SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
TUGAS ILMU TANAH



PENCEMARAN TANAH DAN PESTISIDA




              Oleh :

       Afifi Rahmadetiassani

        083112620150008




       FAKULTAS BIOLOGI

 UNIVERSITAS NASIONAL, JAKRTA

               2012
PENCEMARAN TANAH DAN PESTISIDA



Pendahuluan

       Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan
oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun).
       Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas
manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan manusia,
pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran dapat terjadi di lingkungan hidup manusia,
salah satunya adalah pencemaran tanah, dimana salah satu penyebab pencemaran tanah adalah
penggunaan pestisida yang berlebihan. Penggunaan pestisida yang berlebihan, akan
mengeluarkan dampak yang besar. Oleh karena itu diperlukan pencegahan dan penanggulangan
akibat pestisida.


Pestisida
2.1 Sejarah Pestisida
       Pestisida diperkenalkan untuk pertamakalinya oleh bangsa Cina pada tahun 900 M ,
dengan memakai senyawa arsenat. Selama perkembangannya arsenat terus digunkan karena
belum adanya penemuan-penemuan baru meskipun hama-hama juga sudah menunjukkan segala
kekebalan. Pada akhirnya secara tidak disengaja seperti lazimnya penemuan yang lain, racun
tembakau mulai diperkenalkan pada masyarakat mulai tahun 1960 diEropa. Metodenya masih
sederhana karena pada masa itu belum dikenal alat-alat industri dan pengetahuan yang cukup.
       Tembakau direndam didalam air selama satu hari satu malam, baru kemudian dipakai
untuk menyemprot atau disiramkan. Ternyata racun nikotin ini cukup efektif pula sebagai obat
sekaligus racun pembasmi hama. Berbeda didaratan eropa, di Malaysia dan sekitarnya lebih
mengenal bubuk pohon deris, yang mengandung bahan aktif Rotenon sebagai zat pembunuh.
Disamping itu juga dipakai bahan aktif Pirenthin I dan II, dan Anerin I dan II, yang diperoleh
dari bunga Pyrentrum Aneraria Forium.

        Semenjak diketemukannya bahan-bahan            aktif dari tumbuh-tumbuhan tersebut,
perkembangan pestisida semakin melonjak. Berbagai upaya pemikiran mulai dilontarkan untuk
mendapatkan jenis-jenis pestisida baru yang lebih ampuh. Penemuan terus dikembangkan dan
diketemukan pestisida sintetis dari senyawa Dinitro dan Thiosianat, namun ternyata sangat
dirasakan, bahwa zat-zat pembasmi yang terdahulu belum begitu memuaskan. Maka tercipta
DDT (Dicholro Diphenil Trichloroetana) pada tahun 1874 oleh seorang warga negara Jerman,
Zeidler. Pada akhirnya pembuatan DDT merupakan babak baru dalam perkembangan industri
pestisida.

2.2 Macam dan Contoh Nama Pestisida

        Berdasarkan fungsi/sasaran penggunaannya, pestisida dibagi menjadi 6 jenis yaitu :

   •    Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga
       seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk
       memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk,
       kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil
       dimetil fosfat, diazinon,dll.
   •    Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/
       cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun.
       Contoh      :   tembaga     oksiklorida,     tembaga     (I)   oksida,    carbendazim,
       organomerkuri, dan natrium dikromat.
   •    Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salahsatu
       contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus
       CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang
       suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan
       kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
•   Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama
       tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai
       umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya
       penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak
       yang memakannya. Contohnya : Warangan.
   •   Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman
       berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan
       umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau
       lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3
       minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga
       dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD,
       Vapam, dan Dazomet.
   •   Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman
       pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll.
       Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
3. Dampak Pencemaran Tanah Oleh Pestisida

       Dalam memenuhi perkembangan ekonomi yang saat ini semakin meningkat, maka sangat
dibutuhkannya Ilmu pengetahuan mengenai pupuk dan pestisida. Karena menyangkut hal-hal
tentang pertanian dan perkebunan yang merupakan aspek utama dalam perekonomian Negara
Indonesia yang beriklim tropis. Penggunaan pestisida sintetis pada pertanian merupakan dilema.
Di satu sisi sangat dibutuhkan dalam rangka penyediaan pangan, di sisi lain tanpa disadari
mengakibatkan berbagai dampak negatif, baik terhadap manusia, hewan mikroba maupun
lingkungan. Pemakaian pestisida haruslah sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundangan
yang berlaku. Penggunaannya haruslah diperuntukkan membasmi organisme pengganggu
tanaman secara selektif dan seminimal mungkin merugikan organisme dan target.


