Dokumen tersebut memberikan panduan tentang materi dan media penyuluhan kehutanan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan materi penyuluhan, ragam substansi materi yang dapat disampaikan, dan berbagai jenis media yang dapat digunakan untuk penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran."
1. NBF - 66.14
MATERI DAN MEDIA PENYULUHAN
DIKLAT PEMBENTUKAN
PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT AHLI
OLEH
ARIF BASTAMAN
BALAI DIKLAT KEHUTANAN BOGOR
SEPTEMBER, 2012
2. Tujuan Diklat
Setelah menyelesaikan diklat ini peserta
diharapkan dapat melaksanakan tugas
sebagai Penyuluh Kehutanan Tingkat Ahli
Jenjang Pertama
3. Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta
dapat membuat materi dan media
penyuluhan kehutanan dan
menggunakannya dalam kegiatan
penyuluhan
4. Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta
dapat menjelaskan:
Pengertian materi dan media penyuluhan kehutanan
Ragam materi penyuluhan kehutanan
Cara mengolah data untuk menyusun materi
penyuluhan
Cara menyusun materi penyuluhan dalam bentuk :
Verbal; naskah bahan penyuluhan
Media Cetak; al. leaflet,brosur, buku, folder, poster, baliho.
Media Elektronik; al. radio spot, film, tayangan televisi,
sandiwara radio, iklan layanan masyarakat, cyber extention.
5. Materi Penyuluhan Kehutanan adalah
bahan penyuluhan di bidang kehutanan
yang akan disampaikan oleh para
penyuluh kehutanan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dalam berbagai
bentuk yang meliputi informasi,
teknologi, rekayasa sosial, manajemen,
ekonomi, hukum, dan kelestarian
lingkungan.
6. Pelaku utama adalah masyarakat di dalam dan di
sekitar kawasan hutan antara lain petani hutan,
petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi
daya ikan, penangkar flora dan fauna, beserta
keluarga intinya.
Pelaku usaha adalah perorangan warganegara
Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut
hukum Indonesia yang mengelola usaha
kehutanan.
Sasaran antara adalah pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga
pemerhati kehutanan, generasi muda dan tokoh
masyarakat.
7. Media Penyuluhan Kehutanan adalah alat
dan atau bahan yang digunakan dalam
kegiatan penyuluhan kehutanan
8. A. Prinsip Materi Penyuluhan
1. Materi penyuluhan kehutanan harus memenuhi
prinsip :
a. Telah terbukti kebenarannya baik melalui analisis oleh
para ahli maupun telah teruji;
b. Mempunyai manfaat yang besar bagi pelaku utama,
pelaku usaha dan sasaran antara;
c. Disusun secara sistematis dan sederhana agar mudah
dipahami oleh pelaku utama, pelaku usaha, dan sasaran
antara;
d. Bersifat praktis supaya dapat diterapkan oleh pelaku
utama, pelaku usaha, dan sasaran antara;
e. Merupakan teknologi yang dianjurkan yang
disesuaikan kondisi setempat, kemampuan
pembiayaan, dan sarana-prasarana yang tersedia.
9. 2. Materi penyuluhan harus disesuaikan dengan
kebijakan dan program pemerintah serta
menunjang kegiatan peningkatan usaha di
bidang kehutanan.
10. B. Unsur dan Substansi Penyuluhan
1. Materi penyuluhan kehutanan berisi
unsur :
a. pengembangan sumber daya manusia,
b. peningkatan modal sosial budaya,
c. ilmu pengetahuan dan teknologi
d. informasi,
e. ekonomi,
f. manajemen,
g. hukum, dan
h. pelestarian lingkungan.
11. Pengembangan sumber daya manusia yang dimaksud
pada butir a antara lain peningkatan semangat,
wawasan, kecerdasan, keterampilan serta ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan
jiwa kewirausahaan dan membentuk kepribadian yang
mandiri.
