SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
MODEL PENILAIAN KELAS

   KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
                 SMP/MTs




                    PUSAT KURIKULUM
             BADAN PENELITIAN DAN PENGEMGAN
             DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

                                            2006

Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006   1
DAFTAR ISI


Bab I    PENDAHULUAN
         A. Latar Belakang                                                              2
         B. Tujuan                                                                      2
         C. Ruang Lingkup                                                               3
         D. Sasaran Pengguna Pedoman                                                    3
Bab II   KONSEP DASAR PENILAIAN
         A. Pengertian Penilaian Kelas                                                  4
         B. Manfaat Penilaian Kelas                                                     4
         C. Fungsi Penilaian Kelas                                                      5
         D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas                                             5
         E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok Mata Pelajaran               6
         F. Rambu-Rambu                                                                 6
         G. Ranah Penilaian                                                             6
Bab III TEKNIK PENILAIAN
          A. Penilaian Unjuk Kerja                                                       8
          B. Penilaian Sikap                                                            13
          C. Penilaian Tertulis                                                         18
          D. Penilaian Proyek                                                           23
          E. Penilaian Produk                                                           24
          F. Penilaian Portofolio                                                       25
          G. Penilaian Diri                                                             27
Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN
         A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar                                30
         B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik         31
              Penilaian
         C. Penetapan Teknik Penilaian                                                  33
Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
         A. Pengolahan Hasil Penilaian                                                  34
         B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar   39
Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN
         A. Pemanfaatan Hasil Penilaian                                                 38
         B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas                                             43
Lampiran-Lampiran
Petunjuk Pengisian Rapor
         A. Rasional                                                                    45
         B. Penjelasan Umum                                                             46
         C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata Pelajaran                           51
         D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas                            51
         Contoh Model Rapor SD/MI                                                       52




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                       2
BAB I
                                          PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
membawa implikasi terhadap model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas.
       Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan
penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian
eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk
pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh
guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
       Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya
adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat
pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran.
       Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan,
perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang
diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru
agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.
       Penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian program
pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Untuk itu, perlu ada model penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau
referensi oleh guru dan penyelenggaranya di jenjang sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah.

B. Tujuan
      Pedoman Penilaian Kelas ini bertujuan untuk :
    1. Memberikan orientasi baru tentang Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kepada
        pendidik dan tenaga kependidikan.
    2. Memberikan wawasan secara umum ttg konsep penilaian yg dilaksanakan pada tingkat kelas.
    3. Memberikan rambu-rambu penilaian kelas.
    4. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.

C. Ruang lingkup
      Isi pedoman ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, pengembangan indikator
pencapaian hasil belajar sebagai alat penilaian, pengelolaan hasil penilaian dan pemanfaatan serta
pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yg dimaksud dengan penilaian,
manfaat penilaian, fungsi penilaian & rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan
berbagai cara & alat penilaian. Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis,
menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. Pemanfaatan &
pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian & penentuan
kenaikan kelas.

D. Sasaran Pengguna Pedoman
      Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut :
    1. Para guru di sekolah untuk menyusun program penilaian di kelas.
    2. Pelaksana pengawas pendidikan (pengawas dan kepala sekolah) untuk merancang program
       supervisi pendidikan di sekolah.
    3. Instansi terkait di daerah yang membuat kebijakan dalam penilaian kelas yang seharusnya
       dilakukan di sekolah.
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               3
BAB II
                                KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS


A. Pengertian Penilaian Kelas
       Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
       Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui
prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari
proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
masing-masing.
       Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan,
penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja
(performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian
produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
       Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu
dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan
hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan
peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu
untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

B. Manfaat Penilaian Kelas
      Manfaat penilaian kelas antara lain adalah:
    1. Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran
       berlangsung.
    2. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
       kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
    3. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik
       sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
    4. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber
       belajar yang digunakan.
    5. Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru.
    6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
       pendidikan.

C. Fungsi Penilaian Kelas
       Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
    1.               Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
                     kompetensi.
    2.               Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
                     memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk
                     pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan
                     (sebagai bimbingan).



Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               4
3.              Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
                    peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah
                    seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
    4.              Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
                    berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
    5.              Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta
                    didik.

D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
    1. Validitas
        Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai
        untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
        kesehatan, misalnya kompetensi ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid
        apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak
        valid.
    2. Reliabilitas
        Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable
        (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru
        menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung
        sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin
        penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
    3. Menyeluruh
        Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada
        setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai
        beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
    4. Berkesinambungan
        Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh
        gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
    5. Obyektif
        Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan
        menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
    6. Mendidik
        Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses
        pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh
        dan berkembang secara optimal.

E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
    1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
        pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
        a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi
            dan kepribadian peserta didik
        b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik
    2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur
        melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi
        yang dinilai
    3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan
        terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
        psikomotorik peserta didik.
    4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan kesehatan dilakukan
        melalui:
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                             5
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
           psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan
        b. Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas
       Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
     1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
     2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
     3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan
         berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
     4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
     5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan
         kegiatan belajar peserta didik.
     6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan
         cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
         penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
     7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin
     8. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
         perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
         semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah
         menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar. Pelaksanaan ulangan
         harian dapat dilakukan dengan penilaian tertulis, observasi atau lainnya. Ulangan tengah
         semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa kompetensi dasar, sedangkan ulangan
         akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua kompetensi dasar semester
         bersangkutan. Ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai
         semua kompetensi dasar semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada kompetensi
         dasar semester genap. Guru menetapkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik
         berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu (akhir semester atau akhir tahun)
       Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai
bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang
adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya)

G. Ranah Penilaian
       Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari stándar isi dan stándar
kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
       Muatan dari stándar isi pendidikan adalah stándar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu
stándar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke
dalam indikator-indikator pencapaian hasil relajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Indikator-indikator
yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi
dasar bersangkutan.
       Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar
kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa
satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif,
psikomotor dan afektif.




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                     6
BAB III
                                         TEKNIK PENILAIAN


       Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam
teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi
tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan
indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

A. Penilaian Unjuk Kerja

1. Pengertian
       Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat,
praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/
deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai
lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
       Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
     1. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja
         dari suatu kompetensi.
     2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
     3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
     4. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
     5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati

2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
       Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat
pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya
dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta
didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau
instrumen berikut:

a. Daftar Cek (Check-list)
       Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan
menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu
dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan
cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak
dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih
praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                7
Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung (Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama :
Kelas :

  No             Aspek Yang Dinilai                    Baik        Tidak baik
  1. Teknik awalan
  2. Teknik tumpuan
  3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
  4. Teknik mendarat
 Skor yang dicapai
 Skor maksimum
Keterangan
a. Baik            : skor 1
b. Tidak baik      : skor 0

b. Skala Penilaian (Rating Scale)
       Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai
tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat
sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat
kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang,
agar hasil penilaian lebih akurat.

Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa :
Kelas           :
 No.               Aspek Yang Dinilai                          Nilai
                                                        1     2      3     4
  1. Teknik awalan
  2. Teknik tumpuan
  3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
  4. Teknik mendarat
 Jumlah
 Skor Maksimum                                     14
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut
1. Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat kompeten
2. Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten
3. Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup kompeten
4. Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten



Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               8
B. Penilaian Sikap

1. Pengertian
       Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang
diinginkan.
       Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah
perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif
adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah
kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran
objek sikap.
       Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata
pelajaran adalah sebagai berikut.
    1. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi
         pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat
         belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
         yang diajarkan.
    2. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru.
         Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-
         hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap
         guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
    3. Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap
         proses pembelajaran yang berlangsung.               Proses pembelajaran mencakup suasana
         pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses
         pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi
         belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
    4. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi
         pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi
         atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
         positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan
         hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar.
         Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
         glondongan ke luar negeri.

2. Teknik Penilaian Sikap
       Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara
lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Observasi perilaku
       Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.
Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang
kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya.
Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
       Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus
tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format
buku catatan harian.



Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                   9
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:


                   BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK
                                ( nama sekolah )

                         Mata Pelajaran    : ___________________
                         Kelas             : ___________________
                         Tahun Pelajaran   : ___________________
                         Nama Guru         : ___________________

                                           Jakarta, 2006




Contoh isi Buku Catatan Harian :
 No. Hari/ Tanggal       Nama peserta didik      Kejadian (positif/negatif) Tindak Lanjut



       Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku
tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula
untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta
didik secara keseluruhan.
       Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-
perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan
tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.

Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
                                          Perilaku
 No. Nama                                                                              Nilai   Ket
              Bekerja sama Berini-siatif Penuh Perhatian          Bekerja sistematis
 1.   Ruri
 2.   Tono


Catatan:
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
         1 = sangat kurang
         2 = kurang
         3 = sedang
         4 = baik
         5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
         Keterangan diisi dengan kriteria berikut
         1). Nilai 18-20 berarti amat baik
         2). Nilai 14-17 berarti baik
         3). Nilai 10-13 berarti sedang
         4). Nilai 6-9 berarti kurang
         5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                           10
b. Pertanyaan langsung
       Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang
berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang
baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".
       Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap
peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat
menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.

c. Laporan pribadi
       Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi
pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi
akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan
dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
       Untuk menilai perubahan perilaku atau sikap peserta didik secara keseluruhan, khususnya
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan
jasmani, semua catatan dapat dirangkum dengan menggunakan Lembar Pengamatan berikut.

Contoh Lembar Pengamatan
(Kelompok Mata Pelajaran: Agama, Kewarganegaraan, Estetika, Jasmani)

Perilaku/sikap yang diamati :    ........................................
Nama peserta didik               :
Kelas                            :
Semester                         : ...

                                        Deskripsi perubahan                      Capaian
 No    Deskripsi perilaku awal
                                      Pertemuan ... Hari / Tgl ...          ST   T    R    SR
   1
   2
Keterangan
a. Kolom capaian diisi dengan tanda centang sesuai perkembangan perilaku
         ST = perubahan sangat tinggi
         T = perubahan tinggi
         R = perubahan rendah
         SR = perubahan sangat rendah
b. Informasi tentang deskripsi perilaku diperoleh dari:
         1). pertanyaan langsung
         2). Laporan pribadi
         3). Buku Catatan Harian




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                              11
C. Penilaian Tertulis

1. Pengertian
        Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta
didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain
seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

2. Teknik Penilaian
       Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
     1. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
         a. pilihan ganda
         b. dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
         c. menjodohkan
         d. sebab-akibat
     2. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
         a. isian atau melengkapi
         b. jawaban singkat atau pendek
         c. uraian
       Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat,
menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan
mengingat dan memahami dengan cakupan materi yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan,
yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban
yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan
menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran
tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan
informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman
belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
       Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat,
memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan
materi yang ditanyakan terbatas.
       Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
     1. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji;
     2. materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
         pencapaian pada kurikulum;
     3. konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
     4. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
         ganda.




