Makalah ini membahas pengaruh penggunaan ponsel terhadap kehidupan remaja seiring perkembangan teknologi dan komunikasi. Topik ini dibahas melalui pengertian teknologi dan ponsel, penggunaan ponsel pada remaja, faktor yang mempengaruhi penggunaan ponsel, serta dampak penggunaan ponsel terhadap interaksi sosial remaja.
1. Peranan Handphone Terhadap Kehidupan Remaja Seiring Dengan
Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia atau TPKI
Penyusun :
Nur Alfiyatur Rochmah (B06213037)
Kelas :
Ilmu Komunikasi 1-F4
Dosen Pengampu :
Dra. Puji Rahmawati, M. Kes
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk bahan mata kuliah TPKI atau
Bahasa Indonesia ini.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan
mengenai “Peranan Handphone terhadap Kehidupan Remaja seiring dengan Perkembangan
Teknologi dan Komunikasi”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifat
nya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis
maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang perkembangan teknologi dan
komunikasi di zaman yang serba modern ini.
Surabaya, 27 Desember 2013
Penyusun
(Nur Alfiyatur Rochmah)
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai
informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat
kemajuan teknologi (globalisasi). Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah ”dunia tak selebar
daun kelor”, sekarang perkataan pepatah itu selayaknya berganti dunia selebar daun kelor.
Karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin
sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di negara lain, meskipun kita berada di
Indonesia.
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan
umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan
dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya
masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita
saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di ikuti
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi
seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda
masyarakat kota, namun juga dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa.
Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah
diakses oleh masyarakat. Dan diakui atau tidak, perlahan-lahan mulai merubah pola hidup dan
pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi
ciri khas mereka.
4. Banyak orang yang menyalah gunakan teknologi. Dan yang menjadi korban adalah
pelajar. Karena kurangnya ilmu pengetahuan tentang bahaya atau dampak dari penggunaan
teknologi.
Seperti halnya handphone, barang tersebut menjadi karya baru yang begitu cepat
perkembangannya, menjadi media komunikasi yang canggih dan tiada batasan. Selain dampak
positif, ternyata juga menimbulkan dampak negatif yang tidak kalah besarnya dari dampak
positifnya.
Isi pesan media komunikasi seringkali tidak mempengaruhi masyarakat yang kini,
melainkan bentuk dan jenis dari media itu sendiri. Banyak sekali bentuk-bentuk teknologi baru
dalam komunikasi yang kita kenal saat ini, seperti halnya telepon selular (ponsel), surat
elektronik, satelit, mesin faksimili, dan lain-lain. Teknologi komunikasi dalam wujud ponsel
merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya. Ponsel yang mudah
dibawa kemana saja kita mau dan bentuknya yang memudahkan pengguna kini tidak mengenal
usia dan kalangan, bahkan sekarang ini ponsel telah menjadi “teknologi yang merakyat”.
Penggunaan ponsel menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang
memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat didalamnya pun tidak hanya
terbatas pada fungsi telepon dan SMS (short messages service) saja. Namun, ponsel dapat
digunakan juga sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana music atau
hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menjadikan ponsel sebagai salah satu
perkembangan komunikasi yang paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir
(Nurudin, 2005). Terlihat juga pada kompetitif kualitas dari berbagai merk ponsel seperti Nokia,
Sony Ericson, Samsung, Siemens, Motorola, Nexian, dan lain-lain. Masing-masing tidak
5. berhenti bersaing mencari keuntungan yang lebih melalui produk-produk terbarunya hanya
dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Penggunaan ponsel sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan
juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka.
Disini interaksi terbentuk kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan teks atau tulisannya.
Hal ini berbeda dengan dahulu yang biasa disebut “telepati” (komunikasi antara dua manusia
yang tidak tergantung pada tempatnya) dan sudah menjadi perwujudan riil yang biasa, yang
dapat dilakukan oleh siapa saja. Ponsel disamping itu juga dapat merubah makna dari
“kesendirian”. Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan
satu ponsel yang canggih saja, kita dapat mendengarkan musik, bermain games, internet, foto-foto,
menonton video, dan lain-lain, meskipun kita berada dalam satu ruangan sendirian tanpa
ada siapapun. Dari sekian kelebihan yang telah ditawarkan dari suatu ponsel, tetapi terdapat juga
banyak dampak negatif yang bermunculan.
6. A. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Teknologi ?
2. Apa pengertian dan fungsi dari ponsel ?
3. Bagaimana penggunaan ponsel pada remaja saat ini?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan ponsel pada remaja?
5. Bagaimana pengaruh penggunaan ponsel pada remaja terhadap interaksi sosialnya?
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari teknologi
2. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari ponsel secara menyeluruh
3. Mengidentifikasi penggunaan ponsel pada remaja saat ini
4. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan ponsel pada remaja
5. Menganalisis pengaruh penggunaan ponsel pada remaja terhadap interaksi sosialnya
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian teknologi. Pengertian teknologi menurut
David L. GOETCH adalah "upaya" untuk mendapatkan suatu "produk" yang dilakukan oleh
manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumberdaya (resources).
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera.
Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum
digunakan. Teknologi berasal dari techne tang berarti cara dan logos yang berarti pengetahuan.
Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih
ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Pengertian yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey bahwa teknologi tetap terkait
pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas
organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik.
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a "set of
means" created by people to facilitate human endeavor". Dari definisi tersebut, ada beberapa
esiensi yang terkandung yaitu :
8. Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan
teknologi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat artificial.
Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi dapat
dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudut pandang analisis.
Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia). Sehingga
teknologi harus mampu merungkatkan performansi (kinreja) kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga) entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, Skill
(Keterampilan), Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).
Dalam pandangan Management of Technology, Teknologi dapat digambarkan dalam
beragam cara:
Teknologi sebagai makna untuk memenuhi suatu maksud di dalamnya terkandung apa saja
yang dibutuhkan untuk merubah (mengkonversikan) sumberdaya (resources) ke suatu produk
atau jasa.
Teknologi tidak ubahnya sebagai pengetahuan, sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan (objective).
Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (Engineering) yang
dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada penelitian untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
9. banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk
hal negatif.
B. Media Teknologi Komunikasi Ponsel
1) Teknologi Komunikasi
Menurut Kamus Sosial Edisi baru, istilah Teknologi yaitu:
Penerapan ilmu pengetahuan
Pola praktek menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu; serta
Semua ciri untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Johannesen (1996) teknologi diartikan sebagai aktivitas budaya yang
khas ketika manusia membentuk dan mengubah realitas alami demi tujuan-tujuan praktis.
