Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Akhlak Madzmumah
1. 1
MAKALAH
“Pemahaman Hukum Islam”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Studi Hukum Islam
Penyusun :
Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037)
Kelas : Ilmu Komunikasi 2-F4
Dosen Pengampu :
Drs. Syahroni Ahmad Jaswadi, M. Ag
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014
BAB I
2. 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia mempunyai dua akhlak yaitu akhlak mahmudah dan
akhlak madzmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak terpuji, sedangkan akhlak
madzmudah adalah akhlak tercela. Akan tetapi, umat manusia didunia ini banyak melakukan
akhlak madzmumah daripada akhlak mahmudah, karena banyak umat manusia yang tergoda
oleh hasutan setan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang akhlak madzmumah dan macam-macamnya,
akan kita dibahas dan kita dijelaskan pada pembahasan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak madzmumah?
2. Apa macam-macam akhlak madzmumah?
3. Bagaimana cara untuk menghindari akhlak madzmumah?
C. Tujuan
Untuk masyarakat mengetahui dan mempelajari akhlak madzmumah dan cara untuk
menghindari akhlak madzmumah.
BAB II
3. 3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak Madzmumah
إِنَّ اللَََّّ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالِْْحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبََ وَيَ نْ هَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَ غْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”(QS. An-Nahl ayat 90)
Pengertian dari Akhlaq Madzmumah adalah perangai buruk yang tercermin dari tutur
kata, tingkah laku dan sikap yang tidak baik dari seseorang. Dan adapun tiang utama dari
akhlaq madzmumah adalah nafsu jahat. Sedangkan beberapa bentuk dari bentuk akhlaq
madzmumah adalah membuat kecurangan, kezaliman dan kesengsaraan keluarga dan
masyarakat. Akhlaq buruk adalah calon-calon kerak neraka karena selalu membuat hati orang
sakit.
Untuk menghilangkan akhlaq madzmumah, maka sejak kecil, dalam diri seseorang
harus ditanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Iman adalah suatu kepercayaan
atau keyakinan terhadap adanya Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, nabi dan rasul, dan yakin
kepada takdir baik dan buruk. Sedangkan takwa adalah perangai, tingkah laku baik yang
tidak berubah-rubah, menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-
Nya. Oleh sebab itu, perbanyaklah iman dan takwa kepada Allah, agar terjauh dari sifat-sifat
buruk (akhlaq madzmumah), karena akhlak buruk merupakan sumber maksiat dan menjadi
kufur nikmat.
Akhlaq madzmumah cenderung jauh dari pendidikan, jauh dari hikmah dan jauh dari
kebenaran Allah. Manusia secara fitrah memiliki akhlaq yang baik namun jika keluarganya
bertabiat kurang baik, lingkungan buruk, pendidikan yang tidak baik, dapat menghasilkan
akhlak yang buruk.
4. 4
Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia, dihimpun pengertian buruk sebagai berikut:
1. Rusak atau tidak baik, jahat tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
2. Perbuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
3. Segala yang tercela, perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma agama dan
adat.
Kata dosa (adz-dzanbu) dalam bahasa arab berarti al-itsm, al-jurm, dan al-ma’shiyah.
Makna dosa dalam syariat Islam ialah melakukan sesuatu yang dilarang, meninggalkan
sesuatu yang diperintahkan. Adapun pembagian dosa adalah:
1. Dosa kecil, yaitu segala sesuatu yang keluar dari batas-batas minimal dosa-dosa besar.
Contoh: melihat ke arah wanita yang bukan mahram, meludahi mesjid, menoleh
ketika shalat dan sebagainya.
2. Dosa besar (al-kabirah), yakni sebutan yang dikenakan terhadap setiap dosa besar
yang diancam dengan siksa yang besar. Contoh: menyekutukan Allah (syirik),
durhaka kepada orang tua, memberikan kesaksian palsu, khianat, membunuh tanpa
sebab yang dibenarkan agama, dan sejenisnya.
B. Pembagian Nafs / Jiwa Manusia
Nafsu dalam ensklopedi Indonesia, berarti diri seseorang, roh, jiwa, tubuh, nyawa,
niat dan kehendak. Maka secara istilah nafsu adalah pendorong yang mewujudkan berbagai
keinginan seperti keinginan makan, minum, berpakaian, bersenang-senang, berumah tangga,
hubungan biologis, ingin pangkat, jabatan atau kemewahan dunia.
