SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
ETIKA ADMINISTRASI
                     (6 KALI PERTEMUAN, 12 SESI)
                Oleh : Dr. Ir. DODDY HERMIYONO, DEA
SUMBER:
• Ali Rokhman, Etika Administrasi Publik.
• Charles B. Fleddermann. 2006. Etika Enjiniring. Edisi Kedua. Jakarta:
  Terjemahan olh Penerbit Erlangga.
• Eman Suherman. 2007. Etika Organisasi Pemerintahan.
• Haryatmoko. 2011. Etika Publik, untuk Integritas Pejabat Publik dan
  Politisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Inu Kencana Syafiie, 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT Rineka
  Cipta.
• Muhamad Mu’iz Raharjo, 2010. “Etika Birokrasi dan Etika
  Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan
  yang Baik di Indonesia”, dalam: Jurnal Pamong Praja, Edisi 16 tahun
  2010.
• R.Rizal Isnanto. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem
  Komputer. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
   30/05/12               cree par DR. Ir. Doddy H., DEA             1
PERTEMUAN PERTAMA
                SESI 1-2. PENDAHULUAN
               a. PENGERTIAN ETIKA :
2) PENGERTIAN AWAL ETIKA:
   • Asal kata “ethos” (Yunani): karakter, watak kesusilaan
     atau adat.
   • O.P. Simorangkir : pandangan manusia dalam berprilaku
     menurut ukuran dan nilai yang baik.
   • Sidi Gajalba (sistematika filsafat): teori tentang tingkah
     laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
     buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
   • Burhanudin Salam : cabang filsafat mengenai nilai &
     norma moral yg menentukan prilaku manusia.
   • Martin (1993): “the discpline which can act as the
     performance index or reference for our control system”.
   30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA       2
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. PENGERTIAN ETIKA
1) PENGERTIAN AWAL ETIKA, lanjutan:
   • Etika memberi semacam batasan/standar yg mengatur
       pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
   • Dalam bahasa Inggris, ethics (etika) & morality (moralitas)
       merupakan perkataan sepadan yg sama penngertiannya.
1) ETIKA DG PENGERTIAN MORAL, NORMA & NILAI:
• MORAL: bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara
   hidup atau kebiasaan, kemudian berubah menjadi makna
   “moral” dlm pengertian sekarang ini.
• NORMA, bahasa Latin, norma berarti penyiku/pengukur,
   dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.
• NILAI, bhs Inggris value, berarti konsep ttg baik & buruk,
   baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil
   (terminal)
   30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA               3
Sesi 1-2. pendahuluan

               a. PENGERTIAN ETIKA
1) ETIKA UMUM & ETIKA KHUSUS:

      Secara Filosofis etika diartikan sebagai cabang ilmu
      pengetahuan yg mempertanyakan tanggung jawab &
                       kewajiban manusia




       Etika Umum,                                Etika Khusus,
 mempertanyakan prinsip-                    mempertanyakan prinsip-
 prinsip dasar yg berlaku                   prinsip dasar dikaitkan dg
  bagi tindakan manusia                      tanggung jawab manusia
       secara umum                              dlm suatu kegiatan
  30/05/12             cree par DR. Ir. Doddy H., DEA                  4
Sesi 1-2. pendahuluan

               a. PENGERTIAN ETIKA
1) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL:
   a) MORAL/MORALITAS:
      • Lebih mengacu kpd nilai-nilai normatif yg menjadi
        keyakinan dlm diri seseorang atau sesuatu badan/
        lembaga/ organisasi yg menjadi faktor pendorong utk
        melakukan atau tidak melakukan sesuatu
      • Terkait dg filosofis Immanual Kant (deontologi)
      • Selalu dikaitkan dg kewajiban khusus, sebagai cara
        bertindak berupa tuntutan, baik mutlak atau relatif
      • Wacana normatif & imperatif, diungkapkan dlm
        kerangka baik/buruk, benar/salah, sebagai nilai
        mutlak/transenden, berisi kewajiban-kewajiban,


   30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA               5
Sesi 1-2. pendahuluan

              a. PENGERTIAN ETIKA
1) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL, lanjutan:
   a) ETIKA:
      • Secara umum: diartikan sebagai nilai-nilai normatif
        atau pola perilaku seseorang atau sesuatu badan/
        lembaga/organisasi sebagai suatu kelaziman yg dpt
        diterima umum dlm interaksi dg lingkungan
      • Tradisi pemikiran Aristoteles (teleologis)
      • Refleksi filosofis tentang moral
      • Lebih merupakan wacana normatif, yg tdk selalu
        berupa perintah/kewajiban bertindak, atau kepatuhan
        bertindak, tapi upaya mencari bagaimana bertindak



   30/05/12          cree par DR. Ir. Doddy H., DEA               6
Sesi 1-2. pendahuluan

                  a. PENGERTIAN ETIKA
1) KONTEKS ETIKA DG ASPEK-ASPEK LAINNYA:

                                      Agama                                 S umbe r
                                                                            E t ik a
               Tradisi                                          Filsafat



