Dokumen tersebut membahas peraturan terbaru mengenai klasifikasi dan perizinan rumah sakit berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya. Peraturan ini menetapkan klasifikasi rumah sakit berdasarkan kemampuan pelayanan, fasilitas, dan sumber daya manusia serta mengatur persyaratan perizinan rumah sakit berbasis risiko.
1. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 31 Mei 2021
KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN
(PERMENKES NO 14 TAHUN 2021)
SUNDOYO, SH, MKM, M.HUM
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
2. NAMA : SUNDOYO, S.H., M.K.M., M.Hum
TTL : Pati, 8 April 1965
NPWP : 07.041.876.9-407.000
PANGKAT/GOL. : Pembina Utama Muda/ IV c
JABATAN : Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Jenderal,
Kementerian Kesehatan RI
PENDIDIKAN :
▪ S1 Ilmu Hukum, Universitas Ibnu Chaldun
▪ S2 Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia
▪ S2 Magister Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada
CURICULUM VITAE
Kementerian Kesehatan RI
Jl. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9
Jakarta Selatan
Jl. Pemuda Kranji No. 56
Kota Bekasi
sundoyo_sh@yahoo.com
0811 - 1831048
3. SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG
01
PP NO 5 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
02
PERMENKES NO 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA
DAN PRODUK PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
03
4. SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG
01
PP NO 5 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
02
PERMENKES NO 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA
DAN PRODUK PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
03
5. MENDORONG
PENCIPTAAN LAPANGAN
KERJA
MEMUDAHKAN
PEMBUKAAN USAHA
BARU
MENDUKUNG
PEMBERANTASAN
KORUPSI
UMKM
Dari 64,19 juta UMK-M, 64,13 juta adalah
UMK yang Sebagian besar berada di sektor
informal, sehingga perlu didorong untuk
bertranformasi menjadi formal.
REGULASI
Permasalahan Perizinan yang Rumit dengan
banyaknya regulasi pusat & daerah (hiper-regulasi)
yang mengatur sektor, menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak operasional, dan sektoral.
TENAGA KERJA
Lebih dari 13 juta orang butuh kerja
dan terus bertambah setiap tahun.
UU NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
6. 15 BAB
186
PASAL
78 UU
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Asas, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Bab III Peningkatan Ekosistem Investasi dan
Kegiatan Berusaha
Bab IV Ketenagakerjaan
Bab V Kemudahan, Perlindungan,
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Bab VI Kemudahan Berusaha
Bab VII Dukungan Riset dan Inovasi
Bab VIII Pengadaan Lahan
Bab IX Kawasan Ekonomi
Bab X Investasi Pemerintah Pusat dan
Kemudahan Proyek Strategis Nasional
Bab XI Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan
Untuk Mendukung Cipta Kerja
Bab XII Pengawasan dan Pembinaan
Bab XIII Ketentuan Lain-Lain
Bab XIV Ketentuan Peralihan
Bab XV Ketentuan Penutup
PENYEDERHANAAN PERIZINAN
BERUSAHA SEKTOR KESEHATAN, OBAT
DAN MAKANAN
Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1997 tentang Psikotropika
Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika
Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang Pangan
MATERI MUATAN UU CIPTA KERJA
7. PERATURAN PELAKSANAAN UU CK SEKTOR KESEHATAN
TINDAK LANJUT UU CIPTA KERJA DI SEKTOR KESEHATAN
PP NO 47 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN BIDANG PERUMAHSAKITAN
PP NO 5 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
• klasifikasi rumah sakit
• kewajiban rumah sakit
• akreditasi rumah sakit
• pembinaan dan pengawasan
• tata cara pengenaan sanksi administratif
MATERI MUATAN
• Penetapan perizinan berbasis risiko di sektor kesehatan
dan sektor lainnya
• Persyaratan dan kewajiban pelaksanaan kegiatan usaha
• Tata cara pengawasan
MATERI MUATAN
8. PERJALANAN PENGATURAN
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
PP TENTANG
PENYELENGGARAAN
BIDANG PERUMAHSAKITAN
PP TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO
PERMENKES TENTANG
STANDAR KEGIATAN USAHA
DAN PRODUK PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS
RISIKO SEKTOR KESEHATAN
START
KLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RS
UU NO. 44 TAHUN 2009
2009 2010 2014
2019
KAJIAN
2021 2020
PMK NO. 147/MENKES/PER/2010
TENTANG PERIZINAN RS
PMK NO. 340/MENKES/PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RS
PMK NO. 56 TAHUN 2014
KLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RS
KLASIFIKASI RS KHUSUS
MASIH MENGGUNAKAN
LAMPIRANPMK NO.
340/MENKES/PER/III/2010
.
PMK No. 30 TAHUN 2019
TENTANG KLASIFIKASI
DAN PERIZINAN RUMAH
SAKIT
SE No.
