SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 78
Descargar para leer sin conexión
ii
KATA
PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan
penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar
dan menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar
dan menengah adalah untuk memastikan penyelenggaraan
pendidikan dasar dan menengah oleh satuan pendidikan
di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME). SPMI dilaksanakan oleh satuan pendidikan,
sedangkan SPME dilaksanakan oleh institusi di luar satuan
pendidikan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah,
Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi
Sekolah/Madrasah.
iii
Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut
dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
tugas dan kewenangannya akan memperkuat upaya satuan
pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan oleh
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ini merupakan
petunjuk pelaksanaan yang dapat dipelajari semua pihak
terkait dalam penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan
(SPMP) sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
Untuk itu semua pihak diharapkan dapat memanfaatkan buku
ini sebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan tugasnya
dalam mewujudkan pelayanan pendidikan bermutu guna
mendorong peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
				 Jakarta, Januari 2016
				 Direktur Jenderal Pendidikan
				 Dasar dan Menengah
				 Hamid Muhammad, Ph.D.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1	 Latar Belakang
1.2	 Tujuan
BAB 2 SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 		
	 DASAR DAN MENENGAH
2.1	 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan 			
	 Dasar dan Menengah
2.2	 Sistem Penjaminan Mutu Internal
2.3	 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal	
2.4	 Pembagian Peran Lembaga Dalam 				
	 Sistem enjaminan Mutu Eksternal	
2.5	 Roadmap Penjaminan Mutu Pendidikan
BAB 3 TUGAS DAN FUNGSI LPMP DALAM 			
	 IMPLEMENTASI PMP	
3.1	 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
3.2	 Peran Strategis LPMP dalam
	 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 			
	 Pendidikan Dasar dan Menengah	
3.3	 Pembagian Tugas Antar Unit Berdasarkan
	 Struktur Organisasi LPMP	
3.4	 Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP	
ii
iv
vi
viii
2
3
5
8
9
10
15
	
