SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Descargar para leer sin conexión
MAKALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
OLEH
ALBINO DE ARAUJO
10.01.02.435
EKONOMI
AKUNTANSI
VI/B
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UNIVERSIDADE DA PAZ
(UNPAZ)
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen “ dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat
menambah dan memperluas wawasan mahasiswa/i untuk mengetahui pentingnya
pengambilan keputusan dalam manajemen. Alur pemaparannya dibuat sedemikian
rupa dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk
memahaminya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam
membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi.
Akhir kata penulis ucapkan terma kasih kepada dosen selaku mata kuliah
teori pengambilan keputusan dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dili, 10 Juni 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PEDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat.................................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 4
2.1 Defenisi Keputusan Menurut Para Ahli ............................................................. 4
2.2 Defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli...................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 7
3.1 Antara keputusan dan masalah........................................................................... 7
3.2 Pengambilan keputusan ....................................................................................... 7
3.3 Praktek membuat Keputusan.............................................................................. 12
3.4 Melaksanakan Keputusan.................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan............................................................................................................ 15
4.2 Saran ...................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua
atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan
pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa
keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang
tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada
tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses
yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai
proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya
dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Benar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan,
maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”. Manajemen
menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem
Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk
manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang
berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat
menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian
banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan
ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam
konflik. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk
persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang
dihadapi mugnkin serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri
khusus dari permasalahan yang baru timbul.
Teori Pengambilan Keputusan
• Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum pernah dialami
sebelumnya.
2
• Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah
kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi
keputusan dapat dibuat.
• Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan
sendiri mauapun kepentingan kelompok.
• Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas.
Empat Kategori Keputusan
1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian ( certainty )
Suasana dikatakan certainty jika semua informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai
contoh dalam merumuskan model.
2. Keputusan dalam keadaan resiko ( risk )
Suasana dikatakan risk jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh
peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk
mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas
amat berperan.
3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)
Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi
diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing.
4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan
tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada
tindakan pesaing.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan dalam
makalah ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan yang efektif dan cara
mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan teori pengambilan
keputusan?
3
1.3 Tujuan Permasalahan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini, yaitu:
1. Wawasan mahasiswa/i bertambah luas.
2. Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Definisi Keputusan Menurut Para Ahli
1. Herbert A. Simon
Seorang ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga
tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:
a. Amendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan
yang memerlukan pengambilan keputusan.
b. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah.
c. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan
sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg a koleganya
mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu:
• Tahap identifikasi
• Tahap pengembangan, dan
• Tahap seleksi
2. James A.F. Stoner
Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu:
a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan;
b. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan
c. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
3. Prajudi Atmosudirjo
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang
suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
4. Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hokum situasi. Apabila semua fakta
dari situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas
5
maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak
sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu
merupakan wewenang dari hukum situasi.
5. Ralph C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula
berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana
semula.
Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hokum
situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa
yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat
juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan
antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.
Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri
pada human relations.
2.2 Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti
dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi
tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama
dengan pembuatan keputusan, yaitu:
1. George R. Terry
6
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu
diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).
2. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang
matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3. James A. F. Stoner
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas,
sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari
alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Antara Keputusan dan Masalah
Sejauh mana pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan
Lend Plom mengenai metode ideal dalam membuat keputusan kreatif, tetapai
praktek membuat keputusan kreatif merupakan hasil yang pasti ketika sukses
dalam memecahkan masalah. Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam
pemecahan masalah untuk membuat keputusan harus dianggap sebagai pembuka
untuk memecahkan masalah. Seperti diketahui, berbagai masalah insani akan
selalu ada untuk selamanya. Anehnya, jarang sekali masalah itu mudah
dipecahkan. Meskipun demikian, disamping terdapat perbedaan pemahaman dan
upaya menyelesaikannya, masalah-masalah tersebut menuntut penggunaan akal
secara sempurna untuk memecahkannya.
Manusia, sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam
menyelesaikan suatu persoalan, sementara masalah merekapun tentu berbeda pula.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk
mengikuti suatu metode tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia.
Dalam realitasnya, penggunaan rasio kadang-kadang lebih berguna dalam
memecahkan masalah daripada unsur lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa
kita mesti mengetahui secara persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman
masalah yang mesti dihadapi, kemudian baru berpikir secara rasional mengenai
cara atau metode untuk menghadapi dan memecahkannya.
3.2 Pengambilan Keputusan
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah.
Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya
bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara
mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering
digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu :
8
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima
oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai
beberapa unsur :
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai
masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat
diurutkan menurut prioritas masalah).
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat
keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan
prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan,
nilai, dan sasaran yang ditetapkan
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering
ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori
ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif
yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif
ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab
dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara
teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan
menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat
ditanggulangi.
9
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan
terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan
baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan
inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-
keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model
pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat
keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental
pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada
hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan
pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam
proses pengambilan keputusan.
Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk
mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Metode Konservatif/Konvensional
Menurut lend plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat
keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah
yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan
menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang
lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas
dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi
msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil.
Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah
incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau
dirancang oleh orang lain.
Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
10
b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama.
c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada
kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan
pemikiran pemikiraan baru.
d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas.
e. Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru
dalam membuat keputusan keputusan yang efektif.
2. Metode Rasional
Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-
mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah
dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-
persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk
bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan
sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian,
pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu
cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada
suatu rencana yang efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh
yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail
mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan,
kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam
mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling
ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan
realistis.
3. Metode Pemograman Linier
Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa
fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang
kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer.
Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai
teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi
matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya
,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai
hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
11
Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu modal
matematik /teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik
dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang
saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris
dan amerika serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu
mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk
berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses
kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses
pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta
logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan.keputuan tersebut ternyata
bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan
penelitian .
4. Metode Pemograman Integrer
Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang
membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat
mempertanyakan “berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini”?,
pengusaha akan bertanya “berapa jumlah karyawan yang harus diterima
berdasarkan tambahan investasi” ?, atau developer yang menanyakan ,” berapa
gedung yang harus dibangun tahun ini”? mungkinkah manajer yang ditanya
akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi
dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta,
sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya
Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200
juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan.
Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang
diraihnya sebesar mungkin ?
5. Metode Peramalan
Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tuirunanya,
mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi
pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi
mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa
mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertukmbuhan ekonomi
12
tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para
astrologmaupun ; paranormal.
Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik
untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan
datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data
masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari
disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh
para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka
kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat
dijelaskan secara matematik maupun statistik.
Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang
masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan
terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat
memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang
perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya
prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam
menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut.
Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan
Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah
Keterangan :
K = Kualitas
P = Penerimaan
3.3 Praktek Membuat Keputusan
Berkenaan dengan tema ini, ada tiga istilah yang hampir sama digunakan,
yaitu shina’at al qarar (memproses keputusan), ‘ittikhadz al qarar (membuat
keputusan), dan ‘ishdar al qarar (mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan.
shina’at al qarar sebagaimana pemahaman kami, merupakan suatu proses integral
pembuatan keputusan dari awal sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus
menyiapkan apa saja hal-hal pokok dalam pembuatan keputusan sampai ditemukan
alternatif bagus pada puncak proses pengambilan keputusan, yaitu
terealisasikannya tujuan utama disamping tepecahkannya suatu problem.
Istilah ‘ittikhadz al qarar merupakan langkah dalam proses pembuatan
keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif yang dianggap paling
13
ideal. Menurut pemahaman kami, ‘ittikhadz al qarar itu juga mencakup tiga
langkah sebelumnya, yaitu ibtikar al bada’il (menemukan alternatif yang inovatif),
menilainya, lalu memilih alternatif yang paling ideal.
Istilah ‘ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir
dari perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi
suatu keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni
pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa
disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya.
Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada
anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan
sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala
penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah
keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya.
3.4 Melaksanakan Keputusan
Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan apapun adalah terdapat
dalam realitas pelaksanaannya.” (Hisyam al Thalib)
Kisah Kendi Madu
Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada suatu
pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia mengucapkan
la’ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan : “Betapa Allah telah
memberikan kesenangan kepadaku.” Setelah ia meminum beberapa teguk dan
merasakan kelezzatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu sambil memegang
tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. Ia bermimpi membuat
keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan dengan madu yang
dengan mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan berikut :
• Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya?
• Apakah aku menginvestasikan harta ini supaya menjadi lebih banyak la
• Setelah itu aku akan membangun rumah indah.
• Aku pun akan menikah dan mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya.
• Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala
kebutuhannya.
14
• Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat
tongkat ini.
Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan
mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena tongkat,
lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisa-sisa madu
dengan lidahnya, tiba – tiba padamlah api mimpinya, sedangkan harapan pun
masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya telah hancur.
(demikianlah kisah kendi madu itu).
Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera
menetapkan satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah
tidur (bermimpi). Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret
sehingga tidak lebih dari sekadar mimpi kosong belaka.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai
kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua
puluh lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat
keputusan kreatif, efektif, dan praktis.
1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah yang maha kuasa.
2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat
keputusan.
3. Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan.
4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat
keputusan.
5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu
(terprovokasi).
6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan.
7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.
8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan.
9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)
10. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.
11. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara
proporsional tetapi jangan mensakralkan.
12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal.
13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.
14. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas
dan horizontal.
15. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan.
16. Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil.
17. Perlu adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan.
18. Mesti mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis.
19. Kealpaan itu merupakan tabiat manusia.
20. Berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.
16
21. Hindari upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter).
22. Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda.
23. Tidak menjadi “Yes Man”, tidak meniru orang lain secara membabi buta dalam
membuat keputusan.
24. Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa.
25. Jangan sembarang menolak opini terlalu dini.
4.2 Saran
1. Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua
pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa
membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat
perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih
memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang
lebih baik.
2. Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan agar
sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i
dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
17
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pelbagai
Organisasi Manajemen, al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo,
1987.
Al Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan
Kepemiminan.
Anonim,2011.Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (Online),
http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilan-keputusan-
dalam.html (diakses tanggal 04 Oktober 2011)
Ridha, Akrim, Dr.2003.Cara Cerdas Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil
Cipta Media.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Alfan Fatoni
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasiMakalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Marobo United
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
SyaifLasvera Eroer
 