Setiap langkah kemajuan teknologi menyebabkan serangkaian perubahan yang berinteraksi
sengan perubahan lainnya yang timbul dari sistem teknologi secara keseluruhan.
Teknologi komunikasi pada hakikatnya adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke
tempat lain melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik
lainnya).1Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf),
data (komputer), dan sebagainya.Teknologi komunikasi merupakan teknologi yang cepat
1Gouzali Saydam, Teknologi telekomunikasi : perkembangan dan Aplikasi, ( Bandung ; Alfabeta, 2005), hlm 5.
10. berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan computer.Trend
teknologi ini semakin kearah teknologi wireless (tanpa kabel).
Bentuk-bentuk teknologi kominukasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2003) mencakup
telepon, radio, dan televisi.Bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat
antarpesona, kelompok, organisasional, dan public. Pada tingkat kelompok yaitu konferensi
telepon, telekomunikasi computer, dan dan surat elektronik. Pada tingkat organisasional yaitu
intercom, konferensi telepon, surat elektronik, manajemen dengan bantuan computer, sistem
informasi, dan faksimili. Sedangkan pada tingkat public yaitu televise, radio, film, videotape,
videodisk, TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan sitem informasi
digital.
Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak ditemukan dalam dunia
bisnis.Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta panggilan telepon dilakukan diseluruh
dunia.2 Menurut Gouzali Saydam (2005), istilah telepon pada awalnya merupakan suara dari
jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu telepon biasa (fix
telephone) dan telepon bergerak.
C. Pengertian dan Fungsi dari Ponsel
Ponsel atau biasa disebut Telepon Genggam atau yang sering dikenal dengan nama
Handphone merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-
2 Doc Morey, Phone Power : Meningkatkan Keefektifan Berkomunikasi di Telepon, (Jakarta ; PT Gramedia, 2004),
hlm 10.
11. mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel.3
Sebuah ponsel memungkinkan pengguna untuk membuat dan menerima panggilan
telepon dari dan ke jaringan telepon publik yang meliputi ponsel lain dan telepon fixed-line di
seluruh dunia. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan ke jaringan seluler milik operator
jaringan mobile. Fitur utama dari jaringan selular adalah bahwa hal itu memungkinkan
panggilan telepon mulus bahkan ketika pengguna sedang bergerak di sekitar wilayah yang luas
melalui proses yang dikenal sebagai handoff atau handover.
Selain menjadi telepon, Ponsel modern juga mendukung layanan tambahan banyak, dan
aksesoris, seperti SMS (atau teks) pesan, e-mail, akses Internet, game, Bluetooth dan inframerah
komunikasi nirkabel jarak pendek, kamera, MMS messaging, Player radio, MP3 dan GPS.
Ponsel Low-end sering disebut sebagai fitur ponsel, sedangkan ponsel high-end yang
menawarkan kemampuan komputasi yang lebih maju yang disebut sebagai smartphone.
Telepon genggam pertama ditunjukkan oleh Dr Martin Cooper dari Motorola pada tahun
1973, menggunakan handset berat 2 kg (4.4 lb).Motorola merilis ponsel komersial pertama
tersedia, DynaTAC 8000x pada tahun 1983. Pada tahun 1990 12,4 juta orang di seluruh dunia
telah langganan selular. Pada akhir tahun 2009, kurang dari 20 tahun kemudian, jumlah
pelanggan selular di seluruh dunia mencapai sekitar 4,6 miliar, 370 kali nomor 1990, menembus
negara-negara berkembang.4
3Rayyan Ahmad Badwilan, Rahasia Dibalik Handphone, (Jakarta ; Darul Falah, 2004), hlm 2.
4Ibid., hlm 3
12. D. Perkembangan Ponsel
Ponsel atau biasa juga disebut Handphone (telepon genggam atau telepon selular)
merupakan telepon yang termasuk dalam sambungan telepon bergerak, dimana yang
menghubungkan antar sesama ponsel tersebut adalah gelombang-gelombang radio yang
dilewatkan dari pesawat ke BTS (Base Tranceiver Station) dan MSC (Mobile Switching
center) yang bertebaran di sepanjang jalur perhubungan kemudian diteruskan ke pesawat yang
dipanggil (Gouzali Saydam, 2005).
Ponsel merupakan bentuk yang dianggap paling fenomenal dan juga unik.Dalam
pemakaian ponsel, besarnya tagihan bergantung pada lama waktu percakapan serta jarak atau
zona jangkau (SLJJ) percakapan yang telah dilakukan dalam percakapan.Terdapat tiga hal
penting mengenai biaya yang dikeluarkan bagi pelanggan ponsel, yaitu biaya airtime, biaya
bulanan dan biaya pulsa atau pemakaian.5
Semakin maraknya penggunaan ponsel saat ini, muncul ide untuk menciptakan
kebergantungan pemilik ponsel tersebut pada kartu telepon prabayar (voucher).Perkembangan
produk kartu prabayar dalam waktu yang singkat dapat menyaingi penggunaan sistem
abonemen (pascabayar). Salah satu yang paling menarik pada prabayar adalah layanan transfer
pulsa. Layanan ini menyediakan solusi bagi para pengguna prabayar yang membutuhkan pulsa
dalam waktu cepat atau berada dalam keadaan darurat serta kesulitan mencari pulsa isi ulang.
Sekarang ini terdapat beberapa orang yang menggunakan dua ponsel, dimana satu pada
umumnya merupakan ponsel CDMA. Kartu-kartu CDMA ini antara lain StarOne, Esia, Felxi,
dan Fren. Para pemakai ponsel yang menggunakan kartu prabayar biasanya digolongkan pada
5Abdul Kadir & Triwahyuni Terra CH, Pengenalan Teknologi Informas, (Yogyakarta ; Penerbit Andi Yogyakarta,
2003), hlm.15.
13. konsumen ‘konsumen kelas dua’, sedangkan ‘konsumen kelas satu’ di mata operator
penyelenggara ponsel adalah mereka yang menjadi pelanggan tetap jaringan ponsel.
a. Fasilitas pada ponsel
Disamping berfungsi sebagai alat komunikasi yang personal, ponsel juga berpotensi
sebagai sarana bisnis yang efektif. Ponsel sangat bervariasi tergantung pada modelnya, yang
seiring dengan perkembangan teknologi mempunyai fungsi- fungsi antara lain:
1) Penyimpanan informasi
2) Pembuat daftar pekerjaan atau perencanaan kerja
3) Reminder (pengingat waktu) atau appointment
4) Alat perhitungan (kalkulator)
5) Pengiriman atau penerimaan e-mail
6) Permainan (games)
7) Integrasi ke peralatan lain seperti PDA, MP3
8) Chatting dan Browsing internet
9) Video
Mengenai fitur-fitur lain dalam ponsel terdapat beberapa macam, antara lain: profile,
voice mail, called ID, memory, numeric paging, dan text messaging (SMS)/multimedia
messaging (MMS), tones, locking/unlocking, call waiting, call forwarding, three-way calling,
calling history, one-touch emnergency dialing, dan lain-lain. Diantara sekian banyak fitur
tersebut, mungkin yang paling menarik untuk dibahas adalah SMS, MMS dan kamera.
