Limbah tekstil dapat diolah menjadi berbagai kerajinan tangan. Dokumen ini menjelaskan proses produksi kerajinan dari limbah tekstil, mulai dari pengumpulan dan pemilahan bahan baku, teknik pembuatan seperti quilting dan aplikasi perca, hingga pengemasan hasil kerajinan. Kerajinan dari limbah tekstil dapat menjadi peluang usaha yang menarik karena bahan baku mudah didapat dan produknya memiliki
3. A. Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil
Pengertian Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam
ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah juga dapat berupa
tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau
sayuran.
Tahun 1768, mesin uap ditemukan untuk mempengaruhi teknik
produksi.
Hal ini memicu pertumbuhan pabrikasi pengolahan bahan
sehingga ada limbah.
Tahun 1970, timbul kesadaran dampak polusi industri
Polusi industri biasa dalam bentuk bentuk, udara, air, tanah dan
benda yang sulit diurai oleh alam.
4. 1. Klasifikasi Produk Limbah Tekstil
a) Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)
Contoh: Kain Perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain
dengan teknik patchwork.
Patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan-potongan
kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki motif atau warna yang
berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk baru.
5. b) Produk Limbah Tekstil yang Digunakan Kembali (Reuse)
Contoh: Pakaian yang dirancang seolah-olah menjadi baru, misalnya kaos
yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon diatasnya.
Pengertian Sablon secara umum adalah screen printing yaitu salah satu
teknik membuat gambar atau tulisan dengan mencetak dengan alat bukan
mesin. Sablon juga dapat diartikan sebagai kegiatan cetak-mencetak grafis
dengan menggunakan kain gasa pada suatu bidang sasaran cetak (bisa
kaos, kertas, plat, atau media lainnya).
8. Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil
terdiri dari limbah padat atau sisa produksi, yang
dihasilkan dari proses produksi. Sisa produksi dapat
berupa sisa benang pada kones (cone ends), kain sisa
(perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah,
busa pelapis dan cones bekas benang. Bahan-bahan
tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.
B. Material Limbah Tekstil
10. Sisa benang pada kones (cone
ends)
Sisa kain kaos yang
digulung, disiapkan untuk
bahan kerajinan tekstil
seperti keset.
11. C. Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan
Limbah Tekstil
1. Teknik Quilting
Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan
menyatukan potongan - potongan kain dengan pola tertentu.
Proses penjahitan bisa dilakukan dengan jahitan tangan maupun
dengan mesin. Quilting terdiri atas berbagai pola sesuai dengan
ide, kreativitas dan keterampilan pembuatnya.
Prosesnya menggunakan tangan Prosesnya menggunakan mesin
12. Langkah teknik quilting adalah sebagai berikut
a. Buatlah gambar pola sesuai
ukurannya yang
diinginkan pada kertas
kotak - kotak.
b. Jiplak gambar pola tersebut
di atas kain perca dengan
menggunakan kertas
karbon.
c. Gunting kain perca sesuai
pola yang telah dibuat.
d. Letakkan potongan kain
perca tersebut diatas kain
lain sebagai dasar.
e. Agar kain perca tidak bergeser saat
dijahit, maka potongan kain perca
yang telah disusun ditempelkan pada
kain dasar dengan jarum pentul.
f. Jahit semua potongan kain perca pada
kain dasar dengan teknik jahit
aplikasi/ jahit setik.
13. 2. Teknik Aplikasi Perca
Aplikasi perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain
untuk menghias produk tersebut.
Langkah - langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Memilih motif atau gambar pada kain.
b) Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya.
c) Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan
menggunakan teknik jahit atau lem.
3. Makrame
Makrame adalah bentuk suatu
kerajinan simpul – menyimpul
benang atau tali.
14. 4. Teknik Anyam
Teknik anyam pada dasanya adalah teknik menggabungkan atau
menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Teknik
anyam biasanya digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan
tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.
Keset dari sisa kain perca
15. 5. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi
Kerajinan dari limbah tekstil dapat berbentuk tiga dimensi,
seperti tas, boneka, aksesoris pakaian, dan lain - lain. Teknik
pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana,
yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya
dengan bantuan teknik jahit atau lem.
Boneka danbo dengan bentuk tiga
dimensi terbuat dari kertas yang
dibentuk kubus dan persegi panjang
16. 6. Standar Proses Produksi
Kerajinan Limbah Tekstil
Agar produkyang dihasilkan
dapat berfungsi dengan baik dan
bermanfaat bagi penggunanya,
produk limbah ini haruslah
memperhatikan kebersihan dan
kerapihan produk. Untuk mencapai
standar dasar produk tersebut,
berikut proses kerja dalam mengolah
limbah tekstil.
a) Membersihkan limbah tekstil
dengan cara merendam dalam
air bersih, untuk memisahkan
kotoran dan serat atau kain.
b) Membilas limbah.
c) Mengeringkan dan memilah limbah
sesuai karakter dan warna.
d) Proses persiapan bahan (menyetrika
dan memilih bahan )
e) Membuat pola sesuai desain produk
yang akan dibuat
f) Membuat mal atau cetakan baku atau
bentuk dasar baku.
g) Menggunting dan memberi tanda
pada bagian yang ingin
digabungkan atau disatukan.
h) Merakit atau menjahit menjadi
sebuah produk.
i) Memberi aplikasi tambahan.
j) Merapikan produk.
k) Memberi label.
l) Mengemas produk.