                                     ETIKA

             Hukum                                                     Politik

                Ekonomi                                       Sosial
                                                                                 P e ne ra
                     Profesi                           Seni                           pan
                                                                                    E t ik a
                                  Administrasi
  30/05/12                     cree par DR. Ir. Doddy H., DEA                                 7
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. PENGERTIAN ETIKA
1) KONTEKS ETIKA DENGAN ASPEK HUKUM:
   a) Keduanya mengatur perilaku individu
   b) perbedaan: ilegalitas tidak selalu berarti tidak etis
   c) Hukum bersifat eksternal, ditegakkan tanpa melibatkan
      perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum); etika
      bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan
      kesadaran individu.
   d) Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian
      otoritas atau instrumen kekuasaan
   e) Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum
      diterapkan harus dikembalikan pada prinsip-prinsip etika
   f) Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika
      dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon
      anggota legislatif]
    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA               8
Sesi 1-2. pendahuluan
               a. PENGERTIAN ETIKA
1) KLASIFIKASI ETIKA:
   a) ETIKA UMUM:
      i. Kondisi dasar manusia utk bertindak secara etis,
           mengambil keputusan etis,
      ii. Teori etika & prinsip moral dasar yg menjadi
           pegangan manusia dalam bertindak, tolak ukur dalam
           menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
      iii. Etika umum analog dg ilmu pengetahuan, membahas
           pengertian umum dan teori-teori.
   b) ETIKA KHUSUS:
      i. Penerapan prinsip moral dasar dlm bidang kehidupan
           khusus: bagaimana mengambil keputusan & bertindak
           dlm bidang kegiatan khusus, didasari cara, teori &
           prinsip moral dasar.
   30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA               9
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. PENGERTIAN ETIKA
1) KLASIFIKASI ETIKA:
   a) ETIKA KHUSUS:
      i. Penerapan lainnya: menilai perilaku sendiri & org lain
          dalam bidang kegiatan & kehidupan khusus dg latar-
          belakang yg memungkinkan manusia bertindak etis :
          mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori
          serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
   b) ETIKA KHUSUS dibagi dua bagian :
      i. Etika individual: yaitu menekankan kewajiban &
          sikap manusia thd dirinya sendiri.
      ii. Etika sosial: yaitu menekankan pada kewajiban, sikap
          & pola perilaku manusia sebagai anggota umat
          manusia.

   30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              10
Sesi 1-2. pendahuluan

                    a. PENGERTIAN ETIKA
1) ETIKA INDIVIDU DAN ETIKA SOSIAL:


              Etika dikaitkan kegiatan sehari-hari manusia




     Etika Individual,                            Etika Sosial, berhubungan
 berhubungan dg tanggung                              dg tanggung jawab
    jawab manusia dlm                             manusia sebagai makhluk
 tindakan yg dilakukannya                                   sosial


   30/05/12                cree par DR. Ir. Doddy H., DEA                  11   11
Sesi 1-2. pendahuluan

           a. HIRARKHI ETIKA


Makro

                                                  Etika Sosial

                                               Etika organisasi

                                         Etika profesi

                                    Moralitas pribadi

 Mikro

30/05/12      cree par DR. Ir. Doddy H., DEA                      12
Sesi 1-2. pendahuluan

                   a. HIRARKHI ETIKA
1) MORALITAS PRIBADI:
   a) Konsep baik-buruk, benar-salah terinternalisasi dlm diri
      individu
   b) Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
   c) Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang
      hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu
   d) Konsistensi pada nilai cermin kualitas kepribadian individu
   e) Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan
      sosial dan organisasi
2) ETIKA PROFESI
   a) Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan
      pekerjaan profesional
   b) Nilai-nilai tsb terkait dg prinsip-prinsip profesionalisme
      (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)
     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              13
Sesi 1-2. pendahuluan

                   a. HIRARKHI ETIKA
1) ETIKA PROFESI, lanjutan:
   a) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang
      berlaku secara universal
   b) Penegakan etika profesi dg sanksi profesi (pencabutan
      lisensi)
2) ETIKA ORGANISASI:
   a) Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan
      kehidupan organisasi
   b) Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan
      organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan,
      transparansi, akuntabilitas, demokrasi)
   c) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang
      berlaku secara universal
     30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              14
Sesi 1-2. pendahuluan

                      a. HIRARKHI ETIKA
1) ETIKA ORGANISASI, lanjutan:
   • Praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi
      kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau
      kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat
   •    Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi
2) ETIKA SOSIAL:
   a) Konsep benar-salah dan baik-buruk terkait hubungan sosial
   b) Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial
   c) Etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori publik,
         dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat
   d) Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh
         mengganggu dan merepotkan orang lain]
   e) Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, mll
         penerapan sanksi cree par DR. Ir. Doddy H., DEA sebagai tersangka]
     30/05/12              sosial [diberitakan                            15
Sesi 1-2. pendahuluan

                  a. HIRARKHI ETIKA
1) BEBERAPA ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA:
   a) Egoisme: sesuatu baik kalau menguntungkan diri sendiri.
   b) Altruisme: Itu baik kalau memberi keuntungan pd org lain.
   c) Hedonisme: Itu baik kalau memberikan kenikmatan fisik.
   d) Eodaemonisme: sesuatu baik kalau memberi kenikmatan
      secara psikis( kejiwaan).
   e) Fragmatisme: sesuatu baik kalau cara memperoleh mudah.
   f) Utilitarianisme: sesuatu baik kalau memberi nilai atau
      manfaat bagi dirinya.
   g) Vitalisme: Itu baik kalau memberi semangat pd kehidupan
   h) Idealisme: sesuatu baik kalau sesuai dengan aturan
   i) Vandalisme: sesuatu itu baik kalau tdk sesuai dg aturan
   j) Religiousisme: sesuatu itu baik kalau sesuai norma agama
   k) Matematikisme: sesuatu baik kalau sesuai hasil perhitungan
    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              16
Sesi 1-2. pendahuluan

                  a. HIRARKHI ETIKA
1) EMPAT ALIRAN TEORI ETIKA
   a) Teori Empiris: etika diambil dari pengalaman dan
      dirumuskan sebagai kesepakatan
   b) Teori Rasional: manusia menentukan apa yang baik dan
      buruk berdasar penalaran atau logika.
   c) Teori Intuitif: Manusia secara naluriah atau otomatis
      mampu membedakan hal yang baik dan buruk.
   d) Teori Wahyu: Ketentuan baik dan buruk datang dari Yang
      Maha Kuasa.




