Dokumen tersebut membahas tentang upaya kesehatan ibu dan anak di Provinsi Aceh, khususnya mengenai tren cakupan beberapa indikator pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti kunjungan antenatal, bayi, dan balita serta komplikasi kebidanan dan neonatal yang ditangani selama lima tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren tersebut agar dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kese
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Visi rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025 adalah
Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Visi tersebut direalisasikan pada empat misi
pembangunan yang salah satunya adalah misi pembangunan kesehatan. Misi
pembangunan kesehatan 2010-2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat
dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang memasyarakat, merata,
bermutu, dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik (Kemenkes RI,
2013). Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka salah satu strategi Kementerian
Kesehatan RI adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya
promotif dan preventif. Untuk itu diperlukan data kesehatan berskala nasional
berbasis fasilitas maupun komunitas yang dikumpulkan secara berkesinambungan
dan dapat dipercaya (Kemenkes RI, 2013).
Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu
upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh
segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung
oleh pesatnya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks (Dinkes Jateng, 2012).
Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat
1
2. 2
adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan
secara tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2013). Program prioritas yang masih menjadi
pusat perhatian dalam upaya pelayanan kesehatan dasar antara lain Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), gizi, imunisasi dan pemberantasan penyakit menular.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan indikator yang sangat
penting untuk diperhatikan. Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di
dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang
dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga
kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak dapat terganggu. Upaya
pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan
generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka
kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin
masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18
(delapan belas) tahun (Dinkes Jateng, 2012).
Salah satu indikator yang sangat penting dalam menunjang derajat kesehatan
masyarakat adalah upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Hal ini bisa kita lihat dari
beberapa indikator pengukur derajat kesehatan itu sendiri seperti angka kematian
ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan Angka kematian anak bawah lima tahun
(AKABA). Upaya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang direalisasikan ke
beberapa pelayanan kesehatan seperti pelayanan antenatal cukup baik. Hasil
pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Secara
nasional cakupan K1 dan K4 sangat baik, tercatat selama tahun 2012 cakupan K1
3. 3
mendekati sempurna yakni sebesar 96,84%. Hal yang sama juga bisa kita lihat pada
cakupan K4 yang mencapai 90,18% melebihi dari target Restra 2012 yaitu sebesar
90%. Walaupun secara nasional capaian tersebut telah melampaui target Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2012 sebesar 90%, namun masih terdapat
disparitas cakupan antar provinsi (Kemenkes RI, 2013).
Secara nasional upaya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk beberapa cakupan
indikatornya memang bisa dibilang cukup baik, selain cakupan pelayanan antenatal
yang telah dipaparkan di atas, indikator lainnya seperti cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan juga baik dimana cakupannya mencapai 88,64%
angka ini melebihi target restra 2012 yaitu sebesar 88%. Hal yang sama juga bisa
dilihat dari cakupan kunjungan neonatal, baik cakupan kunjungan neonatal pertama
maupun cakupan kunjungan neonatal lengkap. Cakupan kunjungan neonatal
pertama sebesar 92,31% dimana target restra hanya mencapai 88%. Sedangkan
untuk cakupan kunjungan neonatal lengkap mencapai 87,79% lebih tinggi dari
target pemerintah yaitu sebesar 84%. Selanjutnya, cakupan kunjungan bayi di
Indonesia selama tahun 2012 baik, yaitu mencapai 87,73%, angka ini sedikit di atas
target restra yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 86% (Kemenkes Ri,
2013).
Indikator dalam upaya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak semua
cakupannya baik. Terdapat beberapa indikator yang tidak mencapai target seperti
ketetapan pemerintah. Cakupan komplikasi kebidanan dan neonatal yang ditangani
oleh tenaga kesehatan merupakan upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan
cakupan terendah. Sepanjang tahun 2012 cakupan komplikasi kebidanan hanya
4. 4
terealisasi 69,15% dan cakupan untuk komplikasi neonatal yang ditangani hanya
48,58%. Selanjutnya, cakupan kunjungan anak balita juga merupakan upaya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang memiliki cakupan rendah, dari target restra yang
sebesar 81% hanya tercapai sebesar 73,52%. Sementara itu, usaha Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) dalam hal imunisasi merupakan hal yang masih menjadi masalah
yang harus menjadi perhatian. Hal tersebut dapat dilihat dari cakupan
desa/kelurahan Universal Child Immunizaton (UCI) yang baru mencapai 79,3% jauh
dari target Restra 2012 yaitu mencapai 90% (Kemenkes RI, 2013).