17
21
24
25
30
38
40
v
46
47
58
59
62
BAB 4 KERANGKA IMPLEMENTASI	
4.1	 Tugas LPMP Dalam Implementasi Penjaminan 		
	 Mutu Pendidikan	
4.2	 Jadwal Pelaksanaan Implementasi SPMP di LPMP	
4.3	 Kebutuhan Kompetensi SDM Pada LPMP	
BAB 5 PENUTUP
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di
	 LPMP dalam Penjaminan Mutu Pendidikan	
Tabel 4.1 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 		
	 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu	
Tabel 4.2 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 		
	 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu	
Tabel 4.3 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 		
	 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan	
Tabel 4.4 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 		
	 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan	
Tabel 4.5 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 		
	 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah	
Tabel 4.6 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 		
	 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah	
Tabel 4.7 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 		
	 dalam Kegiatan Pengembangan
	 Sekolah Model	
Tabel 4.8. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 		
	 dalam Kegiatan Pengembangan
	 Sekolah Model	
Tabel 4.9 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 		
	 dalam Kegiatan Pengembangan Pengimbasan	
Tabel 4.10 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2
	 dalam Kegiatan Pengembangan Model 		
	 Pengimbasan	
41
48
49
50
50
52
52
54
55
57
57
vii
Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu 			
	 Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2016	
Tabel 4.12 Kebutuhan SDM dalam Pelaksanaan SPMP 		
	 oleh LPMP	
58
60
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar 		
	 dan Menengah	
Gambar 2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)	
Gambar 2.3 Siklus Pemenuhan Mutu Secara 			
	 Berkelanjutan di Satuan Pendidikan	
Gambar 2.4 Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu 		
	 Internal	
Gambar 2.5 Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 	
	 Internal (SPMI) di Setiap Satuan Pendidikan	
Gambar 2.6 Posisi dan Peran masing-masing Lembaga 		
	 dalam SPME	
Gambar 2.7 Target Capaian Persentase Sekolah Berbasis 		
	 SNP dan Berbudaya Mutu 2016-2019	
Gambar 3.1 Mekanisme Pelaksanaan Penjaminan Mutu 		
	 Pendidikan di LPMP	
Gambar 3.2 Tahapan Pemetaan Mutu Pendidikan
	 Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah	
Gambar 3.3 Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan 		
	 Mutu Pendidikan di Daerah	
Gambar 3.4 Pengembangan Sekolah Model dan 		
	 Pengimbasan	
Gambar 3.5 Sekolah Inti dan Sekolah Imbas	
Gambar 3.6 Diagram Alur Pengembangan Peta Mutu 		
	 Pendidikan Dasar dan Menengah	
Gambar 3.7 Sistem Informasi Pendidikan Jenjang 			
	 Pendidikan Dasar dan Menengah	
9
11
12
13
15
16
21
27
31
33
34
35
36
38
ix
Gambar 3.8 Pembagian Tugas dan Fungsi dalam 			
	 Implementasi PMP di LPMP Eselon 3	
Gambar 3.9 Pembagian Tugas dan Fungsi dalam 			
	 Implementasi PMP di LPMP Eselon 2	
Gambar 4.1 Diagram Alur Pengumpulan Data Mutu	
Gambar 4.2 Diagram Alur Pemetaan Mutu	
Gambar 4.3 Diagram Alur Fasilitasi Pemerintah Daerah	
Gambar 4.4 Diagram Alur Pengembangan Sekolah 		
	 Model	
Gambar 4.5 Diagram Alur Pengimbasan	
39
39
47
49
51
54
56
x
Halaman ini sengaja dikosongkan
3
1.1	 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan
Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
salingterkaitsecaraterpaduuntukmencapaitujuanpendidikan
nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Standar Nasional Pendidikan diamanatkan bahwa setiap
Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan
mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan.
DilainpihakdengandiberlakukannyaUndang-undangNomor
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berdampak
terhadap pengelolaan pendidikan di daerah. Kebijakan
otonomi pendidikan sangat berpengaruh positif terhadap
berkembangnya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang
berbasis kepada kebutuhan dan tantangan yang dihadapi
daerah. Keragaman potensi sumberdaya pendidikan di
daerah menyebabkan mutu lulusan sekolah sangat bervariasi.
Keberadaan satuan pendidikan baik secara jenjang dan jenis
yang tersebar di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia
memiliki keragaman kebutuhan masyarakat, layanan proses
pendidikan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan
kependidikan, serta mutunya.
4
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pendidikan
dasar dan menengah merupakan tanggungjawab satuan
pendidikan yang harus didukung oleh pemerintah daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan
masing-masing serta peran serta masyarakat. Pada level
Pemerintah Pusat (selanjutnya disebut Pemerintah)
penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pendidikan
dasar dan menengah dilaksanakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan
Kementerian Dalam Negeri serta instansi terkait lainnya. Pada
level Pemerintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, LPMP dan Kantor Wilayah Departemen
Agama,sedangkan pada level pemerintah daerah Kabupaten/
Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor … Tahun 2016, satuan
pendidikan harus menjalankan budaya mutu pendidikan.
Guna mencapai terjadinya budaya mutu di satuan pendidikan,
satuan pendidikan akan disiapkan dan dibimbing oleh Dinas
PendidikandanLembagaPenjaminanMutuPendidikan(LPMP)
di wilayah provinsi.Guna menjamin terlaksananya penjaminan
mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, perlu dikembangkan suatu sistem dan mekanisme
impementasi penjaminan mutu pendidikan untuk memberi
arahan/pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam
menjalankan penjaminan mutu pendidikan.
5
1.2	Tujuan
Tujuan dari penyusunan Petunjuk Pelaksanaan dari Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) adalah untuk:
1.
2.
Memberikan arahan kepada LPMP dalam
melaksanakan tugas dan fungsi penjaminan mutu
pendidikan untuk SD, SM, SMA, dan SMK, mulai dari
pemetaan mutu pendidikan, perencanaan program
peningkatan mutu, pendampingan dan pemberian
fasilitasi kepada pemerintah daerah dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah
untuk mencapai standar nasional pendidikan.
Memberikan pedoman kepada LPMP dalam membina
sekolah untuk melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan dalam rangka budaya pengembangan
mutu dan mengimbaskannya ke sekolah lain di
sekitarnya.
6
Halaman ini sengaja dikosongkan
7
8
9
2.1	 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan 		
	 Dasar dan Menengah
Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) Dasar dan
Menengah terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Eksternal (SPME)
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Seperti terlihat pada Gambar 2.1, Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) sebagai poros dari sistem penjaminan
pendidikan dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan. Sementara
itu, Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) dilaksanakan
oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai fungsi
10
regulator, pengendalian dan fasilitasi peningkatan mutu,
Badan/Lembaga Standar Pendidikan yang memiliki fungsi
dalam pengembangan Standar Nasional Pendidikan, dan
Badan/Lembaga Akreditasi. Kedua sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah tersebut ditunjang oleh
Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan.
2.2	 Sistem Penjaminan Mutu Internal
1. Siklus SPMI di Sekolah
Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan
pada Gambar 2.2 merupakan suatu siklus yang kontinu
yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin
peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan serta
terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam
menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan
pendidikan merupakan upaya terpadu dan sistematis antara
seluruh pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi
Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha,
dan bekerja sama dengan komite sekolah.
Sistempenjaminanmutupendidikandisekolahdibagimenjadi
lima tahapan yaitu: i) pemetaan mutu; penyusunan rencana
peningkatan mutu; ii) implementasi rencana peningkatan
mutu; iii) evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar
mutu pendidikan. Guna mengetahui capaian sekolah dalam
hal mutu pendidikan pada saat akan menjalankan SPMI
yang pertama kali, langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan dokumen
11
evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi
diri dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan
acuan di dalam menetapkan visi, misi dan kebijakan sekolah
dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan.
Gambar 2.2. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah
dicapai (sebagai baseline) selanjutnya dilakukan langkah
kedua yaitu penyusunan rencana peningkatan mutu
pendidikan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan,
pengembangansekolahdanrencanaaksi.Selanjutnyarencana
pemenuhan tersebut dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu
implementasi rencana peningkatan mutu selama periode
tertentu(semesteratautahunajaran).Setelahperencanaandan
pengembangan sekolah tersebut diimplementasikan selama
12
periode tertentu, dilakukan langkah keempat yaitu evaluasi/
audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan
peningkatan mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Laporan dari hasil evaluasi adalah; (i) pemenuhan 8
SNP, dan (ii) hasil implementasi dari rencana aksi. Dari hasil
evaluasi/audit kemudian dilakukan langkah kelima yaitu
penetapan standar mutu baru yang lebih tinggi apabila
capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai SNP. Dengan
demikian penerapan sistem penjaminan mutu bukanlah hanya
ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai pada SNP namun
mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan dimana
semua komponen di sekolah memiliki jiwa pembelajar dan
selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
jaman. Siklus pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah
seperti disajikan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan
Pendidikan
13
2. Pembagian Peranan dalam Pengembangan SPMI di 		
Sekolah
Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal,sekolah
membentukTim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah.Secara
organisasi, posisi dari Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Agar tidak terjadi tumpang-tindih peranan antara
kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah
dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah, dilakukan pembagian peranan sebagai berikut:
Tugas Sekolah :
a.	
b.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan
mengembangkan SPMI
Menyusun dokumen SPMI
14
c.
d.
e.
f.
g.
Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah :
a.
b.
c.
d.
e.
Membuat perencanaan peningkatan mutu yang
dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah
Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam
pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran
Menetapkan standar baru dan menyusun strategi
peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi
Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan
pendidikan; dan
Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.
Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di
tingkat satuan pendidikan
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam
pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan
berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
pendidikan;
Melakukan monitoring dan evaluasi proses
pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
dan
Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
15
3. Hasil Sistem Penjaminan Mutu Internal
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya
peningkatan mutu pendidikan pada level sekolah dari waktu
ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 2.5. Skor tersebut
adalah untuk setiap standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan.
Keberhasilan SPMI di setiap satuan pendidikan ditunjukkan
oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan
penilaian. Namun demikian, dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan di sekolah, tidak harus dipaksakan menaikkan
skor seluruh 8 standar pada periode yang sama.
Gambar 2.5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
di Setiap Satuan Pendidikan
2.3.	 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
Seperti telah disajikan pada Gambar 2.1, Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal dilakukan oleh Badan/Lembaga Standar
Pendidikan, Badan/Lembaga Akreditasi Satuan Pendidikan,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Pada Gambar 2.6 posisi
lembaga-lembaga tersebut dalam SPME dijelaskan lebih rinci.
16
Gambar 2.6. Posisi dan Peran masing-masing Lembaga dalam SPME
Pada Gambar 2.6 terlihat bahwa posisi LPMP merupakan
kepanjangan tangan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Peran LPMP adalah
melaksanakan pemetaan mutu pendidikan di wilayah binaan
masing-masing dan melaksanakan fasilitasi dan supervisi ke
sekolah dalam penjaminan mutu pendidikan. Sesuai dengan
Permendiknas No 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata
KerjaLembagaPenjaminanMutuPendidikan,LPMPmempunyai
tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, selain menjalankan fungsi pelaksanaan urusan
administrasi, LPMP menyelenggarakan fungsi:
a.
b.
Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
17
c.
d.
e.
2.4 Pembagian Peran Lembaga Dalam 		
	 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal	
Agar tercipta harmonisasi antar lembaga dalam pelaksanaan
SPME, disusun pembagian tugas sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
bertugas:
a.
b.
c.
d.
Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional
pendidikan;
Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dalam penjaminan mutu pendidikan;
Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu
pendidikan;
Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI-Dikdasmen
dan SPME-Dikdasmen;
Menyusun dan mengembangkan pedoman SPMI-
Dikdasmen;
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen;
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap SDM
pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan
SPME;
18
e.
f.
g.
h.
Dalam menjalankan peran tersebut, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang bertugas:
a.
b.
c.
d.
Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-
Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam
sistem informasi mutu pendidikan;
Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan
pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
Mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan menengah; dan
Menyusun laporan dan rekomendasi strategi
peningkatan mutu pendidikan kepada Menteri
berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan.
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen;
Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-
Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam
sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota;
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap SDM
pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan
SPME;
Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan
mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/
kotakepadaDirjenDikdasmenberdasarkanpemetaan
mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/
kota sesuai kewenangan dan wilayahnya; dan
19
e.
2. Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi bertugas:
a.
b.
c.
d.
e.
Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan
mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/
kota kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI-Dikdasmen
pada satuan pendidikan menengah dan satuan
pendidikan khusus;
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, pengawasan, dan pengendalian
satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-
Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan
satuan pendidikan khusus;
Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan
pendidikan menengah dan satuan pendidikan
khusus berdasarkan data dan informasi dalam sistem
informasi mutu pendidikan;
Melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh
satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
dan
Menyusun rencana strategis peningkatan mutu
pendidikan berdasarkan hasil pemetaan pendidikan
sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing.
20
Dalam menjalankan peran tersebut, Pemerintah Provinsi
dibantu oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (TPMP
Provinsi) yang bertugas:
a.
b.
c.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
Dalam menjalankan peran tersebut, Pemerintah Kabupaten/
Kota dibantu oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Kabupaten/Kota (TPMP Kabupaten/Kota) yang bertugas:
a.
b.
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen
pada satuan pendidikan menengah dan satuan
pendidikan khusus;
Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-
Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan
satuan pendidikan khusus berdasarkan data dan
informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di
tingkat provinsi;
Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan
mutu pendidikan di tingkat provinsi kepada
Pemerintah Provinsi.
Melakukan pembinaan, pe mbimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen
pada satuan pendidikan dasar;
Melakukan pemetaan mutu pendidikan dan
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan
pendidikan dasar berdasarkan data dan informasi
dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat
kabupaten/kota; dan
21
c.
2.5	 Roadmap Penjaminan Mutu 			
	Pendidikan	
Sejalan dengan semangat perubahan yang menjadi target
pembangunan 2015-2019, Pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengakselerasi peningkatan
mutu pendidikan melalui pelaksanaan sistem penjaminan
mutu pendidikan. Milestones capaian penjaminan mutu
pendidikan ditunjukkan dalam Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Target Capaian Persentase Sekolah Berbasis SNP dan
Berbudaya Mutu 2016-2019
Target-target ambisius ini disusun oleh pemerintah
untuk menjamin layanan pendidikan di Indonesia dapat
menghasilkan generasi muda yang unggul dan berkarakter
untuk menyongsong era globalisasi.
Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan
mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota kepada
Pemerintah Kabupaten/kota.
22
Halaman ini sengaja dikosongkan
23
24
25
3.1 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan	
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sesuai dengan
namanya mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah di provinsi berdasarkan
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan
Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, menurut Permendikbud tersebut, LPMP
menyelenggarakan fungsi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LPMP adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.Dengan demikian,LPMP merupakan kepanjangan
tangan Pemerintah di daerah. LPMP memiliki sejarah panjang
dan pada periode pemerintahan yang berbeda, berada di
Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi
mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional
pendidikan;
Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dalam penjaminan mutu pendidikan;
Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu
pendidikan; dan
Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
26
bawah naungan Eselon I yang berbeda pula. Tugas sebagai
lembaga penjaminan mutu pendidikan mulai terlihat nyata
ketika LPMP berada di bawah Badan SDMPK dan PMP (pada
periode Pemerintahan 2010 – 2014). Keberadaan LPMP di
bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
merupakan hal yang tepat walaupun pada Ditjen Dikdasmen
tidak terdapat unit atau eselon yang membawahi langsung
LPMP.
Pengalaman melaksanakan penjaminan mutu pendidikan,
khususnya penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
ketika berada di bawah naungan Badan SDMPK dan PMP,
menjadi bekal yang sangat berharga untuk melanjutkan tugas
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ke depan.
Pengalaman tersebut antara lain dalam pengembangan
pemetaan mutu pendidikan melalui Evaluasi Diri Sekolah
(EDS), pengembangan Sekolah Berbasis SNP (SBSNP), dan
pengembangan jejaring mutu pendidikan. Dengan demikian,
proses bisnis yang selama ini dilakukan oleh LPMP tidak akan
mengalami banyak perubahan. Proses Bisnis penjaminan
mutu pendidikan di LPMP tersebut dapat dilihat pada Gambar
3.1.
27
Gambar 3.1. Mekanisme Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan di LPMP
Proses bisnis penjaminan mutu pendidikan di LPMP dimulai
dari aspek kelembagaan/organisasi yang terdiri atas
pengembangan organisasi LPMP dan pengembangan SDM
LPMP. Segala kegiatan di LPMP tidak akan berjalan bila tidak
ditunjang oleh adanya SDM yang andal. Secara organisasi,
LPMP perlu menjalin kerjasama dengan Instansi lain di wilayah
masing-masing antara lain dengan Pemerintah Daerah
(Provinsi dan Kabupaten/Kota), LPTK, Perguruan Tinggi lain,
dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam rangka pengembangan sistem penjaminan mutu
pendidikan, SDM LPMP harus melakukan fasilitasi ke Dinas
Pendidikan. Dalam aspek ini, LPMP melaksanakan beberapa
kegiatanyaitumelakukansosialisasi/promosimutupendidikan
kepada para pemangku kepentingan, melakukan fasilitasi ke
Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/
28
Kota, membangun kerjasama dengan Pemerintah Daerah
(Provinsi dan Kabupaten/Kota), serta melakukan fasilitasi ke
sekolah. Selain itu, LPMP juga bertugas melakukan Pemetaan
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Melalui kegiatan-
kegiatan tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan
komitmen para pemangku kepentingan dalam penjaminan
mutu pendidikan dasar dan menengah. Demikian pula mutu
pendidikan dari waktu ke waktu dapat diketahui,sebagai dasar
untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan. Pada akhirnya
akan terbangun budaya mutu pada individu maupun pada
institusi pemangku kepentingan, termasuk di lingkungan
sekolah.
Secara struktur organisasi, ada dua level struktur organisasi
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), yaitu LPMP
Eselon 3 dan LPMP Eselon 2.
LPMP Eselon 3:
Pada 28 LPMP Eselon 3 pembagian tugas penjaminan mutu
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
2.
SeksiSistemInformasimelakukantugaspengumpulan
data untuk pemetaan mutu. Tugas tersebut dilakukan
melalui kegiatan-kegiatan pengumpulan, verifikasi
dan validasi, dan pengelolaan data mutu pendidikan.
Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi melaksanakan
tugas perencanaan pendidikan. Tugas tersebut
dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan identifikasi
permasalahan, analisis data mutu pendidikan,
penyusunan peta mutu pendidikan, dan penyusunan
perencanaan peningkatan mutu pendidikan.
29
3.
4.
Khusus untuk LPMP Sulawesi Barat dan Papua Barat, fungsi
sistem informasi dan pemetaan mutu digabungkan dalam 1
seksi.
LPMP Eselon 2:
Pada LPMP Eselon 2 di 3 LPMP (LPMP Sumatera Barat, LPMP
Jawa Tengah, dan LPMP Sulawesi Selatan) pembagian
tugas penjaminan mutu pendidikan dalam kerangka Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) adalah:
1.
Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan
melaksanakan tugas fasilitasi peningkatan mutu
pendidikan. Tugas tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan-kegiatan penyiapan fasilitator daerah
(provinsi dan kabupaten/kota), pengembangan
sekolah model, dan pengimbasan sekolah model
dari sekolah inti ke sekolah imbas, serta membantu
pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan ke
sekolah inti dan sekolah imbas.
Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan tugas
perencanaan anggaran, kepegawaian dan tugas-
tugas pendukung lainnya.
Bidang Pemetaan Mutu dan Supervisi melaksanakan
tugas pemetaan mutu pendidikan dan tugas
perencanaan mutu pendidikan. Dalam tugas
pemetaan mutu pendidikan, Bidang Pemetaan Mutu
dan Supervisi melakukan tugas melalui pengumpulan
data mutu pendidikan, pengelolaan data mutu,
analisis data, dan penyusunan peta mutu pendidikan.
30
2.
3.
Dengan adanya variasi tersebut penjabaran tugas di LPMP
akan disajikan mengikuti pola tersebut.
3.2 Peran Strategis LPMP dalam Implementasi
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
	 Dasar dan Menengah
LPMP sebagai subsistem Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah memegang peran kunci didalam
mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan di
daerah. Dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat 5 peranan penting
yang dilaksanakan oleh LPMP, yaitu: (1) Pengumpulan Data
Mutu Pendidikan, (2) Pengembangan Kapasitas SDM, (3)
Pengembangan Sekolah Model dan Pengimbasannya, dan
Dalam tugas perencanaan mutu Bidang Pemetaan
Mutu dan Supervisi melakukan tugas melalui
identifikasi permasalahan, analisis mutu pendidikan
dan perencanaan mutu.
Bidang Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan
melaksanakan tugas penyiapan fasilitator daerah
(provinsi dan kabupaten/kota) dan pengembangan
sekolah model, pengimbasan sekolah model dari
sekolah inti ke sekolah imbas, dan membantu
pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan ke
Sekolah Inti dan Sekolah Imbas.
Bagian Umum melaksanakan tugas perencanaan
anggaran penjaminan mutu di LPMP dan tugas-tugas
pendukung lainnya.
31
(4) Penyusunan Peta Mutu dan Rencana Pemenuhan Mutu
Pendidikan, serta menjamin (5) Pengelolaan dan layanan
data dan informasi mutu pendidikan berbasis pada Sistem
Informasi Mutu.
1. Pengumpulan Data Mutu Pendidikan Jenjang 		
Pendidikan Dasar dan Menengah
Salah satu kegiatan penting dalam Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal adalah pengumpulan data mutu jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Pengumpulan data
mutu ditujukan untuk menjaring data pemenuhan mutu
di setiap satuan pendidikan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Pengumpulan data mutu
pendidikan terbagi dalam tiga tahapan utama, yaitu
penyiapan SDM, persiapan pemetaan, dan pelaksanaan
pemetaan mutu (Gambar 3.2).
Gambar 3.2. Tahapan Pemetaan Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
32
Penyiapan SDM terdiri atas penyiapan Fasilitator Nasional,
Penyiapan Fasilitator Daerah, dan Pelatihan Pengawas
(sebagai petugas pengisian instrumen pendataan). Tahap
persiapan pemetaan terdiri atas sosialisasi dan penyiapan
data penunjang. Tahap pelaksanaan pemetaan terdiri atas
pengisianinstrumen,“dataentry”dalamtabulasidata,verifikasi
dan validasi data, dan penerbitan database pemetaan mutu.
Berdasarkan database selanjutnya dikembangkan peta mutu
dan rencana pemenuhan mutu.
2. Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu 	
Pendidikan
Dalam suatu program atau sistem, peran SDM sangat penting.
Oleh karena itu dalam SPMP perlu disiapkan SDM yang
berdedikasi dan andal.
Pengembangan kapasitas SDM di daerah ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan SDM LPMP dan SDM
Pemerintah Daerah dalam menjalankan sistem penjaminan
mutu pendidikan, serta memfasilitasi kapasitas sekolah
dalam melaksanakan penjaminan mutu secara mandiri.
Substansi yang akan dikerjakan oleh SDM SPMP adalah:
(1) pemetaan mutu pendidikan, (2) penyusunan laporan
peta mutu pendidikan, (3) pembinaan sekolah dalam
melaksanakan PMP, yaitu dalam pelaksanaan aktivitas SPMI,
pengembangan Unit PMP, dan penyusunan dokumen mutu.
Sama seperti pada tahapan pemetaan mutu pendidikan,
tahapan pengembangan SDM dimulai dengan penyiapan
fasilitator nasional, penyiapan fasilitator daerah, dan pelatihan
33
pengawas. Selanjutnya dilakukan pembentukan Tim
Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) baik TPMPD
Provinsi maupun TPMPD Kabupaten/Kota. Penerapan SPMP di
daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) hanya akan terlaksana
dengan baik bila telah ada SDM yang berdedikasi dan andal.
Selanjutnya, SDM dari TMPD melakukan bimbingan teknis
dan pendampingan. Kemajuan SPMP di daerah harus selalu
dimonitor dan dievaluasi. Peningkatan kemampuan SDM
dalam melaksanakan PMP di daerah harus selalu dievaluasi.
Pada akhirnya diharapkan setiap Pemerintah Kabupaten/
Kota dapat melaksanakan PMP secara mandiri. Rangkaian
Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan
di daerah disajikan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan
di Daerah
Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Daerah (Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Provinsi dan Tim Penjaminan Mutu
34
Pendidikan Kabupaten/Kota) akan diuraikan dalam Petunjuk
Teknis tersendiri.
3. PengembanganSekolahModeldanPolaPengimbasannya
Pengembangan sekolah model ditujukan untuk
mengembangkan percontohan sekolah yang menerapkan
PMP secara mandiri. Sekolah model dikembangkan untuk
memberikan gambaran langsung peningkatan mutu
pendidikan kepada sekolah lain yang akan menerapkan PMP.
Substansi yang dicakup dalam Pengembangan Sekolah Model
dan Pola pengimbasannya adalah: (1) Pelaksanaan aktivitas
SPMI, (2) Pengembangan Tim PMP, (3) Penyusunan Dokumen
Mutu, dan (4) Pola Pengimbasan. Gambar 3.4 memperlihatkan
tahapan kegiatan dalam pengembangan sekolah model dan
pengimbasannya.
Gambar 3.4. Pengembangan Sekolah Model dan Pengimbasan
35
Pengembangan Sekolah Model dan pengimbasannya
dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu; (1)
Penyediaan fasilitator sekolah model, (2) Penetapan rintisan
sekolah model, (3) Pelatihan SPMI untuk sekolah model, (4)
Implementasi sekolah model, (5) Pendampingan sekolah
model dan pengimbasan, (6) Monitoring dan evaluasi, dan
(7) Penyusunan laporan pengembangan sekolah model dan
pengimbasan. Tahap-tahap dalam pengembangan sekolah
