SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
Descargar para leer sin conexión
YUSNIZAR CHRISTIAN PUTRA
PMB.PO02.005.01
DAFTAR ISI MATERI PEMBAHASAN
1. Pengenalan Pembawa Materi
2. Unit Kompetensi Pengawas Operasional Pertama
3. Tujuan dan Sasaran
4. Referensi
5. Definisi
6. Penjelasan Tentang Identifikasi Bahaya
7. Penjelasan Tentang Penilaian Resiko
8. Penjelasan Tentang Pengendalian
9. Kesimpulan
10. Evaluasi
11. Kunci Jawaban
PENGENALAN PEMBAWA MATERI
Nama : Yusnizar Christian Putra
Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 16 Juni 1995
Alamat : Jalan Urip Sumoharjo No. 198 RT 05 / RW 05
Ngronggo, Kediri - Jawa Timur
Profesi : Praktisi K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
Nomer Telepon : +6281335115630
E-mail : Christianputrayusnizar@gmail.com
UNIT KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA
1. Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Keselamatan Pertambangan
2. Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Keselamatan Pertambangan pada Area yang menjadi
Tanggung Jawabnya
3. Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan Terencana
4. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
6. Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Perlindungan Lingkungan
7. Melaksanakan Inspeksi
8. Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan
TUJUAN ATAU SASARAN
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mampu :
1. Peserta mampu meningkatkan dan mempertajam naluri kewaspadaan karyawan terhadap potensi-
potensi bahaya dilingkungan kerja
2. Peserta mampu meningkatkan cara berfikir sistematis dalam mengendalikan bahaya
3. Peserta mampu terlibat sebagai karyawan dalam pencegahan kecelakaan
4. Peserta mampu mendukung manajemen dalam upaya mengurangi atau meniadakan kecelakaan
REFERENSI
• UU No. 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan
• UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
• UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
• PP No. 32 Tahun 1969 Tentang Pelaksanaan UU No. 11 Tahun 1967
• PP No. 19 Tahun 1973 Tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 Pertambangan Umum
• PP No. 37 tahun 1986 Tentang Penyerahan Sebagaian Urusan Pemerintah di Bidang Pertambangan Kepada
Pemda Tingkat 1
• PP No. 75 Tahun 2001 Tentang Perubahan Kedua atas PP No. 32 Tahun 1969 Tentang Pelaksanaan UU No. 11
Tahun 1967
• Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara
• Kepmen PE No. 1256 Tahun 1991 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Bahan Galian Golongan C
• Kepmen ESDM No. 1452 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di
Bidang Pertambangan Umum
• Kepmen PE No. 2555 Tahun 1993 Tentang Pelaksana Inspeksi Tambang Bidang Pertambangan Umum
• Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
REFERENSI
REFERENSI
• PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
• ISO 45001 : 2018 Klausul 6.1.2 Tentang Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko Dan Peluang
DEFINISI
Menurut ISO 45001 : 2018
BAHAYA
Bahaya sebagai sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan kesehatan yang buruk
(klausul 3.19).
RESIKO
Risiko didefinisikan sebagai kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan
cidera parah atau sakit akibat kerja atau terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (klausul 3.21).
PELUANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Peluang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah keadaan atau serangkaian keadaan yang dapat mengarah
pada peningkatan kinerja K3 (klausul 3.22).
PENGENDALIAN
Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor resiko penyakit atau gangguan
kesehatan terhadap seseorang serta kerusakan pada alat, benda dan lingkungan tempat kerja.
Tempat Kerja
Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Lama Pekerjaan Baru
Potensi Bahaya Teridentifikasi
Resiko Kecelakaan Kerja Menurun
Review
Aman
Resiko Dapat Diterima
Potensi Bahaya Belum Teridentifikasi
Resiko Kecelakaan Kerja Tinggi
Identifikasi Bahaya
Penilaian Resiko
Pengendalian
Review
KERANGKA PEMIKIRAN MANAJEMEN RESIKO
PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Skenario Kondisi
4M 1E
• Man (Manusia)
• Material (Bahan Baku)
• Machine (Mesin)
• Method (Metode)
• Environment (Lingkungan)
Identifikasi Bahaya
Physical (Fisik)
Chemical (Bahan Kimia)
Biological (Biologi)
Phychology (Psikologi)
Ergonomic (Ergonomi)
Electrical (Listrik)
Mechanical (Mekanik)
Penilaian Resiko
Probability X Severity
Kemungkinan X Keparahan
Pengendalian Resiko
• Eliminasi
• Subtitusi
• Engineering Control
• Admisnistrasi Control
• PPE
Evaluasi / Review Kajian ulang sebagai bahan review K3 / improvement (perbaikan)
5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RESIKO
1. Mengidentifikasi Bahaya
2. Menilai & Memprioritaskan Resiko
