Investigative reporting adalah satu satu genre dalam jurnalisme dimana praktisi jurnalisme memantau kekuasaan. Ia adalah kegiatan jurnalistik dimana si wartawan mencoba membuktikan kesalahan seseorang atau sekelompok orang dalam kejahatan publik.
2. Terminologi
Investigative Reporting – liputan guna memantau
kekuasaan, mencari kesalahan orang dalam suatu
kejahatan publik.
Jurnalisme Investigatif - bukan istilah yang akurat,
bisa menciptakan kebingungan, seakan-akan
mengatakan berbeda dengan “jurnalisme.”
Kesalahan menurut siapa? Hukum lokal, hukum
nasional atau hukum internasional a.l. konvensi yang
sudah diratifikasi.
Contoh: korupsi, pelanggaran prosedur kerja, kasus
hak asasi manusia.
3. Benar menurut Siapa?
Hukum tertinggi di Indonesia: Undang-undang Dasar
1945
Bagaimana bila ada undang-undang atau peraturan
daerah yang bertentangan?
Bagaimana bila peraturan pemerintah, peraturan
menteri, peraturan gubernur, peraturan walikota,
peraturan bupati yang bertentangan?
Ranah: pidana, perdata, pajak, perburuhan, korupsi,
lingkungan hidup, hak asasi manusia, perkawinan dst
Berbagai konvensi internasional yang sudah
diratifikasi Indonesia
4. Tujuh konvensi internasional
Indonesia sudah ratifikasi
Convention on the Elimination of all forms of Discrimination Against
Women (CEDAW) 1980
Convention Against Torture and other cruel, inhuman or degrading
treatment or punishment (CAT) 1985
Convention on the Rights of the Child (CRC) 1990
International Convention of the Elimination of all forms of Racial
Discrimination (ICERD) 1999
International Covenant on the Economic, Social and Cultural Rights
(ICESCR) 2006
International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) 2006
International Convention on the Protection of the Rights of All
Migrant Workers and Members of Their Families (Migrant Workers
Convention)2012
5. Keadilan Mana?
Di Indonesia ada bermacam lembaga buat mencari
keadilan: internal maupun publik
Internal di masing-masing lembaga termasuk
pengadilan perburuhan
Publik: pengadilan negeri, ombudsman, pengadilan
pajak, pengadilan korupsi, pengadilan militer,
pengadilan agama dst.
Banding: pengadilan tinggi dan mahkamah agung
Pengadilan internasional termasuk International
Criminal Court, UN Working Group on Abritary
Detention
6. Sepuluh Elemen Jurnalisme
Kewajiban utama jurnalisme adalah kebenaran
Loyalitas utama jurnalisme kepada warga
Esensi jurnalisme: verifikasi
Praktisi jurnalisme harus independen dari sumber
Jurnalisme harus memantau kekuasaan
Jurnalisme harus menyediakan forum publik
Jurnalisme: menarik dan relevan
Jurnalisme harus membuat berita komprehensif dan
proporsional
Praktisi jurnalisme harus mengikuti hati nurani
Warga juga punya tanggungjawab thd jurnalisme
7. Verifikasi
Verifikasi membedakan jurnalisme dengan hiburan,
propaganda, fiksi, infotainment atau seni
Tapi wartawan punya background bukan?
Agama, suku, kewarganegaraan, pendidikan, kelas
sosial, partai politik dsb. Lantas bagaimana?
“There is but one kind of unity possible in a world as
diverse as ours. It is unity of method, rather than aim;
the unity of disciplined experiment” – Walter
Lippmann “Public Opinion” 1923
Metode jurnalisme bisa objektif. Tapi objektifitas
bukan tujuan.
8. Platform dari Verifikasi
Bersikap transparan dan jujur tentang metode dan
motivasi Anda dalam melakukan liputan.
Bersandar terutama pada reportase sendiri. Sadar
prinsip order of sources dimana sumber pertama lebih
bisa diandalkan daripada sumber kedua dan
berikutnya.
Bersikaplah rendah hati. Verifikasi memerlukan open
mindedness.
9. Macam Liputan Investigatif
Original investigative reporting - si wartawan berhasil
menunjukkan siapa salah, dalam satu kejahatan publik,
karya orisinal (Robert Greene).
Investigation on investigation – follow up dari kerja
institusi penegak hukum (Bill Kovach & Tom Rosenstiel).
Interpretative investigation – penggunaan database guna
mengungkap kejahatan dalam skala massal (Bill Kovach).
Perlu sangat hati-hati buat wartawan yang benar-benar
sudah berpengalaman. Tak dianjurkan buat reporter
kurcaci.
Belakangan ini banyak inflasi “investigasi.”
10. Ida Tarbell
Pada 1902 hingga 1903
menerbitkan laporan soal
perusahaan minyak
Standard Oil lewat
majalah McClure's (19
serial) dan dibukukan
(1904).
11. All the President’s Men
Bob Woodward dan Carl Bernstein dari Washington Post berhasil mengkaitkan
maling yang memasang alat penyadap di kantor Watergates (1972) kepada
Presiden Richard Nixon sehingga Nixon mundur (1974)
12. Robert Greene
Bekerja untuk Newsday
(New York) serta
mendirikan Investigative
Reporters & Editors pada
1975.
Pada 1976 Don Bolles dari
Arizona Republic kena bom
mobil di Phoenix. Greene
memimpin investigasi guna
mencari mafia Phoenix.
13. Philippines Center for Investigative
Journalism
Berdiri 1989 di Manila setelah
Ferdinand Marcos lari.