Adapun rem untuk nafsu adalah ajaran agama, sebab agama memberi petunjuk kepada
kebaikan yang berguna dan bermanfaat. Selain itu Islam memberi peringatan tentang
larangan mengikuti hawa nafsu, sebagai mana dalam al-Qur’an surat an-nisa’ ayat 135 yang
berbunyi:
فَلََ تَتبَِّعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا وَإِن تَلْوُوا أَوْ تعُْرِضُوا فَإِنَّ اللَََّّ كَانَ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
5. Artinya: “Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”
Nafsu adalah organ rohani yang bersar pengaruhnya dan paling banyak di antara
anggota rohani yang mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk berbuat atau
bertindak. Jika nafsu seseorang itu baik, maka ia akan melahirkan akhlak yang baik.
Sebaliknya jika nafsu seseorang itu buruk maka ia akan melahirkan akhlak yang buruk pula.
5
Adapun dorongan-dorongan nafsu itu ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1. Nafsu Amanrah (Nafs Syaithaniyah)
Nafsu amarah adalah jiwa yang belum mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk, belum memperoleh tuntunan, belum menentukan mana yang manfaat,
mana yang mudarat. Allah berfinman dalam surat as-sajadah ayat 13:
وَلَوْ شِئْنَا لََتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلََٰكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِِّي لَََمْلَََنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Artinya: Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa
petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi
neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama."
2. Nafsu Lawwamah (Nafsu Hewaniah)
Nafsu lawwamah adalah jiwa yang mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah
melakukan sesuatu pelanggaran. Nafsu lawwamah dapat melihat dirinya dengan keadaan
sadar, dapat membedakan baik dan buruk, hanya rentan dengan kejahatan. Sebagaimana allah
berfirman dalam surat asy-syam ayam 8-9:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
Artinya: “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.”
6. 6
3. Nafsu Muthmainnah (Nafsu fitrah Manusia)
Nafsu Muthmainnah adalah jiwa yang mendapat tuntunan, bimbingan dan
pemeliharaan yang baik. Ia dapat mendatangkan ketenangan jiwa, perbuatan baik dan
membentengi serangan kekejian dan kejahatan. Allah berfirman dalam surat al-Fajr ayat 27-
30:
يَا أَيَّ تهَُا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّة ارْجِعِي إِلَىَٰ رَبِِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّة فَادْخُلِي فِي
عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
Artinya: “Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam
syurga-Ku.”
C. Sifat-Sifat Tercela
Selain menjaga akhlak mahmudah, seorang muslim juga harus menghindari akhlak
madzmumah yang meliputi: tergesa-gesa, riya (melakukan sesuatu dengan tujuan ingin
menunjukkan kepada orang lain), dengki (hasad), takabbur (membesarkan diri), ujub (kagum
dengan diri sendiri), bakhil, buruk sangka, tamak dan pemarah.1
Sifat-sifat buruk dalam kehidupan manusia bergambar dari perkataan dan perbuatan.
Sifat-sifat buruk itu secara umum sebagai berikut :
1. Sifat Dengki (hasad)
أَمْ يََْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللََُّّ مِنْ فَضْلِهِ Artinya : “Mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah berikan
kepadanya.” (QS. An-Nisa’ ayat 54 )
1 http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html, 12 April 2014
7. Menurut bahasa dengki berarti benci, tidak suka karena sesuatu yang sangat baik
berupa keberuntungan jatuh pada orang lain. Secara istilah, dengki adalah rasa benci dalam
hati terhadapa kenikmatan orang lain dan disertai maksud agar nikmat itu hilang atau pindah
kepadanya. Hukumnya sifat dengki itu haram. Orang dengki tidak segan-segan mencari tipu
daya untuk menghilangkan nikmat orang lain dan merebutnya. Biasanya orang yang dengki,
hidup mereka tidak tenang selalu dirasuki perasaan yang was-was dan tidak lepas dari azab
dunia maupun akhirat.
7
Adapun tanda-tanda orang yang bersifat dengki, antara lain :
a. Tidak senang mendapatkan orang lain kebahagiaan.
b. Suka mengumpat, mencela, dan menfitnah orang lain.
c. Bila berbicara, ucapannya selalu membuat orang lain sakit hati.
d. Suka mencaci maki, bersifat angkuh, congkak, sombong dalam ucapan dan
perbuatannya.
Bahaya akibat sifat dengki, antara lain :
a. Hati yang merasa gusar dan tidak tentram.
b. Perasaan iri hati yang terus menerus, apabila diketahui yang bersangkutan
dapat menimbulkan percecokkan
c. Biasanya pelaku sering bohong akibat perbuatannya.
Adapun cara untuk menghindari penyakit dengki,2 antara lain :
a. Menjauhi semua penyebabnya
b. Mewaspadai bahayanya
c. Membiasakan diri untuk memberikan dukungan posotif terhadap apa yang
dialami orang lain
d. Mempererat tali persaudaraan
e. Selalu berdzikir
Mengobati sifat dengki yaitu dengan ta’awwudz. Jika hal itu tidak berhasil maka
berwudlulah dan mandilah dengan air dingin. Oarang yang sering dengki maka berbanayk lah
istighfar .