Peningkatan modal sosial budaya sebagaimana
dimaksud pada butir b antara lain untuk
mengembangkan kondisi sosial dan kesadaran kultural
dengan memperhatikan adat setempat sehingga
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kehutanan melalui pembentukan
kelompok, gabungan kelompok/asosiasi, manajemen,
kepemimpinan, akses modal dan akses informasi.
12. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana
dimaksud pada butir c berkaitan dengan upaya
peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dan
usaha bidang kehutanan dengan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
kearifan lokal.
Informasi sebagaimana dimaksud pada butir d antara
lain berupa pengetahuan yang didapatkan dari proses
pembelajaran, pengalaman atau instruksi, kebijakan,
inovasi, teknologi, akses modal, akses pasar, dan
informasi-informasi lain yang dapat meningkatkan
kapasitas pelaku utama, pelaku usaha dan kelompok
sasaran antara.
13. Ekonomi sebagaimana dimaksud pada butir e
berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya hutan
yang meliputi antara lain, modal, sarana produksi,
akses potensi sumber daya, peluang usaha,
ekonomi kreatif, akses informasi pasar, serta untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Manajemen sebagaimana dimaksud dalam butir f
antara lain untuk meningkatkan kemampuan
mengelola usaha menuju kemandirian masyarakat.
14. Hukum sebagaimana dimaksud pada butir g antara
lain pemberian informasi tentang peraturan
perundang-undangan sehingga masyarakat menyadari
hak dan kewajibannya khususnya yang berkaitan
dengan bidang kehutanan.
Pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
butir h berkaitan dengan pemahaman dan kesadaran
tentang pentingnya kelestarian sumber daya hutan
sebagai sistem penyangga kehidupan bagi
kesejahteraan masyarakat.
15. 2. Substansi Penyuluhan
a. Materi penyuluhan kehutanan yang bersifat
substantif kegiatan pembangunan kehutanan
diutamakan berupa materi kegiatan pengelolaan
hutan.
b. Kegiatan pengelolaan hutan merupakan kegiatan
mengatur dan mengurus segala sesuatu yang
berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan, meliputi :
Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,
Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,
Rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan
Perlindungan hutan dan konservasi alam.
16. c. Materi penyuluhan terkait tata hutan dan penyusunan rencana
pengelolaan hutan antara lain : pemetaan sederhana secara
partisipatif, mengenal tata batas kawasan hutan, penataan
kawasan hutan, ijin pinjam pakai kawasan hutan, dan lain-lain.
d. Materi penyuluhan terkait pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan hutan antara lain : pemanfaatan hasil
hutan kayu, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (resin, lebah
madu, getah-getahan, rotan, bambu, dan lain-lain),
pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata (ekowisata-
ekotourism), teknologi mikrohidro, sistem verifikasi legalitas
kayu (SVLK), sistem pengelolaan hutan lestari
(SPHL)/sustainable forest management (SFM), dan lain-lain.
17. e. Materi penyuluhan terkait rehabilitasi dan reklamasi
hutan antara lain : pembibitan, penanaman dan
pemeliharaan pohon/tanaman kehutanan, pola
rehabilitasi, konservasi tanah dan air, agroforestry,
silvopasteur, silvofishery, rehabilitasi kawasan
mangrove, hutan kemasyarakatan, hutan desa,
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan lain-
lain.
f. Materi penyuluhan terkait perlindungan hutan dan
konservasi alam antara lain : pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan, model desa
konservasi (MDK), pemanfaatan dan penangkaran
tumbuhan dan satwa liar, jenis-jenis tumbuhan dan
satwa yang dilindungi, fungsi kawasan konservasi,
dan lain-lain.
18. g. Materi Teknologi Tertentu
Teknologi tertentu yaitu teknologi yang diperkirakan
dapat merusak lingkungan hidup, mengganggu kesehatan
dan ketentraman batin masyarakat, serta dapat
menimbulkan kerugian ekonomi bagi pelaku utama,
pelaku usaha dan masyarakat.