SMS (Short message service) adalah layanan langsung dalam dua arah yang mampu
mengirimkan pesan singkat 160 karakter yang bias disimpan dan direkam oleh pengelola ponsel.
Selain itu SMS juga dapat digunakan dalam mode cell broadcastguna mengirim berita-berita
14. terbaru dan pemberitahuan penting-penting lain yang bersifat masal.Sedangkan MMS
(multimedia message service) disebut juga dengan SMS multimedia, yang bmemiliki daya
angkut data yang besar. MMS memberikan layanan pengiriman berbasis teks menuju pesan
multimedia (gambar, suara, video) dan dapat juga memberikan layanan berupa gambar diam
berupa kartu, peta, kartu nama, layer saver (untuk PC). Fitur lainnya yang saat ini sedang
gencarnya ditonjolkan oleh ponsel yaitu kamera, mulai dari jenis kamera opsional atau terpisah
hingga kamera yang builtin yang sudah menyatu dengan ponselnya.
Mengenai kecanggihan teknologi, ponsel juga memiliki beberapa keunggulan seperti
adanya teknologi Infrared dan Bluetooth. Bluetooth merupakan teknologi nirkabel yang dapat
menyambungkan beberapa perangkat melalui gelombang radio berfrekuensi rendah (daya
jangkau maksimal 50 meter) tanpa dihubungkan dengan kabel.Sedangkan pada infrared kedua
perangkat harus dibuat berhadapan.
Mengenai media hiburan, MP3 pada ponsel sudah menggunakan teknologi yang lebih
canggih lagi saat ini.Telah dibuat suatu pengembangan yang lebih lanjut, dinamakan
MP3 Surround. MP3 Surround atau biasa disebut suara keliling ini pada dasarnya akan
memberikan ilusi suara pada pendengarnya seolah-olah berada dalam sebuah lingkungan
tertentu. Selain itu, teknologi pada ponsel yang paling terbaru saat ini yaitu menyaksikan televisi
melalui layer ponsel.Ponsel seperti ini termasuk dalam ponsel generasi ketiga, atau disebut
dengan 3G.
15. b. Dampak penggunaan ponsel
Penggunaan ponsel dapat membawa dampak-dampak tertentu.Dampak-dampak tertentu
dibagi pada aspek psikologis, sosial, keuangan, dan kesehatan atau keselamatan jiwa seseorang.
Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah pada aspek psikologis dan sosial.6
a) Aspek Psikologis
Banyaknya pesan melalui SMS yang berisi ajakan-ajakan bersifat rasisme dapat
mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.Contohnya yang marak ditemukan adalah pesan
yang berisi pemboikotan barang produksi Amerika.Selain itu juga terdapat peredaran pesan teks,
gambar, maupun video yang bersifat pornografi.Mudahnya askes keluar-masuk pesan tersebut
melalui ponsel membawa dampak negatif, terutama untuk generasi muda sekarang ini.
b) Aspek Sosial
Salah satu hal yang sering terjadi adalah tindakan seseorang yang membiarkan ponsel
miliknya tetap dalam keadaan hidup atau aktif sehingga mengeluarkan bunyi yang nyaring.Hal
ini jelas mengganggu konsentrasi serta mengejutkan orang-orang disekitarnya.Seperti ketika
sedang rapat bisnis, dirumah sakit, sedang ditempat-tempat ibadah, dan lain-lain.Selain
penggunaan ponsel sebagai media komunikasi tidak langsung dapat menurunkan kualitas dan
kuantitas dari komunikasi secara langsung (tatap muka).Sering terjadi kesalahpahaman dalam
pemaknaan pesan melalui komunikasi secara tidak langsung.
6 Ahmad, op. cit., hlm 50.
16. A. Interaksi Sosial
1) Definisi dan Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang perorangan ataupun
kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan
mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur social. Interaksi
sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses social yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan
social yang dinamis.
Interaksi sosial adalah suatu hubungan anatr dua atau lebih individu manusia, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi individu yang lain. Kelangsungan interaksi social
ini, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana, ternyata merupakan proses yang kompleks.
Pengertian lain bahwa suatu interaksi social diartikan sebagai suatu sistem sosial dua orang atau
lebih yang dilengkapi dengan beberapa aturan dan harapan, serta beberapa ganjaran dan
hukuman yang berlaku.
Gea, Wulandari, dan Bahari (2003) melihat suatu kebutuhan berinteraksi manusia dimana
setiap orang membutuhkan hubungan social dengan orang-orang lainnya. Kebutuhan ini
terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan
manusia yang satu dengan lainnya, yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.
Mengenai interaksi yang terjalin tersebut, yang dinggap paling ideal adalah secara tatap
muka (langsung). Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis
dan timbal balik secara langsung. Pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat
proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya. Sedangkan
menurut Soekanto (2002), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
memenuhi dua syarat, yaitu :
17. 1. Adanya kontak social (social-contact)
2. Adanya komunikasi
2) Kontak dan Komunikasi
Kata Kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya bersama-sama)
dantango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara harfiah adalah bersama-sama
menyentuh.Tetapi secara gejala social, kontak tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah.
Seperti pada perkembangan teknologi dewasa ini orang-orang dapat berhubungan satu dengan
lainnya melalui telepon, telegrap, radio, surat, dan seterusnya.7
Kontak dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka atau face-to-face(berjabat
tangan, saling senyum, dan lain-lain). Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara.
Hubunga-hubungan sekunder tersebut dapat dolakukan melaui perantara seperti telepon,
telegrap, radio, surat, dan lain-lain.
Mengenai komunikasi dapat dilihat secara bahasa, yakni berasal dari kata Latin
kommunicatio yang artinya hal memberitahukan, hal memberi bagian dalam, atau
pertukaran.Secara lebih sempit dapat diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada
satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.
Menurut Soekanto (2002), menyatakan bahwa komunikasi adalah ketika seseorang memberikan
tafsira pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap),
perasaan-perasaan apa yang ingiin disampikan oleh orang tersebut. Dengan begitu orang yang
bersangkutan kemudian akan memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh
orang lain tersebut.