HK.02.01/MENKES/
606/2019
KAJIAN
PENINGKATAN AKSES
PELAYANAN
KESEHATAN RUMAH
SAKIT
PMK NO 3 TAHUN 2020
TENTANG KLASIFIKASI
DAN PERIZINAN
RUMAH SAKIT
KEMUDAHAN PERIZINAN
BERUSAHA DAN
PENINGKATAN AKSES
PELAYANAN RUMAH SAKIT
UU NO 11
TAHUN 2020
TENTANG
CIPTA KERJA
9. KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KELAS A
Pemerintah menetapkan klasifikasi RS berdasarkan:
→ Kemampuan Pelayanan
→ Fasilitas Kesehatan
→ Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia
Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS
Khusus berdasarkan kemampuan pelayanan
yang diberikan, bangunan dan prasarana,
ketersediaan tempat tidur, dan peralatan, serta
Sumber Daya Manusia.
KETENTUAN :
01
02
RS KHUSUS
KELAS C
KELAS B
KELAS D
KELAS A
KELAS B
KELAS C
RS UMUM
RUMAH SAKIT KELAS D
PRATAMA
10. RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA
Daerah terpencil dan daerah yang sulit
dijangkau karena keadaan geografis;
Daerah yang belum tersedia Rumah Sakit
atau Rumah Sakit yang telah ada sulit
dijangkau akibat kondisi geografis
Daerah perbatasan yang berhadapan
dengan negara lainnya baik yang dibatasi
darat maupun laut
Daerah tertinggal
Daerah kepulauan, wilayah pesisir dan
pulaupulau kecil, dan pulau-pulau kecil
terluar
HANYA DAPAT DIDIRIKAN PADA DAERAH YANG
MEMENUHI KRITERIA:
JUMLAH TEMPAT TIDUR
JENIS PELAYANAN
Minimal 30 tempat tidur rawat inap
• Pelayanan medik umum, minimal 4 dokter umum dan 1 dokter gigi
• Pelayanan medik spesialistik dasar (obgin, anak, bedah, atau
penyakit dalam)
• Pelayanan keperawatan dan kebidanan
• Pelayanan kefarmasian
• Pelayanan penunjang oleh nakes dan nonnakes
11. KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KEMAMPUAN PELAYANAN
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
RUMAH SAKIT UMUM
RUMAH SAKIT KHUSUS
SUMBER DAYA MANUSIA
Kemampuan pelayanan merupakan jenis pelayanan yang dapat
diberikan oleh Rumah Sakit
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada Rumah Sakit
terdiri atas: (a). bangunan dan prasarana (b). ketersediaan
tempat tidur rawat inap; dan (c). peralatan
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan
oleh Rumah Sakit
PEMERINTAH MENETAPKAN
KLASIFIKASI RS BERDASARKAN
KATEGORI BERDASARKAN JENIS
PELAYANAN YANG DIBERIKAN
1
2
12. FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
• Harus memenuhi
aspek keandalan
teknis bangunan
gedung dan
konstruksi
• Harus memenuhi
persyaratan teknis
bangunan Rumah
Sakit
BANGUNAN DAN
PRASARANA
• Peralatan medis dan
nonmedis yang
memenuhi standar
pelayanan,
persyaratan mutu,
keamanan,
keselamatan, dan
laik pakai.
PERALATAN
RS Umum
Kelas A paling sedikit 250
Kelas B paling sedikit 200
Kelas C paling sedikit 100
Kelas D paling sedikit 50
RS Khusus
Kelas A paling sedikit 100
Kelas B paling sedikit 75
Kelas C paling sedikit 25
KETERSEDIAAN
TEMPAT TIDUR
1 2 3
RS Khusus Gigi dan Mulut
• Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75 dental unit
• Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50 dental unit
• Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25 dental unit
RS Khusus THT KL dan Mata
• Kelas A paling sedikit 40 TT
• Kelas B paling sedikit 25 TT
• Kelas C paling sedikit 15 TT
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas
perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif
pediatrik (NICU dan PICU).
RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI
• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat
digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah
Pusat dan Pemda; dan
b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• Jumlah tempat tidur RS Umum PMA paling sedikit sesuai dengan
jumlah tempat tidur RS Umum kelas B
• Jumlah tempat tidur untuk RS Khusus PMA paling sedikit sesuai
dengan jumlah tempat tidur RS kelas A pada setiap jenis Rumah
Sakit khusus.
ATAU SESUAI KESEPAKATAN/KERJA SAMA INTERNASIONAL
RUMAH SAKIT PMA
DIKECUALIKAN
BAGI
RS KHUSUS
GILUT,
MATA DAN
THT-KL
TEMPAT TIDUR KELAS STANDAR
a. 60 % RS Pemerintah
b. 40% RS Swasta
13. KELAS STANDAR
a. 60% dari seluruh tempat tidur
untuk RS milik Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik
swasta.
DITERAPKAN SECARA
BERTAHAP PALING
LAMBAT SAMPAI
DENGAN 1 JANUARI 2023
PERPRES
No. 82
Tahun 2018
PERPRES
No. 64
Tahun 2020
PP No. 47 Tahun 2021
Perpres No 64
Tahun 2020
Pasal 54A dan
Pasal 54 B
SISTIM RUJUKAN..?
SINGLE TARIF…?
14. SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG
01
PP NO 5 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
02
PERMENKES NO 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA
DAN PRODUK PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
03
15. KELAS
A & B
Kelas A:
4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima)
penunjang medik spesialis, 12
(dua belas) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 13 (tiga belas)
subspesialis
Kelas B:
4 (empat) spesialis dasar,4 (empat)
penunjang medik spesialis, 8
(delapan) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 2 (dua) sub
spesialis dasar
REFORMASI REGULASI BIDANG PERUMAHSAKITAN
KELAS
C & D
PELAYANAN SPESIALISTIK
Kelas C:
4 (empat) spesialis dasar dan 4 (em
pat) penunjang medik spesialis
Kelas D:
2 (dua) spesialis dasar
PELAYANAN SPESIALISTIK
DAN SUBSPESIALISTIK
AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT
KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM
MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA
KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH
LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
KOMPETENSI
01
02
03
KELAS A
KELAS D
KELAS B
KELAS C
1
2
Izin Mendirikan
Izin Operasional
Perizinan Berusaha
EKSISTING
KEDEPAN
→ Kemampuan Pelayanan
→ Fasilitas Kesehatan
→ Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia
KLASIFIKASI RS
16. Harus melaksanakan KEWAJIBAN:
1. Standar pelayanan rumah sakit
2. Bukti akreditasi RS
3. Nomor register RS
4. Indikator mutu RS
5. Update/pembaruan jika terjadi
perubahan data RS
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
USAHA
Memenuhi Persyaratan Administrasi
Umum dan Teknis (lokasi, bangunan,
prasarana dan alat kesehatan, struktur
organisasi SDM dan SDM, pelayanan)
SEBELUM OPERASIONAL
Perizinan Berusaha berlaku selama
5 tahun
SETELAH OPERASIONAL
Oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
Untuk memastikan kepatuhan
terhadap pemenuhan
persyaratan dan kewajiban
Dilakukan secara rutin dan
insidental
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
REFORM
PERIZINAN
BERUSAHA
RUMAH SAKIT
Izin mendirikan
bangunan rumah sakit
Izin Pelayanan
Kesehatan Tertentu
2
IMB dengan tambahan standar
bangunan rumah sakit
Bukti pemenuhan standar
berupa sertifikat atau checklist
di sitem OSS
x IZIN
1
PEMBERIAN IZIN BERUSAHA
RS Kelas A : Menteri Kesehatan
RS Kelas B : Gubernur
RS Kelas C dan D : Bupati/Walikota
MELALUI
LEMBAGA
OSS
17. PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
1. Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
2. Persetujuan lingkungan
3. Persetujuan bangunan Gedung
4. Sertifikat laik fungsi
Memuat pengaturan:
1. Kode KBLI, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan, parameter risiko, tingkat
risiko, perizinan berusaha, jangka waktu, masa berlaku, dan kewenangan
perizinan berusaha (Lampiran I PP)
2. Persyaratan dan/atau kewajiban perizinan berusaha berbasis risiko
(Lampiran II PP)
3. Standar kegiatan usaha dan/atau standar produk → PERMENKES 14
TAHUN 2021
PERSYARATAN DASAR PERIZINAN BERUSAHA
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PELAKU USAHA UNTUK MEMULAI KEGIATAN USAHA WAJIB MEMENUHI:
Diatur dalam PUU bidang
tata ruang, bidang
lingkungan hidup, dan
bidang bangunan gedung
1
2
Perizinan berusaha
1. Sektor perindustrian
2. Sektor kesehatan, obat dan
makanan
3. Sektor transportasi
4. Sektor
5. dll
18. PENETAPAN TINGKAT RISIKO PADA PERIZINAN BERUSAHA
KESEHATAN
KESELAMATAN
LINGKUNGAN
KETERBATASAN
SUMBER DAYA
ASPEK RISIKO LAINNYA
DISESUAIKAN DENGAN
KEGIATAN USAHA
RENDAH
MENENGAH RENDAH
MENENGAH TINGGI
TINGGI
MENENGAH
ANALISIS
RISIKO
TERINTEGRASI
potensi bahaya
x
probabilitas
terjadinya
NIB
NIB + IZIN
(SERTIFIKAT STANDAR)
NIB +SERTIFIKAT
STANDAR
KRITERIA RISIKO (DASAR)
JENIS PERIZINAN
BERUSAHA
TINGKAT RISIKO
RUMAH
SAKIT
19. PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
▪ NIB wajib dimiliki oleh setiap Pelaku Usaha
▪ Setiap Pelaku Usaha hanya memiliki 1 (satu) NIB.
▪ NIB berlaku selama Pelaku Usaha menjalankan
kegiatan usaha
▪ NIB digunakan sebagai dasar untuk persiapan
kegiatan usaha.