model dijelaskan pada Petunjuk Teknis tersendiri. Namun,
sebagai gambaran, pengimbasan dari sekolah model
(disebut Sekolah Inti) ke sekolah imbas adalah sebagai
berikut: perwakilan sekolah sebanyak 2 – 3 orang yang dapat
terdiri dari kepala sekolah dan guru dari sekolah imbas
mengikuti kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh
sekolah model. Satu sekolah model dapat membina hingga
5 sekolah imbas di sekitarnya seperti terlihat pada Gambar
3.5. Kemajuan pelaksanaan SPMI di sekolah model dan
pengimbasan ke sekolah imbas dievaluasi secara periodik.
Gambar 3.5. Sekolah Inti dan Sekolah Imbas
36
4. Pengembangan Peta Mutu dan Rencana Pemenuhan 	
Mutu
Peta mutu pendidikan merupakan sarana yang sangat penting
dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah. Peta mutu pendidikan dasar dan menengah dapat
memberi gambaran tentang capaian pemenuhan standar
nasional pendidikan (SNP) pada satuan pendidikan, mulai
dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,
hingga nasional. Peta mutu pendidikan dikembangkan
dari data hasil pemetaan mutu yang diperoleh dari satuan
pendidikan. Diagram Alur pengembangan peta mutu dan
rencana pemenuhan mutu disajikan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Diagram Alur Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar
dan Menengah
37
Gambar 3.6 menggambarkan tiga kegiatan penting dalam
pengembangan peta mutu pendidikan, yaitu analisis
tematik, pengelolaan data, dan penyusunan peta mutu.
Ketiga kegiatan tersebut berangkat dari dari database sistem
informasi mutu yang merupakan hasil dari pengumpulan data
mutu pendidikan. Analisis tematik dilakukan untuk menjawab
permasalahan spesifik di daerah mulai dari tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota dan provinsi yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pendidikan di daerah. Analisis
tematik terdiri atas analisis kebutuhan dan pengembangan
struktur analisis. Pengelolaan data terdiri atas pemeliharaan
data mutu dan pengolahan data mutu.Sementara itu,kegiatan
penyusunan peta mutu terdiri atas desain informasi mutu,
pengumpulan data tambahan. Selanjutnya dari tiga kegiatan
tersebut dilakukan analisis data mutu dan dihasilkan informasi
mutu, hasil analisis tematik dan peta mutu. Hasil analisis
tematik dan peta mutu kemudian didiseminasikan untuk
mendapat masukan dari pemangku kepentingan. Selanjutnya
disusun rencana pemenuhan mutu pendidikan di daerah.
5. Pengelolaan Sistem Informasi Mutu Pendidikan
Capaian SNP secara nasional dapat diketahui melalui
pengembangan Sistem Informasi Mutu Pendidikan. Sumber
data yang dapat digunakan adalah Data Pokok pendidikan
(DAPODIK), data capaian SPM, data hasil Ujian Nasional,
data Akreditasi (dari Badan Akreditasi Nasional SM), hasil
pemetaan mutu, hasil evaluasi oleh Pengawas, dan data hasil
UKG. Gambaran Sistem Informasi Mutu Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah disajikan pada Gambar 3.7.
38
Gambar 3.7. Sistem Informasi Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
Dengan adanya dan berfungsinya Sistem Informasi Mutu
Pendidikan, kemajuan capaian persentase sekolah yang telah
memenuhi SNP secara wilayah dan nasional dapat diketahui
dari tahun ke tahun.
3.3. Pembagian Tugas Antar Unit Berdasarkan
	 Struktur Organisasi LPMP
Skema pembagian tugas penjaminan mutu antar seksi pada
LPMP Eselon 3 dapat dilihat pada Gambar 3.8. Pada LPMP
Eselon 3 Sulawesi Barat, LPMP Kepulauan Riau, dan LPMP
Papua Barat, oleh karena hanya ada dua Seksi, pembagian
tugas disesuaikan.
39
Gambar 3.8. Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di
LPMP Eselon 3
Sementara pembagian peranan antara bidang di LPMP Eselon
2 ditunjukkan pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di
LPMP Eselon 2
40
PadaGambar3.8danGambar3.9dapatdilihatbahwakegiatan
yang dilakukan oleh ketiga Seksi (pada LPMP Eselon 3) dan
kedua Bidang (pada LPMP Eselon 2) merupakan kegiatan
terpadu dan menyambung dengan label pengembangan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Semua Seksi atau Bidang
di LPMP harus bekerja bersama-sama. Pencantuman Seksi
atau Bidang dalam kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan
bahwa Seksi atau Bidang tersebut adalah koordinator dari
kegiatan-kegiatan tersebut.
3.4. Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja
	 di LPMP
Peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dalam upaya
penjaminan mutu pendidikan di daerah masing-masing
sangatlah penting. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 14
Tahun 2015, LPMP mempunyai tugas dan fungsi seperti yang
telah disebutkan di muka.
LPMP wajib melaksanakan tugas penjaminan mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam
pelaksanaan tugas tersebut, semua Seksi (pada LPMP Eselon
3) dan semua Bidang (pada LPMP Eselon 2) wajib bekerja
sama secara sinergi. Tugas masing-masing Seksi dan Bidang
telah diuraikan di muka.
Walaupun semua Seksi atau semua Bidang di LPMP bekerja
secara sinergi, namun keberhasilan masing-masing unit kerja
mempunyai ukuran keberhasilan dalam penjaminan mutu
41
pendidikan di wilayah masing-masing. Ukuran keberhasilan
kinerja unit kerja di LPMP dalam penjaminan mutu pendidikan
adalah seperti terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP dalam Penjaminan
Mutu Pendidikan
42
43
44
Keterangan :
UIC (Unit in charge) disesuaikan dengan tipe LPMP (LPMP Eselon 3 dan
LPMP Eselon 2)
45
46
47
4.1 Tugas LPMP Dalam Implementasi
	 Penjaminan Mutu Pendidikan
Jika diuraikan lebih rinci tentang tugas yang harus dilakukan
oleh LPMP dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, terlihat
bahwa LPMP memegang peran penting dalam 5 kegiatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah: (1) Pengumpulan Data
Mutu, (2) Penyusunan Peta Mutu, (3) Fasilitasi Pemerintah
Daerah, (4) Pengembangan Sekolah Model, (5) Pengimbasan
SPMI dari Sekolah Model ke Sekolah Imbas.
1.	 Pengumpulan Data Mutu
Pengumpulan data mutu merupakan tahap awal dari kegiatan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Diagram Alur
kegiatan pengumpulan data mutu disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Diagram Alur Pengumpulan Data Mutu
48
Pada Gambar 4.1 terlihat kegiatan-kegiatan yang menjadi
tugas LPMP dalam pengumpulan data mutu. Kegiatan-
kegiatan tersebut adalah: (i) Pelatihan fasilitator Daerah,
(ii) Pelatihan Pengawas, (iii) Verifikasi dan validasi data, (iv)
Penetapan kelengkapan dan validasi data dan (v) Monitoring
dan Supervisi Pengumpulan Data mutu. Penjabaran lebih
lanjut pelaksanaan pengumpulan data mutu diuraikan
dalam Petunjuk teknis Pengumpulan Data Mutu. Kegiatan
pengumpulan data mutu ini melibatkan seksi atau bidang
terkait di LPMP.Tabel 4.1.dan Tabel 4.2 memperlihatkan peran
masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan
Pengumpulan Data Mutu tersebut.
Tabel 4.1. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan
Pengumpulan Data Mutu
K: Koordinator	 S: Support
49
Tabel 4.2. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan
Pengumpulan Data Mutu
K: Koordinator	 S: Support
2. Penyusunan Peta Mutu
Kegiatan selanjutnya setelah pengumpulan data mutu adalah
pemetaan mutu pendidikan di wilayah masing-masing. Diagram
Alur kegiatan Pemetaan Mutu disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Diagram Alur Pemetaan Mutu
50
Dalam kegiatan pemetaan mutu pendidikan, tugas LPMP
adalah: (i) Pelatihan penyusunan peta mutu, (ii) Persiapan
pengolahan data mutu,(iii) Penyusunan analisis kebutuhan,(iv)
Pengolahan data mutu, (v) Analisis data mutu, (vi) Penyusunan
peta mutu, (vii) Perencanaan mutu, dan (viii) Diseminasi.
Petunjuk teknis Penyusunan Peta Mutu. Tabel 4.3. dan Tabel
4.4 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang
di LPMP dalam kegiatan pemetaan mutu tersebut.
Tabel 4.3. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan
Pemetaan Mutu Pendidikan
K: Koordinator	 S: Support
Tabel 4.4. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan
Pemetaan Mutu Pendidikan
51
K: Koordinator	 S: Support 3.
3. Fasilitasi Pemerintah Daerah
Kegiatan SPME ketiga yang melibatkan LPMP adalah
Fasilitasi Pemerintah Daerah. Diagram alur kegiatan Fasilitasi
Pemerintah Daerah disajikan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Diagram Alur Fasilitasi Pemerintah Daerah
Dalam kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah, tugas LPMP
adalah: (i) Rekrutmen Fasilitator Daerah, (ii) Pelatihan SPMP
untuk Fasilitator Daerah, (iii) Bimbingan teknis SPMP, (iv)
Monitoring dan Evaluasi TPMPD dan Satuan Pendidikan,
dan (v) Penyusunan Laporan fasilitasi. Penjabaran lebih lanjut
52
pelaksanaan pengumpulan data mutu diuraikan dalam
Petunjuk teknis Fasilitasi Pemerintah Daerah. Tabel 4.5 dan
Tabel 4.6 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan
Bidang di LPMP dalam kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah
tersebut.
Tabel 4.5. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan
Fasilitasi Pemerintah Daerah
K: Koordinator	 S: Support
Tabel 4.6. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan
Fasilitasi Pemerintah Daerah
K: Koordinator	 S: Support
53
4. Pengembangan Sekolah Model
Kegiatan yang merupakan kegiatan sangat penting dari
LPMP adalah Pengembangan Sekolah Model. Sekolah Model
adalah sekolah yang diplih untuk menjadi model atau teladan
dalam pengembangan SPMP yaitu pengembangan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah dijelaskan dalam
dokumen ini dan dokumen lain. Sekolah Model adalah
sekolah yang nantinya mengimbaskan pengalamannya
dalam pengembangan SPMI ke sekolah lain di sekitarnya atau
Sekolah Imbas. Diagram Alur Pengembangan Sekolah Model
disajikan pada Gambar 4.4.
Dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model, tugas LPMP
adalah: (i) Sosialisasi dan Koordinasi, (ii) Pelatihan SPMI
untuk Fasilitator, (iii) Penetapan sekolah sasaran dengan
Pemerintah Daerah, (iv) Pelatihan SPMI untuk Sekolah Model
(v) Pendampingan oleh Fasilitator, (vi) Monitoring dan
Evaluasi, (vii) Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi,
dan (viii) Diseminasi Hasil. Petunjuk teknis Pengembangan
Sekolah Model dan Model Pengimbasan. Tabel 4.7 dan Tabel
4.8 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang
di LPMP dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model
tersebut.
54
Gambar 4.4. Diagram Alur Pengembangan Sekolah Model
Tabel 4.7. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan
Pengembangan Sekolah Model
K: Koordinator	 S: Support
55
Tabel 4.8. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan
Pengembangan Sekolah Model
K: Koordinator	 S: Support
5. Pengimbasan SPMI dari Sekolah Model ke Sekolah Imbas
Pengimbasan dalam hal ini adalah pengimbasan SPMI dari
Sekolah Model ke sekolah-sekolah lain di sekitar sekolah
model dengan asumsi bahwa sekolah model yang telah
dibina telah mencapai SNP. Tujuan memperbanyak jumlah
sekolah yang mencapai SNP adalah agar persentase sekolah
yang telah mencapai SNP dapat meningkat dari tahun ke
tahun, sehingga pada tahun 2019 sebanyak 90 % sekolah
telah mencapai SNP. Diagram Alur Pengimbasan SPMI dari
Sekolah Model ke Sekolah Imbas disajikan pada Gambar 4.5.
56
Gambar 4.5. Diagram Alur Pengimbasan
Dalam kegiatan Pengembangan Pengimbasan Sekolah Model,
tugasLPMPadalah:(i)SosialisasidanKoordinasi,(ii)Penetapan
sekolah imbas dengan Pemerintah Daerah, (iii) Sosialisasi ke
Pemda, (iv) Pendampingan, (v) Monitoring dan Evaluasi, (v)
Laporan Pengembangan Model Pengimbasan. Petunjuk teknis
Pengembangan Sekolah Model dan Pola Pengimbasan. Tabel
4.9. dan Tabel 4.10 memperlihatkan peran masing-masing
Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan Pengembangan
Sekolah Model dan Pola Pengimbasan.
57
Tabel 4.9. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan
Pengembangan Pengimbasan
K: Koordinator	 S: Support
Tabel 4.10. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan
Pengembangan Model Pengimbasan
K: Koordinator	 S: Support
58
4.2 Jadwal Pelaksanaan Implementasi SPMP
di LPMP
Penjaminan Mutu Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah merupakan tugas LPMP. Program penjaminan
mutu pendidikan yang telah mulai dilaksanakan oleh
LPMP sejak LPMP berada di bawah Badan SDMPK dan
PMP, kini dilanjutkan dengan Program Pengembangan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Program
Pengembangan SPMP dilanjutkan dengan mengadopsi best
practices dari pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan
yang telah dilakukan disertai penyempurnaan hal-hal yang
masih kurang atau belum tepat.
Tabel 4.11. Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah Tahun 2016
59
Sebagai bahan acuan bagi LPMP dalam melaksanakan SPMP,
dalam petunjuk pelaksanaan ini disajikan jadwal pelaksanaan
SPMP untuk tahun 2016 sebagaimana terlihat pada Tabel
4.11. Jadwal tersebut dapat diulang pada tahun-tahun
berikutnya dengan menambahkan atau mengurangi kegiatan-
kegiatan yang sudah tidak perlu lagi dilakukan serta dengan
memperhatikan hasil yang dicapai pada tahun 2016.
4.3 Kebutuhan Kompetensi SDM Pada LPMP
Guna mengoptimalkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu
pendidikan oleh LPMP, diperlukan SDM yang andal sesuai
dengan tugas yang akan dilakukan pada setiap kegiatan
penjaminan mutu pendidikan. SDM yang diperlukan adalah
SDM yang menguasai substansi penjaminan mutu pendidikan
dan SDM yang mampu melaksanakan kegiatan penunjang.
SDM yang menguasai substansi penjaminan mutu pendidikan
antara lain adalah SDM yang menguasai SNP, analisis data
mutu pendidikan, perencanaan pendidikan, audit mutu
pendidikan,danpeningkatanmutupendidikan(dalamkonteks
Kurikulum Nasional). SDM yang mampu melakukan kegiatan
penunjang antara lain SDM yang mampu melaksanakan
manajemen data (pengumpulan, verifikasi, dan validasi data),
dan analisis data (peta mutu), mempersiapkan fasilitator, serta
mampu melakukan koordinasi, sosialisasi, promosi, kerja
sama, monitoring dan evaluasi, teknik pendampingan, dan
pengelolaan pelatihan. Dalam hal ini SDM yang menguasai
substansi penjaminan mutu pendidikan dapat bertugas
60
pada kegiatan penunjang bila memiliki kualifikasi di bidang
tersebut. Kebutuhan SDM seperti yang diuraikan di muka
pada LPMP Eselon disarikan pada Tabel 4.12.
Pada LPMP Eselon 2 kebutuhan kompetensi SDM dalam
kerangka Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah sama.
Kebutuhan kompetensi SDM untuk Seksi SI dan Seksi PMS
pada LPMP Eselon 3 menjadi kebutuhan kompetensi SDM
untuk Bidang PMS pada LPMP Eselon 2.
Tabel 4.12. Kebutuhan SDM dalam Pelaksanaan SPMP oleh LPMP
61
62
63
Petunjuk pelaksanaan ini disusun oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka menjamin
LPMP dan pemangku kepentingan lainnya memiliki
pemahaman yang sama akan peran LPMP dalam Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan ke depan. Buku petunjuk ini
sekaligus menjadi acuan operasional bagi LPMP dalam
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mengukur
kinerja dan mengatur alokasi anggaran ke depan. 
Halaman ini sengaja dikosongkan
Juknis PMP
Juknis PMP

