SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Descargar para leer sin conexión
MODUL PRAKTIKUM
DASAR TEKNIK DIGITAL
LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN & KOMPUTER
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bab 1
Gerbang Logika Dasar
Aljabar Boole
1.1 Tujuan
✔ Mempelajari gerbang logika dasar pada masing – masing tipe IC.
✔ Mempelajari cara kerja dan karakteristik gerbang logika.
✔ Menganalisis dan merancang rangkaian logika pada sebuah sistem.
1.2 Teori
Masyarakat modern sudah banyak yang beralih pada rangkaian digital. Hal ini
disebabkan oleh beberapa keuntungan yang diperoleh. Dalam dunia digital, umumnya
komponen – komponen yang digunakan (gerbang – gerbang logika) berbentuk
rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit). tipe – tipe IC yang banyak digunakan,
antara lain : TTL, CMOS, dan lain – lain. Karakteristik suatu IC dapat dilihat pada
Data Sheet. Rangkaian digital ini dibentuk dari persamaan aljabar yang lazim kita
sebut dengan Aljabar Boole. Hasil ekspresi dari boolean tidak akan dapat berguna jika
tidak bisa diimplementasikan dalam bentuk rangkaian logika. Untuk membantu
mengekspresikan aljabar boole, maka pada setiap sistem terdapat truth table (tabel
kebenaran) yang dapat membantu dalam penyederhanaan rangkaian. Ada beberapa
mekanisme singkat yang dapat membantu proses penyederhanaan yang lain,
diantaranya :
a. Peta Karnaugh
b. Tabel Quinn - McCluskey
Untuk mendapatkan persamaan aljabar yang lebih sederhana, maka digunakanlah
beberapa hukum dasar, diantaranya :
1. Operasi dengan 0 dan 1
x0=x x⋅0=0
x1=1 x⋅1= x
2. Hukum Indepoten
x x=x
x⋅x=x
3. Hukum Komplemen xx=1 x⋅x=0
4. Hukum De Morgan
xyz=x⋅y⋅z
x⋅y⋅z=xyz
5. Teorema Konsensus
xy yz xz=xy xz
xyxz=xz xy
1
1.3 Percobaan
1.3.1 Pengenalan Gugus Gerbang Logika dalam IC
➔ Alat dan Bahan
 IC tipe :
 7404
 7408
 7432
 74HC08
 74S03
 Data sheet
Sebutkan Fungsi dari tipe IC dibawah ini (lihat datasheet):
7404
7408
7432
74HC08
74S03
1.3.2 Pengujian Gerbang Logika Dasar pada Tabel Kebenaran
➔ Alat dan Bahan
 Box Panel Digital.
 IC TTL Tipe :
 7404
 7408
 7432
➔ Prosedur
 Pengujian gerbang AND 2 INPUT.
(1) Rangkailah IC 7408 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 1.
2
Gambar 1: Gerbang AND 2 INPUT
AND
0
SW1
0
SW2
LED
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output LED pada tabel.
Tabel 1.1 AND gate 2 INPUT
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
 Pengujian gerbang OR 2 INPUT.
(1) Rangkailah IC 7432 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 2.
(2) Nyalakan Box Panel, pastikan semua switch dalam keadaan low.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan cata hasil output LED pada tabel.
Tabel 1.2 OR gate 2 INPUT
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
 Pengujian NOT gate
(1) Rangkailah IC 7404 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 3.
(2) Nyalakan Box Panel, pastikan semua switch dalam keadaan low.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan cata hasil output LED pada tabel.
3
Gambar 2: Gerbang OR 2 INPUT
0
SW1
0
SW2
LED
1
2
3
Tabel 1.3 NOT gate
SW1 Led
0
1
➔ Kesimpulan
1.3.3 Analisis Rangkaian Digital dalam Aljabar Boole
➔ Alat dan Bahan
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 2 input 2 gerbang.
 OR gate 1 gerbang.
 Box Panel Digital.
➔ Prosedur
(1) Rangkailah gerbang tersebut pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 4.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel.
4
Gambar 3: Gerbang NOT
0
SW1
LEDNOT
Tabel 1.4
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
(5) Buatlah persamaan rangkaian dalam bentuk aljabar boole.
(6) Ubahlah rangkaian logika di atas dengan menggunakan gerbang NAND saja
dan gerang NOR saja.
1.3.4 Perancangan Rangkaian Logika
 Alat dan Bahan
 Box Panel Digital.
 Gerbang logika dasar
5
Gambar 4: Rangkaian Digital dgn Aljabar Boole
1
2
3
0
SW1
0
SW2
LED
0
1
1
0
 Prosedur
(1) Carilah persamaan boole dari tabel kebenaran berikut :
Tabel 1.5
Input Output
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
Input Output
A B C Y
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
(2) Gambarkan persamaan tersebut dalam rangkaian logika.
(3) Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output
rangkaian pada tabel 1.5
(4) Sederhanakanlah persamaan diatas dengan peta karnaugh dibawah ini.
ab
c 00 01 11 10
0
1
6
➔ Kesimpulan
1.4 Tugas Laporan
1. Sederhanakan fungsi berikut ini dengan menggunakan aljabar boole :
( ) CBADCBABDACAX ++=
( )CDBDACBAY ++=
( ) DACCDBACBADCADCZ +++++=
Gambarlah bentuk gelombang Input dan Output pada diagram untuk masing –
masing gerbang logika.
Untuk soal 2 s.d 7 mengacu pada tabel 1.6.
2. Carilah persamaan boole dari tabel kebenaran berikut:
Tabel 1.6
Input Output
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 X
1 0 0 X
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
7
3. Gambarkan persamaan tersebut dalam rangkaian logika.
4. Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output
rangkaian pada tabel.
5. Sederhanakanlah persamaan diatas dengan peta karnaugh.
6. Gambarkan persamaan tersebut. dalam rangkaian logika.
7. Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output
rangkaian pada tabel.
8
Bab 2
Adder &
Komparator
2.1 Tujuan
✔ Mempelajari bentuk-bentuk rangkaian logika kombinasional.
✔ Mempelajari cara kerja dan karakteristik Adder dan Komparator.
✔ Menganalisis dan merancang rangkaian logika kombinasional.
2.2 Teori
Rangkaian kombinasional adalah rangkaian yang keluarannya ditentukan langsung
oleh kombinasi variable masukan tanpa memperhatikan variable masukan
sebelumnya. Ada beberapa bentuk rangkaian kombinasi yang biasa digunakan dalam
kehidupan : Komparator, Adder, Decoder-Encoder, Multiplexer-Demultiplexer.
Rangkaian komparator adalah rangkaian logika yang berfungsi membandingkan
keadaan logika input – inputnya. Rangkaian Adder merupakan rangkaian logika
