para santri di modernis (liberalis) justeru “setengah hati” elegan. Mereka menganggap bahwa semua
Pada saat yang sama kompilasi serta studi kritis pesantren salaf, sebagaimana telah disinggung dengan kitab kuning. Bagi mereka, tidak semua orang berhak berijtihad sesuai dengan
terhadap Hadits-hadits Nabi mulai mendapatkan pada awal tulisan ini. permasalahan di zaman serba mesin ini mampu kehendaknya. Toh, kata mereka, jika ternyata
momentum. Dari sini muncullah nama-nama dijawab dan direspon oleh kitab yang dikarang ijtihadnya salah masih mendapat satu pahala.
perawi (pengumpul) Hadits terkenal seperti Abu Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan pada ratusan tahun yang silam, ketika zaman
Abdullah Muhammad Abu Ismail al-Bukhari bahwa perkembangan ilmu fikih terbagi dalam masih “sederhana”. Oleh karenanya, kata Pertanyaan selanjutnya adalah, “Seberapa
atau Imam Bukhari (w.256 h.), Muslim Ibn al- empat periode. Periode pertama dimulai dari kelompok terakhir, diperlukan kajian atau pantaskah mereka melakukan ijtihad?”Sudah
Hajjaj atau Imam Muslim (w.261 h.), Tirmidzi hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah (632m.) bahkan ijtihad baru, karena kitab kuning lahir cukupkah kapasitas keilmuan mereka untuk
(w.279 h.), Abu Dawud (w.279 h.), Ibnu Majah dan berakhir ketika beliau wafat (966m.). dan tercipta untuk menjawab permasalahan di mengkaji hukum agama dari sumber aslinya?
(w.273), Nasai’I (w.303 h.). Kumpulan Hadits- Periode ini merupakan masa legislatif Islam, di masanya, sedangkan “al-hukmu yaduru ma’a Ijtihad bukan barang murahan yang bisa
hadits mereka terkenal dengan sebutan Kutub mana prinsip-prinsip hukum Islam telah illatihi: wujudan wa adaman”. dilakukan oleh siapapun. Ada banyak kriteria
as-Sittah atau Enam Kitab Kumpulan Hadits- ditanam oleh Tuhan melalui al-Qur’an dan yang harus dipenuhi oleh calon mujtahid.
hadits Nabi. Enam kodifikasi Hadits ini oleh hadits Nabi. Kalangan pesantren seakan enggan
para pakar fiqh pasca Imam Madzhab yang bersinggungan dengan kitab-kitab fiqh Dus, diperlukan kearifan untuk menjembatani
empat diambil sebagai salah satu sumber Periode kedua sejak wafatnya Nabi (pada awal kontemporer. Sebaliknya, kelompok modernis kesenjangan yang terjadi, misalnya kalangan
rujukan utama di dalam membuat aktivitas munculnya fikih empat madzhab), meliputi juga merasa “gengsi” mengkaji kitab klasik. pesantren sudah mau membuka diri untuk
hukum Islam. masa Sahabat dan Tabi’in. Periode ketiga, pada Dan kesenjangan pun lahir. Siapa yang benar mengenal dan mengkaji fiqih kontemporer serta
abad kedua dan ketiga hijrah, ditandai dengan dan siapa yang salah? Tak mudah mencari melepas “baju” fanatisme yang berlebihan
Pada prinsipnya keempat madzhab fikih munculnya studi-studi ilmu hukum Islam secara jawabnya. Dan mereka tak sepenuhnya salah. terhadap eksistensi kitab kuning, karena walau
(Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) secara teoritis dan sistematis yang mengarah pada Yang salah di sini adalah sifat ekstrem dalam bagaimanapun kitab kuning tidak bisa dipaksa
substantif tidaklah berbeda, yang berbeda satu tegaknya empat madzhab Sunni yaitu Hanafi, keduanya. Ironis. Yang salah adalah oknum untuk menjawab semua permasalahan global.