       Belum banyak disadari hingga saat ini bahwa pemanfaatan bahan-bahan agrokimia yang
berlebihan untuk menggenjot produksi menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya
lapisan tanah yang mengandung nutrisi. Di samping itu, kualitas produksi yang dihasilkan pun
akan menurun. Di Indonesia polusi tanah ini merupakan masalah yang harus dihadapi.
Pemakaian pupuk dan pestisida dalam jumlah yang besar menimbulkan pencemaran bagi tanah
dan air tanah dengan kadar racun yang beraneka ragam. Degradasi tanah pertanian sudah makin
parah dan dengan sudah mengendapnya pestisida maupun bahan agrokimia lainnya dalam waktu
yang cukup lama. Padahal, untuk mengembalikan nutrisinya tanah memerlukan waktu ratusan
tahun, sedangkan untuk merusaknya hanya perlu beberapa tahun saja. Hal ini terlihat dari
menurunnya produktivitas karena hilangnya kemampuan tanah untuk memproduksi nutrisi.
Ada beberapa pengaruh negatif lainnya pemakaian pestisida sintetis secara tidak sesuai. Pertama,
pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia dan makhluk
lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar. Kedua, matinya musuh alami dari
hama maupun patogen dan akan menimbulkan resurgensi, yaitu serangan hama yang jauh lebih
berat dari sebelumnya. Ketiga, kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder. Contohnya:
penyemprotan insektisida sintetis secara rutin untuk mengendalikan ulat grayak (hama primer)
dapat membunuh serangga lain seperti walang sembah yang merupakan predator kutu daun
(hama sekunder). Akibatnya setelah ulat grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar tanaman
akan diserang oleh kutu daun. Keempat, kematian serangga berguna dan menguntungkan seperti
lebah yang sangat serbaguna untuk penyerbukan. Kelima, timbulnya kekebalan/resistensi hama
maupun patogen terhadap pestisida sintetis.

       Berdasarkan pertimbangan tersebut, setiap rencana penggunaan pestisida sintetis
hendaknya dipertimbangkan secara seksama tentang cara penggunaan yang paling aman, di satu
sisi efektif terhadap sasaran, di sisi yang lain aman bagi pemakai maupun lingkungan.
Sebenarnya tidak semua jenis insekta, cacing (nematode) dan lain-lain merupakan hama dan
penyakit bagi tanaman, akan tetapi racun serangga telah membunuhnya. Tetapi makhluk-
makhluk kecil ini sangat diperlukan untuk kesuburan tanah selanjutnya. Apabila penyemprotan
dilakukan secara berlebihan atau takaran yang dipakai terlalu banyak, maka yang akan terjadi
adalah kerugian. Tanah disekitar tanaman akan terkena pencemaran pestisida. Akibatnya
makhluk-makhluk kecil itu banyak yang ikut terbasmi, sehingga kesuburan tanah menjadi rusak
karenanya. Bukan tidak mungkin tragedi kegersangan dan kekeringan terjadi.

       Akibat yang paling parah, kesuburan tanah di lahan-lahan yang menggunakan pestisida
dari tahun ke tahun menurun.Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan
modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin
banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pestisida kimia merupakan bagian
dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian
dengan     menggunakan       teknologi   modern,   yang     dimulai   sejak   tahun     1970-an.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah
mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan
lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade
1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot,
ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan
harga gabah dikontrol pemerintah.

         Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produksi gabah, mamun berakibat :

            a. Berbagai organisme penyubur tanah musnah

            b. Kesuburan tanah merosot

            c. Tanah mengandung endapan pestisida

            d. Hasil pertanian mengandung pestisida

            e. Keseimbangan ekosistem rusak

            f.   Terjadi ledakan serangan dan jumlah hama

4. Upaya Pencegahan

         Meskipun pestisida sangat berbahaya, peningkatan produksi pertanian dapat tercapai
justru dengan bantuan pestisida. Bila pemakaian pestisida dilakukan dengan sangat hati-hati
kemungkinan besar pencemaran dapat dihindari atau setidaknya mengurangi bahayanya.
Pembatasan pemakaian pestisida ini sudah dimulai dengan adnya organisasi PAN (Pesticides
Action Network) yang beranggotakan 50 negara, termasuk Indonesia, dimana              ada 7 jenis
pestisida yang dilarang di antara 12 jenis yang dimasukkan        dalam The Dirty Dozen. Di
Indonesia, hal ini didukung oleh ikut sertanya BATAN dalam meneliti residu-residu produk
pertanian dan mengeluarkan batas ambang yang aman bagi pemakaian pestisida.
Peran serta pemerintah mengenai peraturan tentang ANDAL yang mulai berlaku dari
segi pengamanan baik bagi keselamatan manusia maupun lingkungan. Adanya peraturan
ANDAL adalah tepat sebagai tindakan pencegahan dan usaha menanggulangi kemungkinan
terjadinya pencemaran. Selain itu, peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk upaya
pencegahan, karena semua kegiatan pencegahan hama adalah hasil karya manusia dan di tujukan
untuk pemenuhan kebutuhannya.
        Cara yang paling baik untuk mencegah pencemaran pestisida adalah dengan tidak
menggunakan pestisida sebagai pemberantas hama. Mengingat akibat sampingan yang terlalu
berat atau bahkan menyebabkan rusaknya lingkungan dan merosotnya hasil panen, penggunaan
pestisida mulai dikurangi. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mencegah atau mengurangi
serangga hama antara lain:

       • Pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam,

       • Memilih varietas yang tahan hama,

       • Memanfaatkan musuh-musuh alami serangga,

       • Penggunaan hormon serangga,

       • Pemanfaatan daya tarik seks pada serangga

       • Sterilisasi

        Semua cara yang telah disebutkan, memang tidak memiliki efek yang cepat dan merata
dibanding pestisida. Karenanya bila dibutuhkan pemberantasan hama yang sifatnya segera,
penggunaan pestisida memang merupakan pilihan yang paling baik dan tepat. Jika pestisida yang
akan digunakan, maka adalah suatu langkah yang paling bijaksana untuk melakukan suatu
tindakan pencegahan terhadap pencemaran tanah atau keracunan yang mungkin timbul.

        Pada pencemaran oleh pestisida, beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan
antara lain:

               •   Pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari suatu jenis pestisida.
               •   Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik
                   atau petugas penyuluh,
•   Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan pada penyuluh
               apakah sudah saatnya digunakan pestisida, karena belum tentu suatu jenis hama
               harus diberantas dengan pestisida.
           •   Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah menganjurkan untuk
               menggunakan pestisida, cepatlah dilakukan. Dengan semakin meluasnya hama
               akan membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini berarti hanya
               akan memperbesar peluang terjadinya pencemaran,
           •   Jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida biasanya hanya digunakan
               untuk suatu jenis hama tertentu, terkadang usia tanaman yang berbeda
               menghendaki jenis pestisida yang berbeda pula.
           •   Pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan sampai tercecer
               disekitar tanaman.
           •   Jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan terlebih dahulu, gunakan
               tempat yang khusus untuk itu. Pada waktu mengaduk, larutan jangan sampai
               tercecer ke tempat lain. Perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar
               tidak terdapat sisa setelah pemakaian.
5. Upaya Penanggulangan

       Beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh
pencemaran tanah, anatar lain :
           a. Remidiasi
               Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
               Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-
               site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
               murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
               bioremediasi.
               Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
               dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
               dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
               bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
               tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
              mahal dan rumit.
           b. Bioremediasi
              Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
              mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
              mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
              beracun (karbon dioksida dan air).



                                    DAFTAR PUSTAKA

Anindhitya.            2012.            Pencemaran               Tanah.           http://dhitya-
       lingkunganhidup.blogspot.com/2012/03/pencemaran-tanah.html. Diakses pada tanggal 15
       Juli 2012.

