SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 1
PEWARISAN SIFAT (HEREDITAS)
Pewarisan sifat atau hereditas adalah proses pewarisan sifat yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pewarisan sifat pada mahluk hidup dikendalikan oleh materi genetik yaitu gen. Gen adalah sepenggal DNA yang
terdapat dalam kromosom yang berfungsi untuk mengendalikan pembuatan protein.. Protein tersebut berguna sebagai
pembangun tubuh dan melancarkan reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Jika susunan gen berubah maka sifat mahluk
hidup juga akan berubah. Maka gen bisa dikatakan sebagai materi genetik pengendali sifat mahluk hidup.
 Kromosom dan Gen
. Kromosom adalah struktur berbentuk batang/ benang-benang fibrin yang terletak di dalam inti sel dan
tersusun dari DNA dan protein. Berdasarkan jenisnya kromosom dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kromosom tubuh (Autosom)
Kromosom pada sel tubuh berpasangan sehingga disebut sebagi kromosom homolog diberi simbol 2n. sel yang
memiliki 2n kromosom disebut diploid. Jumlah kromosom tubuh manusia adalah 46 buah atau 23 pasang.
2. Kromosom kelamin (Gonosom)
Kromosom pada sel gamet baik sperma maupun ovum tidak berpasangan diberi simbol n. Sel yang memiliki n
kromosom disebut dengan haploid. Jumlah kromosom kelamin manusia adalah 23 buah atau separuh dari jumlah
kromosom tubuh.
Gen adalah materi genetik pengendali sifat mahluk hidup yang terletak di dalam kromosom. Gen dibentuk
dari protein dan asam nukleat. Dalam kromosom gen tersusun berderet pada lokus, pada kromosom tubuh karena
kromosomnya berpasangan maka gen nya juga berpasangan. Pasangan gen disebut alel.
Susunan kromosom pada manusia :
Jenis
Kromosom
Laki-laki Perempuan
Kromosom
tubuh
22 AA + XY
atau 44 A + XY
22 AA + XX
atau 44 A + XX
Kromosom
kelamin
22 A + X atau
22 A + Y
22 A + X
Struktur kromosom
Berdasarkan Letak sentromernya kromosom dibedakan
menjadi :
1. Kromosom metasentrik
2. Kromosom Sub-metasentrik
3. Kromosom Akrosentrik
4. Kromosom Telosentrik
 Jenis-jenis sifat yang diturunkan mahluk hidup
1. Sifat yang tidak tampak dari luar (Genotip)
Merupakan sifat yang tidak dapat diaamati secara langsung oleh penglihatan kita. Sifat ini dinyatakan dengan
simbol huruf. Huruf besar untuk sifat dominan (muncul) sedangkan huruf kecil untuk sifat resesif (tidak
muncul/ tertutupi). Sifat dominan ditentukan oleh gen dominan dan akan menutupi gen pasangannya. Sifat
resesif ditentukan oleh gen resesif dan akan ditutupi oleh gen pasngannya. Sifat resesif hanya akan muncul
jika gen resesif berpasangan dengan gen resesif lagi.
Contoh : Genotip Ww
W = gen penentu rambut tebal (gen dominan)
w = gen penentu rambut tipis (gen resesif)
2. Sifat yang tampak dari luar (Fenotip)
Merupakan perpaduan antara genotip dengan lingkungannya. Sehingga 2 individu dengan fenotip yang sama
belum tentu memiliki genotip yang sama pula.
Contoh : - Fenotip warna pada bunga (merah atau putih) atau kondisi biji (bulat atau kisut)
 Proses pewarisan sifat
Pewarisan sifat hanya ada jika terjadi reproduksi atau peleburan antara gamet jantan (Sperma) dan gamet betina
(Ovum).
Secara singkat proses pewarisan sifat dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini !
P Laki-laki >< Perempuan
(Parental) (2n) (2n)
G Sperma Ovum
(gamet) (n) (n)
Zygot
(2n)
F
(filial) Individu baru
Contoh :
P WW >< ww
(Parental) (2n) (2n)
G W w
(gamet) (n) (n)
F Ww
(filial) (2n)
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 2
 Persilangan
Gregor Mendel (1822-1884) merupakan pelopor
persilangan. Mendel melakukan persilangan pada
tanaman ercis (Pisum sativum)dengan tujuan
untuk memperoleh kombinasi baru dari sifat yang
diinginkan.
Beberapa alasan mendel menggunakan tanaman
ercis (Pisum sativum) sebagai bahan percobaan
diantaranya karena :
a. Mudah dibudidayakan
b. Menghasilkan biji yang banyak
c. Berumur pendek
d. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
e. Mudah disilangkan
f. Mempunyai tujuh sifat yang kontras.
Hukum Mendel :
1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (2n).
