SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Laporan Praktikum Modul 3
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu

Oleh:
Sandrea Willis Sandaru

(1312030049)

Arning susilawati

(1312030063)

Asdos:
Ary Miftakhul Huda

Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generalisasi yang berkaitan dengan inferensia statistik mempunyai unsur
ketidakpastian, karena kita hanya mendasarkan pada informasi parsial yang
diperoleh dari sebagian saja dari keseluruhan yang menarik perhatian kita. Untuk
mengimbangi ketidakpastian itu, pemahaman teori sangatlah mendasar, agar kita
dapat menyusun model matematik yang secara teori dapat menjelaskan perilaku
populasi yang dibangkitkan oleh percobaan (Walpole,1995).
Sebaran (distribusi) peluang diskrit adalah sebuah tabel atau rumus yang
mencantumkan semua kemungkinan nilai suatu peubah acak diskrit. Macammacam distribusi diskit diantaranya yaitu distribusi poisson, distribusi binomial,
distribusi hipergeometri, distribusi geometri, dan distribusi binomial negatif.
Sebaran (distribusi) peluang kontinu tidak dapat disajikan dalam bentuk tabel
karena peubah acak kontinu berpeluang nol untuk mengambil tepat salah satu
nilainya. Macam-macam distribusi kontinu yaitu distribusi normal, distribusi
gamma, distribusi eksponensial, dan distribusi chi squere (Walpole,1995).
Dalam pembelajaran ini, kita dapat belajar melihat peluang dari
keseluruhan populasi yang diambil dari beberapa sampel dengan menggunakan
data primer yang kemudian data pembangkitan dari banyaknya populasi
dimasukkan ke dalam minitab. Dengan minitib kita bisa lebih jelas melihat
peluang randomnya yang hasil akhir dari random data minitab kemungkinan besar
sama dengan pengamatan data primer.
Praktikum ini adalah dasar dalam belajar menentukan peluang random tiap
permasalahan, dan akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang tengah proses
pengerjaan tugas akhir untuk membandingkan hasil penelitian dengan teori.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis adalah sebagai
berikut:
1 Bagaimana karakteristik pada masing-masing disrtibusi diskrit dengan
pembangkitan 1000 data pada :
a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4
b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5;
p=0,7; p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6
c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan
n=3 dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5
d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7
e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2;
0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan
p=0,1
2

Bagaimana karakteristik pada masing-masing disrtibusi kontinu dengan
pembangkitan 1000 data pada :
a. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1

dan

normal baku dengan µ=0 dan σ=1
b. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4
c. Distribusi Eksponensial dengan µ=4
d. Distribusi Chisquare dengan db=8
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin didapatkan oleh peneliti untuk penulisan dan
penganalisaan dalam modul ini adalah:
1

Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing disrtibusi diskrit
dengan pembangkitan 1000 data pada :
a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4
b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7;
p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6
c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan n=3
dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5
d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7
e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3;
0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,1

2

Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing disrtibusi kontinu
dengan pembangkitan 1000 data pada:
a. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1
normal baku dengan µ=0 dan σ=1
b. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4
c. Distribusi Eksponensial dengan µ=4
d. Distribusi Chisquare dengan db=8

1.4 Manfaat Penelitian

dan
Manfaat penelitian yang ingin diperoleh dari praktikum ini adalah
mengetahui dan menganalisis karakteristik distribusi diskrit dan distribusi kontinu
melalui program minitab serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan seharihari.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam praktikum ini adalah variabel acak yang mungkin
dari distribusi diskrit meliputi distribusi paisson, distribusi binomoal, distribusi
hipergeometri, distribusi geometri, distribusi binomial negatif dan distribusi
kontinue meliputi distribusi normal, distribusi normal baku, distribusi gamma,
distribusi eksponensial dan distribusi chisquare dengan membangkitkan 1000
data.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Distribusi Paisson
Percobaan yang menghasilkan nilai-nilai bagi suatu peubah acak X, yaitu
banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu tertentu atau
disuatu daerah tertentu. Sebaran peluang bagi peubah acak Paisson X, yang
menyatakan banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama selang waktu atau
daerah tertentu, adalah :
(2.1)
untuk x = 1, 2, .....
sedangkan dalam hal ini µ adalah rata-rata banyaknya hasil percobaan yang terjadi
selama selang waktu atau dalam daerah yang dinyatakan, dan e = 2,71828...
(Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.2 Distribusi Binomial
Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan hasilnya hanya ada dua
kemungkinan yaitu sukses dan gagal dalam n ulangan yang bebas. Bila suatu
ulangan binomial mempunyai peluang keberhasilan p dan peluang kegagalan q =
1 – p, maka sebaran peluang bagi peubah acak binomial X, yaitu banyaknya
keberhasilan dalan n ulangan yang bebas, adalah :
(2.2)
untuk x = 0, 1, 2, ... n (Walpole,1995).
Mean : µ = n.p
Varians : σ2 = n.p.q (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.3 Distribusi Hipergeometri
Bila dalam N populasi benda, k benda diantaranya diber label berhasil dan
N-k benda lainnya diberi label gagal, maka distribusi peluang bagi peubah acak
hopergeometri X yang menyatakan banyaknya keberhasilan dalam contoh acak
berukuran n, adalah :
(2.3)
untuk x = 0, 1, ..., k
mean dan varians dari distribusi hipergeometri ini adalah :

(Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.4 Distribusi Geometri
Percobaan yang mengandung tindakan yang bebas dan berulang-ulang dapat
menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan peluang q =
1- p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan
sampai munculnya keberhasilan yang pertama, diberikan menurut rumus :
(2.4)
untuk x = 1, 2, 3, ... (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.5 Distribusi Binomial Negatif
Percobaan yang mengandung ulangan yang bebas dan berulang-ulang
dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan
peluang q = 1-p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya
ulangan sampai terjadinya k keberhasilan, diberikan menurut rumus :
(2.5)
untuk x = k, k+1, k+2, ... (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.6 Distribusi Normal
Percobaan yang peubah acak X nya ditentukan oleh parameter µ dan σ2. Jika
X merupakan peubah acak normal dengan rataan µ dan σ2 ragam, maka fungsi
kepekatan peluang peubah acaknya :
(2.6)
Dengan π = 3,14159... dan e = 2,71828... (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
(Walpole,1995).
2.7 Distribusi Gamma
Percobaan yang peubah acaknya adalah lamanya waktu seorang menunggu
sampai sejumlah n kejadian terjadi dengan parameter (αß)
(2.7)
Mean dan varians ditentukan oleh :
µ= αß dan σ2= αß2 (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.8 Distribusi Eksponensial
Distribusi eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi gamma
dengan alfa=1. Peubah acak kontinu yang fungsi kepekatan peluangnya diberikan
oleh:
(2.8)
Rataan dan variansi eksponensial adalah
µ=ß dan σ2=ß2 (Salamah dan Susilaningrum, 2010).
2.9 Distribusi Chi Squere
Distribusi Chi Squere merupakan distribusi khusus gamma dengan α=v/2,
ß=2.
(2.9)
Mean dan varians distribusi ini ditentukan oleh :
µ=v dan σ2=2v (Salamah dan Susilaningrum, 2010.
2.10 Distribusi Peluang Menggunakan Minitab
Dalam menyelesaikan masalah distribusi peluang, dapat digunakan
minitab untuk membantu perhitungan dengan membangkitkan data pada peluang
diskrit dan kontinu tertentu. Cara membangkitkan data (number of rows of data to
generate) menggunakan minitab adalah Calc – Random Data, kemudian akan
muncul berbagai pilihan distribusi, baik diskrit atau kontinu. Berikut adalah
parameter distibusi diskrit dan kontinu :
No
Distribusi
Parameter
1
Poisson
µ : mean
2

