Dokumen tersebut membahas tentang subnetting dan klasifikasi alamat IP. Subnetting digunakan untuk membagi jaringan menjadi subnet-subnet kecil dengan menambahkan bit ID jaringan dan host pada alamat IP. Ada dua metode subnetting yaitu berdasarkan jumlah jaringan baru dan jumlah host maksimum.
2. WHAT IS IP ADDRESS
• IP address terdiri dari 2 bagian, Network ID dan Host ID
• Network ID : Alamat yang menjadi Identitas Jaringan
• Host ID : Alamat Client yang terdapat di dalam Jaringan
3. IP ADDRESS CLASSES
• IP address dapat dibagi menjadi 5 Class; A, B, C, D, E
4. IP ADDRESS CLASSES
• Class A : Untuk Jaringan dengan jumlah host banyak. Jumlah maks
imal : 126 Jaringan dan lebih dari 16 juta Host
• Class B : Untuk Jaringan dengan jumlah host cukup banyak. Jumlah
maksimal : 16.384 Jaringan dan lebih dari 65 ribu Host.
• Class C : Untuk Jaringan dengan jumlah host sedikit. Jumlah maksi
mal : Lebih dari 2 juta Jaringan dan 254 Host.
• Class D : Alamat khusus yang digunakan untuk multicast
• Class E : Untuk penggunaan di masa depan dan untuk percobaan
5. WHAT IS SUBNETTING
• Subnetting adalah sebuah metode unuk memperbanyak Network ID
dari Network ID yang sudah ada
NetID HostID
NetID SubNetID HostID
NetID Baru
Lama
Baru
HostID Baru
7. HOW SUBNETTING?
• Cara Subnetting sebuah jaringan dibagi menjadi 2 :
• Berdasarkan jumlah jaringan baru yang hendak dibuat
• Berdasarkan jumlah host yang hendak ditampung
8. Network Based
• Network ID awal : 192.168.0.0, Class B
• Subnet awal : 255.255.0.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.00000000.00000000
• Jaringan baru yang hendak dibentuk : 14
• Bentuk Biner dari 14 :1110
• Jumlah 1 yang ditambahkan ke dalam subnet baru : 4
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11110000.00000000
• Subnet baru : 255.255.240.0
9. Host Based
• Network ID awal : 192.168.1.0, Class C
• Subnet awal : 255.255.255.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
• Jumlah host maksimmal yang dikehendaki: 55
• Bentuk Biner dari 55 :110111
• Jumlah 0 yang disisakan di subnet baru : 6
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11111111.11000000
• Subnet baru : 255.255.255.192
10. KASUS Network Based
• Network ID awal : 192.168.0.0, Class B
• Subnet awal : 255.255.0.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.00000000.00000000
• Jaringan baru yang hendak dibentuk : 200
• Bentuk Biner dari 200 :11001000
• Jumlah 1 yang ditambahkan ke dalam subnet baru : 8
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11111111.0000000
• Subnet baru : 255.255.255.0
11. KASUS Host Based
• Network ID awal : 192.168.1.0, Class C
• Subnet awal : 255.255.255.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
• Jumlah host maksimal yang dikehendaki: 70
• Bentuk Biner dari 70 :1000110
• Jumlah 0 yang disisakan di subnet baru :7
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11111111.1000 0000
• Subnet baru : 255.255.255.128
12. Network Based
• Network ID awal : 192.168.2.0, Class C
• Subnet awal : 255.255.255.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
• Jaringan baru yang hendak dibentuk : 2
• Bentuk Biner dari 2 :10
• Jumlah 1 yang ditambahkan ke dalam subnet baru : 2
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11000000
• Subnet baru : 255.255.192.0
• 192.168.2.0-192.168.2.
• 192.168.2.128-192.168.2.255
13. Network Based
• Network ID awal : 192.168.2.0, Class C
• Subnet awal : 255.255.255.0
• Bentuk biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
• Jaringan baru yang hendak dibentuk : 5
• Bentuk Biner dari 5 :101
• Jumlah 1 yang ditambahkan ke dalam subnet baru : 3
• Bentuk biner subnet baru :
11111111.11111111.11111111.11100000
• Subnet baru : 255.255.255.224
• 192.168.2.0-192.168.2.31
• 192.168.2.32-192.168.2.63.
14. KASUS HYBRID
NET ID 192.168.1.0
subnet 255.255.255.0
3 jaringan
NET 1 : 63 host 192 192.168.1.128-19
2.168.1.191
NET 2 : 14 host 128…192.168.1.0-192
.168.1.127
NET 3 : 31 host 192 192.168.1.192-19
2.168.1.255