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan OrganisasiPeran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
bang_qq
 

La actualidad más candente (20)

Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasiMakalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
Makalah pengambilan kepeutusan dalam organisasi
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Makalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajengMakalah rangkuman ajeng
Makalah rangkuman ajeng
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusan
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan KeputusanTeori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan Keputusan
 
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan OrganisasiPeran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
 

Similar a Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Marobo United
 
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusanMakalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
vitalfrans
 
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarahMakalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
Afiful Ikhwan
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
SeptianCahyo10
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
SarahFarhani
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
110277
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusan
MJM Networks
 

Similar a Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen (20)

Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktifMakalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
Makalah pengambilan keputusan secara obyektif dan kostruktif
 
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusanMakalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptxMATERI PERTEMUAN 1.pptx
MATERI PERTEMUAN 1.pptx
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
 
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarahMakalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
Makalah revisi uas pengambilan keputusan dengan musyawarah
 
To+pancen+oye
To+pancen+oyeTo+pancen+oye
To+pancen+oye
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
 
3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf
 
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusan
 

Más de Marobo United

Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Marobo United
 
Tugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uangTugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uang
Marobo United
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasional
Marobo United
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
Marobo United
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Marobo United
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Marobo United
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Marobo United
 
Makalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaanMakalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaan
Marobo United
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
Marobo United
 
Makalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor lesteMakalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor leste
Marobo United
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Marobo United
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Marobo United
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Marobo United
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Marobo United
 

Más de Marobo United (18)

Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanSkripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014Laporan kkn desa hatu ralan 2014
Laporan kkn desa hatu ralan 2014
 
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganProposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
 
Tugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uangTugas nilai tukar mata uang
Tugas nilai tukar mata uang
 
Tugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasionalTugas manajemen internasional
Tugas manajemen internasional
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
 
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swastaTugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
Tugas akuntansi ektor publik pemerintah dan swasta
 
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaanMakalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
Makalah teknologi informasi dan strategi dalam perusahaan
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
 
Makalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaanMakalah prfile perusahaan
Makalah prfile perusahaan
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
 
Makalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor lesteMakalah moralitas kaum muda timor leste
Makalah moralitas kaum muda timor leste
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
 
Makalah investasi
Makalah investasiMakalah investasi
Makalah investasi
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
 