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolahAndi Johar
 
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi Khusus
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususDokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi Khusus
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususKahar Muzakkir
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Sang Nyoman
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
Sistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanSistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanabdulmadjid57
 
Buku panduan kerja pengawas sekolah
Buku panduan kerja pengawas sekolahBuku panduan kerja pengawas sekolah
Buku panduan kerja pengawas sekolahHeri Suryono
 
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 239447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2massaiful
 
Materi spmi 2012
Materi spmi 2012Materi spmi 2012
Materi spmi 2012spmi
 
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Pendidikan Matematika
 
@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbnirvan88
 
Laporan analisis eds 2013 cianjur
Laporan analisis eds 2013 cianjurLaporan analisis eds 2013 cianjur
Laporan analisis eds 2013 cianjurJamaludin ..
 
Laporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahLaporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahJogie Suaduon
 
Pedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalPedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalBla Blaa
 
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Kahar Muzakkir
 

La actualidad más candente (20)

BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAHBUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
BUKU KERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01Paparan eds bekasi 01
Paparan eds bekasi 01
 
Diklat pengawas
Diklat pengawasDiklat pengawas
Diklat pengawas
 
2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah
 
10. tugas ist 06
10. tugas ist 0610. tugas ist 06
10. tugas ist 06
 
SPMI
SPMISPMI
SPMI
 
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi Khusus
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususDokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi Khusus
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi Khusus
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
 
Sistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanSistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikan
 
Buku panduan kerja pengawas sekolah
Buku panduan kerja pengawas sekolahBuku panduan kerja pengawas sekolah
Buku panduan kerja pengawas sekolah
 
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 239447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
 
Sk tim pengembang sekolah
Sk tim pengembang sekolahSk tim pengembang sekolah
Sk tim pengembang sekolah
 
Materi spmi 2012
Materi spmi 2012Materi spmi 2012
Materi spmi 2012
 
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
 
@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn
 
Laporan analisis eds 2013 cianjur
Laporan analisis eds 2013 cianjurLaporan analisis eds 2013 cianjur
Laporan analisis eds 2013 cianjur
 
Laporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahLaporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolah
 
Pedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-finalPedoman ukg-2013-final
Pedoman ukg-2013-final
 
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
 

Destacado

Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanIndikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanNASuprawoto Sunardjo
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanZainuddin Jay
 
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutu
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutuKonsep mutu dan paradigma penjaminan mutu
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutuagus saefudin
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanAnan Nur
 
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanManajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanJalaludin Zulkifli
 
penyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahpenyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahnovri suryadi
 
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiLiterasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiDrs. HM. Yunus
 
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitasDiery Sipayung
 
Sk penjamin mutu mi
Sk penjamin mutu miSk penjamin mutu mi
Sk penjamin mutu mimikrandegan
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)togi_pasaribu
 
program kerja sekolah SMP Pemuda
program kerja sekolah SMP Pemudaprogram kerja sekolah SMP Pemuda
program kerja sekolah SMP PemudaMuzani Ghifari
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
 
Program kerja kepala sekolah
Program kerja kepala sekolahProgram kerja kepala sekolah
Program kerja kepala sekolahSolikhin Gusoli
 
1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)sabar12
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Muhamad Kurniawan
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)Bunyamin Yusuf
 

Destacado (18)

Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanIndikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikan
 
Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutu
 
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutu
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutuKonsep mutu dan paradigma penjaminan mutu
Konsep mutu dan paradigma penjaminan mutu
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanManajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
 
penyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahpenyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolah
 
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasiLiterasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
Literasi : GLS 15 Juni 2016_smpn 2 kota bekasi
 
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
 
Sk penjamin mutu mi
Sk penjamin mutu miSk penjamin mutu mi
Sk penjamin mutu mi
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
 
program kerja sekolah SMP Pemuda
program kerja sekolah SMP Pemudaprogram kerja sekolah SMP Pemuda
program kerja sekolah SMP Pemuda
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
Program kerja kepala sekolah
Program kerja kepala sekolahProgram kerja kepala sekolah
Program kerja kepala sekolah
 
1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
 

Similar a Juknis PMP

Pedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smpPedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smptutun rubi
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanAWEY MULYANA
 
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 20191. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019Nurul Huda
 
Pedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaPedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaKangyosep Azhar
 
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copy
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copyPedoman padamu negeri_final.130622 - copy
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copyﺃﺒﻲﻓﻲ ﻓﻑ
 
buku pedoman pengawas
buku pedoman pengawasbuku pedoman pengawas
buku pedoman pengawasHousewife
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmenDrs. HM. Yunus
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docSetiadiNurzaman2
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Guss No
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Drs. HM. Yunus
 
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901Suaidin -Dompu
 
4b bg1 kebijakan_200509_bb
4b bg1 kebijakan_200509_bb4b bg1 kebijakan_200509_bb
4b bg1 kebijakan_200509_bbEva Va
 
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdf
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdfPOLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdf
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdfssuser20325c
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Anwar Sanusi
 
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptx
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptxBimtek SPMI Sekolah Binaan.pptx
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptxDian Putra
 

Similar a Juknis PMP (20)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANSISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
 
Pedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smpPedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smp
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikan
 
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 20191. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019
1. penyegaran spmp rev bimtek fasda spmi maret 2019
 
Pedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaPedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-sma
 
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdfPERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
 
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copy
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copyPedoman padamu negeri_final.130622 - copy
Pedoman padamu negeri_final.130622 - copy
 
buku pedoman pengawas
buku pedoman pengawasbuku pedoman pengawas
buku pedoman pengawas
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
 
20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
 
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901
Juknis pola pembinaan edit akhir tuti 0901
 
4b bg1 kebijakan_200509_bb
4b bg1 kebijakan_200509_bb4b bg1 kebijakan_200509_bb
4b bg1 kebijakan_200509_bb
 
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdf
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdfPOLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdf
POLICY BRIEF DISDIK KABUPATEN SUMEDANG 2023.pdf
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptx
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptxBimtek SPMI Sekolah Binaan.pptx
Bimtek SPMI Sekolah Binaan.pptx
 
Buku kebijakan mutu
Buku kebijakan mutuBuku kebijakan mutu
Buku kebijakan mutu
 

Último

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Último (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Juknis PMP

