R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
Pewarisan sifat
1. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 1
PEWARISAN SIFAT (HEREDITAS)
Pewarisan sifat atau hereditas adalah proses pewarisan sifat yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pewarisan sifat pada mahluk hidup dikendalikan oleh materi genetik yaitu gen. Gen adalah sepenggal DNA yang
terdapat dalam kromosom yang berfungsi untuk mengendalikan pembuatan protein.. Protein tersebut berguna sebagai
pembangun tubuh dan melancarkan reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Jika susunan gen berubah maka sifat mahluk
hidup juga akan berubah. Maka gen bisa dikatakan sebagai materi genetik pengendali sifat mahluk hidup.
Kromosom dan Gen
. Kromosom adalah struktur berbentuk batang/ benang-benang fibrin yang terletak di dalam inti sel dan
tersusun dari DNA dan protein. Berdasarkan jenisnya kromosom dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kromosom tubuh (Autosom)
Kromosom pada sel tubuh berpasangan sehingga disebut sebagi kromosom homolog diberi simbol 2n. sel yang
memiliki 2n kromosom disebut diploid. Jumlah kromosom tubuh manusia adalah 46 buah atau 23 pasang.
2. Kromosom kelamin (Gonosom)
Kromosom pada sel gamet baik sperma maupun ovum tidak berpasangan diberi simbol n. Sel yang memiliki n
kromosom disebut dengan haploid. Jumlah kromosom kelamin manusia adalah 23 buah atau separuh dari jumlah
kromosom tubuh.
Gen adalah materi genetik pengendali sifat mahluk hidup yang terletak di dalam kromosom. Gen dibentuk
dari protein dan asam nukleat. Dalam kromosom gen tersusun berderet pada lokus, pada kromosom tubuh karena
kromosomnya berpasangan maka gen nya juga berpasangan. Pasangan gen disebut alel.
Susunan kromosom pada manusia :
Jenis
Kromosom
Laki-laki Perempuan
Kromosom
tubuh
22 AA + XY
atau 44 A + XY
22 AA + XX
atau 44 A + XX
Kromosom
kelamin
22 A + X atau
22 A + Y
22 A + X
Struktur kromosom
Berdasarkan Letak sentromernya kromosom dibedakan
menjadi :
1. Kromosom metasentrik
2. Kromosom Sub-metasentrik
3. Kromosom Akrosentrik
4. Kromosom Telosentrik
Jenis-jenis sifat yang diturunkan mahluk hidup
1. Sifat yang tidak tampak dari luar (Genotip)
Merupakan sifat yang tidak dapat diaamati secara langsung oleh penglihatan kita. Sifat ini dinyatakan dengan
simbol huruf. Huruf besar untuk sifat dominan (muncul) sedangkan huruf kecil untuk sifat resesif (tidak
muncul/ tertutupi). Sifat dominan ditentukan oleh gen dominan dan akan menutupi gen pasangannya. Sifat
resesif ditentukan oleh gen resesif dan akan ditutupi oleh gen pasngannya. Sifat resesif hanya akan muncul
jika gen resesif berpasangan dengan gen resesif lagi.
Contoh : Genotip Ww
W = gen penentu rambut tebal (gen dominan)
w = gen penentu rambut tipis (gen resesif)
2. Sifat yang tampak dari luar (Fenotip)
Merupakan perpaduan antara genotip dengan lingkungannya. Sehingga 2 individu dengan fenotip yang sama
belum tentu memiliki genotip yang sama pula.
Contoh : - Fenotip warna pada bunga (merah atau putih) atau kondisi biji (bulat atau kisut)
Proses pewarisan sifat
Pewarisan sifat hanya ada jika terjadi reproduksi atau peleburan antara gamet jantan (Sperma) dan gamet betina
(Ovum).
Secara singkat proses pewarisan sifat dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini !
P Laki-laki >< Perempuan
(Parental) (2n) (2n)
G Sperma Ovum
(gamet) (n) (n)
Zygot
(2n)
F
(filial) Individu baru
Contoh :
P WW >< ww
(Parental) (2n) (2n)
G W w
(gamet) (n) (n)
F Ww
(filial) (2n)
2. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 2
Persilangan
Gregor Mendel (1822-1884) merupakan pelopor
persilangan. Mendel melakukan persilangan pada
tanaman ercis (Pisum sativum)dengan tujuan
untuk memperoleh kombinasi baru dari sifat yang
diinginkan.
Beberapa alasan mendel menggunakan tanaman
ercis (Pisum sativum) sebagai bahan percobaan
diantaranya karena :
a. Mudah dibudidayakan
b. Menghasilkan biji yang banyak
c. Berumur pendek
d. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
e. Mudah disilangkan
f. Mempunyai tujuh sifat yang kontras.
Hukum Mendel :
1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (2n).
2. Pada peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya akan terpisah secara bebas (Hukum
Mendel I/ Hukum segregasi).