Materi penyuluhan kehutanan dari hasil teknologi tertentu
antara lain : kegiatan eksplorasi, pemanfaatan invasive
alien species (IAS), mikroba, materi genetik import, hasil
rekayasa genetik dan biodiversity lainnya yang belum
pernah dimanfaatkan serta penerapan teknologi
pengendalian hama penyakit.
Materi penyuluhan kehutanan yang bersumber pada hasil
penerapan teknologi tersebut di atas harus mendapat
rekomendasi dari Kepala Badan yang bertanggung jawab
di bidang penelitian dan pengembangan kehutanan atas
nama Menteri Kehutanan.
19. Pemilihan materi penyuluhan kehutanan
didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
• Keadaan wilayah sasaran;
• Kebijakan dan program pemerintah;
• Keadaan sosial ekonomi dan budaya;
• Perilaku, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
sasaran.
Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh
Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan
atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku
utama, pelaku usaha dan sasaran antara.
20. Materi penyuluhan kehutanan disusun oleh
Institusi Penyelenggara Penyuluhan Kehutanan dan
atau Penyuluh Kehutanan berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan dan kepentingan pelaku
utama, pelaku usaha dan sasaran antara.
Penyuluh kehutanan memilih dan menetapkan
metode penyuluhan yang paling tepat untuk
menyampaikan materi penyuluhan kepada
kelompok sasaran penyuluhan.
22. Sumberdaya manusia:
Jumlah penduduk
kelas umur
jenis kelamin
mata pencaharian
latar belakang pendidikan
status sosial ekonomi
latar belakang budaya dan agama
kemampuan peguasaan teknologi
Geografis
Iklim
Potensi alam
Sarpras
Pemasaran/marketing
23. HIMPUN masalah2 hasil identifikasi
TENTUKAN prioritas masalah
KAJI informasi lain (potensi wilayah) dari
hasil identifikasi wilayah.
TENTUKAN pemecahan masalah yang akan
disusun menjadi materi penyuluhan
kehutanan.
TENTUKAN topik dan sub topik materi
TUANGKAN materi penyuluhan ke dalam
berbagai media penyuluhan.
24. PERLU MEMPERHATIKAN
tingkat kemampuan masyarakat mudah dan dapat
diaplikasikan.
tidak bertentangan dg norma, nilai, kepercayaan,
adat-budaya.
Memberi/mendatangkan keuntungan ekonomis.
mengesankan dan merangsang petani untuk
melaksanakan perubahan cara berpikir, cara kerja,
dan cara hidup menuju perkembangan dan
kemajuan.
bersifat praktis dan dapat dilaksanakan oleh
masyarakat sehingga mendorong kegiatannya.
25. Materi penyuluhan kehutanan disajikan dalam
bentuk :
• Media cetak , antara lain : leaflet, brosur,
booklet, buku, folder, poster, baliho.
• Media elektronik, antara lain radio spot, film,
tayangan televisi, sandiwara radio, iklan
layanan masyarakat, cyber extention.
26. Kesederhanaan Tonjolkan gambar-gambar atau hal-hal yang
penting saja
Keseimbangan Semua unsur yang membentuk media harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga seimbang, tidak berat sebelah.
Menonjolkan pusat perhatian dengan membedakan warna,
bentuk, ukuran, tekstur dari hal-hal atau benda yang ingin ditonjolkan
dari unsur lain yang membentuk media tersebut.
Kesatuan atau keserasian (harmony) dari unsur-unsur yang
membentuk suatu media.
Irama (rhythme) yang memperlihatkan atau menunjukkan aliran atau
gerakan dari unsur-unsur yang membentuk suatu media.