3. Menetapkan Pengendalian Resiko
4. Menerapkan Pengendalian Resiko
5. Memantau dan Meninjau Ulang Pengendalian
Resiko
SEBELUM PROYEK
DILAKSANAKAN
(IBPR / HIRADC)
SELAMA PROYEK
DILAKSANAKAN
FAKTOR BAHAYA FISIK
Berada diatas ketinggian tanpa menggunakan FBH
FAKTOR BAHAYA KIMIA
Pengecekan gas beracun menggunakan alat
FAKTOR BAHAYA BIOLOGI
Genangan air yang menjadi sumber penyakit
FAKTOR BAHAYA PSIKOLOGI
Bekerja dimalam hari tanpa rotasi
• Deadline pendek
• Waktu kerja
terlalu penjang
• Hubungan
komunikasi yang
kurang baik
dengan atasan
• Karir yang
stagnan
FAKTOR BAHAYA ERGONOMI
Bekerja dengan posisi yang kurang tepat
FAKTOR BAHAYA LISTRIK
Bekerja dilokasi arus listrik yang menyala
FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Berada didekat alat berputar
B A H A Y A
ISO 45001 : 2018 mendefinisikan Bahaya sebagai sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan
cedera dan kesehatan yang buruk
(klausul 3.19).
K A T E G O R I B A H A Y A
Bahaya Nyata
• Bahaya
yang
terlihat
• Mesin-
mesin yg
tidak
mempunyai
pengaman
• Peralatan
listrik yang
cacat
Bahaya
Tersembunyi
• Yang tidak
tampak
• Uap
beracun
• Suara
frekuansi
yang tinggi
• Instalasi
listrik
Bahaya yang
Berkembang
• Bahaya
yang tidak
segera
dilakukan
pengendali
an
Bahaya
Sementara
• Bahaya yg
kadang-
kadang
muncul
Contoh :
mesin
overload
FAKTOR BAHAYA FISIK
Bahaya fisik yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar.
Misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin),
intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
Kepmenaker No. 13 Tahun 2011
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Ditempat Kerja
(Tidak Berlaku)
Referensi
Kepmenaker No. 05 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
PEKERJA TERPAPAR
KEBISINGAN YANG CUKUP
TINGGI DILOKASI KERJA
PEKERJAAN DI DALAM
DECK DENGAN KONDISI
PANAS
RUANGAN YANG
INTENSITAS CAHAYANYA
KURANG
PEKERJAAN DENGAN
MENGGUNAKAN JACK
HUMMER UNTUK
PEMBOBOKAN JALAN
PEKERJAAN RADIOGRAPY
TEST
FAKTOR BAHAYA KIMIA
Bahaya kimia adalah jenis bahaya pekerjaan yang disebabkan oleh paparan bahan
kimia di tempat kerja. Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan
efek kesehatan yang merugikan baik akut maupun jangka panjang.
PEKERJAAN DI LABORATORIUM PENGECEKAN GAS BERACUN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT GAS DETECTOR
Kepmenaker No. 13 Tahun 2011
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Ditempat Kerja
(Tidak Berlaku)
Referensi
Kepmenaker No. 05 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
FAKTOR BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat merujuk pada organisme maupun bahan-bahan yang
berasal dari organisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ia dapat
berupa limbah medis ataupun sampel mikroorganisme, virus, dan racun yang
dapat memengaruhi kesehatan manusia.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 Tahun 1964
Tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
(Tidak Berlaku)
Referensi
Kepmenaker No. 05 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
GENANGAN AIR YANG MENJADI SALAH SATU
SUMBER PENYAKIT
TUMPUKAN SAMPAH YANG TIDAK DIKELOLA
AKAN MENCEMARI LINGKUNGAN SEKITAR
SETIALAH PADA PASANGAN SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS HIV
FAKTOR BAHAYA PSIKOLOGI
Bahaya psikologi adalah suatu bahaya non-fisik yang timbul karena adanya
interaksi dari aspek-aspek uraian tugas, desain kerja dan organisasi serta
managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan fisik, sosial dan psikologi.
GUE KASIH ELO TUGAS
DAN GUE MAU LOE
SELESEIN BESOK
BAIK PAK
KALAU LOE GAK BISA
SELESAIN TUGAS
MENDING LOE RESIGN
AJA
MAAFKAN
SAYA PAK
HARI PERTAMA HARI KEDUA
Referensi
Kepmenaker No. 05 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
FAKTOR BAHAYA ERGONOMI
Bahaya psikologi adalah suatu bahaya non-fisik yang timbul karena adanya
interaksi dari aspek-aspek uraian tugas, desain kerja dan organisasi serta
managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan fisik, sosial dan psikologi.
Referensi
Kepmenaker No. 05 Tahun 2018
Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
FAKTOR BAHAYA LISTRIK
Bahaya listrik adalah bahaya yang berasal dari arus listrik yang berpotensi
menyebabkan cidera pada manusia atau kerusakan terhadap property serta
tempat kerja (menimbulkan kerugian).
Kepmenaker No. 12 Tahun 2015
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik
Referensi
BEKERJA DILOKASI YANG DIALIRI ARUS
LISTRIK
BAHAYA LISTRIK KABEL TERKELUPAS
PENATAAN KABEL YANG SEMRAWUT
DAN TERGENANG AIR
FAKTOR BAHAYA MEKANIK
Bahaya mekanik (biomechaical hazards) merupakan bahaya yang berasal dari
benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang berukuran lebih besar
dan berat yang dapat menimbulkan risiko pada pekerja seperti tersayat, tertusuk,
terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan sebagainya.
