SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Satuan Acara Pembelajaran ( SAP )


Pokok Bahasan          : Diare
Sasaran                : Klien dan Keluarga yang ada di Puskesmas Kampung Dalam
Tempat                 : Ruangan Tunggu Puskesmas Kampung Dalam
Hari / Tangal          : 28 Februari 2013
Waktu                  : 08.00. Wib
Penyuluh               : Yonis Kartika Putri


A. Tujuan
    1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
            Setelah mengikuti program penyuluhan klien dan keluarga selama 1 x 40
        menit klien dan keluarga dapat memahami tentang diare dan cara pencegahan
        dan penanggulangan diare secara benar.


    2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
        Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 40 menit diharapkan klien dan
        keluarga dapat :
          a. Menyebutkan pengertian diare dengan baik
          b. Menyebutkan 4 dari 8 penyebab terjadinya diare tanpa melihat leaflet
          c. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala penyakit diare dengan benar tanpa
             melihat leaflet
          d. Menyebutkan 2 dari 4 bahaya diare tanpa melihat leaflet
          e. Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa melihat leaflet
          f. Menyebutkan penatalaksanaan diare di rumah dengaan benar
          g. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan baik
B. Materi Penyuluhan
        1. Pengertian Diare
        2. Penyebab Diare
        3. Tanda dan Gejala Diare
        4. Bahaya Diare
        5. Pencegahan Diare
        6. Penatalaksanaan Diare di Rumah dengan cara membuat Larutan Gula
             Garam
C. Kegiatan Penyuluhan
 No         Acara      Waktu        Kegiatan penyuluhan             Pesarta
 1    Pembukaan      10 menit   1. Salam pembukaan             - menjawab salam
                                       Perkenalan               memperhatikan
                                       Apersepsi                berpartisipasi
                                       Menkomunikasikan         aktif
                                       tujuan                  - memperhaikan
 2    Isi            15 menit   2. menjelaskan tentang         - memperhatikan
                                       pengertian KB            dan mencatat
                                       Penyebab diare           penjelasan
                                       Tanda gejala diare       penyuluhan
                                       Pncegahan diare          dengan ceramat
                                       Penalataksanaan diare   - menanyakan hal-
                                                                hal yang belum
                                                                jelas
                                                               - memperhatikan
 3    Penutup        5 menit    3. Penutup:                    -memperhatikan
                                       menyimpulkan materi
                                    yang telah di sampaikan    -menjawab
evuluasi penyuluhan
                                       dengan pertanyaan secara   -Menjawab salam
                                       lisan
                                          salam


D. Metode
         1. Ceramah


E. Sarana dan Sumber Pembelajaran
      1. Media
         1. Penyuluhan secara lisan
         2. Leaflet
         3. clipcart


F. Sumber
            Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan
                       Pediatrik. Jakarta: EGC
            Sachasin Rosa M. 1996. Perinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa :
                       Manulang R.F. Jakarta : EGC
            Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Cetakan Pertama,
                       Jakarta: Rhineka Cipta.
       Departemen Kesehatan RI. 1992, Diare dan Upaya Pemberantasannya.
             Dirjen P3M. Jakarta.
Lampiran
                             MATERI PEMBELAJARAN


A. Pengertian
            Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi
   Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
            Diare adalah buang air besar yang tidak normal (meningkat) dengan
   konsistensi tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di klasifikasikan menjadi dua
   yaitu akut dan kronik (Suharyono, 1991).
            Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam
   sehari. Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak
   sehingga penderita menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan
   pingsan. Diare pada anak-anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret
   dapat pula timbul demam dan berak penderita bercampur dengan darah (Depkes,
   1992).


