2. BAB 4
Pembinaan Sikap Jujur dan Selalu Ingin Maju
Makna Kejujuran Dalam Hidup
Ketidakjujuran Dalam Berusaha dan Akibatnya
Makna dari Sikap Optimis Selalu Ingin Maju
3. A. Makna Kejujuran Dalam Hidup
Jujur adalah mampu dan mau mengatakan
sesuatu sebagaimna adanya. Bila berdagang barang yang
baik harus dikatakan baik dan bila barang rusak harus
dikatakan rusak. Kejujuran dapat disamakan dengan
amanah, AMANAH adalah bila diberi kepercayaan dalam
berwirausaha tidak dikhianati, berkata selalu benar dan
jika berjanji dalam bisnis tidak mangkir.
Makna jujur dalam hidup ini termasuk sifat
yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan, karena
sifat ini akan mendatangkan kepercayaan masyarakat
konsumen. Dengan kesediaan berbuat jujur, berarti setiap
perbuatan yang dilakukan oleh wirausahawan maknanya
dapat menyenangkan orang lain maupun diri sendiri.
4. B. Ketidakjujuran Dalam Berusaha dan
Akibatnya
1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen.
2. Menjadi rendah diri dan malu.
3. Mudah tersinggung dan emosi.
4. Cepat iri dan dengki.
5. Suka dendam.
6. Prasangka buruk dan dusta.
7. Tidak mempunyai relasi.
8. Kehancuran dalam usahanya.
Adapun cara-cara untuk menumbuhkan kejujuran dan
tanggungjawab adalah sebgai berikut :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Melatih disiplin diri.
5. C. Sikap Optimis Selalu Ingin Maju
Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s
First , mengungkapkan 4 sisi potensial yang
dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self awareness : sikap mawas diri.
2. Couscience : mempertajam suara hati.
3. Independent will : pandangan independent
untuk bekal bertindak.
4. Creative imagination : berfikir dan mengarah
ke depan untuk memecahkan masalah dengan
imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepat.
6. Murpy and Pech,
menggambarkan ada 8 jalan
menuju wirausaha yang maju :
1. Kemauan bekerja keras.
2. Bekerjasama dengan pihak lain.
3. Penampilan yang baik.
4. Keyakinan diri.
5. Pandai membuat keputusan.
6. Mau menambah ilmu
pengetahuan.
7. Ambisi untuk maju.
8. Pandai berkomunikasi.
7. Kejujuran dan rasa optimis
ingin maju dalam berwirausaha
merupakan buah dari usaha-usaha
positif yang tidak mengenal lelah.
Apabila kamu mempunyai kejujuran
dan sikap optimis ingin maju,
modalnya harus mempunyai semangat
kerja tinggi, daya juang tanpa
menyerah dan keyakinan.
Karena kejujuran dan rasa
optimis adalah jaminan yang paling
baik untuk memperoleh kemajuan.
8. BAB 5
Menerapkan Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif
Tujuan Untuk Melakukan Kerja Prestatif
Manfaat perilaku kerja prestatif
Pengertian Perilaku Kerja Prestatif
Perilaku Kerja Prestatif
Prinsip Cara Kerja
Prestatif
9. A. Pengertian Perilaku Kerja Prestatif
Perilaku Kerja Prestatif
adalah perilaku yang
menunjukkan hasil kerja
yang selalu ingin maju
disegala bidang, yaitu
adanya prestasi yang baik
dari hasil pekerjaan
dengan ditandai adanya
tingkat produktivitas yang
tinggi dari suatu kerja.
10. B. Tujuan Untuk Melakukan Kerja
Prestatif
1. Untuk menunjukkan kemampuan
keberhasilan dalam melakukan suatu usaha.
2. Memperoleh kepuasan dalam
berusaha/bekerja.
3. Mendapatkan penghargaan dari masyarakat
atau orang lain.
4. Untuk mempengaruhi orang lain.
11. C. Manfaat perilaku kerja prestatif
1. Membantu wirausaha untuk memecahkan
maslah dan bangkit ketika menghadapi
tantangan.
2. Memiliki tekad yang kuat dalam berusaha
dan bukan karena terpaksa untuk
melakukan pekerjaan.
3. Memiliki sikap yang mawas diri, selalu
berinstrospeksi atas kelemahan dirinya.
4. Memiliki sikap mandiri dan keinginan
untuk maju.
13. E. Prinsip Cara Kerja
Prestatif
1. Memiliki respons yang cepat
terhadap perubahan (responsive).
2. Melaksanakan proses belajar dengan
sungguh-sungguh.
3. Mengetahui sejauh mana
kemampuan diri sendiri.
4. Memiliki motivasi yang tinggi dalam
mencapai kemajuan.