Binomial

n : number of trials

p : event probability
3

Hipergeometrik

4

Geometri

5

Binomial Negatif

6

Normal

7

Gamma

8
9

Eksponensial
Chi Squere

n : number of trials
k (M) : event count in popolation
n : sampel size
p : event probability
p : event probability
k : event count in popolation
µ : mean
σ : standart deviation
α : shape parameter
ß : scale parameter
µ : mean
Df (v) : degrees of freedom

(Salamah dan Susilaningrum, 2010).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah data
bangkitan dengan memasukkan karakteristik distribusi distrik dan kontinu pada
minitab. Sumber untuk melakukan penelitian ini kami ambil pada hari Minggu, 21
Oktober 2012 di Gebang Lor 74.
3.2Variabel Penelitian
Variabel penelitian meliputi :
1. Distribusi poisson dengan membangkitkan 1000 data.
2. Distribusi binomial dengan membangkitkan 1000 data.
3. Distribusi hipergeometri dengan membangkitkan 1000 data.
4. Distribusi geometri dengan membangkitkan 1000 data.
5. Distribusi binomial negatif dengan membangkitkan 1000 data.
6. Distribusi normal dengan membangkitkan 1000 data.
7. Distribusi gamma dengan membangkitkan 1000 data.
8. Distribusi eksponensial dengan membangkitkan 1000 data.
9. Distribusi chi squere dengan membangkitkan 1000 data.
3.3 Langkah Analisis
1. Membangkitkan 1000 data pada :
a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4
b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7;
p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6
c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan n=3
dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5
d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7
e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3;
0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,1
f. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1
normal baku dengan µ=0 dan σ=1
g. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4
h. Distribusi Eksponensial dengan µ=4
i. Distribusi Chisquare dengan db=8
2. Membuat histogram pada masing-masing distribusi.
3. Menganalisis histogram pada masing-masing distribusi.
4. Mengambil kesimpulan dan saran.
5. Membuat laporan.
3.4 Flow Chart
Membangkitkan 1000 data pada
Mulai
distribusi diskrit (distribusi paisson,

distribusi binomoal, distribusi
hipergeometri, distribusi geometri,
distribusi binomial negatif) dan
distribusi kontinu (distribusi normal,
distribusi normal baku, distribusi
gamma, distribusi eksponensial dan
distribusi chisquare

dan
Membuat histogram dari masing-masing
distribusi diskrit dan distribusi kontinu
Menganalisis histogram dari masing-masing
distribusi diskrit dan distribusi kontinu
Menganalisis histogram dari masing-masing
distribusi diskrit dan distribusi kontinu

Selesai

Gambar 3.4 Flow chart

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Distribusi Poisson
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Poisson pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4 :
Variable
Poisson1
Poisson2
Poisson3
Poisson4

0.4

Mean StDev
N
1.018 0.9750 1000
2.002 1.401 1000
3.068 1.761 1000
4.082 1.987 1000

Densit y

0.3

0.2

0.1

0.0

0

2

4

6
Dat a

8

10

12

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Poisson

Berdasarkan gambar 4.1 histogram distribusi Poisson dengan
membangkitkan 1000 data untuk µ=1 memiliki standart deviasi 0,9750 maka
kurva semakin tinggi dan tidak terlalu melandai. Pada µ=2 dengan standart
deviasi 1,401 kurva yang berbentuk lebih pendek dan semakin melandai
dibandingkan dengan µ=1. Pada µ=3 dengan standart deviasi 1,761 kurva yang
berbentuk lebih pendek semakin melandai dibandingkan dengan µ=2. Pada µ=4
dengan standart deviasi 1,987 kurva yang berbentuk lebih pendek dan semakin
melandai dibandingkan dengan µ=3. Jadi semakin besar mean dan standart deviasi
maka kurva yang terbentuk adalah kurva dengan ukuran density yang paling
rendah dan akan semakin melandai (melebar), begitu pun jika semakin kecil mean
dan standart deviasi maka kurva yang terbentuk adalah kurva dengan ukuran
density yang paling rendah dan akan semakin mnegecil landainya (menyempit).

4.2 Distribusi Binomial
Berikut ini adalah hasil dari distribusi Binomial dengan membangkitkan
1000 data untuk n==10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7; p=0,9 :
Variable
Binomial1
Binomial2
Binomial3
Binomial4

0.4

Mean StDev
2.984 1.532
5.06 1.620
6.998 1.416
8.962 0.9857

Densit y

0.3

N
1000
1000
1000
1000

0.2

0.1

0.0

0

2

4

Dat a

6

8

10

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Binomial n sama, p beda

Berdasarkan gambar 4.2 histogram distribusi Binomial n sama, p beda
dengan membangkitkan 1000 data, pada p=0,3 (mean=2,984 dan stdev=1,523)
menunjukkan kurva dengan density lebih rendah dari p=0,7 (mean=5,06 dan
stdev=1,620) dan density lebih tinggi dari p=0,5 (mean=6,998 dan stdev=1,416)
serta p=0,3 menunjukkan kurva lebih lebar landainya dari pada p=0,7 dan lebih
kecil dari p=0,5. Pada p=0,5 menunjukkan kurva dengan density paling rendah
dan landainya paling lebar dari p=0,3; p=0,7; p=0,9. Pada p=0,9 (mean=8,962 dan
stdev=0,9857) menunjukkan kurva dengan density paling tinggi dan paling sempit
landainya dari p=0,3; p=0,5; p=0,7. Jadi, semakin besar mean dan standart deviasi
semakin kecil maka kurva akan terbentuk dengan density paling tinggi dan paling
sempit landainya, begitu pula sebaliknya, serta dengan standart deviasi yang
semakin besar maka density menunjukkan yang paling rendah.