B. Penyebab Diare
      Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991),
   sebagai berikut:
   a. Faktor instrinsik
                 Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis
      kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu
      sendiri.
   b. Faktor ekstrinsik
                 Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan
      fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku
      masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat
mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan faktor
      penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme
      tersebut antara lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap
      penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan menembus jaringan,
      kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan kekebalan
              Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab
      diare antara lain :
       1. Genetik
       2. Minum air tidak dimasak
       3. Makan jajanan kurang bersih
       4. Makan dengan tangan yang kotor
       5. Berak disembarang tempat
       6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari
       7. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan
           kotoran
       8. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun
       9. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna
           berlebihan


C. Gejala-gejala diare
      Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan
   mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul
   diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja
   menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi
   lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992).
      Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi
   mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi
dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi
   menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990).
          Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara
   lain :
     1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
     2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
            berkurang.
     3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
     4. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam
     5. Badan lemah dan lesu
     6.     Muntah-muntah
     7. Rasa haus
     8. Menurunnya nafsu makan


D. Bahaya Diare
   1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
   2. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
   3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
   4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
   5. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak
   6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan kematian


E. Pencegahan Diare
          Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya
   diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu
   dengan cara:
1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
         sehari-hari.
     2. Membuang hajat pada jamban.
     3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis.
     4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi.
     5. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari
         kuman.
     6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
  Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun anjuran yang dispesifikasikan adalah
     1. Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bulan pertama dan teruskan menyusui
         paling kurang selama tahun pertama..
     2. Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 – 6 bulan.
     3. Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air
         bersih.
     4. Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum
         makan, sebelum menyiapkan makanan dan setelah berak.
     5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus.


F. Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula
  Garam (LGG)

  1. Bahan dan alat yang diperlukan
     a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung
     b. Garam dapur yang halus sebanyak ¼ (seperempat) sendok teh
     c. Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu)
        gelas
     d. Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.
2. Cara membuat larutan gula garam (LGG)
   a. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih
   b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu) gelas
   c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah
      ditentukan
   d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua
   e. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang
      sama.


3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
                                       Jumlah oralit yang disediakan di
        Umur        Setiap Mencret
                                                    rumah
      < 1 tahun          ¹/₂ gelas         400 ml/hari (2 bungkus)
     1 - 4 tahun         1 gelas        600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
     5 – 12 tahun     1 ¹/₂ gelas      800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
       Dewasa            3 gelas      1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
      Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk
      kebutuhan2 hari.
SETTING TEMPAT




Keterangan :
                Papan Penyuluhan

                Penyaji

                Moderator

                C.I

                 Anggota

                Observer

                 Pasien


                      DAFTAR NAMA PASIEN YANG HADIR
                       DIPUSKESMAS KAMPUNG DALAM
                            TGL 28 FEBRUARI 2013

NO.            NAMA PASIEN                TANDA TANGAN
Satuan acara penyuluhan diare

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitasAbi Muhlies
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Nova Ci Necis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)Victorya Bambung
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTpjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 

La actualidad más candente (20)

Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Askep tetanus
Askep tetanusAskep tetanus
Askep tetanus
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diare
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
 
Sap anemia
Sap anemiaSap anemia
Sap anemia
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 

Destacado (20)

Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
 
Leaflet diare
Leaflet diareLeaflet diare
Leaflet diare
 
SAP Diare
SAP DiareSAP Diare
SAP Diare
 
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anakSatuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
 
PPT Diare
PPT DiarePPT Diare
PPT Diare
 
Leaflet diare
Leaflet diareLeaflet diare
Leaflet diare
 
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
SAP GASTROENTERITIS (DIARE)
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
 
Leaflet diare akper muna 2
Leaflet diare akper muna 2Leaflet diare akper muna 2
Leaflet diare akper muna 2
 
DIARE
DIAREDIARE
DIARE
 
Satuan acara penyuluhan Bronkitis
Satuan acara penyuluhan BronkitisSatuan acara penyuluhan Bronkitis
Satuan acara penyuluhan Bronkitis
 
Sap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsiSap alat kontrasepsi
Sap alat kontrasepsi
 