• UU No.1 Tahun 1970 Tentan Keselamatan Kerja
• Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang Pesawat Tenaga Dan Produksi
• Permenaker No. 08 Tahun 2020 Tentang Pesawat Angkat Dan Angkut
• Permenaker No. 01 Tahun 1989 Tentang Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Crane Angkat
Referensi
TANGAN BERADA DIBAWAH
BENDA BERPUTAR
SEORANG RIGGER / SIGNAMLAM BERADA
DIBAWAH BEBAN
MENGGERINDA TANPA MENGGUNAKAN
SARUNG TANGAN DAN CLAMP
TEMUKAN BAHAYA APA SAJA YANG ANDA LIHAT DALAM GAMBAR INI
TEMUKAN BAHAYA APA SAJA YANG ANDA LIHAT DALAM GAMBAR INI
TEKNIK MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Persiapan :
• Ruang lingkup kegiatan
• Personil yang terlibat
• Standar dalam penentuan kriteria risiko
• Prosedur dan dokumentasi terkait seperti :
1. Prosedur manajemen risiko & komunikasi
2. Daftar bahaya dan risiko (risk register)
3. Form rencana / program pengendalian
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui dan mendata bahaya bahaya apa saja yang berada ditempat
kerjanya dengan mempertimbangkan :
• Apa sumber yang berpotensi menyebabkan cidera
• Bagaimana cidera dapat terjadi
• Siapa yang dapat cidera
R E S I K O
ISO 45001 : 2018 mendefinisikan Risiko sebagai kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat
kerja atau terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (klausul 3.21).
KEBAKARAN DI SEKTOR INDUSTRI MIGAS KECELAKAAN DI SEKTOR KONTRUKSI
KECELAKAN SEKTOR PERTAMBANGAN KECELAKAAN DI SEKTOR LAUT
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
Unsafe Condition
Perletakan Mini Kolom di atas SBG sebelum
terpasangnya Life Line
Unsafe Action
Body Harness digunakan tidak sesuai
dengan Fungsinya
Tali
rantas
ACCIDENT
Tali
putus
putus
NEAR MISS
INCIDENT
UNSAFE
CONDITION
UNSAFE
ACTION
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
INCIDENT
Incident adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga, kapan saja serta dimana saja yang berpotensi menimbulkan sakit
akibat kerja, cidera fisik terhadap orang, kerusakan/kerugian harta benda serta pencemaran lingkungan.
NEAR MISS
Near miss adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang apabila keadaannya sedikit saja berbeda dapat mengakibatkan kerugian pada
manusia, harta benda dan lingkungan kerja.
ACCIDENT
Accident adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia.
FIRST AID
First Aid adalah kasus kecelakaan kerja yang dalam perawatan lukanya tidak memerlukan penanganan dari tenaga media yang profesional
(perawat atau dokter) cukup ditangani oleh First Aider (petugas P3K) yang sudah diberikan pelatihan.
MEDICAL TREATMENT CASE
Medical Treatment Case adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban membutuhkan perawatan oleh tenaga profesional seperti
perawat atau dokter.
RESTRICTED WORK CASE
Restricted Work Case adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban tidak dapat bekerja secara normal dibagian pekerjaannya atau harus
dipindahkan ke bagian pekerjaan yang lainnya pada hari berikutnya setelah mengalami kecelakaan kerja.
LOST TIME INJURY
Lost Time Injury adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban telah dinyatakan oleh dokter atau tenaga profesional dibidang kesehatan
bahwasannya tidak dapat melanjutkan pekerjaan setelah mengalami kecelakaan kerja dalam kurun waktu 24 jam.
FATALITY
Fatality adalah kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada korban.
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
RESIKO = KEMUNGKINAN X KEPARAHAN
RISK = PROBABILITY X SEVERITY
Keterangan :
✓ Kemungkinan akan terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
✓ Keparahan yang akan diterima akibat dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
✓ Resiko merupakan hasil kombinasi dari Kemungkinan X Keparahan
MATRIKS RESIKO
Probability
(Kemungkinan
yang
akan
terjadi)
Severity
Keparahan yang akan diterima
(1)
insignificant
Sangat Rendah
(2)
Low
Rendah
(3)
Minor
Sedang
(4)
Major
Berat
(5)
Extreme
Sangat Berat
(5)
Almost Certain
Pasti Terjadi
(H)
11
(H)
16
(E)
20
(E)
23
(E)
25
(4)
Likely
Sangat Mungkin
(M)
7
(H)
12
(H)
17
(E)
21
(E)
24
(3)
Moderate
Mungkin
(L)
4
(M)
8
(H)
13
(E)
18
(E)
22
(2)
Unlikely
Jarang
(L)
2
(L)
5
(M)
9
(H)
14
(E)
19
(1)
Rare
Sangat jarang
(L)
1
(L)
3
(M)
6
(M)
10
(H)
15
PROBABILITY
(KEMUNGKINAN YANG AKAN TERJADI)
Rare (Sangat jarang) Terjadi hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja
Unlikely (Jarang) Terjadi sekali-sekali saja
Moderate (Mungkin) Bisa terjadi sewaktu-waktu
Likely
(Sangat Mungkin)
Sangat mungkin terjadi dalam berbagai kondisi
Almost Certain
(Pasti Terjadi)
Pasti terjadi dalam setiap saat
SEVERITY
(KEPARAHAN YANG AKAN DITERIMA)
Insignificant (Sangat Rendah) Tidak ada cidera
Low (Rendah) Cidera ringan seperti luka lecet dan bisa diatasi dengan menggunakan P3K