7 Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta ; PT Raja Grafindo, 2002), hlm 101.
18. Gea, Wulandari, dan Babari, (2003) menggambarkan suatu komunikasi yang efektif
apabila si penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana
dimaksudkan oleh pengirim pesan. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yand
diberikan benar-benar diterima secara tepat sebagaimana yang dimaksud adalah dengan
mendapatkan umpan balim pesan tersebut. Umpan balik adalah proses ynag memungkinkan
seseorang pengirim mengetahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah ditangkap oleh si
penerima atau tidak. Selain itu cara seseorang mendengarkan dan menanggapi lawan bicara juga
sangatlah penting dalam berkomunikasi. Memberikan tanggapan penuh pemahaman dalam
mendengarkan dapat menghindari kecenderungan kesalahpahaman komunikasi antara pihak
terkait.
Dari berbagai jenis komunikasi yang ada, komunikasi antar manusia yang langsung
(bertatap muka) adalah yang efektif serta paling lengkap mengandung aspek psikologis. Aspek
tersebut antara lain :
a) Tatap muka itu sendiri yang membedakannya dengan komunikasi jarak jauh atau komunikasi
menggunakan alat
Dalam komunikasi tatap muka ada peran yang harus dijalankan oleh masing-masing
pihak (pemberi informasi-penerima informasi, ibu-anak, ayah-anak, suami-isteri, guru-murid,
dan lain-lain) dan ditunjukkan dengan jelas.
b) Adanya hubungan dua arah secara langsung
Dengan adanya pertukaran pesan dalam komunikasi tatap muka, terjadi saling
pengertian akan makna atau arti pesan. Jadi dalam komunikasi ini yang penting bukanlah
pesannya semata, melainkan arti (meaning) dari pesan tersebut.
19. c) Adanya niat, kehendak, atau intensi dari kedua belah pihak
Hal tersebut akan mempercepat proses adanya saling pengertian secara kognitif dalam
komunikasi antar manusia.
Komunikasi yang dilakukkan secara tidak langsung (memerlukan perantara, seperti
telepon, telegrap, radio, surat, dan lain-lain.) mempunyai dampak yang berbeda dengan
komunikasi secara langsung (tatap muka). Menurut Gea, Wulandari, dan Babari, (2003),
komunikasi tidak langsung dapat menyebabkan timbulnya kegagalan saling berkomunikasi
(hambatan-hambatan), dalam arti si penerima menangkap makna pesan berbeda dari yang
dimaksud oleh si pengirim. Hambatan-hambatan tersebut antara lain:
Gagalnya menagkap maksud konotatif dibalik maksud seseorang
Hanya mengartikan kata atau kalimat secara murni dan tidak mengembangkan
pemahamannya
Kesalahpahaman atau distorsi dalam komunikasi
Adanya gangguan fisik, misalnya gangguan suara pada telepon, hasil cetakan yang tidak
baik, tampilan layer yang kurang jelas (kabur), desain format yang tidak baik, dan lain-lain.
Dalam komunikasi antar manusia dapat berbeda-beda.Hal ini dapat dilihat menurut
keluasannya atau breadth (banyaknya atau jenis-jenis topic yang dibicarakan) dan kedalamannya
atau depth (derajat “kepersonalan” atau inti dalam mebicarakan topic itu). Sedangkan menurut
penelitian Mardiyanti (1996), secara garis besar terdapat beberapa hal yang dapat dilihat dalam
kaitannya dengan kontak social dan komunikasi sebagai pengukuran interaksi secara langsung
(tatap muka), antara lain adalah minat, frekuensi, ruang lingkup rekan-rekan, jenis dan
20. banyaknya topic pembicaraan, tempat melakukan kegiatan, kedalaman komunikasi serta pada
interaksi itu sendiri (asosiatif dan disosiatif).8
B. Remaja
1) Definisi dan Rentangan Usia Remaja
Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti “tumbuh”
atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, social, dan fisik (Hurlock, 1980).Apabila digolongkan sebagai
anak-anak maka golongan remaja telah melewati masa tersebut, tetapi bila digolongkan dengan
orang dewasa juga masih belum sesuai.Oleh karena itu banyak istilah golongan remaja ini
dirasakan tumpang tindih pengertiannya. Istilah lain yang sering digunakan adalah menurut
Rumini dan Sundari H.S (2004), dimana masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi memasuki masa
dewasa.
Hurlock (1980) juga menambahkan definisi masa remaja dengan menggunakan ciri-ciri
tertentu yang dapat membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya, yaitu : Masa
remaja sebagai periode yang penting, masa remaja sebagi periode peralihan, masa remaja sebagai
periode perubahan, masa remaja sebagai usia yang bermasalah, masa remaja sebagai masa
mencari identitas, masa remaja sebagai usia yang menimbulakan ketakutan, masa remaja sebagai
masa yang tidak realistic, dan yang terakhir yaitu masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Menurut Mappiare dalam bukunya Psikologi Remaja (1982), dapat disimpulkan bahwa
secara teoritis dan empiris dari segi psikologis, rentangan usia remaja berada dalam usia 12 tahun
samapai 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal
8 Fuad Hassan, “Teknologi dan Dampak penggunaanya : Tantangan Dalam Laju Teknologi”, Orasi Ilmiah dies
Natalis Institut Pertanian Bogor sepuluh November ke-39 Surabaya, 11 (November, 1999), 43.
21. dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun, dan
remaja akhir dalam rentangan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun.
2) Lingkungan Sosial Remaja
Lingkungan sosial yang paling dekat serta berpengaruh dalam kehidupan remaja adalah
lingkungan social awal, yakni keluarga, lalu kemudian dilanjutkan dengan lingkungan
sebayanya, yang terdiri dari kelompok pertemanan atau kelompok permainan (sahabat).
Keluarga adalah lingkungan paling utama dimana kita mengalami kedekatan dan
kebersamaan yang sangat intensif, serta lingkungan tempat kita menjalani proses sosialisasi
berbagai nilai dasar kemanusiaan. Menurut Soekanto (2002), orang tua dan saudara melakukan
sosialisasi yang bias diterapkan melalui kasih saying. Atas dasar kasih sayang tersebut, seorang
individu dididik untuk mengenal nilai-nilai tertentu. Konsep hubungan keluarga mempengaruhi
konsep diri remaja dimana seorang remaja yang mempunyai hubungan erat dengan seorang
anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan ingin mengembangkan
pola kepribadian yang sama.9
Menurut Mappiare (1982), kelompok teman sebaya merupakan lingkunga social pertama
dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya.