    30/05/12          cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              17
Sesi 1-2. pendahuluan

        a. PRINSIP, HAKEKAT & PERAN ETIKA
1) PRINSIP DASAR ETIKA:
   • Prinsip Keindahan (Beauty)
   • Prinsip Persamaan (Equality)
   • Prinsip Kebaikan (Goodness)
   • Prinsip Keadilan (Justice)
   • Prinsip Kebebasan (Liberty)
     i. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri
     ii. Kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan
          perbuatan
     iii. Syarat-syarat yang memungkinkan manusia untuk
          melaksanakan pilihan-pilihannya berserta konsekuensi
          dari pilihan itu
   • Prinsip Kebenaran (Truth)

    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              18
Sesi 1-2. pendahuluan

        a. PRINSIP, HAKEKAT & PERAN ETIKA
1) HAKEKAT ETIKA
   a) Merupakan konsep tata nilai & pengukuran thd sikap,
      perilaku atau ucapan yg dianggap baik, lazim & patut
      dilakukan;
   b) Refleksi mengenai nilai-nilai & norma moral yg dipedomani
      seseorang atau kelompok dlm mengatur pola sikap, perilaku
      ataupun ucapannya.


  ERANAN ETIKA :
   a) Merupakan seperangkat nilai-norma moral yang menjadi
      ukuran/acuan tentang baik-buruk, wajar tidak wajar, patut
      tidak patut bahkan benar atau salah;
   b) Sebagai rambu-rambu - nilai moral yg melekat pd tatanan
      kehidupan suatu kelompok dlm melaksanaan tugas profesi.
    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              19
Sesi 1-2. pendahuluan

             a. HAKEKAT & PERAN ETIKA

ERANAN ETIKA, lanjutan:
 a) Sebagai acuan/landasan dlm bersikap, bertindak & berucap
    bagi setiap orang yg menjadi anggota suatu organisasi
    profesi.




  30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              20
Sesi 1-2. pendahuluan

a. BAGAIMANA PELANGGARAN ETIKA TERJADI?
1) MENGAPA PERILAKU TIDAK-ETIS TERJADI?
   a) Kecenderungan mengedepankan etika personal ketimbang
      etika yang lebih besar (sosial).
   b) Kecenderungan mengedepankan kepentingan diri sendiri
   c) Tekanan dari luar untuk berbuat tidak etis.
2) MENGAPA DIPERLUKAN PERATURAN ETIKA?
   a) Untuk meredam kecenderungan kepentingan pribadi.
   b) Etika bersifat kompleks, dlm banyak kasus bersifat
      dilematis, krn itu perlu memberikan kepastian tentang
      mana yang benar dan salah, baik dan buruk.
   c) Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis
      menimbulkan efek reputasi.
   d) Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena
      kinerjanaya dinilai buruk, karena itu perlu etika.
    30/05/12          cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              21
Sesi 1-2. pendahuluan

        a. LANDASAN ETIKA PEMERINTAHAN
1) TUGAS POKOK PEMERINTAHAN: TIGA FUNGSI:
   • Pelayanan (service)
   • Pemberdayaan (empowerment)
   • Pembangunan (development)
Masalah utama pemerintah: bukan “apa yang dikerjakan?”, tapi
   “bagaimana mengerjakannya?”
• RUANG LINGKUP ETIKA (TAP MPR NO VI/MPR/2001,
   etika kehidupan berbangda & bernegara):
   a) Etika sosial budaya
   b) Etika politik & pemerintahan
   c) Etika ekonomi & bisnis
   d) Etika penegakan hukum yg berkeadilan & berkesetaraan
   e) Etika keilmuan
   f) Etika lingkungan
    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              22
Sesi 1-2. pendahuluan

         a. LANDASAN ETIKA PEMERINTAHAN
•   ETIKA BERNEGARA MELIPUTI (PP NO 22 THN 2004,
    pembinaan jiwa korps & kode etik PNS):
    • Melaksanakan sepenuhnya Pancasila & UUD 1945
    • Mengangkat harkat & martabat bangsa & negara
    • Menjadi perekat & pemersatu bangsa NKRI
    • Taati semuas peraturan per-UU-an yg berlaku
    • Akuntabel dlm melaksanakan tugas penyelenggaraan
       permerintahan yg bersih & berwibawa
    • Tanggap, terbuka, jujur & akurat, tepat waktu dlm
       melksanakan setiap kebijakan & program pemerintah
    • Menggunakan & memanfaatkan semua SD negara secara
       efisien & efektif
    • Tdk memberikan keterangan palsu atau keterangan yg tdk
       benar
     30/05/12          cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              23
Sesi 1-2. pendahuluan

               a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
1) LATAR BELAKANG: MENGAPA KITA PERLU
   MEMPELAJARAI TEORI-TEORI ETIKA)?
   • Sebagai dasar berpikir guna menyelesaikan masalah etika
   • Jumlah teori-teori etika yg begitu beragam, mencerminkan
     kompleksitas masalah etika serta perbedaan pendekatan thd
     penyelesaian masalah etika selama berabad-abad
   • Memperkaya berbagai proses penyelesaian masalah etika
   • Setiap teori yg mungkin menjadi dasar penyelesaian
     masalah etika tdk harus memberikan solusi yg berbeda
   • Teori etika dikembangkan dari teori moral
   • Ada empat teori etika: teori utilitarianisme, etika
     kewajiban, etika hak, etika moralitas


    30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              24
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
1) TEORI UTILITARIANISME:
   • Prinsip dasar: suatu tindakan dianggap baik bila dapat
     meningkatkan derajat manusia
   • Tujuannya bukan memaksimalkan derajat pribadi, tapi
     memaksimalkanderajat masy secara keseluruhan
   • Sering dianggap sbagai pendekatan paham sosialis/komunis
   • Kalau ada konflik kepentingan, teori ini berupaya mencari
     keseimbangan antara kebutuhan masy & perorangan,
     melalui tindakan yg memberikan manfaat terbaik bagi lebih
     banyak orang
   • Utilitarianisme menjadi dasar berbagai tipe program/
     proyek enjinering: analisis dampak (amdal), analisis resiko-
     manfaat, analisis biaya-keuntungan (cost-benefit analysis)

