Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Tugas akhirkuliah
1. Persepsi Pengaruh Gaya Hidup Dan Pola Makan SehariHari Terhadap Kesehatan (Studi Kasus: Mahasiswa
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat)
Noor Azizah/J1F111006
Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Ahmad Yani km 38,5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Email: azizah.noraz@gmail.com
Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat
tentang pengaruh gaya hidup mahasiswa terhadap pola
makan sehari-hari dan mengetahui pola makan sehat yang
diterapkan oleh mahasiswa Fakultas Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Universitas
Lambung
Mangkurat. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini
berjumlah 24 orang mahasiswa yang terdiri dari 2 orang
laki-laki dan 2 orang perempuan dengan metode
probabilitas pada setiap jurusan untuk program studi S1
yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat dan dipilih secara
acak. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara
langsung terhadap responden agar data yang diproleh
dapat dianalisis dengan jelas sesuai maksud dari
responden itu sendiri. Dugaan sementara dari penelitian
ini bahwa persepsi mahasiswa Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat
tentang pengaruh gaya hidup mahasiswa tergantung pada
beberapa faktor dan cenderung pada orientasi hiburan
dan kesehatan, seperti pada keadaan uang saku
mahasiswa, waktu luang mahasiswa, usia mahasiswa,
tempat tinggal, dan perkembangan teknologi dalam
penyediaan makanan siap saji.
Kata Kunci— Persepsi, Gaya hidup, pola makan , makanan
siap saji, kesehatan.
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Globalisasi membawa perubahan dalam segala hal terutama
membawa zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Hal ini berakibat terjadinya perubahan gaya hidup dan pola
makan setiap orang biasanya menyesuaikan tempat dan waktu
serta faktor lain yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-
hari, termasuk mahasiswa. Perkembangan gaya hidup
mempunyai dampak positif dan negatif terhadap kehidupan
sehari-hari, yaitu: satu sisi akan memenuhi semua kebutuhan
manusia yang semakin meningkat dengan waktu yang singkat
dan praktis, namun di sisi lain bila tidak dimanfaatkan dengan
benar akan berdampak pada kesehatan, misalnya tentang pola
makan. Gaya hidup seorang mahasiswa akan mengubah pola
makannya karena beberapa alasan, seperti keadaan uang saku,
waktu luang yang dimiliki mahasiswa, dan tempat tinggal.
Pengaturan pola makan sangat penting dalam kesehatan
apalagi seorang mahasiswa yang masih muda jika dapat
mengatur pola makan yang sehat maka akan terhindar dari
penyakit yang sekarang dapat menyerang siapa saja tanpa
melihat umur. Bahkan makanan apa saja sekarang dapat
dinikmati sengan makanan siap saji yang belum menjamin
baik untuk kesehatan. Dengan demikian gaya hidup dan pola
makan seseorang dapat mempengaruhi kesehatan pribadinya.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan tentang pengaruh gaya hidup
dan pola makan terhadap kesehatan oleh mahasiswa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat?
Bagaimana persepsi dan penerapan mahasiswa Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat tentang hal ini?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dalam mengatur pola makan yang sehat, diharapkan dapat
dijadikan solusi bagi pembaca dalam kesulitan gaya hidup dan
pola makan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.
Untuk mengetahui pengetahuan gaya hidup dan pola
makan oleh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat.
Untuk mengetahui persepsi dan tindakan mahasiswa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat tentang pengaruh
gaya hidup dan pola makan terhadap kesehatan
D. Batasan Penelitian
Batasan masalah untuk penelitian ini adalah membahas
persepsi mahasiswa tentang pengaruh gaya hidup dan pola
makan yang dilakukakan dalam lingkungan kampus Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk S-1 angkatan
2011.
buahan biasanya dianggap sebagai pencuci mulut, serta
konsumsi susu (Sebayang, 2012).
Piramida makanan merupakan ilustrasi dari pedoman gizi
seimbang.
Gambar
piramida
digunakan
untuk
menggambarkan variasi, proporsi, dan keseimbangan.
Sebaiknya setiap makan siang dan makan malam kita
mengonsumsi makanan yang terdiri dari 4 kelompok
makanan, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah.
Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas
tergambar piramida makanan (Sebayang, 2012).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku konsumsi individu dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah gaya hidup. Penelitian yang
dilakukan oleh Phujiyanti (2004) menemukan bahwa gaya
hidup thinker, experience, dan believer berhubungan dengan
sarapan manusia. Hasil penelitian Jelinic, Nola, dan Metanic
(2008) juga menyebutkan bahwa tempat mengonsumsi
makanan, frekuensi konsumsi daging, dan aktivitas fisik
mempengaruhi dan kebiasaan makan (Saufika, 2012).
Perubahan gaya hidup juga dapat membawa perubahan
pada selera, kebiasaan, dan perilaku pembelian. Engel,
Blackwell, dan Miniard (1994) menyebutkan bahwa gaya
hidup merupakan konsep yng kontemporer, lebih
komprehensif, dan lebih berguna daripada kepribadian. Seperti
yang dikemukakan oleh Kolter dan Amstrong (2008), gaya
hidup seseorang menunjukkan pila kehidupan orang yang
bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin dalam
kegiatan, minat, dan pendapatnya (Saufika, 2012).
Pola makan menurut Sedioetama (2004) merupakan
banyak atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam,
yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang yang
bertujuan untuk memenuhi kebuutuhan fisiologi, psikologis
dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk
memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk
memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan
psikologis adalah memenuhi kepuasan emosional atau selera,
sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara
hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat (Suci,
2011).
Tiap-tiap jenis makanan mempunyai cita rasa, tekstur,
bau, campuran zat gizi dan daya cerna masing-masing. Oleh
sebab itu tiap-tiap jenis makanan dapat memberikan
sumbangan zat gizi yang unik. Pola makan yang baik akan
mempengaruhi konsumsi makan seseorang dan zat-zat gizi
dalam tubuh juga terpenuhi dengan baik. Makanan lengkap
harus dipenuhi karena akan mempengaruhi kondisi kesehatan
dan status gizi seseorang. Pola makan yang baik dicerminkan
oleh konsumsi makanan yang mengandung zai gizi dan jenis
yang beragam dan jumlah yang seimbang serta dapat
memenuhi kebutuhan individu (Suci, 2011).
Menurut Depkes pedoman pola menu seimbang yang
dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mengakar
dikalangan masyarakat luas adalah Pedoman Menu 4 Sehat 5
Sempurna. Hidangan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna
terdiri dari makan pokok, lauk-pauk, sayuran, bua-buahan, dan
disempurnakan dengan susu. Makanan poko seperti nasi
berfungsi memberikan rasa kenyang, lauk-pauk seperti daging,
ikan, tahu, tempe memeberi kepuasan, sayuran dan buah-
Gambar 3.1 Piramida makanan.
Perubahan pola hidup mengubah pola makan anak dan
remaja Indonesia. Pada masa sekarang ini, anak dan remaja
lebih menyukai berbagai fast food atau western fast food.
Makanan western fast food memiliki daya pikat, terjangkau,
cepat dalam penyajian, praktis, serta umumnya memenuhi
selera. Namun, western fast food merupakan makanan tinggi
kalori, lemak, gula dan sodium (Na), dan rendah serat, vitamin
A, asam askorbat, kalsium, dan folat. Kandungan gizi yang
tidak seimbang ini apabila dikonsumsi berlebihan akan
menimbulkan masalah gizi, dan merupakan faktor resiko
berat badan lebih atau obesitas serta penyakit degeneratif
seperti diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah
tinggi), jantung, penyakit kantong empedu, beberapa jenis
kanker, gangguan fungsi pernapasan dan berbagai gangguan
kulit. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan
berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita
rasa bagi produk tersebut. Fast food biasanya berupa lauk
pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, fried chicken,
hamburger, pizza atau juga corn flakes sebagai makanan untuk
sarapan. Mudahnya memperoleh fast food di pasaran memang
memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan
daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyiapannya lebih
mudah dan cepat, cocok bagi mereka yang selalu sibuk (Sari,
2013).
.
III. METODE PENELITIAN
Jenis desain penelitian dari riset yang saya lakukan
adalah case study reseach. dan alasannya adalah karena
penelitian ini akan ditujukan pada sekelompok orang yaitu
mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3. Universitas Lambung Mangkurat. Dan untuk menjawab
pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif yaitu karena memerlukan data yang
dianalisis setelah semua data terkumpul dengan wawancara
langsung agar memperoleh data sesuai dengan maksud dari
sampel.