kombinasi yang berfungsi melakukan operasi penjumlahan bilangan biner. Adder
terbagi menjadi dua, half Adder dan full Adder. Rangkaian half Adder tidak
menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya sedangkan
rangkaian full Adder menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry).
2.3 Percobaan
2.3.1 Komparator
 Alat dan Bahan
 Box Panel Digital
 IC TTL Tipe :
 7404
 7408
 7432
 74HC368
 Prosedur
 Pengujian Non-Equality Comparator.
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 5.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel.
9
Tabel 2.1
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 6.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel.
Tabel 2.2
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
10
Gambar 5: Non-equality Comparator
0
SW1
0
SW2
LED
1
2
3
Gambar 6: Gerbang XOR
LED
0
SW1
0
SW2
 Kesimpulan
 Pengujian Equality Comparator.
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 7.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel.
Tabel 2.3
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
11
Gambar 7: Equality Comparator
1
2
3
0
SW1
0
SW2
1
0
0
1
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 8.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel.
Tabel 2.4
SW1 SW2 Led
0 0
0 1
1 0
1 1
 Kesimpulan
2.3.2 Adder
 Alat dan Bahan
 Box Panel Digital
 IC TTL Tipe :
 7408
12
Gambar 8: Gerbang EXNOR
LED
0
SW1
0
SW2
 7432
 74HC368
 Prosedur
 Pengujian Half Adder
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 9.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led-1 (sum) dan led-2 (carry)
pada tabel.
Tabel 2.5
INPUT OUTPUT
SW1 SW2 Led-1 Led-2
0 0
0 1
1 0
1 1
 Pengujian Full Adder
(1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 10.
(2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
(3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led-1 (sum) dan led-2 (carry)
pada tabel.
13
Gambar 9: Half Adder
0
SW1
0
SW2
CARRY
LED-1
SUM
LED-2
Tabel 2.6
INPUT OUTPUT
IN-1 IN-2 CARRY Led-1 Led-2
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
 Kesimpulan
14
Gambar 10: Full Adder
1
2
3
0
IN-1
0
IN-2
0
CARRY
LED-1
LED-2
2.4 Tugas Laporan
1. Rangkailah sebuah penjumlah 3 bit dengan OUTPUT S0, S1, dan S2. A0, A1,
A2, B0, B1, dan B2 sebagai INPUT-an. C0 sebagai Carry Out.
2. Masukkan beberapa data pada tabel dibawah. Perhatikan output pada led S0,
S1, S2, dan C0 lalu catat hasilnya pada tabel.
3. Jelaskan cara kerja Half Adder dan Full Adder.
Tabel 2.7
INPUT A INPUT B OUTPUT
A0 A1 A2 B0 B1 B2 S0 S1 S2 C0
0 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0
1 1 0 1 1 1
4. Perhatikan peta karnaugh berikut ini :
Implementasikanlah peta karnaugh di
samping dengan menggunakan gerbang
XOR.
5. Buatlah rangkaian Full Adder 6 bit, lakukan operasi aritmatika berikut
(anggap Ci = 0).
a. 12+4
b. 14+12
c. 8+2
d. 9+7
15
AB
00 01 11 10
00 0 1 0 1
01 1 0 1 0
11 0 1 0 1
10 1 0 1 0
CD
Bab 3
Decoder – Encoder
Multiplexer - Demultiplexer
7.1 Tujuan
✔ Mempelajari karakteristik Decoder – Endcoder.
✔ Mempelajari karakteristik Multiplexer – Demultiplexer.
✔ Menganalisis dan merancang rangkaian.
7.2 Teori
Decoder merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi mengkode ulang atau
menafsirkan kode – kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada
outputnya. Rangkaian decoder dapat dibedakan atas “non-inverted output” dan
inverted-output”. Rangkaian decoder “inverted-output” menghasilkan satu dari
sejumlah keluarannya yang berlogika 0 sedangkan keluaran lain semua berlogika 1.
sedangkan decoder non-inverted output sebaliknya. Bentuk decoder antara lain,
decoder biner ke octal, BCD ke decimal.
Encoder merupakan rangkaian logika kombinasi yang fungsinya kebalikan dari fungsi
decoder. Multiplexer merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi sebagai
pemilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan
sinyal control. Kata multiplexer sering juga disingkat dengan MUX. Jumlah input
multiplexer adalah 2n
(n=1,2,3,…) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih,
sehingga terdapat MUX 2 ke-1, MUX 4 ke-1, MUX 8 ke-1, dst.
Demultiplexer merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi sebagai
menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satu dari beberapa outputnya
dengan bantuan sinyal control. Kata demultiplexer sering juga disingkat dengan
DEMUX. DEMUX kebalikan dari MUX.
16
Gambar 11: Multiplexer
7.3 Percobaan
7.3.1 Decoder
➔ Alat dan Bahan
 Software ISIS-Proteus.
➔ Prosedur
 Pengujian Decoder 2 X 4
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 12.
(2) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(3) Atur switch input (A dan B) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (Y0, Y1, Y2, Y3) pada
tabel.
Tabel 2.8
INPUT OUTPUT
A B Y0 Y1 Y2 Y3
0 0
0 1
1 0
1 1
 Pengujian Decoder 3 X 8
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah.
(2) Aturlah switch enable (E1, E2, E3) sesuai dengan konfigurasi berikut E1 =
High, E2 = Low, E3 = Low.
(3) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(4) Atur switch input (A, B, dan C) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
17
Gambar 12: Decoder 2-to-4
0
B
0
A ?
Y0
?
Y1
?
Y2
?
Y3
(5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (Y0, Y1, Y2, Y3, Y4,
Y5, Y6, Y7) pada tabel.
Tabel 2.9
INPUT OUTPUT
A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
➔ Kesimpulan
18
Gambar 13: Decoder 3-to-8
A
1
B
2
C
3
E1
6
E2
4
E3
5
Y0
15
Y1
14
Y2
13
Y3
12
Y4
11
Y5
10
Y6
9
Y7
7
74LS138
0
A 0
E2 0E3
1
E1
? Y0
? Y1
? Y2
? Y3
? Y4
? Y5
? Y6
? Y7
0
B
0
C
7.3.2 Encoder
➔ Alat dan Bahan
 Software ISIS-Proteus.
➔ Prosedur
 Pengujian Encoder 8 ke 3
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 14.
(2) Pastikan semua switch input dalam keadaan Low.
(3) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(4) Atur switch input (0..7) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