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                              12
D. Penilaian Proyek
1. Pengertian
      Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
      Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada
mata pelajaran tertentu secara jelas.
      Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
    1. Kemampuan pengelolaan
       Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
       pengumpulan data serta penulisan laporan.
    2. Relevansi
       Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
       pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
    3. Keaslian
       Proyek yg dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dgn mempertimbangkan
       kontribusi guru berupa petunjuk & dukungan terhadap proyek peserta didik.
2. Teknik Penilaian Proyek
       Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
       Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
     1. penelitian sederhana tentang air di rumah;
     2. Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.
Contoh Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Sejarah
Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : ______________________
Kelas           : XI/1
 No                          Aspek *                          Skor (1 – 5)
 1.    Perencanaan:
           a. Persiapan
           b. Rumusan Judul
 2.    Pelaksanaan
           a. Sistematika Penulisan
           b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
           c. Kuantitas Sumber Data
           d. Analisis Data
           e. Penarikan Kesimpulan
 3.    Laporan Proyek
           a. Performans
           b. Presentasi / Penguasaan
       Total Skor
      * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                           13
E. Penilaian Produk

1. Pengertian
       Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam.
       Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
    1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
        dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
    2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
        menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
    3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
        sesuai kriteria yang ditetapkan.

2. Teknik Penilaian Produk
      Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
    1. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
        kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
    2. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
        appraisal.

Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Nama Proyek : Membuat Sabun
Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan
Nama Siswa : ______________________
Kelas           :
  No                             Aspek *                            Skor (1 – 5)
 1.      Perencanaan Bahan
 2.      Proses Pembuatan
             a. Persiapan Alat dan Bahan
             b. Teknik Pengolahan
             c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
 3.      Hasil Produk
             a. Bentuk Fisik
             b. Inovasi
         Total Skor
      * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                              14
F. Penilaian Portofolio

1. Pengertian
       Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik
oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi
tertentu dalam satu mata pelajaran.
       Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode
untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru
dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya,
antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, catatan perkembangan pekerjaan,
hasil diskusi, hasil membaca buku/ literatur, hasil penelitian, hasil wawancara, dsb.
       Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah, antara lain:
     1. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
         Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian
         portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
     2. Saling percaya antara guru dan peserta didik
         Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling
         memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan
         baik.
     3. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
         Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan
         baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi
         dampak negatif proses pendidikan
     4. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
         Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik
         akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus
         meningkatkan kemampuannya.
     5. Kepuasan
         Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan
         peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
     6. Kesesuaian
         Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang
         tercantum dalam kurikulum.
     7. Penilaian proses dan hasil
         Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya
         diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
     8. Penilaian dan pembelajaran
         Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat
         utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan
         dan kekurangan peserta didik.

2. Teknik Penilaian Portofolio
      Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
        kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                15
juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui
           kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi
           membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
      2.   Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
           Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
      3.   Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah
           masing atau loker masing-masing di sekolah.
      4.   Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga
           dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
      5.   Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
           Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian
           kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata,
           kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui
           harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
      6.   Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
           peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan
           kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan
           pada saat membahas portofolio.
      7.   Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
           kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak”
           atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah
           diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
      8.   Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua
           peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua
           dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Contoh Rangkuman Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________
Kelas          : X/1
                                                                       Skor     Prestasi
  No                      S. Kompetensi / K. Dasar                                             Ket
                                                                     (1 – 10)    T BT
 1.        Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronika
 2.        Dst

           Total Skor
Catatan:
       Setiap SK / KD yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk
setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Kemudian Guru menjelaskan bobot dari setiap
portofolio yang dibuat.




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               16
G. Penilaian Diri (self assessment)

1. Pengertian
       Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
    1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai
         penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata
         pelajaran tertentu. Penilaian diri oeserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah
         disiapkan.
    2. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang
         memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta
         untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
    3. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
         kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang
         telah disiapkan.
       Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
    1. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk
         menilai dirinya sendiri;
    2. peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan
         penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
    3. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka
         dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

2. Teknik Penilaian
       Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
     1. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
     2. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
     3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
         penilaian.
     4. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
     5. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya
         senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
     6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel
         hasil penilaian yang diambil secara acak.
       Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil
dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan
gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman
belajar yang dialaminya.

Contoh Penilaian Diri
Mata Pelajaran : Matematika
Aspek          : Kognitif
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa :
Kelas          : X/1

Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                    17
Tanggapan
 No           S. Kompetensi / K. Dasar                                   Keterangan
                                                   1     0
 1.   Aljabar                                                   1 = Paham
       a. Menggunakan aturan pangkat                            0 = Tidak Paham
       b. Menggunakan atuuran akar
       c. Menggunakan aturan logaritma
       d. Memanipulasi aljabar
 2.   Dst

Catatan:
      Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan
yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan
proses pembelajaran.




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                       18
BAB IV
                          LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN


A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar

      Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung,
membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan
mendeskripsikan.
      Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan
perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan
menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan
kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaia hasil belajar dari setiap
kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.
      Berikut ini salah satu contoh penetapan indikator mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga
dan Kesehatan SMP/MTs kelas VII/1.

 Standar Kompetensi          Kompetensi Dasar                           Indikator*
 1. Mempraktikkan         1.1 Mempraktikkan          1.   Menendang bola dengan berbagai variasi.
 berbagai teknik dasar    variasi dan kombinasi      2.   Mengontrol/ memberhentikan bola dengan
 permainan dan            teknik dasar salah satu         berbagai variasi.
 olahraga, serta nilai-   permainan dan              3.   Menggiring bola dengan berbagai variasi.
 nilai yang terkandung    olahraga beregu bola       4.   Menggombinasikan teknik dasar menggiring
 di dalamnya              besar lanjutan dengan           dan menendang dengan berbagai variasi
                          koordinasi yang baik,      5.   Mengkombinasikan teknik dasar mengontrol
                          serta nilai kerjasama,          dan menendang dengan berbagai variasi.
                          toleransi, percaya diri,   6.   Menerapkan berbagai teknik dasar dalam
                          keberanian, menghargai          permainan sepak bola
                          lawan, bersedia berbagi    7.   Menerapkan nilai kerjasama dalam
                          tempat dan peralatan**)         bermain.
                                                     8.   Menyebutkan otot-otot yang bekerja lebih
                                                          berat dalam permainan sepak bola
Indikator* : dikembangkan ole guru sekolah




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                           19
B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik Penilaian

       Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru dalam menentukan teknik
penilaian.
       Berikut Contoh pemetaan untuk mata Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs
kelas VII/1.

                                                                                       Teknik Penilaian
    Standar
                      Kompetensi Dasar            Indikator        Aspek            Unjuk Prod Sik        Portof
   Kompetensi                                                                 Tes
                                                                                    kerja     uk     ap    olio
                                                1. Menendang      Permainan
                                                bola dengan       dan
                                                                               -      v       -      -      v
                                                berbagai          Olahraga
                                                variasi.
                                                2. Mengontrol/
                                                memberhentika
                                                n bola dengan                  -      v       -      -      v
                                                berbagai
                                                variasi
                                                3. Menggiring
                                                bola dengan
                                                                               -      v       -      -      v
                                                berbagai
                                                variasi.
                                                4.
                                                Menggombinas
                                                ikan teknik
                                                dasar
                     1.1 Mempraktikkan
                                                menggiring dan                 -      v       -      -      v
                     variasi dan kombinasi
                                                menendang
                     teknik dasar salah
 1.                                             dengan
                     satu permainan dan
 Mempraktikkan                                  berbagai
                     olahraga beregu bola
 berbagai teknik                                variasi
                     besar lanjutan dengan
 dasar permainan                                5.
                     koordinasi yang baik,
 dan olahraga,                                  Mengkombinas
                     serta nilai kerjasama,
 serta nilai-nilai                              ikan teknik
                     toleransi, percaya diri,
 yang terkandung                                dasar
                     keberanian,
 di dalamnya                                    mengontrol
                     menghargai lawan,                                         -      v       -      -      v
                                                dan
                     bersedia berbagi
                                                menendang
                     tempat dan
                                                dengan
                     peralatan**)
                                                berbagai
                                                variasi.
                                                6. Menerapkan
                                                berbagai teknik
                                                dasar dalam                    -      v       -      -      v
                                                permainan
                                                sepak bola
                                                7. Menerapkan
                                                nilai kerjasama                -      -       -      v      v
                                                dalam bermain.
                                                8. Menyebut-
                                                kan otot-otot
                                                yang bekerja
                                                lebih berat                    v      -       -      -      v
                                                dalam
                                                permainan
                                                sepak bola.


Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                          20
C. Penetapan Teknik Penilaian
      Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator, contoh:
    1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja
        (performance).
    2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya
        adalah tertulis.

D. Contoh Alat dan Penskoran Dalam Penilaian
      Berikut contoh-contoh alat dan cara penskoran dalam penilaian untuk berbagai mata pelajaran
pada jenjang pendidikan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.

CONTOH PEMETAAN PENILAIAN
Kelompok Mata pelajaran : IPTEK/B. Inggris/SMP
Kelas                   : VIII/Smt. 1




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                        21
TEHNIK PENILAIAN
                                                        INDIKATO
          SK                          KD                                 ASPEK              Perfor Pro Pro Porto
                                                            R                       Tes
                                                                                             man   duk yek    folio
                          Merespon percakapan           Merespon
                          transaksional (to get thing   sapaan
                                                                        Mendengar
 Kemampuan                done) dan interpersonal       yang                         V          -       -       -       -
                                                                        kan
 memahami makna           (untuk bersosialisasi lisan   belum/suda
 dalam teks               secara akurat, lancar dan     h dikenal
 percakapan,              bertema yang yang             Merespon
 transaksiaonal/          melibatkan tindak tutur       perkenalan      Mendengar
                                                                                     V          -       -       -       -
 interpersonal, sangat    mengapa yang                  diri sendiri/   kan
 sederhana untuk          belum/sudah dikenal,          orang lain
 berinteraksi dengan      memperkenalkan diri
                                                        Merespon
 lingkungan terdekat      sendiri/orang lain,                           Mendengar               V
                                                        perintah/lar                 V                  -       -       -
                          memerintah atau                               kan
                                                        angan
                          melarang
 Kemampuan                Mengungkapkan makna
 mengungkap-kan           dalam bahasa lisan
 makna dalam teks         terutama dalam teks lisan,
 lisan, fungsional        fungsional pendek (misal:
                                                                                    V
 pendek, sangat           berbagai instruksi,           Memberi
                                                                        Berbicara   (tert   V       -       -       -
 sederhana secara         berbagai daftar benda,        instruksi
                                                                                    ulis)
 akurat, lancar dan       ucapan selamat,
 berterima untuk          pengumuman) sangat
 berinteraksi dengan      sederhana dengan akurat,
 lingkungan terdekat      lancar dan berterima
 Kemampuan
 membaca nyaring
 bermakna dan             Membaca nyaring
                                                        Membaca
 memahami makna           bermakna, kata frasa dan
                                                        nyaring
 dalam teks tulis         kalimat dengan ucapan                         Membaca     V       V       -       -       -
                                                        pengumum
 fungsional pendek,       tekanan dan intonasi yang
                                                        an
 sangat sederhana         berterima
 berkaitan dengan
 lingkungan terdekat
                                                        Menulis
                                                        teks
 Kemampuan
                          Mengungkapkan makna           fungsional
 mengungkapkan
                          dalam teks tulis fungsional   pendek
 makda dalam teks
                          pendek, misal, notices        berbentuk :
 fungsional pendek
                          shopping list, kartu          notices
 sangat sederhana                                                       Menulis     V       -       V       -       -
                          ucapan selamat,               kart ucapan
 secara akurat, lancar,
                          pengumuman, sangat            pengumum
 dan berterima untuk
                          sederhana secara akurat       an
 berinteraksi dengan
                          lancar dan berterima          shopping
 lingkungan terdekat
                                                        list