Dan berikut ini juga adalah hasil dari percobaan distribusi Binomial pada
minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n==10 dan n=15 dengan p=0,6 :
Variable
Binomial5
Binomial6

0.25

Mean StDev
N
6.008 1.588 1000
9.079 1.956 1000

Densit y

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00

2

4

6

8
Dat a

10

12

14

Gambar 4.3 Histogram Distribusi Binomial n beda, p sama

Berdasarkan gambar 4.3 histogram distribusi Binomial p sama, n beda
dengan membangkitkan 1000 data, pada n=10, p=0,6 (mean=6,008 dan
stdev=1,588) kurva density semakin tinggi dan landainya semakin mengecil dari
n=15, p=0,6 (mean=9,079 dan stdev=1,956). Jadi semakin besar mean dan
standart deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling tinggi dan
landainya semakin kecil, sebaliknya jika mean dan standart deviasi semakin kecil
maka kurva akan memiliki density yang paling rendah dan semakin melandai
(besar).
Kesimpulan untuk gambar 4.2 dan gambar 4.3 adalah jika histogram
distribusi Binomial n sama, p beda maka tinggi density dan lebar landai
bergantung pada mean yang semakin besar dan standart deviasi yang semakin
kecil sedangkan jika p sama, n beda maka semakin besar mean dan standart
deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling tinggi dan landainya
semakin kecil .

4.3 Distribusi Hipergeometri
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Hipergeometri pada
minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk N=10 dan D=3,4 dan n=3 :
Variable
Hypergeometrik1
Hypergeometrik2

0,6

Mean StDev
N
0,894 0,6627 1000
1,225 0,7569 1000

0,5

Densit y

0,4
0,3
0,2
0,1
0,0

0

1

Dat a

2

3

Gambar 4.4 Histogram Distribusi Hipergeometri N dan n sama, D beda

Berdasarkan gambar 4.4 histogram distribusi Hipergeometri p sama, n
beda dengan membangkitkan 1000 data, untuk N=10, D=3, n=3 (mean 0,894 dan
standart deviasi 0,6627) membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai
paling kecil dari kurva yang terbentuk dari N=10, D=4, n=3 (mean=1,225 dan
standart deviasi 0,7569). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka
kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi, sebaliknya semakin
kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density
semakin rendah.
Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Hipergeometri pada
minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk N=10, D=4 dan n=3, n=5 :
0.6

Variable
Hy pergeometrik3
Hy pergeometrik4

0.5

Mean StDev
N
1.185 0.7357 1000
1.967 0.7978 1000

Densit y

0.4

0.3
0.2

0.1

0.0

0

1

2
Dat a

3

4

Gambar 4.5 Histogram Distribusi Hipergeometri N dan D sama, n beda

Berdasarkan gambar 4.5 histogram distribusi Hipergeometri p sama, n
beda dengan membangkitkan 1000 data, untuk N=10, D=4, n=3 (mean=1,185
stdev=0,7457) maka membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai
paling kecil dari kurva yang terbentuk dari N=10, D=4, n=5 (mean=1,967 dan
standart deviasi 0,7978). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka
kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi sebaliknya semakin
kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density
semakin rendah.
Kesimpulan untuk gambar 4.4 dan gambar 4.5 adalah distribusi
Hipergeometri N dan n sama, D beda sama dengan distribusi Hipergeometri N
dan D sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva
akan mengecil landainya dan density semakin tinggi sebaliknya semakin kecil
mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density
semakin rendah.
4.4 Distribusi Geometri
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Geometri pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7 :
Variable
geometri1
geometri2
geometri3

0.5

Mean StDev
N
4.714 4.031 1000
2.033 1.517 1000
1.398 0.7656 1000

Densit y

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

-4.8

0.0

4.8

9.6
14.4
Dat a

19.2

24.0

Gambar 4.6 Histogram Distribusi Geometri

Berdasarkan gambar 4.6 histogram distribusi Geometri dengan
membangkitkan 1000 data untuk p=0,2 (mean=4,714, stdev=4,031) kurva ) maka
membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar
dibandingkan dengan p=0,5 (mean=2,033 stdev=1,517) dan p=0,7 (mean=1,398,
stdev=0.7656). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan
akan melebar landainya dan density semakin rendah sebaliknya semakin kecil
mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density
semakin tinggi.
4.5 Distribusi Binomial Negatif
Berikut ini adalah hasil percobaan dari distribusi Binomial Negatif pada
minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3;
0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9:
0.4

Variable
BinomialNegatif1
BinomialNegatif2
BinomialNegatif3
BinomialNegatif4
BinomialNegatif5
BinomialNegatif6
BinomialNegatif7
BinomialNegatif8
BinomialNegatif9

Densit y

0.3

0.2

Mean
99.99
49.75
25.34
24.98
20.06
16.63
14.31
12.50
11.10

0.1

0.0

30

60

90

120
Dat a

150

180

StDev
29.30
14.33
6.412
6.312
4.512
3.251
2.499
1.738
1.118

N
1000
1000
1000
1000
1000
1000
1000
1000
1000

210

Gambar 4.7 Histogram Distribusi Binomial Negatif n sama, p beda

Berdasarkan gambar 4.7 histogram distribusi Binomial Negatif dengan
membangkitkan 1000 data untuk p=0,1 memiliki mean dan standart deviasi yang
paling tinggi maka membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai
paling lebar dibandingkan dengan p=0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9. Pada
p=0,9 memiliki mean dan standart deviasi yang paling rendah maka membentuk
kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. Jadi semakin besar
mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling
rendah dan landai paling lebar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi
maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil.

Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Binomial Negatif
pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n=10 dan n=15 dengan
p=0,1 :
0,014

Variable
BinomialNegatif10
BinomialNegatif11

0,012

Mean StDev
N
99,46 29,98 1000
149,8 36,11 1000

Densit y

0,010
0,008
0,006
0,004
0,002
0,000

40

80

120

160
Dat a

200

240

280

Gambar 4.8 Histogram Distribusi Binomial Negatif p sama, n beda
Berdasarkan gambar 4.8 histogram distribusi Binomial Negatif dengan
membangkitkan 1000 data untuk n=10, p=0,1 (mean=99,46 dan stdev=29,98)
membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil
dibandingkan dengan n=15, p=0,1. Jadi semakin besar mean dan standart deviasi
maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling
besar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka akan membentuk
kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil.
Kesimpulan untuk gambar 4.7 dan gambar 4.8 adalah distribusi Binomial
Negatif n sama, p beda sama dengan distribusi Binomial Negatif p sama, n beda
yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva
dengan density paling rendah dan landai paling lebar sedangkan semakin kecil
mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling
tinggi dan landai paling kecil.
4.6 Distribusi Normal
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Normal pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2,1:
Variable
Normal1
Normal2

0,4

Mean StDev
N
10,04 1,905 1000
10,05 1,003 1000

Densit y

0,3

0,2

0,1

0,0

4

6

8

10
Dat a

12

14

16

Gambar 4.9 Histogram Distribusi Normal µ sama σ beda

Berdasarkan gambar 4.9 histogram distribusi Normal dengan
membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2 (mean=10,04 dan stdev=1,905)
membentuk kurva dengan density paling rendah dan paling lebar landainya
dibandingkan dengan untuk µ=10 dan σ=1 (mean=10,05 dan stdev=1,005). Jadi
semakin besar mean maka kurva akan semakin melebar landainya, dan semakin
besar sudut deviasi maka kurva menunjukkan density paling rendah. Dan semakin
kecil mean maka kurva akan semakin mengecil landainya, dan semakin besar
sudut deviasi maka kurva menunjukkan density paling tinggi.
Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Normal pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk normal (µ=10 dan σ=2) dan normal baku
(µ=0 dan σ=1):
Variable
Normal1
NormalBak u