Minor (Sedang)
Cidera sedang seperti luka robek, kekurangan fungsi motorik, sendorik dan psikologis
(Hal ini tidak berhubungan dengan penyakit atau memperpanjang hari perawatan)
Major (Berat)
Cidera luas/berat seperti cacat, lumpuh, kehilangan fungsi motorik, sendorik dan
psikologis
(Hal ini tidak berhubungan dengan penyakit atau memperpanjang hari perawatan)
Extreme (Sangat Berat) Kematian yang tidak berhubungan dengan penyakit
ACTION CONTROL PROBABILITY X SEVERITY
(TINDAKAN PENGENDALIAN PENILAIAN RESIKO)
Level Tindakan Pengendalian
Insignificant (Sangat Rendah) Melakukan kontrol yang sudah ditetapkan
Low (Rendah)
Tidak memerlukan kontrol tambahan dan hanya diperlukan monitoring agar kontrol
yang ditetapkan dapat dipertahankan
Minor (Sedang) Dikendalikan dengan monitoring yang spesifik atau membuat prosedur kerja
Major (Berat)
Diperlukan tanggung jawab spesifik yang melibatkan menejemen serta tindakan tepat
dan cepat
Extreme (Sangat Berat) Diperlukan Tindakan langsung
ELIMINATION
(MENGHILANGK
AN FISIK DARI
BAHAYA)
SUBSTITUTION
(MENGGANTI
BAHAYA)
ENGINEERING
CONTROL
(REKAYASA
TEKNIK)
ADMINISTRATION
CONTROL
(KONTROL
ADMINISTRASI)
PERSONAL
PROTECTIVE
EQUIPMENT
(ALAT
PELINDUNG DIRI)
GERINDA MANUAL
GERINDA OTOMATIS
BUANG SAMPAH
Sign Board
PENGGUNAAN APD DITEMPAT KERJA
PEMBERIAN SAFETY DEVICE PADA MESIN
PEMBERIAN SAFETY DEVICE PADA MESIN
MENYINGKIRKAN BATU
HIRARKI PENGENDALIANJ RESIKO
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
Tujuan :
✓ Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang ada di
tempat kerja
✓ Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan berperan
aktif dalam identifikasi bahaya
✓ Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian
yang ditetapkan
Tentukan :
• Kenapa
• Bagaimana
• Untuk Apa
Bahaya/Risiko
dikomunikasikan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN SERTA PENGENDALIAN RESIKO
Sesuai dengan yang telah disebutkan dalam rangkuman pada ISO 45001 :
2018 klausal 6.1.2 sebagai berikut :
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses-
proses untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko serta peluang
K3 yang sedang berlangsung dan proaktif dalam menjalankannya.
Dibawah ini merupakan contoh formulir IBPR atau HIRADC yang sering
digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan proyek yang sedang
berlangsung.
Hazard Identification and Risk Assessment Determining Control (HIRADC) merupakan sebuah
metode menilai risiko dari pekerjan-pekerjaan yang ada di perusahaan sehingga didapatkan
prioritas pekerjaan yang mana dulu yang harus dikendalikan bahayanya
Logo Perusahaan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO
PROYEK JALAN TOL JAKARTA – ELEVATED 2
PT. INNOTECH SYSTEMS
(MEMBER OF PT. ACSET INDONUSA)
No. Formulir : 07
Revisi : -
Tanggal : 17 juli 2017
Tanggal Dibuat 17 September 2017
Dibuat
Oleh
Yusnizar C.P. HSE Coordinator Ttd
Aktivitas Pekerjaan
Pemasangan Steel Box Girder dengan menggunakan 2
Crane
Oldy Kustyolaksono Site Manager Ttd
M. Ziaurrahman Engineering Ttd
Lokasi Pekerjaan Jalur Selatan Km 39.00
Disetujui
Oleh
Dwiyanto Project Manager Ttd
No. Pekerjaan Identifikasi Bahaya Resiko
Penilaian Resiko Pengendalian Resiko
&
Hirarkinya
PIC
Kemungkinan Keparahan
Tingkat
Resiko
1.
2
3
Pengamanan
jalan raya dan
landasan Crane
untuk
pengangkatan
Steel Box Girder
• Lalu lintas ramai
dan padat
• Kondisi landasan
Crane tidak rata
• Cuaca buruk
• Tabrakan atau tertabrak
• Crane mengalami
roboh
• Kegagalan pada saat
proses rigging & lifting
(3)
Moderate
Sedang
(4)
Major
Berat
(12)
Major
Berat
• Melakukan penutupan jalan
sementara dengan dikawal oleh PJR &
Traffic Menegement team
• Memberikan plat untuk menstabilkan
area landasan Crane
• Menunggu kondisi cuaca membaik
Traffic
Management
team
&
Lifting
Supervisor
4
5
6 Untuk selanjutnya silahkan teman-teman semua lanjutkan sendiri ya dalam pembuatan IBPRnya
Logo Perusahaan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO
PROYEK ……………………………………………….
PT…………………………………………………………..
No. Formulir : 07
Revisi : -
Tanggal : 17 juli 2017
Tanggal Dibuat
Dibuat
Oleh
Aktivitas Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
Disetujui
Oleh
No. Pekerjaan Identifikasi Bahaya Resiko
Penilaian Resiko Pengendalian Resiko
&
Hirarkinya
PIC
Kemungkinan Keparahan
Tingkat
Resiko
1.
2
3
4
5
KESIMPULAN
1. Selalu melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko serta
mengambil keputusan pengendalian pada saat sebelum melakukan
aktivitas pekerjaan
2. Selalu komunikasi dan konsultasi untuk menyesuaikan pekerjaan dengan
kondisi lingkungan
3. Selalu memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh
yang diperlukan untuk meyakinkan bahwasannya proses proses telah
dilakukan sesuai rencana
4. Selalu mempromosikan budaya yang mendukung sistem manajemen K3
YUSNIZAR CHRISTIAN PUTRA
PMB.PO02.005.01