2. Pada peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya akan terpisah secara bebas (Hukum
Mendel I/ Hukum segregasi).
3. Pada proses Fertilisasi gen-gen (gamet) yang berpisah akan bergabung dengan gen lain secara acak pula
(Hukum Mendel II).
 Cara menentukan jumlah dan macam gamet
Secara sederhana jumlah gamet dapat
ditentukan dari alel heterozigot parentalnya
dengan menggunakan rumus 2n
, dimana n adalah
jumlah alel heterozigot. SEdangkan macam
gamet dapat ditentukan dengan sistem bracket.
contoh :
1. individu dengan genotip AABB, pada
genotipnya tidak terdapat alel yang
heterozigot atau n=0, maka jumlah gametnya
adalah 20
=1 dan macam gametnya adalah AB
2. individu dengan genotip AaBb, pada
genotipnya terdapat 2 alel yang heterozigot
atau n=2, maka jumlah gametnya adalah 22
= 4
dan macam gametnya adalah :
1. Persilangan monohibrid dominansi
(Persilangan dengan satu sifat beda)
Contoh :
Persilangan antara tanaman ercis (Pisum sativum)
batang tinggi (TT) dengan tanaman ercis batang
pendek (tt). dimana batang tinggi dominan
terhadap batang pendek.
P TT >< tt
(Parental) (tinggi) (pendek)
G
(gamet) T t
F1 Tt
(filial) (Tinggi)
dari persilangan tersebut diperoleh:
ratio fenotip = 100 % Tinggi
ratio genotipnya = 100 % Tt
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 Tt >< Tt
(Parental) (tinggi) (pendek)
G
(gamet) T,t T,t
F2
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Tinggi : pendek = 3 : 1 atau 75% : 25%
ratio genotip yang diperoleh adalah :
TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25%
2. Persilangan monohibrid intermediate
Contoh :
Persilangan antara bunga pukul empat (Myrabilis
jalapa) warna merah (MM) dengan bunga pukul
empat warna putih (mm). Dimana warna merah
dominan terhadap warna putih.
P MM >< mm
(Parental) (merah) (putih)
G
(gamet) M m
F1 Mm
(filial) (merah muda)
dari persilangan tersebut diperoleh :
ratio fenotip = 100% merah muda
ratio genotip = 100% Mm
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 Mm >< Mm
(Parental) (merah muda) (merah muda)
G
(gamet) M,m M,m
F2
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1 atau 25% :
50% : 25%
ratio genotip yang diperoleh adalah :
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25%
T t
T
TT
(tinggi)
Tt
(tinggi)
t
Tt
(tinggi)
tt
(pendek)
M m
M
MM
(merah)
Mm
(merah muda)
m
Mm
(merah muda)
mm
(putih)
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 3
3. Persilangan dihibrid (Persilangan dengan dua sifat beda)
Contoh :
Persilangan antara tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat (TTBB) dengan batang pendek biji keriput (bbtt).
dimana batang tinggi dominan terhadap batang pendek dan biji bulat dominan terhadap biji keriput.
P TTBB >< ttbb
(Parental) (tinggi,bulat) (pendek,keriput)
G
(gamet) TB tb
F1 TtBb
(filial) (Tinggi,bulat)
dari persilangan tersebut diperoleh:
ratio fenotip = 100 % tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat.
ratio genotipnya = 100 % TtBb
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 TtBb >< TtBb
(Parental) (tinggi,bulat) (tinggi,bulat)
G
(gamet) TB,Tb,tB,tb TB,Tb,tB,tb
F1
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Tinggi,bulat : Tinggi,keriput : Pendek,bulat :
Pendek,keriput = 9 : 3 : 3 : 1
ratio genotip yang diperoleh adalah :
TTBB : TTBb : TTbb : TtBB : TtBb : Ttbb : ttBB
: ttBb : ttbb = 1: 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1
4. Penurunan golongan darah pada manusia
 Menggunakan sistem ABO ditemukan oleh
Karl landsteiner.
 ditentukan oleh Isoaglutinogen A (IA
) dan
Isoaglutinogen B (IB
) dimana keduanya
bersifat dominan terhadap gen resesifnya yaitu
(ii)
 Susunan genotip golongan darah
Gol
darah
Susunan
Genotip
Gamet
Keterangan
A IA IA IA A homozigot
IA i IA, i A heterozigot
B IB IB IB B homozigot
IB i IB, i B heterozigot
AB IA IB IA , IB kodominan
O ii i homozigot resesif
5. Penyakit keturunan ( gen terpaut kromosom)
a. Haemofilia (terpaut kromosom x)
 Kelainan dimana si penderita darahnya
sukar membeku jika terjadi luka
 Bersifat letal / mematikan pada kondisi