Didalamnya timbul persahabatan yang merupakan ciri khas pertama dan sifat interaksinya dalam
pergaulan. Manfaat penting dari adanya persahabatan dalam masa remaja ini adalah mereka
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengisi waktu luang. Lebih penting lagi,
bahwa dalam persahabatan itu remaja dapat merasa adanya kepuasan dalam interaksi sosialnya
(Mappiare, 1982).
9 Elizabeth B Hurlock, Psikologis perkembang, Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan . Edisi Kelima,
(Jakarta ; Erlangga, 1980), hlm 55.
22. 3) Perilaku Remaja
Suatu perilaku (behavior) yang merupakan cara bertindak dapat dipandang sebagai reaksi
yang bersifat sederhana maupun yang bersifat kompleks.10Sebagai makhluk social, perilaku
remaja banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri remaja itu sendiri maupun
dari lingkungannya.Menurut Kurt Lewis dalam Azwar (2003), perilaku adalah fungsi
karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti
motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan
kemudian berinteraksi pula dengan factor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku.
Sedangkan menurut Rakhmat (2001) terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
yaitu :
Faktor-faktor personal, yaitu faktor biologis dan faktor sosio-psikologis.
Faktor-faktor situasional, yaitu faktor ekologis, faktor rancangan dan artsitektural, faktor
temporal, suasana perilaku, teknologi, faktor-faktor sosial dan lingkungan psiko-sosial.
Kompleksitas perilaku remaja telah menjadi bahasan yang penting, terutama memahami
perilaku remaja dalam lingkungan sosialnya, memahami motivasi perbuatan dan mencoba
meramalkan respon remaja agar dapat memperlakukan sesama manusia dengan sebaik-baiknya
(Hurlock, 1980). Perilaku terhadap suatu objek dapat dilihat dari beberapa dimensi (Calhoun,
1995) yaitu:
Frekuensi (Menunjukkan jumlah atau kuantitas dari perilaku seseorang)
10 Saiffudin Azwar, Sikap Manusi, Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua, (Yogyakarta ; Pusat Pelajar, 2003), hlm
44.
23. Kepada siapa berperilaku (Perilaku yang dilakukan tidak hanya ditunjukkan untuk diri
sendiri tetapi juga ditujukan bagi orang lain).
Untuk apa (perilaku yang dilakukan seseorang itu mempunyai manfaat atau tujuan baik
untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain).
Bagaimana (Menunjukkan upaya atau cara yang dilakukan seseorang dalam berperilaku
untuk mencapai tujuan yang diinginkan).
Perilaku remaja juga berkaitan dengan minat mereka terhadap keberadaan media massa
yang termasuk pada minat rekreasi. Menurut Hurlock (1980) minat rekreasi juga sangat
dipengaruhi oleh derajat kepopulerannya. Beberapa bentuk rekreasi yang digemari remaja saat
ini antara lain mendengarkan radio dan kaset, menonton televise, serta membaca. Selain itu
perilaku remaja yang menonjol terletak pada nilai kemandiriannya. Mereka cenderung
melepaskan diri dengan lingkungan sosial, terutama dengan lingkungan keluarganya sendiri.
Remaja laki-laki dengan perempuan juga terdapat perbedaan-perbedaan dalam
perilakunya. Remaja perempuan cenderung memiliki tingkat keintiman yang dalam dengan
orang-orang sekitarnya dibanding dengan remaja laki-laki. Hal ini dikarenakan remaja laki-laki
ingin menunjukkan kemandirian yang lebih dan adanya jarak dengan sekitarnya.11 Selain itu
menurut Apriyanti (2005) secara spesifik mengemukakan remaja putri lebih banyak
membutuhkan sejumlah barang-barang baru perlu dibeli dan juga barang-barang baru yang
disesuaikan dengan kebutuhannya.
11Ibid.,hlm 45.
24. C. Kerangka Pemikiran
Ponsel merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi paling aktual di
Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir. Ponsel disamping memiliki fungsi utama sebagai
alat komunikasi, juga dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpanan berbagai macam data,
sarana musik atau hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi.Dalam hal ini pengguna ponsel
tersebar pada kelompok remaja prkotaan, terutama pada pulau Jawa.Respon kelompok remaja
terhadap keberadaan ponsel cukup tinggi, walaupun belum tentu penggunaan ponsel tersebut
dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam kehidupan sehari-sehari mereka.
Tingkat penggunaan ponsel pada remaja diduga dapat dipengaruhi oleh beberapa
karakteristik, antara lain karakteristik yang berkaitan dengan diri individu (internal) maupun
dengan lingkungannya (eksternal). Karakteristik internal mencakup jen is kelamin, status
ekonomi keluarga, tujuan penggunaan ponsel serta aktivitas-aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan oleh remaja tersebut. Karakteristik eksternal mencakup pengaruh dari teman-teman
dekat remaja serta terpaan media (media exposure) massa.
Jenis kelamin diduga dapat mempengaruhi tingkat penggunaan ponsel, karena remaja
putri cenderung memiliki gaya hidup dan pola konsumtif yang tinggi dalam melihat setiap
perkembangan ponsel yang ada dibandingkan remaja putra. Selain itu, remaja putri juga
cenderung sering dan intens berkomunikasi melalui ponsel dengan sesamanya, dimana dalam
komunikasi yang berlangsung tersebut biasanya banyak hal-hal yang dibicarakan.Status ekonomi
keluarga diduga dapat mempengaruhi tingkat penggunaan ponsel, karena biaya-biaya yang harus
disediakan oleh para pengguna ponsel.Semakin tinggi pendapatan orang tua tiap bulannya yang
25. menggambarkan status ekonomi dalam keluarga diduga dapat meningkatkan penggunaan ponsel
pada remaja, yang pada akhirnya meningkatkan biaya pengeluaran setiap bulannya.
Tujuan dalam menggunakan pnsel diduga dapat mempengaruhi tingkat penggunaan
ponsel, karena dengan tujuan yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan pula pemaja
menggunakan ponselnya.aktivitas-aktivitas yang diikuti remaja diduga dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan ponsel, karena dengan semakin banyak aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan dapat menunjukkan bahwa remaja tersebut memiliki mobilitas yang tinggi (di dalam
maupun luar sekolah). Diduga hal tersebut dapat meningkatkan penggunaan ponsel sebagai alat
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pengaruh teman dekat diduga dapat mempengaruhi tingkat penggunaan ponsel, karena
pada masa remaja inilah kelompok persahabatan atau teman sebaya merupakan lingkungan sosial
yang memegang peranan penting dalam sosialisasi remaja. Hal tersebut menyebabkan remaja
dalam menggunakan ponselnya akan melihat dan bergantung pada lingkungan teman sebayanya.