28. SERI
FOTO
SELEBARAN/
SPESIMEN
PANFLET
RAGAM
BENTUK
MEDIA
LEFLET
MAKET
& FOLDER
BROSUR/
POSTER
DOOKLET
29. Media cetak adalah media komunikasi yang
menggunakan bahan dasar kertas ,kain, lembaran
plastik dan lain-lain. Unsur-unsur media adalah tulisan
(teks), gambar atau keduanya. Dibuat untuk membantu
penyuluh/fasilitator melakukan komunikasi
interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok.
Media cetak juga bisa berguna sebagai bahan
referensi (bahan bacaan). Atau instruksional untuk
menyampaikan teknologi baru dan cara-cara
melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga
berupa keprihatinan dan peringatan,serta
mengkampanyekan suatu isu (poster). Dan menjadi
media ekspresi dan karya personal (poster, gambar,
kartun, komik).
30. Leaflet /Folder/Brosur Merupakan media berbentuk
selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan
(biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas
serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis
dibawa. Biasanya ukuran A4 dilipat tiga. Media ini
berisikan suatu gagasan langsung ke pokok
persoalannya dan memaparkan cara melakukan
tindakan secara tegas.
Leaflet yang banyak kita temui biasanya bersifat
memberikan langkah-langkah untuk melakukan
sesuatu (instruksional). Leaflet sangat efektif untuk
menyampaikan pesan yang singkat dan padat.
31.
32. Booklet; buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan
tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang
berisi tulisan dan gambargambar. buklet merupakan
perpaduan antara leaflet/brosur dengan buku atau
sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti
leaflet. Struktur isinya seperti buku (ada pendahuluan,
isi, penutup) hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih
singkat daripada sebuah buku
33. BALIHO
Baliho adalah media informasi yang dipasang
di tempat terbuka,di tempat-tempat strategus
seperti jalan raya.baliho dibuat dalam ukuran
besar,menggunakan bahan dari papan triplek dan
cat pewarna.biasanya berukuran antara 4,6,8 kali
lembaran triplek.pada umumnya berisi informasi
mengenai sesuata,penawaran suatu produk dan
lain-lain yang dilengkapi dengan gambar.
34. Kelemahan:
Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur
cerita dan keterangan foto.
Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali
dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.
Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.
Relatif mahal dibanding media visual lainnya.
Mudah lepas dan hilang
35. Selebaran/pamflet media penyuluhan, bentuk
cetakan yang berupa selembar kertas bergambar
dengan tulisan, atau tulisan saja yang dicetak hanya
pada satu sisi kertas.
Materi yang dituangkan ke dalam media ini berupa
pengumuman/ pemberitahuan informasi tentang
sesuatu hal yang baru atau tentang suatu kegiatan.
Tujuannya menumbuhkan kesadaran dan minat
sasaran, membangun opini (kesan).
Keunggulan mampu menjangkau banyak orang dan
mampu membentuk opini masyarakat.
Kelemahan harus dicetak dalam jumlah besar, dan
isi tidak dapat atau kurang mendalam
36.
37. selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, dan
gambar-gambar yang sederhana.
Lealet yang dilipat folder.
Digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu
masalah.
Isi atau materi berupa garis-garis besar, komposisi lebih
banyak tulisan dibandingkan gambar, atau seimbang. Kalimat
yang digunakan pendek dan bersifat instruksional, jelas dan
sistematis, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Keungulan bisa dibaca berulang kali, ringkas dan mudah
dimengerti, dapat digunakan untuk belajar mandiri, serta mudah
dibawa kemana-mana.
Kelemahan informasi yang disampaikan kurang mendalam,
sasaran terbatas pada orang-orang yang bisa membaca, dan
untuk memperdalam materi perlu bantuan media lain.
38. Lakukan analisis khalayak informasi
yang dibutuhkan masyarakat.
Tentukan judul.
Pelajari bahan-bahan atau pustaka yang
berkaitan dengan informasi yang akan
ditulis.
Persiapkan gambar atau foto untuk
ilustrasi sesuai kebutuhan
Tulislah informasi yang akan dimuat
Gambar/foto hrs yg relevan
39.