Kelompok Mata pelajaran                : IPTEK/B. Inggris/SMP
Kelas                                  : VIII/Smt. 1




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                                  22
AS     TEHNIK
                                      INDIKAT
      SK                KD                         PE     PENILAI                          CONTOH SOAL
                                        OR
                                                   K        AN
                  Merespon                                            Choose the right expression to respond the statement
                  percakapan                                          you are going to hear
                                      Merespo
                  transaksional (to                                   You will hear : “Good morning, “How are you”?
                                      n sapaan     Men    Tes
                  get thing done)                                     Your respond :
 Kemampuan                            yang         den    tertulis
                  dan                                                 “….……”
 memahami                             belum/su     gark   (pilihan
                  interpersonal                                       a. Fine, thank’s
 makna dalam                          dah          an     ganda)
                  (untuk                                              b. I’m here
 teks                                 dikenal
                  bersosialisasi                                      c. It’s OK
 percakapan,
                  lisan secara                                        d. Never mind
 transaksiaona
                  akurat, lancar      Merespo                         Your will hear : “Hello, I’m Nina”
 l/
                  dan bertema         n            Men    Tes         Your respond : “…………”
 interpersonal,
                  yang yang           perkenal     den    tertulis    a. Hi, I’m Betty
 sangat
                  melibatkan          an diri      gark   (pilihan    b. Fine, thank’s
 sederhana
                  tindak tutur        sendiri/or   an     ganda)      c. I don’t know
 untuk
                  menyapa yang        ang lain                        d. I’m not sure
 berinteraksi
                  belum/sudah
 dengan                                                               You will hear : “Stop it!”
                  dikenal,
 lingkungan                           Merespo      Men    Tes         Your respond : “………..”
                  memperkenalka
 terdekat                             n            den    tertulis    a. Good
                  n diri
                                      perintah/l   gark   (pilihan    b. All right
                  sendiri/orang
                                      arangan      an     ganda)      c. Here you re
                  lain, memerintah
                                                                      d. I’m OK
                  atau melarang
                  Mengungkapkan                                       Give instruction based on the following symbols!
 Kemampuan
                  makna dalam                                         1.
 mengungkap-
                  bahasa lisan                                        2.
 kan makna
                  terutama dalam                                       N Aspek yang dinilai              Skor
 dalam teks
                  teks lisan,                                                                            1 2 3 4
 lisan,
                  fungsional
                                                                       o
 fungsional                                                            1     Kesesuaian kalimat
                  pendek (misal:
 pendek,                                                                     dengan gambar
                  berbagai
 sangat                                            Ber                 2     Pemilihan kata
                  instruksi,          Memberi
 sederhana                                         bica   Tes lisan    3     Tata bahasa
                  berbagai daftar     instruksi
 secara akurat,                                    ra                  4     Ucapan
                  benda, ucapan
 lancar dan                                                            5     Intonasi
                  selamat,
 berterima                                                                   Total skor              20
                  pengumuman)
 untuk                                                                Keterangan :
                  sangat
 berinteraksi                                                         1. Tidak tepat
                  sederhana
 dengan                                                               2. Kurang tepat
                  dengan akurat,
 lingkungan                                                           3. Tepat
                  lancar dan
 terdekat                                                             4. Sangat tepat
                  berterima
 Kemampuan        Membaca             Membac       Me     Unjuk       Read the announsement loudly and correctly!
 membaca          nyaring             a nyaring    mba    kerja       Announcement :
 nyaring          bermakna, kata      pengumu      ca
 bermakna         frasa dan           man                                  Announcement
 dan              kalimat dengan                                           To all students.
 memahami         ucapan tekanan                                           We are pleaseed to inform you that the
 makna dalam      dan intonasi                                             ceremony on “National Education Day” will be
 teks tulis       yang berterima                                           held on Tuesday, 2 rd May, 2006 at 07.00 a.m.
                                                                           Thank you for your kind attention
 fungsional
 pendek,
 sangat                                                               Rubrik penilaian
 sederhana
 berkaitan
 dengan
 lingkungan
 terdekat

Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                                     23
AS     TEHNIK
                                   INDIKAT
      SK               KD                     PE     PENILAI                      CONTOH SOAL
                                     OR
                                              K        AN
                                                                 N Aspek yang dinilai          Skor
                                                                 o                             1 2          3       4
                                                                 1     Pronunciation
                                                                 2     Intonation
                                                                 3     Clerity
                                                                 4     Fluency
                                                                       Total (maks)               16                    Ket
                                                                erangan :
                                                                1. Tidak tepat
                                                                2. Kurang tepat
                                                                3. Tepat
                                                                4. Sangat tepat
                                                                Write 5 notices related to library
 Kemampuan                                                      Rubrik penilaian
                  Mengungkapkan
 mengungkapk                       Menulis                       N Aspek yang dinilai                Skor
                  makna dalam
 an makda                          teks                          o                                   1 2        3       4
                  teks tulis
 dalam teks                        fungsion                      1 Kesesuaian isi dgn topik
                  fungsional
 fungsional                        al
                  pendek, misal,                                 2 Pilihan kata
 pendek                            pendek
                  notices                                        3 Tata bahasa
 sangat                            berbentu
                  shopping list,                                 4 Ejaan
 sederhana                         k:         Men    Tes
                  kartu ucapan                                   5 Tanda baca
 secara akurat,                    notices    ulis   tertulis
                  selamat,                                       6 Kerapihan dan
 lancar, dan                       kartu
                  pengumuman,                                          keindahan
 berterima                         ucapan
                  sangat                                               Total (maks)                  24
 untuk                             pengumu
                  sederhana                                     Keterangan :
 berinteraksi                      man
                  secara akurat                                 1. Tidak tepat
 dengan                            shopping
                  lancar dan                                    2. Kurang tepat
 lingkungan                        list
                  berterima                                     3. Tepat
 terdekat
                                                                4. Sangat tepat




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                                      24
Mata pelajaran            : Biologi
Kelas/Smt                 : VII/2
Standar Kompetensi        : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar          : 7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap
                            lingkungan
Indikator                 : Melakukan percobaan tentang penjernihan air secara sederhana
Aspek                     : Kinerja ilmiah
Teknik penilaian          : Unjuk kerja

Kegiatan

Pencernihan Air
1.      Siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan air bersih secara sederhana
2.      Lakukan/rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut
3.      Pasir, kerikil dan batu dicuci sampai bersih

                                                 Air dari kolam
                                                 Atau lainnya

                           Tali
                                                      Gelas A



                                              Botol plastik                botol

                                              Pasir

                                              Kerikil kecil
                                              Batu sedang
                                              Kapas                      dipotong bagian bawah


    Slatip atau
    Penyanggah lainnya


                                           Gelas B




          Siswa membanding air di gelas A dengan air di gelas B
          Siswa membuat laporan kegiatan




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                           25
Rubrik

Penilaian Kegiatan Pratikum Biologi
Nama            :
Judul           :
Tanggal:

                                                                          Penilaian
 No               Aspek yang dinilai            Baik sekali            Baik         Sedang   Kurang
                                                     4                  3             2        1
 1       Pengetahuan tentang prosedur kerja
 2       Ketepatan pemilihan alat dan bahan
 3       Hasil pengamatan
 4       Ketepatan menyusun laporan
         Jumlah
                                                Nilai

                                                            Guru




                                                (…………………………..)


      Format Penilaian Kinerja Ilmiah

                                                                              Mengamati
 N                                Mempersiapkan             Merangkai
         Aspek yang dinilai                                                      hasil       Jumlah
 o                                alat dan bahan            percobaan
            Nama siswa                                                        percobaan       skor
                                  4     3   2    1      4     3    2    1    4 3 2 1
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                26
Mempersiapkan alat
Skor 4 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci dengan bersih dan kapas.
Skor 3 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci kurang bersih dan kapas.
Skor 2 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir tidak dicuci dan kapas.
Skor 1 : Jika tidak menggunakan salah satu dari komponen.

Merangkai percobaan
Skor 4 : Jika kapas diletakan paling bawah lebih banyak kemudian batu sedang, kerikil dan pasir.
Skor 3 : Jika kapas diletakkan paling bawah sedikit kemudian batu sedang, kerikil dan pasir.
Skor 2 : Jika kapas diletakan paling bawah sedikit kemudian kerikil, batu sedang dan pasir.
Skor 1 : Jika susunan batu sedang, kerikil, pasir dan kapas.

Mengamati hasil percobaan
Skor 4 : Jika air di gelas B jernih dan mengidentifikasi sampah apa yang tertinggal di pasir.
Skor 3 : Yaitu air di gelas B jernih dan tidak mengidentifikasi sampah yang tertinggal di atas pasir.
Skor 2 : Jika air di gelas B kurang jernih dan mengidentifikasikan sampah di atas pasir.
Skor 1 : Jika air di gelas B keruh dan tidak mengidentifikasi sampah di atas pasir.

          Jumlah skor
Nilai =                      x 10
          Skor maksimal




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                  27
PENILAIAN SIKAP ILMIAH

       Sebagai contoh lembar observasi untuk menilai sikap ilmiah secara individu dapat dilihat dibawah
ini:

No     Nama   Keterbu        Objektif Teliti     Kedisiplinan Kerjas     Kejuju   Tanggung Jawab   Total
              kaan                                            ama        ran
1      Amanda 4              3          4        5            4          4        4                28
2      Nur    2              4          3        4            3          4        4                24
3      Hafiz  3              4          4        4            5          3        3                26
4      Faiz   4              3          4        5            3          4        4                27

Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap ilmiah

Skor untuk masing-masing sikap di atas dirata-ratakan dan dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif.
Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5. Penafsiran angka-angka tersebut
adalah sebagai berikut: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup. 4= baik, dan 5 = amat baik.
skor maksimum perangkat tes =
                        5 ( skor maks setiap indikator) X 7 ( indikator)
                        = 35.

 Nilai sikap ilmiah dapat diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena itu total skor yang telah diperoleh
harus dikonversi.