     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              25
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
1) TEORI UTILITARIANISME, lanjutan:
   a) Dua jenis teori utilitarianisme:
      i. Utilitarianisme tindakan (J. S. Smith):
           Aturan moralitas umum (jngn mencuri, jujur, jngn
              sakiti org lain) berasal dari pengalaman manusia
              berabad-abad
           Tindakan individu hrs dinilai berdasar apakah
              tindakan tsb merupakan tindakan terbaik pd situasi
              tertentu, meski hal tsb bisa melanggar peraturan
      ii. Utilitarianisme peraturan:
           Mengikuti peraturan adlah solusi terbaik, meski tdk
              selalu menghasilkan yg terbaik pd situasi tertentu


     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              26
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
1) TEORI UTILITARIANISME, lanjutan:
   a) Kritik thd utilitarianisme:
      i. Seringkali mengabaikankepentingan pribadi: yg baik
          bagi masy, bisa berdampak negatif bagi komunitas lbih
          kecil
      ii. Keberhasilan implementasi teori ini sangat tergantung
          pada kemampuan prediksi dari “siapa yg mendapat
          manfaat terbesar”, & prediksi ini bisa salah
   • Kelebihan teori utilitarianisme: menmjadi dasar banyak
      kebijakan (public & private sector) dalam bidang engineering
   • Contoh aplikasi pd benefit-cost analysis/BCA proyek
      bendungan: hasil analisis BCA sangat mengntungkan dari
      aspek finansial maupun sosial masy, tapi mengorbankan
      natural conservation, ecosystem, punahnya spesies langka
     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              27
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
•   TEORI ETIKA KEWAJIBAN (DUTY ETHICS) & ETIKA
    HAK (RIGHT ETHICS):
    • Tindakan yg baik bila menghormati hak-hak individu, jadi
      manfaat utk masy bukan satu-satunya pertimbangan moral
    • Etika Kewajiban (Duty Ethics), Immanual Kant:
      • Prinsip dasar: kewajiban moral adlh hal fundamental &
          bersifat universal (Martin & Schinzinger, 2000)
      • Tindakan etika: list tindakan wajib (jujur, jngn buat org
          lain menderita, adil, dsb)
      • Etika disusun berdasar list tindakan wajib tsb
    • Etika Hak (Right Ethics), John Locke:
      i. Prinsip dasar: hormati hak asasi manusia (inspirasi dari
          deklarasi kemerdekaan AS thn 1776: hak hidup,
          kebebasan & kepemilikan)
     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              28
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
•   TEORI ETIKA KEWAJIBAN & ETIKA HAK , lanjutan:
    a) Kritik thd teori tsb:
       i. Hak asasi manusia/kelompok bisa bertentangan dg hak
           asasi org/kelompok lain, lantas mana yg prioritas?
       ii. Penekanan pd hak individu, seringkali mengabaikan
           kepentingan masy luas
    b) Contoh aplikasi teori Etika Hak & Kewajiban pada proyek
       bendungan tsb: hak siapa yg didahulukan, hak pemilik
       tanah yg tergusur atau hak petani/penghuni yg nantinya
       akan mendapat persediaan air yg cukup & bebas banjir?
       Atau pemerintah yg akan mendapatkan manfaat secara
       lebih luas guna menjamin terlaksananya kewajiban
       pemerintah?

     30/05/12           cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              29
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
•   TEORI MORALITAS:
    • Prinsip dasar (Martin & Schinzinger, 2000): tindakan yg
      benar jika tindakan tsb mendukung perilaku karakter yg
      baik (bermoral), mis: tg jwb, jujur, kompetensi, loyalitas;
      tindakan salah bila tindakan tsb mendukung perilaku
      karakter yg buruk (tdk bermoral), mis: kebohongan,
      penghianatan, tdk ber-tgjwb
    • Teori moralitas terikat erat dg karakter pribadi, mirip dg
      etika pribadi, tdk dpt/sulit diterapkan dg etika bisnis
    • Kritik thd teori moralitas: dlm penerapan, seringkali pd
      kata/ucapan yg bermoral tapi dibalik itu tidak
    • Contoh: konsep “penghargaan”, sejak dulu dipandang
      positif, krn terkait dg kesempurnaan, integritas &
      kebangaan; disisi lain, “gengsi”, bagian dari “kebanggaan”
      punyai konotasi negatif
     30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              30
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
•   TIGA PENDEKATAN DASAR ETIKA PROFESIONAL (Peter
    Windt et. Al , 1989, dikutip Thomas & Cynthia):
    • Pendekatan "deontological“: Mendasarkan prinsip dasar
       benar salah dg moral individu. Contoh kategori ini adalah
       etika-etika jabatan yg didasarkan pd sumpah kelembagaan.
       Immanuel Kant adalah filsof pendekatan ini.
    • Pendekatan "consequential/teleological“: Didasarkan pd
       moral individu, sebagai akibat dari perbuatan yg dilakukan.
       Jeremy Bentham aalah filsof nya. Contoh pendekatan tsb al:
       utilitarian & cost benefit analysis/CBA.
    • Pendekatan "virtue ethics" atau "human nature ethics“
       (Thomas & Donaldson), atau "spritual wisdom ethics" (etika
       kebijakan spiritual – EKS, Cynthia & Thomas).

