SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
BAB I
PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling
sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno
menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu
(disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air.
Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas
air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu
senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari
kata stoicheion, yang berarti unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari
semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa
molekul. Oleh karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan membahasa upaya para
ahli dalam penentuan massa atom dan massa molekul.

II.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Apa saja hukum-hukum dasar ilmu kimia ?
2. Bagaimana konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr),
konsep mol dan bilangan oksidasi ?
3. Bagaimana karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya ?
4. Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks)

III.

Tujuan
1. Menjelaskan hukum-hukum dasar ilmu kimia
2. Menjelaskan konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr),
konsep mol dan bilangan oksidasi
3. Menjelaskan karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya
4. Menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks)

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
a. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa)
Penulisan persamaan reaksi harus menyatakan hubungan kuantitatif antara zat-zat
pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan
zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia pertama kali
dikemukakan oleh Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794), yaitu :
“ Dalam setiap reaksi kimia jumlah massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah
reaksi adalah sama.”
b. Hukum Perbandingan Tetap
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proustmenemukan satu sifat penting dari
senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkanpenelitian terhadap
berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkanbahwa “Perbandingan
massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentudan tetap“. Senyawa yang
sama meskipun berasal daridaerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda
ternyata mempunyai komposisi yang sama.
c. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang
berbunyi“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan
jika

massa-massa

salah

satu

unsur

dalam

senyawa-senyawa

tersebut

sama,sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa
unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilanganbulat dan
sederhana”.
d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Gay

Lussac

merumuskanhukum

perbandingan

volume

(hukum

GayLussac)“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gasgas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”.
e. Hukum Avogadro
Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskanpercobaanGay Lussac.
Menurut

Avogadro,

partikel

unsur

tidak

selalu

berupa

atom

tunggal

(monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro
menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.Dari sini Avogadro mengajukan
2
hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:“Pada suhu dan
tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama pula”.

2. Konsep Massa Atom Relatif (Ar), Massa Molekul Relative (Mr), Konsep Mol dan
Bilangan Oksidasi
a. Konsep Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom unsur sebenarnya belum dapat diukur dengan alat penimbang massa
atom, karena atom berukuran sangat kecil. Massa atom unsur ditentukan dengan
cara membandingkan massa atom rata-rata unsur tersebut terhadap massa ratarata satu atom karbon-12 sehingga massa atom yang diperoleh adalah massa atom
relatif (Ar).
Ar X =

b. Konsep Massa Molekul Relatif
Perbandingan massa molekul dengan massa standar disebut massa molekul relatif
(Mr), ditulis sebagai berikut:

Mr = massa rata-rata 1 molekul senyawa
1/12 massa 1 atom C-12

c. Konsep Mol dan Bilangan Oksidasi
1) Konsep Mol
a) Bilangan Avogadro
Avogadro menyatakan bahwa setiap satu mol zat itu mengandung
6,023

, molekul. Bilangan yang dihasilkan ini dikenal dengan istilah

bilangan Avogadro yang diberi lambing N. beberapa cara dilakukan untuk
menetapkan bilangan Avogadro menunjukkan bahwa bilangan itu tidak dapat
ditentukan secara tepat. Pada saat ini cara yang dianggap paling tepat untuk
menetapkan bilanggan Avogadro adalah pengukuran sinar X pada sisi Kristal
suatu garam. Metode inilah yang memberikan nilai bilangan Avogadro
sebesar 6,023

, dengan demikian apabila molekul dalam satu mol zat

3
yang telah diketahui, maka massa satu mol zat telah diketahui, maka massa
satu molekul sembarang zat dapat dihitung.
b) Massa Satu Mol
Berdasarkan hokum kekekalan massa, atom tidka mengalami
perubahan bila atom-atom itu bergabung (bereaksi) mebentuk senyawa. Massa
satu molekul suatu senyawa ditentukan oleh jumlah massa semua atom
penyusun molekul itu, massa ini kemudian dikenal dengan massa rumus
relative (Mr). misalnya massa rumus air, H2O = (2 1) + (1

16) = 18. Dalam

perhitunan kimia, yang diperlukan adalah sssssuatu satuan jumlah zat yang
menyatakan berapa gram zat yang harus ditimbang agar zat tersebut
mengandung partikel yang sama. Satuan yang digunakan adalah mol. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa satuan patokam bakunya juga
menggunakan isotope karbon-12. Dengan demikian satu mol isotope karbon12 mempunyai massa 12 gram yang sesuai dengan bilangan Avogadro, N
yaitu 6,023

atom. Satu mol oksigen (O2) mengandung N molekul O2 ,

atau mengandung 2N atom oksigen (O). jikalau massa atom relative oksigen
adalah 16, maka massa rumus molekul relative oksigen adalah 2

16 = 32.