Más contenido relacionado

Similar a IDENTIFIKASI BAHAYA

permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptsuprikochem
 
bahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan ebahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan eaanansor
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptxSintaMarlina3
 
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.ppt
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.pptLaboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.ppt
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.pptEviMungkur
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptFaiZal862248
 
avajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptavajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptFaiZal862248
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptNurElyani2
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfagussetiawan534534
 
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen ResikoPerundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen ResikoKSOHKTS
 
OPERATOR K3 UMUM.pptx
OPERATOR K3 UMUM.pptxOPERATOR K3 UMUM.pptx
OPERATOR K3 UMUM.pptxrhamset
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfrhamset
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptsandirustandi8
 
PPT Pertemuan 1.ppt
PPT Pertemuan 1.pptPPT Pertemuan 1.ppt
PPT Pertemuan 1.pptssuser779583
 

Similar a IDENTIFIKASI BAHAYA (20)

permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
 
bahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan ebahan ajar telkom university pk dan e
bahan ajar telkom university pk dan e
 
K3
K3K3
K3
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.ppt
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.pptLaboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.ppt
Laboratorium-Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Pertemuan-1.ppt
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.ppt
 
avajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptavajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.ppt
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
 
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen ResikoPerundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko
Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko
 
OPERATOR K3 UMUM.pptx
OPERATOR K3 UMUM.pptxOPERATOR K3 UMUM.pptx
OPERATOR K3 UMUM.pptx
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdf
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
PPT Pertemuan 1.ppt
PPT Pertemuan 1.pptPPT Pertemuan 1.ppt
PPT Pertemuan 1.ppt
 

Último

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 

Último (15)

