6. PEMERIKSAAN PROTEIN URINE Kualitatif Semikuantitatif Kuantitatif Reaksi Heller Protein rebus Esbach Reaksi Robert Sulfosalicylic Acid Test Turbidimetri dengan SSA Bence Jones Protein Carik Celup Biuret Tes Mikroalbumin Folin Lowry Coomassie Blue/Bradford Assay
7.
8. REAKSI HELLER 3-5 ml urine jernih Asam nitrat pekat ditambahkan perlahan melalui dinding tabung Terbentuk lapisan cincin putih diantara kedua larutan
9. REAKSI ROBERT 3-5 ml urine jernih Magnesium sulfat dan asam nitrat pekat dengan perbandingan 5 : 1 ditambahkan perlahan melalui dinding tabung T erbentuk lapisan cincin putih diantara kedua larutan
10.
11. BENCE JONES PROTEIN 4 ml urine jernih 1,0 buffer acetat Waterbath 56⁰ C 15 mnt kekeruhan Waterbath 100⁰ C 3 mnt Jernih kembali Waterbath 100⁰ C 3 mnt kekeruhan Ulangi lagi langkah 1-3
12.
13. Hasil Hasil Konsentrasi negatif 1+ 30 mg/dL 2+ 100 mg/dL 3+ 300 mg/dL 4+ 2000 mg/dL False-positive False-negative Urine alkali Dilute protein BJ< 1,015 Mencelupkan dipstik terlalu lama Adanya protein lain selain albumin Gross hematuria Penisilin, sulfonamid Kontaminan antiseptik ( chlorohexidine, benzalkonium
14.
15. SSA 3 ml reagen SSA 7 % 12 ml aliquot urine disentrifuge 1500 rpm 5 mnt 11 ml dari supernatan Tutup tabung, bolak balik 2 x Biarkan selama 10 menit Bolak balik tabung 2 x lagi Lihat presipitasi yang terjadi
17. CARIK CELUP DAN SSA Carik celup SSA Kemungkinan penyebab positif positif proteinuria negatif negatif bukan proteinuria 1+ negatif Proteinuria, namun tidak patologis negatif positif Mungkin false-positive atau Bence Jones protein. Perlu konfirmasi lebih lanjut
18.
19. PROTEIN REBUS 3 ml urine yg telah disaring/disentrifuse Panaskan sampai mendidih 2-3 tetes asam asetat 6 % Panaskan lagi sampai mendidih Baca hasil
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27. Cara pemeriksaan Turbidimetri SSA Sentrifuse aliquot dari urine 24 jam, ambil supernatannya SSA 3 % HCl 1,25% Aduk dan biarkan 5 menit Ukur absorbansnya pada 500 nm Baca hasil pada kurva standar. Bila lebih dari 140 mg/dL, maka diulang dengan pengenceran 1:10 (dgn normal saline) Sampel Blanko 2 ml urine 2 ml urine 8 ml larutan SSA 3 % 8 ml larutan HCl 1,25%
28.
29. Metode Biuret 2,0 mg reagen biuret urine 500 μ L Diaduk rata Tunggu 60 menit Ukur absorbans pada 540 nm. Baca pada kurva standar
30.
31. Metode Folin Lowry 2,5 mg reagen Copper alkali urine 500 μ L Diaduk rata Tunggu 10 menit Ukur absorbans pada 750 nm Baca pada kurva standar Reagen fenol Tunggu 60 menit
38. Metode Imunokimia untuk mengukur kadar protein spesifik Metode Prinsip Immunonephelometry Mengukur s catter light yang ditimbulkan oleh kompleks Ag-Ab yang diendapkan dalam liquid phase Radial Immunodifussion (RID) Protein berdifusi melalui media yang mengandung antibodi spesifik Radioaktif Immunoassay (RIA) Albumin yang dilabel radioaktif berkompetisi dengan albumin sampel untuk berikatan dengan Antibodi yang jumlahnya terbatas Electroimmunoassay Migrasi protein dalam medan listrik melalui media yang mengandung antibodi spesifik
39. Immunonephelometry 160 μ L buffer 150 μ L standar/urine 1 40 μ L pure antiserum spesifik utk HSA 2 tunggu 45 menit Baca absorbansnya pada 632,8 nm
46. Biuret Figure 6. Time course trace of the chromogenic reaction The absorbance became stable approximately after 60 minutes
47. Biuret Figure 7. Spectra of the HSA solution using the Biuret method after 60 minutes Biuret method determines the quantity by using the absorption maximum at 540 nm after reacting with the sample for 60 minutes
54. Tabel metode kuantifikasi protein Metode Concentration Range Keuntungan Kerugian Biuret 150 – 9000 μ g/mL Mudah. Sensitivitas rendah. Sampel dengan kadar pr otein rendah tdk dapat diukur. Dipengaruhi oleh trisaminomethane , asam amino dan amonium Folin Lowry 5 – 200 μ g/mL Sensitivitas tinggi Digunakan secara luas. Prosedurnya rumit, membutuhkan persiapan Bradford 10 -2000 μ g/mL Sangat mudah Dipengaruhi oleh surfactant