homozigot resesif.
 Susunan genotip pada haemofilia
Jenis
kelamin
Genotip Fenotip Gamet
Perempuan XHXH
XHXh
XhXh
Normal
Normal (carier)
Haemofilia
XH
XH ,Xh
Xh
Laki-laki XHY
XhY
Normal
Haemofilia
XH,Y
Xh, Y
b. Buta warna (terpaut kromosom x)
 Kelainan dimana penderita tidak dapat
membedakan warna
 Buta warna parsial, tidak bisa
membedakan warna-warna tertentu seperti
merah dan hijau
 Buta warna total, tidak bisa membedakan
semua warna, penderita hanya bisa
melihat warna hitam, putih dan abu-abu.
 Susunan genotip pada buta warna
Jenis
kelamin
Genotip Fenotip Gamet
Perempuan XCXC
XCXc
XcXc
Normal
Normal (carier)
Buta warna
XC
XC ,Xc
Xc
TB Tb tB tb
TB
TTBB
(tinggi,bulat)
TTBb
(tinggi,bulat)
TtBB
(tinggi,bulat)
TtBb
(tinggi,bulat)
Tb
TTBb
(tinggi,bulat)
TTbb
(tinggi,keriput)
TtBb
(tinggi,bulat)
Ttbb
(tinggi,keriput)
tB
TtBB
(tinggi,bulat)
TtBb
(tinggi,bulat)
ttBB
(pendek,bulat)
ttBb
(pendek,bulat)
tb
TtBb
(tinggi,bulat)
Ttbb
(tinggi,keriput)
ttBb
(pendek,bulat)
ttbb
(pendek,keriput)
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 4
Laki-laki XCY
XcY
Normal
Buta warna
XC,Y
Xc, Y
A. Monohibrid Dominan
1. Diketahui :
Gen H = hitam, bersifat dominant
Gen h = putih, bersifat resesif
Kacang biji Hitam disilangkan dengan kacang
biji Putih, menghasilkan semua F1 biji Hitam.
Jika F1 disilangkan sesamanya menghasilkan
F2 sebanyak 32 biji kacang.
Berapakah kacang yang berbiji:
a. Hitam
b. Putih
Jawab
Hitam x Putih
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(hitam)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
Genotip Fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ………. : ...............
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
a. hitam = . . . → (…/4) x 32) = .....
b. putih = . . . → (…/4) x 32) = …
2. Diketahui:
Gen R = merah, bersifat dominant
Gen r = putih, bersifat resesif
Dikawinkan kucing rambut putih dengan kucing
rambut merah, menghasilkan F1 kucing rambut
merah. Jika F1 dikawinkan dengan induk
rambut putih, tentukan:
a. RGF2 (Rasio Genotip F2)
b. RFF2 (Rasio Fenotip F2)
Jawab
putih x merah
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(merah)
F1 x induk putih
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
Genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ……….
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 5
B. Monohibrid Intermediet
1. Kelinci rambut hitam dikawinkan dengan
kelinci rambut putih, menghasilkan semua
F1 berambut belang. Pada F2 dihasilkan
20 anak kelinci.
Berapakah anak kelinci yang berambut:
a. hitam
b. putih
c. belang
Jawab
hitam x putih
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(belang)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ……….
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
a.hitam = . . . → ((…/4) x 20) = …
b.putih = . . . → ((…/4) x 20) = …
c.belang = . . . → ((…/4) x 20) = …
2. Tikus ekor panjang dikawinkan dengan tikus
ekor pendek, menghasilkan semua F1 tikus
ekor sedang, tentukan:
a. F2 (keturunan kedua)
b. F2 jika F1 dikawinkan dengan induk yang
berekor panjang menghasilkan anak
sebanyak 12 ekor
Jawab
panjang x pendek
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(sedang)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
F1 x induk panjang
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
……….
(……….)
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
a.panjang = . . . → ((…/2) x 12) = …
b.pendek = . . . → ((…/2) x 12) = …
c.sedang = . . . → ((…/2) x 12) = …
Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 6
C. Dihibrid
1. Mangga rasa manis buah besar disilangkan
dengan mangga rasa masam buah kecil,
menghasilkan F1 semuanya rasa manis buah
besar, tentukan F2 nya!
Jawab
Manis - Besar x masam - kecil
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1= ……….
(Manis - Besar)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
………. ……….
………. ……….
F2=
genotip fenotip
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
Jadi Ratio Fenotip F2 adalah = ……… :
………… : ……… : ……........
……… :
………… : ……… : ……........

