2. Tumbuhan Biji ( Spermatophyta )
Tumbuhan biji merupakan kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan
filogenik paling tinggi. Cirri khasnya adalah adanya organ berupa biji. Biji berasal dari bakal
biji yang dapat disamakan dengan macrosporangium. Di dalamnya terdapat makrospora yang
akan berkembang menjadi makroprotalium dengan arkegonium dan sel telur. Setelah terjai
pembuahan, zigot akan berkembang menjadi embrio. Selanjutnya, embrio dan bakal biji akan
berkembang menjadi biji.
Ciri-ciri Spermatophyta :
1. Dalam perkembangbiakan secara kawin menghasilkan biji. Di dalam biji terdapat
lembaga atau embrio
2. Alat perkembangbiakannya telah tampak jelas, yaitu berupa bunga atau strobilus.
Alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
3. Organ tubuh seperti akar, batang dan daun telah lengkap. Bahkan, pada ketiga
organ tersebut telah ditemukan adanya berkas pmbuluh pengangkut beserta jaringan-
jaringan yang tersusun amat kompleks.
4. generasi sporofitnya merupakan tumbuhan utama, sedangkan gametofitnya telah
mengalami reduksi.
5. kandung lembaganya terlindung di dalam ovula. Setelah terjadi pembuahan, bagian ini
akan berkembang menjadi biji.
3. Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
sebagai berikut :
1. Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka, ialah kelompok tumbuhan yang
bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
2. Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup, ialah tumbuhan yang bakal bijinya
tersimpan di dalam daun buah.
4. A) Tumbuhan biji terbuka ( Gymnospermae )
Gymnospermae berkembang secara generatif, yaitu dengan pembuahan antara
spermatozoid dan ovum, yang masing-maing dihasilkan oleh strobilus jantan dan strobilus
betina. Hasil pembuahannya adalah zigot, terus berkembang menjadi embrio atau lembaga.
Lembaga ini tersimpan di dalam bakal biji yang tidak terlindung oleh daun buah, sehingga
disebut tumbuhan biji terbuka. Pembuahannya disebut pembuahan tunggal, sebab hanya
menghasilkan zigot saja.
Ciri-ciri morfologi :
1. Umumnya merupakan tumbuhan berkayu, berupa pepohonan atau perdu
2. System perakarannya adalah serabut
3. Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak cabang atau tidak bercabang sama sekali.
Bekas tempat melekatnya daun tampak sebagai noda-noda.
4. Daunnya kecil, tebal, atau berbentuk seperti jarum
5. Alat perkembangbiakan disebut strobilus
Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi, yaitu Ginkgophyta (tumbuhan ginkgo),
Coniferophyta (tumbuhan conifer), Cycadophyta (tumbuhan cycad), dan Gnetophyta
(tumbuhan gnetofita).
Manfaat tumbuhan berbiji terbuka
1. sebagai bahan industri kertas, Agathis, Pinus dll.
2. sebagai bahan obat-obatan, Epedra sp dll.
3. sebagai sumber bahan makanan, Gnetum gnemon.
4. sebagai tanaman hias, Cycas sp dll.
5. B) Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Ciri-ciri morfologi :
a. organ tubuh dapat dibedakan dengan jelas. Tumbuhan ini telah memiliki bunga
sesungguhnya.
b. bentuk daunnya pipih, lebar, dan memiliki susunan urat daun beraneka ragam.
c. tumbuhan ini berkembang biak secara kawin dengan alat perkembangbiakan yang
terdapat bunga.
d. selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan relative singkat
e. lembaga atau embrionya tersimpan di dalam bakal biji. Bakal biji terlindung oleh daun
buah sehingga bakal biji tidak tampak dari luar.
Subdivisi Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledoneae atau
tumbuhan berkeping satu, dan Dicotyledoneae atau tumbuhan berkeping dua.
• Kelas Monocotyledoneae / Monokotil
Contoh tumbuhan berkeping tunggal, antara lain padi, gandum, jagung, kelapa, bamboo,
dan tebu.
Ciri-ciri monokotil :
1. susunan akarnya adalah akar serabut. Ujung akarnya terlindung oleh kaliptra atau
tudung akar.
2. batangnya tampak jelas, dengan ruas-ruas yang jelas pula. Umumnya, batang
monokotil jarang bercabang, kecuali dari suku gramineae,
3. bentuk daunnya beraneka ragam dengan urat daun sejajar atau melengkung.
6. 4. bagian-bagian bunganya berjumlah tiga dan kelipatannya,
5. bijinya hanya memiliki sebuah keeping atau kotiledon.
6. pada umunya, akar maupun batang monokotil tidak mempunyai cambium. Oleh karena
itu, kebanyakan tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar, kecuali pohon suji dan
nenas sebrang.
Kelas Monocotyledoneae dapat dibagi menjadi beberapa ordo, diantaranya adalah
Poales, Cyperales, Zingiberales, Liliales, Bromeliales, Orchidales, dan Arecales.
• Kelas Dicotyledoneae / dikotil
Tumbuhan kelas ini sangat bervariasi, banyak ditemukan disekitar kita dan sangat mudah
untuk dikenali.
Ciri-ciri dikotil :
1. akar, batang dan daun sudah sempurna. Akarnya tersusun atas akar tunggang.
2. batangnya sangat bervariasi. Pada batangnya terdapat banyak cabang.
3. bentuk daunnya beraneka ragam, dengan urat daun yang tersusun menyirip atau
menjari
4. tumbuhan kelas ini berkembangbiak secara kawin. Hasil pmbuahannya adalah lembaga
yang tersimpan di dalam biji. Pada waktu biji berkecambah, kotiledonnya terbelah
menjadi dua.
5. bagian bunga berjumlah lima atau kelipatan lima.
6. ujung akar dan pucuk batangnya tidak diselubungi oleh suatu pelindung
7. akar dan batangnya mempunyai cambium, sehingga dapat tumbuh membesar.
7. Tumbuhan dikotil dapat dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu Apetalae, Dialypetalae,
dan Sympetalae.
Manfaat Angiospermae :
• sebagai sumber bahan makanan
1. sumber karbohidrat (padi, jagung, gandum, ketela pohon dll)
2. sumber protein (kacang hijau, dan kedelai)
3. sumber lemak (kelapa, kelapa sawit, wijen dan kacang tanah)
4. sumber vitamin dan mineral (kubis, tomat, buncis dll)
• sebagai sumber bahan sandang, misalnya kapas
• bahan obat-obatan, misalnya kina.
• Sumber bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi
• Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang lain, misalnya jati.