▪ NIB dapat dicabut jika pelaku usaha melakukan
kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan NIB
▪ lzin adalah persetujuan Pem Pusat atau Pemda
untuk pelaksanaan kegiatan usaha yang wajib
dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelum
melaksanakan kegiatan usahanya
▪ Izin digunakan sebagai dasar untuk
operasional/komersial kegiatan usaha
Dalam hal kegiatan usaha memerlukan perizinan
berusaha untuk menunjang kegiatan usaha, Pem
Pusat atau Pemda sesuai kewenangan masing-
masing menerbitkan Sertifikat Standar berdasarkan
hasil verifikasi pemenuhan standar
NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB) IZIN SERTIFIKAT STANDAR
PELAKU USAHA
HARUS
MEMILIKI HAK
AKSES OSS
Ket. Peralihan:
1. Pada saat PP No 5 Th 2021 mulai berlaku,
Pelaku Usaha yang telah memperoleh hak
akses sebelum berlakunya PP melakukan
pembaruan data hak akses pada Sistem
OSS; dan
2. Atas pembaruan data hak akses, Sistem
OSS memberikan notifikasi kepada Pelaku
Usaha melalui surat elektronik yang
didaftarkan.
20. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA
01
02
PERSIAPAN
OPERASIONAL/
KOMERSIAL
1. pengadaan tanah;
2. pembangunan bangunan gedung;
3. pengadaan peralatan atau sarana;
4. pengadaan sumber daya manusia;
5. pemenuhan standar usaha; dan/atau
6. kegiatan lain sebelum dilakukannya
operasional dan/ atau komersial,
termasuk:
• prastudi kelayakan atau studi
kelayakan; dan
• pembiayaan operasional selama masa
konstruksi.
1. produksi barang/jasa;
2. logistik dan distribusi
barang/jasa;
3. pemasaran barang/jasa;
dan/atau
4. kegiatan lain dalam rangka
operasional dan/atau komersial.
Dalam hal Pelaku Usaha wajib memiliki
analisis mengenai dampak lingkungan
hidup, kegiatan pembangunan bangunan
gedung dilakukan setelah persetujuan
lingkungan diterbitkan
21. PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
PENERBITAN
NIB
01
PENYAMPAIAN
PERSYARATAN
IZIN
02
VERIFIKASI
03
NOTIFIKASI
04
PENERBITAN IZIN
05
• Sebelum melakukan
kegiatan usaha,
Pelaku Usaha wajib
memiliki NIB yang
diterbitkan melalui
Sistem OSS.
• Pelaku usaha
melakukan tahapan
persiapan
Pelaku Usaha wajib
memenuhi dan
menyampaikan
pemenuhan
persyaratan izin
(standar usaha) ke
sistem OSS
Sistem OSS
meneruskan kepada
K/L, DPMPTSP
provinsi, DPMPTSP
kabupaten/kota, untuk
dilakukan verifikasi
Notifikasi hasil
verifikasi kepada
Sistem OSS
berupa memenuhi
atau tidak
memenuhi
persyaratan
1. Notifikasi “memenuhi persyaratan”, Sistem OSS
menerbitkan izin
2. Notifikasi “tidak memenuhi persyaratan”, pelaku
usaha memenuhi kelengkapan persyaratan lzin
melalui Sistem OSS
3. DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota tidak
memberikan notifikasi hasil verifikasi, Sistem OSS
menerbitkan Izin
Dalam hal rumah sakit memerlukan
kegiatan untuk menunjang
kegiatan usaha RS, Pelaku Usaha
menyampaikan pemenuhan standar
kegiatan penunjang melalui Sistem
OSS
Verifikasi oleh
Pem Pusat
atau Pemda
sesuai
kewenangan
masing-masing
Notifikasi
persetujuan/
penolakan
sertifikasi standar
Penerbitan
Sertifikat Standar
persiapan kegiatan usaha
operasional kegiatan
usaha
22. PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
PENGAWASAN RUTIN
OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
SESUAI TUGAS FUNGSI DAN KEWENANGAN PENERBITAN
PERIZINAN BERUSAHA
Berdasarkan pengaduan dari
masyarakat dan/atau Pelaku Usaha
PENGAWASAN
INSIDENTAL
DASAR PENGAWASAN
Berdasarkan laporan rutin pelaku usaha atas kepatuhan
standar pelaksanaan usaha DAN inspeksi lapangan
JENIS PENGAWASAN
1 2
meliputi
INSPEKSI LAPANGAN
Inspeksi lapangan Rumah Sakit, 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,
dalam bentuk kunjungan fisik atau virtual.
Hasil inspeksi lapangan dituangkan dalam BAP, ditandatangani oleh
pelaksana inspeksi lapangan dan Pelaku Usaha
DASAR PENGAWASAN
Dilakukan melalui inspeksi lapangan atau secara virtual
Hasil Pengawasan insidental wajib diunggah ke Sistem
OSS oleh penanggung jawab pelaksana inspeksi
lapangan.
PELAKSANAAN PENGAWASAN INSIDENTAL
23. A. PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
RUMAH SAKIT (KBLI)
BIDANG USAHA RISIKO
PERIZINAN
BERUSAHA
JANGKA
WAKTU*
MASA
BERLAKU
KEWENANGAN PEMERINTAH
KODE
KBLI
JUDUL KBLI
RUANG
LINGKUP KEG.