Terpaan media massa diduga dapat mempengaruhi tingkat penggunaan ponsel, karena melalui
media massa (cetak maupun elektronik) tersebut remaja memperoleh berbagai informasi
mengenai perkembangan ponsel. Semakin sering frekuensi dan beragam jenis media massa
tentang ponsel yang diterpa oleh remaja diduga mempunyai pengaruh penting, disamping
pengaruh dari teman dekatnya.
Tingkat penggunaan ponsel pada remaja dapat dilihat melalui empat hal, yaitu frekuensi
penggunaan, pemanfaatan fasilitas, tingkat biaya pengeluaran, dan pihak yang diajak
berkomunikasi. Selanjutnya tingkat penggunaan teknologi komunikasi ponsel tersebut sebagai
26. pengaruh dari luar masyarakat diduga dapat mempengaruhi interaksi sosial pada remaja
tersebut.Penggunaan ponsel sebagai alat komunikasi seharusnya dapat meningkatkan interaksi
sosial remaja dengan lingkungannya.Tetapi diduga justru dapat menurunkan interaksi tatap muka
antara remaja dengan lingkungan sosialnya, yang terdiri dari lingkungan keluarga dan
lingkungan persahabatan (teman sebaya).12
D. Peranan handphone Terhadap Kehidupan Remaja
Begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.. Kemajuan teknologi seperti televisi,
telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota,
namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala
informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh
remaja.Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran
masyarakat khususnya remaja di pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.
Dampak yang positif dan juga negatif terhadap kehidupan masyarakat terutama kaum
remaja yang nota bene selalu tertarik untuk mencoba hal-hal baru, sedang dari segi psikologis,
kondisi kejiwaan mereka merupakan usia yang paling rawan terhadap pengaruh-pengaruh yang
datang dari luar.
Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan
pola pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, handphone,
ataupun internet.Dan juga secara pengaruh, merekalah yang paling rentan terkena pengaruh atau
dampak negatif dari teknologi tersebut.Kalau dulu kita lihat para siswa bersekolah dengan hanya
12 Nurudin, Sistem-sistem Komunikasi di Indonesia, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm 18.
27. membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita saksikan para siswa berangkat
sekolah dengan handphone sebagai bawaan wajib mereka. Entah sebetulnya mereka benar-benar
membutuhkan handphone tersebut sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja
handphone merupakan sarana gaul yang mutlak yang mereka miliki. Semakin bagus handphone
yang mereka punya, semakin merasa gaul dan merasa percaya diri
Dari mana para remaja itu memperoleh handphone tersebut?Mereka memperolehnya dari
orang tua mereka masing-masing. Dan umumnya, para orang tua itu merasa bangga bisa
memenuhi segala kebutuhan dan permintaan anaknya tanpa mereka memperhatikan dampak
yang akan timbul dari apa yang mereka para orang tua berikan pada anak. Itulah ungkapan kasih
sayang orang tua yang mungkin cara penyampaiannya kurang tepat.
Memberikan alat komunikasi seperti handphone kepada anak, sesungguhnya bukan hal
yang salah, karena dengan handphone tersebut, mungkin orang tua berharap komunikasi dengan
sang anak lebih mudah dan lancar, akan tetapi, hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata
handphone tersebut disalahgunakan oleh anak untuk hal-hal yang negatif seperti menyimpan
foto-foto ataupun video porno dan juga di gunakan sebagai alat yang memperlancar komunikasi
dengan lawan jenis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti pacaran, sehingga dengan
handphone tersebut berdampak negatif pada anak khususnya remaja seperti terjadinya pergaulan
bebas, seks di luar nikah dan menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak
mengambil uang ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli
pulsa.
Karena itu, orang tua hendaknya benar-benar mempertimbangkan matang-matang segala
dampak yang akan timbul sebelum memutuskan untuk memberikan handphone ataupun benda-
28. benda lain yang sekiranya berdampak negatif terhadap perkembangan anakyang sudah memasuki
tahap remaja.
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati
diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah.
1) Manfaat Yang di Peroleh dari Adanya Penggunaan Handphone
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh:
1. Manfaat umum meliputi:
a. Dampak Positif :
Mempermudah komunikasi.
Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
Memperluas jaringan persahabatan.
b. Dampak Negatif :
Mengganggu Perkembangan Anak : Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di
hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam
menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima
panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam
ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal
tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
Efek radiasi : Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,
penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih
hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar
29. anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu
diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
Rawan terhadap tindak kejahatan : Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama
dari pada penjahat.
Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa : Jika tidak ada kontrol
dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang
mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat
seorang pelajar.
Pemborosan : Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah,
apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya
akan menjadi pemborosan yang saja.
Mengalihkan Perhatian : Dalam kenyataannya, HP berhasil mengalihkan perhatian
siswa dari proses pembelajarannya. Mereka lebih memperhatikan HP daripada semua
penjelasan yang diberikan guru. Tentunya jika kondisi ini terjadi, maka pengaruh HP
terhadap prestasi belajar benar-benar mereka alami. Akibat terlalu memperhatikan
HP, maka penjelasan guru diabaikan. Akibatnya, prestasi mereka-pun merosot. Ini
merupakan salah satu akibat dari pengaruh HP pada anak-anak
Menurunkan Konsentrasi : Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu.
Dalam konteks belajar, berarti tingkat perhatian siswa terhadap segala penjelasan dan
bimbingan belajar sang guru. Seharusnya, seluruh perhatian siswa diarahkan pada apa
yang sedang mereka pelajari, tetapi seringkali HP menyita sebagian besar waktu
mereka. Sementara kita tahu bahwa penjelasan dan bimbingan guru merupakan salah
satu cara HP untuk keperluan lain. Anak-anak asyik bermain dengan HP dan
30. melupakan tugas kewajiban utamanya. Mereka tidak lagi memperhatikan tugas
kewajibannya sebab disibukkan oleh HP. Akibatnya, anak tidak menguasai materi
belajarnya. Tidak ada satupun materi yang tersimpan dalam memori otak sebab
memang tidak ada yang dimasukkan ke sana. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung, seringkali kita melihat beberapa siswa bermain HP. Walaupun sudah
sering diperingatkan untuk tidak menggunakan HP saat proses menulis berlangsung,
itu artinya siswa telah mengabaikan dan melupakan tugas dan kewajiban utamanya.
