1. LEMBAH HITAM DARI SEBUAH KEHIDUPAN
Saat ku songsong mentari
Terbersit sesal ku
Pada keadaan dimasa lalu
Yang telah menggerogoti sebagian dari hidupku
Ku buka tabirku satu persatu
Ku ungkap semua dalam sebuah sajak penyesalan
Akan masa lalu
Aku ODHA
Aku yang hina, terjerumus sepi dan sendiri
Air mata penyesalan tak mampu mengendalikan keadaan
Ketika aku telah terjerumus dalam pengaruh kristal-kristal itu
Ketika aku telah terjerumus dalam hawa nafsu
Narkoba dan Sex bebas
Hingga HIV AIDS
Penyakit yang mematikan itu
Menggerogoti seluruh tubuh
HIV seperti petir yang menyambar hingga harapan hangus terbakar
Bak pedang tajam yang menikam hingga asa semakin tenggelam
Batang tubuh ku
Mulai kaku, tak kuat menopang beban derita dan sakit
Aku ODHA......
Tolong rangkul aku
Tolong jangan jauhi aku
Kini tak mampu lagi kusongsong mentari
Dengan senyum
Kini tak mampu lagi kusongsong masa depan gemilang
Bersama cinta dan harapan
Kini, hanya sesal yang aku punya
By: Atiek Hafifah
2. Hiv Aids, iya penyakit yang mematikan itu. Sudah berapa 1 desember
yang kita lalui, namun yang kita jumpai adalah bertambahnya angka ODHA
diIndonesia setiap tahunnya. Ironis memang, ketika penyakit itu menggerogoti
bukan hanya mereka yang dalam tanda kutip, tapi bayi yang tidak berdosa, istri
yang tidak berdosa, pasangan yang tahu apa-apa.
Mereka turut menanggung akibat dari Hiv Aids, mereka ODHA. Mereka
tidak berdosa, stigma yang berkembang pada masyarakat bahwa penyakit Hiv
Aids adalah penyakit kutukan. Diskriminasi terhadap ODHA, mereka
menggangap ODHA tidak pantas hidup. Tanpa tahu asal usul kehidupan ODHA
itu.
Tidak, tanpa maksud mencari tahu siapa yang salah dan siapa yang
tersalahkan, tapi satu hal yang harus kita tahu bahwa ODHA membutuhkan kita.
Bukan untuk dihindari, bukan untuk dijauhi, tapi mereka membutuhkan uluran
kasih kita, yakinkan mereka bahwa Dunia Belum Berakhir.
Tahun 2011 lalu, saya mendapat kesempatan mengikuti Ajang Ngumpul
Remaja tingkat Nasional diBogor yang diselenggarakan oleh BKKBN. Banyak
hal yang membuka mata saya mengenai remaja khususnya. Bertemu dengan
teman-teman remaja dari seluruh provinsi diIndonesia.
Saling berbagi pengalaman, ada satu hal yang menarik, pengalaman
seorang kakak dari Bogor mengenai seorang ODHA dilingkungannya, berkat
beberapa penyuluhan dan konseling yang dilakukan kepada masyarakat dan
ODHA, alhamdulillah sampai saat ini, ODHA itu masih menjalani
kehidupannya layaknya masyarakat normal lainnya.
Mempunyai suami yang ternyata juga seorang penderita Hiv Aids dan
seorang bayi lucu yang alhamdulillah setelah diperiksa ternyata negatif Hiv.
Terbukti, stigma masyarakat adalah tidak benar bahwa membiarkan ODHA
hidup bersama kita akan membawa musibah bagi masyarakat dalam lingkungan
itu.
Kalau memang dalam salah satu fase hidup kita pernah merasa
melakukan tindakan yang mengandung resiko terpapar HIV, maka VCT is a
must. Banyak klinik yang menyediakan test HIV secara suka rela. Kita semua
harus ikut berperan aktif. Tapi 1 Desember bukan peringatan untuk pembiaran
terhadap Hiv.
3. Tindakan yang memungkinkan terpapar HIV
• Berhubungan seks tidak aman
• Bertukar jarum suntik
• Tattoo
• Transfusi darah dengan jarum yang tidak steril
• Berganti pasangan seks
Sempat terdengar wacana dari pemeritah, memang salah satu upaya
pencegahan Hiv Aids dan kehamilan yang tidak diinginkan adalah dengan
menggunakan pengaman (Condom). Wacana pembangunan ATM Condom
disentral-sentral kehidupan masyarakat, banyak pihak yang pro dan kontra
dengan wacana pemerintah tersebut.
Tapi satu hal yang harus kita tahu, bahwa ATM Condom hanya solusi sesaat.
Yang terlebih dahulu yang harus diperbaiki adalah akhlak dari remaja
Indonesia, dan membangun pondasi iman remaja.
Upaya pencegahan HIV AIDS yang sering dicanangkan oleh pemerintah
adalah :
A Abstinence
B Be faithful
C Condom
D Drugs
E Equipment
Dewasa ini menunjukkan bahwa penderita HIV dan AIDS pada
kelompok muda (usia produktif) meningkat tajam disebabkan oleh beberapa
hal:
• Kaum muda lebih rawan terhadap infeksi
• Perilaku seksual yang tidak sehat dan tidak bertangung jawab.
• Jumlah kaum muda cukup besar
• Perkembangan teknologi tidak sejalan dengan kesiapan anak untuk bisa
menerimanya.
• Anak muda berada pada posisi “transisi perilaku” atau masa gonjang-ganjing
sehingga mudah sekali terpengaruh dan keinginan untuk coba-coba tinggi.
Masyarakat banyak meminta ODHA untuk dikarantina ke shelter khusus
pengidap HIV dan AIDS, padahal tanpa media dan cara yang ada di atas HIV
dan AIDS tidak akan tertular. Sebagian masyarakat melakukan diskriminasi
karena:
• Kurang informasi yang benar bagaimana cara penularan HIV dan AIDS, hal-
hal apa saja yang dapat menularkan dan apa yang tidak menularkan.
• Tidak percaya pada informasi yang ada sehingga ketakutan
mereka terhadap HIV dan AIDS berlebihan.
4. Disisi lain oleh penyedia layanan kesehatan, masih ada penyedia layanan
kesehatan yang tidak mau memberikan pelayanan kepada penderita HIV dan
AIDS. Hal ini disebabkan ketidaktahuan mereka terhadap penyakit ini dan juga
kepercayaan yang mereka miliki.
Disinilah diperlukan peran aktif pemerintah untuk memberikan
penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan informasi yang benar kepada
masyarakat agar tidak ada lagi stigma negatif dan pendiskriminasian terhadap
ODHA khususnya.
.
ATIEK HAFIFAH
SMKN 1 SUMBAWA BESAR