(5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (A, B, C) pada tabel.
Tabel 3.0
INPUT OUTPUT
A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1
19
Gambar 14: Encoder 8-to-3
2
3
4
5
1
9
10
11
12
13
2
3
4
5
1
?
A
?
B
?
C
00
01
02
03
04
05
06
07
7.3.3 Multiplexer
➔ Alat dan Bahan
 Software ISIS-Proteus.
➔ Prosedur
 Pengujian Multiplexer
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 15.
(2) Pastikan semua switch input dalam keadaan Low.
(3) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(4) Atur switch input (D0, D1, dan Clk) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah
ini.
(5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil pada tabel
Tabel 34
INPUT OUTPUT
D0 D1 Clk F
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
20
Gambar 15: Multiplexer
7.4 Tugas Laporan
1. Rangkailah sebuah Decoder biner ke octal, BCD ke decimal, dan BCD ke 7-
segment.
2. Rangkailah sebuah Encoder octal ke biner.
3. Buktikan kebenaran keluarannya.
4. Catat hasilnya dalam table berikut.
INPUT OUTPUT
A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1
5. Rangkailah sebuah multiplexer 4 X 1
21
Bab 4
Flip - Flop
4.1 Tujuan
✔ Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip – Flop.
✔ Mengenal berbagai macam IC Flip – Flop.
4.2 Teori
Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF
merupakan satu sel memori. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi
atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk
mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan
diuraikan secara singkat tentang berbagai tipe FF.
4.2.1 Flip-Flop SR
Flip-Flop SR merupakan rangkaian dasar untuk menyusun berbagai jenis FF yang
lainnya. FF-SR dapat disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR.
22
Gambar 16: Flip-Flop SR dgn gerbang NAND
Gambar 17: Flip-Flop SR dgn gerbang NOR
Mengeset FF berarti membuat keluaran Q = 1 dan mereset FF berarti membuat
keluaran Q = 0 dari kondisi stabil/ tak berubah. Mengeset FF dari gerbang NAND
dapat dilakukan dengan membuat S = 0 dan mereset dilakukan dengan membuat R =
0. Sedangkan mengeset FF dari gerbang NOR dapat dilakukan dengan membuat S = 1
dan mereset dengan memberi nilai R = 1.
Gambar berikut ini melukiskan bentuk keluaran dari FF SR dengan menggunakan
gerbang NAND.
4.2.2 Clocked Flip-Flop SR
FF jenis ini dapat dirangkai dari FF-SR ditambah dengan dua gerbang AND atau
NAND untuk masukan pemicu yang disebut dengan sinyal clock (ck).
Dari tabel kebenaran kedua rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang
tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock
yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap
mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai
ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q.
23
Gambar 18: Diagram Waktu Flip-Flop SR
Gambar 19: Clocked Flip-Flop SR dgn Gerbang NAND
4.2.3 Flip-Flop D
Pada FF-SR ada nilai-nilai masukan yang terlarang. Untuk menghindari adanya nilai
terlarang tersebut, disusun suatu jenis FF lain yang dinamakan FF Data. Rangkaian ini
dapat diperoleh dengan menambahkan satu gerbang NOT pada masukan FF
terlonceng sebagai berikut:
24
Gambar 20: Clocked Flip-Flop SR dgn gerbang NOR
Gambar 21: Diagram waktu Clocked Flip-Flop SR
Gambar 22: Flip-Flop D
Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q akan
tetap "terkunci" atau "tergerendel" pada nilai terakhirnya. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa pada saat kondisi clock rendah, sinyal masukan D tidak
mempengaruhi keluaran Q. Sedangkan untuk sinyal clock yang tinggi, maka akan
diperoleh keluaran sesuai dengan data D yang masuk saat itu.
4.2.4 Flip-Flop JK
FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran pulsa
clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah
pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan dua
gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator
pembentuk denyut pulsa clock seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali karena kedua masukan
ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih oleh FF pada saat pulsa clock tiba
(dapat pinggiran positif atau negatif, tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda
dengan FF-D karena pada FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan
masukan J serta K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK
adalah sebagai berikut :
A. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan
tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya.
B. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga diperoleh
keluaran Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan reset atau Q
memang sudah pada keadaan rendah).
C. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga
diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set
atau Q sudah dalam keadaan tinggi).
D. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan
"toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika
pinggiran pulsa clocknya tiba.
25
Gambar 23: Flip-Flop JK
4.3 Percobaan
4.3.1 Flip-Flop SR
➔ Alat dan Bahan
 Software ISIS-Proteus.
➔ Prosedur
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah ini.
(2) Atur logicstate pada poisi 1
(3) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(4) Atur switch input (A dan B) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
Tabel 4.1
INPUT OUTPUT
A B D1 D2
0 0
0 1
1 0
1 1
4.3.2 Flip-Flop D
➔ Alat dan Bahan
 Software ISIS-Proteus.
➔ Prosedur
(1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah ini.
(2) Atur logicstate pada poisi 1
(3) Lakukan Debugging/Start simulasi.
(4) Atur switch input (D dan Clk) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini.
26
Gambar 24: Pengujian Flip-Flop SR dgn
gerbang NOR
Tabel 4.2
INPUT OUTPUT
A B D1 D2
0 0
0 1
1 0
1 1
➔ Kesimpulan
4.4 Tugas Laporan
(1) Rangkailah sebuah Flipflop D Master Slave dengan menggunakan flipflop JK
27
Gambar 25: Pengujian Flip-Flop D dgn gerbang NAND