Skor total jawaban benar siswa
       Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 100
skor maksimum perangkat tes

Jadi siswa yang memperoleh skor 28 setelah dikonversi nilainya menjadi:
28
---- X 100 = 80
35

Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satunya yang sederhana yaitu
menggunakan kriteria sbb.

                                      NILAI KONVERSI                     Kategori
        Skor Total
                                      Angka        Huruf
        29 - 35                       81 - 100     A                     Amat Baik
        21 - 28                       61 - 80      B                     Baik
        14 - 20                       41 - 60      C                     Cukup
        7 - 13                        20 - 40      D                     Kurang

Nilai sikap ilmiah hasil konversi untuk siswa yang memperoleh skor 80 adalah B




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                                  28
Contoh Pilihan Ganda

Kelas/Smt                : VIII/1
Standar Kompetensi       : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
                       manusia
Kompetensi Dasar         : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia
                        dan hubungannya dengan kesehatan
Indikator                : Membedakan pencernaan mekanik dan kimiawi
Aspek                    : Pemahaman penerapan konsep
Teknik penilaian         : Tertulis


  Gambar                                   1. Pada gambar yang berfungsi mengubah
                                              makanan yang dimakan mengandung lemak
                                              menjadi asam lemak dan gliseral ditunjukkan
                                              pada no………………..
                                              a. 1
                                              b. 2
                                              c. 3
                                              d. 4




Kelas/Smt                 : VIII/1
Standar Kompetensi        : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan mansia
Kompetensi Dasar          : 1.1      Menanalisis pentingnya petumbuhan dan
                          perkembangan pada makhluk hidup
Indikator                 : Mengamati metamorfosis pada katak
Aspek                     : Pemahaman penerapan konsep
Teknik penilaian          : Tertulis

1. Seorang siswa sedang bermain di suatu kolam menemukan organisme berkepala besar badan kecil,
siswa tersebut tertarik kemudian diambil dan dipelihara. Setelah dua minggu organisme tersebut
berubah memiliki kaki dan berekor, dia terus mengamatinya sampai 1 bulan berubah menjadi katak.
Dari hasil pengamatan tersebut dia menyimpulkan bahwa katak mengalami tahap berkembangan
a. telur – berudu – katak berekor – katak dewasa
b. berudu – katak berekor – katak dewasa
c. berudu – katak berekor – katak dewasa – telur
d. telur – katak berekor – berudu – katak dewasa




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                      29
Kelas/Smt                 : VIII/1
Standar Kompetensi : 1.      Memahami berbagai sistem dalam kehidupan mansia
Kompetensi Dasar          : 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
Indikator                 :       Membedakan ciri-ciri tahapan perkembangan pada manusia
Aspek                     : Pemahaman penerapan konsep
Teknik penilaian          : Tertulis

2. Tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi – balita – remaja – dewasa – manula. Bila sekarang
memiliki ciri dapat menulis dan membaca. Setelah sepuluh tahun tahun yang akan datang memiliki ciri
- sudah mulai menyenangi lawan jenis
- mulai bersolek
- tumbuh rambut pada bagian tertentu
- suara bergema
   Ciri di atas merupakan tahap perkembangan
a. balita
b. remaja
c. dewasa
d. manula

Mata pelajaran          : Fisika
Kelas/Smt               : IX/1
Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan
                      penerapannyadalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar        : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
                      rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan
                      sehari-hari
Indikator               : - menerapkan rangkaian listrik dalm kehidupan sehari-hari
                           - dapat memprediksi arus dan tegangan dalam rangkaian seri atau
pararel
Aspek                   : - Kinerja ilmiah
                           - Pemahaman dan penerapan konsep
Teknik penilaian        : Produk dan tertulis


Kegiatan        : Membuat bel listrik sederhana



Gambar 3a
Rangkaian bel Listrik sederhana


No     Nama siswa     Komponen       yang Ketepatan           estetika   Total skor
                      digunakan           merangkai
1       Ahmad         4                   3                   4          11
2      Ita            3                   4                   3          10
3      Wahyu          4                   3                   3          10
4      Tati           4                   4                   4          12


Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                          30
Skor yang diperoleh siswa tidak otomatis menjadi nilai tetapi harus dikonversi dulu. Banyak cara untuk
mengkonversi skor menjadi nilai, salah satu konversi yang sederhana yaitu menggunakan kriteria
dalam bentuk presentase.

Skor total yang diperoleh siswa
       Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 10
skor maksimum
                               11
                         = ------- x 10
                               12

                         = 9,1

Maka nilai Ahmad adalah 9,1

Rubrik:

Komponen yang digunakan:

skor 4 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai, lampu indikator
skor 3 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai
skor 2 jika menggunakan komponen: bel, saklar, baterai
skor 1 jika menggunakan komponen: bel, baterai

Ketepatan merangkai:
skor 4 jika ketepatan susunan rangkaian komponen dan kerapihan menyolder,
skor 3 jika ketepatan susunan rangkaian komponen tetapi tidak rapih menyolder,
skor 2 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen tetapi rapih menyolder,
skor 1 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen dan tidak rapih menyolder,

Estetika
Kriteria estetika:pengaturan komponen rapih , ukuran bel listrik seimbang , kualitas bunyi
bagus . bentuknya menarik

Skor 4 jika memenuhi empat kriteria
Skor 3 jika memenuhi tiga kriteria
Skor 2 jika memenuhi dua kriteria
Skor 1 jika memenuhi satu kriteria




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                             31
SOAL URAIAN

Buatlah kombinasi rangkaian listrik sederhana dengan alat dan bahan yang ada pada gambar berikut
ini.
Alat dan bahan                               Gambar


1. tiga buah lampu identik          dengan
   spesifikasi 1,8 watt 3 volt


2. 3 buah baterai kering identik 1,5 volt

3. kabel penghubung


4. saklar




1. Buatlah variasi rangkaian dengan alat dan bahan yang ada di atas, ada berapa kemungkinan
   rangkaian?

Pilihan Ganda
Pernyataan tentang rangkaian listrik yang benar adalah :
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperkecil hambatan, kuat arus yang melewati tiap tiap
     hambatan sama
b. Pada rangkaian paralel tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti sama dengan jumlah
     tegangan pada ujung-ujung tiap komponen
c. Susunan rangkaian paralel berfungsi sebagai pembagi tegangan
d. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui
     tiap-tiap komponen
e. Pada rangkaian seri tegangan pada tiap-tiap komponen sama




Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                       32
BAB V
                                 PENGELOLAAN HASIL PENILAIAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian

1. Data Penilaian Unjuk Kerja
       Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap
penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian
unjuk kerja yang dapat berupa daftar cek atau skala penilaian.
       Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian
dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya,
dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap
kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila seseorang mendapat
skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5.
       Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari
kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan
penguasaan kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa
peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat
melanjutkan ke kompetensi berikutnya.

2. Data Penilaian Sikap
       Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan/
observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian
berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi.
       Seperti telah diutarakan sebelumnya, hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta
didik adalah kejadian-kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja
peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian-kejadian yang menonjol
adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu diberi peringatan dan penghargaan
dalam rangka pembinaan peserta didik.
       Pada akhir semester, guru mata pelajaran merumuskan sintesis, sebagai deskripsi dari sikap,
perilaku, dan unjuk kerja peserta didik dalam semester tersebut untuk mata pelajaran yang
bersangkutan. Deskripsi tersebut menjadi bahan atau pernyataan untuk diisi dalam kolom Catatan Guru
pada rapor peserta didik untuk semester dan mata pelajaran yang berkaitan. Selain itu, berdasarkan
catatan-catatan tentang peserta didik yang dimilikinya, guru mata pelajaran dapat memberi masukan
pula kepada Guru Bimbingan Konseling untuk merumuskan catatan, baik berupa peringatan atau
rekomendasi, sebagai bahan bagi wali kelas dalam mengisi kolom deskripsi perilaku dalam rapor.
Catatan Guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasaan peserta didik berkaitan
dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk kalimat naratif. Demikian juga catatan dalam kolom
deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian
atau peringatan.

3. Data Penilaian Tertulis
      Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagai tes tertulis
yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan,
uraian, jawaban singkat.
      Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang
benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu
perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan prosedur: jumlah jawaban benar
                   ------------------------------ X 10
                 jumlah seluruh butir soal
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               33
Prosedur ini juga dapat digunakan dalam menghitung skor perolehan peserta didik untuk soal
berbentuk benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat. Keempat bentuk soal terakhir ini juga dapat
dilakukan penskoran secara objektif dan dapat diberi skor 1 untuk setiap jawaban yang benar.
       Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian non-objektif. Uraian
objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai
jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab peserta didik diberi
skor 1. Skor maksimal butir soal adalah sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab
oleh peserta didik. Skor capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep
kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 10.
       Soal bentuk uraian non objektif tidak dapat diskor secara objektif, karena jawaban yang dinilai
dapat berupa opini atau pendapat peserta didik sendiri, bukan berupa konsep kunci yang sudah pasti.
Pedoman penilaiannya berupa kriteria-kriteria jawaban. Setiap kriteria jawaban diberikan rentang nilai
tertentu, misalnya 0 - 5. Tidak ada jawaban untuk suatu kriteria diberi skor 0. Besar-kecilnya skor yang
diperoleh peserta didik untuk suatu kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kesempurnaan jawaban
dibandingkan dengan kriteria jawaban tersebut.
       Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung
menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran.
Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk
soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas
jawaban. Nilai akhir semester ditulis dalam rentang 0 sampai 10, dengan dua angka di belakang koma.
Nilai akhir semester yang diperoleh peserta didik merupakan deskripsi tentang tingkat atau persentase
penguasaan Kompetensi Dasar dalam semester tersebut. Misalnya, nilai 6,50 dapat diinterpretasikan
peserta didik telah menguasai 65% unjuk kerja berkaitan dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran
dalam semester tersebut.

4. Data Penilaian Proyek
       Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan,
pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru
dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4
adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan
total skor tertinggi adalah 16.
       Berikut tabel yang memuat contoh deskripsi dan penskoran untuk masing-masing tahap.

    Tahap                                        Deskripsi                                       Skor
               Memuat : topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja, jadwal, waktu,
 Perencanaan
               perkiraan data yang akan diperoleh, tempat penelitian, daftar pertanyaan          1- 4
 / persiapan
               atau format pengamatan yang sesuai dengan tujuan.
 Pengumpulan Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap. Ketepatan menggunakan
                                                                                                 1- 4
 data          alat/bahan
 Pengolahan
               Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai dengan tujuan penelitian.      1- 4
 data
               Merumuskan topik, merumuskan tujuan penelitian, menuliskan alat dan
 Penyajian     bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
                                                                                                 1- 4
 data/ laporan Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif.
               Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran.
               Total Skor

Keterangan:
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.

Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               34
5. Data Penilaian Produk
       Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan
(produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan
menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta
didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan
produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk
berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan
tahap penilaian.