3. Pada proses Fertilisasi gen-gen (gamet) yang berpisah akan bergabung dengan gen lain secara acak pula
(Hukum Mendel II).
Cara menentukan jumlah dan macam gamet
Secara sederhana jumlah gamet dapat
ditentukan dari alel heterozigot parentalnya
dengan menggunakan rumus 2n
, dimana n adalah
jumlah alel heterozigot. SEdangkan macam
gamet dapat ditentukan dengan sistem bracket.
contoh :
1. individu dengan genotip AABB, pada
genotipnya tidak terdapat alel yang
heterozigot atau n=0, maka jumlah gametnya
adalah 20
=1 dan macam gametnya adalah AB
2. individu dengan genotip AaBb, pada
genotipnya terdapat 2 alel yang heterozigot
atau n=2, maka jumlah gametnya adalah 22
= 4
dan macam gametnya adalah :
1. Persilangan monohibrid dominansi
(Persilangan dengan satu sifat beda)
Contoh :
Persilangan antara tanaman ercis (Pisum sativum)
batang tinggi (TT) dengan tanaman ercis batang
pendek (tt). dimana batang tinggi dominan
terhadap batang pendek.
P TT >< tt
(Parental) (tinggi) (pendek)
G
(gamet) T t
F1 Tt
(filial) (Tinggi)
dari persilangan tersebut diperoleh:
ratio fenotip = 100 % Tinggi
ratio genotipnya = 100 % Tt
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 Tt >< Tt
(Parental) (tinggi) (pendek)
G
(gamet) T,t T,t
F2
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Tinggi : pendek = 3 : 1 atau 75% : 25%
ratio genotip yang diperoleh adalah :
TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25%
2. Persilangan monohibrid intermediate
Contoh :
Persilangan antara bunga pukul empat (Myrabilis
jalapa) warna merah (MM) dengan bunga pukul
empat warna putih (mm). Dimana warna merah
dominan terhadap warna putih.
P MM >< mm
(Parental) (merah) (putih)
G
(gamet) M m
F1 Mm
(filial) (merah muda)
dari persilangan tersebut diperoleh :
ratio fenotip = 100% merah muda
ratio genotip = 100% Mm
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 Mm >< Mm
(Parental) (merah muda) (merah muda)
G
(gamet) M,m M,m
F2
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1 atau 25% :
50% : 25%
ratio genotip yang diperoleh adalah :
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 atau 25% : 50% : 25%
T t
T
TT
(tinggi)
Tt
(tinggi)
t
Tt
(tinggi)
tt
(pendek)
M m
M
MM
(merah)
Mm
(merah muda)
m
Mm
(merah muda)
mm
(putih)
3. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 3
3. Persilangan dihibrid (Persilangan dengan dua sifat beda)
Contoh :
Persilangan antara tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat (TTBB) dengan batang pendek biji keriput (bbtt).
dimana batang tinggi dominan terhadap batang pendek dan biji bulat dominan terhadap biji keriput.
P TTBB >< ttbb
(Parental) (tinggi,bulat) (pendek,keriput)
G
(gamet) TB tb
F1 TtBb
(filial) (Tinggi,bulat)
dari persilangan tersebut diperoleh:
ratio fenotip = 100 % tanaman kacang ercis batang tinggi biji bulat.
ratio genotipnya = 100 % TtBb
Jika F1 disilangkan sesamanya, maka :
P2 TtBb >< TtBb
(Parental) (tinggi,bulat) (tinggi,bulat)
G
(gamet) TB,Tb,tB,tb TB,Tb,tB,tb
F1
(filial)
Jadi, ratio fenotip yang diperoleh adalah
Tinggi,bulat : Tinggi,keriput : Pendek,bulat :
Pendek,keriput = 9 : 3 : 3 : 1
ratio genotip yang diperoleh adalah :
TTBB : TTBb : TTbb : TtBB : TtBb : Ttbb : ttBB
: ttBb : ttbb = 1: 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1
4. Penurunan golongan darah pada manusia
Menggunakan sistem ABO ditemukan oleh
Karl landsteiner.
ditentukan oleh Isoaglutinogen A (IA
) dan
Isoaglutinogen B (IB
) dimana keduanya
bersifat dominan terhadap gen resesifnya yaitu
(ii)
Susunan genotip golongan darah
Gol
darah
Susunan
Genotip
Gamet
Keterangan
A IA IA IA A homozigot
IA i IA, i A heterozigot
B IB IB IB B homozigot
IB i IB, i B heterozigot
AB IA IB IA , IB kodominan
O ii i homozigot resesif
5. Penyakit keturunan ( gen terpaut kromosom)
a. Haemofilia (terpaut kromosom x)
Kelainan dimana si penderita darahnya
sukar membeku jika terjadi luka
Bersifat letal / mematikan pada kondisi
homozigot resesif.