PARAMETER
RISIKO TINGKAT
RISIKO PEMERINTAH
PUSAT/PROV./
KABUPATEN/
KOTA
SKALA
USAHA
LUAS
LAHAN
86101 Aktifitas RS
Pemerintah
RS Pemerintah
kelas C dan D
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Bupati/Walikota
RS Pemerintah
kelas A
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Menteri
RS Pemerintah
kelas B
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Gubernur
86103 Aktifitas RS
Swasta
RS Pemerintah
kelas C dan D
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Bupati/Walikota
RS Pemerintah
kelas A
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Menteri
RS Pemerintah
kelas B
seluruh NA Tinggi NIB, Izin, dan
sertifikat Standar
28 Hari 5 Tahun Kemampuan
pelayanan
Gubernur
LAMPIRAN I PP No. 5/2021
*jangka waktu pemerintah dalam melakukan verifikasi pemenuhan standar
24. PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN
BERUSAHA RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO. PERIZINAN BERUSAHA
KODE
KBLI
JANGKA
WAKTU*
MASA BERLAKU
KEWENANGAN
PARAMETER
PUSAT /PROV.
/KABUPATEN
/KOTA
1. Izin penyelenggaraan bank
penyimpanan sel punca dan
jaringan di RS
86105
86903
86101
86103
25 Hari Selama menjalankan pelayanan dan
memenuhi persyaratan dan registrasi setiap
tahun
seluruh Menteri
2. Izin penyelenggaraan lab.
pengolahan sel punca untuk
aplikasi klinis di RS
86105
86903
86101
86103
25 Hari Selama menjalankan pelayanan dan
meemnuhi persyaratan dan registrasi setiap
tahun
seluruh Menteri
3. Izin penyelenggaraan penelitian
berbasis pelayanan terapi sel
punca
86101
86103
28 Hari Selama menjalankan pelayanan dan
meemnuhi persyaratan dan registrasi setiap
tahun
seluruh Menteri
4. Izin penyelenggaraan
transplantasi organ di RS
86101
86103
28 Hari 5 Tahun seluruh Menteri
5. Izin/penetapan pelayanan medis
hiperbarik di RS
86105
86903
86101
86103
25 Hari Selama menjalankan pelayanan dan
meemnuhi persyaratan dan registrasi setiap
tahun
seluruh Menteri
*jangka waktu pemerintah dalam melakukan verifikasi pemenuhan standar
25. PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN
BERUSAHA RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO. PERIZINAN BERUSAHA
KODE
KBLI
JANGKA
WAKTU*
MASA BERLAKU
KEWENANGAN
PARAMETER
PUSAT /PROV.
/KABUPATEN
/KOTA
6. Izin/penetapan penyelenggaraan
dialisis
86104
86105
86903
86101
86103
25 Hari Selama menjalankan pelayanan dan
meemnuhi persyaratan dan registrasi setiap
tahun
seluruh Menteri
7. Sertifikat standar penetapan
penyelenggaraan UTD kelas
Pratama di RS Pemerintah (tidak
melalui OSS)
86903
86101
25 Hari 5 tahun Kemampuan
pelayanan
Bupati/Wali Kota
8. Sertifikat standar penetapan
penyelenggaraan UTD kelas
Madya di RS Pemerintah (tidak
melalui OSS)
86903
86101
25 Hari 5 tahun Kemampuan
pelayanan
Bupati/Wali Kota
9. Sertifikat standar penetapan
penyelenggaraan UTD kelas
Utama di RS Pemerintah (tidak
melalui OSS)
86903
86101
25 Hari 5 tahun Kemampuan
pelayanan
Gubernur
*jangka waktu pemerintah dalam melakukan verifikasi pemenuhan standar
26. PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN
BERUSAHA RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO. PERIZINAN BERUSAHA
KODE
KBLI
JANGKA
WAKTU*
MASA BERLAKU
KEWENANGAN
PARAMETER
PUSAT /PROV.
/KABUPATEN
/KOTA
10. Penetapan penyelenggaraan
pemeriksaan Calon Pekerja
Migran Indonesia di RS
86101
86103
28 Hari 5 tahun pelayanan Gubernur
11. Penetapan RS Pendidikan (tidak
melalui OSS)
86101
86103
28 Hari Selama menjalankan fungsi sebagai RS
Pendidikan, memenuhi persyaratan dan
registrasi setiap tahun
seluruh Menteri
12. Penyelenggaraan pelayanan
kedokteran nuklir
86101
86103
14 Hari 5 Tahun seluruh Menteri
13. Penyelenggaraan pelayanan
radioterapi
86101
86103
14 Hari 5 Tahun seluruh Menteri
14. Penyelenggaraan pelayanan
reproduksi dengan bantuan atau
kehamilan diluar cara alamiah
86101
86103
28 Hari 5 Tahun seluruh Menteri
*jangka waktu pemerintah dalam melakukan verifikasi pemenuhan standar
27. BIDANG USAHA PERSYARATAN
PERIZINAN
BERUSAHA
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
PERSYARATAN
KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA
JANGKA WAKTU PEMENUHAN
KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE
KBLI
JUDUL
KBLI
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerintah
1. Administrasi Umum.
2. Teknis, meliputi:
a. Lokasi.
b. Bangunan,
Prasarana dan
Alat Kesehatan
c. Struktur
Organisasi SDM
dan SDM
d. Pelayanan
Sesuai Ketentuan
Lembaga OSS
1. Standar Pelayanan
2. Bukti akreditasi RS
3. Pelaporan Sistem
Informasi Rumah Sakit
(SIMRS)
4. Nomor Register Rumah
Sakit
5. Standar Pengukuran
indikator mutu (internal)
6. Update/perbaruan jika
terjadi perubahan data RS.