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. ii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sedangkan SPME dilaksanakan oleh institusi di luar satuan pendidikan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
  • 5. iii Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai tugas dan kewenangannya akan memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ini merupakan petunjuk pelaksanaan yang dapat dipelajari semua pihak terkait dalam penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Untuk itu semua pihak diharapkan dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dalam mewujudkan pelayanan pendidikan bermutu guna mendorong peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, Ph.D.
  • 6. iv DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB 2 SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2.1 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal 2.3 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal 2.4 Pembagian Peran Lembaga Dalam Sistem enjaminan Mutu Eksternal 2.5 Roadmap Penjaminan Mutu Pendidikan BAB 3 TUGAS DAN FUNGSI LPMP DALAM IMPLEMENTASI PMP 3.1 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 3.2 Peran Strategis LPMP dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 3.3 Pembagian Tugas Antar Unit Berdasarkan Struktur Organisasi LPMP 3.4 Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP ii iv vi viii 2 3 5 8 9 10 15 17 21 24 25 30 38 40
  • 7. v 46 47 58 59 62 BAB 4 KERANGKA IMPLEMENTASI 4.1 Tugas LPMP Dalam Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan 4.2 Jadwal Pelaksanaan Implementasi SPMP di LPMP 4.3 Kebutuhan Kompetensi SDM Pada LPMP BAB 5 PENUTUP
  • 8. vi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tabel 4.1 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu Tabel 4.2 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu Tabel 4.3 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan Tabel 4.4 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan Tabel 4.5 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah Tabel 4.6 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah Tabel 4.7 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengembangan Sekolah Model Tabel 4.8. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengembangan Sekolah Model Tabel 4.9 Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengembangan Pengimbasan Tabel 4.10 Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengembangan Model Pengimbasan 41 48 49 50 50 52 52 54 55 57 57
  • 9. vii Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2016 Tabel 4.12 Kebutuhan SDM dalam Pelaksanaan SPMP oleh LPMP 58 60
  • 10. viii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Gambar 2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Gambar 2.3 Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan Gambar 2.4 Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Gambar 2.5 Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap Satuan Pendidikan Gambar 2.6 Posisi dan Peran masing-masing Lembaga dalam SPME Gambar 2.7 Target Capaian Persentase Sekolah Berbasis SNP dan Berbudaya Mutu 2016-2019 Gambar 3.1 Mekanisme Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan di LPMP Gambar 3.2 Tahapan Pemetaan Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Gambar 3.3 Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan di Daerah Gambar 3.4 Pengembangan Sekolah Model dan Pengimbasan Gambar 3.5 Sekolah Inti dan Sekolah Imbas Gambar 3.6 Diagram Alur Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Gambar 3.7 Sistem Informasi Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 9 11 12 13 15 16 21 27 31 33 34 35 36 38
  • 11. ix Gambar 3.8 Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di LPMP Eselon 3 Gambar 3.9 Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di LPMP Eselon 2 Gambar 4.1 Diagram Alur Pengumpulan Data Mutu Gambar 4.2 Diagram Alur Pemetaan Mutu Gambar 4.3 Diagram Alur Fasilitasi Pemerintah Daerah Gambar 4.4 Diagram Alur Pengembangan Sekolah Model Gambar 4.5 Diagram Alur Pengimbasan 39 39 47 49 51 54 56
  • 12. x Halaman ini sengaja dikosongkan
  • 13.
  • 14.
  • 15. 3 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salingterkaitsecaraterpaduuntukmencapaitujuanpendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan diamanatkan bahwa setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. DilainpihakdengandiberlakukannyaUndang-undangNomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berdampak terhadap pengelolaan pendidikan di daerah. Kebijakan otonomi pendidikan sangat berpengaruh positif terhadap berkembangnya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis kepada kebutuhan dan tantangan yang dihadapi daerah. Keragaman potensi sumberdaya pendidikan di daerah menyebabkan mutu lulusan sekolah sangat bervariasi. Keberadaan satuan pendidikan baik secara jenjang dan jenis yang tersebar di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman kebutuhan masyarakat, layanan proses pendidikan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta mutunya.
  • 16. 4 Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing serta peran serta masyarakat. Pada level Pemerintah Pusat (selanjutnya disebut Pemerintah) penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri serta instansi terkait lainnya. Pada level Pemerintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP dan Kantor Wilayah Departemen Agama,sedangkan pada level pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota. Sesuai dengan Permendikbud Nomor … Tahun 2016, satuan pendidikan harus menjalankan budaya mutu pendidikan. Guna mencapai terjadinya budaya mutu di satuan pendidikan, satuan pendidikan akan disiapkan dan dibimbing oleh Dinas PendidikandanLembagaPenjaminanMutuPendidikan(LPMP) di wilayah provinsi.Guna menjamin terlaksananya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, perlu dikembangkan suatu sistem dan mekanisme impementasi penjaminan mutu pendidikan untuk memberi arahan/pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam menjalankan penjaminan mutu pendidikan.
  • 17. 5 1.2 Tujuan Tujuan dari penyusunan Petunjuk Pelaksanaan dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) adalah untuk: 1. 2. Memberikan arahan kepada LPMP dalam melaksanakan tugas dan fungsi penjaminan mutu pendidikan untuk SD, SM, SMA, dan SMK, mulai dari pemetaan mutu pendidikan, perencanaan program peningkatan mutu, pendampingan dan pemberian fasilitasi kepada pemerintah daerah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai standar nasional pendidikan. Memberikan pedoman kepada LPMP dalam membina sekolah untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam rangka budaya pengembangan mutu dan mengimbaskannya ke sekolah lain di sekitarnya.
  • 18. 6 Halaman ini sengaja dikosongkan
  • 19. 7
  • 20. 8
  • 21. 9 2.1 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Eksternal (SPME) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Seperti terlihat pada Gambar 2.1, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai poros dari sistem penjaminan pendidikan dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan. Sementara itu, Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai fungsi
  • 22. 10 regulator, pengendalian dan fasilitasi peningkatan mutu, Badan/Lembaga Standar Pendidikan yang memiliki fungsi dalam pengembangan Standar Nasional Pendidikan, dan Badan/Lembaga Akreditasi. Kedua sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah tersebut ditunjang oleh Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan. 2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal 1. Siklus SPMI di Sekolah Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan pada Gambar 2.2 merupakan suatu siklus yang kontinu yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya terpadu dan sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan komite sekolah. Sistempenjaminanmutupendidikandisekolahdibagimenjadi lima tahapan yaitu: i) pemetaan mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu; ii) implementasi rencana peningkatan mutu; iii) evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar mutu pendidikan. Guna mengetahui capaian sekolah dalam hal mutu pendidikan pada saat akan menjalankan SPMI yang pertama kali, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan dokumen
  • 23. 11 evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan di dalam menetapkan visi, misi dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan. Gambar 2.2. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai (sebagai baseline) selanjutnya dilakukan langkah kedua yaitu penyusunan rencana peningkatan mutu pendidikan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangansekolahdanrencanaaksi.Selanjutnyarencana pemenuhan tersebut dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu implementasi rencana peningkatan mutu selama periode tertentu(semesteratautahunajaran).Setelahperencanaandan pengembangan sekolah tersebut diimplementasikan selama
  • 24. 12 periode tertentu, dilakukan langkah keempat yaitu evaluasi/ audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan peningkatan mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Laporan dari hasil evaluasi adalah; (i) pemenuhan 8 SNP, dan (ii) hasil implementasi dari rencana aksi. Dari hasil evaluasi/audit kemudian dilakukan langkah kelima yaitu penetapan standar mutu baru yang lebih tinggi apabila capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai SNP. Dengan demikian penerapan sistem penjaminan mutu bukanlah hanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai pada SNP namun mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan dimana semua komponen di sekolah memiliki jiwa pembelajar dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman. Siklus pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan
  • 25. 13 2. Pembagian Peranan dalam Pengembangan SPMI di Sekolah Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal,sekolah membentukTim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah.Secara organisasi, posisi dari Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Agar tidak terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah, dilakukan pembagian peranan sebagai berikut: Tugas Sekolah : a. b. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI Menyusun dokumen SPMI
  • 26. 14 c. d. e. f. g. Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah : a. b. c. d. e. Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses pembelajaran Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan; Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan; Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
  • 27. 15 3. Hasil Sistem Penjaminan Mutu Internal Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu pendidikan pada level sekolah dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 2.5. Skor tersebut adalah untuk setiap standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap satuan pendidikan ditunjukkan oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan penilaian. Namun demikian, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, tidak harus dipaksakan menaikkan skor seluruh 8 standar pada periode yang sama. Gambar 2.5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap Satuan Pendidikan 2.3. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Seperti telah disajikan pada Gambar 2.1, Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dilakukan oleh Badan/Lembaga Standar Pendidikan, Badan/Lembaga Akreditasi Satuan Pendidikan, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Pada Gambar 2.6 posisi lembaga-lembaga tersebut dalam SPME dijelaskan lebih rinci.
  • 28. 16 Gambar 2.6. Posisi dan Peran masing-masing Lembaga dalam SPME Pada Gambar 2.6 terlihat bahwa posisi LPMP merupakan kepanjangan tangan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Peran LPMP adalah melaksanakan pemetaan mutu pendidikan di wilayah binaan masing-masing dan melaksanakan fasilitasi dan supervisi ke sekolah dalam penjaminan mutu pendidikan. Sesuai dengan Permendiknas No 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata KerjaLembagaPenjaminanMutuPendidikan,LPMPmempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, selain menjalankan fungsi pelaksanaan urusan administrasi, LPMP menyelenggarakan fungsi: a. b. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
  • 29. 17 c. d. e. 2.4 Pembagian Peran Lembaga Dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Agar tercipta harmonisasi antar lembaga dalam pelaksanaan SPME, disusun pembagian tugas sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bertugas: a. b. c. d. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan; Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan; Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI-Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen; Menyusun dan mengembangkan pedoman SPMI- Dikdasmen; Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen; Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan SPME;
  • 30. 18 e. f. g. h. Dalam menjalankan peran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang bertugas: a. b. c. d. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI- Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan; Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya; Mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah; dan Menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan kepada Menteri berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan. Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen; Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI- Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota; Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan SPME; Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kotakepadaDirjenDikdasmenberdasarkanpemetaan mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota sesuai kewenangan dan wilayahnya; dan