Aceh dengan status provinsi otonomi khusus mempunyai masalah kesehatan
ibu dan anak tidak jauh berbeda dengan tingkat nasional. Bahkah bagus ditingkat
nasional justru buruk ditingkat Aceh. Untuk cakupan kunjungan K1 dan K4 misalnya,
dimana besarnya masing-masing hanya 93,9% dan 83,2% lebih rendah dari tingkat
nasional masing-masing 2,93 dan 4,98% bahkan cakupan K4 tingkat aceh belum
memenugi target Restra 2012 yakni sebesar 90%. Lebih lanjut lagi, cakupan K1 dan
K4 tahun 2012 turun dari tahun 2011 dengan cakupan masing-masing sebesar
95,3% dan 85,6%. Selanjutnya, cakupan kunjungan Bayi yang baik secara nasional
tidak diimbangi oleh cakupan kunjungan Bayi untuk tingkat Aceh. Tercatat hanya
76,9% yang dapat terealisasi pada tahun 2012 dan angka ini dibawah target
nasional yang menetapkan target mencapai 86% (Dinkes Aceh, 2013)
Data dari Dinas Kesehatan Aceh (2013) juga memperlihatkan bahwa
rendahnya cakupan untuk pelayanan komplikasi kebidanan dan neonatal selama
tahun 2012. Walaupun cakupan komplikasi kebidanan meningkat dari tahun 2011
yaitu 36% menjadi 41 % pada tahun 2012, angka ini masih dibawah angka secara
5. 5
nasional yaitu 69,15%. Kemudian, cakupan komplikasi neonatal di tingkat Aceh
begitu sangat mengkhawatirkan. Tercatat hanya 19,3% cakupan yang terealisasi
jauh dari angka nasional yaitu sebesar 48,58%. Cakupan kunjungan anak balita
merupakan salah satu indikator yang cakupannya rendah selain tidak memenuhi
target pemerintah sebesar 90% juga berada dibawah angka nasional yakni 77%.
Tingkat Aceh sendiri pada tahun 2012 cakupan kunjungan anak balita hanya
terealisasi sebanyak 56,6%. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) dimana pada tahun 2011 cakupannya mencapai 85% namun terjadi
penurunan yang signifikan pada tahun 2012 yaitu hanya terealisasi sebanyak 64%.
Angka tersebut masih dibawah tingkat nasinal yang cakupannya mencapai 79,3%
dan jauh dari target pemerintah yaitu sebesar 90%.
1.2. Rumusan Masalah
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak diharapkan mampu menurunkan angka
kematian demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, upaya
kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan upaya kesehatan dasar yang harus
menjadi prioritas utama pemerintah. Namun masih banyak indikator-indikator
upaya kesehatan ibu dan anak seperti cakupan Pelayanan kesehatan Antenatal (K1
dan K4), cakupan kunjungan bayi, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani,
cakupan komplikasi neonatal yang ditangani, cakupan kunjungan anak balita dan
cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunizaton (UCI) yang realisasi
cakupannya masih rendah khususnya di Provinsi Aceh dimana angka cakupannya
dibawah cakupan secara nasioal dengan rata-rata cakupan tingkat nasional
mencapai 77,06% dan cakupan di provinsi Aceh hanya mencapai 63,63% (Kemenkes
6. 6
RI, 2013). Hal ini lah yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian
bagaimana trend untuk setiap indikator dalam upaya kesehatan Ibu dan Anak
selama lima tahun yakni dari tahun 2008 s/d tahun 2012. Hal Ini berguna untuk
bahan pertimbangan pemerintah Aceh melalui Dinak Kesehatan Povinsi Aceh untuk
terus meningkatkan secara optimal upaya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di
provinsi Aceh.
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini hanya dibatasi pada beberapa indikator saja
yang dinilai masih sangat rendah. Indikator-indikator tersebut adalah cakupan
Pelayanan kesehatan Antenatal (K1 dan K4), cakupan kunjungan bayi, cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan komplikasi neonatal yang ditangani,
cakupan kunjungan anak balita dan cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunizaton (UCI).
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana trend cakupan upaya kesehatan ibu dan anak
selama lima tahun yaitu dari tahun 2008 s/d tahun 2012.
1.4.2. Tujuan Khusus
1.4.2.1. Untuk mengetahui bagaimana trend cakupan kunjungan K1 dan K4 di
provinsi Aceh selama lima tahun yaitu dari tahun 2008 s/d tahun 2012.
1.4.2.2. Untuk mengetahui bagaimana trend cakupan kunjungan Bayi dan Balita di
provinsi Aceh selama lima tahun yaitu dari tahun 2008 s/d tahun 2012.
7. 7
1.4.2.3. Untuk mengetahui bagaimana trend cakupan komplikasi kebidanan dan
neonatal yang ditangani di provinsi Aceh selama lima tahun yaitu dari
tahun 2008 s/d tahun 2012.
1.4.2.4. Untuk mengetahui bagaimana trend cakupan desa/kelurahan Universal
Child Immunizaton (UCI) di provinsi Aceh selama lima tahun yaitu dari
tahun 2008 s/d tahun 2012.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai trend
atau perkembangan upaya kesehatan ibu dan anak di Provinsi Aceh selama ini.
1.5.2. Manfaat Praktis
1.5.2.1. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai pedoman pengambilan keputusan bagi
pemerintah Aceh untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
demi terealisasinya cakupan indikator-indikator kesehatan ibu dan anak
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
1.5.2.2. Sebagai bahan referensi baru untuk para mahasiswa dalam pembuatan
skripsi kedepannya.