Sampel yang terlibat dalam penelitian ini berupa
sampel berdasarkan kriteria tempat tinggal yaitu 24 mahasiswa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat angkatan 2011 dari semua jurusan S-1
terdiri atas 1 laki-laki yang tinggal dengan oranng tua, 1 lakilaki yang tinggal di kost dan 1 perempuan tinggal dengan
orang tua dan 1 perempuan yang tinggal di kost.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mahasiswa masih dikatakan remaja yang memasuki masa
dewasa karena berada kisaran umur 18 hingga 22 tahun yang
mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa
ini diperlukan pengaturan dalam gaya hidup dan pola makan
yang sehat agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Gaya
hidup dan pola makan yang tidak diatur dengan benar dapat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya gangguan
kesehatan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada
usia dini.
A. Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa hasil
dari wawancara langsung dengan 24 responden dari sampel
yang dipilih memiliki jawaban yang hampir sama berdasarkan
kriteria masing-masing.
Menurut responden hampir semua berpendapat gaya hidup
merupakan kebiasaan yang dilakukan dalam keseharian, ada
yang mengatur kebiasaan dengan baik dan ada juga yang tidak
tergantung pribadi masing-masing. Kebiasaan sehari-hari dapat
dilihat dari tempat tinggal, cara berpakaian, pola makan,
bersosialisasi dengan orang lain seperti cara bertutur kata
dengan orang lain. Dari gaya hidup ini dapat mencerminkan
kepribadian seseorang, dari bangun tidur hingga tidur kembali
dalam menata semua kegiatan yang dikerjakan.
Pola makan merupakan bagian dari gaya hidup yaitu
kebiasaan makan berdasarkan, porsi makanan seseorang,
waktu, aturan makan seseorang, tersedianya uang saku, dan
tergantung lapar atau kenyang. Empat dari 24 responden tidak
mengharuskan makan 3 kali sehari karena banyak kegiatan
yang dilakukan. Selebihnya berpendapat bahwa pola makan
yang baik itu 3x sehari-hari yaitu sarapan, makan siang, dan
makan malam.
Semua responden berpendapat, gaya hidup dan pola makan
sangat berpengaruh dalam kesehatan karena seseorang yang
mengatur gaya hidupnya pasti memiliki pola makan yang baik.
Tiga dari 12 responden laki-laki yang memiliki kebiasaan pola
makan yang tidak teratur adalah mahasiswa yang tinggal di
kost.
Sebagian responden menngalami perubahan pola makan
saat menjadi mahasiswa karena padatnya aktivitas yang dilalui
oleh mahasiswa selain kuliah juga kegiatan organisasi yang
dimiliki mahasiswa khususnya mahasiswa yang tinggal di kost.
Namun bagi responden yag tinggal dengan orang tua pola
mkan tetap terjaga dengan baik karena ada orang tua yang
selalu mengingtkan waktu makan. Dan juga ada orang tua yang
selalu menyediakan makanan di rumah. Sedangkan mahasiswa
yang tinggal di kost harus menyediakan makanan sendiri
sehingga tidak dapat dipungkiri bagi mahasiswa yang
mempunyai banyak kegiatan dan malas untuk memasak.
Banyaknya aktivitas yang dilalui oleh mahasiswa tentu
sering mengonsumsi makanan siap saji. Menurut semua
responden makanan siap saji adalah makanan yang praktis,
lebih enak, namun mengandung bahan yang tidak alami seperti
mengandung zat aditif seperti bahan pengawet, mengandung
pewarna, penyedap rasa dan sebagainya. Menurut mereka
makanan siap saji sebaiknya tidak dikonsumsi secara rutin
karena kurang baik untuk kesehatan dan akan menimbulkan
penyakit meskipun jangka panjang.
Dua puluh responden memiliki penyakit yang biasa dialami
mahasiswa yaitu maag dan typus karena pengaruh dari pola
makan yang kurang teratur. Selebihnya memiliki keluhan
anemia dan steres ringan karena sering begadang untuk
mengerjakan tugas kuliah.
Menurut semua responden pola makan yang baik bagi
mahasiswa adalah pola makan yang teratur 3 kali yaitu sarapan,
makan pagi, dan makan malam serta waktu yang konsisten
setiap kalinya, misal sarapan jam 8 besok sarapannya jam 8.
Tidak berlebihan seperti berlebihan porsi makan, berlebihan
makan makanan yang terlalu manis, terlalu pedas, terlalu
masam, namun tidak dianjurkan juga kurang mengonsumsi
makanan yang manis, dan sebagainya karena berdampak pada
kesehatan. selain itu lebih baik lagi untuk puasa namun tidak
meninggalkan sahur dan makan saat berbuka.