Massa satu mol gas oksigen = 32
c) Volume satu mol gas
Hokum Avogadro menyatakan tiap-tiap gas ideal atau gas yang
dianggap sebagai gas ideal pada suhu dan tekanan tetap, volumenya sama dan
mengandung jumlah partikel yang sama pula. Reaksi-reaksi kimia sering
melibatkan molekul dalam fase gas, dengan demikian hokum Avogadro dapat
diterapkan pada reaksi kimia yang melibatkan senyawa yang berfase gas,
dengan catatan bahwa gas-gas itu merupakan gas ideal atau dianggap gas ideal
dan berlaku persamaan PV = nRT. Jikalau pada kondisi baku yaitu 0
tekanan 7 cm Hg (atau 1 atm), maka volume 1 mol gas adalah 22,41 dm3.
Dengan cara yang sama, setiap gas pada kondisi yang sama volumenya juga
sama dan pada keadaan baku setiap satu mol sembarang gas ideal atau
dianggap idel volumenya sama yaitu 22,41 dm3. Cara lain untuk menentukan
volume gas itu adalah dengan menggunakan definisi densitas atau berat jenis
atau kerapatan.

4
2) Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif
dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang
telah diterima atau diserahkan.Bilangan oksidas suatu unsur dapat diketahui
bila susunan elektron adr molekul yang mengandung tersebut dilukiskan, akan
tetapi cara ini akan menyita banyak waktu, maka dalam penentuan bilanag
oksidasi suatu unsur dapat dilakukan dengan berpedoman pada aturan berikut
a) Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa
hidrida = –1 (misalnya : NaH)
b) Bilangan oksidasi unsur O dalam senyawa = –2, kecuali pada senyawa
peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, Ba2O2), dan pada senyawa
oksifluorida (OF2) = +2
c) Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya
sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA=
+1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
d) Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
e) Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan
muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl-=–1, Mg pada
Mg2+=+2)
f) Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan
0 (nol)

3. Karakteristik Persamaan Reaksi Kimia dan Jenis-Jenisnya
a. Karakteristik Persamaan Reaksi
Perbandingan koefisien reaksi dapat menyatakan :
1) Perbandingan jumlah partikel-partikel zat dalam suatu persamaan reaksi.
2) Perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, hal ini disebabkan
jika jumlah partikel-partikel zat sama maka jumlah molnya juga sama.
3) Perbandingan volume zat yang terlibat dalam reaksi, jika zat-zat berwujud gas
dan diukur pada temperatur yang sama, sesuai hipotesis Avogadro.
b. Jenis-Jenis Reaksi Kimia
Untuk menyatakan terjadinya suatu reaksi kimia digunakan persamaan kimia,
dengan persamaan kimia diperoleh informasi kimia yaitu apa yang terjadi jika dua
5
macam atau lebih zat dicampur pada kondisi tertentu, berapa banyaknya

zat itu

bereaksi dan berapa banyak terbentuk senyawa baru. Persamaan reaksi kimia
dikelompokkan dalam empat macam reaksi yaitu
1) Reaksi sintesis yaitu reaksi pembentukan molekul dari unsur-unsurnya
Contoh :
Fe

+S

FeS

Fe3+

+ 6SCN-

Fe(SCN6)3-

2) Reaksi penguraian berganda yaitu pembentukan molekul akibat adanya
pertukaran pasangan.
Contoh
AlCl3 + 3NaOH

Al(OH)3 + 3NaCl

3) Reaksi antara ion hydronium dengan ion hidroksida atau antara suatu asam
dengan basa yang biasanya menghasilkan air.
Contoh
H3O- + OH-

HOH + HOH

4) Reaksi redoks yaitu reaksi yang terjadi dengan adanya transfer electron
Contoh
MnO2 + 4+ + 2Br-