Contoh tabel penilaian analitik dan penskorannya.

 Tahap            Deskripsi                                                                      Skor
 Persiapan         Kemampuan merencanakan seperti:                                               1-10
                   • menggali dan mengembangkan gagasan;
                   • mendesain produk, menentukan alat dan bahan
 Pembuatan         • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan;                                 1-10
 Produk            • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat;
                   • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik;
 Penilaian         • Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan/fungsinya;           1-10
 produk            • Produk memenuhi kriteria keindahan.
Kriteria penskoran:
• menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100;
• semakin baik kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi skor yang diperoleh.

6. Data penilaian Portofolio
        Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah
dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio
meliputi:
     1. catatan guru,
     2. hasil pekerjaan peserta didik,
     3. profil perkembangan peserta didik.
        Hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap peserta didik dalam melakukan
kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan kriteria :
     1.        rangkuman isi portofolio,
     2.        dokumentasi/data dalam folder,
     3.        perkembangan dokumen,
     4.        ringkasan setiap dokumen,
     5.        presentasi dan
     6.        penampilan.
        Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran
perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini
dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai
hasil dari proses pembelajaran.
        Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan
menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai kompetensi
yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0 – 10
atau 0 - 100. Pensekoran dilakukan berdasarkan kegiatan unjuk kerja, dengan rambu-rambu atau
kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke
dalam skor yang berskala 0 -10 atau 0 – 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor
Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                              35
maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor
peserta didik berdasarkan portofolio masing-masing.

7. Data Penilaian Diri
        Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan,
kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
        Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung
dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama. Pertama, karena peserta didik belum terbiasa dan
terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam
penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena
terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru
perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu
mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang.
Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak
melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil
pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang
kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru
melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam
melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.
        Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara guru. Hasil penilaian
diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan
digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh guru.


B. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar

       Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu
kompetensi mengacu ke indikator. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah
pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas.
       Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara
0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat
menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu
disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas
indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas sekolah
akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan
menunjukkan peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui
pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini
meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%.
       Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria
ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua
indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan
demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran. Apabila jumlah
indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya
dengan mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai indikator dari
suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan
indikator itu. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%,
peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya.



Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006                               36
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006
5. pedoman penilaian smp uji coba 2006

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranhfzarfah
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarEndah Anggraeni
 
Pengertian penilaian proyek
Pengertian penilaian proyekPengertian penilaian proyek
Pengertian penilaian proyekSyawal Liansa
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDAhmad Haqiqi
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKARinni Artiyani
 
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smpSlamet Achwandy
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarRancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarM Fadli Suriadi
 
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipaRakhmat Fauzi
 
Perangkat evaluasi
Perangkat evaluasiPerangkat evaluasi
Perangkat evaluasiDevia Devio
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaianSunrise James
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdKhairil Amri
 

La actualidad más candente (20)

Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajar
 
Sistem penilaian-ktsp
Sistem penilaian-ktspSistem penilaian-ktsp
Sistem penilaian-ktsp
 
asesmen SD
asesmen SDasesmen SD
asesmen SD
 
Pengertian penilaian proyek
Pengertian penilaian proyekPengertian penilaian proyek
Pengertian penilaian proyek
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013
 
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
 
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Bahasa inggris
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Portofolio isp smp
Portofolio isp smpPortofolio isp smp
Portofolio isp smp
 
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarRancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
 
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa
3 penerapan-penilaian-autentik-pada-pembelajaran-ipa
 
Penilaian Umum Kurikulum 2013
Penilaian Umum Kurikulum 2013Penilaian Umum Kurikulum 2013
Penilaian Umum Kurikulum 2013
 
Perangkat evaluasi
Perangkat evaluasiPerangkat evaluasi
Perangkat evaluasi
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sd
 
Penilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajarPenilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajar
 

Destacado

Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Penilaian akhlak mulia dan kepribadian
Penilaian akhlak mulia dan kepribadianPenilaian akhlak mulia dan kepribadian
Penilaian akhlak mulia dan kepribadianVemma
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harianTape Bakar
 
Analisis Butir soal Uraian
Analisis Butir soal UraianAnalisis Butir soal Uraian
Analisis Butir soal UraianKang Aryo Ashter
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianSamsul Hadi
 
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
Analisis ulangan harian 1,2  matematikaAnalisis ulangan harian 1,2  matematika
Analisis ulangan harian 1,2 matematikaMedi Harja
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
Ktsp smp negeri 2 tenggarang
Ktsp smp negeri 2 tenggarangKtsp smp negeri 2 tenggarang
Ktsp smp negeri 2 tenggarangemzimur
 
Rpp kebugaran jasmani 2013
Rpp kebugaran jasmani 2013Rpp kebugaran jasmani 2013
Rpp kebugaran jasmani 2013adipurwoko85
 
Permendiknas 20+41 2007
Permendiknas 20+41 2007Permendiknas 20+41 2007
Permendiknas 20+41 2007su kardi
 
3. fisika
3. fisika3. fisika
3. fisikadiahset
 
Dribble test ( penilaian dribble pada b
Dribble test ( penilaian dribble pada bDribble test ( penilaian dribble pada b
Dribble test ( penilaian dribble pada bestika2011
 
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Apriyanti Arifin
 
Sistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp SmaSistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp Smapujimr
 
Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaranPerangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaranULun Astina
 

Destacado (20)

Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
 
Tugas penjaskes
Tugas penjaskesTugas penjaskes
Tugas penjaskes
 
Penilaian akhlak mulia dan kepribadian
Penilaian akhlak mulia dan kepribadianPenilaian akhlak mulia dan kepribadian
Penilaian akhlak mulia dan kepribadian
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Contoh cover resensi
Contoh cover resensiContoh cover resensi
Contoh cover resensi
 
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
8362. contoh-format-analisis-hasil-ulangan-harian
 
Analisis Butir soal Uraian
Analisis Butir soal UraianAnalisis Butir soal Uraian
Analisis Butir soal Uraian
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaian
 
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
Analisis ulangan harian 1,2  matematikaAnalisis ulangan harian 1,2  matematika
Analisis ulangan harian 1,2 matematika
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Ktsp smp negeri 2 tenggarang
Ktsp smp negeri 2 tenggarangKtsp smp negeri 2 tenggarang
Ktsp smp negeri 2 tenggarang
 
Rpp kebugaran jasmani 2013
Rpp kebugaran jasmani 2013Rpp kebugaran jasmani 2013
Rpp kebugaran jasmani 2013
 
Permendiknas 20+41 2007
Permendiknas 20+41 2007Permendiknas 20+41 2007
Permendiknas 20+41 2007
 
3. fisika
3. fisika3. fisika
3. fisika
 
3 fisika
3  fisika3  fisika
3 fisika
 
Dribble test ( penilaian dribble pada b
Dribble test ( penilaian dribble pada bDribble test ( penilaian dribble pada b
Dribble test ( penilaian dribble pada b
 
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
 
Sistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp SmaSistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp Sma
 
Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaranPerangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran
 

Similar a 5. pedoman penilaian smp uji coba 2006

[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_iptekseli priyatna laidan
 
05. juknis standar penilaian isi revisi--0104
05. juknis standar penilaian  isi revisi--010405. juknis standar penilaian  isi revisi--0104
05. juknis standar penilaian isi revisi--0104eldefri
 
Tugas model kirkpatrick
Tugas model kirkpatrickTugas model kirkpatrick
Tugas model kirkpatrickHamzah Pagarra
 
Langkah 10 designing and conducting summative evaluations
Langkah 10 designing and conducting summative evaluationsLangkah 10 designing and conducting summative evaluations
Langkah 10 designing and conducting summative evaluationsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Contoh soal-pedagogik-plpg
Contoh soal-pedagogik-plpgContoh soal-pedagogik-plpg
Contoh soal-pedagogik-plpgTri Winarsih
 
Latihan soal ukg pedagogik 2015
Latihan soal ukg pedagogik 2015Latihan soal ukg pedagogik 2015
Latihan soal ukg pedagogik 20152purnaman
 
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptx
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptxEvaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptx
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptxBenyAriago
 
Bentuk assesmen kinerja
Bentuk assesmen kinerjaBentuk assesmen kinerja
Bentuk assesmen kinerjanisaradhine
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluationat'z Farida
 
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)Varis Ical
 
8. standar-penilaian
8. standar-penilaian8. standar-penilaian
8. standar-penilaianNasiran Siran
 
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxPembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxDwiHandoyoPutro
 
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_iptekseli priyatna laidan
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptxIndahAini12
 
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docx
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docxMAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docx
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docxSTKIP Muhamamdiyah Kalabahi
 

Similar a 5. pedoman penilaian smp uji coba 2006 (20)

PPTc1.1.ppt
PPTc1.1.pptPPTc1.1.ppt
PPTc1.1.ppt
 
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
 
05. juknis standar penilaian isi revisi--0104
05. juknis standar penilaian  isi revisi--010405. juknis standar penilaian  isi revisi--0104
05. juknis standar penilaian isi revisi--0104
 
Tugas model kirkpatrick
Tugas model kirkpatrickTugas model kirkpatrick
Tugas model kirkpatrick
 
Langkah 10 designing and conducting summative evaluations
Langkah 10 designing and conducting summative evaluationsLangkah 10 designing and conducting summative evaluations
Langkah 10 designing and conducting summative evaluations
 
Contoh soal-pedagogik-plpg
Contoh soal-pedagogik-plpgContoh soal-pedagogik-plpg
Contoh soal-pedagogik-plpg
 
Latihan soal ukg pedagogik 2015
Latihan soal ukg pedagogik 2015Latihan soal ukg pedagogik 2015
Latihan soal ukg pedagogik 2015
 
Kompetensi Evaluasi
Kompetensi EvaluasiKompetensi Evaluasi
Kompetensi Evaluasi
 
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptx
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptxEvaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptx
Evaluasi, Pelaporan dan tindak lanjut.pptx
 
Berilah
BerilahBerilah
Berilah
 
Bentuk assesmen kinerja
Bentuk assesmen kinerjaBentuk assesmen kinerja
Bentuk assesmen kinerja
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
 
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)
Evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif (16 april 2013)
 
8. standar-penilaian
8. standar-penilaian8. standar-penilaian
8. standar-penilaian
 
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxPembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
 
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
[Penilaian] panduan kel mapel_ipteks
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx
14. REKONSTRUKSI MATA KULIAH.pptx
 
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKAPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
 
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docx
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docxMAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docx
MAKALAH MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KIRPATRICKk.docx
 