Anonim. 2008. Pencemaran Tanah Akibat Penggunaan Pestisida Pada Kegiatan Pertanian.
       http://srwahyuni.blogspot.com/2008/11/pencemaran-tanah-akibat-penggunaan.html.
       Diakses pada tanggal 15 Juli 2012.

Anonim, 2010. Pestisida. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/060914/jenis-
       jenis%20pestisida.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2012.

Arianus.      2010.      Dampak         Negatif      Pestisida      Terhadap      Lingkungan.
       http://arianus.wordpress.com/2010/02/26/dampak-negatif-pestisida/.      Diakses    pada
       tanggal 15 Juli 2012.

Hiola, I.R. 2012. Pencemaran Tanah Akibat Penggunaan Pestisida Pada Kegiatan Pertanian.
       http://blog.ub.ac.id/ikariana/2012/02/27/pencemaran-tanah-akibat-penggunaan-pestisida-
       pada-kegiatan-pertanian/. . Diakses pada tanggal 15 Juli 2012.
Pencemaran tanah&pestisida

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIsumitrojait
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatiTidar University
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapFerli Dian SAputra
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayatipandirambo900
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxanamansyah
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Presentasi kuliah biotek tanah
Presentasi kuliah biotek tanahPresentasi kuliah biotek tanah
Presentasi kuliah biotek tanahJidun Cool
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)f' yagami
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 

La actualidad más candente (20)

PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
Biokontrol
BiokontrolBiokontrol
Biokontrol
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Presentasi kuliah biotek tanah
Presentasi kuliah biotek tanahPresentasi kuliah biotek tanah
Presentasi kuliah biotek tanah
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 

Similar a Pencemaran tanah&pestisida

Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjieArta Adjie
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptxTokoRazaq
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 
Pencemaran lingkugan
Pencemaran lingkuganPencemaran lingkugan
Pencemaran lingkugandandi yudha
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASSusantri Susantri
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat dihtedikaputra
 
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiPetunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiMuhammad Saifuddin
 
Pencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptxPencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptxintata24
 

Similar a Pencemaran tanah&pestisida (20)

Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA
PESTISIDA
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Pencemaran lingkugan
Pencemaran lingkuganPencemaran lingkugan
Pencemaran lingkugan
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Pencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptxPencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptx
 
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiPetunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
 
Pencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptxPencemaran_Tanah.pptx
Pencemaran_Tanah.pptx
 

Más de Afifi Rahmadetiassani

pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikpemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikAfifi Rahmadetiassani
 
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat Afifi Rahmadetiassani
 
Pelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA SumateraPelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA SumateraAfifi Rahmadetiassani
 
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota IndonesiaKupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota IndonesiaAfifi Rahmadetiassani
 
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakartaKomunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakartaAfifi Rahmadetiassani
 
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI JakartaKomunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI JakartaAfifi Rahmadetiassani
 
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helenaBioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helenaAfifi Rahmadetiassani
 
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helenaBioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helenaAfifi Rahmadetiassani
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaAfifi Rahmadetiassani
 

Más de Afifi Rahmadetiassani (20)

pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikpemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
 
Bieokonomi
Bieokonomi Bieokonomi
Bieokonomi
 
Biodiversitas indonesia
Biodiversitas indonesiaBiodiversitas indonesia
Biodiversitas indonesia
 
Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
Ruang Terbuka Hijau di JakartaRuang Terbuka Hijau di Jakarta
Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
 
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
 
Pelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA SumateraPelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
 
Kelas inspirasi jakarta 5
Kelas inspirasi jakarta 5Kelas inspirasi jakarta 5
Kelas inspirasi jakarta 5
 
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota IndonesiaKupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
 
Reptil laut (Penyu laut)
Reptil laut (Penyu laut)Reptil laut (Penyu laut)
Reptil laut (Penyu laut)
 
Hutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasiHutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasi
 
Mengenal hujan
Mengenal hujanMengenal hujan
Mengenal hujan
 
Troides helena, si cantik dari alam
Troides helena, si cantik dari alamTroides helena, si cantik dari alam
Troides helena, si cantik dari alam
 