  • 31. 19 e. 2. Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi bertugas: a. b. c. d. e. Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus; Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pengendalian satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI- Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus; Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan; Melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya; dan Menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan hasil pemetaan pendidikan sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing.
  • 32. 20 Dalam menjalankan peran tersebut, Pemerintah Provinsi dibantu oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (TPMP Provinsi) yang bertugas: a. b. c. 3. Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam menjalankan peran tersebut, Pemerintah Kabupaten/ Kota dibantu oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Kabupaten/Kota (TPMP Kabupaten/Kota) yang bertugas: a. b. Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus; Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI- Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi; Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi kepada Pemerintah Provinsi. Melakukan pembinaan, pe mbimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar; Melakukan pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota; dan
  • 33. 21 c. 2.5 Roadmap Penjaminan Mutu Pendidikan Sejalan dengan semangat perubahan yang menjadi target pembangunan 2015-2019, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan melalui pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan. Milestones capaian penjaminan mutu pendidikan ditunjukkan dalam Gambar 2.7. Gambar 2.7. Target Capaian Persentase Sekolah Berbasis SNP dan Berbudaya Mutu 2016-2019 Target-target ambisius ini disusun oleh pemerintah untuk menjamin layanan pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan generasi muda yang unggul dan berkarakter untuk menyongsong era globalisasi. Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota kepada Pemerintah Kabupaten/kota.
  • 34. 22 Halaman ini sengaja dikosongkan
  • 35. 23
  • 36. 24
  • 37. 25 3.1 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sesuai dengan namanya mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015. Dalam melaksanakan tugas tersebut, menurut Permendikbud tersebut, LPMP menyelenggarakan fungsi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. LPMP adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Dengan demikian,LPMP merupakan kepanjangan tangan Pemerintah di daerah. LPMP memiliki sejarah panjang dan pada periode pemerintahan yang berbeda, berada di Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan; Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan; Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
  • 38. 26 bawah naungan Eselon I yang berbeda pula. Tugas sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan mulai terlihat nyata ketika LPMP berada di bawah Badan SDMPK dan PMP (pada periode Pemerintahan 2010 – 2014). Keberadaan LPMP di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan hal yang tepat walaupun pada Ditjen Dikdasmen tidak terdapat unit atau eselon yang membawahi langsung LPMP. Pengalaman melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, khususnya penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ketika berada di bawah naungan Badan SDMPK dan PMP, menjadi bekal yang sangat berharga untuk melanjutkan tugas penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ke depan. Pengalaman tersebut antara lain dalam pengembangan pemetaan mutu pendidikan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS), pengembangan Sekolah Berbasis SNP (SBSNP), dan pengembangan jejaring mutu pendidikan. Dengan demikian, proses bisnis yang selama ini dilakukan oleh LPMP tidak akan mengalami banyak perubahan. Proses Bisnis penjaminan mutu pendidikan di LPMP tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
  • 39. 27 Gambar 3.1. Mekanisme Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan di LPMP Proses bisnis penjaminan mutu pendidikan di LPMP dimulai dari aspek kelembagaan/organisasi yang terdiri atas pengembangan organisasi LPMP dan pengembangan SDM LPMP. Segala kegiatan di LPMP tidak akan berjalan bila tidak ditunjang oleh adanya SDM yang andal. Secara organisasi, LPMP perlu menjalin kerjasama dengan Instansi lain di wilayah masing-masing antara lain dengan Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), LPTK, Perguruan Tinggi lain, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam rangka pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan, SDM LPMP harus melakukan fasilitasi ke Dinas Pendidikan. Dalam aspek ini, LPMP melaksanakan beberapa kegiatanyaitumelakukansosialisasi/promosimutupendidikan kepada para pemangku kepentingan, melakukan fasilitasi ke Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/
  • 40. 28 Kota, membangun kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), serta melakukan fasilitasi ke sekolah. Selain itu, LPMP juga bertugas melakukan Pemetaan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Melalui kegiatan- kegiatan tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan komitmen para pemangku kepentingan dalam penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah. Demikian pula mutu pendidikan dari waktu ke waktu dapat diketahui,sebagai dasar untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan. Pada akhirnya akan terbangun budaya mutu pada individu maupun pada institusi pemangku kepentingan, termasuk di lingkungan sekolah. Secara struktur organisasi, ada dua level struktur organisasi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), yaitu LPMP Eselon 3 dan LPMP Eselon 2. LPMP Eselon 3: Pada 28 LPMP Eselon 3 pembagian tugas penjaminan mutu pendidikan adalah sebagai berikut: 1. 2. SeksiSistemInformasimelakukantugaspengumpulan data untuk pemetaan mutu. Tugas tersebut dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengumpulan, verifikasi dan validasi, dan pengelolaan data mutu pendidikan. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi melaksanakan tugas perencanaan pendidikan. Tugas tersebut dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan identifikasi permasalahan, analisis data mutu pendidikan, penyusunan peta mutu pendidikan, dan penyusunan perencanaan peningkatan mutu pendidikan.
  • 41. 29 3. 4. Khusus untuk LPMP Sulawesi Barat dan Papua Barat, fungsi sistem informasi dan pemetaan mutu digabungkan dalam 1 seksi. LPMP Eselon 2: Pada LPMP Eselon 2 di 3 LPMP (LPMP Sumatera Barat, LPMP Jawa Tengah, dan LPMP Sulawesi Selatan) pembagian tugas penjaminan mutu pendidikan dalam kerangka Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) adalah: 1. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan melaksanakan tugas fasilitasi peningkatan mutu pendidikan. Tugas tersebut dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan penyiapan fasilitator daerah (provinsi dan kabupaten/kota), pengembangan sekolah model, dan pengimbasan sekolah model dari sekolah inti ke sekolah imbas, serta membantu pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan ke sekolah inti dan sekolah imbas. Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan tugas perencanaan anggaran, kepegawaian dan tugas- tugas pendukung lainnya. Bidang Pemetaan Mutu dan Supervisi melaksanakan tugas pemetaan mutu pendidikan dan tugas perencanaan mutu pendidikan. Dalam tugas pemetaan mutu pendidikan, Bidang Pemetaan Mutu dan Supervisi melakukan tugas melalui pengumpulan data mutu pendidikan, pengelolaan data mutu, analisis data, dan penyusunan peta mutu pendidikan.
  • 42. 30 2. 3. Dengan adanya variasi tersebut penjabaran tugas di LPMP akan disajikan mengikuti pola tersebut. 3.2 Peran Strategis LPMP dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah LPMP sebagai subsistem Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah memegang peran kunci didalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan di daerah. Dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat 5 peranan penting yang dilaksanakan oleh LPMP, yaitu: (1) Pengumpulan Data Mutu Pendidikan, (2) Pengembangan Kapasitas SDM, (3) Pengembangan Sekolah Model dan Pengimbasannya, dan Dalam tugas perencanaan mutu Bidang Pemetaan Mutu dan Supervisi melakukan tugas melalui identifikasi permasalahan, analisis mutu pendidikan dan perencanaan mutu. Bidang Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan melaksanakan tugas penyiapan fasilitator daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dan pengembangan sekolah model, pengimbasan sekolah model dari sekolah inti ke sekolah imbas, dan membantu pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan ke Sekolah Inti dan Sekolah Imbas. Bagian Umum melaksanakan tugas perencanaan anggaran penjaminan mutu di LPMP dan tugas-tugas pendukung lainnya.
  • 43. 31 (4) Penyusunan Peta Mutu dan Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan, serta menjamin (5) Pengelolaan dan layanan data dan informasi mutu pendidikan berbasis pada Sistem Informasi Mutu. 1. Pengumpulan Data Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Salah satu kegiatan penting dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal adalah pengumpulan data mutu jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pengumpulan data mutu ditujukan untuk menjaring data pemenuhan mutu di setiap satuan pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pengumpulan data mutu pendidikan terbagi dalam tiga tahapan utama, yaitu penyiapan SDM, persiapan pemetaan, dan pelaksanaan pemetaan mutu (Gambar 3.2). Gambar 3.2. Tahapan Pemetaan Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
  • 44. 32 Penyiapan SDM terdiri atas penyiapan Fasilitator Nasional, Penyiapan Fasilitator Daerah, dan Pelatihan Pengawas (sebagai petugas pengisian instrumen pendataan). Tahap persiapan pemetaan terdiri atas sosialisasi dan penyiapan data penunjang. Tahap pelaksanaan pemetaan terdiri atas pengisianinstrumen,“dataentry”dalamtabulasidata,verifikasi dan validasi data, dan penerbitan database pemetaan mutu. Berdasarkan database selanjutnya dikembangkan peta mutu dan rencana pemenuhan mutu. 2. Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam suatu program atau sistem, peran SDM sangat penting. Oleh karena itu dalam SPMP perlu disiapkan SDM yang berdedikasi dan andal. Pengembangan kapasitas SDM di daerah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan SDM LPMP dan SDM Pemerintah Daerah dalam menjalankan sistem penjaminan mutu pendidikan, serta memfasilitasi kapasitas sekolah dalam melaksanakan penjaminan mutu secara mandiri. Substansi yang akan dikerjakan oleh SDM SPMP adalah: (1) pemetaan mutu pendidikan, (2) penyusunan laporan peta mutu pendidikan, (3) pembinaan sekolah dalam melaksanakan PMP, yaitu dalam pelaksanaan aktivitas SPMI, pengembangan Unit PMP, dan penyusunan dokumen mutu. Sama seperti pada tahapan pemetaan mutu pendidikan, tahapan pengembangan SDM dimulai dengan penyiapan fasilitator nasional, penyiapan fasilitator daerah, dan pelatihan
  • 45. 33 pengawas. Selanjutnya dilakukan pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) baik TPMPD Provinsi maupun TPMPD Kabupaten/Kota. Penerapan SPMP di daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) hanya akan terlaksana dengan baik bila telah ada SDM yang berdedikasi dan andal. Selanjutnya, SDM dari TMPD melakukan bimbingan teknis dan pendampingan. Kemajuan SPMP di daerah harus selalu dimonitor dan dievaluasi. Peningkatan kemampuan SDM dalam melaksanakan PMP di daerah harus selalu dievaluasi. Pada akhirnya diharapkan setiap Pemerintah Kabupaten/ Kota dapat melaksanakan PMP secara mandiri. Rangkaian Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan di daerah disajikan pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Pengembangan Kapasitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan di Daerah Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Daerah (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi dan Tim Penjaminan Mutu
  • 46. 34 Pendidikan Kabupaten/Kota) akan diuraikan dalam Petunjuk Teknis tersendiri. 3. PengembanganSekolahModeldanPolaPengimbasannya Pengembangan sekolah model ditujukan untuk mengembangkan percontohan sekolah yang menerapkan PMP secara mandiri. Sekolah model dikembangkan untuk memberikan gambaran langsung peningkatan mutu pendidikan kepada sekolah lain yang akan menerapkan PMP. Substansi yang dicakup dalam Pengembangan Sekolah Model dan Pola pengimbasannya adalah: (1) Pelaksanaan aktivitas SPMI, (2) Pengembangan Tim PMP, (3) Penyusunan Dokumen Mutu, dan (4) Pola Pengimbasan. Gambar 3.4 memperlihatkan tahapan kegiatan dalam pengembangan sekolah model dan pengimbasannya. Gambar 3.4. Pengembangan Sekolah Model dan Pengimbasan
  • 47. 35 Pengembangan Sekolah Model dan pengimbasannya dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu; (1) Penyediaan fasilitator sekolah model, (2) Penetapan rintisan sekolah model, (3) Pelatihan SPMI untuk sekolah model, (4) Implementasi sekolah model, (5) Pendampingan sekolah model dan pengimbasan, (6) Monitoring dan evaluasi, dan (7) Penyusunan laporan pengembangan sekolah model dan pengimbasan. Tahap-tahap dalam pengembangan sekolah model dijelaskan pada Petunjuk Teknis tersendiri. Namun, sebagai gambaran, pengimbasan dari sekolah model (disebut Sekolah Inti) ke sekolah imbas adalah sebagai berikut: perwakilan sekolah sebanyak 2 – 3 orang yang dapat terdiri dari kepala sekolah dan guru dari sekolah imbas mengikuti kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh sekolah model. Satu sekolah model dapat membina hingga 5 sekolah imbas di sekitarnya seperti terlihat pada Gambar 3.5. Kemajuan pelaksanaan SPMI di sekolah model dan pengimbasan ke sekolah imbas dievaluasi secara periodik. Gambar 3.5. Sekolah Inti dan Sekolah Imbas