5. Mendorong kemampuan praktik
dari keterampilan dalam proses
belajar yang efektif dan efisien.
14. BAB 6
Merumuskan Solusi Masalah
1. Menyelidiki situasi
3. Evaluasi alternatif
dan pilih yang terbaik
4. Laksanakan dan
lakukan tindak lanjut
2. Membangun alternatif
Masalah
16. B. Mengidentifikasi
Masalah dan Mencari
Penyebabnya
1. Mengidentifikasi masalah adalah :
• Informasi kuantitatif
• Informasi kualitatif
• Informasi control
• Informasi symbol
2. Mencari timbulnya penyebab
masalah tersebut :
• Aktual
• Terpercaya
• Jelas dan lengkap
17. C. Mencari dan Menentukan Alternatif
Pemecahan Masalah
Langkah-langkah dalam
memecahkan masalah :
1. Tanyakan pada diri sendiri,
apakah masalah ini berada dalam
wewenang anda.
2. Kumpulkan fakta.
3. Identifikasikan masalah utama
atau masalah sebenarnya.
4. Analisis dan cari tambahan fakta.
5. Tentukan pilihan untuk
melakukan pengolahan masalah .
6. Tentukan pilihan
penyelesaiannya. Jadikan rambu-
rambu tadi sebagai acuan pilihan
yang diambil.
7. Tentukan rencana pelaksanaan,
team pelaksananya, batasan
waktu.
18. D. KEPUTUSAN
Syarat-syarat keputusan
yang baik :
1. Dapat diterima seluruh
pihak yang terkait.
2. Memiliki data dan fakta
yang jelas dan menyeluruh.
3. Sesuai dengan perubahan
yang terjadi di dunia bisnis.
4. Mampu menyelesaikan masalah dan tidak
menimbulkan masalah baru.
20. Dalam mengembangkan
semangat kewirausahaan
perlu memiliki sikap
inovatif, kreatif dan bekerja
efektif dan efisien. Hal ini
dapat sebagai faktor
pendorong terwujudnya
keberhasilan bagi seorang
wirausaha.
Uraian berikut akan
membahas tentang inovatif,
kreatif, dan bekerja secara
efisien dan efektif dalam
hubungannya dengan upaya
menumbuhkan semangat.
21. A. INOVATIF
1. Pengertian Inovatif
Inovasi adalah suatu
proses mengubah peluang
menjadi gagasan atau ide-
ide yang dapat dijual dan
merupakan hal atau
terobosan baru.
Sedangkan kemampuan
inovatif seorang
wirausahawan merupakan
proses mengubah peluang
suatu gagasan dan ide-ide
yang dapat dijual.
2. Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan
ingin sukses dan terus dapat
menjalankan usahanya, ia
harus membuat produk-
produk yang dihasilkan
dengan inovasi-inovasi baru
sebab dalam dunia bisnis
pada zaman sekarang
produk-produk dan
pelayanannya tanpa adanya
inovatif tidak akan
berkembang dan tidak akan
mungkin sukses dalam
berwirausaha. Keterlambatan
berinovasi dalam produk dan
pelayanan akan
mengakibatkan kegagalan
bagi seorang wirausaha.
22. 3. Mengembangkan
Cara Berpikir Inovatif
Untuk mengembangkan
cara berpikir inovatif, dapat
dilakukan dengan cara-cara
berikut :
1. Membiasakan memiliki
kemampuan.
2. Memperkaya sumber ide.
3. Membiasakan diri menerima
perbedaan dan perubahan.
4. Menumbuhkan sikap
empati.
23. 4. Prinsip-Prinsip Inovasi
1. Prinsip Keharusan :
1) Keharusan
menganalisis peluang
2) Keharusan
memperluas
wawasan
3) Keharusan untuk
bertindak efektif
4) Keharusan untuk
tidak berpikir muluk
2. Prinsip larangan :
1) Larangan untuk
berlagak pintar
2) Larangan untuk
rakus
3) Larangan untuk
berpikir terlalu jauh
ke depan.
24. B. KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas
Conny Setiawan (1984)
menjelaskan
kreativitas adalah sebagai berikut :
o Kreativitas adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu
produk yang baru.
o Kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya.
25. 2. Ciri-ciri Manusia Kreatif
Menurut A. Roe manusia
kreatif mempunyai ciri-ciri :
1. Keterbukaan dalam
pengalaman,
2. Melihat sesuatu dengan cara
yang tidak biasa,
3. Keingintahuan,
4. Menerima dan menyesuaikan
yang kelihatannya
berlawanan,
5. Dan menerima perbedaan,
6. Percaya pada diri sendiri,
7. Tekun,
8. Berani mengambil resiko,
9. Tidak hanya tunduk pada
standar dan pengawasan
kelompok.