Leaflet diare
Leaflet diareLeaflet diare
Leaflet diare
 
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia DiniPencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
 
Penanggulangan diare
Penanggulangan diarePenanggulangan diare
Penanggulangan diare
 
Satuan acara pembelajaran diare
Satuan acara pembelajaran diareSatuan acara pembelajaran diare
Satuan acara pembelajaran diare
 
Sap anc
Sap ancSap anc
Sap anc
 
Sap pemeriksaan kehamilan
Sap  pemeriksaan kehamilanSap  pemeriksaan kehamilan
Sap pemeriksaan kehamilan
 
Leaflet rematik
Leaflet rematikLeaflet rematik
Leaflet rematik
 
Leaflet diare pada ibu akper muna 2
Leaflet diare pada ibu  akper muna 2Leaflet diare pada ibu  akper muna 2
Leaflet diare pada ibu akper muna 2
 

Similar a Satuan acara penyuluhan diare (20)

sap diare
sap diaresap diare
sap diare
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Satpel diare
Satpel diareSatpel diare
Satpel diare
 
Sap gastro enteritis
Sap gastro enteritisSap gastro enteritis
Sap gastro enteritis
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan  gizi ibu hamilsatuan acara penyuluhan  gizi ibu hamil
satuan acara penyuluhan gizi ibu hamil
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Sap gastropati-angga
Sap gastropati-anggaSap gastropati-angga
Sap gastropati-angga
 
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptxppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
 
Sap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntahSap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntah
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh_Tatik Sugiwati.pptx
Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh_Tatik Sugiwati.pptxPentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh_Tatik Sugiwati.pptx
Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh_Tatik Sugiwati.pptx
 
Diare
Diare Diare
Diare
 

Más de MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

Más de MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Satuan acara penyuluhan diare