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 

IDENTIFIKASI BAHAYA

  • 2. DAFTAR ISI MATERI PEMBAHASAN 1. Pengenalan Pembawa Materi 2. Unit Kompetensi Pengawas Operasional Pertama 3. Tujuan dan Sasaran 4. Referensi 5. Definisi 6. Penjelasan Tentang Identifikasi Bahaya 7. Penjelasan Tentang Penilaian Resiko 8. Penjelasan Tentang Pengendalian 9. Kesimpulan 10. Evaluasi 11. Kunci Jawaban
  • 3. PENGENALAN PEMBAWA MATERI Nama : Yusnizar Christian Putra Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 16 Juni 1995 Alamat : Jalan Urip Sumoharjo No. 198 RT 05 / RW 05 Ngronggo, Kediri - Jawa Timur Profesi : Praktisi K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Nomer Telepon : +6281335115630 E-mail : Christianputrayusnizar@gmail.com
  • 4. UNIT KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA 1. Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Keselamatan Pertambangan 2. Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Keselamatan Pertambangan pada Area yang menjadi Tanggung Jawabnya 3. Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan Terencana 4. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan 5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko 6. Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Perlindungan Lingkungan 7. Melaksanakan Inspeksi 8. Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan
  • 5. TUJUAN ATAU SASARAN Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mampu : 1. Peserta mampu meningkatkan dan mempertajam naluri kewaspadaan karyawan terhadap potensi- potensi bahaya dilingkungan kerja 2. Peserta mampu meningkatkan cara berfikir sistematis dalam mengendalikan bahaya 3. Peserta mampu terlibat sebagai karyawan dalam pencegahan kecelakaan 4. Peserta mampu mendukung manajemen dalam upaya mengurangi atau meniadakan kecelakaan
  • 6. REFERENSI • UU No. 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan • UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara • UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja • UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah • PP No. 32 Tahun 1969 Tentang Pelaksanaan UU No. 11 Tahun 1967 • PP No. 19 Tahun 1973 Tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 Pertambangan Umum • PP No. 37 tahun 1986 Tentang Penyerahan Sebagaian Urusan Pemerintah di Bidang Pertambangan Kepada Pemda Tingkat 1 • PP No. 75 Tahun 2001 Tentang Perubahan Kedua atas PP No. 32 Tahun 1969 Tentang Pelaksanaan UU No. 11 Tahun 1967 • Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara • Kepmen PE No. 1256 Tahun 1991 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Bahan Galian Golongan C • Kepmen ESDM No. 1452 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum • Kepmen PE No. 2555 Tahun 1993 Tentang Pelaksana Inspeksi Tambang Bidang Pertambangan Umum • Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
  • 7. REFERENSI REFERENSI • PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja • ISO 45001 : 2018 Klausul 6.1.2 Tentang Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko Dan Peluang
  • 8. DEFINISI Menurut ISO 45001 : 2018 BAHAYA Bahaya sebagai sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan kesehatan yang buruk (klausul 3.19). RESIKO Risiko didefinisikan sebagai kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat kerja atau terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (klausul 3.21). PELUANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Peluang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah keadaan atau serangkaian keadaan yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja K3 (klausul 3.22). PENGENDALIAN Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor resiko penyakit atau gangguan kesehatan terhadap seseorang serta kerusakan pada alat, benda dan lingkungan tempat kerja.
  • 9. Tempat Kerja Jenis Pekerjaan Pekerjaan Lama Pekerjaan Baru Potensi Bahaya Teridentifikasi Resiko Kecelakaan Kerja Menurun Review Aman Resiko Dapat Diterima Potensi Bahaya Belum Teridentifikasi Resiko Kecelakaan Kerja Tinggi Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko Pengendalian Review KERANGKA PEMIKIRAN MANAJEMEN RESIKO
  • 10. PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Skenario Kondisi 4M 1E • Man (Manusia) • Material (Bahan Baku) • Machine (Mesin) • Method (Metode) • Environment (Lingkungan) Identifikasi Bahaya Physical (Fisik) Chemical (Bahan Kimia) Biological (Biologi) Phychology (Psikologi) Ergonomic (Ergonomi) Electrical (Listrik) Mechanical (Mekanik) Penilaian Resiko Probability X Severity Kemungkinan X Keparahan Pengendalian Resiko • Eliminasi • Subtitusi • Engineering Control • Admisnistrasi Control • PPE Evaluasi / Review Kajian ulang sebagai bahan review K3 / improvement (perbaikan)
  • 11. 5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RESIKO 1. Mengidentifikasi Bahaya 2. Menilai & Memprioritaskan Resiko 3. Menetapkan Pengendalian Resiko 4. Menerapkan Pengendalian Resiko 5. Memantau dan Meninjau Ulang Pengendalian Resiko SEBELUM PROYEK DILAKSANAKAN (IBPR / HIRADC) SELAMA PROYEK DILAKSANAKAN
  • 12. FAKTOR BAHAYA FISIK Berada diatas ketinggian tanpa menggunakan FBH FAKTOR BAHAYA KIMIA Pengecekan gas beracun menggunakan alat FAKTOR BAHAYA BIOLOGI Genangan air yang menjadi sumber penyakit FAKTOR BAHAYA PSIKOLOGI Bekerja dimalam hari tanpa rotasi • Deadline pendek • Waktu kerja terlalu penjang • Hubungan komunikasi yang kurang baik dengan atasan • Karir yang stagnan FAKTOR BAHAYA ERGONOMI Bekerja dengan posisi yang kurang tepat FAKTOR BAHAYA LISTRIK Bekerja dilokasi arus listrik yang menyala FAKTOR BAHAYA MEKANIK Berada didekat alat berputar
  • 13. B A H A Y A ISO 45001 : 2018 mendefinisikan Bahaya sebagai sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan kesehatan yang buruk (klausul 3.19).
  • 14. K A T E G O R I B A H A Y A Bahaya Nyata • Bahaya yang terlihat • Mesin- mesin yg tidak mempunyai pengaman • Peralatan listrik yang cacat Bahaya Tersembunyi • Yang tidak tampak • Uap beracun • Suara frekuansi yang tinggi • Instalasi listrik Bahaya yang Berkembang • Bahaya yang tidak segera dilakukan pengendali an Bahaya Sementara • Bahaya yg kadang- kadang muncul Contoh : mesin overload