Ramah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompetRamah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompet
 
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakartaKomunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
 
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI JakartaKomunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
 
Mengenal pecahan bagian 1
Mengenal pecahan bagian 1Mengenal pecahan bagian 1
Mengenal pecahan bagian 1
 
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helenaBioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
 
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helenaBioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
 
Pengenalan dan pengawetan kupu kupu
Pengenalan dan pengawetan kupu kupuPengenalan dan pengawetan kupu kupu
Pengenalan dan pengawetan kupu kupu
 
Peran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusiaPeran serangga dalam kehidupan manusia
Peran serangga dalam kehidupan manusia
 

Pencemaran tanah&pestisida

  • 1. TUGAS ILMU TANAH PENCEMARAN TANAH DAN PESTISIDA Oleh : Afifi Rahmadetiassani 083112620150008 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL, JAKRTA 2012
  • 2. PENCEMARAN TANAH DAN PESTISIDA Pendahuluan Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran dapat terjadi di lingkungan hidup manusia, salah satunya adalah pencemaran tanah, dimana salah satu penyebab pencemaran tanah adalah penggunaan pestisida yang berlebihan. Penggunaan pestisida yang berlebihan, akan mengeluarkan dampak yang besar. Oleh karena itu diperlukan pencegahan dan penanggulangan akibat pestisida. Pestisida 2.1 Sejarah Pestisida Pestisida diperkenalkan untuk pertamakalinya oleh bangsa Cina pada tahun 900 M , dengan memakai senyawa arsenat. Selama perkembangannya arsenat terus digunkan karena belum adanya penemuan-penemuan baru meskipun hama-hama juga sudah menunjukkan segala kekebalan. Pada akhirnya secara tidak disengaja seperti lazimnya penemuan yang lain, racun tembakau mulai diperkenalkan pada masyarakat mulai tahun 1960 diEropa. Metodenya masih sederhana karena pada masa itu belum dikenal alat-alat industri dan pengetahuan yang cukup. Tembakau direndam didalam air selama satu hari satu malam, baru kemudian dipakai untuk menyemprot atau disiramkan. Ternyata racun nikotin ini cukup efektif pula sebagai obat sekaligus racun pembasmi hama. Berbeda didaratan eropa, di Malaysia dan sekitarnya lebih mengenal bubuk pohon deris, yang mengandung bahan aktif Rotenon sebagai zat pembunuh.
  • 3. Disamping itu juga dipakai bahan aktif Pirenthin I dan II, dan Anerin I dan II, yang diperoleh dari bunga Pyrentrum Aneraria Forium. Semenjak diketemukannya bahan-bahan aktif dari tumbuh-tumbuhan tersebut, perkembangan pestisida semakin melonjak. Berbagai upaya pemikiran mulai dilontarkan untuk mendapatkan jenis-jenis pestisida baru yang lebih ampuh. Penemuan terus dikembangkan dan diketemukan pestisida sintetis dari senyawa Dinitro dan Thiosianat, namun ternyata sangat dirasakan, bahwa zat-zat pembasmi yang terdahulu belum begitu memuaskan. Maka tercipta DDT (Dicholro Diphenil Trichloroetana) pada tahun 1874 oleh seorang warga negara Jerman, Zeidler. Pada akhirnya pembuatan DDT merupakan babak baru dalam perkembangan industri pestisida. 2.2 Macam dan Contoh Nama Pestisida Berdasarkan fungsi/sasaran penggunaannya, pestisida dibagi menjadi 6 jenis yaitu : • Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll. • Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/ cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contoh : tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat. • Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salahsatu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