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatdionadya p
 
Istilah Dalam Pewarisan Sifat
Istilah Dalam Pewarisan SifatIstilah Dalam Pewarisan Sifat
Istilah Dalam Pewarisan SifatSMK 10 NOPEMBER
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
 
Bab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatBab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatAan Khoirudin
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganSelly Noviyanty Yunus
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017Abiyu Muhammad Akmal
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelHerfen Suryati
 

La actualidad más candente (20)

POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
 
ATP BIOLOGI X.docx
ATP BIOLOGI  X.docxATP BIOLOGI  X.docx
ATP BIOLOGI X.docx
 
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMABab 5   hereditas manusia - Kelas 3 SMA
Bab 5 hereditas manusia - Kelas 3 SMA
 
Hukum hardy weinberg
Hukum hardy weinbergHukum hardy weinberg
Hukum hardy weinberg
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945
 
Lkpd virus
Lkpd virusLkpd virus
Lkpd virus
 
Istilah Dalam Pewarisan Sifat
Istilah Dalam Pewarisan SifatIstilah Dalam Pewarisan Sifat
Istilah Dalam Pewarisan Sifat
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Bab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifatBab 6 pewarisan sifat
Bab 6 pewarisan sifat
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Biologi forensik
Biologi forensikBiologi forensik
Biologi forensik
 
Mekanisme evolusi
Mekanisme evolusiMekanisme evolusi
Mekanisme evolusi
 
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017Bab 6 -  Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
Bab 6 - Hereditas Manusia - 12 mipa 4 - 20162017
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
pola pola hereditas
 pola pola hereditas pola pola hereditas
pola pola hereditas
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
 

Destacado

PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPA
PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPAPREDIKSI UJIAN NASIONAL IPA
PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPAEsti Widiawati
 
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14Agus Joko Sungkono
 
Genetika modern.pspd
Genetika modern.pspdGenetika modern.pspd
Genetika modern.pspdWa GiBson
 
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaHerfen Suryati
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Riana Suprapti
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introductionIzmoend Dy
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAFarida Dadari
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2Faridatul Amaniyah
 
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013ririramadhani
 
Mutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomMutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomyulia windarsih
 
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomSsp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomEndang Sari Tanjung
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 

Destacado (20)

Soal ipa adinda
Soal ipa adindaSoal ipa adinda
Soal ipa adinda
 
PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPA
PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPAPREDIKSI UJIAN NASIONAL IPA
PREDIKSI UJIAN NASIONAL IPA
 
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14
Soal tryout 20 macam th 12 13 paket 8 sampe 14
 