17. D. Cara Merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Dalam merancang sebuah karya kerajinan, berikut adalah tahapan yang harus
dilalui.
A) Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli
kebutuhan yang diperlukan masyarakat pada saat ini.
B) Mencari sumber inspirasi, yakni bagaimanakah bentuk, warna, corak serta
bahan yg tepat untuk menggarap kerajinan tersebut.
C) Mengolah ide, inspirasi yang dijadikan ide kemudian dicatat dalam bentuk
sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan alternative desainnya.
D) Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk memproduksi karya tersebut’
E) Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda
dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan
fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.
19. Pengemasan karya produk dilakukan dengan
mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk dan
memberikan data tarik. Bentuk dan jenis material yang
digunakan untuk mengemas pun perlu dipikirkan secara teliti
agar kemasan dapat berfungsi sebagai pelindung sekaligus
menambah daya tarik produk. Produk kerajinan limbah
tekstil pada umumnya memiliki estetika yang tinggi, struktur
yang lembut (tidak kaku) dan tidak terlalu rentan terhadap
benturan sehingga dapat dibuat kemasan yang
memperlihatkan isinya, dan tidak perlu menggunakan
material yang terlalu keras dan tebal.
E. Pengemasan dan Perawatan Kerajinan
Limbah Tekstil
21. F. Wirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil
Limbah tekstil memiliki potensi besar untuk
dikembangkan menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual
tinggi. Limbah tekstil cukup mudah didapatkan karena
tekstil merupakan salah satu produk yang digunakan pada
keseharian. Limbah tekstil bisa di peroleh dari perusahaan
garmen, konveksi, penjahit atau bahkan dari pakaian atau
sarung. Dengan demikian, kerajinan limbah tekstil menjadi
peluang berwirausaha yang dapat dikembangkan.
22. Langkah-langkah merancang sebuah wirausaha kerajinan
limbah
- Mencari ide jenis produk limbah.
- Mempelajari jenis produk yang ingin dipasarkan.
- Membuat rencana bisnis.
- Memasarkan.
- Mendaftarkan dan mengurus surat izin usaha.
- Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan
komitmen yang tinggi.
- Mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.
23. Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan
dengan ciri ciri tertentu sebagai berikut.
PERCAYA DIRI
BERORIENTASI TUGAS
DAN HASIL
KEBERANIAN
MENGAMBIL RESIKO
KEPEMIMPINAN
BERORIENTASI KE MASA
DEPAN
KEORISINILAN/KREATIVITA
S DAN INOVASI
PERCAYA DIRI
BERORIENTASI TUGAS
DAN HASIL
KEBERANIAN
MENGAMBIL RESIKO
KEPEMIMPINAN
BERORIENTASI KE MASA
DEPAN
24. Contoh Wirausahawan Kerajinan Limbah Tekstil
* Tomoi, usaha aneka wadah dan tas dari bahan karung
beras bekas. Didirikan pada tahun 2004, diprakarsai oleh
tiga sekawan yaitu DianaMochdie, Kristina DK, dan
Monica Anas.
25. Kerajinan Limbah Tekstil Khas Daerah
1. Mencari Ide
Kita harus mencari ide pokok apa yang akan dibuat. Karya
kerajinan limbah tekstil dapat berupa produk fungsional
ataupun hiasan, atau campuran keduanya. Flora, fauna,
budaya khas daerah kalian juga dapat menjadi ide dari
pembuatan produk.
G. Membuat Produk Kerajinan Limbah
Tekstil
26. 2. Membuat Gambar/Sketsa
Gambarlah idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa
variasi produk yaitu satu produk yang memiliki fungsi
sama namun dengan bentuk yang berbeda. Juga produk
dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang
berbeda. Upayakan selalu berpikir untuk membuat karya
yang berbeda dengan yang lain. Berpikir untuk menjadi
berbeda akan mendorong munculnya kreatifitas.
3. Pilih Ide Terbaik
Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan
menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan
ide mana yang paling baik, menyenangkan, dan
memungkinkan untuk dibuat.
27. 4. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses
produksi atau proses pembuatan kerajinan limbah tekstil tersebut.
Tuliskan bahan dan alat yang dibutuhkan. Tuliskan prosedur dan
langkah-langkah kerja secara jelas dan detail.
5. Pembuatan Kerajinan
Pembuatan kerajinan limbah tekstil dimulai dengan mempersiapkan
bahan limbah yang akan digunakan baik dengan mengelempokkan
berdasarkan jenis, ukuran dan nuansa warna. Persiapkan pula tempat
kerja dan peralatan yang akan digunakan. Tahap selanjutnya adalah
pengerjaan.
6. Presentasi
Presentasikan produksi kerajinan limbah yang sudah kalian buat
kepada teman dan gurumu dengan cara memaparkan proses dan
pengalaman membuat kerajinan limbah tekstil tersebut .