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Hamid Abdillah
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor staffpengajar
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks UIN Arraniry
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasarI-one Goenaone
 
Macam - Macam Gerbang Logika
Macam - Macam Gerbang LogikaMacam - Macam Gerbang Logika
Macam - Macam Gerbang LogikaDaya Prisandi
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memoriSimon Patabang
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) ghufranaka aldrien
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)Jackzid
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrolketutjuan
 

La actualidad más candente (20)

Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
 
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Ic digital
Ic digitalIc digital
Ic digital
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
 
bahasa pemrograman perangkat keras VHDL
bahasa pemrograman perangkat keras VHDLbahasa pemrograman perangkat keras VHDL
bahasa pemrograman perangkat keras VHDL
 
Macam - Macam Gerbang Logika
Macam - Macam Gerbang LogikaMacam - Macam Gerbang Logika
Macam - Macam Gerbang Logika
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)Logika informatika-8 (1)
Logika informatika-8 (1)
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrol
 

Similar a Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara

Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadAhmad Ibad
 
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segment
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segmentMateri praktek-10-pemrograman-output-display-7-segment
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segmentNyoman Dharmawan
 
Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1Alexander Nugroho
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptxAndreasNovrianto
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesAnita Eka Putri
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)ayu purwati
 
Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Yuwan Kilmi
 
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleksPengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleksLingga arum
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalDian Anggraini
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderAnarstn
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdfkhansaputriantari87
 
Laporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalLaporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalSawah Dan Ladang Ku
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterKurniawan Suganda
 
Sistal pertemuan 1
Sistal pertemuan 1Sistal pertemuan 1
Sistal pertemuan 1Nurjaedin
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 

Similar a Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (20)

Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
 
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segment
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segmentMateri praktek-10-pemrograman-output-display-7-segment
Materi praktek-10-pemrograman-output-display-7-segment
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Modul Praktikum
Modul PraktikumModul Praktikum
Modul Praktikum
 
Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
 
Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8
 
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleksPengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
Pengamatan bentuk sinyal output untuk sistem yang kompleks
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Rangkaian digital
Rangkaian digitalRangkaian digital
Rangkaian digital
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
 
Laporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalLaporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digital
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
 
Sistal pertemuan 1
Sistal pertemuan 1Sistal pertemuan 1
Sistal pertemuan 1
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
 