sama lain hanya menyangkut hal-hal detail Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Pada periode pesantren yang menganggap kitab kuning Dalam hal ini, langkah strategis telah ditempuh
(furu'). Kesamaan substantif ini terutama inilah istilah ‘fikih’ menjadi spesifik untuk ilmu adalah sabda agama yang sakralitasnya nyaris oleh pesantren dengan melakukan istinbat
berkaitan dengan sumber-sumber hukum yang hukum Islam, dan pada era ini pula istilah menyamai al-Qur’an, sehingga tidak perlu jama'i (sistem penggalian hukum secara
mereka pakai dalam melaksanakan aktivitas Syariah mulai diidentikkan dengan fikih. digugat dan dipermasalahkan keabsahannya. kolektif) seperti yang diisyaratkan hasil Munas
hukumnya: al-Qur’an, al-Hadits, Ijma’ Maka, ketika kitab kuning sudah berbicara, ia Alim Ulama NU di Lampung beberapa tahun
3 4
3. Perspektif BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007 Kolom Santri BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007
yang-lalu. - Abdur Rahim, The Principle of Muhammadan Sholat Jenazah mendahulukan hal yang lebih dan sangat
Jurisprudence, All Pakistan Legal Decisions, Lahore, Oleh: Moch. Su`udi bermanfaat bagi mayat. Akan tetapi, inilah
1958.
Kiranya, istinbat jama'i ini menjadi solusi Santri PP. Al-Khoirot kenyataan yang saat ini terjadi pada
- Mas’ud, Muhammad Khalid, Islamic Legal Philosophy,
alternatif untuk mensiasati dan menjembatani International Islamic Publishers, New Delhi, 1989. masyarakat, khususnya masyarakat awam.
kesenjangan-dalam satu sisi dan membuka kran - Husain, Syed Athar, Muslim Personal Law: an Pada dasarnya sholat jenazah Kemungkinan terjadinya permasalahan
pemikiran kaum pesantren dalam menjawab Exposition, Muslim Personal Law Board, Lucknow, (mensholatkan mayyit) hukumnya fardu tersebut karena beberapa faktor, 1- karena
problematiaka sosial di sisi yang lain walaupun
1989. Kifayah (kewajiban universal) dengan arti, anggapan hanya fardu kifayah, sehingga mereka
- Hitti, P.K., History of the Arabs, Macmillan Education apabila ada satu orang yang melakukannya,
harus tetap berpijak pada landasan Ltd., London, 1989. merasa sudah tidak mempunya kewajiban lagi
“almuhafadlah ala al-qadim as-sholeh, wal akhd - Mir, Mustansir, "The Qur’an in Muslim Thought and
maka kewajiban sholat tersebut bagi yang lain karena sudah ada yang melakukannya, 2-
bi al-jadid al-ashlah" (melestarikan nilai lama Practice" dalam Esposito, op.cit., Vol.III. menjadi gugur. Pada akhir-akhir ini, yang sering karena kurangnya pemahaman tentang besarnya
yang baik, dan mengambil nilai baru yang lebih - Syed Muhammad al-, Zubdah al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, kita jumpai ketika ada orang meninggal dunia, manfaat sholat jenazah bagi mayyit, jadi dalam
Ar-Rasyid, Madinah, 1981 sangat sedikit dari orang yang berta`ziyah yang
bermanfaat). Wallahu a’lam.[] - Maliki, Syed Muhammad al-, Ilm Musthalah al-Hadits, hal ini sangat perlu penekanan dari tokoh
turut serta melakukan sholat jenazah bila masyarakat, khususnya tokoh masyarakat
Madinah, 1991.
Referensi: dibandingkan dengan para penta`ziyah yang setempat tentang manfaat sholat (yang
sibuk dengan persiapan pemakaman yang
PUISIAL-KHOIROT sesungguhnya pekerjaan tersebut jika
merupakan doa) bagi mayyit, 3- karena
- Al-Quran dan Hadith kemalasan untuk melakukannya, dan 4- karena
- Azami, Nizamuddin, Aqsam al-Hadits fi ushul at-Tahdits, ditinggalkan dalam waktu yang sebentar untuk tidak mengetahui rukun-rukun, cara, dan
Deoband (India), (tanpa tahun). Zaman Akhir melakukan sholat jenazah, tidak akan ada bacaan yang harus dibaca dalam sholat jenazah.
- Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, LP3ES,
Jakarta, 1982. 0leh: Syamsuri Cs. masalah atau hanya duduk sambil ngobrol Sebagai seorang muslim sudah seharusnya
- Steenbrink, Karel A., Pesantren Madrasah Sekolah,
ngalor ngidul, bahkan yang sangat mengetahui dan mempelajari cara dan rukun-
memprihatinkan apa yang diobrolkan ternyata
LP3ES, Jakarta, 1986.
"Inilah Zaman yang sejak dulu kita rukun sholat jenazah, kemudian mengajarkan
- Wahjoetomo, Dr. dr., Perguruan Tinggi Pesantren tentang togel. Padahal sholat jenazah sangatlah pada muslim yang lainnya yang belum mengerti
Pendidikan Alternatif Masa Depan, Gema Insani Pers, takuti, Sebagaimana diterangkan besar manfaatnya bagi mayyit seperti yang telah dan mengetahuinya.
Jakarta, 1997.
- Zuhri, KH Saifuddin, Guruku Orang-orang dari
dalam pernyataan Ka`ab dan Ibnu diterangkan didalam sebuah hadits yang
Pesantren, Al-Maarif, Bandung, 1974. Mas`ud. diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra :"saya Rukun Sholat Jenazah
mendengar Rosululloh saw, bersabda: "tidak
- Khalaf, Abdul Wahhab, Ilm Ushul al-Fiqh, Dar al-
Qalam, Kuwait, 1986/1406. Yaitu zaman dimana segala 1- Niat, (sama seperti shalat-shalat lainnya)
ada seseorang muslim yang meninggal dunia
- Goldziher, I, "Fikh" dalam E.J. Brils First Encyclopaedia kebenaran ditolaknya, kemudian ada 40 orang yang tidak
dan diharuskan berniat fardhiyah meskipun
of Islam, Brill, Leiden, 1987, Vol.3. tidak mengucapkan lafadz kifayah
- Schacht, J. "Fikih" dalam The Encyclopaedia of Islam,
sedangkan kezaliman dan menyekutukan Allah menyolati jenazahnya, 2- Berdiri bagi yang mampu (sama seperti
Luzac & Co., London, 1960, Vol.2. kejahatan mendapat sambutan. melainkan ia telah mendapatkan syafa`at shalat fardhu lainnya)
- Allaq, Wait B. "Faqiha" dalam Esposito, J.L. (Ed.) The (pertolongan) dari Allah SWT." (HR. Muslim) 3- Mengucapkan takbir sebanyak empat kali
Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, dan juga hadits yang diriwayatkan dari Abu
Oxford University press, New York, Oxford, 1995, dengan takbiratul ihram, dan tidaklah batal
Vol.II. Zaman buta-tuli yang syarat dengan Hurairah bahwa Rosululloh saw, bersabda: shalatnya seseorang apabila bertakbir lebih
"Barang siapa yang mengiringkan jenazah
- Yasui, Lewis Ma’luf El-, Al-Munjid, Dar el-Machreq, kekeliruan, serta Iblis naik turun. dari empat takbir sekalipun disengaja.
Beirut, 1986, hlm.591. - Cowan, J.M. (Ed.). seorang muslim dengan penuh keimanan dan 4- Membaca Surat Al-fatihah setelah takbir
- The Hans Wehr Dictionary of Modern Written Arabic, hanya mengharapkan pahala kepada Allah serta
Spoken Language Services, Inc., Ithaca, New York, 1976. yang kedua,
menungguinya sampai jenazah disholatkan dan
- Maqdisi, Muhammad Faidullah al-, Fathur-Rahman li Jika keadaan tetap seperti selesai dikubur, maka ia pulang membawa
5- Membaca shalawat.
Thalib Ayat al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut, 1989/1409 - 6- Mendo'aka si mayit (dengan do'a-do'a yang
Ghazali, Abu Hamid al-, Ihya Ulum ad-Din, Cairo, 1939, ini, dan tidak ada perubahan, pahala dua qirath, setiap qirath menyerupai khusus ).
