MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kuliah 6 struktur organisasi
1. SEMESTER IV
1
Tue, 17 Feb 2015
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-6
Perilakuorganisasi
Struktur Organisasi : Anatomi Organisasi
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Desain organisasi, penyusunan konsep dari persoalan
2. Pembagian kerja
3. Departementalisasi
4. Rentang kendali
5. Delegasi
6. Dimensi struktur
2
3. Deskripsi Singkat
• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang desain
organisasi, penyusunan konsep dari persoalan
• Bagian selanjutnya akan mempelajari tentang pembagian kerja,
departementalisasi dan rentang kendali
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang delegasi dan
dimensi struktur
3
4. Bahan Bacaan
Buku Wajib :
• Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational
Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta.
• Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD,
Bali
Referensi Lain:
• Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat,
Jakarta.
• Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks,
Jakarta.
• Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta
• Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta
• Media Cetak (Kompas, Waspada, Jurnal., dll) Media Elektronik
(Website: WWW.Google.Com)
4
5. Pertanyaan kunci
1. Kemukakan dan jelaskan paling sedikit 3 kelemahan pengukuran
model Fiedler ?
2. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang pimpinan membentuk
budaya kerja di lingkungan kerja baru ? Berikan argumentasi yang
jelas dan singkat
5
6. Desain organisasi
Secara Etimologis
• Kata “organisasi” mempunyai dua arti, yaitu : 1) lembaga atau
kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit dan
klub olahraga. 2) berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai
suatu cara dalam kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di
antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efisien.
• Struktur organisasi merupakan kerangka kerja formal dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian atau
posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukkan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.
Tahapan Proses Pengorganisasian :
• Terperinci seluruh aktivitas/pekerjaan
• Pembagian kerja
• Mengkoordinasikan pekerjaan 6
7. 7
Beberapa Aspek dalam Pengorganisasian
• Pembagian kerja; maksud bagan dan bentuk bagan organisasi
• Departementalisasi; fungsional dan divisional
• Bagan organisasi proyek dan matrik;
• Organisasi formal; kelompok kerja formal dan informal, serta
fungsi dan permasalahannya.
Faktor-faktor Menentukan Perancangan Stuktur Organisasi:
• Strategi organisasi, berkenaan dengan wewenang dan
komunikasi disusun di antara para manajer dan bawahan.
• Teknologi, berkenaan dengan tingkat standarisasi dan
spesialisasi yang lebih tinggi
• Keterlibatan anggota, berkenaan dengan kemampuan dan cara
berpikir anggota untuk bekerjasama dalam merancang struktur
organisasi.
• Ukuran organisasi, berkenaan dengan besarnya organisasi
secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerja akan
mempengaruhi struktur organisasi.
8. 8
Unsur-unsur Struktur Organisasi :
• Spesialisasi kegiatan, menunjukkan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-
satuan kerja (departemen).
• Standarisasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan.
• Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam
organisasi.
• Sentralisasi dan desentralisasi, menunjukkan letak
kekuasaan pembuatan keputusan.
• Ukuran satuan kerja, menunjukkan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja.
9. 9
Pembagian kerja
• Tingkat di mana tugas dalam sebuah organisasi dibagi
menjadi pekerjaan yang berbeda yang bekerjasama dan
dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada
dilakukan perseorangan (sinergi).
• Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah
departemen
• Membagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan masing-masing pekerjaan
• Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi
• Mengelompokkan sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit
• Membangun hubungan di antara individu, kelompok
dan departemen
• Menetapkan sejumlah garis wewenang formal
• Mengalokasikan dan menggunakan secara efektif
sumber daya organisasi
Gambar 7.1.
Tujuan Pengorganisasian
10. 10
departementalisasi
• Dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah
pekerjaan menjadi satu kelompok atau satu grup.
Ada 5 (lima) bentuk departementalisasi ;
• Departementalisasi fungsional, mengelompokkan sejumlah
pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakan.
• Departementalisasi produk, mengelompokkan pekerjaan
berdasarkan lini produk.
• Departementalisasi geografis, mengelompokkan pekerjaan
berdasarkan kewilayahan atau geografi.
• Departementalisasi proses, mengelompokkan pekerjaan
berdasarkan arus produk atau pelanggan.
• Departementalisasi pelanggan, mengelompokkan pekerjaan
berdasarkan pelanggan. Tren departementalisasi adalah tim
lintas fungsi adalah sejumlah kelompok orang yang ahli
dalam berbagai bidang dan bekerja bersama.