Más de Muhammad Fadlan Ariska (14)

Matlab Tutorial Chapter 5
Matlab Tutorial Chapter 5Matlab Tutorial Chapter 5
Matlab Tutorial Chapter 5
 
Matlab Tutorial Chapter 4
Matlab Tutorial Chapter 4Matlab Tutorial Chapter 4
Matlab Tutorial Chapter 4
 
Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3
 
Matlab Tutorial Chapter 2
Matlab Tutorial Chapter 2Matlab Tutorial Chapter 2
Matlab Tutorial Chapter 2
 
Matlab Tutorial Chapter 1
Matlab Tutorial Chapter 1Matlab Tutorial Chapter 1
Matlab Tutorial Chapter 1
 
Matlab Tutorial Chapter 5
Matlab Tutorial Chapter 5Matlab Tutorial Chapter 5
Matlab Tutorial Chapter 5
 
Kertas p5
Kertas p5Kertas p5
Kertas p5
 
Kertas p4
Kertas p4Kertas p4
Kertas p4
 
Kertas p3
Kertas p3Kertas p3
Kertas p3
 
Kertas p2
Kertas p2Kertas p2
Kertas p2
 
Kertas p1
Kertas p1Kertas p1
Kertas p1
 
Kertas p6
Kertas p6Kertas p6
Kertas p6
 
Surat Rekomendasi K3M Robotika FT USU
Surat Rekomendasi K3M Robotika FT USUSurat Rekomendasi K3M Robotika FT USU
Surat Rekomendasi K3M Robotika FT USU
 
Modul Lab Dasar Pemrograman Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara
Modul Lab Dasar Pemrograman Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera UtaraModul Lab Dasar Pemrograman Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara
Modul Lab Dasar Pemrograman Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara
 