26. 3. Pentingnya Kreativitas
Seorang wirausahawan
perlu melakukan kreativitas karena :
1. Keberhasilan dalam persaingan
bisa diperoleh dengan
mengembangkan daya kreatif.
2. Kreatifitas merupakan sumber
yang berharga dan harus
dipelihara serta jangan disia-
siakan.
3. Tantangan baru selalu muncul
dan harus dihadapi dengan
kreativitas baru.
4. Kreativitas adalah gagasan yang
tidak diramalkan datang dan
perginya serta memiliki
keunikan yang tinggi.
27. 4. Menerapkan Kemampuan
Kreativitas
Banyak hal dapat
dilakukan untuk menerapkan
dan meningkatkan kreativitas
para calon wirausaha.
Diantaranya sebagai berikut :
1. Menggunakan akal
2. Hapus perasaan ragu-ragu
3. Mengenali lingkungan
4. Mengembangkan
perspektif fungsional
28. 5. Penghambat
kreativitas wirausaha
Beberapa kebiasaan
mental jelek yang dapat
menghambat kreativitas
wirausaha diantaranya :
1. Pemikiran
kemungkinan
(probabilitas)
2. Stereotype
3. Pemikiran lain
4. Mencari selamat
29. C. BERPIKIR EFEKTIF DAN EFISIEN
1. Pengertian
Efektif adalah mencapai sasaran sesuai
rencana, sedangkan efisien artinya
perbandingan terbaik antara usaha dan hasil
(usaha tertentu untuk mencapai hasil tertentu).
Bekerja efektif dan efisien adalah bekerja yang
mencapai hasil tertentu sesuai dengan hasil
yang direncanakan dengan pengorbana
tertentu pula (waktu, tenaga, pikiran, biaya
dan ruang).
30. 2. Unsur-unsur Penunjang
Bekerja Efektif dan Efisien
Beberapa unsur
penunjang bekerja
efektif dan efisien, yaitu:
1. Ketetapan
2. Kecermatan
3. Kecepatan
4. Penghematan
5. Keselamatan
31. 3. Pentingnya Latihan Bekerja Efektif dan Efisien
Pentingnya menanamkan pekerjaan
efektif dan efisien melalui latihan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara
efektif dan efisien,
2. Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja,
3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
4. Untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan,
5. Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang
positif,
6. Untuk mengembangkan dan memupuk
kemampuan berprakarsa,
7. Untuk mengembangkan daya kreativitas,
8. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.
32. 4. Manajemen Waktu Sebagai
Bagian Dari Cara Kerja Yang
Efektif dan Efisien
Kemampuan menggunakan
waktu dengan tepat, efektif,
efisien dan menguntungkan,
merupakan suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan para
wirausaha.Bahkan dapat
dikatakan bahwa keberhasilan
dari wirausaha dalam berbisnis
juga dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam
memanajemen waktunya.
33. BAB 8
Membangun Komitmen Tinggi Bagi Dirinya dan
Bagi Orang Lain
A. Menerapkan Komitmen Tinggi
B. Petingnya Komitmen Tinggi
C. Komitmen Tinggi yang Harus Dimiliki
Seorang Wirausahawan
D. Membuat Komitmen yang Tinggi Terhadap
Peluang Perusahaan dan Terhadap Sumberdaya
34. A. Menerapkan Komitmen
Tinggi
Seorang wirausahawan akan
cepat maju didalam kegiatan
usahanya apabila ia memiliki
komitmen tinggi. Seorang
wirausahawan harus
memperhatikan hal–hal kecil
yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dalam tim kerja yang
efektif.
Orang yang percaya pada
komitmennya sendiri, positif,
optimis, dan melakukan
pekerjaan dengan keyakinannya
akan memperoleh keberhasilan
sesuai dengan keinginannya.
35. B. Petingnya
Komitmen Tinggi
Seorang wirausahawan yang
memiliki komitmen tinggi di
dalam usahanya, diharapkan :
1. Pantang menyerah terhadap
keadaan atau situasi apapun.
2. Memiliki semangat dan tahan
uji dari sebab tantangan
penderitaan, baik lahir maupun
batin.
3. Memiliki kesabaran dan
ketabahan di dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang dan
berkorban.
36. C. Komitmen Tinggi yang Harus Dimiliki Seorang
Wirausahawan
1. Mengerti akan tujuan
berwirausaha.
2. Memiliki motivasi.
3. Berkemauan keras .
4. Bekerja dan berusaha
dengan teliti dan cermat .
5. Tidak menunda-nunda tugas
dan pekerjaan.
6. Percaya kepada diri sendiri
dalam menghadapi tugas
dan pekerjaan.
7. Selalu rajin,tekun, ulet dan
tabah.
8. Mampu menggunakan
waktu sebaik-baiknya.