Genetika modern.pspd
Genetika modern.pspdGenetika modern.pspd
Genetika modern.pspd
 
Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introduction
 
Bab 3 substansi genetika
Bab 3 substansi genetikaBab 3 substansi genetika
Bab 3 substansi genetika
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
 
Bab 3 materi genetika - Kelas 3 SMA
Bab 3   materi genetika - Kelas 3 SMABab 3   materi genetika - Kelas 3 SMA
Bab 3 materi genetika - Kelas 3 SMA
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013
Replikasi DNA - Biokimia - UINSUSKARIAU2013
 
Bio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditasBio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditas
 
Power poin genetika
Power poin genetikaPower poin genetika
Power poin genetika
 
Mutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomMutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosom
 
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomSsp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 

Similar a Pewarisan sifat

Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan SifatIsma Jihan
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx1023LeoniRannuMangir
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
PEWARISAN SIFAT-new.pptx
PEWARISAN SIFAT-new.pptxPEWARISAN SIFAT-new.pptx
PEWARISAN SIFAT-new.pptxanirwan90
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfWinengRohmah
 
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdf
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdfPPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdf
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdfShafrinaLee
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibridaRizki Putrii
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptWukirAsh
 
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...Gita Puspita
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPAwanda Gita
 
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptxDasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptxrenanda8
 

Similar a Pewarisan sifat (20)

Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
PEWARISAN SIFAT-new.pptx
PEWARISAN SIFAT-new.pptxPEWARISAN SIFAT-new.pptx
PEWARISAN SIFAT-new.pptx
 
Pewarisan Sifat.pdf
Pewarisan Sifat.pdfPewarisan Sifat.pdf
Pewarisan Sifat.pdf
 
Bab. PEWARISAN SIFAT.ppt
Bab. PEWARISAN SIFAT.pptBab. PEWARISAN SIFAT.ppt
Bab. PEWARISAN SIFAT.ppt
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdf
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdfPPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdf
PPT BIOLOGI POLA-POLA HEREDITAS KELOMPOK 5.pdf
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
 
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...
Istilah-istilah dalam Materi Pewarisan Sifat (Terms in Inheritance Subject Ma...
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMP
 
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptxDasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 

Último

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Último (10)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Pewarisan sifat