  • 4. Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contohnya : Warangan. • Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet. • Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol. 3. Dampak Pencemaran Tanah Oleh Pestisida Dalam memenuhi perkembangan ekonomi yang saat ini semakin meningkat, maka sangat dibutuhkannya Ilmu pengetahuan mengenai pupuk dan pestisida. Karena menyangkut hal-hal tentang pertanian dan perkebunan yang merupakan aspek utama dalam perekonomian Negara Indonesia yang beriklim tropis. Penggunaan pestisida sintetis pada pertanian merupakan dilema. Di satu sisi sangat dibutuhkan dalam rangka penyediaan pangan, di sisi lain tanpa disadari mengakibatkan berbagai dampak negatif, baik terhadap manusia, hewan mikroba maupun lingkungan. Pemakaian pestisida haruslah sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundangan yang berlaku. Penggunaannya haruslah diperuntukkan membasmi organisme pengganggu tanaman secara selektif dan seminimal mungkin merugikan organisme dan target. Belum banyak disadari hingga saat ini bahwa pemanfaatan bahan-bahan agrokimia yang berlebihan untuk menggenjot produksi menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya lapisan tanah yang mengandung nutrisi. Di samping itu, kualitas produksi yang dihasilkan pun
  • 5. akan menurun. Di Indonesia polusi tanah ini merupakan masalah yang harus dihadapi. Pemakaian pupuk dan pestisida dalam jumlah yang besar menimbulkan pencemaran bagi tanah dan air tanah dengan kadar racun yang beraneka ragam. Degradasi tanah pertanian sudah makin parah dan dengan sudah mengendapnya pestisida maupun bahan agrokimia lainnya dalam waktu yang cukup lama. Padahal, untuk mengembalikan nutrisinya tanah memerlukan waktu ratusan tahun, sedangkan untuk merusaknya hanya perlu beberapa tahun saja. Hal ini terlihat dari menurunnya produktivitas karena hilangnya kemampuan tanah untuk memproduksi nutrisi. Ada beberapa pengaruh negatif lainnya pemakaian pestisida sintetis secara tidak sesuai. Pertama, pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia dan makhluk lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar. Kedua, matinya musuh alami dari hama maupun patogen dan akan menimbulkan resurgensi, yaitu serangan hama yang jauh lebih berat dari sebelumnya. Ketiga, kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder. Contohnya: penyemprotan insektisida sintetis secara rutin untuk mengendalikan ulat grayak (hama primer) dapat membunuh serangga lain seperti walang sembah yang merupakan predator kutu daun (hama sekunder). Akibatnya setelah ulat grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar tanaman akan diserang oleh kutu daun. Keempat, kematian serangga berguna dan menguntungkan seperti lebah yang sangat serbaguna untuk penyerbukan. Kelima, timbulnya kekebalan/resistensi hama maupun patogen terhadap pestisida sintetis. Berdasarkan pertimbangan tersebut, setiap rencana penggunaan pestisida sintetis hendaknya dipertimbangkan secara seksama tentang cara penggunaan yang paling aman, di satu sisi efektif terhadap sasaran, di sisi yang lain aman bagi pemakai maupun lingkungan. Sebenarnya tidak semua jenis insekta, cacing (nematode) dan lain-lain merupakan hama dan penyakit bagi tanaman, akan tetapi racun serangga telah membunuhnya. Tetapi makhluk- makhluk kecil ini sangat diperlukan untuk kesuburan tanah selanjutnya. Apabila penyemprotan dilakukan secara berlebihan atau takaran yang dipakai terlalu banyak, maka yang akan terjadi adalah kerugian. Tanah disekitar tanaman akan terkena pencemaran pestisida. Akibatnya makhluk-makhluk kecil itu banyak yang ikut terbasmi, sehingga kesuburan tanah menjadi rusak karenanya. Bukan tidak mungkin tragedi kegersangan dan kekeringan terjadi. Akibat yang paling parah, kesuburan tanah di lahan-lahan yang menggunakan pestisida dari tahun ke tahun menurun.Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan
  • 6. modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an. Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah. Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produksi gabah, mamun berakibat : a. Berbagai organisme penyubur tanah musnah b. Kesuburan tanah merosot c. Tanah mengandung endapan pestisida d. Hasil pertanian mengandung pestisida e. Keseimbangan ekosistem rusak f. Terjadi ledakan serangan dan jumlah hama 4. Upaya Pencegahan Meskipun pestisida sangat berbahaya, peningkatan produksi pertanian dapat tercapai justru dengan bantuan pestisida. Bila pemakaian pestisida dilakukan dengan sangat hati-hati kemungkinan besar pencemaran dapat dihindari atau setidaknya mengurangi bahayanya. Pembatasan pemakaian pestisida ini sudah dimulai dengan adnya organisasi PAN (Pesticides Action Network) yang beranggotakan 50 negara, termasuk Indonesia, dimana ada 7 jenis pestisida yang dilarang di antara 12 jenis yang dimasukkan dalam The Dirty Dozen. Di Indonesia, hal ini didukung oleh ikut sertanya BATAN dalam meneliti residu-residu produk pertanian dan mengeluarkan batas ambang yang aman bagi pemakaian pestisida.