Último

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

  • 1. MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN OLEH ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.435 EKONOMI AKUNTANSI VI/B TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2013
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen “ dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat menambah dan memperluas wawasan mahasiswa/i untuk mengetahui pentingnya pengambilan keputusan dalam manajemen. Alur pemaparannya dibuat sedemikian rupa dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk memahaminya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi. Akhir kata penulis ucapkan terma kasih kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dili, 10 Juni 2013 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I PEDAHULUAN..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2 1.3 Tujuan.................................................................................................................... 3 1.4 Manfaat.................................................................................................................. 3 BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 4 2.1 Defenisi Keputusan Menurut Para Ahli ............................................................. 4 2.2 Defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli...................................... 5 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 7 3.1 Antara keputusan dan masalah........................................................................... 7 3.2 Pengambilan keputusan ....................................................................................... 7 3.3 Praktek membuat Keputusan.............................................................................. 12 3.4 Melaksanakan Keputusan.................................................................................... 13 BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 15 4.1 Kesimpulan............................................................................................................ 15 4.2 Saran ...................................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17
  • 4. ii
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Benar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan, maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”. Manajemen menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya. Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam konflik. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mugnkin serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang baru timbul. Teori Pengambilan Keputusan • Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum pernah dialami sebelumnya.
  • 6. 2 • Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi keputusan dapat dibuat. • Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan sendiri mauapun kepentingan kelompok. • Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas. Empat Kategori Keputusan 1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian ( certainty ) Suasana dikatakan certainty jika semua informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai contoh dalam merumuskan model. 2. Keputusan dalam keadaan resiko ( risk ) Suasana dikatakan risk jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat berperan. 3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty) Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing. 4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict) Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan yang efektif dan cara mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan teori pengambilan keputusan?
  • 7. 3 1.3 Tujuan Permasalahan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif. 2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan. 1.4 Manfaat Manfaat dari makalah ini, yaitu: 1. Wawasan mahasiswa/i bertambah luas. 2. Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien.
  • 8. 4 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Definisi Keputusan Menurut Para Ahli 1. Herbert A. Simon Seorang ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: a. Amendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. b. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah. c. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg a koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: • Tahap identifikasi • Tahap pengembangan, dan • Tahap seleksi 2. James A.F. Stoner Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; b. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan c. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. 3. Prajudi Atmosudirjo Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. 4. Mary Follet Keputusan adalah suatu atau sebagai hokum situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas
  • 9. 5 maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi. 5. Ralph C. Davis Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hokum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative. Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations. 2.2 Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, yaitu: 1. George R. Terry
  • 10. 6 Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan). 2. Sondang P. Siagian Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. 3. James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
  • 11. 7 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Antara Keputusan dan Masalah Sejauh mana pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan Lend Plom mengenai metode ideal dalam membuat keputusan kreatif, tetapai praktek membuat keputusan kreatif merupakan hasil yang pasti ketika sukses dalam memecahkan masalah. Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam pemecahan masalah untuk membuat keputusan harus dianggap sebagai pembuka untuk memecahkan masalah. Seperti diketahui, berbagai masalah insani akan selalu ada untuk selamanya. Anehnya, jarang sekali masalah itu mudah dipecahkan. Meskipun demikian, disamping terdapat perbedaan pemahaman dan upaya menyelesaikannya, masalah-masalah tersebut menuntut penggunaan akal secara sempurna untuk memecahkannya. Manusia, sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam menyelesaikan suatu persoalan, sementara masalah merekapun tentu berbeda pula. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk mengikuti suatu metode tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia. Dalam realitasnya, penggunaan rasio kadang-kadang lebih berguna dalam memecahkan masalah daripada unsur lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa kita mesti mengetahui secara persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman masalah yang mesti dihadapi, kemudian baru berpikir secara rasional mengenai cara atau metode untuk menghadapi dan memecahkannya. 3.2 Pengambilan Keputusan Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu :
  • 12. 8 1. Teori Rasional Komprehensif Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur : a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah). b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya. c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama. d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas. e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain. f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan 2. Teori Inkremental Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut: a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait. b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal. c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya. d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