  • 1. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 1 PEWARISAN SIFAT (HEREDITAS) Pewarisan sifat atau hereditas adalah proses pewarisan sifat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pewarisan sifat pada mahluk hidup dikendalikan oleh materi genetik yaitu gen. Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat dalam kromosom yang berfungsi untuk mengendalikan pembuatan protein.. Protein tersebut berguna sebagai pembangun tubuh dan melancarkan reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Jika susunan gen berubah maka sifat mahluk hidup juga akan berubah. Maka gen bisa dikatakan sebagai materi genetik pengendali sifat mahluk hidup.  Kromosom dan Gen . Kromosom adalah struktur berbentuk batang/ benang-benang fibrin yang terletak di dalam inti sel dan tersusun dari DNA dan protein. Berdasarkan jenisnya kromosom dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kromosom tubuh (Autosom) Kromosom pada sel tubuh berpasangan sehingga disebut sebagi kromosom homolog diberi simbol 2n. sel yang memiliki 2n kromosom disebut diploid. Jumlah kromosom tubuh manusia adalah 46 buah atau 23 pasang. 2. Kromosom kelamin (Gonosom) Kromosom pada sel gamet baik sperma maupun ovum tidak berpasangan diberi simbol n. Sel yang memiliki n kromosom disebut dengan haploid. Jumlah kromosom kelamin manusia adalah 23 buah atau separuh dari jumlah kromosom tubuh. Gen adalah materi genetik pengendali sifat mahluk hidup yang terletak di dalam kromosom. Gen dibentuk dari protein dan asam nukleat. Dalam kromosom gen tersusun berderet pada lokus, pada kromosom tubuh karena kromosomnya berpasangan maka gen nya juga berpasangan. Pasangan gen disebut alel. Susunan kromosom pada manusia : Jenis Kromosom Laki-laki Perempuan Kromosom tubuh 22 AA + XY atau 44 A + XY 22 AA + XX atau 44 A + XX Kromosom kelamin 22 A + X atau 22 A + Y 22 A + X Struktur kromosom Berdasarkan Letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi : 1. Kromosom metasentrik 2. Kromosom Sub-metasentrik 3. Kromosom Akrosentrik 4. Kromosom Telosentrik  Jenis-jenis sifat yang diturunkan mahluk hidup 1. Sifat yang tidak tampak dari luar (Genotip) Merupakan sifat yang tidak dapat diaamati secara langsung oleh penglihatan kita. Sifat ini dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf besar untuk sifat dominan (muncul) sedangkan huruf kecil untuk sifat resesif (tidak muncul/ tertutupi). Sifat dominan ditentukan oleh gen dominan dan akan menutupi gen pasangannya. Sifat resesif ditentukan oleh gen resesif dan akan ditutupi oleh gen pasngannya. Sifat resesif hanya akan muncul jika gen resesif berpasangan dengan gen resesif lagi. Contoh : Genotip Ww W = gen penentu rambut tebal (gen dominan) w = gen penentu rambut tipis (gen resesif) 2. Sifat yang tampak dari luar (Fenotip) Merupakan perpaduan antara genotip dengan lingkungannya. Sehingga 2 individu dengan fenotip yang sama belum tentu memiliki genotip yang sama pula. Contoh : - Fenotip warna pada bunga (merah atau putih) atau kondisi biji (bulat atau kisut)  Proses pewarisan sifat Pewarisan sifat hanya ada jika terjadi reproduksi atau peleburan antara gamet jantan (Sperma) dan gamet betina (Ovum). Secara singkat proses pewarisan sifat dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini ! P Laki-laki >< Perempuan (Parental) (2n) (2n) G Sperma Ovum (gamet) (n) (n) Zygot (2n) F (filial) Individu baru Contoh : P WW >< ww (Parental) (2n) (2n) G W w (gamet) (n) (n) F Ww (filial) (2n)
  • 2. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 2  Persilangan Gregor Mendel (1822-1884) merupakan pelopor persilangan. Mendel melakukan persilangan pada tanaman ercis (Pisum sativum)dengan tujuan untuk memperoleh kombinasi baru dari sifat yang diinginkan. Beberapa alasan mendel menggunakan tanaman ercis (Pisum sativum) sebagai bahan percobaan diantaranya karena : a. Mudah dibudidayakan b. Menghasilkan biji yang banyak c. Berumur pendek d. Dapat melakukan penyerbukan sendiri e. Mudah disilangkan f. Mempunyai tujuh sifat yang kontras. Hukum Mendel : 1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (2n). 