40. sehelai kertas/papan, berisi gambar dg sedikit kata2
Kata-kata harus jelas, tepat materinya, dan dapat
dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 5 meter.
memberikan peringatan, informasi, anjuran,
mengingatkan.
Kegunaan mempengaruhi orang banyak dengan
memberikan materi singkat.
pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya
berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.
Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya
tinggal lama dalam ingatan serta dapat mendorong
untuk bertindak.
41. Dalam membuat poster perhatikanlah:
Gambar & kata-kata sederhana, singkat, menarik
mudah dimengerti.
Materi jangan terlalu banyak, cukup berisi 1 materi
Judul singkat, padat, dan menarik.
Perhatikan tata letak & unsur-unsur lain spt kata-
kata, gambar, latar belakang warna dan lain-lain.
Ukuran poster minimal double folio (29,7 x 42 m)
sampai ukuran pianio (60 x 90 m).
Jenis huruf dalam satu kalimat harus sama, dan jangan
menggunakan huruf hias.
Keunggulan citra visualnya mampu menyampaikan
materi secara cepat dan langsung, mampu menjangkau
sasaran lebih banyak, dapat ditempel di tempat yang
strategis dimana saja, serta mudah dan cepat
dimengerti, termasuk oleh mereka yang buta huruf.
Kelemahan perlu media lain untuk memperoleh
informasi yang lebih mendalam, tidak dapat menjamin
tumbuhnya satu pengertian yang sama diantara
sasaran, mudah rusak, robek dan hilang
43. Keunggulan brosur/bokklet berisi informasi
yang lengkap, dapat dibaca utuh atau
sebagian, mudah dibawa, tahan lama dan dapat
dibaca berulang-ulang, mudah dalam
penyimpanannya, dapat digunakan untuk
bahan pendampingan, bahan diskusi atau
bahan pustaka, serta dapat digunakan untuk
belajar mandiri.
Kelemahan: memerlukan waktu dan perhatian
yang serius untuk membaca dan
memahaminya, ukuran tulisan seringkali kecil,
sehingga menyulitkan petani untuk
membacanya.
45. VISUAL LBH KONKRET, REALISTIS, AKURAT
DPT MENGATASI KETERBATASAN INDERA,
RUANG DAN WAKTU
BENTUK: ALBUM, DOK LEPASAN
HAL YG HRS DIPERHATIKAN DLM
PEMBUATANNYA:
- MENGANDUNG MATERI
- TONJOLKAN BAGIAN YG PENTING
- PERHATIKAN KUALITAS
46. Tujuan dari pembuatan seri foto:
• memusatkan perhatian topik tertentu.
• menumbuhkan minat sasaran pada isi materi
penyuluhan.
• menambah pengetahuan dan wawasan
Keunggulan :
Dapat dilihat setiap waktu dan dimana saja.
Mudah dibawa, sehingga dapat menjangkau sasaran yang
lebih luas.
Dapat menghasilkan gambar yang sama dengan aslinya.
Dapat menampilkan detail suatu obyek yang sukar
diamati mata telanjang.
Dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri.
Gambar satu adegan dapat diambil dan beberapa sudut
pengambilan yang berbeda.
47. Kelemahan:
Efektifitas foto sangat tergantung pada kualitas gambar, alur
cerita dan keterangan foto.
Seri foto tidak dapat digunakan secara masal, kecuali
dibuat/disajikan dalam bentuk display foto yang diperbesar.
Memerlukan album yang dilengkapi plastik kedap udara.
Relatif mahal dibanding media visual lainnya.
Mudah lepas dan hilang
49. Maket model tiga dimensi atau replika/tiruan
dari suatu benda, situasi atau keadaan lingkungan
yang ukurannya dibuat lebih kecil dengan
menggunakan skala atau perbandingan tertentu
50. media penyuluhan berupa realia atau
obyek sebenarnya, baik berupa makhluk
hidup dan/atau benda.
dapat berupa benda hidup atau mati