     30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              31
Sesi 1-2. pendahuluan

                a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA
•   TIGA PENDEKATAN DASAR ETIKA PROFESIONAL (Peter
    Windt et. Al , 1989, dikutip Thomas & Cynthia), lanjutan:
    a) Pendekatan EKS, lanjutan:
       • Etika administrasi publik tdk lagi disusun oleh aktor-
           aktor diluar diri sang administrator.
       • Administrator melakukan proses kontemplasi sebuah
           "inward looking ethical", refleksi internal diri.
       • Bagaimana administrator mengembangkan sebuah
           pengertian intuitif utk menetapkan yg benar & yg salah.
       • EKS adlh sebuah etika internal yg direproduksi dari
           dialog yg konstan antar pikiran & kesadaran intuitif
    • Etika administrai publik mengalami reposisi signifikan: Isu
       etika, semula wilayah ekstenal, kini ke wilayah personal,
       selaras reposisi administrasi publik ke notion governance
     30/05/12            cree par DR. Ir. Doddy H., DEA              32
30/05/12   cree par DR. Ir. Doddy H., DEA   33

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
Musbahaeri Saleh
 
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Nurliana Umar
 

La actualidad más candente (20)

Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori Organisasi
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAPPengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAP
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Malpraktek Administrasi
Malpraktek AdministrasiMalpraktek Administrasi
Malpraktek Administrasi
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
 
Etika pembangunan
Etika pembangunanEtika pembangunan
Etika pembangunan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
PARTAI POLITIK PDI PERJUANGAN
PARTAI POLITIK PDI PERJUANGANPARTAI POLITIK PDI PERJUANGAN
PARTAI POLITIK PDI PERJUANGAN
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
Mata kuliah klh (pengertian lingkungan hidup)
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Meeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilakuMeeting 3 konsep perilaku
Meeting 3 konsep perilaku
 

Destacado

Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
Sadam Jatnika
 
3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan
Amir Uddin
 
Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
Sadam Jatnika
 

Destacado (15)

Etika Administrasi
Etika AdministrasiEtika Administrasi
Etika Administrasi
 
Diktat etika lagi
Diktat etika lagiDiktat etika lagi
Diktat etika lagi
 
Ppt etika
Ppt etikaPpt etika
Ppt etika
 
Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
 
3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan3 pembaharuan prajabatan
3 pembaharuan prajabatan
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public AdministrationPenguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
Penguatan Etika Publik: Innovating Ethics in Public Administration
 
Etika Administrasi Kelas E
Etika Administrasi Kelas EEtika Administrasi Kelas E
Etika Administrasi Kelas E
 
Bahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahanBahan ajar etika pemerintahan
Bahan ajar etika pemerintahan
 
Aktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asnAktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asn
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Administrsi pembangunan pdf
Administrsi pembangunan pdfAdministrsi pembangunan pdf
Administrsi pembangunan pdf
 

Similar a Etika administrasi temu 1 2

Etika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantorEtika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantor
Idram M. Ladji
 

Similar a Etika administrasi temu 1 2 (20)

12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
 
etika-birokrasi.ppt
etika-birokrasi.pptetika-birokrasi.ppt
etika-birokrasi.ppt
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
 
1. konsep dasar etika.pptx
1. konsep dasar etika.pptx1. konsep dasar etika.pptx
1. konsep dasar etika.pptx
 
Makalah ujian khusus
Makalah ujian khususMakalah ujian khusus
Makalah ujian khusus
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
Etika profes1
Etika profes1Etika profes1
Etika profes1
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
Etika 1.ppt
Etika 1.pptEtika 1.ppt
Etika 1.ppt
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologi
 
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
 
Minggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptxMinggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptx
 
Etika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantorEtika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantor
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 