  • 15. FAKTOR BAHAYA FISIK Bahaya fisik yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar. Misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi. Kepmenaker No. 13 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Ditempat Kerja (Tidak Berlaku) Referensi Kepmenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja PEKERJA TERPAPAR KEBISINGAN YANG CUKUP TINGGI DILOKASI KERJA PEKERJAAN DI DALAM DECK DENGAN KONDISI PANAS RUANGAN YANG INTENSITAS CAHAYANYA KURANG PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN JACK HUMMER UNTUK PEMBOBOKAN JALAN PEKERJAAN RADIOGRAPY TEST
  • 16. FAKTOR BAHAYA KIMIA Bahaya kimia adalah jenis bahaya pekerjaan yang disebabkan oleh paparan bahan kimia di tempat kerja. Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan baik akut maupun jangka panjang. PEKERJAAN DI LABORATORIUM PENGECEKAN GAS BERACUN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT GAS DETECTOR Kepmenaker No. 13 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Ditempat Kerja (Tidak Berlaku) Referensi Kepmenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
  • 17. FAKTOR BAHAYA BIOLOGI Bahaya biologi dapat merujuk pada organisme maupun bahan-bahan yang berasal dari organisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ia dapat berupa limbah medis ataupun sampel mikroorganisme, virus, dan racun yang dapat memengaruhi kesehatan manusia. Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja (Tidak Berlaku) Referensi Kepmenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja GENANGAN AIR YANG MENJADI SALAH SATU SUMBER PENYAKIT TUMPUKAN SAMPAH YANG TIDAK DIKELOLA AKAN MENCEMARI LINGKUNGAN SEKITAR SETIALAH PADA PASANGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS HIV
  • 18. FAKTOR BAHAYA PSIKOLOGI Bahaya psikologi adalah suatu bahaya non-fisik yang timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek uraian tugas, desain kerja dan organisasi serta managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan fisik, sosial dan psikologi. GUE KASIH ELO TUGAS DAN GUE MAU LOE SELESEIN BESOK BAIK PAK KALAU LOE GAK BISA SELESAIN TUGAS MENDING LOE RESIGN AJA MAAFKAN SAYA PAK HARI PERTAMA HARI KEDUA Referensi Kepmenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
  • 19. FAKTOR BAHAYA ERGONOMI Bahaya psikologi adalah suatu bahaya non-fisik yang timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek uraian tugas, desain kerja dan organisasi serta managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan fisik, sosial dan psikologi. Referensi Kepmenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
  • 20. FAKTOR BAHAYA LISTRIK Bahaya listrik adalah bahaya yang berasal dari arus listrik yang berpotensi menyebabkan cidera pada manusia atau kerusakan terhadap property serta tempat kerja (menimbulkan kerugian). Kepmenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Listrik Referensi BEKERJA DILOKASI YANG DIALIRI ARUS LISTRIK BAHAYA LISTRIK KABEL TERKELUPAS PENATAAN KABEL YANG SEMRAWUT DAN TERGENANG AIR
  • 21. FAKTOR BAHAYA MEKANIK Bahaya mekanik (biomechaical hazards) merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan risiko pada pekerja seperti tersayat, tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan sebagainya. • UU No.1 Tahun 1970 Tentan Keselamatan Kerja • Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang Pesawat Tenaga Dan Produksi • Permenaker No. 08 Tahun 2020 Tentang Pesawat Angkat Dan Angkut • Permenaker No. 01 Tahun 1989 Tentang Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Crane Angkat Referensi TANGAN BERADA DIBAWAH BENDA BERPUTAR SEORANG RIGGER / SIGNAMLAM BERADA DIBAWAH BEBAN MENGGERINDA TANPA MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN DAN CLAMP
  • 22. TEMUKAN BAHAYA APA SAJA YANG ANDA LIHAT DALAM GAMBAR INI
  • 23. TEMUKAN BAHAYA APA SAJA YANG ANDA LIHAT DALAM GAMBAR INI
  • 24. TEKNIK MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA Persiapan : • Ruang lingkup kegiatan • Personil yang terlibat • Standar dalam penentuan kriteria risiko • Prosedur dan dokumentasi terkait seperti : 1. Prosedur manajemen risiko & komunikasi 2. Daftar bahaya dan risiko (risk register) 3. Form rencana / program pengendalian Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui dan mendata bahaya bahaya apa saja yang berada ditempat kerjanya dengan mempertimbangkan : • Apa sumber yang berpotensi menyebabkan cidera • Bagaimana cidera dapat terjadi • Siapa yang dapat cidera
  • 25.
  • 26. R E S I K O ISO 45001 : 2018 mendefinisikan Risiko sebagai kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat kerja atau terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (klausul 3.21).
  • 27. KEBAKARAN DI SEKTOR INDUSTRI MIGAS KECELAKAAN DI SEKTOR KONTRUKSI KECELAKAN SEKTOR PERTAMBANGAN KECELAKAAN DI SEKTOR LAUT
  • 28. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN Unsafe Condition Perletakan Mini Kolom di atas SBG sebelum terpasangnya Life Line Unsafe Action Body Harness digunakan tidak sesuai dengan Fungsinya
  • 30. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN INCIDENT Incident adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga, kapan saja serta dimana saja yang berpotensi menimbulkan sakit akibat kerja, cidera fisik terhadap orang, kerusakan/kerugian harta benda serta pencemaran lingkungan. NEAR MISS Near miss adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang apabila keadaannya sedikit saja berbeda dapat mengakibatkan kerugian pada manusia, harta benda dan lingkungan kerja. ACCIDENT Accident adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia. FIRST AID First Aid adalah kasus kecelakaan kerja yang dalam perawatan lukanya tidak memerlukan penanganan dari tenaga media yang profesional (perawat atau dokter) cukup ditangani oleh First Aider (petugas P3K) yang sudah diberikan pelatihan. MEDICAL TREATMENT CASE Medical Treatment Case adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban membutuhkan perawatan oleh tenaga profesional seperti perawat atau dokter. RESTRICTED WORK CASE Restricted Work Case adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban tidak dapat bekerja secara normal dibagian pekerjaannya atau harus dipindahkan ke bagian pekerjaan yang lainnya pada hari berikutnya setelah mengalami kecelakaan kerja. LOST TIME INJURY Lost Time Injury adalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban telah dinyatakan oleh dokter atau tenaga profesional dibidang kesehatan bahwasannya tidak dapat melanjutkan pekerjaan setelah mengalami kecelakaan kerja dalam kurun waktu 24 jam. FATALITY Fatality adalah kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada korban.