  • 7. Peran serta pemerintah mengenai peraturan tentang ANDAL yang mulai berlaku dari segi pengamanan baik bagi keselamatan manusia maupun lingkungan. Adanya peraturan ANDAL adalah tepat sebagai tindakan pencegahan dan usaha menanggulangi kemungkinan terjadinya pencemaran. Selain itu, peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk upaya pencegahan, karena semua kegiatan pencegahan hama adalah hasil karya manusia dan di tujukan untuk pemenuhan kebutuhannya. Cara yang paling baik untuk mencegah pencemaran pestisida adalah dengan tidak menggunakan pestisida sebagai pemberantas hama. Mengingat akibat sampingan yang terlalu berat atau bahkan menyebabkan rusaknya lingkungan dan merosotnya hasil panen, penggunaan pestisida mulai dikurangi. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mencegah atau mengurangi serangga hama antara lain: • Pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam, • Memilih varietas yang tahan hama, • Memanfaatkan musuh-musuh alami serangga, • Penggunaan hormon serangga, • Pemanfaatan daya tarik seks pada serangga • Sterilisasi Semua cara yang telah disebutkan, memang tidak memiliki efek yang cepat dan merata dibanding pestisida. Karenanya bila dibutuhkan pemberantasan hama yang sifatnya segera, penggunaan pestisida memang merupakan pilihan yang paling baik dan tepat. Jika pestisida yang akan digunakan, maka adalah suatu langkah yang paling bijaksana untuk melakukan suatu tindakan pencegahan terhadap pencemaran tanah atau keracunan yang mungkin timbul. Pada pencemaran oleh pestisida, beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan antara lain: • Pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari suatu jenis pestisida. • Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh,
  • 8. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan pada penyuluh apakah sudah saatnya digunakan pestisida, karena belum tentu suatu jenis hama harus diberantas dengan pestisida. • Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah menganjurkan untuk menggunakan pestisida, cepatlah dilakukan. Dengan semakin meluasnya hama akan membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini berarti hanya akan memperbesar peluang terjadinya pencemaran, • Jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida biasanya hanya digunakan untuk suatu jenis hama tertentu, terkadang usia tanaman yang berbeda menghendaki jenis pestisida yang berbeda pula. • Pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan sampai tercecer disekitar tanaman. • Jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan terlebih dahulu, gunakan tempat yang khusus untuk itu. Pada waktu mengaduk, larutan jangan sampai tercecer ke tempat lain. Perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar tidak terdapat sisa setelah pemakaian. 5. Upaya Penanggulangan Beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah, anatar lain : a. Remidiasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off- site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
  • 9. diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. b. Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). DAFTAR PUSTAKA Anindhitya. 2012. Pencemaran Tanah. http://dhitya- lingkunganhidup.blogspot.com/2012/03/pencemaran-tanah.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2012. Anonim. 2008. Pencemaran Tanah Akibat Penggunaan Pestisida Pada Kegiatan Pertanian. http://srwahyuni.blogspot.com/2008/11/pencemaran-tanah-akibat-penggunaan.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2012. Anonim, 2010. Pestisida. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/060914/jenis- jenis%20pestisida.html. Diakses pada tanggal 15 Juli 2012. Arianus. 2010. Dampak Negatif Pestisida Terhadap Lingkungan. http://arianus.wordpress.com/2010/02/26/dampak-negatif-pestisida/. Diakses pada tanggal 15 Juli 2012. Hiola, I.R. 2012. Pencemaran Tanah Akibat Penggunaan Pestisida Pada Kegiatan Pertanian. http://blog.ub.ac.id/ikariana/2012/02/27/pencemaran-tanah-akibat-penggunaan-pestisida- pada-kegiatan-pertanian/. . Diakses pada tanggal 15 Juli 2012.