11. Manajer Pabrik
Departementalisasi Fungsional
Manajer
Pabrikasi
Manajer
Akuntansi
Manajer
Rekayasa
Manajer
SDM
Manajer
pembelian
Wakil Presiden
Penjualan
Direktur Penjualan
Wilayah Barat
Direktur Penjualan
Wilayah Selatan
Direktur Penjualan
Wilayah Barat Tengah
Direktur Penjualan
Wilayah Timur
Departementalisasi Geografis
+ Efisiensi dari meletakkan bersama kekhususan yang serupa
dan orang-orang dengan keahlian, pengetahuan dan
orientasi yang sama
+ Koordinasi di dalam bidang fungsional
+ Spesialisasi yang mendalam
- Komunikasi yang buruk di seluruh bidang fungsional
- Pandangan yang terbatas tentang sasaran organisasi
+ Penanganan yang lebih efektif dan efisien atas permasalahan
regional khusus yang muncul
+ Melayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih
baik
- Fungsi rangkap
- Dapat merasa terisolasi dari wilayah organisasi lainnya
12. Bombardier Ltd
Departementalisasi Produk
Sektor Kendaraan
Serbaguna dan rekreasi
Sektor Transit
Massal
Sektor Produk
Perkereta-apian
Divisi Peralatan
Logistik
Manajer
Departemen
Pemotongan
Manajer
Departemen
Perencanaan dan
Peleburan
Manajer
Departemen
Perakitan
Manajer
Departemen
Pencelupan dan
Penggosokkan
Departementalisasi Proses
+ Memungkinkan spesialisasi dalam produk
+ Melayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih baik
- Fungsi rangkap
- Dapat merasa terisolasi dari wilayah organisasi lainnya
Divisi Transit
Massal
Divisi Transit
Massal
Divisi Produk Perkereta-
apian dan Diesel
Kepala
Pabrik
Divisi Produk
Rekreasi
Divisi Peralatan
Industri
Bombardier-Rotax
(Gunskirchen)
Manajer
Departemen
Finishing
Manajer
Departemen
Pengawasan dan
Pengiriman
+ Arus kegiatan kerja yang lebih efisien
- Hanya dapat digunakan untuk jenis produk tertentu
13. Rentang kendali
• Jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer.
Keterbatasan Rentang Kendali
1. Keterbatasan waktu, yaitu pada saat yang bersamaan seorang
pimpinan tidak dapat melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
Misalnya mengerjakan dua pekerjaan sekaligus, karena itu perlu
dilimpahkan kepada orang lain.
2. Keterbatasan pengetahuan, yaitu seorang pimpinan tidak mungkin
dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan, maka perlu
diadakan pembagian kerja kepada bawahan.
3. Keterbatasan kemampuan, yaitu seorang pimpinan perusahaan
kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan pembatasan jumlah
bawahan langsungnya.
4. Keterbatasan perhatian, yaitu yaitu seorang pimpinan terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang
dilakukan bawahannya, sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah
bawahan langsung yang dipimpinnya.
Rentang kendali seorang pimpinan jumlahnya relatif, tetapi yang paling
ideal adalah antara 3 s/d 9 orang.
13
15. delegasi
• Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang
lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Delegasi wewenang, yaitu proses dimana para manajer
mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang
melapor kepadanya.
Ada 4 (empat) kegiatan delegasi :
1. Menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
2. Pelimpahan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau
tugas.
3. Penerima delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan untuk hasil-
hasil yang dicapai.
15
16. 16
Alasan-alasan Pendelegasian
• Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
Mereka menguasai “the big picture” tetapi tidak cukup
mengerti masalah lebih terperinci. Sehingga organisasi
menggunakan sumber daya yang lebih efisien untuk
pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan
organisasi yang serendah mungkin dimana terdapat cukup
kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
James Stoner (Delegasi Yang Efektif) -> prinsip klasik
1. Garis wewenang, membuat lebih jelas dan mudah bagi setiap
anggota organisasi untuk mengetahui ; a) kepada siapa dia
dapat mendelegasikan, b) dari siapa dia akan menerima
delegasi dan c) kepada siapa dia harus memberikan
pertanggung jawaban. Dalam proses pembuatan garis
wewenang dibutuhkan delegasi penuh untuk menghindari
terjadinya ; a) gaps, yaitu tugas yang tidak ada penanggung
jawabnya, b) overlaps, yaitu tanggung jawab atas tugas yang
sama diberikan kepada lebih dari satu orang individu, dan c)
splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan
lebih dari satu satuan organisasi.
17. 17
2. Prinsip kesatuan perintah, bawahan dalam organisasi
seharusnya melapor hanya kepada seorang atasan.
3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas, seperti yang
telah dibahas sebelumnya, prinsip ini menyatakan bahwa
a) organisasi dapat menggunakan sumber daya-sumber daya
dengan lebih efisien dengan memberikan tanggung jawab
untuk tugas-tugas tertentu kepada tingkatan organisasi yang
paling cukup kemampuan dan informasi untuk
menyelesaikannya. b) konsekuensi peranan tersebut adalah
setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas
dengan efektif dan diberi wewenang secukupnya dan c)
bagian penting adalah akuntabilitas artinya individu setuju
untuk menerima tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas dan mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang
dilaksanakan bawahannya.