Etika administrasi temu 1 2

  • 1. ETIKA ADMINISTRASI (6 KALI PERTEMUAN, 12 SESI) Oleh : Dr. Ir. DODDY HERMIYONO, DEA SUMBER: • Ali Rokhman, Etika Administrasi Publik. • Charles B. Fleddermann. 2006. Etika Enjiniring. Edisi Kedua. Jakarta: Terjemahan olh Penerbit Erlangga. • Eman Suherman. 2007. Etika Organisasi Pemerintahan. • Haryatmoko. 2011. Etika Publik, untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. • Inu Kencana Syafiie, 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT Rineka Cipta. • Muhamad Mu’iz Raharjo, 2010. “Etika Birokrasi dan Etika Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik di Indonesia”, dalam: Jurnal Pamong Praja, Edisi 16 tahun 2010. • R.Rizal Isnanto. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem Komputer. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 1
  • 2. PERTEMUAN PERTAMA SESI 1-2. PENDAHULUAN a. PENGERTIAN ETIKA : 2) PENGERTIAN AWAL ETIKA: • Asal kata “ethos” (Yunani): karakter, watak kesusilaan atau adat. • O.P. Simorangkir : pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. • Sidi Gajalba (sistematika filsafat): teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. • Burhanudin Salam : cabang filsafat mengenai nilai & norma moral yg menentukan prilaku manusia. • Martin (1993): “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 2
  • 3. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) PENGERTIAN AWAL ETIKA, lanjutan: • Etika memberi semacam batasan/standar yg mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. • Dalam bahasa Inggris, ethics (etika) & morality (moralitas) merupakan perkataan sepadan yg sama penngertiannya. 1) ETIKA DG PENGERTIAN MORAL, NORMA & NILAI: • MORAL: bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan, kemudian berubah menjadi makna “moral” dlm pengertian sekarang ini. • NORMA, bahasa Latin, norma berarti penyiku/pengukur, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah. • NILAI, bhs Inggris value, berarti konsep ttg baik & buruk, baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil (terminal) 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 3
  • 4. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) ETIKA UMUM & ETIKA KHUSUS: Secara Filosofis etika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yg mempertanyakan tanggung jawab & kewajiban manusia Etika Umum, Etika Khusus, mempertanyakan prinsip- mempertanyakan prinsip- prinsip dasar yg berlaku prinsip dasar dikaitkan dg bagi tindakan manusia tanggung jawab manusia secara umum dlm suatu kegiatan 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 4
  • 5. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL: a) MORAL/MORALITAS: • Lebih mengacu kpd nilai-nilai normatif yg menjadi keyakinan dlm diri seseorang atau sesuatu badan/ lembaga/ organisasi yg menjadi faktor pendorong utk melakukan atau tidak melakukan sesuatu • Terkait dg filosofis Immanual Kant (deontologi) • Selalu dikaitkan dg kewajiban khusus, sebagai cara bertindak berupa tuntutan, baik mutlak atau relatif • Wacana normatif & imperatif, diungkapkan dlm kerangka baik/buruk, benar/salah, sebagai nilai mutlak/transenden, berisi kewajiban-kewajiban, 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 5
  • 6. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) PERBEDAAN PENGERTIAN ETIKA DG MORAL, lanjutan: a) ETIKA: • Secara umum: diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku seseorang atau sesuatu badan/ lembaga/organisasi sebagai suatu kelaziman yg dpt diterima umum dlm interaksi dg lingkungan • Tradisi pemikiran Aristoteles (teleologis) • Refleksi filosofis tentang moral • Lebih merupakan wacana normatif, yg tdk selalu berupa perintah/kewajiban bertindak, atau kepatuhan bertindak, tapi upaya mencari bagaimana bertindak 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 6
  • 7. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) KONTEKS ETIKA DG ASPEK-ASPEK LAINNYA: Agama S umbe r E t ik a Tradisi Filsafat ETIKA Hukum Politik Ekonomi Sosial P e ne ra Profesi Seni pan E t ik a Administrasi 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 7
  • 8. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) KONTEKS ETIKA DENGAN ASPEK HUKUM: a) Keduanya mengatur perilaku individu b) perbedaan: ilegalitas tidak selalu berarti tidak etis c) Hukum bersifat eksternal, ditegakkan tanpa melibatkan perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum); etika bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan kesadaran individu. d) Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian otoritas atau instrumen kekuasaan e) Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum diterapkan harus dikembalikan pada prinsip-prinsip etika f) Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon anggota legislatif] 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 8
  • 9. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) KLASIFIKASI ETIKA: a) ETIKA UMUM: i. Kondisi dasar manusia utk bertindak secara etis, mengambil keputusan etis, ii. Teori etika & prinsip moral dasar yg menjadi pegangan manusia dalam bertindak, tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. iii. Etika umum analog dg ilmu pengetahuan, membahas pengertian umum dan teori-teori. b) ETIKA KHUSUS: i. Penerapan prinsip moral dasar dlm bidang kehidupan khusus: bagaimana mengambil keputusan & bertindak dlm bidang kegiatan khusus, didasari cara, teori & prinsip moral dasar. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 9
  • 10. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) KLASIFIKASI ETIKA: a) ETIKA KHUSUS: i. Penerapan lainnya: menilai perilaku sendiri & org lain dalam bidang kegiatan & kehidupan khusus dg latar- belakang yg memungkinkan manusia bertindak etis : mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. b) ETIKA KHUSUS dibagi dua bagian : i. Etika individual: yaitu menekankan kewajiban & sikap manusia thd dirinya sendiri. ii. Etika sosial: yaitu menekankan pada kewajiban, sikap & pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 10
  • 11. Sesi 1-2. pendahuluan a. PENGERTIAN ETIKA 1) ETIKA INDIVIDU DAN ETIKA SOSIAL: Etika dikaitkan kegiatan sehari-hari manusia Etika Individual, Etika Sosial, berhubungan berhubungan dg tanggung dg tanggung jawab jawab manusia dlm manusia sebagai makhluk tindakan yg dilakukannya sosial 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 11 11
  • 12. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA Makro Etika Sosial Etika organisasi Etika profesi Moralitas pribadi Mikro 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 12