Último

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara

  • 1. MODUL PRAKTIKUM DASAR TEKNIK DIGITAL LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN & KOMPUTER DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
  • 2.
  • 3. Bab 1 Gerbang Logika Dasar Aljabar Boole 1.1 Tujuan ✔ Mempelajari gerbang logika dasar pada masing – masing tipe IC. ✔ Mempelajari cara kerja dan karakteristik gerbang logika. ✔ Menganalisis dan merancang rangkaian logika pada sebuah sistem. 1.2 Teori Masyarakat modern sudah banyak yang beralih pada rangkaian digital. Hal ini disebabkan oleh beberapa keuntungan yang diperoleh. Dalam dunia digital, umumnya komponen – komponen yang digunakan (gerbang – gerbang logika) berbentuk rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit). tipe – tipe IC yang banyak digunakan, antara lain : TTL, CMOS, dan lain – lain. Karakteristik suatu IC dapat dilihat pada Data Sheet. Rangkaian digital ini dibentuk dari persamaan aljabar yang lazim kita sebut dengan Aljabar Boole. Hasil ekspresi dari boolean tidak akan dapat berguna jika tidak bisa diimplementasikan dalam bentuk rangkaian logika. Untuk membantu mengekspresikan aljabar boole, maka pada setiap sistem terdapat truth table (tabel kebenaran) yang dapat membantu dalam penyederhanaan rangkaian. Ada beberapa mekanisme singkat yang dapat membantu proses penyederhanaan yang lain, diantaranya : a. Peta Karnaugh b. Tabel Quinn - McCluskey Untuk mendapatkan persamaan aljabar yang lebih sederhana, maka digunakanlah beberapa hukum dasar, diantaranya : 1. Operasi dengan 0 dan 1 x0=x x⋅0=0 x1=1 x⋅1= x 2. Hukum Indepoten x x=x x⋅x=x 3. Hukum Komplemen xx=1 x⋅x=0 4. Hukum De Morgan xyz=x⋅y⋅z x⋅y⋅z=xyz 5. Teorema Konsensus xy yz xz=xy xz xyxz=xz xy 1
  • 4. 1.3 Percobaan 1.3.1 Pengenalan Gugus Gerbang Logika dalam IC ➔ Alat dan Bahan  IC tipe :  7404  7408  7432  74HC08  74S03  Data sheet Sebutkan Fungsi dari tipe IC dibawah ini (lihat datasheet): 7404 7408 7432 74HC08 74S03 1.3.2 Pengujian Gerbang Logika Dasar pada Tabel Kebenaran ➔ Alat dan Bahan  Box Panel Digital.  IC TTL Tipe :  7404  7408  7432 ➔ Prosedur  Pengujian gerbang AND 2 INPUT. (1) Rangkailah IC 7408 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 1. 2 Gambar 1: Gerbang AND 2 INPUT AND 0 SW1 0 SW2 LED
  • 5. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output LED pada tabel. Tabel 1.1 AND gate 2 INPUT SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1  Pengujian gerbang OR 2 INPUT. (1) Rangkailah IC 7432 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 2. (2) Nyalakan Box Panel, pastikan semua switch dalam keadaan low. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan cata hasil output LED pada tabel. Tabel 1.2 OR gate 2 INPUT SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1  Pengujian NOT gate (1) Rangkailah IC 7404 pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 3. (2) Nyalakan Box Panel, pastikan semua switch dalam keadaan low. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan cata hasil output LED pada tabel. 3 Gambar 2: Gerbang OR 2 INPUT 0 SW1 0 SW2 LED 1 2 3
  • 6. Tabel 1.3 NOT gate SW1 Led 0 1 ➔ Kesimpulan 1.3.3 Analisis Rangkaian Digital dalam Aljabar Boole ➔ Alat dan Bahan  AND gate 2 input 2 gerbang.  NOT gate 2 input 2 gerbang.  OR gate 1 gerbang.  Box Panel Digital. ➔ Prosedur (1) Rangkailah gerbang tersebut pada Box Panel Digital seperti pada Gambar 4. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel. 4 Gambar 3: Gerbang NOT 0 SW1 LEDNOT
  • 7. Tabel 1.4 SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1 (5) Buatlah persamaan rangkaian dalam bentuk aljabar boole. (6) Ubahlah rangkaian logika di atas dengan menggunakan gerbang NAND saja dan gerang NOR saja. 1.3.4 Perancangan Rangkaian Logika  Alat dan Bahan  Box Panel Digital.  Gerbang logika dasar 5 Gambar 4: Rangkaian Digital dgn Aljabar Boole 1 2 3 0 SW1 0 SW2 LED 0 1 1 0
  • 8.  Prosedur (1) Carilah persamaan boole dari tabel kebenaran berikut : Tabel 1.5 Input Output A B C Y 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 Input Output A B C Y 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 (2) Gambarkan persamaan tersebut dalam rangkaian logika. (3) Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output rangkaian pada tabel 1.5 (4) Sederhanakanlah persamaan diatas dengan peta karnaugh dibawah ini. ab c 00 01 11 10 0 1 6
  • 9. ➔ Kesimpulan 1.4 Tugas Laporan 1. Sederhanakan fungsi berikut ini dengan menggunakan aljabar boole : ( ) CBADCBABDACAX ++= ( )CDBDACBAY ++= ( ) DACCDBACBADCADCZ +++++= Gambarlah bentuk gelombang Input dan Output pada diagram untuk masing – masing gerbang logika. Untuk soal 2 s.d 7 mengacu pada tabel 1.6. 2. Carilah persamaan boole dari tabel kebenaran berikut: Tabel 1.6 Input Output A B C Y 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 X 1 0 0 X 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7
  • 10. 3. Gambarkan persamaan tersebut dalam rangkaian logika. 4. Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output rangkaian pada tabel. 5. Sederhanakanlah persamaan diatas dengan peta karnaugh. 6. Gambarkan persamaan tersebut. dalam rangkaian logika. 7. Buktikan kebenaran rangkaian tersebut pada Digital Panel Box, tulis output rangkaian pada tabel. 8