5. pedoman penilaian smp uji coba 2006

  • 1. MODEL PENILAIAN KELAS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMP/MTs PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 1
  • 2. DAFTAR ISI Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2 B. Tujuan 2 C. Ruang Lingkup 3 D. Sasaran Pengguna Pedoman 3 Bab II KONSEP DASAR PENILAIAN A. Pengertian Penilaian Kelas 4 B. Manfaat Penilaian Kelas 4 C. Fungsi Penilaian Kelas 5 D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 5 E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok Mata Pelajaran 6 F. Rambu-Rambu 6 G. Ranah Penilaian 6 Bab III TEKNIK PENILAIAN A. Penilaian Unjuk Kerja 8 B. Penilaian Sikap 13 C. Penilaian Tertulis 18 D. Penilaian Proyek 23 E. Penilaian Produk 24 F. Penilaian Portofolio 25 G. Penilaian Diri 27 Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar 30 B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik 31 Penilaian C. Penetapan Teknik Penilaian 33 Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN A. Pengolahan Hasil Penilaian 34 B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar 39 Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN A. Pemanfaatan Hasil Penilaian 38 B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas 43 Lampiran-Lampiran Petunjuk Pengisian Rapor A. Rasional 45 B. Penjelasan Umum 46 C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata Pelajaran 51 D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas 51 Contoh Model Rapor SD/MI 52 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, perlu ada model penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi oleh guru dan penyelenggaranya di jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. B. Tujuan Pedoman Penilaian Kelas ini bertujuan untuk : 1. Memberikan orientasi baru tentang Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan. 2. Memberikan wawasan secara umum ttg konsep penilaian yg dilaksanakan pada tingkat kelas. 3. Memberikan rambu-rambu penilaian kelas. 4. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian. C. Ruang lingkup Isi pedoman ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, pengembangan indikator pencapaian hasil belajar sebagai alat penilaian, pengelolaan hasil penilaian dan pemanfaatan serta pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yg dimaksud dengan penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian & rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara & alat penilaian. Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. Pemanfaatan & pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian & penentuan kenaikan kelas. D. Sasaran Pengguna Pedoman Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut : 1. Para guru di sekolah untuk menyusun program penilaian di kelas. 2. Pelaksana pengawas pendidikan (pengawas dan kepala sekolah) untuk merancang program supervisi pendidikan di sekolah. 3. Instansi terkait di daerah yang membuat kebijakan dalam penilaian kelas yang seharusnya dilakukan di sekolah. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 3
  • 4. BAB II KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan. B. Manfaat Penilaian Kelas Manfaat penilaian kelas antara lain adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. 2. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. 3. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial. 4. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 5. Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru. 6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan. C. Fungsi Penilaian Kelas Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. 2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan). Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 4
  • 5. 3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan. 4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. 5. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik. D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 1. Validitas Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetensi ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas. 3. Menyeluruh Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik. 4. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 5. Obyektif Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. 6. Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal. E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran 1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik 2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai 3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. 4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan kesehatan dilakukan melalui: Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 5
  • 6. a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan b. Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya: 1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri. 3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik. 4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. 5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. 6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 7. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin 8. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar. Pelaksanaan ulangan harian dapat dilakukan dengan penilaian tertulis, observasi atau lainnya. Ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa kompetensi dasar, sedangkan ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua kompetensi dasar semester bersangkutan. Ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua kompetensi dasar semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada kompetensi dasar semester genap. Guru menetapkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu (akhir semester atau akhir tahun) Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya) G. Ranah Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari stándar isi dan stándar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari stándar isi pendidikan adalah stándar kompetensi dan kompetensi dasar. Satu stándar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil relajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 6
  • 7. BAB III TEKNIK PENILAIAN Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. A. Penilaian Unjuk Kerja 1. Pengertian Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut 1. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. 2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. 3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. 4. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati. 5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati 2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut: a. Daftar Cek (Check-list) Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 7
  • 8. Contoh checklists Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung (Menggunakan Daftar Tanda Cek) Nama : Kelas : No Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik 1. Teknik awalan 2. Teknik tumpuan 3. Sikap/posisi tubuh saat di udara 4. Teknik mendarat Skor yang dicapai Skor maksimum Keterangan a. Baik : skor 1 b. Tidak baik : skor 0 b. Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat. Contoh rating scales Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung (Menggunakan Skala Penilaian) Nama Siswa : Kelas : No. Aspek Yang Dinilai Nilai 1 2 3 4 1. Teknik awalan 2. Teknik tumpuan 3. Sikap/posisi tubuh saat di udara 4. Teknik mendarat Jumlah Skor Maksimum 14 Keterangan penilaian: 1 = tidak kompeten 2 = cukup kompeten 3 = kompeten 4 = sangat kompeten Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut 1. Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat kompeten 2. Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten 3. Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup kompeten 4. Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 8
  • 9. B. Penilaian Sikap 1. Pengertian Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut. 1. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. 2. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal- hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. 3. Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. 4. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri. 2. Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. a. Observasi perilaku Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 9
  • 10. Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian: BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK ( nama sekolah ) Mata Pelajaran : ___________________ Kelas : ___________________ Tahun Pelajaran : ___________________ Nama Guru : ___________________ Jakarta, 2006 Contoh isi Buku Catatan Harian : No. Hari/ Tanggal Nama peserta didik Kejadian (positif/negatif) Tindak Lanjut Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku- perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap. Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA : Perilaku No. Nama Nilai Ket Bekerja sama Berini-siatif Penuh Perhatian Bekerja sistematis 1. Ruri 2. Tono Catatan: a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = sedang 4 = baik 5 = amat baik b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku Keterangan diisi dengan kriteria berikut 1). Nilai 18-20 berarti amat baik 2). Nilai 14-17 berarti baik 3). Nilai 10-13 berarti sedang 4). Nilai 6-9 berarti kurang 5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 10
  • 11. b. Pertanyaan langsung Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban". Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik. c. Laporan pribadi Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya. Untuk menilai perubahan perilaku atau sikap peserta didik secara keseluruhan, khususnya kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, semua catatan dapat dirangkum dengan menggunakan Lembar Pengamatan berikut. Contoh Lembar Pengamatan (Kelompok Mata Pelajaran: Agama, Kewarganegaraan, Estetika, Jasmani) Perilaku/sikap yang diamati : ........................................ Nama peserta didik : Kelas : Semester : ... Deskripsi perubahan Capaian No Deskripsi perilaku awal Pertemuan ... Hari / Tgl ... ST T R SR 1 2 Keterangan a. Kolom capaian diisi dengan tanda centang sesuai perkembangan perilaku ST = perubahan sangat tinggi T = perubahan tinggi R = perubahan rendah SR = perubahan sangat rendah b. Informasi tentang deskripsi perilaku diperoleh dari: 1). pertanyaan langsung 2). Laporan pribadi 3). Buku Catatan Harian Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 11
  • 12. C. Penilaian Tertulis 1. Pengertian Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. 2. Teknik Penilaian Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: 1. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: a. pilihan ganda b. dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) c. menjodohkan d. sebab-akibat 2. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi: a. isian atau melengkapi b. jawaban singkat atau pendek c. uraian Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan materi yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut. 1. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji; 2. materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum; 3. konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; 4. bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 12
  • 13. D. Penilaian Proyek 1. Pengertian Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1. Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2. Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. 3. Keaslian Proyek yg dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dgn mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk & dukungan terhadap proyek peserta didik. 2. Teknik Penilaian Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: 1. penelitian sederhana tentang air di rumah; 2. Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako. Contoh Penilaian Proyek Mata Pelajaran : Sejarah Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara Alokasi Waktu : Satu Semester Nama Siswa : ______________________ Kelas : XI/1 No Aspek * Skor (1 – 5) 1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. Pelaksanaan a. Sistematika Penulisan b. Keakuratan Sumber Data/Informasi c. Kuantitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3. Laporan Proyek a. Performans b. Presentasi / Penguasaan Total Skor * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 13
  • 14. E. Penilaian Produk 1. Pengertian Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: 1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. 3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. 2. Teknik Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. 2. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Contoh Penilaian Produk Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Nama Proyek : Membuat Sabun Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan Nama Siswa : ______________________ Kelas : No Aspek * Skor (1 – 5) 1. Perencanaan Bahan 2. Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan) 3. Hasil Produk a. Bentuk Fisik b. Inovasi Total Skor * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 14
