Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
1. IMUNOLOGI
KELOMPOK 4 :
1. AYU SHINDIYA SARI
2. EVA FARIDA
3. KHOLIDA HAFZONY
4. NATASHYA FITRI N
5. SITI AVIRDA
2. Spesifik
• Atau sistem kekebalan adaptif dapat
menghancurkan patogen yang lolos dari sistem
kekebalan non-spesifik.
• Mencakup:
(1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh
limfosit B (sel plasma)
(2) kekebalan selular produksi limfosit T yg
teraktivasi
• Harud dapat membedakan sel asing yg harus
dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar,
kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik
jika masuk ke dalam tubuh)
3. Pengertian Respon Imun Adaptif (Spesifik)
oSistem Imun Spesifik adalah sistem imun yang membutuhkan
pajanan atau bisa disebut harus mengenal dahulu jenis mikroba
yang akan ditangani.
oSistem imun ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap
setiap jenis mikroba berbeda.
oSistem imun ini membutuhkan waktu yang agak lama untuk
menimbulkan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan
oleh suatu mikroba atau penyakit, maka perlindungan yang
diberikan dapat bertahan lama karena sistem imun ini
mempunyai memory terhadap pajanan yang didapat.
4. RESPON IMUN SPESIFIK
Melibatkan
Pengaktifan Sel B
Terhadap Antigen
Ketika menghadapi antigen spesifik, sel B
berikatan dengan antigen seperti “kunci
dengan gemboknya”. Hal ini menyebabkan
sel B berdiferensiasi menjadi sel plasma.
Sel plasma pada gilirannya mulai
mensekresi jutaan molekul antibodi yang
dibentuk secara spesifik untuk melawan
antigen. Setelah dibentuk, antibodi yang
disebut imunoglobulin, beredar melalui
aliran darah menemukan antigen yang
merangsang pembentukannya dan akhirnya
menghancurkannya. Respons yang
diperantarai antibodi diperlukan sebagai
mekanisme pertahanan terhadap bakteri
dan virus yang bersirkulasi serta terhadap
toksin yang dihasilkan bakteri.
immunoglobulin
ANTIGEN
Molekul yang dapat merangsang respons imun
spesifik untuk melawan antigen itu sendiri atau
sel yang membawanya. Antigen yang dapat
berikatan dengan sel B atau T termasuk antigen
yang melekat pada dinding sel bakteri atau
mikroplasma, selubung virus, atau serbuk, debu,
atau makanan.
5. RESPON IMUN T TERHADAP
ANTIGEN
Sewaktu berikatan dengan antigen imunogenik, sel T terangsang untuk matur dan bereproduksi.
Hal ini menyebabkan paling sedikit empat subtipe sel T yang mampu bekerja pada satu antigen:
sel T sitotoksik, sel T helper, sel T regulatori, dan sel T pengingat. Respons sel T terhadap
antigen disebut respons diperantara sel, karena sel T berespons secara langsung; sel ini tidak
perlu menjadi sel plasma dan menghasikan antibodi untuk menghancurkan antigen. Sel T terdiri
dari 5 jenis
Sel T Sitotoksik secara langsung menghancurkan antigen dengan mengeluarkan bahan
kimia toksik. Bahan-bahan kimia ini melubangi membran pada sel-sel yang membawa
antigen.
Sel T Helper mensekresikan peptida, disebut sitokinin, yang bekerja sebagai pemberi
pesan cell (cell messenger) untuk mengoordinasi respons sel T sitotoksik dan sel B
Sel T Regulatori bekerja dengan menekan respons ilmu pejamu, suatu fungsi yang di satu
sisi, dapat meningkatkan resiko infeksi dan di sisi lain, dapat melindungi pejamu
terhadap system imun yang berlebihan
Sel T Pengingat beredar dalam aliran darah sampai bertemu lagi dengan antigen spesifik
yang merangsang pembentukannya. Respons muncul dengan cepat setelah sel ini bertemu
dengan antigen tersebut.
