SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
PETA KONSEP                           •   Herman Heller
                                         •   Oliver Cromwell
             Pengertian Dasar Negara     •   Lasalle
                                         •   Bolingbroke
                                         •   C.F. Strong


HUBUNGAN DASAR          Pengertian
NEGARA DENGAN           Konstitusi
  KONSTITUSI

                                 Sifat dan Fungsi Konstitusi

             Substansi           Kedudukan Konstitusi
          Konstitusi Negara
                                 Cara Membentuk dan Meru-
                                    bah Konstitusi
Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah pedoman dalam mengatur
kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara
yang mencakup berbagai bidang kehidupan

 Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang berkedudukan
 sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta
 sebagai sumber segala sumber hukum (TAP. MPRS
 No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No.
 IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR
 No.XVIII/MPR/1998 .
Pengertian Konstitusi
 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan
  dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar
  (droit constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk
  dokumen tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor
  Bolingbroke).

 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi”
  berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi
  constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai
  peraturan-peraturan dasar negara, contoh UUD 1945
  (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
Secara operasional fungsi suatu
  konstitusi
sebagai berikut :

• Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif
• Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga
  negara
• Menentukan lembaga negara bekerja sama satu
  dengan lainnya
• Menentukan hubungan di antara lembaga negara
• Menentukan pembagian kekuasaan dalam
  negara, baik yang sifatnya horizontal maupun
  vertikal
• Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan
  sewenang-wenang penguasa
• Menjadi landasan struktural penyelenggaraan
  pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
Memuat tentang ;
Substansi     Tujuan negara,
Konstitusi    Lembaga negara,
              Pembagian kekuasaan,
              Hak asasi manusia,
              Sistem pemerintahan,
              Hubungan pusat dan daerah,
              Prosedur penyelesaian pertikaian,
              Pengawasan penjabat negara &
              perubahan konstitusi.
Kedudukan Pembukaan UUD
   1945 Negara Kesatuan RI
         Tahun 1945.
• Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi
  dan aspirasi, tekad dan semangat bangsa
  Indonesia, serta cita hukum dan cita moral yang ingin
  ditegakkan dalam lingkungan nasional maupun
  internasional.
• Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma
  fundamental. Rumusan kata dan kalimatnya
  tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk
  MPR hasil pemilu. Penguba-han Pembukaan
  UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita
  moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan
  dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan
 batang tubuh UUD 1945, mempunyai kedudukan :
• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka
  Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang
  terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok
  Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD
  1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada
  batang tubuh UUD 1945.
• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi
  dan mempunyai kedudukan lebih tinggi.
• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara
  fundamental yang menentukan adanya UUD Negara
  tersebut (sumber hukum dasar).
• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok
  pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD
  1945.
Makna Yang Terkandung
        Pembukaan UUD 1945

• Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia
  dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam
  segala bentuk.
• Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh
  bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan
  dalam melawan penjajah.
• Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur
  bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang
  Mahakuasa.
• Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus
  tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD,
  Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
. Tata Urutan Peraturan
Perundangan Yang Berlaku di
          Indonesia
  1.UUD 1945
  2.Ketetapan MPR
  3.Undang-undang
  4.Peraturan Pemerintah
  5.Per. Pelaksana Lainya
  6.Keputusan Presiden

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
dimahana
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
anik1985
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Anggit Dwi A
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
Adinda siti Hapsoh
 
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannyaPKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
SMPN 21 KOta Serang
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
MAHASISWI
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
Rini Dwi
 

La actualidad más candente (20)

Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannyaPKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
Hukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaHukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di Indonesia
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
 

Similar a Dasar negara dan konstitusi

Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Iko Ishva
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
Ady Prakoso
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
vyahadi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
wowwwwwiii
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
tasinit
 

Similar a Dasar negara dan konstitusi (20)

Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptx
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptxPPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.ppt
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
Hubungan_Pancasila_dan_UUD_45_ppt.ppt
Hubungan_Pancasila_dan_UUD_45_ppt.pptHubungan_Pancasila_dan_UUD_45_ppt.ppt
Hubungan_Pancasila_dan_UUD_45_ppt.ppt
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 

Dasar negara dan konstitusi

  • 1. DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
  • 2. PETA KONSEP • Herman Heller • Oliver Cromwell Pengertian Dasar Negara • Lasalle • Bolingbroke • C.F. Strong HUBUNGAN DASAR Pengertian NEGARA DENGAN Konstitusi KONSTITUSI Sifat dan Fungsi Konstitusi Substansi Kedudukan Konstitusi Konstitusi Negara Cara Membentuk dan Meru- bah Konstitusi
  • 3. Pengertian Dasar Negara Dasar negara adalah pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum (TAP. MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No. IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR No.XVIII/MPR/1998 .
  • 4. Pengertian Konstitusi  Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).  Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara, contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
  • 5. Secara operasional fungsi suatu konstitusi sebagai berikut : • Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif • Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara • Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya • Menentukan hubungan di antara lembaga negara • Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal • Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa • Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
  • 6. Memuat tentang ; Substansi  Tujuan negara, Konstitusi  Lembaga negara,  Pembagian kekuasaan,  Hak asasi manusia,  Sistem pemerintahan,  Hubungan pusat dan daerah,  Prosedur penyelesaian pertikaian,  Pengawasan penjabat negara &  perubahan konstitusi.
  • 7. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan RI Tahun 1945. • Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan nasional maupun internasional. • Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan kalimatnya tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Penguba-han Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
  • 8. Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan batang tubuh UUD 1945, mempunyai kedudukan : • Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945. • Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan lebih tinggi. • Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar). • Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
  • 9. Makna Yang Terkandung Pembukaan UUD 1945 • Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk. • Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah. • Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. • Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
  • 10. . Tata Urutan Peraturan Perundangan Yang Berlaku di Indonesia 1.UUD 1945 2.Ketetapan MPR 3.Undang-undang 4.Peraturan Pemerintah 5.Per. Pelaksana Lainya 6.Keputusan Presiden