Br2 + Mn2+ + 2H2O

4. Penyetaraan Persamaan Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Redoks)
Reaksi redoks adalah proses kimia dimana ada pereaksi yang melepaskan electron
dan ada yang menerima elektron. Peristiwa oksidasi dan reduksi terjadi bersamaan
dalam suatu reaksi, oleh karena reaksi redoks merupakan reaksi perpindahan electron
dari reduktor kepada oksidator , maka reaksi ini mengakibatkan perubahan bilangan
oksidasi pada oksidator dan reduktor. Ada dua cara untuk menyetarakan reaksi redoks
yaitu cara reaksi setengah dan cara perubahan bilangan oksidasi.
a. Cara Reaksi Setengah
Setiap persamaan reaksi redoks merupakan penjumlahan dua reaksi setengah,
dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektro yang dilepas
pada proses oksidasi sama dengan jumlah elektro yang diterima pada proses
reduksi. Ada tahap penyetaraan reaksi yakni :
1) Penulisan kerangka reaksi setengah
2) Penyeimbangan setiap reaksi setengah

6
3) Penambahan electron untuk mengimbangkan muatan
4) Penjumahan kedua reaksi setengah

Contoh soal :
Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam
H2SO3

+ HNO2

NO + c

Tahap 1 : penulisan kedua reaksi setenga
H2SO3

SO42-

HNO2

(oksidasi)
NO

(reduksi)

Tahap 2 : penyeimbangan reaksi setengah
(a) Penambahan H2 untuk mengimbangkan O
H2SO3 +H2O

SO42-

HNO2

NO + H2O

(b) Penambahan H+ untuk mengimbangkan H
H2SO3 +H2O

SO42- + 4H+

HNO2 + H+

NO + H2O

(c) Penambahan elektron untuk mengimbangkan muatan
H2SO3 +H2O

SO42- + 4H+ + 2e-

HNO2 + H+ + e-

NO + H2O

(d) Penyamaan jumlah elektron yang dilepaskan dan diterima
H2SO3 +H2O

SO42- + 4H+ + 2e-

2HNO2+ 2H+ + 2e-

2NO + 2H2O

Tahap 3 : Penjumlahan kedua reaksi setengah
H2SO3 +H2O

SO42- + 4H+ + 2e-

2HNO2+ 2H+ + 2e-

2NO + 2H2O

H2SO3 + 2HNO2

SO42 + 2NO + 2H+ + H2O
7
b. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Cara ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
1) Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi
2) Tandai usnur-unsur yang mengalami perubahan bilagan oksidasi
3) Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi diruas
kiri dan ruas kanan persamaan reaksi.
4) Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
5) Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
6) Samakan jumlah muatan diruas kiri dan ruas kanan dengan dengan
menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau OH- bila larutan bersifat basa
7) Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H diruas kiri dan kanan
Contoh soal :
Setarakan reaksi :
FeSO4 + KMnO4 + H2SO4

Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O + K2SO4

: Fe2+ + MnO4-

Fe3- + Mn2+

Tahap 2,3,4 : Fe2+ + MnO4-

Fe3- + Mn2+

Tahap 1

+7

+3

+3

+2

Tahap 5

: 5 Fe2+ + MnO4-

5 Fe3- + Mn2+

Tahap 6

: 5 Fe2+ + MnO4- + 8H+

5 Fe3- + Mn2+

Tahap 7

: 5 Fe2+ + MnO4- + 8H+

5 Fe3- + Mn2+ + 4H2O

Selanjutnya diubah menjadi molekul netral, diperoleh :
5FeSO4 + KMnO4 + 4H2SO4

Fe2(SO4)3+MnSO4 + 4H2O +

K2SO4

Karena koefisien masih ada pecahan maka persamaan dikalikan 2
10FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2SO4

Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + 8H2O + K2SO4

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh isi dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hukum kekekalan massa, hokum perbandingan tetap, dan hokum kelipatan
berganda adalah hukum-hukum dasar kimia.
2. Penyetaraan persamaan reaksi dilakukan dengan memberi koefisien yang tepat
dengan tidak mengubah indeks senyawa.
3. Satu mol setiap zat mengandung partikel sejumlah tetapan Avogadro (L), yaitu
6,023 x 1023. Massa zat bergantung pada jumlah molnya, dimana massa = mol
× Ar/Mr . Volume molar gas tidak bergantung pada jenisnya, tetapi pada
jumlah mol, suhu, dan tekanan pengukuran, dimana V = mol × Vm . Pada STP
Vm = 22,4 liter/mol.
4. Rumus molekul dapat ditentukan dari rumus empiris, jika massa molekul
relatif (Mr) senyawa diketahui. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan, jika
kadar unsur-unsurnya diketahui.
5. Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara reaksi setengah dan cara
perubahan bilangan oksidasi.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu dalam
mengerjakan setiap soal stoikiometri diharapkan memahami dan menguasai
konsep hukum-hukum dasar kimia. Selain itu soal-soal stoikiometri harus
dikerjakan secara teliti. Sebab perhitungan yang diberikan biasanya berbentuk
hitungan bilangan pecahan desimal dan bilangan berpangkat sehingga apabila
tidak teliti dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan.