0,4

Mean StDev
10,04 1,905
-0,01906 1,015

Densit y

0,3

N
1000
1000

0,2

0,1

0,0

-3

0

3

6
Dat a

9

12

15

Gambar 4.10 Histogram Distribusi Normal µ dan σ beda

Berdasarkan gambar 4.10 histogram distribusi Normal dengan
membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2 (mean=10,04 dan stdev=1,905)
membentuk kurva dengan density paling tinggi dan paling lebar landai
dibandingkan dengan untuk µ=0 dan σ=1 (mean=-0,01906 dan stdev=1,015). Jadi
semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan semakin melebar
landainya, kurva menunjukkan density paling rendah. Sedangkan semakin kecil
mean dan standart deviasi maka kurva akan semakin mengecil landainya serta
kurva menunjukkan density paling tinggi.
Kesimpulan untuk gambar 4.9 dan gambar 4.10 adalah semakin besar
mean maka kurva akan semakin mengecil landainya untuk distribusi Normal µ
sama σ beda dan distribusi Normal µ dan σ beda, sedangkan semakin kecil mean
maka kurva akan semakin melebar landainya untuk distribusi Normal µ sama σ
beda dan distribusi Normal µ dan σ beda. Semakin besar standart deviasi pada
distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling rendah,
sedangkan semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda
kurva menunjukkan density paling tinggi. Semakin kecil standart deviasi pada
distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling tinggi,
sedangkan semakin kecil standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda
kurva menunjukkan density paling rendah.
4.7 Distribusi Gamma
Berikut ini adalah hasil percobaan dari distribusi Gamma pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk σ=1,2 dan ß=4 :
250
219

Fr equency

200

150
120

109

109

100

99
70 66

50

39

31 34
16 19 13
11 13

0

3

6

9

4

12
15
Gamma

12

6

5

2

18

2

0

21

1

0

24

Gambar 4.11 Histogram Distribusi Gamma

Berdasarkan gambar 4.11 histogram distribusi Gamma dengan
membangkitkan 1000 data untuk σ=1,2 dan ß=4, frekuensi tertinggi terdapat pada
data ke 3 sebanyak 219, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data ke 22
dan 24. Jadi semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar
data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah.
4.8 Distribusi Eksponensial
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Eksponensial pada
minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=4 :
261

250

200
F
requency

176

150

150
122
93

100

67

50

38

27 27
13

0

0

6

12

5

5

5

2

4

1

2

18
24
Eksponensial

0

1

0

0

0

0

0

30

0

0

0

1

36

Gambar 4.12 Histogram Distribusi Eksponensial

Berdasarkan gambar 4.12 histogram distribusi Eksponensial dengan
membangkitkan 1000 data untuk µ=4, frekuensi tertinggi terdapat pada data ke 2
sebanyak 281, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data >25. Jadi semakin
kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan
frekuensi yang paling rendah.
4.9 Distribusi Chi Square
Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Chi Square pada minitab
dengan membangkitkan 1000 data untuk db=8 :
120

112

111
105

100

90

86

F
requency

80

82
69

65

60

56

52

40

35
28
19

20

17 18 15

9

0

9

4

8

12

16
ChiSquar e

6

3

20

5

3

3

1

24

0

0

1

0

28

Gambar 4.13 Histogram Distribusi Chi Square

Berdasarkan gambar 4.13 histogram distribusi Chi Square dengan
membangkitkan 1000 data untuk db=8, frekuensi tertinggi terdapat pada data ke 4
sebanyak 112, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data24<data,28. Jadi
semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka
menghasilkan frekuensi yang paling rendah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
•

Pada distribusi poisson emakin besar mean dan standart deviasi semakin
kecil maka kurva akan terbentuk dengan density paling tinggi dan paling
sempit landainya, begitu pula sebaliknya, serta dengan standart deviasi
yang semakin besar maka density menunjukkan yang paling rendah.

•

Pada distribusi Binomial n sama, p beda maka tinggi density dan lebar
landai bergantung pada mean yang semakin besar dan standart deviasi
yang semakin kecil sedangkan jika p sama, n beda maka semakin besar
mean dan standart deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling
tinggi dan landainya semakin kecil .

•

Pada distribusi Hipergeometri N dan

n sama, D beda sama dengan

distribusi Hipergeometri N dan D sama, n beda yakni semakin besar mean
dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density
semakin tinggi sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka
kurva akan melebar landainya dan density semakin rendah.
•

Pada distribusi geometri semakin besar mean dan standart deviasi maka
kurva akan akan melebar landainya dan density semakin rendah sebaliknya
semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil
landainya dan density semakin tinggi.

•

Pada distribusi Binomial Negatif n sama, p beda sama dengan distribusi
Binomial Negatif p sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart
deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan
landai paling lebar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi
maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai
paling kecil.

•

Pada distribusi normal semakin besar mean maka kurva akan semakin
mengecil landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan distribusi
Normal µ dan σ beda, sedangkan semakin kecil mean maka kurva akan
semakin melebar landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan
distribusi Normal µ dan σ beda. Semakin besar standart deviasi pada
distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling
rendah, sedangkan semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal
µ dan σ beda kurva menunjukkan density paling tinggi. Semakin kecil
standart deviasi pada distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva
menunjukkan density paling tinggi, sedangkan semakin kecil standart
deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda kurva menunjukkan density
paling rendah.
•

Pada distribusi gamma semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan
semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah.

•

Pada distribusi eksponensial semakin kecil data maka frekuensi akan
tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling
rendah.

•

Pada distribusi chi squere semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi
dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah.

5.2 Saran
Menggunakan minitab dalam menentukan peluang distribusi akan sangat
berguna karena dalam hal ini minitab dapat mempermudah dalam menentukan
kesimpulan yang random. Gunakan minitab dengan benar dan masukkan data
dengan benar dan sesuai pada tempatnya, serta bacalah grafik dengan seksama
agar mendapatkan hasil yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Wallpole. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia.
Salamah, M dan Distri Susilaningrum. 2010. Modul Praktikum Praktikum
Penghantar Metode Statistika. Surabaya: Jurusan Statistika ITS.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionRani Nooraeni
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikAniklestari1997
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 

La actualidad más candente (20)

Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Poisson distribution
Poisson distributionPoisson distribution
Poisson distribution
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 

Similar a Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu

SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxrajazulvan1
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxNathanaelHartanto
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxDimasPrayuda10
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 adilaniya
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 
statistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxstatistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxDewiRizkiAnggraini1
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarRaden Maulana
 
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxYogaHidayat4
 
Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson hasbun09
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxTriOktariana2
 

Similar a Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu (20)

SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Lapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indahLapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indah
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
DIS.pptx
DIS.pptxDIS.pptx
DIS.pptx
 
STATISTIK 1.pptx
STATISTIK 1.pptxSTATISTIK 1.pptx
STATISTIK 1.pptx
 
statistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptxstatistik1-230110142346-99491649.pptx
statistik1-230110142346-99491649.pptx
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
 
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
 
Makalah poisson
Makalah poisson Makalah poisson
Makalah poisson
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 

Más de Arning Susilawati

UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNI
UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNIUU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNI
UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNIArning Susilawati
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
 
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISME
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISMEPendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISME
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISMEArning Susilawati
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIArning Susilawati
 
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Arning Susilawati
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAArning Susilawati
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 

Más de Arning Susilawati (18)

Perkembangan Televisi
Perkembangan TelevisiPerkembangan Televisi
Perkembangan Televisi
 
Perkembangan Televisi
Perkembangan TelevisiPerkembangan Televisi
Perkembangan Televisi
 
UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNI
UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNIUU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNI
UU ITE atas Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit OMNI
 
Kelp2 prita vs rs omni
Kelp2 prita vs rs omniKelp2 prita vs rs omni
Kelp2 prita vs rs omni
 
Variabel Dummy
Variabel DummyVariabel Dummy
Variabel Dummy
 
Kover pms
Kover pmsKover pms
Kover pms
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISME
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISMEPendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISME
Pendidikan Kewarganegaraan MULTIKULTURALISME
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
 
Rancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2kRancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2k
 
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
 
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
 
RANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAPRANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAP
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu

  • 1. Laporan Praktikum Modul 3 Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu Oleh: Sandrea Willis Sandaru (1312030049) Arning susilawati (1312030063) Asdos: Ary Miftakhul Huda Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generalisasi yang berkaitan dengan inferensia statistik mempunyai unsur ketidakpastian, karena kita hanya mendasarkan pada informasi parsial yang diperoleh dari sebagian saja dari keseluruhan yang menarik perhatian kita. Untuk mengimbangi ketidakpastian itu, pemahaman teori sangatlah mendasar, agar kita dapat menyusun model matematik yang secara teori dapat menjelaskan perilaku populasi yang dibangkitkan oleh percobaan (Walpole,1995). Sebaran (distribusi) peluang diskrit adalah sebuah tabel atau rumus yang mencantumkan semua kemungkinan nilai suatu peubah acak diskrit. Macammacam distribusi diskit diantaranya yaitu distribusi poisson, distribusi binomial, distribusi hipergeometri, distribusi geometri, dan distribusi binomial negatif. Sebaran (distribusi) peluang kontinu tidak dapat disajikan dalam bentuk tabel karena peubah acak kontinu berpeluang nol untuk mengambil tepat salah satu nilainya. Macam-macam distribusi kontinu yaitu distribusi normal, distribusi gamma, distribusi eksponensial, dan distribusi chi squere (Walpole,1995). Dalam pembelajaran ini, kita dapat belajar melihat peluang dari keseluruhan populasi yang diambil dari beberapa sampel dengan menggunakan data primer yang kemudian data pembangkitan dari banyaknya populasi dimasukkan ke dalam minitab. Dengan minitib kita bisa lebih jelas melihat peluang randomnya yang hasil akhir dari random data minitab kemungkinan besar sama dengan pengamatan data primer. Praktikum ini adalah dasar dalam belajar menentukan peluang random tiap permasalahan, dan akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang tengah proses pengerjaan tugas akhir untuk membandingkan hasil penelitian dengan teori. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana karakteristik pada masing-masing disrtibusi diskrit dengan pembangkitan 1000 data pada : a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4 b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7; p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6 c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan n=3 dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5 d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7 e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2;
  • 3. 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,1 2 Bagaimana karakteristik pada masing-masing disrtibusi kontinu dengan pembangkitan 1000 data pada : a. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1 dan normal baku dengan µ=0 dan σ=1 b. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4 c. Distribusi Eksponensial dengan µ=4 d. Distribusi Chisquare dengan db=8 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin didapatkan oleh peneliti untuk penulisan dan penganalisaan dalam modul ini adalah: 1 Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing disrtibusi diskrit dengan pembangkitan 1000 data pada : a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4 b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7; p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6 c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan n=3 dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5 d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7 e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,1 2 Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing disrtibusi kontinu dengan pembangkitan 1000 data pada: a. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1 normal baku dengan µ=0 dan σ=1 b. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4 c. Distribusi Eksponensial dengan µ=4 d. Distribusi Chisquare dengan db=8 1.4 Manfaat Penelitian dan
  • 4. Manfaat penelitian yang ingin diperoleh dari praktikum ini adalah mengetahui dan menganalisis karakteristik distribusi diskrit dan distribusi kontinu melalui program minitab serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan seharihari. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam praktikum ini adalah variabel acak yang mungkin dari distribusi diskrit meliputi distribusi paisson, distribusi binomoal, distribusi hipergeometri, distribusi geometri, distribusi binomial negatif dan distribusi kontinue meliputi distribusi normal, distribusi normal baku, distribusi gamma, distribusi eksponensial dan distribusi chisquare dengan membangkitkan 1000 data. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Paisson Percobaan yang menghasilkan nilai-nilai bagi suatu peubah acak X, yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu tertentu atau disuatu daerah tertentu. Sebaran peluang bagi peubah acak Paisson X, yang menyatakan banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama selang waktu atau daerah tertentu, adalah : (2.1) untuk x = 1, 2, ..... sedangkan dalam hal ini µ adalah rata-rata banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama selang waktu atau dalam daerah yang dinyatakan, dan e = 2,71828... (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.2 Distribusi Binomial Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan hasilnya hanya ada dua
  • 5. kemungkinan yaitu sukses dan gagal dalam n ulangan yang bebas. Bila suatu ulangan binomial mempunyai peluang keberhasilan p dan peluang kegagalan q = 1 – p, maka sebaran peluang bagi peubah acak binomial X, yaitu banyaknya keberhasilan dalan n ulangan yang bebas, adalah : (2.2) untuk x = 0, 1, 2, ... n (Walpole,1995). Mean : µ = n.p Varians : σ2 = n.p.q (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.3 Distribusi Hipergeometri Bila dalam N populasi benda, k benda diantaranya diber label berhasil dan N-k benda lainnya diberi label gagal, maka distribusi peluang bagi peubah acak hopergeometri X yang menyatakan banyaknya keberhasilan dalam contoh acak berukuran n, adalah : (2.3) untuk x = 0, 1, ..., k mean dan varians dari distribusi hipergeometri ini adalah : (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.4 Distribusi Geometri Percobaan yang mengandung tindakan yang bebas dan berulang-ulang dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan peluang q = 1- p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan sampai munculnya keberhasilan yang pertama, diberikan menurut rumus : (2.4) untuk x = 1, 2, 3, ... (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.5 Distribusi Binomial Negatif Percobaan yang mengandung ulangan yang bebas dan berulang-ulang dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan peluang q = 1-p, maka distribusi peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya ulangan sampai terjadinya k keberhasilan, diberikan menurut rumus : (2.5) untuk x = k, k+1, k+2, ... (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.6 Distribusi Normal Percobaan yang peubah acak X nya ditentukan oleh parameter µ dan σ2. Jika X merupakan peubah acak normal dengan rataan µ dan σ2 ragam, maka fungsi
  • 6. kepekatan peluang peubah acaknya : (2.6) Dengan π = 3,14159... dan e = 2,71828... (Salamah dan Susilaningrum, 2010). (Walpole,1995). 2.7 Distribusi Gamma Percobaan yang peubah acaknya adalah lamanya waktu seorang menunggu sampai sejumlah n kejadian terjadi dengan parameter (αß) (2.7) Mean dan varians ditentukan oleh : µ= αß dan σ2= αß2 (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.8 Distribusi Eksponensial Distribusi eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi gamma dengan alfa=1. Peubah acak kontinu yang fungsi kepekatan peluangnya diberikan oleh: (2.8) Rataan dan variansi eksponensial adalah µ=ß dan σ2=ß2 (Salamah dan Susilaningrum, 2010). 2.9 Distribusi Chi Squere Distribusi Chi Squere merupakan distribusi khusus gamma dengan α=v/2, ß=2. (2.9) Mean dan varians distribusi ini ditentukan oleh : µ=v dan σ2=2v (Salamah dan Susilaningrum, 2010. 2.10 Distribusi Peluang Menggunakan Minitab Dalam menyelesaikan masalah distribusi peluang, dapat digunakan minitab untuk membantu perhitungan dengan membangkitkan data pada peluang diskrit dan kontinu tertentu. Cara membangkitkan data (number of rows of data to generate) menggunakan minitab adalah Calc – Random Data, kemudian akan muncul berbagai pilihan distribusi, baik diskrit atau kontinu. Berikut adalah parameter distibusi diskrit dan kontinu : No Distribusi Parameter 1 Poisson µ : mean 2 Binomial n : number of trials p : event probability
  • 7. 3 Hipergeometrik 4 Geometri 5 Binomial Negatif 6 Normal 7 Gamma 8 9 Eksponensial Chi Squere n : number of trials k (M) : event count in popolation n : sampel size p : event probability p : event probability k : event count in popolation µ : mean σ : standart deviation α : shape parameter ß : scale parameter µ : mean Df (v) : degrees of freedom (Salamah dan Susilaningrum, 2010). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah data bangkitan dengan memasukkan karakteristik distribusi distrik dan kontinu pada minitab. Sumber untuk melakukan penelitian ini kami ambil pada hari Minggu, 21 Oktober 2012 di Gebang Lor 74. 3.2Variabel Penelitian Variabel penelitian meliputi : 1. Distribusi poisson dengan membangkitkan 1000 data. 2. Distribusi binomial dengan membangkitkan 1000 data. 3. Distribusi hipergeometri dengan membangkitkan 1000 data.