  • 11. Bab 2 Adder & Komparator 2.1 Tujuan ✔ Mempelajari bentuk-bentuk rangkaian logika kombinasional. ✔ Mempelajari cara kerja dan karakteristik Adder dan Komparator. ✔ Menganalisis dan merancang rangkaian logika kombinasional. 2.2 Teori Rangkaian kombinasional adalah rangkaian yang keluarannya ditentukan langsung oleh kombinasi variable masukan tanpa memperhatikan variable masukan sebelumnya. Ada beberapa bentuk rangkaian kombinasi yang biasa digunakan dalam kehidupan : Komparator, Adder, Decoder-Encoder, Multiplexer-Demultiplexer. Rangkaian komparator adalah rangkaian logika yang berfungsi membandingkan keadaan logika input – inputnya. Rangkaian Adder merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi melakukan operasi penjumlahan bilangan biner. Adder terbagi menjadi dua, half Adder dan full Adder. Rangkaian half Adder tidak menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya sedangkan rangkaian full Adder menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry). 2.3 Percobaan 2.3.1 Komparator  Alat dan Bahan  Box Panel Digital  IC TTL Tipe :  7404  7408  7432  74HC368  Prosedur  Pengujian Non-Equality Comparator. (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 5. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel. 9
  • 12. Tabel 2.1 SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1 (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 6. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel. Tabel 2.2 SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1 10 Gambar 5: Non-equality Comparator 0 SW1 0 SW2 LED 1 2 3 Gambar 6: Gerbang XOR LED 0 SW1 0 SW2
  • 13.  Kesimpulan  Pengujian Equality Comparator. (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 7. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel. Tabel 2.3 SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1 11 Gambar 7: Equality Comparator 1 2 3 0 SW1 0 SW2 1 0 0 1
  • 14. (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 8. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led pada tabel. Tabel 2.4 SW1 SW2 Led 0 0 0 1 1 0 1 1  Kesimpulan 2.3.2 Adder  Alat dan Bahan  Box Panel Digital  IC TTL Tipe :  7408 12 Gambar 8: Gerbang EXNOR LED 0 SW1 0 SW2
  • 15.  7432  74HC368  Prosedur  Pengujian Half Adder (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 9. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led-1 (sum) dan led-2 (carry) pada tabel. Tabel 2.5 INPUT OUTPUT SW1 SW2 Led-1 Led-2 0 0 0 1 1 0 1 1  Pengujian Full Adder (1) Rangkailah pada Box Panel Digital seperti pada gambar 10. (2) Nyalakan (Switch ON) Box Panel Digital, pastikan semua switch input (SW1 & SW2) dalam keadaan LOW. (3) Atur switch input sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led-1 (sum) dan led-2 (carry) pada tabel. 13 Gambar 9: Half Adder 0 SW1 0 SW2 CARRY LED-1 SUM LED-2
  • 16. Tabel 2.6 INPUT OUTPUT IN-1 IN-2 CARRY Led-1 Led-2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1  Kesimpulan 14 Gambar 10: Full Adder 1 2 3 0 IN-1 0 IN-2 0 CARRY LED-1 LED-2
  • 17. 2.4 Tugas Laporan 1. Rangkailah sebuah penjumlah 3 bit dengan OUTPUT S0, S1, dan S2. A0, A1, A2, B0, B1, dan B2 sebagai INPUT-an. C0 sebagai Carry Out. 2. Masukkan beberapa data pada tabel dibawah. Perhatikan output pada led S0, S1, S2, dan C0 lalu catat hasilnya pada tabel. 3. Jelaskan cara kerja Half Adder dan Full Adder. Tabel 2.7 INPUT A INPUT B OUTPUT A0 A1 A2 B0 B1 B2 S0 S1 S2 C0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 4. Perhatikan peta karnaugh berikut ini : Implementasikanlah peta karnaugh di samping dengan menggunakan gerbang XOR. 5. Buatlah rangkaian Full Adder 6 bit, lakukan operasi aritmatika berikut (anggap Ci = 0). a. 12+4 b. 14+12 c. 8+2 d. 9+7 15 AB 00 01 11 10 00 0 1 0 1 01 1 0 1 0 11 0 1 0 1 10 1 0 1 0 CD
  • 18. Bab 3 Decoder – Encoder Multiplexer - Demultiplexer 7.1 Tujuan ✔ Mempelajari karakteristik Decoder – Endcoder. ✔ Mempelajari karakteristik Multiplexer – Demultiplexer. ✔ Menganalisis dan merancang rangkaian. 7.2 Teori Decoder merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode – kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya. Rangkaian decoder dapat dibedakan atas “non-inverted output” dan inverted-output”. Rangkaian decoder “inverted-output” menghasilkan satu dari sejumlah keluarannya yang berlogika 0 sedangkan keluaran lain semua berlogika 1. sedangkan decoder non-inverted output sebaliknya. Bentuk decoder antara lain, decoder biner ke octal, BCD ke decimal. Encoder merupakan rangkaian logika kombinasi yang fungsinya kebalikan dari fungsi decoder. Multiplexer merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi sebagai pemilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal control. Kata multiplexer sering juga disingkat dengan MUX. Jumlah input multiplexer adalah 2n (n=1,2,3,…) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih, sehingga terdapat MUX 2 ke-1, MUX 4 ke-1, MUX 8 ke-1, dst. Demultiplexer merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi sebagai menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satu dari beberapa outputnya dengan bantuan sinyal control. Kata demultiplexer sering juga disingkat dengan DEMUX. DEMUX kebalikan dari MUX. 16 Gambar 11: Multiplexer
  • 19. 7.3 Percobaan 7.3.1 Decoder ➔ Alat dan Bahan  Software ISIS-Proteus. ➔ Prosedur  Pengujian Decoder 2 X 4 (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 12. (2) Lakukan Debugging/Start simulasi. (3) Atur switch input (A dan B) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (4) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (Y0, Y1, Y2, Y3) pada tabel. Tabel 2.8 INPUT OUTPUT A B Y0 Y1 Y2 Y3 0 0 0 1 1 0 1 1  Pengujian Decoder 3 X 8 (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah. (2) Aturlah switch enable (E1, E2, E3) sesuai dengan konfigurasi berikut E1 = High, E2 = Low, E3 = Low. (3) Lakukan Debugging/Start simulasi. (4) Atur switch input (A, B, dan C) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. 17 Gambar 12: Decoder 2-to-4 0 B 0 A ? Y0 ? Y1 ? Y2 ? Y3
  • 20. (5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (Y0, Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6, Y7) pada tabel. Tabel 2.9 INPUT OUTPUT A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 ➔ Kesimpulan 18 Gambar 13: Decoder 3-to-8 A 1 B 2 C 3 E1 6 E2 4 E3 5 Y0 15 Y1 14 Y2 13 Y3 12 Y4 11 Y5 10 Y6 9 Y7 7 74LS138 0 A 0 E2 0E3 1 E1 ? Y0 ? Y1 ? Y2 ? Y3 ? Y4 ? Y5 ? Y6 ? Y7 0 B 0 C