9
10

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 

La actualidad más candente (20)

Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Reaksi Reaksi Kimia
Reaksi Reaksi KimiaReaksi Reaksi Kimia
Reaksi Reaksi Kimia
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 

Destacado (20)

Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
Makalah_10 Makalah diskusi 2 kel 3 (stoikiometri )
 
Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)Jurnal stoikiometri (translete)
Jurnal stoikiometri (translete)
 
STOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIASTOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIA
 
Makalah elektrokimia
Makalah elektrokimiaMakalah elektrokimia
Makalah elektrokimia
 
Makalah kimia semen
Makalah kimia semenMakalah kimia semen
Makalah kimia semen
 
Aplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometriAplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometri
 
Ppt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutanPpt stoikiometri larutan
Ppt stoikiometri larutan
 
Ppt stoikiometri
Ppt stoikiometriPpt stoikiometri
Ppt stoikiometri
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Polimer makalah
Polimer makalahPolimer makalah
Polimer makalah
 
Pengertian polimer
Pengertian polimerPengertian polimer
Pengertian polimer
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah kimdas
Makalah kimdasMakalah kimdas
Makalah kimdas
 
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometriReaksi reaksi kimia dan stoikiometri
Reaksi reaksi kimia dan stoikiometri
 
Jurnal stoikiometri
Jurnal stoikiometriJurnal stoikiometri
Jurnal stoikiometri
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
Larutan Elektrolit dan Reaksi RedoksLarutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
 
Interkonversi mol-gram-volume dan perhitungan kimia
Interkonversi mol-gram-volume dan perhitungan kimiaInterkonversi mol-gram-volume dan perhitungan kimia
Interkonversi mol-gram-volume dan perhitungan kimia
 

Similar a Makalah Stoikiometri

Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri aufia w
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxmufidatulhasanah1
 
STOIKIOMETRI
STOIKIOMETRISTOIKIOMETRI
STOIKIOMETRIMei Wina
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxssuser2d50731
 
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.ppt
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.pptcupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.ppt
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.pptJunesturalely
 
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptx
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptxX Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptx
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptxHerri Setiawan
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Pujiati Puu
 
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadro
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadroTugas kimia hk. gay lussac & avogadro
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadrohallotugas
 
week-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptweek-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptwidhyahrini1
 

Similar a Makalah Stoikiometri (20)

Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri
 
bab 6.pptx
bab 6.pptxbab 6.pptx
bab 6.pptx
 
Kimia Materi
Kimia MateriKimia Materi
Kimia Materi
 
Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
STOIKIOMETRI
STOIKIOMETRISTOIKIOMETRI
STOIKIOMETRI
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.ppt
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.pptcupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.ppt
cupdf.com_hukum-dasar-kimia-56a0d2c36af34.ppt
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
C 2
C 2C 2
C 2
 
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptx
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptxX Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptx
X Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri.pptx
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Hukum avogadro
Hukum avogadroHukum avogadro
Hukum avogadro
 
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadro
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadroTugas kimia hk. gay lussac & avogadro
Tugas kimia hk. gay lussac & avogadro
 
Kelompok kimia
Kelompok kimiaKelompok kimia
Kelompok kimia
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
 
week-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptweek-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.ppt
 

Más de atuulll

Makalah pengetahuan bahan industri pangan
Makalah pengetahuan bahan industri panganMakalah pengetahuan bahan industri pangan
Makalah pengetahuan bahan industri panganatuulll
 
Makalah Perangkat komputer
Makalah Perangkat komputer Makalah Perangkat komputer
Makalah Perangkat komputer atuulll
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringanatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasiiatuulll
 
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep Islam
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep IslamIlmu dan teknologi pangan dalam konsep Islam
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep Islamatuulll
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi atuulll
 

Más de atuulll (8)