2. Pada peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya akan terpisah secara bebas (Hukum Mendel I/ Hukum segregasi). 3. Pada proses Fertilisasi gen-gen (gamet) yang berpisah akan bergabung dengan gen lain secara acak pula (Hukum Mendel II).  Cara menentukan jumlah dan macam gamet Secara sederhana jumlah gamet dapat ditentukan dari alel heterozigot parentalnya dengan menggunakan rumus 2n , dimana n adalah jumlah alel heterozigot. SEdangkan macam gamet dapat ditentukan dengan sistem bracket. contoh : 1. individu dengan genotip AABB, pada genotipnya tidak terdapat alel yang heterozigot atau n=0, maka jumlah gametnya adalah 20 =1 dan macam gametnya adalah AB 2. individu dengan genotip AaBb, pada genotipnya terdapat 2 alel yang heterozigot atau n=2, maka jumlah gametnya adalah 22 = 4 dan macam gametnya adalah : 1. Persilangan monohibrid dominansi (Persilangan dengan satu sifat beda) Contoh : Persilangan antara tanaman ercis (Pisum sativum) batang tinggi (TT) dengan tanaman ercis batang pendek (tt). dimana batang tinggi dominan terhadap batang pendek. P TT >< tt (Parental) (tinggi) (pendek) G (gamet) T t F1 Tt (filial) (Tinggi) dari persilangan tersebut diperoleh: ratio fenotip = 100 % Tinggi ratio genotipnya = 100 % Tt Jika F1 disilangkan sesamanya, maka : P2 Tt >< Tt (Parental) (tinggi) (pendek) G (gamet) T,t T,t F2 (filial) Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah Tinggi : pendek = 3 : 1 atau 75% : 25% ratio genotip yang diperoleh adalah : TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25% 2. Persilangan monohibrid intermediate Contoh : Persilangan antara bunga pukul empat (Myrabilis jalapa) warna merah (MM) dengan bunga pukul empat warna putih (mm). Dimana warna merah dominan terhadap warna putih. P MM >< mm (Parental) (merah) (putih) G (gamet) M m F1 Mm (filial) (merah muda) dari persilangan tersebut diperoleh : ratio fenotip = 100% merah muda ratio genotip = 100% Mm Jika F1 disilangkan sesamanya, maka : P2 Mm >< Mm (Parental) (merah muda) (merah muda) G (gamet) M,m M,m F2 (filial) Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25% ratio genotip yang diperoleh adalah : MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25% T t T TT (tinggi) Tt (tinggi) t Tt (tinggi) tt (pendek) M m M MM (merah) Mm (merah muda) m Mm (merah muda) mm (putih)
  • 3. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 3 3. Persilangan dihibrid (Persilangan dengan dua sifat beda) Contoh : Persilangan antara tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat (TTBB) dengan batang pendek biji keriput (bbtt). dimana batang tinggi dominan terhadap batang pendek dan biji bulat dominan terhadap biji keriput. P TTBB >< ttbb (Parental) (tinggi,bulat) (pendek,keriput) G (gamet) TB tb F1 TtBb (filial) (Tinggi,bulat) dari persilangan tersebut diperoleh: ratio fenotip = 100 % tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat. ratio genotipnya = 100 % TtBb Jika F1 disilangkan sesamanya, maka : P2 TtBb >< TtBb (Parental) (tinggi,bulat) (tinggi,bulat) G (gamet) TB,Tb,tB,tb TB,Tb,tB,tb F1 (filial) Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah Tinggi,bulat : Tinggi,keriput : Pendek,bulat : Pendek,keriput = 9 : 3 : 3 : 1 ratio genotip yang diperoleh adalah : TTBB : TTBb : TTbb : TtBB : TtBb : Ttbb : ttBB : ttBb : ttbb = 1: 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1 4. Penurunan golongan darah pada manusia  Menggunakan sistem ABO ditemukan oleh Karl landsteiner.  ditentukan oleh Isoaglutinogen A (IA ) dan Isoaglutinogen B (IB ) dimana keduanya bersifat dominan terhadap gen resesifnya yaitu (ii)  Susunan genotip golongan darah Gol darah Susunan Genotip Gamet Keterangan A IA IA IA A homozigot IA i IA, i A heterozigot B IB IB IB B homozigot IB i IB, i B heterozigot AB IA IB IA , IB kodominan O ii i homozigot resesif 5. Penyakit keturunan ( gen terpaut kromosom) a. Haemofilia (terpaut kromosom x)  Kelainan dimana si penderita darahnya sukar membeku jika terjadi luka  Bersifat letal / mematikan pada kondisi homozigot resesif.  