  • 15. F. Penilaian Portofolio 1. Pengertian Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, catatan perkembangan pekerjaan, hasil diskusi, hasil membaca buku/ literatur, hasil penelitian, hasil wawancara, dsb. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain: 1. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri. Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri. 2. Saling percaya antara guru dan peserta didik Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik. 3. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan 4. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya. 5. Kepuasan Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri. 6. Kesesuaian Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum. 7. Penilaian proses dan hasil Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik. 8. Penilaian dan pembelajaran Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik. 2. Teknik Penilaian Portofolio Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 15
  • 16. juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. 2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. 3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah. 4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. 5. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut. 6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. 7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. 8. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya. Contoh Rangkuman Penilaian Portofolio Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 Semester Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1 Skor Prestasi No S. Kompetensi / K. Dasar Ket (1 – 10) T BT 1. Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronika 2. Dst Total Skor Catatan: Setiap SK / KD yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Kemudian Guru menjelaskan bobot dari setiap portofolio yang dibuat. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 16
  • 17. G. Penilaian Diri (self assessment) 1. Pengertian Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. 1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri oeserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. 2. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. 3. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain: 1. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; 2. peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; 3. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. 2. Teknik Penilaian Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. 2. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. 3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. 4. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. 5. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. 6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya. Contoh Penilaian Diri Mata Pelajaran : Matematika Aspek : Kognitif Alokasi Waktu : 1 Semester Nama Siswa : Kelas : X/1 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 17
  • 18. Tanggapan No S. Kompetensi / K. Dasar Keterangan 1 0 1. Aljabar 1 = Paham a. Menggunakan aturan pangkat 0 = Tidak Paham b. Menggunakan atuuran akar c. Menggunakan aturan logaritma d. Memanipulasi aljabar 2. Dst Catatan: Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 18
  • 19. BAB IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaia hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian. Berikut ini salah satu contoh penetapan indikator mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan SMP/MTs kelas VII/1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator* 1. Mempraktikkan 1.1 Mempraktikkan 1. Menendang bola dengan berbagai variasi. berbagai teknik dasar variasi dan kombinasi 2. Mengontrol/ memberhentikan bola dengan permainan dan teknik dasar salah satu berbagai variasi. olahraga, serta nilai- permainan dan 3. Menggiring bola dengan berbagai variasi. nilai yang terkandung olahraga beregu bola 4. Menggombinasikan teknik dasar menggiring di dalamnya besar lanjutan dengan dan menendang dengan berbagai variasi koordinasi yang baik, 5. Mengkombinasikan teknik dasar mengontrol serta nilai kerjasama, dan menendang dengan berbagai variasi. toleransi, percaya diri, 6. Menerapkan berbagai teknik dasar dalam keberanian, menghargai permainan sepak bola lawan, bersedia berbagi 7. Menerapkan nilai kerjasama dalam tempat dan peralatan**) bermain. 8. Menyebutkan otot-otot yang bekerja lebih berat dalam permainan sepak bola Indikator* : dikembangkan ole guru sekolah Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 19
  • 20. B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik Penilaian Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru dalam menentukan teknik penilaian. Berikut Contoh pemetaan untuk mata Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs kelas VII/1. Teknik Penilaian Standar Kompetensi Dasar Indikator Aspek Unjuk Prod Sik Portof Kompetensi Tes kerja uk ap olio 1. Menendang Permainan bola dengan dan - v - - v berbagai Olahraga variasi. 2. Mengontrol/ memberhentika n bola dengan - v - - v berbagai variasi 3. Menggiring bola dengan - v - - v berbagai variasi. 4. Menggombinas ikan teknik dasar 1.1 Mempraktikkan menggiring dan - v - - v variasi dan kombinasi menendang teknik dasar salah 1. dengan satu permainan dan Mempraktikkan berbagai olahraga beregu bola berbagai teknik variasi besar lanjutan dengan dasar permainan 5. koordinasi yang baik, dan olahraga, Mengkombinas serta nilai kerjasama, serta nilai-nilai ikan teknik toleransi, percaya diri, yang terkandung dasar keberanian, di dalamnya mengontrol menghargai lawan, - v - - v dan bersedia berbagi menendang tempat dan dengan peralatan**) berbagai variasi. 6. Menerapkan berbagai teknik dasar dalam - v - - v permainan sepak bola 7. Menerapkan nilai kerjasama - - - v v dalam bermain. 8. Menyebut- kan otot-otot yang bekerja lebih berat v - - - v dalam permainan sepak bola. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 20
  • 21. C. Penetapan Teknik Penilaian Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator, contoh: 1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance). 2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis. D. Contoh Alat dan Penskoran Dalam Penilaian Berikut contoh-contoh alat dan cara penskoran dalam penilaian untuk berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. CONTOH PEMETAAN PENILAIAN Kelompok Mata pelajaran : IPTEK/B. Inggris/SMP Kelas : VIII/Smt. 1 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 21
  • 22. TEHNIK PENILAIAN INDIKATO SK KD ASPEK Perfor Pro Pro Porto R Tes man duk yek folio Merespon percakapan Merespon transaksional (to get thing sapaan Mendengar Kemampuan done) dan interpersonal yang V - - - - kan memahami makna (untuk bersosialisasi lisan belum/suda dalam teks secara akurat, lancar dan h dikenal percakapan, bertema yang yang Merespon transaksiaonal/ melibatkan tindak tutur perkenalan Mendengar V - - - - interpersonal, sangat mengapa yang diri sendiri/ kan sederhana untuk belum/sudah dikenal, orang lain berinteraksi dengan memperkenalkan diri Merespon lingkungan terdekat sendiri/orang lain, Mendengar V perintah/lar V - - - memerintah atau kan angan melarang Kemampuan Mengungkapkan makna mengungkap-kan dalam bahasa lisan makna dalam teks terutama dalam teks lisan, lisan, fungsional fungsional pendek (misal: V pendek, sangat berbagai instruksi, Memberi Berbicara (tert V - - - sederhana secara berbagai daftar benda, instruksi ulis) akurat, lancar dan ucapan selamat, berterima untuk pengumuman) sangat berinteraksi dengan sederhana dengan akurat, lingkungan terdekat lancar dan berterima Kemampuan membaca nyaring bermakna dan Membaca nyaring Membaca memahami makna bermakna, kata frasa dan nyaring dalam teks tulis kalimat dengan ucapan Membaca V V - - - pengumum fungsional pendek, tekanan dan intonasi yang an sangat sederhana berterima berkaitan dengan lingkungan terdekat Menulis teks Kemampuan Mengungkapkan makna fungsional mengungkapkan dalam teks tulis fungsional pendek makda dalam teks pendek, misal, notices berbentuk : fungsional pendek shopping list, kartu notices sangat sederhana Menulis V - V - - ucapan selamat, kart ucapan secara akurat, lancar, pengumuman, sangat pengumum dan berterima untuk sederhana secara akurat an berinteraksi dengan lancar dan berterima shopping lingkungan terdekat list Kelompok Mata pelajaran : IPTEK/B. Inggris/SMP Kelas : VIII/Smt. 1 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 22
  • 23. AS TEHNIK INDIKAT SK KD PE PENILAI CONTOH SOAL OR K AN Merespon Choose the right expression to respond the statement percakapan you are going to hear Merespo transaksional (to You will hear : “Good morning, “How are you”? n sapaan Men Tes get thing done) Your respond : Kemampuan yang den tertulis dan “….……” memahami belum/su gark (pilihan interpersonal a. Fine, thank’s makna dalam dah an ganda) (untuk b. I’m here teks dikenal bersosialisasi c. It’s OK percakapan, lisan secara d. Never mind transaksiaona akurat, lancar Merespo Your will hear : “Hello, I’m Nina” l/ dan bertema n Men Tes Your respond : “…………” interpersonal, yang yang perkenal den tertulis a. Hi, I’m Betty sangat melibatkan an diri gark (pilihan b. Fine, thank’s sederhana tindak tutur sendiri/or an ganda) c. I don’t know untuk menyapa yang ang lain d. I’m not sure berinteraksi belum/sudah dengan You will hear : “Stop it!” dikenal, lingkungan Merespo Men Tes Your respond : “………..” memperkenalka terdekat n den tertulis a. Good n diri perintah/l gark (pilihan b. All right sendiri/orang arangan an ganda) c. Here you re lain, memerintah d. I’m OK atau melarang Mengungkapkan Give instruction based on the following symbols! Kemampuan makna dalam 1. mengungkap- bahasa lisan 2. kan makna terutama dalam N Aspek yang dinilai Skor dalam teks teks lisan, 1 2 3 4 lisan, fungsional o fungsional 1 Kesesuaian kalimat pendek (misal: pendek, dengan gambar berbagai sangat Ber 2 Pemilihan kata instruksi, Memberi sederhana bica Tes lisan 3 Tata bahasa berbagai daftar instruksi secara akurat, ra 4 Ucapan benda, ucapan lancar dan 5 Intonasi selamat, berterima Total skor 20 pengumuman) untuk Keterangan : sangat berinteraksi 1. Tidak tepat sederhana dengan 2. Kurang tepat dengan akurat, lingkungan 3. Tepat lancar dan terdekat 4. Sangat tepat berterima Kemampuan Membaca Membac Me Unjuk Read the announsement loudly and correctly! membaca nyaring a nyaring mba kerja Announcement : nyaring bermakna, kata pengumu ca bermakna frasa dan man Announcement dan kalimat dengan To all students. memahami ucapan tekanan We are pleaseed to inform you that the makna dalam dan intonasi ceremony on “National Education Day” will be teks tulis yang berterima held on Tuesday, 2 rd May, 2006 at 07.00 a.m. Thank you for your kind attention fungsional pendek, sangat Rubrik penilaian sederhana berkaitan dengan lingkungan terdekat Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 23
  • 24. AS TEHNIK INDIKAT SK KD PE PENILAI CONTOH SOAL OR K AN N Aspek yang dinilai Skor o 1 2 3 4 1 Pronunciation 2 Intonation 3 Clerity 4 Fluency Total (maks) 16 Ket erangan : 1. Tidak tepat 2. Kurang tepat 3. Tepat 4. Sangat tepat Write 5 notices related to library Kemampuan Rubrik penilaian Mengungkapkan mengungkapk Menulis N Aspek yang dinilai Skor makna dalam an makda teks o 1 2 3 4 teks tulis dalam teks fungsion 1 Kesesuaian isi dgn topik fungsional fungsional al pendek, misal, 2 Pilihan kata pendek pendek notices 3 Tata bahasa sangat berbentu shopping list, 4 Ejaan sederhana k: Men Tes kartu ucapan 5 Tanda baca secara akurat, notices ulis tertulis selamat, 6 Kerapihan dan lancar, dan kartu pengumuman, keindahan berterima ucapan sangat Total (maks) 24 untuk pengumu sederhana Keterangan : berinteraksi man secara akurat 1. Tidak tepat dengan shopping lancar dan 2. Kurang tepat lingkungan list berterima 3. Tepat terdekat 4. Sangat tepat Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 24
  • 25. Mata pelajaran : Biologi Kelas/Smt : VII/2 Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem Kompetensi Dasar : 7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan Indikator : Melakukan percobaan tentang penjernihan air secara sederhana Aspek : Kinerja ilmiah Teknik penilaian : Unjuk kerja Kegiatan Pencernihan Air 1. Siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan air bersih secara sederhana 2. Lakukan/rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut 3. Pasir, kerikil dan batu dicuci sampai bersih Air dari kolam Atau lainnya Tali Gelas A Botol plastik botol Pasir Kerikil kecil Batu sedang Kapas dipotong bagian bawah Slatip atau Penyanggah lainnya Gelas B  Siswa membanding air di gelas A dengan air di gelas B  Siswa membuat laporan kegiatan Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 25
  • 26. Rubrik Penilaian Kegiatan Pratikum Biologi Nama : Judul : Tanggal: Penilaian No Aspek yang dinilai Baik sekali Baik Sedang Kurang 4 3 2 1 1 Pengetahuan tentang prosedur kerja 2 Ketepatan pemilihan alat dan bahan 3 Hasil pengamatan 4 Ketepatan menyusun laporan Jumlah Nilai Guru (…………………………..) Format Penilaian Kinerja Ilmiah Mengamati N Mempersiapkan Merangkai Aspek yang dinilai hasil Jumlah o alat dan bahan percobaan Nama siswa percobaan skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 26