Makalah pengetahuan bahan industri pangan
Makalah pengetahuan bahan industri panganMakalah pengetahuan bahan industri pangan
Makalah pengetahuan bahan industri pangan
 
Makalah Perangkat komputer
Makalah Perangkat komputer Makalah Perangkat komputer
Makalah Perangkat komputer
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
 
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep Islam
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep IslamIlmu dan teknologi pangan dalam konsep Islam
Ilmu dan teknologi pangan dalam konsep Islam
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi Sistem politik islam dan demokrasi
Sistem politik islam dan demokrasi
 

Makalah Stoikiometri

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu (disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini. Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang berarti unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Oleh karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan membahasa upaya para ahli dalam penentuan massa atom dan massa molekul. II. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1. Apa saja hukum-hukum dasar ilmu kimia ? 2. Bagaimana konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr), konsep mol dan bilangan oksidasi ? 3. Bagaimana karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya ? 4. Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) III. Tujuan 1. Menjelaskan hukum-hukum dasar ilmu kimia 2. Menjelaskan konsep massa atom relative (Ar), maasa molekul relative (Mr), konsep mol dan bilangan oksidasi 3. Menjelaskan karakteristik persamaan reaksi kimia dan jenis-jenisnya 4. Menyetarakan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 1. Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia a. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) Penulisan persamaan reaksi harus menyatakan hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia pertama kali dikemukakan oleh Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794), yaitu : “ Dalam setiap reaksi kimia jumlah massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.” b. Hukum Perbandingan Tetap Pada tahun 1799, Joseph Louis Proustmenemukan satu sifat penting dari senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkanpenelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkanbahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentudan tetap“. Senyawa yang sama meskipun berasal daridaerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama. c. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama,sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilanganbulat dan sederhana”. d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) Gay Lussac merumuskanhukum perbandingan volume (hukum GayLussac)“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gasgas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”. e. Hukum Avogadro Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskanpercobaanGay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.Dari sini Avogadro mengajukan 2
  • 3. hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”. 2. Konsep Massa Atom Relatif (Ar), Massa Molekul Relative (Mr), Konsep Mol dan Bilangan Oksidasi a. Konsep Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom unsur sebenarnya belum dapat diukur dengan alat penimbang massa atom, karena atom berukuran sangat kecil. Massa atom unsur ditentukan dengan cara membandingkan massa atom rata-rata unsur tersebut terhadap massa ratarata satu atom karbon-12 sehingga massa atom yang diperoleh adalah massa atom relatif (Ar). Ar X = b. Konsep Massa Molekul Relatif Perbandingan massa molekul dengan massa standar disebut massa molekul relatif (Mr), ditulis sebagai berikut: Mr = massa rata-rata 1 molekul senyawa 1/12 massa 1 atom C-12 c. Konsep Mol dan Bilangan Oksidasi 1) Konsep Mol a) Bilangan Avogadro Avogadro menyatakan bahwa setiap satu mol zat itu mengandung 6,023 , molekul. Bilangan yang dihasilkan ini dikenal dengan istilah bilangan Avogadro yang diberi lambing N. beberapa cara dilakukan untuk menetapkan bilangan Avogadro menunjukkan bahwa bilangan itu tidak dapat ditentukan secara tepat. Pada saat ini cara yang dianggap paling tepat untuk menetapkan bilanggan Avogadro adalah pengukuran sinar X pada sisi Kristal suatu garam. Metode inilah yang memberikan nilai bilangan Avogadro sebesar 6,023 , dengan demikian apabila molekul dalam satu mol zat 3