Susunan genotip pada haemofilia Jenis kelamin Genotip Fenotip Gamet Perempuan XHXH XHXh XhXh Normal Normal (carier) Haemofilia XH XH ,Xh Xh Laki-laki XHY XhY Normal Haemofilia XH,Y Xh, Y b. Buta warna (terpaut kromosom x)  Kelainan dimana penderita tidak dapat membedakan warna  Buta warna parsial, tidak bisa membedakan warna-warna tertentu seperti merah dan hijau  Buta warna total, tidak bisa membedakan semua warna, penderita hanya bisa melihat warna hitam, putih dan abu-abu.  Susunan genotip pada buta warna Jenis kelamin Genotip Fenotip Gamet Perempuan XCXC XCXc XcXc Normal Normal (carier) Buta warna XC XC ,Xc Xc TB Tb tB tb TB TTBB (tinggi,bulat) TTBb (tinggi,bulat) TtBB (tinggi,bulat) TtBb (tinggi,bulat) Tb TTBb (tinggi,bulat) TTbb (tinggi,keriput) TtBb (tinggi,bulat) Ttbb (tinggi,keriput) tB TtBB (tinggi,bulat) TtBb (tinggi,bulat) ttBB (pendek,bulat) ttBb (pendek,bulat) tb TtBb (tinggi,bulat) Ttbb (tinggi,keriput) ttBb (pendek,bulat) ttbb (pendek,keriput)
  • 4. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 4 Laki-laki XCY XcY Normal Buta warna XC,Y Xc, Y A. Monohibrid Dominan 1. Diketahui : Gen H = hitam, bersifat dominant Gen h = putih, bersifat resesif Kacang biji Hitam disilangkan dengan kacang biji Putih, menghasilkan semua F1 biji Hitam. Jika F1 disilangkan sesamanya menghasilkan F2 sebanyak 32 biji kacang. Berapakah kacang yang berbiji: a. Hitam b. Putih Jawab Hitam x Putih P = ………. x ………. G = ………. ………. F1 = ………. (hitam) F1 x F1 P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. ………. Genotip Fenotip F2 = ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) a.RGF2 = ………. : ………. : ............... = ………. : ………. b.RFF2 = ………. : ………. = ………. : ……… a. hitam = . . . → (…/4) x 32) = ..... b. putih = . . . → (…/4) x 32) = … 2. Diketahui: Gen R = merah, bersifat dominant Gen r = putih, bersifat resesif Dikawinkan kucing rambut putih dengan kucing rambut merah, menghasilkan F1 kucing rambut merah. Jika F1 dikawinkan dengan induk rambut putih, tentukan: a. RGF2 (Rasio Genotip F2) b. RFF2 (Rasio Fenotip F2) Jawab putih x merah P = ………. x ………. G = ………. ………. F1 = ………. (merah) F1 x induk putih P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. ………. Genotip fenotip F2 = ………. (……….) ………. (……….) a.RGF2 = ………. : ………. = ………. : ………. b.RFF2 = ………. : ………. = ………. : ………
  • 5. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 5 B. Monohibrid Intermediet 1. Kelinci rambut hitam dikawinkan dengan kelinci rambut putih, menghasilkan semua F1 berambut belang. Pada F2 dihasilkan 20 anak kelinci. Berapakah anak kelinci yang berambut: a. hitam b. putih c. belang Jawab hitam x putih P = ………. x ………. G = ………. ………. F1 = ………. (belang) F1 x F1 P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. ………. genotip fenotip F2 = ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) a.RGF2 = ………. : ………. = ………. : ………. b.RFF2 = ………. : ………. = ………. : ……… a.hitam = . . . → ((…/4) x 20) = … b.putih = . . . → ((…/4) x 20) = … c.belang = . . . → ((…/4) x 20) = … 2. Tikus ekor panjang dikawinkan dengan tikus ekor pendek, menghasilkan semua F1 tikus ekor sedang, tentukan: a. F2 (keturunan kedua) b. F2 jika F1 dikawinkan dengan induk yang berekor panjang menghasilkan anak sebanyak 12 ekor Jawab panjang x pendek P = ………. x ………. G = ………. ………. F1 = ………. (sedang) F1 x F1 P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. ………. genotip fenotip F2 = ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) ………. (……….) F1 x induk panjang P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. (……….) genotip fenotip F2 = ………. (……….) ………. (……….) a.panjang = . . . → ((…/2) x 12) = … b.pendek = . . . → ((…/2) x 12) = … c.sedang = . . . → ((…/2) x 12) = …
  • 6. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 6 C. Dihibrid 1. Mangga rasa manis buah besar disilangkan dengan mangga rasa masam buah kecil, menghasilkan F1 semuanya rasa manis buah besar, tentukan F2 nya! Jawab Manis - Besar x masam - kecil P = ………. x ………. G = ………. ………. F1= ………. (Manis - Besar) F1 x F1 P2 = ………. x ………. G2 = ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. F2= genotip fenotip ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... ……... = …→ …….... – ……... Jadi Ratio Fenotip F2 adalah = ……… : ………… : ……… : ……........ ……… : ………… : ……… : ……........