  • 13. 9 e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan. f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan. 3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory) Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan- keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan. Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu: 1. Metode Konservatif/Konvensional Menurut lend plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil. Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka : a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
  • 14. 10 b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama. c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru. d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas. e. Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam membuat keputusan keputusan yang efektif. 2. Metode Rasional Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata- mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan- persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif. Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis. 3. Metode Pemograman Linier Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya ,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
  • 15. 11 Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu modal matematik /teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling berkompetensi dengan menggunakan model linier. Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris dan amerika serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan.keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian . 4. Metode Pemograman Integrer Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat mempertanyakan “berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini”?, pengusaha akan bertanya “berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi” ?, atau developer yang menanyakan ,” berapa gedung yang harus dibangun tahun ini”? mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin. Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin ? 5. Metode Peramalan Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tuirunanya, mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertukmbuhan ekonomi
  • 16. 12 tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologmaupun ; paranormal. Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik. Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut. Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah Keterangan : K = Kualitas P = Penerimaan 3.3 Praktek Membuat Keputusan Berkenaan dengan tema ini, ada tiga istilah yang hampir sama digunakan, yaitu shina’at al qarar (memproses keputusan), ‘ittikhadz al qarar (membuat keputusan), dan ‘ishdar al qarar (mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan. shina’at al qarar sebagaimana pemahaman kami, merupakan suatu proses integral pembuatan keputusan dari awal sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus menyiapkan apa saja hal-hal pokok dalam pembuatan keputusan sampai ditemukan alternatif bagus pada puncak proses pengambilan keputusan, yaitu terealisasikannya tujuan utama disamping tepecahkannya suatu problem. Istilah ‘ittikhadz al qarar merupakan langkah dalam proses pembuatan keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif yang dianggap paling
  • 17. 13 ideal. Menurut pemahaman kami, ‘ittikhadz al qarar itu juga mencakup tiga langkah sebelumnya, yaitu ibtikar al bada’il (menemukan alternatif yang inovatif), menilainya, lalu memilih alternatif yang paling ideal. Istilah ‘ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir dari perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi suatu keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya. Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya. 3.4 Melaksanakan Keputusan Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan apapun adalah terdapat dalam realitas pelaksanaannya.” (Hisyam al Thalib) Kisah Kendi Madu Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada suatu pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia mengucapkan la’ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan : “Betapa Allah telah memberikan kesenangan kepadaku.” Setelah ia meminum beberapa teguk dan merasakan kelezzatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu sambil memegang tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. Ia bermimpi membuat keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan dengan madu yang dengan mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan berikut : • Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya? • Apakah aku menginvestasikan harta ini supaya menjadi lebih banyak la • Setelah itu aku akan membangun rumah indah. • Aku pun akan menikah dan mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya. • Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala kebutuhannya.
  • 18. 14 • Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat tongkat ini. Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena tongkat, lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisa-sisa madu dengan lidahnya, tiba – tiba padamlah api mimpinya, sedangkan harapan pun masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya telah hancur. (demikianlah kisah kendi madu itu). Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera menetapkan satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah tidur (bermimpi). Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret sehingga tidak lebih dari sekadar mimpi kosong belaka.
  • 19. 15 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua puluh lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat keputusan kreatif, efektif, dan praktis. 1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah yang maha kuasa. 2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat keputusan. 3. Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan. 4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat keputusan. 5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu (terprovokasi). 6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan. 7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan. 8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan. 9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom) 10. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan. 11. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara proporsional tetapi jangan mensakralkan. 12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal. 13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan. 14. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas dan horizontal. 15. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan. 16. Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil. 17. Perlu adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan. 18. Mesti mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis. 19. Kealpaan itu merupakan tabiat manusia. 20. Berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.
  • 20. 16 21. Hindari upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter). 22. Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda. 23. Tidak menjadi “Yes Man”, tidak meniru orang lain secara membabi buta dalam membuat keputusan. 24. Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa. 25. Jangan sembarang menolak opini terlalu dini. 4.2 Saran 1. Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari beberapa aspek yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik. 2. Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan agar sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
  • 21. 17 DAFTAR PUSTAKA Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pelbagai Organisasi Manajemen, al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo, 1987. Al Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan Kepemiminan. Anonim,2011.Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (Online), http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilan-keputusan- dalam.html (diakses tanggal 04 Oktober 2011) Ridha, Akrim, Dr.2003.Cara Cerdas Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil Cipta Media.