  • 4. yang telah diketahui, maka massa satu mol zat telah diketahui, maka massa satu molekul sembarang zat dapat dihitung. b) Massa Satu Mol Berdasarkan hokum kekekalan massa, atom tidka mengalami perubahan bila atom-atom itu bergabung (bereaksi) mebentuk senyawa. Massa satu molekul suatu senyawa ditentukan oleh jumlah massa semua atom penyusun molekul itu, massa ini kemudian dikenal dengan massa rumus relative (Mr). misalnya massa rumus air, H2O = (2 1) + (1 16) = 18. Dalam perhitunan kimia, yang diperlukan adalah sssssuatu satuan jumlah zat yang menyatakan berapa gram zat yang harus ditimbang agar zat tersebut mengandung partikel yang sama. Satuan yang digunakan adalah mol. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa satuan patokam bakunya juga menggunakan isotope karbon-12. Dengan demikian satu mol isotope karbon12 mempunyai massa 12 gram yang sesuai dengan bilangan Avogadro, N yaitu 6,023 atom. Satu mol oksigen (O2) mengandung N molekul O2 , atau mengandung 2N atom oksigen (O). jikalau massa atom relative oksigen adalah 16, maka massa rumus molekul relative oksigen adalah 2 16 = 32. Massa satu mol gas oksigen = 32 c) Volume satu mol gas Hokum Avogadro menyatakan tiap-tiap gas ideal atau gas yang dianggap sebagai gas ideal pada suhu dan tekanan tetap, volumenya sama dan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Reaksi-reaksi kimia sering melibatkan molekul dalam fase gas, dengan demikian hokum Avogadro dapat diterapkan pada reaksi kimia yang melibatkan senyawa yang berfase gas, dengan catatan bahwa gas-gas itu merupakan gas ideal atau dianggap gas ideal dan berlaku persamaan PV = nRT. Jikalau pada kondisi baku yaitu 0 tekanan 7 cm Hg (atau 1 atm), maka volume 1 mol gas adalah 22,41 dm3. Dengan cara yang sama, setiap gas pada kondisi yang sama volumenya juga sama dan pada keadaan baku setiap satu mol sembarang gas ideal atau dianggap idel volumenya sama yaitu 22,41 dm3. Cara lain untuk menentukan volume gas itu adalah dengan menggunakan definisi densitas atau berat jenis atau kerapatan. 4
  • 5. 2) Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.Bilangan oksidas suatu unsur dapat diketahui bila susunan elektron adr molekul yang mengandung tersebut dilukiskan, akan tetapi cara ini akan menyita banyak waktu, maka dalam penentuan bilanag oksidasi suatu unsur dapat dilakukan dengan berpedoman pada aturan berikut a) Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH) b) Bilangan oksidasi unsur O dalam senyawa = –2, kecuali pada senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, Ba2O2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2 c) Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3) d) Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1 e) Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl-=–1, Mg pada Mg2+=+2) f) Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol) 3. Karakteristik Persamaan Reaksi Kimia dan Jenis-Jenisnya a. Karakteristik Persamaan Reaksi Perbandingan koefisien reaksi dapat menyatakan : 1) Perbandingan jumlah partikel-partikel zat dalam suatu persamaan reaksi. 2) Perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, hal ini disebabkan jika jumlah partikel-partikel zat sama maka jumlah molnya juga sama. 3) Perbandingan volume zat yang terlibat dalam reaksi, jika zat-zat berwujud gas dan diukur pada temperatur yang sama, sesuai hipotesis Avogadro. b. Jenis-Jenis Reaksi Kimia Untuk menyatakan terjadinya suatu reaksi kimia digunakan persamaan kimia, dengan persamaan kimia diperoleh informasi kimia yaitu apa yang terjadi jika dua 5
  • 6. macam atau lebih zat dicampur pada kondisi tertentu, berapa banyaknya zat itu bereaksi dan berapa banyak terbentuk senyawa baru. Persamaan reaksi kimia dikelompokkan dalam empat macam reaksi yaitu 1) Reaksi sintesis yaitu reaksi pembentukan molekul dari unsur-unsurnya Contoh : Fe +S FeS Fe3+ + 6SCN- Fe(SCN6)3- 2) Reaksi penguraian berganda yaitu pembentukan molekul akibat adanya pertukaran pasangan. Contoh AlCl3 + 3NaOH Al(OH)3 + 3NaCl 3) Reaksi antara ion hydronium dengan ion hidroksida atau antara suatu asam dengan basa yang biasanya menghasilkan air. Contoh H3O- + OH- HOH + HOH 4) Reaksi redoks yaitu reaksi yang terjadi dengan adanya transfer electron Contoh MnO2 + 4+ + 2Br- Br2 + Mn2+ + 2H2O 4. Penyetaraan Persamaan Reaksi Reduksi dan Oksidasi (Redoks) Reaksi redoks adalah proses kimia dimana ada pereaksi yang melepaskan electron dan