1. Standar Pelayanan RS (1 tahun)
2. Bukti akreditasi RS (4 Tahun)
Untuk rumah sakit baru paling lambat 2
tahun setelah memperoleh perizinan
berusaha
3. Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIMRS) (1 bulan)
4. Nomor Register Rumah Sakit (1 bulan)
5. Standar pengukuran mutu (internal)
(1 tahun)
6. Update/perbaruan data jika terjadi
perubahan (3 bulan)
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
1. Administrasi Umum.
2. Teknis, meliputi:
a. Lokasi.
b. Bangunan,
Prasarana dan
Alat Kesehatan
c. Struktur
Organisasi SDM
dan SDM
d. Pelayanan
Sesuai Ketentuan
Lembaga OSS
1. Standar Pelayanan
2. Bukti akreditasi RS
3. Pelaporan Sistem
Informasi Rumah Sakit
(SIMRS)
4. Nomor Register Rumah
Sakit
5. Standar Pengukuran
indikator mutu (internal)
6. Update/perbaruan jika
terjadi perubahan data RS.
1. Standar Pelayanan RS (1 tahun)
2. Bukti akreditasi RS (4 Tahun)
Untuk rumah sakit baru paling lambat 2
tahun setelah memperoleh perizinan
berusaha
3. Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIMRS) (1 bulan)
4. Nomor Register Rumah Sakit (1 bulan)
5. Standar pengukuran mutu (internal)
(1 tahun)
6. Update/perbaruan data jika terjadi
perubahan (3 bulan)
2. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT (KBLI)
LAMPIRAN II PP No. 5/2021
28. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
1. Izin/Penetapan
Penyelenggara
an Pelayanan
Hemodialisa
(HD)
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerintah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Organisasi
6. Lokasi harus berada pada
lahan yang sesuai dengan
rencana tata ruang
wilayah dan/atau rencana
tata bangunan lingkungan
kabupaten/kota setempat,
dan peruntukan lahan
untuk fungsi Rumah Sakit
(Zona Hijau sesuai Perda
Pemerintah Setempat)
7. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
dialisis
2. Pelaporan/registrasi
pelayanan
1. Standar
pelayanan
dialisis (1 tahun)
2. Pelaporan/regist
rasi pelayanan
(1 tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
29. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
2. Izin
Penyelenggara
an
Laboratorium
Pengolahan
Sel Punca
untuk Aplikasi
Klinis di RS
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Organisasi
6. Lokasi harus berada pada
lahan yang sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah
dan/atau rencana tata
bangunan lingkungan
kabupaten/kota setempat,
dan peruntukan lahan untuk
fungsi Rumah Sakit (Zona
Hijau sesuai Perda
Pemerintah Setempat)
7. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
laboratorium
2. Pelaporan/registrasi
pelayanan
1. Standar
pelayanan
Pengolahan Sel
Punca untuk
Aplikasi Klinis
(1 tahun)
2. Pelaporan/regist
rasi pelayanan
(1 tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
30. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
3. Izin
Penyelenggara
an Bank
Penyimpanan
Sel Punca dan
Jaringan di RS
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Organisasi
6. Lokasi harus berada pada
lahan yang sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah
dan/atau rencana tata
bangunan lingkungan
kabupaten/kota setempat,
dan peruntukan lahan untuk
fungsi Rumah Sakit (Zona
Hijau sesuai Perda
Pemerintah Setempat)
7. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
penyimpanan Bank
2. Pelaporan/registrasi
pelayanan
1. Standar
pelayanan
penyimpanan
Bank (1 tahun)
2. Pelaporan/regist
rasi pelayanan
(1 tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
31. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
4. Izin/Penetapan
Pelayanan
Medis
Hiperbarik di
RS
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Organisasi
6. Lokasi harus berada pada
lahan yang sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah
dan/atau rencana tata
bangunan lingkungan
kabupaten/kota setempat,
dan peruntukan lahan untuk
fungsi Rumah Sakit (Zona
Hijau sesuai Perda
Pemerintah Setempat)
7. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
penyimpanan Bank
2. Pelaporan/registrasi
pelayanan
1. Standar
pelayanan
medis hiperbarik
(1 tahun)
2. Pelaporan/regist
rasi pelayanan
(1 tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
32. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KET
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHA
N
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
5. Penetapan
Penyelenggara
an
Pemeriksaan
Kesehatan
CPMI didi RS
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerintah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Organisasi
6. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
1 bulan 1. Standar pelayanan
pemeriksaan kesehatan
CPMI
2. Nomor
registrasi/update/pembah
aruan jika terjadi
perubahan data.