Pada 2000 Sheila Coronel dkk
menggali harta dan 66
perusahaan milik enam isteri
dan 11 anak Presiden Joseph
Estrada.
Pada 2001, Senat Filipina
impeachment terhadap Estrada.
Ia memancing demonstrasi
besar. Estrada mundur dan
belakangan dihukum penjara.
Coronel kini professor di
Columbia Graduate School of
Journalism
14. Phase One - PCIJ
• Petunjuk awal (first lead)
• Investigasi pendahuluan (initial investigation)
• Pembentukan hipotesis (forming an investigative
hypothesis)
• Pencarian dan pendalaman literatur (literature search)
• Wawancara para pakar dan sumber-sumber ahli
(interviewing experts)
• Penjejakan dokumen-dokumen (finding a paper trail)
• Wawancara sumber-sumber kunci dan saksi-saksi
(interviewing key informants and sources)
15. Phase II - PCIJ
• Pengamatan langsung di lapangan (first hand
observation)
• Pengorganisasian file (organizing files)
• Wawancara lebih lanjut
• Analisa dan pengorganisasian data (analyzing and
organizing data)
• Penulisan
• Pengecekan fakta (fact checking)
• Pengecekan pencemaran nama baik (libel check)
16. Tujuh Kriteria Sumber Anonim
Sumber ada pada lingkaran pertama
Kepentingan sumber mengungkapkan demi
masyarakat
Ada resiko nyata bila nama disebutkan
Integritas sumber utuh
Ada sumber lain yang independen guna verifikasi
sumber pertama
Harus seizin redaktur karena ada resiko hukum
Ada perjanjian batal bila si sumber terbukti
menyesatkan
17. Bondan Winarno
Pada 1997 liputan skandal Busang oleh
perusahaan Bre-X: Calgary, Toronto,
Manila, Jakarta serta Samarinda.
Libatkan Bob Hasan, Mbak Tutut, I Bagus
Sudjana
Hipotesis: Michael de Guzman dari Bre-X
"meracuni" sample emas agar harga saham
naik.
Mayat tak punya gigi palsu di rahang atas.
Diduga de Guzman masih hidup, tak mati
bunuh diri seperti disimpulkan Polda
Kaltim.
Punya empat isteri dan sembilan anak.
Buku digugat.
Pada 2007, De Guzman dilaporkan tinggal
di Brazil, sempat kirim US$200,000 ke isteri
di Jakarta.
18. George J. Aditjondro
Database bisnis keluarga Soeharto
dari direktori perusahaan,
cetakan pasar modal hingga iklan
kematian.
Bisnis Soeharto lewat yayasan a.l.
Supersemar, Dharmais, Dakab.
Diperkirakan harga keluarga
Soeharto US$15 milyar. Laporan
terbit 1996-1997.
Majalah Time 1999 mengutip
laporan GJA dan dia digugat
Soeharto.
Pengadilan Indonesia tak pernah
membawa Soeharto ke
pengadilan.
19. Metta Dharmasaputra
Dokumen 11 GigaByte dari Vincentius
Amin Sutanto, akuntan Asian Agri
Vincent mengambil Rp 200 juta dari
total US$3.1 juta dari account Asian Agri
di Singapura pada November 2006
Takut dihukum Sukanto Tanoto,
Vincent minta ampun. Dia mengancam
bongkar penggelapan pajak Asian Agri
Metta pergi ke Singapura dan menemui Vincent. Laporan Tempo
mulai muncul sampai enam tahun. Macam-macam hambatan
dihadapi Tempo.
Januari 2013 Mahkamah Agung hukum Asian Agri Rp 2.5 trilyun
(US$250 juta)
20. Skema manipulasi pajak Asian Agri
Transaksi Hedging Fiktif: Dibuat kontrak lindung jual beli
CPO antara perusahaan Asian Agri di Indonesia dgn afiliasi
di luar negeri. Perusahaan Indonesia juga dgn harga
rendah dan beli di harga tinggi
Biaya Fiktif: Berbagai biaya fiktif a.l. pembuatan jalan,
pembersihan rumput yang disetor ke rekening pribadi
beberapa orang. Lantas ditransfer ke rekening offshore
company Sukanto Tanoto
Transfer Pricing: Sejak 2003 penjualan CPO ke perusahaan
afiliasi di Hong Kong, Virgin Island, Macao dgn harga
rendah. Lantas dari sana dijual ke pasar Eropa
21. Resiko Investigasi
Waktu panjang untuk bikin liputan. Bisa setahun bisa
dua tahun. Bahkan lima hingga 10 tahun.
Siapa mau membayar wartawan bekerja lama? Biaya
besar dan kebanyakan media tak mau keluar biaya.
Resiko hukum: Hindia Belanda punya 35 pasal karet
(max tujuh tahun penjara) sedang Indonesia punya
lebih dari 130 (max seumur hidup) a.l. KUHP, ITE, UU
Pornografi
Resiko politik dari pihak penguasa maupun
pengusaha. Organisasi media atau NGO kuatir dgn
tekanan politik.
22. Libel Check dan Fact Check
Fact checker membantu wartawan dan editor agar tak ada
ada ejaan salah, angka keliru, kutipan tidak proporsional
dst.
Fact checker juga bantu hindari plagiatisme
Setiap naskah yang hendak menuduh seseorang atau
perusahaan melakukan kesalahan seharusnya lewat meja
pengacara
Pencemaran nama baik adalah resiko real dalam jurnalisme
Bedakan libel (tertulis) dan slander (lisan)
Apa makna criminal defamation?