  • 8. 4. Distribusi geometri dengan membangkitkan 1000 data. 5. Distribusi binomial negatif dengan membangkitkan 1000 data. 6. Distribusi normal dengan membangkitkan 1000 data. 7. Distribusi gamma dengan membangkitkan 1000 data. 8. Distribusi eksponensial dengan membangkitkan 1000 data. 9. Distribusi chi squere dengan membangkitkan 1000 data. 3.3 Langkah Analisis 1. Membangkitkan 1000 data pada : a. Distribusi Poisson untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4 b. Distribusi Binomial untuk (1) n=10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7; p=0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,6 c. Distribusi Hipergeometri untuk (1) N=10 dan D=3,4 dengan n=3 dan (2) N=10 dan D=4 dengan n=3 dan n=5 d. Distribusi Geometri untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7 e. Distribusi Binomial Negatif untuk (1) n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan (2) n=10 dan n=15 dengan p=0,1 f. Distribusi Normal pada normal dengan µ=10 dan σ=2,1 normal baku dengan µ=0 dan σ=1 g. Distribusi Gamma dengan σ=1,2 dan ß=4 h. Distribusi Eksponensial dengan µ=4 i. Distribusi Chisquare dengan db=8 2. Membuat histogram pada masing-masing distribusi. 3. Menganalisis histogram pada masing-masing distribusi. 4. Mengambil kesimpulan dan saran. 5. Membuat laporan. 3.4 Flow Chart Membangkitkan 1000 data pada Mulai distribusi diskrit (distribusi paisson, distribusi binomoal, distribusi hipergeometri, distribusi geometri, distribusi binomial negatif) dan distribusi kontinu (distribusi normal, distribusi normal baku, distribusi gamma, distribusi eksponensial dan distribusi chisquare dan
  • 9. Membuat histogram dari masing-masing distribusi diskrit dan distribusi kontinu Menganalisis histogram dari masing-masing distribusi diskrit dan distribusi kontinu Menganalisis histogram dari masing-masing distribusi diskrit dan distribusi kontinu Selesai Gambar 3.4 Flow chart BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Poisson Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Poisson pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=1, µ=2, µ=3, µ=4 : Variable Poisson1 Poisson2 Poisson3 Poisson4 0.4 Mean StDev N 1.018 0.9750 1000 2.002 1.401 1000 3.068 1.761 1000 4.082 1.987 1000 Densit y 0.3 0.2 0.1 0.0 0 2 4 6 Dat a 8 10 12 Gambar 4.1 Histogram Distribusi Poisson Berdasarkan gambar 4.1 histogram distribusi Poisson dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=1 memiliki standart deviasi 0,9750 maka kurva semakin tinggi dan tidak terlalu melandai. Pada µ=2 dengan standart deviasi 1,401 kurva yang berbentuk lebih pendek dan semakin melandai dibandingkan dengan µ=1. Pada µ=3 dengan standart deviasi 1,761 kurva yang
  • 10. berbentuk lebih pendek semakin melandai dibandingkan dengan µ=2. Pada µ=4 dengan standart deviasi 1,987 kurva yang berbentuk lebih pendek dan semakin melandai dibandingkan dengan µ=3. Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva yang terbentuk adalah kurva dengan ukuran density yang paling rendah dan akan semakin melandai (melebar), begitu pun jika semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva yang terbentuk adalah kurva dengan ukuran density yang paling rendah dan akan semakin mnegecil landainya (menyempit). 4.2 Distribusi Binomial Berikut ini adalah hasil dari distribusi Binomial dengan membangkitkan 1000 data untuk n==10 dengan p=0,3; p=0,5; p=0,7; p=0,9 : Variable Binomial1 Binomial2 Binomial3 Binomial4 0.4 Mean StDev 2.984 1.532 5.06 1.620 6.998 1.416 8.962 0.9857 Densit y 0.3 N 1000 1000 1000 1000 0.2 0.1 0.0 0 2 4 Dat a 6 8 10 Gambar 4.2 Histogram Distribusi Binomial n sama, p beda Berdasarkan gambar 4.2 histogram distribusi Binomial n sama, p beda dengan membangkitkan 1000 data, pada p=0,3 (mean=2,984 dan stdev=1,523) menunjukkan kurva dengan density lebih rendah dari p=0,7 (mean=5,06 dan stdev=1,620) dan density lebih tinggi dari p=0,5 (mean=6,998 dan stdev=1,416) serta p=0,3 menunjukkan kurva lebih lebar landainya dari pada p=0,7 dan lebih kecil dari p=0,5. Pada p=0,5 menunjukkan kurva dengan density paling rendah dan landainya paling lebar dari p=0,3; p=0,7; p=0,9. Pada p=0,9 (mean=8,962 dan stdev=0,9857) menunjukkan kurva dengan density paling tinggi dan paling sempit landainya dari p=0,3; p=0,5; p=0,7. Jadi, semakin besar mean dan standart deviasi semakin kecil maka kurva akan terbentuk dengan density paling tinggi dan paling sempit landainya, begitu pula sebaliknya, serta dengan standart deviasi yang semakin besar maka density menunjukkan yang paling rendah. Dan berikut ini juga adalah hasil dari percobaan distribusi Binomial pada
  • 11. minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n==10 dan n=15 dengan p=0,6 : Variable Binomial5 Binomial6 0.25 Mean StDev N 6.008 1.588 1000 9.079 1.956 1000 Densit y 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 2 4 6 8 Dat a 10 12 14 Gambar 4.3 Histogram Distribusi Binomial n beda, p sama Berdasarkan gambar 4.3 histogram distribusi Binomial p sama, n beda dengan membangkitkan 1000 data, pada n=10, p=0,6 (mean=6,008 dan stdev=1,588) kurva density semakin tinggi dan landainya semakin mengecil dari n=15, p=0,6 (mean=9,079 dan stdev=1,956). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling tinggi dan landainya semakin kecil, sebaliknya jika mean dan standart deviasi semakin kecil maka kurva akan memiliki density yang paling rendah dan semakin melandai (besar). Kesimpulan untuk gambar 4.2 dan gambar 4.3 adalah jika histogram distribusi Binomial n sama, p beda maka tinggi density dan lebar landai bergantung pada mean yang semakin besar dan standart deviasi yang semakin kecil sedangkan jika p sama, n beda maka semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling tinggi dan landainya semakin kecil . 4.3 Distribusi Hipergeometri Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Hipergeometri pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk N=10 dan D=3,4 dan n=3 :
  • 12. Variable Hypergeometrik1 Hypergeometrik2 0,6 Mean StDev N 0,894 0,6627 1000 1,225 0,7569 1000 0,5 Densit y 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 0 1 Dat a 2 3 Gambar 4.4 Histogram Distribusi Hipergeometri N dan n sama, D beda Berdasarkan gambar 4.4 histogram distribusi Hipergeometri p sama, n beda dengan membangkitkan 1000 data, untuk N=10, D=3, n=3 (mean 0,894 dan standart deviasi 0,6627) membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil dari kurva yang terbentuk dari N=10, D=4, n=3 (mean=1,225 dan standart deviasi 0,7569). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi, sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density semakin rendah. Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Hipergeometri pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk N=10, D=4 dan n=3, n=5 : 0.6 Variable Hy pergeometrik3 Hy pergeometrik4 0.5 Mean StDev N 1.185 0.7357 1000 1.967 0.7978 1000 Densit y 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 0 1 2 Dat a 3 4 Gambar 4.5 Histogram Distribusi Hipergeometri N dan D sama, n beda Berdasarkan gambar 4.5 histogram distribusi Hipergeometri p sama, n beda dengan membangkitkan 1000 data, untuk N=10, D=4, n=3 (mean=1,185 stdev=0,7457) maka membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil dari kurva yang terbentuk dari N=10, D=4, n=5 (mean=1,967 dan standart deviasi 0,7978). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density semakin rendah. Kesimpulan untuk gambar 4.4 dan gambar 4.5 adalah distribusi
  • 13. Hipergeometri N dan n sama, D beda sama dengan distribusi Hipergeometri N dan D sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density semakin rendah. 4.4 Distribusi Geometri Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Geometri pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk p=0,2; p=0,5; p=0,7 : Variable geometri1 geometri2 geometri3 0.5 Mean StDev N 4.714 4.031 1000 2.033 1.517 1000 1.398 0.7656 1000 Densit y 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 -4.8 0.0 4.8 9.6 14.4 Dat a 19.2 24.0 Gambar 4.6 Histogram Distribusi Geometri Berdasarkan gambar 4.6 histogram distribusi Geometri dengan membangkitkan 1000 data untuk p=0,2 (mean=4,714, stdev=4,031) kurva ) maka membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar dibandingkan dengan p=0,5 (mean=2,033 stdev=1,517) dan p=0,7 (mean=1,398, stdev=0.7656). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan akan melebar landainya dan density semakin rendah sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi. 4.5 Distribusi Binomial Negatif Berikut ini adalah hasil percobaan dari distribusi Binomial Negatif pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n=10 dengan p=0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9:
  • 14. 0.4 Variable BinomialNegatif1 BinomialNegatif2 BinomialNegatif3 BinomialNegatif4 BinomialNegatif5 BinomialNegatif6 BinomialNegatif7 BinomialNegatif8 BinomialNegatif9 Densit y 0.3 0.2 Mean 99.99 49.75 25.34 24.98 20.06 16.63 14.31 12.50 11.10 0.1 0.0 30 60 90 120 Dat a 150 180 StDev 29.30 14.33 6.412 6.312 4.512 3.251 2.499 1.738 1.118 N 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 210 Gambar 4.7 Histogram Distribusi Binomial Negatif n sama, p beda Berdasarkan gambar 4.7 histogram distribusi Binomial Negatif dengan membangkitkan 1000 data untuk p=0,1 memiliki mean dan standart deviasi yang paling tinggi maka membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar dibandingkan dengan p=0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9. Pada p=0,9 memiliki mean dan standart deviasi yang paling rendah maka membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Binomial Negatif pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk n=10 dan n=15 dengan p=0,1 : 0,014 Variable BinomialNegatif10 BinomialNegatif11 0,012 Mean StDev N 99,46 29,98 1000 149,8 36,11 1000 Densit y 0,010 0,008 0,006 0,004 0,002 0,000 40 80 120 160 Dat a 200 240 280 Gambar 4.8 Histogram Distribusi Binomial Negatif p sama, n beda
  • 15. Berdasarkan gambar 4.8 histogram distribusi Binomial Negatif dengan membangkitkan 1000 data untuk n=10, p=0,1 (mean=99,46 dan stdev=29,98) membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil dibandingkan dengan n=15, p=0,1. Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling besar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. Kesimpulan untuk gambar 4.7 dan gambar 4.8 adalah distribusi Binomial Negatif n sama, p beda sama dengan distribusi Binomial Negatif p sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. 4.6 Distribusi Normal Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Normal pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2,1: Variable Normal1 Normal2 0,4 Mean StDev N 10,04 1,905 1000 10,05 1,003 1000 Densit y 0,3 0,2 0,1 0,0 4 6 8 10 Dat a 12 14 16 Gambar 4.9 Histogram Distribusi Normal µ sama σ beda Berdasarkan gambar 4.9 histogram distribusi Normal dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2 (mean=10,04 dan stdev=1,905) membentuk kurva dengan density paling rendah dan paling lebar landainya dibandingkan dengan untuk µ=10 dan σ=1 (mean=10,05 dan stdev=1,005). Jadi semakin besar mean maka kurva akan semakin melebar landainya, dan semakin besar sudut deviasi maka kurva menunjukkan density paling rendah. Dan semakin kecil mean maka kurva akan semakin mengecil landainya, dan semakin besar sudut deviasi maka kurva menunjukkan density paling tinggi. Dan berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Normal pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk normal (µ=10 dan σ=2) dan normal baku (µ=0 dan σ=1):
  • 16. Variable Normal1 NormalBak u 0,4 Mean StDev 10,04 1,905 -0,01906 1,015 Densit y 0,3 N 1000 1000 0,2 0,1 0,0 -3 0 3 6 Dat a 9 12 15 Gambar 4.10 Histogram Distribusi Normal µ dan σ beda Berdasarkan gambar 4.10 histogram distribusi Normal dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=10 dan σ=2 (mean=10,04 dan stdev=1,905) membentuk kurva dengan density paling tinggi dan paling lebar landai dibandingkan dengan untuk µ=0 dan σ=1 (mean=-0,01906 dan stdev=1,015). Jadi semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan semakin melebar landainya, kurva menunjukkan density paling rendah. Sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan semakin mengecil landainya serta kurva menunjukkan density paling tinggi. Kesimpulan untuk gambar 4.9 dan gambar 4.10 adalah semakin besar mean maka kurva akan semakin mengecil landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan distribusi Normal µ dan σ beda, sedangkan semakin kecil mean maka kurva akan semakin melebar landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan distribusi Normal µ dan σ beda. Semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling rendah, sedangkan semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda kurva menunjukkan density paling tinggi. Semakin kecil standart deviasi pada distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling tinggi, sedangkan semakin kecil standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda kurva menunjukkan density paling rendah. 4.7 Distribusi Gamma Berikut ini adalah hasil percobaan dari distribusi Gamma pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk σ=1,2 dan ß=4 :
  • 17. 250 219 Fr equency 200 150 120 109 109 100 99 70 66 50 39 31 34 16 19 13 11 13 0 3 6 9 4 12 15 Gamma 12 6 5 2 18 2 0 21 1 0 24 Gambar 4.11 Histogram Distribusi Gamma Berdasarkan gambar 4.11 histogram distribusi Gamma dengan membangkitkan 1000 data untuk σ=1,2 dan ß=4, frekuensi tertinggi terdapat pada data ke 3 sebanyak 219, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data ke 22 dan 24. Jadi semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah. 4.8 Distribusi Eksponensial Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Eksponensial pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=4 : 261 250 200 F requency 176 150 150 122 93 100 67 50 38 27 27 13 0 0 6 12 5 5 5 2 4 1 2 18 24 Eksponensial 0 1 0 0 0 0 0 30 0 0 0 1 36 Gambar 4.12 Histogram Distribusi Eksponensial Berdasarkan gambar 4.12 histogram distribusi Eksponensial dengan membangkitkan 1000 data untuk µ=4, frekuensi tertinggi terdapat pada data ke 2 sebanyak 281, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data >25. Jadi semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah.
  • 18. 4.9 Distribusi Chi Square Berikut ini adalah hasil dari percobaan distribusi Chi Square pada minitab dengan membangkitkan 1000 data untuk db=8 : 120 112 111 105 100 90 86 F requency 80 82 69 65 60 56 52 40 35 28 19 20 17 18 15 9 0 9 4 8 12 16 ChiSquar e 6 3 20 5 3 3 1 24 0 0 1 0 28 Gambar 4.13 Histogram Distribusi Chi Square Berdasarkan gambar 4.13 histogram distribusi Chi Square dengan membangkitkan 1000 data untuk db=8, frekuensi tertinggi terdapat pada data ke 4 sebanyak 112, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada data24<data,28. Jadi semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
  • 19. • Pada distribusi poisson emakin besar mean dan standart deviasi semakin kecil maka kurva akan terbentuk dengan density paling tinggi dan paling sempit landainya, begitu pula sebaliknya, serta dengan standart deviasi yang semakin besar maka density menunjukkan yang paling rendah. • Pada distribusi Binomial n sama, p beda maka tinggi density dan lebar landai bergantung pada mean yang semakin besar dan standart deviasi yang semakin kecil sedangkan jika p sama, n beda maka semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan memiliki density yang paling tinggi dan landainya semakin kecil . • Pada distribusi Hipergeometri N dan n sama, D beda sama dengan distribusi Hipergeometri N dan D sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan melebar landainya dan density semakin rendah. • Pada distribusi geometri semakin besar mean dan standart deviasi maka kurva akan akan melebar landainya dan density semakin rendah sebaliknya semakin kecil mean dan standart deviasi maka kurva akan mengecil landainya dan density semakin tinggi. • Pada distribusi Binomial Negatif n sama, p beda sama dengan distribusi Binomial Negatif p sama, n beda yakni semakin besar mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling rendah dan landai paling lebar sedangkan semakin kecil mean dan standart deviasi maka akan membentuk kurva dengan density paling tinggi dan landai paling kecil. • Pada distribusi normal semakin besar mean maka kurva akan semakin mengecil landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan distribusi Normal µ dan σ beda, sedangkan semakin kecil mean maka kurva akan semakin melebar landainya untuk distribusi Normal µ sama σ beda dan distribusi Normal µ dan σ beda. Semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling
  • 20. rendah, sedangkan semakin besar standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda kurva menunjukkan density paling tinggi. Semakin kecil standart deviasi pada distribusi Normal µ sama σ beda maka kurva menunjukkan density paling tinggi, sedangkan semakin kecil standart deviasi pada distribusi Normal µ dan σ beda kurva menunjukkan density paling rendah. • Pada distribusi gamma semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah. • Pada distribusi eksponensial semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah. • Pada distribusi chi squere semakin kecil data maka frekuensi akan tinggi dan semakin besar data maka menghasilkan frekuensi yang paling rendah. 5.2 Saran Menggunakan minitab dalam menentukan peluang distribusi akan sangat berguna karena dalam hal ini minitab dapat mempermudah dalam menentukan kesimpulan yang random. Gunakan minitab dengan benar dan masukkan data dengan benar dan sesuai pada tempatnya, serta bacalah grafik dengan seksama agar mendapatkan hasil yang benar.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Wallpole. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia. Salamah, M dan Distri Susilaningrum. 2010. Modul Praktikum Praktikum Penghantar Metode Statistika. Surabaya: Jurusan Statistika ITS.