1. Standar pelayanan medis
hiperbarik (1 tahun)
2. Nomor registrasi (1 tahun)
update/pembaharuan jika
terjadi perubahan data (1
tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
6. Sertifikat
Standar
Penetapan
Penyelenggara
an UTD
di RS
Pemerintah
(tidak melalui
OSS)
• UTD Kelas
• Pratama,
Madya,
Utama
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerintah
1. Administrasi
2. Teknis, meliputi
a. Bangunan, sarana,
prasarana dan peralatan
b. Kendaraan UTD
(Kendaraan distribusi
darah, Mobil donor
darah);
c. SDM dan Struktur
organisasi UTD;
d. Kemampuan pelayanan
UTD.
6 bulan 1. Mendapatkan Sertifikat
Standar UTD: pratama,
madya, utama
2. Melakukan registrasi
UTD
3. Menyelenggarakan tugas
dan fungsi UTD
4. Melaporkan hasil
kegiatan pelayanan UTD
5. Melakukan update/
pembaharuan datab jika
terjadi perubahan data
UTD.
1. Melakukan
2. registrasi UTD (3 bulan)
3. Menyelenggarakan tugas
dan fungsi UTD (selama
UTD melakukan aktivitas)
4. Melaporkan hasil Kegiatan
pelayanan UTD (1 tahun);
5. Melakukan
update/pembaharuan data
jika terjadi perubahan data
UTD (1 tahun).
Non KBLI
86903 Aktivitas
Pelayanan
Penunjang
Kesehatan
33. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
7. Penyelenggara
an
Pelayanan
Radioterapi
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
2. Nomor registrasi
3. Update/pembaharua
n jika terjadi
perubahan data
1. Standar
pelayanan (1
tahun)
2. Nomor registrasi
(3 bulan)
3. Update/pembah
aruan jika terjadi
perubahan data
(1 tahun).
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
8. Penyelenggara
an
Pelayanan
Kedokteran
Nuklir
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Perizinan Berusaha
fasyankes
2. Sarana/Prasarana
3. Alat;
4. SDM
5. Bangunan dan prasarana
harus memenuhi
persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 bulan 1. Standar pelayanan
kedokteran nuklir;
2. Nomor registrasi;
3. Update/pembaharu
an jika terjadi
1. Standar
pelayanan
kedokteran
nuklir (1 tahun)
2. Nomor registrasi
(3 bulan)
3. Update/pembah
aruan jika terjadi
perubahan data
(1 tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
34. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHA
N
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
9. Penetapan RS
Pendidikan
(tidak
melalui OSS)
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
Administrasi:
1. Self assessment;
2. Rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi;
3. SK Izin operasional;
4. Variasi kasus di rumah sakit.
Visi, Misi dan Komitmen
Persyaratan, SDM untuk program
pendidikan klinik, penunjang
pendidikan, perancangan dan
pelaksanaan program pendidikan
klinik yang berkualitas.
3 bulan 1. Standar pelayanan
2. Nomor registrasi
3. Update/pembaharua
n jika terjadi
perubahan data
1. Standar
pelayanan (1
tahun)
2. Nomor registrasi
(3 bulan)
3. Update/pembah
aruan jika terjadi
perubahan data
(1 tahun).
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
35. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
10. Penyelenggara
an
Pelayanan
Reproduksi
dengan
Bantuan atau
Kehamilan di
Luar
Cara Alamiah
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Administrasi:
a. Self assessment
b. Rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Provinsi
c. SK Izin operasional rumah sakit
d. Sertifikat Akreditasi
e. Rekomendasi dari organisasi profesi
f. Profil penyelenggaraan TRB di RS
2. Sarana
3. Prasarana
4. Alat
5. SDM
6. Organisasi
7. Lokasi harus berada pada lahan yang
sesuai dengan rencana tata ruang
wilayahdan/atau rencana tata bangunan
lingkungan kabupaten/kota setempat,
dan peruntukan lahan untukfungsi
Rumah Sakit (Zona Hijau sesuai Perda
Pemerintah Setempat)
8. Bangunan dan prasarana harus
memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1 bulan 1. Standar
pelayanan
2. Pengendalia
n mutu
internal dan
eksternal
3. Pelaporan
kegiatan.
1. Standar
pelayanan (1
tahun)
2. Pengendalian
mutu internal
dan eksternal (1
tahun)
3. Pelaporan
kegiatan (1
tahun)
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
36. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
11. Izin
penyelenggara
an
Trasplantasi
Organ di
Rumah Sakit
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Administrasi:
a. Self Assessment
b. Izin operasional RS
c. Sertifikat akreditasi
d. Rekomendasi dari Komite
Transplantasi Nasional;
2. Perizinan Berusaha fasyankes
3. Sarana/Prasarana
4. Alat
5. SDM
6. Organisasi
7. Lokasi harus berada pada lahan yang
sesuai dengan rencana tata ruang
wilayahdan/atau rencana tata
bangunan lingkungan kabupaten/kota
setempat, dan peruntukan lahan
untukfungsi Rumah Sakit (Zona Hijau
sesuai Perda Pemerintah Setempat)
8. Bangunan dan prasarana harus
memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sesuai
ketentuan
K/L.