18. 18
Hambatan-hambatan Delegasi
KATEGORI MANAJER BAWAHAN
Keputusan • Mempertahankan hak
pembuatan keputusan
• Kurang percaya diri dan
merasa tertekan untuk
pembuatan keputusan
yang lebih besar.
Tanggung jawab • Tidak mempercayai
bawahan karena takut
salah dan gagal sehingga
terancam posisinya
• Belum siap menerima
tambahan tanggung jawab
dan akuntabilitas
Kemampuan manajerial • Tidak mempunyai
kemampuan manajerial
• Mempunyai cukup
kemampuan dan informasi
untuk menyelesaikannya,
namun kurang dipercaya.
19. 19
Louis Allen (Teknik Khusus Untuk Mendelegasikan)
• Penetapan tujuan, bawahan harus diberitahu maksud dan
pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada mereka.
• Penegasan tanggung jawab dan wewenang, bawahan harus
diberikan informasi yang jelas tentang apa yang harus
mereka pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya-
sumber daya organisasi mana saja yang ditempatkan di
bawah wewenangnya.
• Memberikan motivasi kepada bawahan, manajer mendorong
bawahan melalui perhatian kepada kebutuhan dan tujuan
mereka yang sensitif.
• Meminta penyelesaian kerja, manajer memberikan pedoman
dan informasi kepada bawahan untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah didelegasikan.
• Memberikan latihan, manajer perlu mengarahkan bawahan
untuk mengembangkan pelaksanaan kerjanya.
• Mengadakan pengawasan yang memadai, sistem
pengawasan yang terpercaya (laporan mingguan) dibuat agar
manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan
memeriksa pekerjaan bawahan terus-menerus.
20. Sentralisasi VS Desentralisasi
• Sentralisasi, yaitu pemusatan kekuasaan dan wewenang pada
tingkatan atas suatu organisasi.
• Desentralisasi, yaitu pelimpahan secara meluas kekuasaan dan
pembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih
rendah.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Desentralisasi
1. Filsafat manajemen, manajer puncak biasanya otoriter dan
menginginkan pengawasan pusat yang kuat. Hal ini akan
mempengaruhi kesediaan manajemen untuk mendelegasikan
wewenangnya.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi, suatu organisasi yang
tumbuh semakin besar dan kompleks cenderung memaksa
manajemen untuk meningkatkan delegasi wewenangnya.
3. Strategi dan lingkungan organisasi, akan mempengaruhi tipe
pasar, lingkungan teknologi, dan persaingan yang harus dihadapi.
4. Penyebaran geografis organisasi, suatu organisasi cenderung
melakukan desentralisasi, karena pembuatan keputusan akan lebih
sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
20
21. 21
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif, suatu
organisasi cenderung melakukan sentralisasi bila
manajemen tidak dapat dengan mudah memonitor
pelaksanaan kerja bawahannya.
6. Kualitas manajer, desentralisasi memerlukan lebih banyak
manajer-manajer yang berkualitas, karena mereka harus
membuat keputusan sendiri.
7. Keanekaragaman produk dan jasa, organsasi cenderung
melakukan desentralisasi karena keanekaragaman produk
atau jasa yang ditawarkan.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya, seperti biaya
resiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan,
sejarah pertumbuhan organisasi, kemampuan manajemen
bawah dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sentralisasi dan
desentralisasi dalam suatu organsiasi, mungkin berbeda
dengan divisi/departemen/organisasi/perubahan lingkungan
eksternal dan internal. Jadi pendekatan digunakan
organisasi adalah mengamati segala kemungkinan yang
terjadi (pendekatan situasional).
22. Dimensi struktur
Kompleksitas
• Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi
termasuk didalamnya tingkat spesialisasi/pembagian kerja, jumlah
tingkatan di dalam hierarki organisasi serta tingkat sejauh mana
unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Diferensiasi :
1. Diferensiasi horizontal; merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-
unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari tugas yang
dilaksanakan dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.
2. Diferensiasi vertikal; merujuk pada kedalaman struktur, misalnya
organisasi berbentuk panjang/lebar tergantung dari rentang kendali
3. Diferensiasi spasial; tingkat sejauhmana lokasi dari kantor, pabrik
dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis
22
23. 23
Formalisasi
• Sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada
peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para
pegawainya.
Formalisasi :
• Bersifat eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur dan
aturan ditetapkan secara terinci, dikodifikasi dan dilaksanakan
melalui pengawasan langsung.
• Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma
• Teknik-teknik formalisasi ; seleksi, persyaratan peran,
peraturan prosedur dan pelatihan, ritual
• Sentralisasi dan desentralisasi