Hal ini tentu saja tidak boleh terjadi dan tugas kewajiban guru untuk
memperingatkannya.Tetapi meskipun demikian, peranan guru tidak mungkin
membatasi secara mutlak sebab ada anak yang menggunakan HP tersebut untuk
keperluan komunikasi dengan keluarganya.Misalnya jika mereka harus antar jemput
saat bersekolah.
Malas Belajar : Anak-anak yang sudah kecanduan HP, maka setiap saat yang
dilakukannya hanyalah bermain HP dan HP. Mereka tidak pernah berpikir pada hal
yang lainnya. Bagi mereka, yang terpenting adalah HP. Jika ke mana-mana tidak ada
HP, maka rasanya tidak lengkap, bahkan ada beberapa anak yang tidak mau
melakukan kegiatan karena tidak punya HP. Pada saat-saat belajar, anak-anak
menghadapi buku dengan dampingan HP. Pada awalnya HP digunakan untuk
mendengar prestasi belajar anak, lebih baik mereka tidak diberi HP. Oleh karena
itulah, peranan orang tua, guru dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan kit
adalam meminimalisasi pengaruh HP terhadap prestasi belajar siswa.
Meningkatnya video porno dan kata-kata yang tidak senonoh : Akibat yang sangat
berbahaya oleh siswa adalah penggunaan HP dengan tujuan yang menyimpang seperti
31. mengisi video porno ke dalam HP dan menggunakan kata-kata yang tidak
senonoh.Tak sedikit pelajar yang ketahuan menyimpan video dan foto yang tidak
senonoh di HP mereka.Di samping itu juga HP digunakan untuk tukar-tukaran
jawaban ujian.
Dampak negatif HP biasanya ditemukan pada HP yang cukup canggih yang memiliki
fitur kamera, internet, dan bluetooth yang memudahkan pengguna HP untuk menyimpan dan
sharing data-data yang tidak sepatutnya untuk disimpan.Untuk itu, diperlukan solusi untuk
memecahkan masalah tersebut agar siswa (generasi muda) tidak rusak moralnya hanya karena
kecanggihan teknologi seperti HP. Jadi, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mencari
kesibukan dan fokus terhadap kesibukan kita.Sehingga, siswa tidak hanya menyibukkan diri
dengan HP saja.Serta siswa memanfaatkan HP dengan baik dan seperlunya saja.Sehingga, siswa
dapat menghindari komunikasi yang sia-sia dan membuang-buang waktu dan biaya.Yang
terpenting, siswa juga mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
mempertahankannya.
Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa ternyata juga bisa buruk. Hal ini
dicontohkan dengan siswa yang mungkin malah keasyikan telepon atau SMS dengan teman atau
pacar sehingga mereka lupa untuk belajar. Mereka merasa bebas untuk menelepon atau SMS.
Berbeda bila menggunakan telepon rumah, yang penggunaannya dikontrol ketat oleh orang tua.
Fitur hiburan pada handphone juga bisa menurunkan prestasi belajar siswa. Misalnya
MP3, siswa bisa saja lebih suka bersantai dengan mendengarkan lagu ketimbang harusbelajar.
Selain MP3, ada game yang juga bisa membuat siswa lebih suka menuntaskan bermain game
daripada menuntaskan tugas sekolah.
32. Fitur internet pada handphone memang bisa memberikan pengaruh baik, tapi bila tidak
digunakan secara bijak, hal ini bisa saja malah menurunkan prestasi belajar siswa. Kemudahan
siswa untuk bisa memperoleh info apa saja, bisa membuat siswa terlena oleh dunia maya.
Apalagi saat ini banyak beredar jejaring sosial, hal ini bisa membuat siswa lebih suka
menghabiskan waktu untuk mengutak-atik handphone daripada belajar.
Handphone bukan sekedar kebutuhan, tapi sudah menjadi gaya hidup. Bahkan, ada
anggapan kalau tidak punya handphone, maka akan dicap sebagai orang kampungan. Hal seperti
ini bisa mempengaruhi mental siswa. Mereka akan lebih memikirkan gaya hidup daripada
memikirkan kegunaan handphone itu sendiri, mereka tidak fokus dalam belajar karena lebih
mementingkan gaya hidup pergaulan.
Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa yang lain adalah siswa menjadi lebih
mengandalkan handphone daripada harus belajar. Contohnya, saat ujian, siswa bisa mencontek
atau menanyakan jawaban pada teman lewat handphone (dengan SMS). Tentu akan mengurangi
minat siswa dalam belajar karena berpikir kalau mereka pasti bisa melewati ujian asalkan ada
handphone. Kasus seperti ini sudah banyak sekali ditemukan di Indonesia.
Jadi, Perkembagan teknologi sekarang yang cukup mdern dapat mempengaruhi dunia
pendidikan di Indonesia. Maraknya HP sekarang juga sudah merusak akhlak pelajar dinegeri kita
rusak.Menggunakan HP lebih baik tidak pada waktu belajar dan jauhilah anak yang suka melihat
dan menggunakan HP dengan tidak seharusnya/semestinya.
2. Manfaat khusus meliputi :
Mempermudah komunikasi
Mengetahui perkembangan teknologi
33. 3. Fakta Sikap Para Remaja Yang Menyalahgunakan Handphone
Berikut merupakan tindakan remaja khususnya siswa yang sering ditemukan:
1. Banyak remaja yang mempunyai handphon, waktu luangnya banyak tersits untuk
smsan atau menelpon.
2. Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas siswa memilih
sibuk dengan handphone mereka.
3. Sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling
berkomunikasi ketika saat ulangan.
4. Banyak siswa yang menyimpan hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi.
5. Remaja tidak gagap teknologi, remaja dapat mengikuti perkembangan era
teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu,
energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya
6. Remaja atau siswa dapat mencari materi dengan search lewat handphone meskipun
berada dalam lingkungan kelas saat jam pelajaran tanpa perlu ke laboratorium TIK.
7. Saat ini telah banyak diproduksi handphone berfitur internet. Hal ini cukup
memudahkan para siswa untuk mencari fitur game dalam HP pun cukup
mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Sama seperti internet, game tidak
akan merugikan bila digunakan sesuai aturan dan memiliki batasan. Tapi, umumnya
siswa malah keasyikan bermain game dan lupa untuk belajar.
8. Hal negatif lain adalah penggunaan handphone di saat ujian. Hal seperti ini sudah
sering sekali ditemukan di sekolah-sekolah Indonesia. Keberadaan handphone yang
digunakan untuk mencontek, mungkin memang akan meningkatkan nilai ujian, tapi
akan sangat memperburuk mental siswa. Mereka menjadi selalu tergantung pada
34. teman atau pada contekan yang disiapkan di dalam HP. Bila nilai bagus tidak seiring
dengan kecerdasan, hal ini sangat merugikan sekali, bukan?