37. Komitmen tinggi yang diterapkan
seorang wirausahawan harus di dukung
oleh pihak–pihak terkait di perusahaan
yang bersangkutan. Pentingnya komitmen
tinggi dengan dukungan para karyawan
perusahaan akan meningkatkan
kesuksesan didalam berwirausaha.
38. D. Membuat Komitmen yang Tinggi Terhadap
Peluang Perusahaan dan Terhadap Sumberdaya
Membuat komitmen yang
tinggi terhadap peluang
perusahaan. Ini disebut
perusahaan dan tingkah laku
administrasi. Sebaliknya
perusahaan yang mempunyai
Action, Orientation akan
membuat klaim lebih dahulu
terhadap pelanggan dan
pegawai perusahaan,ini
disebut sebagai perusahaan
yang memiliki pola
tingkahlakukewirausahaan.
Membuat komitmen tinggi
terhadap sumberdaya.
Stevenson menjelaskan para
wirausaha akan berusaha
membuat komitmen tinggi
untuk mendapatkan hasil
maksimal dengan sumberdaya
minimal. Para pelaku ekonomi
menyediakan lebih banyak
sumber daya sesuai dengan
kebutuhan untuk sebuah
system perencanaan yang lebih
konserpatif.
40. A. Pengertian Risiko
Usaha
• Menurut Para Ahli :
1. Arthur Williams & Richard, MH
Suatu variasi dari hasil-hasil
yang dapat terjadi selama
periode tertentu.
2. Abas Salim
Ketidaktentuan yang mungkin
melahirkan peristiwa kerugian.
3. Soekarto
Ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa.
4. Herman Darmawi
Penyebaran penyimpangan hasil
aktual dari hasil yang
diharapkan.
41. RISIKO
Sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga
sebelumnya.
KARAKTERISTIK RISIKO
Ketidakpastian yang jika terjadi
akan menimbulkan kerugian
Ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa
42. B. Macam-macam
Risiko
o Risiko Menurut Sifat
1. Risiko Murni : Terjadi
tanpa disengaja namun
pasti akan menimbulkan
kerugian.
2. Risiko Fundamental :
Penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada
seseorang dan dapat
menimbulkan kerugian
yang besar.
3. Risiko Spekulatif :
Sengaja ditimbulkan oleh
yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan
bagi pihak tertentu.
43. o Risiko Menurut Sumber
(Penyebab)
1. Risiko Internal yang berasal
dari dalam perusahaan itu
sendiri.
a) Ketidaktahuan.
b) Kurang pengalaman.
c) Kurang pelatihan.
d) Kekurangan sumber daya.
e) Kegagalan tim untuk
bekerjasama secara efektif.
2. Risiko Eksternal yang
berasal dari luar
perusahaan.
a) Perubahan spesifikasi
produk.
b) Persaingan.
c) Perubahan permintaan.
49. A.Pengertian Membuat
Keputusan
• Menurut Para Ahli
1. George R. Terry
pemilihan dua alternatif
atau lebih untuk dicari
keputusan yang lebih
baik.
2. Azhar Kasim kegiatan-
kegiatan yang meliputi
perumusan masalah,
pembahasan atau
penambahan alternatif
dan penilaian kegiatan
serta pemilihan sebagai
penyelesaian masalah.
50. B. Macam–Macam Keputusan
Menurut H.A. Simon, keputusan yang
dibuat dalam mengambil berbagai
keputusan dihadapkan pada dua tipe
pada situasi yang berbeda.
Keputusan yang tak
terprogram (non
programmed
decision)
Keputusan yang
terprogram
(programed decision)
Keputusan Rutin
Keputusan Dasar
Sedangkan Menurut Mc
Farland, ia mengklasifikasikan
macam keputusan menjadi
51. C. Faktor –Faktor
Pengambilan Keputusan
Di dalam membuat
keputusan perlu
memperhatikan faktor-
faktor yang dapat
mempengaruhinya
sebagai berikut :
1.Faktor Orang
2.Faktor Psikologis
3.Faktor Fisik
4.Faktor Sasaran
5.Faktor Waktu
52. D. Proses Pengambilan
Keputusan
Setiap keputusan yang diambil itu
merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses
pengambilan keputusan pada hakikatnya
sama saja dengan analisis proses kebijakan.
Proses pengambilan keputusan meliputi :
1. Identifikasi masalah.
2. Pengumpulan dan penganalisis data.
3. Pembuatan alternatif-alternatif
kebijakan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik.
5. Pelaksanaan keputusan.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil
pelaksanaan.
53. E. Dasar Pengambilan
Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar
pengambilan keputusan dibedakan
menjadi lima macam yaitu sebagai
berikut :
Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Wewenang
Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Pengalaman
Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Fakta
Pengambilan Keputusan Rasional
Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Intuisi