Susunan genotip pada haemofilia
Jenis
kelamin
Genotip Fenotip Gamet
Perempuan XHXH
XHXh
XhXh
Normal
Normal (carier)
Haemofilia
XH
XH ,Xh
Xh
Laki-laki XHY
XhY
Normal
Haemofilia
XH,Y
Xh, Y
b. Buta warna (terpaut kromosom x)
Kelainan dimana penderita tidak dapat
membedakan warna
Buta warna parsial, tidak bisa
membedakan warna-warna tertentu seperti
merah dan hijau
Buta warna total, tidak bisa membedakan
semua warna, penderita hanya bisa
melihat warna hitam, putih dan abu-abu.
Susunan genotip pada buta warna
Jenis
kelamin
Genotip Fenotip Gamet
Perempuan XCXC
XCXc
XcXc
Normal
Normal (carier)
Buta warna
XC
XC ,Xc
Xc
TB Tb tB tb
TB
TTBB
(tinggi,bulat)
TTBb
(tinggi,bulat)
TtBB
(tinggi,bulat)
TtBb
(tinggi,bulat)
Tb
TTBb
(tinggi,bulat)
TTbb
(tinggi,keriput)
TtBb
(tinggi,bulat)
Ttbb
(tinggi,keriput)
tB
TtBB
(tinggi,bulat)
TtBb
(tinggi,bulat)
ttBB
(pendek,bulat)
ttBb
(pendek,bulat)
tb
TtBb
(tinggi,bulat)
Ttbb
(tinggi,keriput)
ttBb
(pendek,bulat)
ttbb
(pendek,keriput)
4. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 4
Laki-laki XCY
XcY
Normal
Buta warna
XC,Y
Xc, Y
A. Monohibrid Dominan
1. Diketahui :
Gen H = hitam, bersifat dominant
Gen h = putih, bersifat resesif
Kacang biji Hitam disilangkan dengan kacang
biji Putih, menghasilkan semua F1 biji Hitam.
Jika F1 disilangkan sesamanya menghasilkan
F2 sebanyak 32 biji kacang.
Berapakah kacang yang berbiji:
a. Hitam
b. Putih
Jawab
Hitam x Putih
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(hitam)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
Genotip Fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ………. : ...............
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
a. hitam = . . . → (…/4) x 32) = .....
b. putih = . . . → (…/4) x 32) = …
2. Diketahui:
Gen R = merah, bersifat dominant
Gen r = putih, bersifat resesif
Dikawinkan kucing rambut putih dengan kucing
rambut merah, menghasilkan F1 kucing rambut
merah. Jika F1 dikawinkan dengan induk
rambut putih, tentukan:
a. RGF2 (Rasio Genotip F2)
b. RFF2 (Rasio Fenotip F2)
Jawab
putih x merah
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(merah)
F1 x induk putih
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
Genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ……….
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
5. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 5
B. Monohibrid Intermediet
1. Kelinci rambut hitam dikawinkan dengan
kelinci rambut putih, menghasilkan semua
F1 berambut belang. Pada F2 dihasilkan
20 anak kelinci.
Berapakah anak kelinci yang berambut:
a. hitam
b. putih
c. belang
Jawab
hitam x putih
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(belang)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
a.RGF2 = ………. : ……….
= ………. : ……….
b.RFF2 = ………. : ……….
= ………. : ………
a.hitam = . . . → ((…/4) x 20) = …
b.putih = . . . → ((…/4) x 20) = …
c.belang = . . . → ((…/4) x 20) = …
2. Tikus ekor panjang dikawinkan dengan tikus
ekor pendek, menghasilkan semua F1 tikus
ekor sedang, tentukan:
a. F2 (keturunan kedua)
b. F2 jika F1 dikawinkan dengan induk yang
berekor panjang menghasilkan anak
sebanyak 12 ekor
Jawab
panjang x pendek
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1 = ……….
(sedang)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
………. (……….)
F1 x induk panjang
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
……….
(……….)
genotip fenotip
F2 = ………. (……….)
………. (……….)
a.panjang = . . . → ((…/2) x 12) = …
b.pendek = . . . → ((…/2) x 12) = …
c.sedang = . . . → ((…/2) x 12) = …
6. Anik Amaliya | BiPer Purbalingga Page 6
C. Dihibrid
1. Mangga rasa manis buah besar disilangkan
dengan mangga rasa masam buah kecil,
menghasilkan F1 semuanya rasa manis buah
besar, tentukan F2 nya!
Jawab
Manis - Besar x masam - kecil
P = ………. x ……….
G = ………. ……….
F1= ……….
(Manis - Besar)
F1 x F1
P2 = ………. x ……….
G2 = ………. ……….
………. ……….
………. ……….
………. ……….
F2=
genotip fenotip
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
……... = …→ …….... – ……...
Jadi Ratio Fenotip F2 adalah = ……… :
………… : ……… : ……........
……… :
………… : ……… : ……........