Vol.1. niscaya tidak ada mayat yang gumung uhud. Dan barang siapa yang pulang 7- Mengucapkan salam setelah takbir yang
- Glasse, Cyril, The Concise Encyclopaedia of Islam, hanya sampai jenazah disholatkan, maka ia
Stacey International, London, 1989. ditangisi, dan tidak ada keempat .
pulang dengan membawa satu qirath". (HR.
- Hasan, Ahmad, The Early Development of Islamic kelahiran bayi yang disambut Bukhori). Seharusnya hadits ini sudah
Jurisprudence, Islamic Research Institute, Islamabad,
1982. gembira". dipahami dan menjadi pedoman bagi orang Syarat-syarat Shalat Jenazah
mukmin khusunya bagi orang-orang yang
berta`ziyah, sehingga mereka lebih cenderung
5 6
4. Kolom Santri BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007 Kolom Santri BULETIN AL KHOIROT Edisi 01/Vol. 01/Juni/2007
Selain syarat—syarat yang ada di dalam bertambah. Semua makna di atas akan terlihat (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta yang terjadi pada zaman pemerintahan Abu
shalat ada juga beberapa syarat yang harus jelas tatkala seseorang telah menunaikan zakat. bendamu yang kamu simpan untuk dirimu Bakar Ash-Shidiq dengan tegas beliau meme-
dipenuhi dalam shalat jenazah, seperti: sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat dari rangi orang-orang yang menghalangi zakat.
1- Si mayit harus suci terlebih dahulu Ulama syari'ah menjelaskan bahwa yang yang kamu simpan itu". (At-Taubah: 34-35) Zakat adalah peraturan yang menjamin
2- Tidak boleh membelakangi ( berada di dimaksud dengan istilah zakat adalah hak yang Dan Rasulullah menjelaskan tentang dan memberantas kesenjangan sosial yang tidak
depan mayat) hal ini apabila mayat hadir . berupa harta yang wajib ditunaikan dalam harta bentuk siksa tersebut dalam haditsnya: bisa hanya ditanggulangi dengan
3- jarak antara orang yang sholat dengan mayat tertentu untuk diberikan kepada kelompok "Tidaklah seseorang yang memiliki simpanan mengumpulkan sedekah perorangan yang
tidak lebih dari tiga ratus hasta (dzira'). tertentu dan dalam waktu tertentu pula. harta lalu tidak mengeluarkan zakatnya bersifat sunnah belaka.
4- tidak ada penghalang antara orang yang melainkan akan dipanaskan dalam Neraka Tujuan utama disyari'atkan zakat adalah
sholat dengan mayat. Jahannam, lalu dijadikan lempengan-lempengan untuk mengeluarkan orang-orang fakir dari
Zakat adalah hak orang lain bukan pemberian
yang akan disetrikakan di punggung dan kesulitan hidup yang melilit mereka menuju
dan karunia dari orang kaya kepada orang
Demikian rukun dan beberapa syarat dasar dari dahinya hingga Allah memutuskan perkara di kemudahan hidup mereka sehingga mereka bisa
miskin. Zakat adalah hak harta yang wajib
sholat jenazah, semoga dapat kita jadikan antara hamba-Nya pada suatu hari yang dihitung mempertahankan kehidupannya dan tujuan ini
dibayarkan dan syari'at Islam telah
pedoman dan pengetahuan dasar dalam sehari sama dengan lima puluh ribu tahun". tampak jelas pada kelompok penerima zakat
mengkhususkan harta yang wajib dikeluar-kan
mensholati jenazah. (Muttafaq 'alaih dari Abu Hurairah) dari kalangan gharim (orang terlilit hutang) dan
serta kelompok orang yang berhak menerima
Pedih dan beratnya siksaan itu ibnu sabil (orang yang sedang dalam bepergian
zakat, juga menjelaskan secara jelas tentang
Referensi: dikarenakan hak-hak orang miskin yang kehabisan bekal). Zakat juga berfungsi sebagai
- Subul as Salam Syarah Bulugh al-Marom
waktu yang tepat untuk mengeluarkan
tertahan sehingga mereka harus merasakan pembersih hati bagi para penerima dari penyakit
- Nihayah Az-Zain fi Irsyad al-Mubtadi`in kewajiban zakat. Allah SWT memberi dorongan
kepedihan dan kesengsaraan hidup akibat dari hasad dan dengki serta pembersih hati bagi
- Media Ummat (Minggu I.J. Ula 1428 H untuk berzakat dengan firmanNya: "Ambillah
ulah orang-orang kaya yang menahan zakat. pembayar zakat dari sifat bakhil dan kikir.