  • 13. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA 1) MORALITAS PRIBADI: a) Konsep baik-buruk, benar-salah terinternalisasi dlm diri individu b) Produk dari sosialisasi nilai masa lalu c) Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu d) Konsistensi pada nilai cermin kualitas kepribadian individu e) Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan sosial dan organisasi 2) ETIKA PROFESI a) Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan pekerjaan profesional b) Nilai-nilai tsb terkait dg prinsip-prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi) 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 13
  • 14. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA 1) ETIKA PROFESI, lanjutan: a) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku secara universal b) Penegakan etika profesi dg sanksi profesi (pencabutan lisensi) 2) ETIKA ORGANISASI: a) Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan kehidupan organisasi b) Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi) c) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 14
  • 15. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA 1) ETIKA ORGANISASI, lanjutan: • Praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat • Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi 2) ETIKA SOSIAL: a) Konsep benar-salah dan baik-buruk terkait hubungan sosial b) Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial c) Etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat d) Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang lain] e) Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, mll penerapan sanksi cree par DR. Ir. Doddy H., DEA sebagai tersangka] 30/05/12 sosial [diberitakan 15
  • 16. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA 1) BEBERAPA ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA: a) Egoisme: sesuatu baik kalau menguntungkan diri sendiri. b) Altruisme: Itu baik kalau memberi keuntungan pd org lain. c) Hedonisme: Itu baik kalau memberikan kenikmatan fisik. d) Eodaemonisme: sesuatu baik kalau memberi kenikmatan secara psikis( kejiwaan). e) Fragmatisme: sesuatu baik kalau cara memperoleh mudah. f) Utilitarianisme: sesuatu baik kalau memberi nilai atau manfaat bagi dirinya. g) Vitalisme: Itu baik kalau memberi semangat pd kehidupan h) Idealisme: sesuatu baik kalau sesuai dengan aturan i) Vandalisme: sesuatu itu baik kalau tdk sesuai dg aturan j) Religiousisme: sesuatu itu baik kalau sesuai norma agama k) Matematikisme: sesuatu baik kalau sesuai hasil perhitungan 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 16
  • 17. Sesi 1-2. pendahuluan a. HIRARKHI ETIKA 1) EMPAT ALIRAN TEORI ETIKA a) Teori Empiris: etika diambil dari pengalaman dan dirumuskan sebagai kesepakatan b) Teori Rasional: manusia menentukan apa yang baik dan buruk berdasar penalaran atau logika. c) Teori Intuitif: Manusia secara naluriah atau otomatis mampu membedakan hal yang baik dan buruk. d) Teori Wahyu: Ketentuan baik dan buruk datang dari Yang Maha Kuasa. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 17
  • 18. Sesi 1-2. pendahuluan a. PRINSIP, HAKEKAT & PERAN ETIKA 1) PRINSIP DASAR ETIKA: • Prinsip Keindahan (Beauty) • Prinsip Persamaan (Equality) • Prinsip Kebaikan (Goodness) • Prinsip Keadilan (Justice) • Prinsip Kebebasan (Liberty) i. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri ii. Kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan iii. Syarat-syarat yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihan-pilihannya berserta konsekuensi dari pilihan itu • Prinsip Kebenaran (Truth) 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 18
  • 19. Sesi 1-2. pendahuluan a. PRINSIP, HAKEKAT & PERAN ETIKA 1) HAKEKAT ETIKA a) Merupakan konsep tata nilai & pengukuran thd sikap, perilaku atau ucapan yg dianggap baik, lazim & patut dilakukan; b) Refleksi mengenai nilai-nilai & norma moral yg dipedomani seseorang atau kelompok dlm mengatur pola sikap, perilaku ataupun ucapannya. ERANAN ETIKA : a) Merupakan seperangkat nilai-norma moral yang menjadi ukuran/acuan tentang baik-buruk, wajar tidak wajar, patut tidak patut bahkan benar atau salah; b) Sebagai rambu-rambu - nilai moral yg melekat pd tatanan kehidupan suatu kelompok dlm melaksanaan tugas profesi. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 19
  • 20. Sesi 1-2. pendahuluan a. HAKEKAT & PERAN ETIKA ERANAN ETIKA, lanjutan: a) Sebagai acuan/landasan dlm bersikap, bertindak & berucap bagi setiap orang yg menjadi anggota suatu organisasi profesi. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 20
  • 21. Sesi 1-2. pendahuluan a. BAGAIMANA PELANGGARAN ETIKA TERJADI? 1) MENGAPA PERILAKU TIDAK-ETIS TERJADI? a) Kecenderungan mengedepankan etika personal ketimbang etika yang lebih besar (sosial). b) Kecenderungan mengedepankan kepentingan diri sendiri c) Tekanan dari luar untuk berbuat tidak etis. 2) MENGAPA DIPERLUKAN PERATURAN ETIKA? a) Untuk meredam kecenderungan kepentingan pribadi. b) Etika bersifat kompleks, dlm banyak kasus bersifat dilematis, krn itu perlu memberikan kepastian tentang mana yang benar dan salah, baik dan buruk. c) Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis menimbulkan efek reputasi. d) Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena kinerjanaya dinilai buruk, karena itu perlu etika. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 21
  • 22. Sesi 1-2. pendahuluan a. LANDASAN ETIKA PEMERINTAHAN 1) TUGAS POKOK PEMERINTAHAN: TIGA FUNGSI: • Pelayanan (service) • Pemberdayaan (empowerment) • Pembangunan (development) Masalah utama pemerintah: bukan “apa yang dikerjakan?”, tapi “bagaimana mengerjakannya?” • RUANG LINGKUP ETIKA (TAP MPR NO VI/MPR/2001, etika kehidupan berbangda & bernegara): a) Etika sosial budaya b) Etika politik & pemerintahan c) Etika ekonomi & bisnis d) Etika penegakan hukum yg berkeadilan & berkesetaraan e) Etika keilmuan f) Etika lingkungan 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 22
  • 23. Sesi 1-2. pendahuluan a. LANDASAN ETIKA PEMERINTAHAN • ETIKA BERNEGARA MELIPUTI (PP NO 22 THN 2004, pembinaan jiwa korps & kode etik PNS): • Melaksanakan sepenuhnya Pancasila & UUD 1945 • Mengangkat harkat & martabat bangsa & negara • Menjadi perekat & pemersatu bangsa NKRI • Taati semuas peraturan per-UU-an yg berlaku • Akuntabel dlm melaksanakan tugas penyelenggaraan permerintahan yg bersih & berwibawa • Tanggap, terbuka, jujur & akurat, tepat waktu dlm melksanakan setiap kebijakan & program pemerintah • Menggunakan & memanfaatkan semua SD negara secara efisien & efektif • Tdk memberikan keterangan palsu atau keterangan yg tdk benar 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 23