4. Tindakan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Handphone
Tindakan yang seharusnya dilakukan setiap remaja untuk menghindari penyalahgunaan
handphone yaitu :
1. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang
meyangkut pornoaksi dan pornografi.
2. Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat pelajaran
berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
3. Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar
dan menggunakan handphone.
4. Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat ujian.
5. Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten porno dari
handphone.
6. Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
7. Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.
8. Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan.
Dalam hal ini pengawasan dari orang tua juga sangat penting.Mengingat kenakalan
remaja dilakukan mayoritas dilakukan oleh para remaja yang kurang mendapat perhatian dari
orang tua.
35. 5. Langkah Pengendalian Penyalahgunaan Handphone
Meminimalisasi beragam penyalahgunaan ponsel perlu dilakukan langkah-langkah
terpadu . Orang tua sudah waktunya lebih melek teknologi , bukan malah gagap teknologi
Seringkali oaring tua hanya mampu membelikan tetapi tidak pandai menggunakan ponsel secara
detil. Keadaan ini dapat mengakibatkan oaring tua tidak dapat mengontrol mudah dipintari
(dibodohi) anak untuk disalahgnakan. Bila orang tua ahli mengutak atik ponsel , mereka dapat
mengontrol secara teratur penggunaan dan penyalahgunaan handphone anaknya.Memanjakan
anak dengan ponsel mahal juga tidak bijaksana, karena sesungguhnya masih banyak kebutuhan
yang lebih penting dan mendidik.
Sekolah perlu memberlakukan larangan membawa ponsel Larangan ini sudah
diberlakukan di beberapa SLTP, Pesantren dan alangkah baiknya juga diberlakukan di
SLTA.Pemberlakuan dibarengi razia yang teratur dan konsisten. Kalau sekolah terpaksa
membolehkan, karena da isswa yang diantar jemput keluarganya minimal ponsel itu di
kumpulkan di kantor sekolah/kelas sewaktu pelajaran berlangsung. Sejak masuk hingga pulang.
Ini efektik terutama untul lebih mengonsentrasikan siswa terhadap pelajaran dan menghindari
siwa membawa ponsel mahal karena takur tertukar dengan yang lain dan tidak berani memuat
pesan atau program yang menyalaahi tata tertib sekolah karena akan diketahui oleh guru
pengawas.
Walaupun terdapat video atau gambar yang tidak senonoh dan sudah dihapus oleh para
guru,itu akan sia-sia jika nanti dirumah para siswa mengisi kembali HPnya dengan gambar atau
video yang tidak senonoh. Sebaiknya pihak sekolah melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
36. 1. Memberikan penjelasan kepada siswa dampak positif dan negatif yang
ditimbulkan oleh HP. Tentu guru harus menjelaskan dengan sejujur-jujurnya dan
sejelas-jelasnya kepada para siswanya agar dapat mengerti tentang bahaya HP.
2. Pada setiap pertemuan dengan para orangtua siswa, yang biasanya terjadi pada
waktu pengambilan rapot dengan diselingi pemberian penyuluhan tentang bahaya
HP terhadap para anak-anak mereka dan segera menegur mereka.
3. Secara berkala pihak sekolah melakukan operasi terhadap benda-benda yang
dilarang dibawa ke sekolah agar tidak mengurangi konsentrasi belajar.
Sangat wajar bila selama jam belajar pikiran sisw tidak direcoki permainan dan perbuatan
iseng yang ditawarkan ponsel.Melorotnya prestasi belajar siswa akhir-akhir ini bias jadi ponsel
salah satu variabelnya. Sebab kita tahu bahwa banyak waktu siswa terbuang sia-sia hanya untuk
menguatk-atik ponsel, belum lagi nonton tv dan sanati sia-sia. Sungguh bijakasana jika para
siswa dan ABG menyadari pentingnya hidup hemat dan efektif menggunakan uang.Alangkah
baiknya jika uang dibelikaan buk, majalah, ,Koran untuk mencerdaskan,atau ditabung untuk
masa depan.Gaya dan gengsi sebenarnya tidak ada nilai plusnyadan sudah waktunya
ditinggalkan .Negara ini membutuhkan generasi dengan SDM tinggi, bukan generasi gengsi.
37. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Salah satu teknologi yang saat ini sedang trend dan telsh merakyat bagi masyarakat
Indonesia adalah handphone untuk berbagai kalangan masyarakat. Handphone
sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Disamping harga
yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone juga diberikan sebagai
penunjang majunya teknologi.
2. Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi saja tetapi juga sebagai
gaya hidup, penampilan, tren dan prestise.
3. Perkembangan teknologi yang terdapat pada handphone begitu menakjubkan
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan
segala peradaban dan kebudayaannya terutama terhadap remaja.
4. Handphone semakin memanjakan kita dengan berbagai teknolgi yang diterapkan. Dan
semakin beragam pula cara-cara memanfaatkan fasilitas yang semakin canggih.
5. Cara orang tua dengan membelikan handphone adalah cara yang kurang sebagai
ungkapan kasih sayang atau untuk memanjakan anak.
6. Sering kali handphone mengalihkan akativitas seorang pelajar yang seharusnya
belajar sebagai tugas utama.
7. Fungsi Handphone tidak digunakan sebagaimana mestinya akan tetapi malah disalah
gunakan oleh berbagai pihak.
8. Dan banyaknya sisi negatif yang ditimbulkan dengan adanya handphone
38. DAFTAR PUSTAKA
Azwar, saiffudin. Sikap Manusi, Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yogyakarta: Pusat
Pelajar, 2003.
Badwilan, Rayyan Ahmad. Rahasia Dibalik Handphone. Jakarta : Darul Falah, 2004.
Hassan, Fuad. Teknologi dan Dampak penggunaanya: Tantangan Dalam Laju Teknologi. Orasi
Ilmiah dies Natalis Institut Pertanian Bogor sepuluh November ke-39. Surabaya, 11
November 1999.
Hurlock, elizabeth B. Psikologis perkembangan, Suatu Pendekatan sepanjang Rentang
Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga, 1980.
Kadir, Abdul & Terra CH Triwahyuni. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi Yogyakarta, 2003.
Morey, Doc. Phone Power: Meningkatkan Keefektifan Berkomunikasi di Telepon. Jakarta: PT
Gramedia, 2004.
Nurudin. Sistem-sistem Komunikasi di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Saydam, Gouzali. Teknologi telekomunikasi, perkembangan dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta,
2005.
Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta; PT Raja Grafindo, 2002.