2. Sifat Iri Hati
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتىَّٰ
2 http://otakabg.blogspot.com/2011/10/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html, 12 April 2014
8. 8
Artinya : “Sesungguhnya usahamu berbeda-beda.” (QS. Al-Lail ayat 4)
Iri hati adalah merasa kurang senang melihat kelebihan dan kesuksesan orang lain.
Hukumnya haram. Bahayanya iri hati secara umum anatara lain :
a. Merasa tidak tentram
b. Akan mengakibatkan streess
c. Apabila diketahui orang lain maka nama baik kita tercemar
d. Akan timbul permusuhan
e. Akan mengakibatkan keresahan
f. Menandakan orang lain tersebut tidak bersyukur atas nikmat Allah
g. Jika iri hati dilakukan terus menerus akan mengakibatkan dosa besar
h. Membawa pada maksiat dan kejahatan
i. Merusak ketaatan kepada Allah
j. Membutakan hati sampai membutakan hukum-hukum Allah
k. Menimbulkan kesusahan dan kelelahan yang tidak ada gunanya.
Tuntunan untuk menghindari sifat iri hati antara lain :
a. Harus menyadari keburukan dan bahaya iri hati
b. Sifat iri hati akan menjadikan dirinya menderita, streess, dan lain sebagainya
c. Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita
d. Menyadari bahwa nasib orang lain itu berbeda-beda
e. Menghormati dan menghargai hak orang lain
f. Mengembangkan sifat cinta dan kasih sayang ke sesama manusia
g. Bebanyaknya amal sholeh serta selalu meningkatkan iman dan takwa kepada
Allah SWT.
3. Sifat Sombong (takabur)
وَلََ تُصَع ر خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلََ تََشِ فِِ الََرضِ مَرَحًا اِنَّ ا للََّ لََ يَُِبُّ
كُلَّ مُُتَالٍ فَخُورٍ وَاقصِد فِِ مَشيِكَ وَاغضُض مِن صَوتِكَ اِنَّ
اَنكَرَ الََصوَاتِ لَصَوتُ الحَمِيِ
9. Artinya : “Dan jangnlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah
suara keledai.” (QS. Lukman ayat 18-19)
Sombong (angkuh) adalah sikap yang menganggap dirinya lebih daripada yang lain
sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya. Biasanya orang
yang seperti ini memandang orang lain itu buruk, lebih rendah dan tidak mau mengakui
kelebihannya orang lain tersebut.
9
Penyebab orang menjadi sombong, antara lain :
a. Sombong karena ilmu
b. Sombong karena memiliki amal dan ibadah yang banyak
c. Sombong karena keturunan bangsawan
d. Sombong karena kecantikannya sehingga banyak disukai lawan jenis
e. Sombong karena kedudukan, harta dan relasi
f. Sombong karena kekuasaan dan kekuatan
g. Sombong terhadap bawahan, pengikut dan pembantu-pembantunya
Akibat yang ditimbulkan dari sombong ini, antara lain :
a. Suka menyakiti orang lain
b. Memutuskan kasih sayang
c. Mencerai-beraikan hubungan hati manusia
d. Membuat orang lain merasa benci kepadanya dan sepakat untuk menyakitinya
e. Orang yang sombong sulit untuk diajak ke jalan yang benar
f. Orang yang sombong tidak dapat menahan amarah
g. Orang yang sombong tidak pernah bersikap lemah lembut apabila menasehati
orang lain.
4. Sifat Riya’
وَلََ تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ
وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللََِّّ وَاللََُّّ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيط
10. Artinya : “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya
dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang
dari jalan Allah. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-
Anfal ayat 47)
Riya’ adalah amal yang dikerjakan dengan niatan untuk dipuji oleh orang lain. Riya’
merupakan penyakit rohani yang biasanya dilakukan sebab ingin mendapat pujian tetapi
dapat menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Sifat riya’ dibagi atas dua bagian, yaitu :
a. Riya’ al-‘adah adalah memperkerjakan suatu amal karena menjadi kebiasaan
dengan tidak memoerlihatkan makna, rahasia, faedahnya dan tidak pula mencari
keridlhaan Allah.
10
b. Riya’ al-nafa’ adalah mengerjakan sesuatu amal semata untuk dilihat orang.
Ada lima yang termasuk kategori riya’, antara lain :
a. Pelaku ibadah yang memperlihatkan malan kebajikan.
b. Pemimpin yang ingin mendapat sanjungan dari bahawahannya.
c. Dosen atau guru yang merasa lebih pandai dari muridnya.
d. Siswa atau mahasiswa yang merasa ilmunya sudah banyak.
e. Ilmuan yang ingin dihormati.