  • 27. Mempersiapkan alat Skor 4 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci dengan bersih dan kapas. Skor 3 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci kurang bersih dan kapas. Skor 2 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir tidak dicuci dan kapas. Skor 1 : Jika tidak menggunakan salah satu dari komponen. Merangkai percobaan Skor 4 : Jika kapas diletakan paling bawah lebih banyak kemudian batu sedang, kerikil dan pasir. Skor 3 : Jika kapas diletakkan paling bawah sedikit kemudian batu sedang, kerikil dan pasir. Skor 2 : Jika kapas diletakan paling bawah sedikit kemudian kerikil, batu sedang dan pasir. Skor 1 : Jika susunan batu sedang, kerikil, pasir dan kapas. Mengamati hasil percobaan Skor 4 : Jika air di gelas B jernih dan mengidentifikasi sampah apa yang tertinggal di pasir. Skor 3 : Yaitu air di gelas B jernih dan tidak mengidentifikasi sampah yang tertinggal di atas pasir. Skor 2 : Jika air di gelas B kurang jernih dan mengidentifikasikan sampah di atas pasir. Skor 1 : Jika air di gelas B keruh dan tidak mengidentifikasi sampah di atas pasir. Jumlah skor Nilai = x 10 Skor maksimal Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 27
  • 28. PENILAIAN SIKAP ILMIAH Sebagai contoh lembar observasi untuk menilai sikap ilmiah secara individu dapat dilihat dibawah ini: No Nama Keterbu Objektif Teliti Kedisiplinan Kerjas Kejuju Tanggung Jawab Total kaan ama ran 1 Amanda 4 3 4 5 4 4 4 28 2 Nur 2 4 3 4 3 4 4 24 3 Hafiz 3 4 4 4 5 3 3 26 4 Faiz 4 3 4 5 3 4 4 27 Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap ilmiah Skor untuk masing-masing sikap di atas dirata-ratakan dan dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif. Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup. 4= baik, dan 5 = amat baik. skor maksimum perangkat tes = 5 ( skor maks setiap indikator) X 7 ( indikator) = 35. Nilai sikap ilmiah dapat diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena itu total skor yang telah diperoleh harus dikonversi. Skor total jawaban benar siswa Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 100 skor maksimum perangkat tes Jadi siswa yang memperoleh skor 28 setelah dikonversi nilainya menjadi: 28 ---- X 100 = 80 35 Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satunya yang sederhana yaitu menggunakan kriteria sbb. NILAI KONVERSI Kategori Skor Total Angka Huruf 29 - 35 81 - 100 A Amat Baik 21 - 28 61 - 80 B Baik 14 - 20 41 - 60 C Cukup 7 - 13 20 - 40 D Kurang Nilai sikap ilmiah hasil konversi untuk siswa yang memperoleh skor 80 adalah B Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 28
  • 29. Contoh Pilihan Ganda Kelas/Smt : VIII/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Indikator : Membedakan pencernaan mekanik dan kimiawi Aspek : Pemahaman penerapan konsep Teknik penilaian : Tertulis Gambar 1. Pada gambar yang berfungsi mengubah makanan yang dimakan mengandung lemak menjadi asam lemak dan gliseral ditunjukkan pada no……………….. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Kelas/Smt : VIII/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan mansia Kompetensi Dasar : 1.1 Menanalisis pentingnya petumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup Indikator : Mengamati metamorfosis pada katak Aspek : Pemahaman penerapan konsep Teknik penilaian : Tertulis 1. Seorang siswa sedang bermain di suatu kolam menemukan organisme berkepala besar badan kecil, siswa tersebut tertarik kemudian diambil dan dipelihara. Setelah dua minggu organisme tersebut berubah memiliki kaki dan berekor, dia terus mengamatinya sampai 1 bulan berubah menjadi katak. Dari hasil pengamatan tersebut dia menyimpulkan bahwa katak mengalami tahap berkembangan a. telur – berudu – katak berekor – katak dewasa b. berudu – katak berekor – katak dewasa c. berudu – katak berekor – katak dewasa – telur d. telur – katak berekor – berudu – katak dewasa Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 29
  • 30. Kelas/Smt : VIII/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan mansia Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia Indikator : Membedakan ciri-ciri tahapan perkembangan pada manusia Aspek : Pemahaman penerapan konsep Teknik penilaian : Tertulis 2. Tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi – balita – remaja – dewasa – manula. Bila sekarang memiliki ciri dapat menulis dan membaca. Setelah sepuluh tahun tahun yang akan datang memiliki ciri - sudah mulai menyenangi lawan jenis - mulai bersolek - tumbuh rambut pada bagian tertentu - suara bergema Ciri di atas merupakan tahap perkembangan a. balita b. remaja c. dewasa d. manula Mata pelajaran : Fisika Kelas/Smt : IX/1 Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannyadalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Indikator : - menerapkan rangkaian listrik dalm kehidupan sehari-hari - dapat memprediksi arus dan tegangan dalam rangkaian seri atau pararel Aspek : - Kinerja ilmiah - Pemahaman dan penerapan konsep Teknik penilaian : Produk dan tertulis Kegiatan : Membuat bel listrik sederhana Gambar 3a Rangkaian bel Listrik sederhana No Nama siswa Komponen yang Ketepatan estetika Total skor digunakan merangkai 1 Ahmad 4 3 4 11 2 Ita 3 4 3 10 3 Wahyu 4 3 3 10 4 Tati 4 4 4 12 Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 30
  • 31. Skor yang diperoleh siswa tidak otomatis menjadi nilai tetapi harus dikonversi dulu. Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satu konversi yang sederhana yaitu menggunakan kriteria dalam bentuk presentase. Skor total yang diperoleh siswa Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 10 skor maksimum 11 = ------- x 10 12 = 9,1 Maka nilai Ahmad adalah 9,1 Rubrik: Komponen yang digunakan: skor 4 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai, lampu indikator skor 3 jika menggunakan komponen: bel, saklar, resistor, baterai skor 2 jika menggunakan komponen: bel, saklar, baterai skor 1 jika menggunakan komponen: bel, baterai Ketepatan merangkai: skor 4 jika ketepatan susunan rangkaian komponen dan kerapihan menyolder, skor 3 jika ketepatan susunan rangkaian komponen tetapi tidak rapih menyolder, skor 2 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen tetapi rapih menyolder, skor 1 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen dan tidak rapih menyolder, Estetika Kriteria estetika:pengaturan komponen rapih , ukuran bel listrik seimbang , kualitas bunyi bagus . bentuknya menarik Skor 4 jika memenuhi empat kriteria Skor 3 jika memenuhi tiga kriteria Skor 2 jika memenuhi dua kriteria Skor 1 jika memenuhi satu kriteria Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 31
  • 32. SOAL URAIAN Buatlah kombinasi rangkaian listrik sederhana dengan alat dan bahan yang ada pada gambar berikut ini. Alat dan bahan Gambar 1. tiga buah lampu identik dengan spesifikasi 1,8 watt 3 volt 2. 3 buah baterai kering identik 1,5 volt 3. kabel penghubung 4. saklar 1. Buatlah variasi rangkaian dengan alat dan bahan yang ada di atas, ada berapa kemungkinan rangkaian? Pilihan Ganda Pernyataan tentang rangkaian listrik yang benar adalah : a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperkecil hambatan, kuat arus yang melewati tiap tiap hambatan sama b. Pada rangkaian paralel tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap komponen c. Susunan rangkaian paralel berfungsi sebagai pembagi tegangan d. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen e. Pada rangkaian seri tegangan pada tiap-tiap komponen sama Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 32
  • 33. BAB V PENGELOLAAN HASIL PENILAIAN A. Pengolahan Hasil Penilaian 1. Data Penilaian Unjuk Kerja Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang dapat berupa daftar cek atau skala penilaian. Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5. Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya. 2. Data Penilaian Sikap Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan/ observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Seperti telah diutarakan sebelumnya, hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian-kejadian yang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik. Pada akhir semester, guru mata pelajaran merumuskan sintesis, sebagai deskripsi dari sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik dalam semester tersebut untuk mata pelajaran yang bersangkutan. Deskripsi tersebut menjadi bahan atau pernyataan untuk diisi dalam kolom Catatan Guru pada rapor peserta didik untuk semester dan mata pelajaran yang berkaitan. Selain itu, berdasarkan catatan-catatan tentang peserta didik yang dimilikinya, guru mata pelajaran dapat memberi masukan pula kepada Guru Bimbingan Konseling untuk merumuskan catatan, baik berupa peringatan atau rekomendasi, sebagai bahan bagi wali kelas dalam mengisi kolom deskripsi perilaku dalam rapor. Catatan Guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasaan peserta didik berkaitan dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk kalimat naratif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau peringatan. 3. Data Penilaian Tertulis Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagai tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, jawaban singkat. Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan prosedur: jumlah jawaban benar ------------------------------ X 10 jumlah seluruh butir soal Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 33
  • 34. Prosedur ini juga dapat digunakan dalam menghitung skor perolehan peserta didik untuk soal berbentuk benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat. Keempat bentuk soal terakhir ini juga dapat dilakukan penskoran secara objektif dan dapat diberi skor 1 untuk setiap jawaban yang benar. Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian non-objektif. Uraian objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab peserta didik diberi skor 1. Skor maksimal butir soal adalah sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 10. Soal bentuk uraian non objektif tidak dapat diskor secara objektif, karena jawaban yang dinilai dapat berupa opini atau pendapat peserta didik sendiri, bukan berupa konsep kunci yang sudah pasti. Pedoman penilaiannya berupa kriteria-kriteria jawaban. Setiap kriteria jawaban diberikan rentang nilai tertentu, misalnya 0 - 5. Tidak ada jawaban untuk suatu kriteria diberi skor 0. Besar-kecilnya skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kesempurnaan jawaban dibandingkan dengan kriteria jawaban tersebut. Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas jawaban. Nilai akhir semester ditulis dalam rentang 0 sampai 10, dengan dua angka di belakang koma. Nilai akhir semester yang diperoleh peserta didik merupakan deskripsi tentang tingkat atau persentase penguasaan Kompetensi Dasar dalam semester tersebut. Misalnya, nilai 6,50 dapat diinterpretasikan peserta didik telah menguasai 65% unjuk kerja berkaitan dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran dalam semester tersebut. 4. Data Penilaian Proyek Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. Berikut tabel yang memuat contoh deskripsi dan penskoran untuk masing-masing tahap. Tahap Deskripsi Skor Memuat : topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja, jadwal, waktu, Perencanaan perkiraan data yang akan diperoleh, tempat penelitian, daftar pertanyaan 1- 4 / persiapan atau format pengamatan yang sesuai dengan tujuan. Pengumpulan Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap. Ketepatan menggunakan 1- 4 data alat/bahan Pengolahan Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai dengan tujuan penelitian. 1- 4 data Merumuskan topik, merumuskan tujuan penelitian, menuliskan alat dan Penyajian bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah kegiatan) 1- 4 data/ laporan Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran. Total Skor Keterangan: Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 34
  • 35. 5. Data Penilaian Produk Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian. Contoh tabel penilaian analitik dan penskorannya. Tahap Deskripsi Skor Persiapan Kemampuan merencanakan seperti: 1-10 • menggali dan mengembangkan gagasan; • mendesain produk, menentukan alat dan bahan Pembuatan • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan; 1-10 Produk • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat; • Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik; Penilaian • Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan/fungsinya; 1-10 produk • Produk memenuhi kriteria keindahan. Kriteria penskoran: • menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100; • semakin baik kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi skor yang diperoleh. 6. Data penilaian Portofolio Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: 1. catatan guru, 2. hasil pekerjaan peserta didik, 3. profil perkembangan peserta didik. Hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan kriteria : 1. rangkuman isi portofolio, 2. dokumentasi/data dalam folder, 3. perkembangan dokumen, 4. ringkasan setiap dokumen, 5. presentasi dan 6. penampilan. Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0 – 10 atau 0 - 100. Pensekoran dilakukan berdasarkan kegiatan unjuk kerja, dengan rambu-rambu atau kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0 -10 atau 0 – 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 35
  • 36. maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan portofolio masing-masing. 7. Data Penilaian Diri Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama. Pertama, karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur. Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh guru. B. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%. Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai indikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya. Draf Model Penilaian Kelas – SMP – Bahan Uji Coba – Puskur – Sept 2006 36