  • 1. Satuan Acara Pembelajaran ( SAP ) Pokok Bahasan : Diare Sasaran : Klien dan Keluarga yang ada di Puskesmas Kampung Dalam Tempat : Ruangan Tunggu Puskesmas Kampung Dalam Hari / Tangal : 28 Februari 2013 Waktu : 08.00. Wib Penyuluh : Yonis Kartika Putri A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mengikuti program penyuluhan klien dan keluarga selama 1 x 40 menit klien dan keluarga dapat memahami tentang diare dan cara pencegahan dan penanggulangan diare secara benar. 2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 40 menit diharapkan klien dan keluarga dapat : a. Menyebutkan pengertian diare dengan baik b. Menyebutkan 4 dari 8 penyebab terjadinya diare tanpa melihat leaflet c. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala penyakit diare dengan benar tanpa melihat leaflet d. Menyebutkan 2 dari 4 bahaya diare tanpa melihat leaflet e. Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan terjadinya diare tanpa melihat leaflet f. Menyebutkan penatalaksanaan diare di rumah dengaan benar g. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam dengan baik
  • 2. B. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala Diare 4. Bahaya Diare 5. Pencegahan Diare 6. Penatalaksanaan Diare di Rumah dengan cara membuat Larutan Gula Garam C. Kegiatan Penyuluhan No Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Pesarta 1 Pembukaan 10 menit 1. Salam pembukaan - menjawab salam Perkenalan memperhatikan Apersepsi berpartisipasi Menkomunikasikan aktif tujuan - memperhaikan 2 Isi 15 menit 2. menjelaskan tentang - memperhatikan pengertian KB dan mencatat Penyebab diare penjelasan Tanda gejala diare penyuluhan Pncegahan diare dengan ceramat Penalataksanaan diare - menanyakan hal- hal yang belum jelas - memperhatikan 3 Penutup 5 menit 3. Penutup: -memperhatikan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan -menjawab
  • 3. evuluasi penyuluhan dengan pertanyaan secara -Menjawab salam lisan salam D. Metode 1. Ceramah E. Sarana dan Sumber Pembelajaran 1. Media 1. Penyuluhan secara lisan 2. Leaflet 3. clipcart F. Sumber Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Sachasin Rosa M. 1996. Perinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Manulang R.F. Jakarta : EGC Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Cetakan Pertama, Jakarta: Rhineka Cipta. Departemen Kesehatan RI. 1992, Diare dan Upaya Pemberantasannya. Dirjen P3M. Jakarta.
  • 4. Lampiran MATERI PEMBELAJARAN A. Pengertian Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari (WHO (1980). Jadi Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare adalah buang air besar yang tidak normal (meningkat) dengan konsistensi tinja lebih lembek atau cair. Diare dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu akut dan kronik (Suharyono, 1991). Diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Bahaya dari diare adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi lemas, bila tidak segera ditolong dapat mengakibatkan pingsan. Diare pada anak-anak dapat membahayakan jiwanya, disamping mencret dapat pula timbul demam dan berak penderita bercampur dengan darah (Depkes, 1992). B. Penyebab Diare Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diare Menurut Suharyono (1991), sebagai berikut: a. Faktor instrinsik Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri. b. Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat
  • 5. mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut antara lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak, kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan kekebalan Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Genetik 2. Minum air tidak dimasak 3. Makan jajanan kurang bersih 4. Makan dengan tangan yang kotor 5. Berak disembarang tempat 6. Mengguankan air kotor untuk keperluan sehari-hari 7. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran 8. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang mengandung racun 9. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat pewarna berlebihan C. Gejala-gejala diare Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992). Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu: berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi
  • 6. dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA, 1990). Dari beberapa referensi kelompok menyimpulkan bahwa penyebab diare antara lain : 1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. 3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam 5. Badan lemah dan lesu 6. Muntah-muntah 7. Rasa haus 8. Menurunnya nafsu makan D. Bahaya Diare 1. Zat-zat gizi hilang dari tubuh 2. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar 3. Penderita akan kehilangan cairan tubuh 4. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas 5. Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak 6. Bila dibiarkan akan mengakibatkan kematian E. Pencegahan Diare Pencegahan Diare Menurut (Depkes, 1992), pencegahan peredaran bahaya diare sesungguhnya dapat dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, yaitu dengan cara:
  • 7. 1. Membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Membuang hajat pada jamban. 3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status gizi. 5. Penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari kuman. 6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Dan untuk Anak-anak dibawah 1 tahun anjuran yang dispesifikasikan adalah 1. Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bulan pertama dan teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama.. 2. Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 – 6 bulan. 3. Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan menggunakan air bersih. 4. Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan dan setelah berak. 5. Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus. F. Penatalaksanaan Diare di Rumah Dengan Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG) 1. Bahan dan alat yang diperlukan a. Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung b. Garam dapur yang halus sebanyak ¼ (seperempat) sendok teh c. Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu) gelas d. Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.
  • 8. 2. Cara membuat larutan gula garam (LGG) a. Sebelum membuat, cucilah tangan sampai bersih b. Tuangkan air masak, atau air teh ke dalam gelas sebanyak 1 (satu) gelas c. Masukkanlah "gula pasir" dan "garam" menurut takaran yang telah ditentukan d. Aduklah sampai gula dan garam menjadi larut semua e. Minumlah sebanyak anak mau. Bila habis dibuatkan lagi dengan cara yang sama. 3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur : Jumlah oralit yang disediakan di Umur Setiap Mencret rumah < 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus) 1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus) 5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus) Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan2 hari.
  • 9. SETTING TEMPAT Keterangan : Papan Penyuluhan Penyaji Moderator C.I Anggota Observer Pasien DAFTAR NAMA PASIEN YANG HADIR DIPUSKESMAS KAMPUNG DALAM TGL 28 FEBRUARI 2013 NO. NAMA PASIEN TANDA TANGAN