SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
EVALUASI   KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) UNTUK PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN<br />1. Pendahuluan  <br />Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)  (2006:3),  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian  dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di masing-masing satuan pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).<br />  Kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan disebut Kurikulum Tingkat satuan pendidikan  (KTSP) yang merupakan  kurikulum operasional yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BNSP 2006:5). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menetapkan satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit utama terkait.  KTSP ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah setelah  memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah atau Komite Madrasah. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan mulai tahun ajaran 2006/2007 dan harus sudah mulai menerapkan paling lambat tahun ajaran 2009/2010.<br />Implikasi penerapan KTSP mengharuskan terjadi pergeseran paradigma dari pengajaran menjadi pembelajaran, yaitu interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Agar mencapai hasil yang optimal proses pembelajaran harus direncanakan, dilaksanakan secara fleksibel, bervariasi, interaktif, inspiratif, menarik, dan menantang peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk berkreasi dan berimprovisasi dalam proses pembelajaran. Untuk kebutuhan ini, satuan pendidikan harus berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. <br />Standar proses meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses yang efektif dan efisien. Dalam proses perencanaan guru dituntut membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedang untuk pelaksanaan ditentukan tentang persyaratan pelaksanaan proses, pelaksanaan pembelajaran dan diukur melalui penilaian. Rangkaian proses akan berjalan dengan baik bila dilengkapi pengawasan dalam bentuk pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. <br />Sehebat apapun isi kurikulum, faktor guru tetap yang paling menentukan keberhasilan pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran terdapat tiga komponen penting program pembelajaran yang saling terkait, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian. Perencanaan pembelajaran merupakan persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan pada setiap tatap muka. Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan kegiatan guru mengelola pembelajaran di kelas. Kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai pencapaian kompetensi serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program pembelajaran perlu dirancang secara terencana agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik. Karena saling terkait  inilah, maka perencanaan pembelajaran yang baik sangat penting untuk menjamin terlaksananya proses pembelajaran yang benar. <br />Menyimak tuntutan standar proses idealnya, guru memang telah merancang perencanaan dalam bentuk silabus dan RPP. Di lapangan sering terjadi  pembuatannya secara rombongan melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok kerja guru (KKG) tingkat kabupaten/kota atau musyawarah guru mata pelajaran tingkat sekolah . Mengingat pembuatannya secara bersama-sama, maka guru ada yang aktif dan ada yang pasif. Guru yang pasif  membuat perencanaan pembelajaran hanya untuk memenuhi kewajiban administrasi, bukan untuk acuan melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas relatif tidak terencana, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa relatif belum menggembirakan. Sebagian guru mengadopsi secara utuh rencana pembelajaran buatan orang lain untuk kondisi dan situasi yang berbeda sehingga belum tentu sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Kebiasaan ini mengakibatkan pembelajaran tidak bermakna. Pembelajaran cenderung hanya berorientasi pada penguasaan materi, bukan membekali siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Guru tidak mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dilingkungan masyarakat agar dapat mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan penerapannya  dalam kehidupan mereka sebagai warga masyarakat.<br />Kecenderungan sebagian guru mengadopsi secara utuh perencanaan pembelajaran yang belum tentu sesuai dengan karakteristik peserta didiknya ini merupakan indikasi bahwa kemampuan guru tersebut dalam  merancang perencanaan pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Dari gambaran ini tampak jelas bahwa secara kasat mata mayoritas guru memiliki perencanaan pembelajaran, namun apakah guru yang bersangkutan paham atau tidak,  sampai saat ini sepengetahuan penulis belum ada yang menelitinya. Padahal perencanaan proses akan terkait erat dengan pelaksanaan penilaian yang sangat berpengaruh untuk peningkatan mutu pendidikan.<br />Tinjauan terhadap satuan pendidikan dalam pelaksanaan proses menyangkut persyaratan proses pembelajaran di antaranya ketentuan tentang jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar. Idealnya rombongan belajar jenjang SD/MI 28 orang, SMP/ MTs/SMA/MA/SMK 32 orang, Standar ini mayoritas belum digubris oleh pelaksana tingkat satuan pendidikan. Pada umumnya sekolah belum mentaati ketentuan ini. Banyak ditemukan rombongan belajar mencapai 38 orang atau bahkan ada yang 40 orang. Fakta ini menggambarkan bahwa standar proses pendidikan selama ini belum memenuhi syarat yang ditentukan. Kondisi ini diperparah lagi ketersediaan buku teks pelajaran dan pengelolaan kelas. Belum banyak rasio buku teks untuk peserta didik 1: 1 per mata pelajaran. Bahkan sarana buku di perpustakaan masih sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan menunjang pengalaman belajar peserta didik. Menyangkut tentang penilaian hasil pembelajaran, belum banyak penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dengan menggunakan tes dan nontes. <br />Bila kondisi yang banyak terjadi dalam praktik pendidikan ini tidak mendapat solusi secara bijak, tampaknya proses pendidikan tidak akan maksimal dan terkesan hanya asal jalan.  