  • 24. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA 1) LATAR BELAKANG: MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARAI TEORI-TEORI ETIKA)? • Sebagai dasar berpikir guna menyelesaikan masalah etika • Jumlah teori-teori etika yg begitu beragam, mencerminkan kompleksitas masalah etika serta perbedaan pendekatan thd penyelesaian masalah etika selama berabad-abad • Memperkaya berbagai proses penyelesaian masalah etika • Setiap teori yg mungkin menjadi dasar penyelesaian masalah etika tdk harus memberikan solusi yg berbeda • Teori etika dikembangkan dari teori moral • Ada empat teori etika: teori utilitarianisme, etika kewajiban, etika hak, etika moralitas 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 24
  • 25. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA 1) TEORI UTILITARIANISME: • Prinsip dasar: suatu tindakan dianggap baik bila dapat meningkatkan derajat manusia • Tujuannya bukan memaksimalkan derajat pribadi, tapi memaksimalkanderajat masy secara keseluruhan • Sering dianggap sbagai pendekatan paham sosialis/komunis • Kalau ada konflik kepentingan, teori ini berupaya mencari keseimbangan antara kebutuhan masy & perorangan, melalui tindakan yg memberikan manfaat terbaik bagi lebih banyak orang • Utilitarianisme menjadi dasar berbagai tipe program/ proyek enjinering: analisis dampak (amdal), analisis resiko- manfaat, analisis biaya-keuntungan (cost-benefit analysis) 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 25
  • 26. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA 1) TEORI UTILITARIANISME, lanjutan: a) Dua jenis teori utilitarianisme: i. Utilitarianisme tindakan (J. S. Smith):  Aturan moralitas umum (jngn mencuri, jujur, jngn sakiti org lain) berasal dari pengalaman manusia berabad-abad  Tindakan individu hrs dinilai berdasar apakah tindakan tsb merupakan tindakan terbaik pd situasi tertentu, meski hal tsb bisa melanggar peraturan ii. Utilitarianisme peraturan:  Mengikuti peraturan adlah solusi terbaik, meski tdk selalu menghasilkan yg terbaik pd situasi tertentu 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 26
  • 27. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA 1) TEORI UTILITARIANISME, lanjutan: a) Kritik thd utilitarianisme: i. Seringkali mengabaikankepentingan pribadi: yg baik bagi masy, bisa berdampak negatif bagi komunitas lbih kecil ii. Keberhasilan implementasi teori ini sangat tergantung pada kemampuan prediksi dari “siapa yg mendapat manfaat terbesar”, & prediksi ini bisa salah • Kelebihan teori utilitarianisme: menmjadi dasar banyak kebijakan (public & private sector) dalam bidang engineering • Contoh aplikasi pd benefit-cost analysis/BCA proyek bendungan: hasil analisis BCA sangat mengntungkan dari aspek finansial maupun sosial masy, tapi mengorbankan natural conservation, ecosystem, punahnya spesies langka 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 27
  • 28. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA • TEORI ETIKA KEWAJIBAN (DUTY ETHICS) & ETIKA HAK (RIGHT ETHICS): • Tindakan yg baik bila menghormati hak-hak individu, jadi manfaat utk masy bukan satu-satunya pertimbangan moral • Etika Kewajiban (Duty Ethics), Immanual Kant: • Prinsip dasar: kewajiban moral adlh hal fundamental & bersifat universal (Martin & Schinzinger, 2000) • Tindakan etika: list tindakan wajib (jujur, jngn buat org lain menderita, adil, dsb) • Etika disusun berdasar list tindakan wajib tsb • Etika Hak (Right Ethics), John Locke: i. Prinsip dasar: hormati hak asasi manusia (inspirasi dari deklarasi kemerdekaan AS thn 1776: hak hidup, kebebasan & kepemilikan) 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 28
  • 29. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA • TEORI ETIKA KEWAJIBAN & ETIKA HAK , lanjutan: a) Kritik thd teori tsb: i. Hak asasi manusia/kelompok bisa bertentangan dg hak asasi org/kelompok lain, lantas mana yg prioritas? ii. Penekanan pd hak individu, seringkali mengabaikan kepentingan masy luas b) Contoh aplikasi teori Etika Hak & Kewajiban pada proyek bendungan tsb: hak siapa yg didahulukan, hak pemilik tanah yg tergusur atau hak petani/penghuni yg nantinya akan mendapat persediaan air yg cukup & bebas banjir? Atau pemerintah yg akan mendapatkan manfaat secara lebih luas guna menjamin terlaksananya kewajiban pemerintah? 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 29
  • 30. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA • TEORI MORALITAS: • Prinsip dasar (Martin & Schinzinger, 2000): tindakan yg benar jika tindakan tsb mendukung perilaku karakter yg baik (bermoral), mis: tg jwb, jujur, kompetensi, loyalitas; tindakan salah bila tindakan tsb mendukung perilaku karakter yg buruk (tdk bermoral), mis: kebohongan, penghianatan, tdk ber-tgjwb • Teori moralitas terikat erat dg karakter pribadi, mirip dg etika pribadi, tdk dpt/sulit diterapkan dg etika bisnis • Kritik thd teori moralitas: dlm penerapan, seringkali pd kata/ucapan yg bermoral tapi dibalik itu tidak • Contoh: konsep “penghargaan”, sejak dulu dipandang positif, krn terkait dg kesempurnaan, integritas & kebangaan; disisi lain, “gengsi”, bagian dari “kebanggaan” punyai konotasi negatif 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 30
  • 31. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA • TIGA PENDEKATAN DASAR ETIKA PROFESIONAL (Peter Windt et. Al , 1989, dikutip Thomas & Cynthia): • Pendekatan "deontological“: Mendasarkan prinsip dasar benar salah dg moral individu. Contoh kategori ini adalah etika-etika jabatan yg didasarkan pd sumpah kelembagaan. Immanuel Kant adalah filsof pendekatan ini. • Pendekatan "consequential/teleological“: Didasarkan pd moral individu, sebagai akibat dari perbuatan yg dilakukan. Jeremy Bentham aalah filsof nya. Contoh pendekatan tsb al: utilitarian & cost benefit analysis/CBA. • Pendekatan "virtue ethics" atau "human nature ethics“ (Thomas & Donaldson), atau "spritual wisdom ethics" (etika kebijakan spiritual – EKS, Cynthia & Thomas). 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 31
  • 32. Sesi 1-2. pendahuluan a. TEORI-TEORI DASAR ETIKA • TIGA PENDEKATAN DASAR ETIKA PROFESIONAL (Peter Windt et. Al , 1989, dikutip Thomas & Cynthia), lanjutan: a) Pendekatan EKS, lanjutan: • Etika administrasi publik tdk lagi disusun oleh aktor- aktor diluar diri sang administrator. • Administrator melakukan proses kontemplasi sebuah "inward looking ethical", refleksi internal diri. • Bagaimana administrator mengembangkan sebuah pengertian intuitif utk menetapkan yg benar & yg salah. • EKS adlh sebuah etika internal yg direproduksi dari dialog yg konstan antar pikiran & kesadaran intuitif • Etika administrai publik mengalami reposisi signifikan: Isu etika, semula wilayah ekstenal, kini ke wilayah personal, selaras reposisi administrasi publik ke notion governance 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 32
  • 33. 30/05/12 cree par DR. Ir. Doddy H., DEA 33