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
Islam tidak hanya memberi sanksi di akhirat Adapun dampak positif bagi
"Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu itu kamu membersihkan dan mensuci-kan
bahkan di dunia Allah memerintahkan kepada perekonomian antara lain mengikis habis
yang paling unggul. Ilmu yang dapat mereka." (At-Taubah: 103)
membimbing menuju kebaikan dan taqwa, negara untuk mengambil dengan paksa harta penimbunan harta yang membuat perekonomian
ilmu paling lurus untuk dipelajari" zakat dari mereka yang mengha-langi zakat. tidak normal, dengan membayar zakat maka
Dan dari hadits Rasulullah saw, bahwa beliau Dan di antara kelebihan negara Islam adalah peredaran keuangan dan transaksinya berjalan
bersabda: negara yang pertama kali dalam sejarah yang secara normal dan akan mampu melindungi
ZAKAT mengobarkan peperangan dalam rangka stabilitas harga pasar walaupun pasar terancam
"Sesungguhnya Allah menerima sadaqah dan membela hak orang fakir miskin sebagaimana oleh penimbunan.+
Betapa indahnya Islam memilih kalimat zakat
diambilnya dengan tangan kanan-Nya lalu
untuk mengungkapkan hak harta yang wajib
dikem-bangkan untuk seseorang di antara JADWAL PENGAJIAN PP. AL-KHOIROT
PENGAJIAN REGULER
dibayarkan oleh orang yang kaya kepada orang
kalian, seperti seseorang di antara kalian NO. NAMA KITAB MU`ALLIM WAKTU WIB KET.
yang miskin.
memelihara anak kuda yang dimilikinya, hingga 1 Kafrawi
KH. Zainal Ali 07:00 – 08:30 Putra
sesuap makanan menjadi sebesar gunung 2 Kailani
3 Lu`Lu` Wal Marjan 16:00 – 16:30 Putra-putri
Uhud". (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, hadits ini 4 Bughiyatul Mustarsyidin
Kyai Ja`Far Shodiq
16:30 – 17:00 Putra-putri
Secara etimologi zakat berarti pensucian dishahihkan oleh beliau dari Abu Hurairah) 5 Iqna`
sebagai-mana firman Allah: "Sesungguhnya 6 Muhaddab
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu". 7 Fathul Wahhab KH. Zainal Ali 20:00 – 21:00 Putra-putri
Sebaliknya Allah memberi peringatan keras 8 Tafsir Jalalain
(Asy-Syams: 9), dan zakat berarti memuji dan
kepada orang-orang yang tidak menunaikan 9 Bulughul Marom
menghargai seperti firman Allah: "Maka PENGAJIAN REGULER PUTRI
zakat dengan firman-Nya:"Dan orang-orang
janganlah kamu mengatakan dirimu suci". (An- NO. NAMA KITAB MU`ALLIM WAKTU WIB KET.
Najm: 32)
yang menyimpan emas dan perak dan tidak 1 Sullam
menafkahkannya pada jalan Allah, maka 2 Safinah
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa 3 Bidayatul Hidayah Nyai Hj. Luthfiyah Syuhud 07:00 – 08:00 Santri Putri
Zakat juga bermakna tumbuh dan bertambah mereka akan mendapat) siksa yang pedih 4 Syarah Fathul Majid
5 Irsyadul `Ibad
sebagaimana dikatakan zakatuz zar'i artinya pada hari dipanaskan emas perak itu dalam 6 Mutammimah
tatkala tumbuhan sedang tumbuh merekah dan Nyai Hj. Luthfiyah Syuhud 19:30 – 20:30 Santri Putri
Neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya 7 Kailani
7
www.alkhoirot.com Telp. (0341) 879709