  • 48. 36 4. Pengembangan Peta Mutu dan Rencana Pemenuhan Mutu Peta mutu pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Peta mutu pendidikan dasar dan menengah dapat memberi gambaran tentang capaian pemenuhan standar nasional pendidikan (SNP) pada satuan pendidikan, mulai dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Peta mutu pendidikan dikembangkan dari data hasil pemetaan mutu yang diperoleh dari satuan pendidikan. Diagram Alur pengembangan peta mutu dan rencana pemenuhan mutu disajikan pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Diagram Alur Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
  • 49. 37 Gambar 3.6 menggambarkan tiga kegiatan penting dalam pengembangan peta mutu pendidikan, yaitu analisis tematik, pengelolaan data, dan penyusunan peta mutu. Ketiga kegiatan tersebut berangkat dari dari database sistem informasi mutu yang merupakan hasil dari pengumpulan data mutu pendidikan. Analisis tematik dilakukan untuk menjawab permasalahan spesifik di daerah mulai dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota dan provinsi yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di daerah. Analisis tematik terdiri atas analisis kebutuhan dan pengembangan struktur analisis. Pengelolaan data terdiri atas pemeliharaan data mutu dan pengolahan data mutu.Sementara itu,kegiatan penyusunan peta mutu terdiri atas desain informasi mutu, pengumpulan data tambahan. Selanjutnya dari tiga kegiatan tersebut dilakukan analisis data mutu dan dihasilkan informasi mutu, hasil analisis tematik dan peta mutu. Hasil analisis tematik dan peta mutu kemudian didiseminasikan untuk mendapat masukan dari pemangku kepentingan. Selanjutnya disusun rencana pemenuhan mutu pendidikan di daerah. 5. Pengelolaan Sistem Informasi Mutu Pendidikan Capaian SNP secara nasional dapat diketahui melalui pengembangan Sistem Informasi Mutu Pendidikan. Sumber data yang dapat digunakan adalah Data Pokok pendidikan (DAPODIK), data capaian SPM, data hasil Ujian Nasional, data Akreditasi (dari Badan Akreditasi Nasional SM), hasil pemetaan mutu, hasil evaluasi oleh Pengawas, dan data hasil UKG. Gambaran Sistem Informasi Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah disajikan pada Gambar 3.7.
  • 50. 38 Gambar 3.7. Sistem Informasi Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Dengan adanya dan berfungsinya Sistem Informasi Mutu Pendidikan, kemajuan capaian persentase sekolah yang telah memenuhi SNP secara wilayah dan nasional dapat diketahui dari tahun ke tahun. 3.3. Pembagian Tugas Antar Unit Berdasarkan Struktur Organisasi LPMP Skema pembagian tugas penjaminan mutu antar seksi pada LPMP Eselon 3 dapat dilihat pada Gambar 3.8. Pada LPMP Eselon 3 Sulawesi Barat, LPMP Kepulauan Riau, dan LPMP Papua Barat, oleh karena hanya ada dua Seksi, pembagian tugas disesuaikan.
  • 51. 39 Gambar 3.8. Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di LPMP Eselon 3 Sementara pembagian peranan antara bidang di LPMP Eselon 2 ditunjukkan pada Gambar 3.9. Gambar 3.9. Pembagian Tugas dan Fungsi dalam Implementasi PMP di LPMP Eselon 2
  • 52. 40 PadaGambar3.8danGambar3.9dapatdilihatbahwakegiatan yang dilakukan oleh ketiga Seksi (pada LPMP Eselon 3) dan kedua Bidang (pada LPMP Eselon 2) merupakan kegiatan terpadu dan menyambung dengan label pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Semua Seksi atau Bidang di LPMP harus bekerja bersama-sama. Pencantuman Seksi atau Bidang dalam kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Seksi atau Bidang tersebut adalah koordinator dari kegiatan-kegiatan tersebut. 3.4. Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP Peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dalam upaya penjaminan mutu pendidikan di daerah masing-masing sangatlah penting. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015, LPMP mempunyai tugas dan fungsi seperti yang telah disebutkan di muka. LPMP wajib melaksanakan tugas penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, semua Seksi (pada LPMP Eselon 3) dan semua Bidang (pada LPMP Eselon 2) wajib bekerja sama secara sinergi. Tugas masing-masing Seksi dan Bidang telah diuraikan di muka. Walaupun semua Seksi atau semua Bidang di LPMP bekerja secara sinergi, namun keberhasilan masing-masing unit kerja mempunyai ukuran keberhasilan dalam penjaminan mutu
  • 53. 41 pendidikan di wilayah masing-masing. Ukuran keberhasilan kinerja unit kerja di LPMP dalam penjaminan mutu pendidikan adalah seperti terlihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Ukuran Keberhasilan Kinerja Unit Kerja di LPMP dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
  • 54. 42
  • 55. 43
  • 56. 44 Keterangan : UIC (Unit in charge) disesuaikan dengan tipe LPMP (LPMP Eselon 3 dan LPMP Eselon 2)
  • 57. 45
  • 58. 46
  • 59. 47 4.1 Tugas LPMP Dalam Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan Jika diuraikan lebih rinci tentang tugas yang harus dilakukan oleh LPMP dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, terlihat bahwa LPMP memegang peran penting dalam 5 kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah: (1) Pengumpulan Data Mutu, (2) Penyusunan Peta Mutu, (3) Fasilitasi Pemerintah Daerah, (4) Pengembangan Sekolah Model, (5) Pengimbasan SPMI dari Sekolah Model ke Sekolah Imbas. 1. Pengumpulan Data Mutu Pengumpulan data mutu merupakan tahap awal dari kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Diagram Alur kegiatan pengumpulan data mutu disajikan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Diagram Alur Pengumpulan Data Mutu
  • 60. 48 Pada Gambar 4.1 terlihat kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas LPMP dalam pengumpulan data mutu. Kegiatan- kegiatan tersebut adalah: (i) Pelatihan fasilitator Daerah, (ii) Pelatihan Pengawas, (iii) Verifikasi dan validasi data, (iv) Penetapan kelengkapan dan validasi data dan (v) Monitoring dan Supervisi Pengumpulan Data mutu. Penjabaran lebih lanjut pelaksanaan pengumpulan data mutu diuraikan dalam Petunjuk teknis Pengumpulan Data Mutu. Kegiatan pengumpulan data mutu ini melibatkan seksi atau bidang terkait di LPMP.Tabel 4.1.dan Tabel 4.2 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan Pengumpulan Data Mutu tersebut. Tabel 4.1. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu K: Koordinator S: Support
  • 61. 49 Tabel 4.2. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengumpulan Data Mutu K: Koordinator S: Support 2. Penyusunan Peta Mutu Kegiatan selanjutnya setelah pengumpulan data mutu adalah pemetaan mutu pendidikan di wilayah masing-masing. Diagram Alur kegiatan Pemetaan Mutu disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Diagram Alur Pemetaan Mutu
  • 62. 50 Dalam kegiatan pemetaan mutu pendidikan, tugas LPMP adalah: (i) Pelatihan penyusunan peta mutu, (ii) Persiapan pengolahan data mutu,(iii) Penyusunan analisis kebutuhan,(iv) Pengolahan data mutu, (v) Analisis data mutu, (vi) Penyusunan peta mutu, (vii) Perencanaan mutu, dan (viii) Diseminasi. Petunjuk teknis Penyusunan Peta Mutu. Tabel 4.3. dan Tabel 4.4 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan pemetaan mutu tersebut. Tabel 4.3. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan K: Koordinator S: Support Tabel 4.4. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan
  • 63. 51 K: Koordinator S: Support 3. 3. Fasilitasi Pemerintah Daerah Kegiatan SPME ketiga yang melibatkan LPMP adalah Fasilitasi Pemerintah Daerah. Diagram alur kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah disajikan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Diagram Alur Fasilitasi Pemerintah Daerah Dalam kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah, tugas LPMP adalah: (i) Rekrutmen Fasilitator Daerah, (ii) Pelatihan SPMP untuk Fasilitator Daerah, (iii) Bimbingan teknis SPMP, (iv) Monitoring dan Evaluasi TPMPD dan Satuan Pendidikan, dan (v) Penyusunan Laporan fasilitasi. Penjabaran lebih lanjut
  • 64. 52 pelaksanaan pengumpulan data mutu diuraikan dalam Petunjuk teknis Fasilitasi Pemerintah Daerah. Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah tersebut. Tabel 4.5. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah K: Koordinator S: Support Tabel 4.6. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah K: Koordinator S: Support
  • 65. 53 4. Pengembangan Sekolah Model Kegiatan yang merupakan kegiatan sangat penting dari LPMP adalah Pengembangan Sekolah Model. Sekolah Model adalah sekolah yang diplih untuk menjadi model atau teladan dalam pengembangan SPMP yaitu pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah dijelaskan dalam dokumen ini dan dokumen lain. Sekolah Model adalah sekolah yang nantinya mengimbaskan pengalamannya dalam pengembangan SPMI ke sekolah lain di sekitarnya atau Sekolah Imbas. Diagram Alur Pengembangan Sekolah Model disajikan pada Gambar 4.4. Dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model, tugas LPMP adalah: (i) Sosialisasi dan Koordinasi, (ii) Pelatihan SPMI untuk Fasilitator, (iii) Penetapan sekolah sasaran dengan Pemerintah Daerah, (iv) Pelatihan SPMI untuk Sekolah Model (v) Pendampingan oleh Fasilitator, (vi) Monitoring dan Evaluasi, (vii) Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi, dan (viii) Diseminasi Hasil. Petunjuk teknis Pengembangan Sekolah Model dan Model Pengimbasan. Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model tersebut.
  • 66. 54 Gambar 4.4. Diagram Alur Pengembangan Sekolah Model Tabel 4.7. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengembangan Sekolah Model K: Koordinator S: Support
  • 67. 55 Tabel 4.8. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengembangan Sekolah Model K: Koordinator S: Support 5. Pengimbasan SPMI dari Sekolah Model ke Sekolah Imbas Pengimbasan dalam hal ini adalah pengimbasan SPMI dari Sekolah Model ke sekolah-sekolah lain di sekitar sekolah model dengan asumsi bahwa sekolah model yang telah dibina telah mencapai SNP. Tujuan memperbanyak jumlah sekolah yang mencapai SNP adalah agar persentase sekolah yang telah mencapai SNP dapat meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 2019 sebanyak 90 % sekolah telah mencapai SNP. Diagram Alur Pengimbasan SPMI dari Sekolah Model ke Sekolah Imbas disajikan pada Gambar 4.5.
  • 68. 56 Gambar 4.5. Diagram Alur Pengimbasan Dalam kegiatan Pengembangan Pengimbasan Sekolah Model, tugasLPMPadalah:(i)SosialisasidanKoordinasi,(ii)Penetapan sekolah imbas dengan Pemerintah Daerah, (iii) Sosialisasi ke Pemda, (iv) Pendampingan, (v) Monitoring dan Evaluasi, (v) Laporan Pengembangan Model Pengimbasan. Petunjuk teknis Pengembangan Sekolah Model dan Pola Pengimbasan. Tabel 4.9. dan Tabel 4.10 memperlihatkan peran masing-masing Seksi dan Bidang di LPMP dalam kegiatan Pengembangan Sekolah Model dan Pola Pengimbasan.
  • 69. 57 Tabel 4.9. Peran Masing-Masing Seksi LPMP Eselon 3 dalam Kegiatan Pengembangan Pengimbasan K: Koordinator S: Support Tabel 4.10. Peran Masing-Masing Bidang LPMP Eselon 2 dalam Kegiatan Pengembangan Model Pengimbasan K: Koordinator S: Support
  • 70. 58 4.2 Jadwal Pelaksanaan Implementasi SPMP di LPMP Penjaminan Mutu Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan tugas LPMP. Program penjaminan mutu pendidikan yang telah mulai dilaksanakan oleh LPMP sejak LPMP berada di bawah Badan SDMPK dan PMP, kini dilanjutkan dengan Program Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Program Pengembangan SPMP dilanjutkan dengan mengadopsi best practices dari pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan disertai penyempurnaan hal-hal yang masih kurang atau belum tepat. Tabel 4.11. Jadwal Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2016
  • 71. 59 Sebagai bahan acuan bagi LPMP dalam melaksanakan SPMP, dalam petunjuk pelaksanaan ini disajikan jadwal pelaksanaan SPMP untuk tahun 2016 sebagaimana terlihat pada Tabel 4.11. Jadwal tersebut dapat diulang pada tahun-tahun berikutnya dengan menambahkan atau mengurangi kegiatan- kegiatan yang sudah tidak perlu lagi dilakukan serta dengan memperhatikan hasil yang dicapai pada tahun 2016. 4.3 Kebutuhan Kompetensi SDM Pada LPMP Guna mengoptimalkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan oleh LPMP, diperlukan SDM yang andal sesuai dengan tugas yang akan dilakukan pada setiap kegiatan penjaminan mutu pendidikan. SDM yang diperlukan adalah SDM yang menguasai substansi penjaminan mutu pendidikan dan SDM yang mampu melaksanakan kegiatan penunjang. SDM yang menguasai substansi penjaminan mutu pendidikan antara lain adalah SDM yang menguasai SNP, analisis data mutu pendidikan, perencanaan pendidikan, audit mutu pendidikan,danpeningkatanmutupendidikan(dalamkonteks Kurikulum Nasional). SDM yang mampu melakukan kegiatan penunjang antara lain SDM yang mampu melaksanakan manajemen data (pengumpulan, verifikasi, dan validasi data), dan analisis data (peta mutu), mempersiapkan fasilitator, serta mampu melakukan koordinasi, sosialisasi, promosi, kerja sama, monitoring dan evaluasi, teknik pendampingan, dan pengelolaan pelatihan. Dalam hal ini SDM yang menguasai substansi penjaminan mutu pendidikan dapat bertugas
  • 72. 60 pada kegiatan penunjang bila memiliki kualifikasi di bidang tersebut. Kebutuhan SDM seperti yang diuraikan di muka pada LPMP Eselon disarikan pada Tabel 4.12. Pada LPMP Eselon 2 kebutuhan kompetensi SDM dalam kerangka Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah sama. Kebutuhan kompetensi SDM untuk Seksi SI dan Seksi PMS pada LPMP Eselon 3 menjadi kebutuhan kompetensi SDM untuk Bidang PMS pada LPMP Eselon 2. Tabel 4.12. Kebutuhan SDM dalam Pelaksanaan SPMP oleh LPMP
  • 73. 61
  • 74. 62
  • 75. 63 Petunjuk pelaksanaan ini disusun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka menjamin LPMP dan pemangku kepentingan lainnya memiliki pemahaman yang sama akan peran LPMP dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ke depan. Buku petunjuk ini sekaligus menjadi acuan operasional bagi LPMP dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mengukur kinerja dan mengatur alokasi anggaran ke depan. 
  • 76. Halaman ini sengaja dikosongkan