Adapun golongan yang tergolong kelompok riya’, anatar lain :
a. Riya’ yang soal kepercayaan.
b. Riya’ dalam soal ibadah.
c. Riya’ dalam amalan sunnah.
d. Orang-orang yang menyebutkan dan menceritakan amalan-amalannya.
e. Riya’ dengan sikap dan gaya.
Berikut cara untuk menhindari sifat riya’,3 antara lain :
a. Hindari beramal didepan orang lain
b. Sering-seringlah melakukan sedekah sirri, yaitu sedekah dengan cara rahasia
c. Ingatlah bahwa Allah tidak melihat seberapa banyak amal yang kamu lakukan
tetapi seberapa baik amal yang kamu kerjakan
3 http://ansharmuslim.wordpress.com/2013/05/31/5-tips-menghindari-sifat-riya/, 12 April 2014
11. d. Dengan niat yang baik maka semua masalah akan terselesaikan dengan baik
11
juga
e. Banyak berdoa dan merasa takut dari perbuatan riya’
D. Penyakit Lidah
يَا يََُّ هَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِ جَاءكَُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَ تَبَ يَّ نُوا تُصِيبُوا قَ وْمًا بَِِهَالَةٍ
فَ تُصْبِحُوا عَلَى مَا فَ عَلْتُمْ نَادِمِيَ
Artinya : “Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat ayat 6)
Penyakit lidah ini pemnyebabnya dari diri mereka sendiri. Apabila lidah tidak
dipelihara dengan benar maka penyakit pun akan datang. Peneyakit lidah ini dapat merusak
keteguhan iman dan takwa manusia kepada tuhannya. Adapun cara mengobati penyakit lidah
denga jalan diam karena diam merupakan obat yang ampuh untuk orang yang mempunyai
penyakit lidah.penyakit lidah dapat meliputi kesalahan pembicaraan, berbohong, ghibah,
memfitnah, munafik, bermusuhan, lancang bicara, menceritakan cacat orang lain dan
kecabulan. Macam-macam penyakit lidah, anatara lain :
a. Menghina dengan berlaku sombong.
b. Menghina dengan memperlihatkan sikap baik dengan isyarat.
c. Memberi gelar buruk.
d. Mengumpat
e. Memfitnah
Apabila seseorang membawa fitnah atau kabar yang tidak menyenangkan, hendaklah
kita menerimanya dengan sikap-sikap sebagai berikut :
a. Tetap menghargai, tetapi jangan dibenarkan keran orang yang membawa fitnahan
itu termasuk golongan yang fasik.
b. Memberikan nasehat kepada orang yang menfitnah itu
c. Membencinya karena Allah
d. Jangan menaruh sangka jahat kepada orang yang menyampaikan perkataan itu
12. e. Jangan mencari-cari kebenaran perkataan yang disampaikan terkecuali jika
12
perkataan itu tentang kemaslahatan.
Lidah termasuk nikmat Allah yang besar dan diantaranya dijadikan oleh Allah sebagia
halus dan ganjil. Hakekatnya lidah itu kecil bentuknya namun besar ketaatan dan
kemanfaatannya. Dosa kufur dan iman tidak akan terang selain dengan kesaktian lidah.
E. Peranan Dalam Masyarakat
Sifat tercelah yaitu kondisi batin yang dapat merugikan orang lain dalam kehidupan
sehari-hari. Perbuatan tercela biasanya dilandaskan pada nafsu atau jiwa yang tidak baik.
Sifat ini disenangi oleh iblis, karena siapa yang memiliki sifat tercela berarti orang tersebut
sudah mendengar bisikan iblis. Oleh karenan itu sifat tercela harus kita hindarkan. Cara untuk
menghindari sifat tercela yaitu dengan memperdalam ilmu keagamaan, mengamalkannya,
dan berserah diri kepada Allah.
Melakukan perbuatan yang tercela akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Contoh perbuatan yang tercela, sebagi berikut :
1. Jika seseorang suka mencaci maki, maka suatu ketika ia akan dicaci orang pula.
2. Jika suka berdusta, suatu saat yang disampaikan benar, tetapi, orang tetap tidak
percaya dan dia akan dibohongi oleh orang lain pula.
3. Hatinya yang tidak pernah tentram dan bahagia karena kesalahan dan
keserakahannya takut terbongkar oleh orang lain.
4. Apa yang dicita-citakan tidak terkabul.
DAFTAR PUSTAKA
Tualeka, Hamzah, Zn. 2013. Akhlak Tasawuf. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press
QS. An-Nahl ayat 90
QS. An-Nisa’ ayat 135
QS. As-Sajadah ayat 13