7. Jenis-Jenis Respon Imun Adaptif dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sistem Imun Spesifik Humoral
oYang paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada
Sel B atau Limfosit B.
o Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel
Plasma lalu menghasilkan Antibodi.
o Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi
ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
8. 2. Sistem Imun Spesifik Selular
o Pada sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang paling berperan.
o Sel ini juga berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus.Fungsi
umum sistem imun ini adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus,
jamur, parasit dan tumor.
o Sel T nantinya akan menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1,
Th2), CD8+, dan Ts (Th3).
9. Proses Kinetika Respon Imun Adaptif
mikroba yang masuk ke dalam tubuh manusia
akan melewati 3 lapis pertahanan sistem
imun yaitu Pertahanan lapis pertama berisi
sistem imun non-spesifik , Pertahanan lapis
kedua berisi sistem imun non-spesifik dan
Pertahanan ketiga adalah sistem imun
spesifik
10. Mekanisme Respon Imun Seluler Terhadap Antigen Ekstraseluler
PRINSIP UTAMA MEKANISME DARI IMUNITAS BAWAAN TERHADAP BAKTERI
EKSTRASELULAR ADALAH AKTIVASI KOMPLEMEN (OLEH BAKTERI GRAM
POSITIF DAN NEGATIVE) , PHAGOSITOSIS (HASIL AKHIR DARI PENGAKTIFAN
KOMPLEMEN), DAN RESPON RADANG. (BAKTERIMENGINDUKSI TERJADINYA
PERADANGAN, INI MENYEBABKAN KERUSAKAN JARINGAN DITEMPAT
INFEKSI).
11. Mekanisme Respon Imun Seluler Terhadap Antigen Intraseluler
o Karakteristik dari bakteri fakultatif intraselular adalah dapat bertahan
bahkan berkembang biak didalam sel fagosit.
o Mekanisme utama dalam imunitas dapatan terhadap bakteri intraselular
adalah imunitas termediasi sel T.
o Ada dua tipe reaksi pada imunitas termediasi sel : aktifasi makrofag yang
dipengaruhi oleh ligan CD40 dan IFN- yang membunuh mikroba yang telah
difagosit melisiskan sel yang telah terinfeksi oleh T limfosit sitotoksik
12. Mekanisme Respon Imun Humoral
PROSES RESPON IMUN HUMORAL DIMULAI DARI
MASUKNYA ANTIGEN KE DALAM TUBUH, YANG DAPAT
MERANGSANG PEMBENTUKAN ANTIBODY YANG DAPAT
MASUK KE DALAM PEREDARAN DARAH DAN CAIRAN
TUBUH TUBUH LAINNYA (ANTIBODI HUMORAL)
13. proses untuk memusnahkan antigen yang
telah diikat oleh antibodi adalah dengan cara
Aglutinasi , Opsonisasi , Netralisasi , Aktifasi
sistem komplemen dan Inflamasi dan
hipersensitifitas lambat (delayed type
hypersensitivity)
15. Imunoglobulin (Ig)
Ada 5 kelas:
1. Ig M berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal
respons sel plasma
2. Ig G Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg
sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
3. Ig E melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi;
melepaskan histamin dari basofil & sel mast
4. Ig A ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan
(cth: pd airmata & ASI)
5. Ig D terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B
15
16.
17. Proses Pematang Sel B dan Sel T
▪ Limfosit B terbentuk dan dimatangkan dalam sumsum tulang
(bonemarrow). Dalam sumsum tulang, limfosit B berdeferensiasi
menjadi sel plasma yang berfungsi bertugas menyekresikan
antibodike dalam cairan tubuh dan sel limfosit B memoriyang
berfungsi menyimpan informasi antigen.
▪ Limfosit T dimatangkan di kelenjar timus. Di kelenjar
timus,limfosit T juga berdeferensiasi menjadi sel T sitotoksik
(cytotoxic T cell),