  • 21. 7.3.2 Encoder ➔ Alat dan Bahan  Software ISIS-Proteus. ➔ Prosedur  Pengujian Encoder 8 ke 3 (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 14. (2) Pastikan semua switch input dalam keadaan Low. (3) Lakukan Debugging/Start simulasi. (4) Atur switch input (0..7) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil output led (A, B, C) pada tabel. Tabel 3.0 INPUT OUTPUT A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 19 Gambar 14: Encoder 8-to-3 2 3 4 5 1 9 10 11 12 13 2 3 4 5 1 ? A ? B ? C 00 01 02 03 04 05 06 07
  • 22. 7.3.3 Multiplexer ➔ Alat dan Bahan  Software ISIS-Proteus. ➔ Prosedur  Pengujian Multiplexer (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar 15. (2) Pastikan semua switch input dalam keadaan Low. (3) Lakukan Debugging/Start simulasi. (4) Atur switch input (D0, D1, dan Clk) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. (5) Lakukan percobaan berikut dan catat hasil pada tabel Tabel 34 INPUT OUTPUT D0 D1 Clk F 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 Gambar 15: Multiplexer
  • 23. 7.4 Tugas Laporan 1. Rangkailah sebuah Decoder biner ke octal, BCD ke decimal, dan BCD ke 7- segment. 2. Rangkailah sebuah Encoder octal ke biner. 3. Buktikan kebenaran keluarannya. 4. Catat hasilnya dalam table berikut. INPUT OUTPUT A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5. Rangkailah sebuah multiplexer 4 X 1 21
  • 24. Bab 4 Flip - Flop 4.1 Tujuan ✔ Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip – Flop. ✔ Mengenal berbagai macam IC Flip – Flop. 4.2 Teori Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF merupakan satu sel memori. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang berbagai tipe FF. 4.2.1 Flip-Flop SR Flip-Flop SR merupakan rangkaian dasar untuk menyusun berbagai jenis FF yang lainnya. FF-SR dapat disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. 22 Gambar 16: Flip-Flop SR dgn gerbang NAND Gambar 17: Flip-Flop SR dgn gerbang NOR
  • 25. Mengeset FF berarti membuat keluaran Q = 1 dan mereset FF berarti membuat keluaran Q = 0 dari kondisi stabil/ tak berubah. Mengeset FF dari gerbang NAND dapat dilakukan dengan membuat S = 0 dan mereset dilakukan dengan membuat R = 0. Sedangkan mengeset FF dari gerbang NOR dapat dilakukan dengan membuat S = 1 dan mereset dengan memberi nilai R = 1. Gambar berikut ini melukiskan bentuk keluaran dari FF SR dengan menggunakan gerbang NAND. 4.2.2 Clocked Flip-Flop SR FF jenis ini dapat dirangkai dari FF-SR ditambah dengan dua gerbang AND atau NAND untuk masukan pemicu yang disebut dengan sinyal clock (ck). Dari tabel kebenaran kedua rangkaian diatas terlihat bahwa untuk sinyal clock yang tinggi, FF ini bekerja seperti FF-SR dari gerbang NOR, sedangkan untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q tidak bergantung kepada input R dan S, tetapi tetap mempertahankan keadaan terakhir sampai datangnya sinyal clock berikutnya. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh bentuk sinyal Q. 23 Gambar 18: Diagram Waktu Flip-Flop SR Gambar 19: Clocked Flip-Flop SR dgn Gerbang NAND
  • 26. 4.2.3 Flip-Flop D Pada FF-SR ada nilai-nilai masukan yang terlarang. Untuk menghindari adanya nilai terlarang tersebut, disusun suatu jenis FF lain yang dinamakan FF Data. Rangkaian ini dapat diperoleh dengan menambahkan satu gerbang NOT pada masukan FF terlonceng sebagai berikut: 24 Gambar 20: Clocked Flip-Flop SR dgn gerbang NOR Gambar 21: Diagram waktu Clocked Flip-Flop SR Gambar 22: Flip-Flop D
  • 27. Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk sinyal clock yang rendah, keluaran Q akan tetap "terkunci" atau "tergerendel" pada nilai terakhirnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pada saat kondisi clock rendah, sinyal masukan D tidak mempengaruhi keluaran Q. Sedangkan untuk sinyal clock yang tinggi, maka akan diperoleh keluaran sesuai dengan data D yang masuk saat itu. 4.2.4 Flip-Flop JK FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali karena kedua masukan ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih oleh FF pada saat pulsa clock tiba (dapat pinggiran positif atau negatif, tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda dengan FF-D karena pada FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan masukan J serta K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK adalah sebagai berikut : A. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya. B. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga diperoleh keluaran Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan reset atau Q memang sudah pada keadaan rendah). C. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set atau Q sudah dalam keadaan tinggi). D. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan "toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika pinggiran pulsa clocknya tiba. 25 Gambar 23: Flip-Flop JK
  • 28. 4.3 Percobaan 4.3.1 Flip-Flop SR ➔ Alat dan Bahan  Software ISIS-Proteus. ➔ Prosedur (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah ini. (2) Atur logicstate pada poisi 1 (3) Lakukan Debugging/Start simulasi. (4) Atur switch input (A dan B) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. Tabel 4.1 INPUT OUTPUT A B D1 D2 0 0 0 1 1 0 1 1 4.3.2 Flip-Flop D ➔ Alat dan Bahan  Software ISIS-Proteus. ➔ Prosedur (1) Rangkailah pada work area seperti pada gambar dibawah ini. (2) Atur logicstate pada poisi 1 (3) Lakukan Debugging/Start simulasi. (4) Atur switch input (D dan Clk) sesuai dengan tabel kebenaran dibawah ini. 26 Gambar 24: Pengujian Flip-Flop SR dgn gerbang NOR
  • 29. Tabel 4.2 INPUT OUTPUT A B D1 D2 0 0 0 1 1 0 1 1 ➔ Kesimpulan 4.4 Tugas Laporan (1) Rangkailah sebuah Flipflop D Master Slave dengan menggunakan flipflop JK 27 Gambar 25: Pengujian Flip-Flop D dgn gerbang NAND