  • 31. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN RESIKO = KEMUNGKINAN X KEPARAHAN RISK = PROBABILITY X SEVERITY Keterangan : ✓ Kemungkinan akan terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja ✓ Keparahan yang akan diterima akibat dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja ✓ Resiko merupakan hasil kombinasi dari Kemungkinan X Keparahan
  • 32. MATRIKS RESIKO Probability (Kemungkinan yang akan terjadi) Severity Keparahan yang akan diterima (1) insignificant Sangat Rendah (2) Low Rendah (3) Minor Sedang (4) Major Berat (5) Extreme Sangat Berat (5) Almost Certain Pasti Terjadi (H) 11 (H) 16 (E) 20 (E) 23 (E) 25 (4) Likely Sangat Mungkin (M) 7 (H) 12 (H) 17 (E) 21 (E) 24 (3) Moderate Mungkin (L) 4 (M) 8 (H) 13 (E) 18 (E) 22 (2) Unlikely Jarang (L) 2 (L) 5 (M) 9 (H) 14 (E) 19 (1) Rare Sangat jarang (L) 1 (L) 3 (M) 6 (M) 10 (H) 15
  • 33. PROBABILITY (KEMUNGKINAN YANG AKAN TERJADI) Rare (Sangat jarang) Terjadi hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja Unlikely (Jarang) Terjadi sekali-sekali saja Moderate (Mungkin) Bisa terjadi sewaktu-waktu Likely (Sangat Mungkin) Sangat mungkin terjadi dalam berbagai kondisi Almost Certain (Pasti Terjadi) Pasti terjadi dalam setiap saat
  • 34. SEVERITY (KEPARAHAN YANG AKAN DITERIMA) Insignificant (Sangat Rendah) Tidak ada cidera Low (Rendah) Cidera ringan seperti luka lecet dan bisa diatasi dengan menggunakan P3K Minor (Sedang) Cidera sedang seperti luka robek, kekurangan fungsi motorik, sendorik dan psikologis (Hal ini tidak berhubungan dengan penyakit atau memperpanjang hari perawatan) Major (Berat) Cidera luas/berat seperti cacat, lumpuh, kehilangan fungsi motorik, sendorik dan psikologis (Hal ini tidak berhubungan dengan penyakit atau memperpanjang hari perawatan) Extreme (Sangat Berat) Kematian yang tidak berhubungan dengan penyakit
  • 35. ACTION CONTROL PROBABILITY X SEVERITY (TINDAKAN PENGENDALIAN PENILAIAN RESIKO) Level Tindakan Pengendalian Insignificant (Sangat Rendah) Melakukan kontrol yang sudah ditetapkan Low (Rendah) Tidak memerlukan kontrol tambahan dan hanya diperlukan monitoring agar kontrol yang ditetapkan dapat dipertahankan Minor (Sedang) Dikendalikan dengan monitoring yang spesifik atau membuat prosedur kerja Major (Berat) Diperlukan tanggung jawab spesifik yang melibatkan menejemen serta tindakan tepat dan cepat Extreme (Sangat Berat) Diperlukan Tindakan langsung
  • 36. ELIMINATION (MENGHILANGK AN FISIK DARI BAHAYA) SUBSTITUTION (MENGGANTI BAHAYA) ENGINEERING CONTROL (REKAYASA TEKNIK) ADMINISTRATION CONTROL (KONTROL ADMINISTRASI) PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (ALAT PELINDUNG DIRI) GERINDA MANUAL GERINDA OTOMATIS BUANG SAMPAH Sign Board PENGGUNAAN APD DITEMPAT KERJA PEMBERIAN SAFETY DEVICE PADA MESIN PEMBERIAN SAFETY DEVICE PADA MESIN MENYINGKIRKAN BATU
  • 38. KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Tujuan : ✓ Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang ada di tempat kerja ✓ Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan berperan aktif dalam identifikasi bahaya ✓ Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian yang ditetapkan Tentukan : • Kenapa • Bagaimana • Untuk Apa Bahaya/Risiko dikomunikasikan
  • 39. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN SERTA PENGENDALIAN RESIKO Sesuai dengan yang telah disebutkan dalam rangkuman pada ISO 45001 : 2018 klausal 6.1.2 sebagai berikut : Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses- proses untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko serta peluang K3 yang sedang berlangsung dan proaktif dalam menjalankannya. Dibawah ini merupakan contoh formulir IBPR atau HIRADC yang sering digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan proyek yang sedang berlangsung. Hazard Identification and Risk Assessment Determining Control (HIRADC) merupakan sebuah metode menilai risiko dari pekerjan-pekerjaan yang ada di perusahaan sehingga didapatkan prioritas pekerjaan yang mana dulu yang harus dikendalikan bahayanya
  • 40. Logo Perusahaan IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO PROYEK JALAN TOL JAKARTA – ELEVATED 2 PT. INNOTECH SYSTEMS (MEMBER OF PT. ACSET INDONUSA) No. Formulir : 07 Revisi : - Tanggal : 17 juli 2017 Tanggal Dibuat 17 September 2017 Dibuat Oleh Yusnizar C.P. HSE Coordinator Ttd Aktivitas Pekerjaan Pemasangan Steel Box Girder dengan menggunakan 2 Crane Oldy Kustyolaksono Site Manager Ttd M. Ziaurrahman Engineering Ttd Lokasi Pekerjaan Jalur Selatan Km 39.00 Disetujui Oleh Dwiyanto Project Manager Ttd No. Pekerjaan Identifikasi Bahaya Resiko Penilaian Resiko Pengendalian Resiko & Hirarkinya PIC Kemungkinan Keparahan Tingkat Resiko 1. 2 3 Pengamanan jalan raya dan landasan Crane untuk pengangkatan Steel Box Girder • Lalu lintas ramai dan padat • Kondisi landasan Crane tidak rata • Cuaca buruk • Tabrakan atau tertabrak • Crane mengalami roboh • Kegagalan pada saat proses rigging & lifting (3) Moderate Sedang (4) Major Berat (12) Major Berat • Melakukan penutupan jalan sementara dengan dikawal oleh PJR & Traffic Menegement team • Memberikan plat untuk menstabilkan area landasan Crane • Menunggu kondisi cuaca membaik Traffic Management team & Lifting Supervisor 4 5 6 Untuk selanjutnya silahkan teman-teman semua lanjutkan sendiri ya dalam pembuatan IBPRnya
  • 41. Logo Perusahaan IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO PROYEK ………………………………………………. PT………………………………………………………….. No. Formulir : 07 Revisi : - Tanggal : 17 juli 2017 Tanggal Dibuat Dibuat Oleh Aktivitas Pekerjaan Lokasi Pekerjaan Disetujui Oleh No. Pekerjaan Identifikasi Bahaya Resiko Penilaian Resiko Pengendalian Resiko & Hirarkinya PIC Kemungkinan Keparahan Tingkat Resiko 1. 2 3 4 5
  • 42. KESIMPULAN 1. Selalu melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko serta mengambil keputusan pengendalian pada saat sebelum melakukan aktivitas pekerjaan 2. Selalu komunikasi dan konsultasi untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi lingkungan 3. Selalu memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk meyakinkan bahwasannya proses proses telah dilakukan sesuai rencana 4. Selalu mempromosikan budaya yang mendukung sistem manajemen K3