B. Pembahasan
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi di dunia. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa gaya
hidup mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat berorientasi pada
kebiasaan hidup sehari-hari dari bangun tidur hingga tidur
kembali. Pola makan mahasiswa tergantung pada gaya hidup
mahasiswa itu sendiri, hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu
waktu mahasiswa, uang saku, dan keluarga.
Mahasiswa yang tinggal bersama keluarga akan memiliki
kebiasaan makan tiga sehari, makan malam dan makan
cemilan, Suhardjo (1989) menyatakan bahwa keluarga faktor
utama dalam pembentukan pola perilaku makan dan juga
dalam pembinaan kesehatan keluarga. Hal ini juga
membuktikan bahwa keluarga tetap menjadi penjaga pintu
yaitu seseorang yang memilliki peranan dalam mengendalikan
kebiasaan makan mahasiswa (Saufika, 2012).
Pernyataan di atas dapat dibuktikan dalam penelitian ini
bahwa mahasiswa yang tinggal bersama orang tuanya akan
lebih teratur pola makan seseorang dibandingkan mahasiswa
yang tinggal di kost khusunya laki-laki.
Mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan selain jadwal
perkuliahan seringkali mengonsumsi makanan siap saji.
Padahal mereka mengetahui dampak yang akan dialami
nantinya, tidak semua makanan yang disajikan dijamin untuk
kesehatan tubuh, dalam waktu jangka panjang akan terlihat dari
dampak mengonsumsi makan siap saji terus-menerus.
Robert dan Williams dalam Sari (2008), mengatakan
kebiasaan makan dan pilihan makanan dikalangan remaja
ternyata lebih kompleks dan di pengaruhi oleh banyak faktor
seperti fisik, sosial, lingkungan budaya, pengaruh lingkungan
sekitar (teman, keluarga dan media) serta psikososial. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh "Health Education
Authority", usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak yang
memilih menu fast food. Walaupun di Indonesia belum ada
4. data pasti, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin
dalam tatanan masyarakat kita, bahwa rentang usia tersebut
adalah pekerja muda, golongan pelajar dan mahasiswa di
perguruan tinggi (Saufika, 2012).
Walaupun semua responden tidak memiliki penyakit
khusus, seperti penyakit dalam namun membawa perubahan
dalam kehidupan mahasiswa yang dulunya tidak memiliki
penyakit maag dan typus.
Dan pola makan yang baik itu adalah pola makan yang
teratur dan konsisten setiap hari yang memenuhi pola makan
sehat yaitu 4 sehat dan 5 sempurna meskipun banyak tugas.
Jika tidak dapat memenuhi untuk setiap hari paling tidak dalam
satu minggu harus mengonsumsi makanan yang memenuhi
standar pola makan yang sehat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang
pengaruh gaya hidup dan pola makan terhadap
kesehatan.
Persepsi mahasiswa tentang pengaruh gaya hidup dan
pola mkan terhadap kesehatan adalah sangat
berpengaruh karena dari gaya hidup ini mahasiswa
dapat mengatur pola makan. Dan pola makan yang baik
akan berdampak baik terhadap kesehatan.
B. Saran
Dari penelitian ini adalah akan lebih efektif lagi hasil yang
diperoleh dengan menggunakan metode kuantitatif karena data
lebih akurat. Sehingga ke depannya dilakukan penelitian
berlanjut menggunakan metode kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sari, Septika, dkk. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Tentang Fast Food Terhadap Motivasi Mahasiswa
Dalam Mengonsumsi Makanan Fast Food. Sumatra Selatan:
Unversitas Sriwijaya.
[2] Saufika, Anita, dkk. 2012. Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Kel. & Kons., P: 157-165
[3] Sebayang, Agnes Natalia. 2012. Gambaran pola konsumsi
makanan mahasiswa si Universitas Indonesia. Depok:
Universitas Indonesia.
[4] Suci, Syifa Puji. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Pola Makan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2011. (Skripsi) Jakarta:UIN Syaris
Hidayatullah.
[5] G. Eason, B. Noble, and I. N. Sneddon, ―On certain integrals of
Lipschitz-Hankel type involving products of Bessel functions,‖
Phil. Trans. Roy. Soc. London, vol. A247, pp. 529–551, April
1955. (references)