Pengawasan proses pembelajaran juga belum berjalan secara optimal. Peran pengawasan baik melalui pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut baik oleh kepala sekolah maupun pejabat pengawas belum maksimal. Banyak kepala sekolah yang sibuk dengan dirinya sendiri sehingga tidak ada waktu untuk supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Akibatnya guru menyelenggarakan proses pembelajaran tanpa motivasi yang berarti. <br />Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Evaluasi merupakan rangkaian yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program (Arikunto 2002: 290). Melakukan  evaluasi program merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan yang merupakan rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektifitas suatu sistem secara keseluruhan (Sudjarwo, 1988:112). Miller dan Seller (1985: 329) menegaskan bahwa evaluasi kurikulum penting  untuk méndapatkan informasi yang digunakan guna perbaikan-perbaikan di sekolah. Evaluasi kurikulum merupakan penerapan prosedur  ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang  kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Evaluasi kurikulum penting dilakukan dalam rangka  penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar, sebab evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi  kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya. Evaluasi kurikulum akan menghasilkan informasi yang berguna sebagai bahan pembuat keputusan  apakah kurikulum tersebut masih layak dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru, karena evaluasi kurikulum bertujuan memperoleh informasi mengenai kebaikan dan kelemahan kurikulum sehingga dari hasil evaluasi dapat dilakukan proses perbaikan dan pengembangan menuju yang lebih baik. <br />Para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dapat menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan petimbangan dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Dalam kaitannya dengan proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah, Sukmadinata  (2001: 172) menyatakan bahwa hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah, dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik, memilih bajan ajar, memilih metode dan alat bantu pelajaran, serta fasilitas pendidikan lainnya. Evaluasi  adalah komponen penting dari proses pengembangan kurikulum yang sedang berjalan dan sistem pendidikan yang diterapkan. Menurut Gronlund (1975) yang dikutip Djiwandono (2002: ) evaluasi adalah proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan telah dicapai.  Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa evaluasi  kurikulum merupakan  proses yang dilakukan untuk menilai kurikulum berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan untuk penyempurnaan.<br />2. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)<br />Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”,  artinya jarak yang harus ditempuh seorang pelari. Pada awalnya, pengertian kurikulum merupakan jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk memperoleh ijazah. Ijazah pada hakekatnya merupakan bukti, bahwa seorang peserta didik telah menempuh kurikulum yang berupa rencana, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ke tempat lain dan akhirnya mencapai finish (Hamalik 2001:16). Dalam hal ini kurikulum dianggap sebagai jembatan untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu. Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. <br />Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan pembelajaran, berarti kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum meliputi segala sesuatu yang diperkirakan dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, seperti sarana prasarana, media dan sumber belajar, metode, dan lain sebagainya untuk memberikan kesempatan dan kegiatan kepada peserta didik sehingga mereka dapat dibelajarkan secara terencana. <br />Kurikulum memuat isi dan bahan pelajaran, berarti kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari dan ditempuh oleh peserta didik untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Bahan ajar dipandang sebagai pengalaman dan penemuan  para ahli masa lampau yang disusun secara sistematis dan logis. Bahan ajar tersebut mengisi materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik sehingga memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna baginya. Penemuan-penemuan  dari pengalaman para ahli sebagai ilmu pengetahuan ini selalu berkembang dan semakin banyak, maka semakin banyak pula muatan kurikulum yang harus dipelajari oleh peserta didik di sekolah, karena itu idealnya kurikulum sekolah selalu dikembangkan.<br />Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, berarti kurikulum memuat serangkaian  pengalaman belajar yang harus dijalani peserta didik. Semua kegiatan baik di dalam kelas maupun kegiatan di luar kelas (tatap muka dan tugas mandiri) yang memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik pada hakekatnya adalah kurikulum, dan harus direncanakan sebagai muatan kurikulum.<br />Kurikulum pada hakekatnya merupakan seperangkat rencana dan pengaturan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran  yang memuat tujuan, isi dan bahan pelajaran, serangkaian pengalaman belajar dan cara mengukur pencapaian tujuan, serta segala yang diperkirakan dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Ralph W. Tylor (1949) dalam Sukmadinata (2001: 29) mengemukakan empat pertanyaan pokok yang menjadi inti kajian kurikulum; (1) tujuan pendidikan yang manakah yang akan dicapai?; (2) pengalaman belajar yang bagaimanakah yang harus disediakan untuk mencapai tujuan tersebut?; (3) bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar tersebut secara efektif?; (4) bagaimana menentukan bahwa tujuan tersebut telah tercapai?.<br />,[object Object]
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSP

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Irman Ramly
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
CindyCencen
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
WaQhyoe Arryee
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Delindaheaven
 

La actualidad más candente (20)

AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Aksi Nyata Modul 2.pdf
Aksi Nyata Modul 2.pdfAksi Nyata Modul 2.pdf
Aksi Nyata Modul 2.pdf
 
guru penggerak
guru penggerakguru penggerak
guru penggerak
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdfAKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK KebekerjaanProfil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
 
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
 
materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila ppt
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
Topik 2 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah_compressed (1).pdf
Topik 2 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah_compressed (1).pdfTopik 2 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah_compressed (1).pdf
Topik 2 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah_compressed (1).pdf
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
 
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumrasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 

Destacado (11)

Komponen ktsp
Komponen ktspKomponen ktsp
Komponen ktsp
 
Penilaian kurikulum 2013
Penilaian kurikulum 2013Penilaian kurikulum 2013
Penilaian kurikulum 2013
 
1.pengembangan ktsp
1.pengembangan ktsp1.pengembangan ktsp
1.pengembangan ktsp
 
Instrumen edsm (evaluasi diri sekolah dan madrasah).
Instrumen edsm (evaluasi diri sekolah dan madrasah).Instrumen edsm (evaluasi diri sekolah dan madrasah).
Instrumen edsm (evaluasi diri sekolah dan madrasah).
 
Rpp bola basket
Rpp bola basketRpp bola basket
Rpp bola basket
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
 
Rpp bola basket sma
Rpp bola basket smaRpp bola basket sma
Rpp bola basket sma
 
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007: Standar Penilaian Pendidikan
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007: Standar Penilaian PendidikanPermendiknas Nomor 20 Tahun 2007: Standar Penilaian Pendidikan
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007: Standar Penilaian Pendidikan
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
Bukti fisik pks revisi
Bukti fisik pks revisiBukti fisik pks revisi
Bukti fisik pks revisi
 
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
 

Similar a Evaluasi KTSP

22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
pratamakhisan
 
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
sartikasari211
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
UjangLukman
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
sherina munaf
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdfPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
AidaFauziyahHoran
 

Similar a Evaluasi KTSP (20)

1 sm
1 sm1 sm
1 sm
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
Mulyati supervisi 1
Mulyati supervisi 1Mulyati supervisi 1
Mulyati supervisi 1
 
Adm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guruAdm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guru
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Evaluasi kurikulum (Oleh: Dr. Sukiman 2013))
Evaluasi kurikulum (Oleh: Dr. Sukiman 2013))Evaluasi kurikulum (Oleh: Dr. Sukiman 2013))
Evaluasi kurikulum (Oleh: Dr. Sukiman 2013))
 
Standar proses
Standar prosesStandar proses
Standar proses
 
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
Materi Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Bel...
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
 
Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabus
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Ag...
Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Ag...Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Ag...
Sosialisasi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar_Ag...
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pptx
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdfPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar_Agust 2023.pdf
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 

Más de Anan Nur

Kebutuhan manusia
Kebutuhan manusiaKebutuhan manusia
Kebutuhan manusia
Anan Nur
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBK
Anan Nur
 
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahanPendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Anan Nur
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
Anan Nur
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
Anan Nur
 
Bd05 statistik komparatif
Bd05 statistik komparatifBd05 statistik komparatif
Bd05 statistik komparatif
Anan Nur
 
Bd04 statistikdesktiptif
Bd04 statistikdesktiptifBd04 statistikdesktiptif
Bd04 statistikdesktiptif
Anan Nur
 
Bd03sampling
Bd03samplingBd03sampling
Bd03sampling
Anan Nur
 
Bd01 dataanalstat
Bd01 dataanalstatBd01 dataanalstat
Bd01 dataanalstat
Anan Nur
 
Bd00silabus statistik
Bd00silabus statistikBd00silabus statistik
Bd00silabus statistik
Anan Nur
 
Bd07rgeresi practice
Bd07rgeresi practiceBd07rgeresi practice
Bd07rgeresi practice
Anan Nur
 

Más de Anan Nur (12)

Butir butir penting implementasi kurikulum (utama)
Butir butir penting implementasi kurikulum (utama)Butir butir penting implementasi kurikulum (utama)
Butir butir penting implementasi kurikulum (utama)
 
Kebutuhan manusia
Kebutuhan manusiaKebutuhan manusia
Kebutuhan manusia
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBK
 
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahanPendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
Bd05 statistik komparatif
Bd05 statistik komparatifBd05 statistik komparatif
Bd05 statistik komparatif
 
Bd04 statistikdesktiptif
Bd04 statistikdesktiptifBd04 statistikdesktiptif
Bd04 statistikdesktiptif
 
Bd03sampling
Bd03samplingBd03sampling
Bd03sampling
 
Bd01 dataanalstat
Bd01 dataanalstatBd01 dataanalstat
Bd01 dataanalstat
 
Bd00silabus statistik
Bd00silabus statistikBd00silabus statistik
Bd00silabus statistik
 
Bd07rgeresi practice
Bd07rgeresi practiceBd07rgeresi practice
Bd07rgeresi practice
 

Evaluasi KTSP

  • 1.