ada yang menerima elektron. Peristiwa oksidasi dan reduksi terjadi bersamaan dalam suatu reaksi, oleh karena reaksi redoks merupakan reaksi perpindahan electron dari reduktor kepada oksidator , maka reaksi ini mengakibatkan perubahan bilangan oksidasi pada oksidator dan reduktor. Ada dua cara untuk menyetarakan reaksi redoks yaitu cara reaksi setengah dan cara perubahan bilangan oksidasi. a. Cara Reaksi Setengah Setiap persamaan reaksi redoks merupakan penjumlahan dua reaksi setengah, dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektro yang dilepas pada proses oksidasi sama dengan jumlah elektro yang diterima pada proses reduksi. Ada tahap penyetaraan reaksi yakni : 1) Penulisan kerangka reaksi setengah 2) Penyeimbangan setiap reaksi setengah 6
  • 7. 3) Penambahan electron untuk mengimbangkan muatan 4) Penjumahan kedua reaksi setengah Contoh soal : Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam H2SO3 + HNO2 NO + c Tahap 1 : penulisan kedua reaksi setenga H2SO3 SO42- HNO2 (oksidasi) NO (reduksi) Tahap 2 : penyeimbangan reaksi setengah (a) Penambahan H2 untuk mengimbangkan O H2SO3 +H2O SO42- HNO2 NO + H2O (b) Penambahan H+ untuk mengimbangkan H H2SO3 +H2O SO42- + 4H+ HNO2 + H+ NO + H2O (c) Penambahan elektron untuk mengimbangkan muatan H2SO3 +H2O SO42- + 4H+ + 2e- HNO2 + H+ + e- NO + H2O (d) Penyamaan jumlah elektron yang dilepaskan dan diterima H2SO3 +H2O SO42- + 4H+ + 2e- 2HNO2+ 2H+ + 2e- 2NO + 2H2O Tahap 3 : Penjumlahan kedua reaksi setengah H2SO3 +H2O SO42- + 4H+ + 2e- 2HNO2+ 2H+ + 2e- 2NO + 2H2O H2SO3 + 2HNO2 SO42 + 2NO + 2H+ + H2O 7
  • 8. b. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi Cara ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : 1) Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi 2) Tandai usnur-unsur yang mengalami perubahan bilagan oksidasi 3) Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi diruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi. 4) Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi 5) Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi 6) Samakan jumlah muatan diruas kiri dan ruas kanan dengan dengan menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau OH- bila larutan bersifat basa 7) Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H diruas kiri dan kanan Contoh soal : Setarakan reaksi : FeSO4 + KMnO4 + H2SO4 Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O + K2SO4 : Fe2+ + MnO4- Fe3- + Mn2+ Tahap 2,3,4 : Fe2+ + MnO4- Fe3- + Mn2+ Tahap 1 +7 +3 +3 +2 Tahap 5 : 5 Fe2+ + MnO4- 5 Fe3- + Mn2+ Tahap 6 : 5 Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5 Fe3- + Mn2+ Tahap 7 : 5 Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5 Fe3- + Mn2+ + 4H2O Selanjutnya diubah menjadi molekul netral, diperoleh : 5FeSO4 + KMnO4 + 4H2SO4 Fe2(SO4)3+MnSO4 + 4H2O + K2SO4 Karena koefisien masih ada pecahan maka persamaan dikalikan 2 10FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2SO4 Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + 8H2O + K2SO4 8
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari seluruh isi dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hukum kekekalan massa, hokum perbandingan tetap, dan hokum kelipatan berganda adalah hukum-hukum dasar kimia. 2. Penyetaraan persamaan reaksi dilakukan dengan memberi koefisien yang tepat dengan tidak mengubah indeks senyawa. 3. Satu mol setiap zat mengandung partikel sejumlah tetapan Avogadro (L), yaitu 6,023 x 1023. Massa zat bergantung pada jumlah molnya, dimana massa = mol × Ar/Mr . Volume molar gas tidak bergantung pada jenisnya, tetapi pada jumlah mol, suhu, dan tekanan pengukuran, dimana V = mol × Vm . Pada STP Vm = 22,4 liter/mol. 4. Rumus molekul dapat ditentukan dari rumus empiris, jika massa molekul relatif (Mr) senyawa diketahui. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan, jika kadar unsur-unsurnya diketahui. 5. Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara reaksi setengah dan cara perubahan bilangan oksidasi. B. Saran Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu dalam mengerjakan setiap soal stoikiometri diharapkan memahami dan menguasai konsep hukum-hukum dasar kimia. Selain itu soal-soal stoikiometri harus dikerjakan secara teliti. Sebab perhitungan yang diberikan biasanya berbentuk hitungan bilangan pecahan desimal dan bilangan berpangkat sehingga apabila tidak teliti dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan. 9
  • 10. 10