1. Standar
pelayanan
2. Menjamin
hak dan
kewajiban.
1. Standar
pelayanan (1
tahun)
2. Menjamin hak
dan kewajiban
(1 tahun).
Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
37. PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN
BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BERUSAHA
RUMAH SAKIT (NON KBLI)
NO
PERIZINAN
BERUSAHA
NON KBLI
KBLI TERKAIT PERSYARATAN KEWAJIBAN
KETERANGAN
KODE JUDUL RINCIAN
JANGKA
WAKTU
PEMENUHAN
RINCIAN
JANGKA WAKTU
PEMENUHAN
12. Izin
Penyelenggara
an
Penelitian
Berbasis
Pelayanan
Terapi Sel
86101 Aktivitas
Rumah
Sakit
Pemerint
ah
1. Administrasi:
a. Self Assessment
b. Sertifikat akreditasi
c. SK rumah sakit Pendidikan
d. Izin operasional RS
e. SK Rumah Sakit Pendidikan
2. Sarana
3. Prasarana
4. Alat
5. SDM
6. Organisasi
7. Lokasi harus berada pada lahan yang
sesuai dengan rencana tata ruang
wilayahdan/atau rencana tata
bangunan lingkungan kabupaten/kota
setempat, dan peruntukan lahan
untukfungsi Rumah Sakit (Zona Hijau
sesuai Perda Pemerintah Setempat)
8. Bangunan dan prasarana harus
memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sesuai
ketentuan
K/L.
Melakukan audit
mutu internal
dan eksternal.
1 tahun Non KBLI
86103 Aktivitas
Rumah
Sakit
Swasta
38. SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG
01
PP NO 5 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
02
PERMENKES NO 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA
DAN PRODUK PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
03
39. PERMENKES NO
14 TAHUN 2021
Standar kegiatan usaha dan/atau standar
produk pada masing-masing sektor
Pasal 6 ayat (7)
PP No 5 Tahun 2021
01
Penyelenggaraan Rumah Sakit umum
kelas D pratama
Pasal 5 ayat (3)
PP No 47 Tahun 2021
02
40. SISTEM PERIZINAN
BERUSAHA MELALUI OSS
DILAKSANAKAN 4 BULAN
SEJAK PP NO 5 TAHUN
2021 DIUNDANGKAN, yaitu
mulai 2 JUNI 2021
PERMENKES
DIUNDANGKAN
PADA TANGGAL
1 APRIL 2021
MATERI
MUATAN
PERMENKES
NO 14 TAHUN
2021
✓ Menetapkan standar kegiatan usaha dan/atau standar produk (standar
perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha) yang belum dimuat
dalam Lampiran PP No 5 Tahun 2021.
✓ Perizinan berusaha berbasis risiko sektor kesehatan dilaksanakan melalui
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Sistem OSS) .
✓ Peraturan Menteri yang mengatur mengenai standar kegiatan usaha dan
standar produk dalam penyelenggaran perizinan berusaha sektor kesehatan
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan Menteri No 14 Tahun 2021
TERMASUK PERIZINAN BERUSAHA RUMAH SAKIT
41. SYARAT
KHUSUS/
TEKNIS
1. Feasibility study,
DED, dan Master
Plan
2. Dokumen/bukti uji
fungsi dan/atau uji
coba untuk alat
kesehatan baru.
3. Dokumen kalibrasi
untuk alat kesehatan
yang wajib kalibrasi
STRUKTUR
ORGANISASI SDM/
SDM
a. Pimpinan RS
(tenaga medis)
b. SDM tenaga tetap
c. SDM purna waktu
d. SDM tidak tetap
sesuai kebutuhan
e. Ketentuan lain
sesuai Permenkes
mengenai RS
RUANG
LINGKUP
KBLI 86101 Aktivitas
RS Pemerintah
KBLI 86103 Aktivitas
RS Swasta
a. Rumah Sakit;
b. Tenaga Kesehatan;
c. Pasien;
d. Klasifikasi Rumah
Sakit;
ISTILAH/
DEFINISI
PENGGOLONGAN
USAHA
a. RS Umum Kelas
A/B/C/D
b. RS Khusus Kelas
A/B/C/D
RS khusus Ibu dan
Anak RS Khusus
Mata, dsb
c. RS Pemerintah dan
RS Swasta dan
Privat
SYARAT UMUM
a. Berbadan hukum
b. Profil RS
c. Dokumen Komitmen
akreditasi
d. Surat keterangan
kesesuaian lokasi
dan lahan
e. Durasi pemenuhan 2
(dua) tahun, sejak
NIB terbit
SARANA
a. Lokasi dan lahan
b. Bangunan
c. Nama RS
Prasarana
d. Peralatan
e. Tempat tidur
PELAYANAN
Pelayanan
Kesehatan
diberikan sesuai
dengan standar
pelayanan Rumah
Sakit yang
ditetapkan oleh
Menteri
SYARAT PRODUK/
PROSES/JASA
Pelayanan kesehatan
yang diberikan di
Rumah Sakit harus
sesuai dengan standar
pelayanan dan standar
profesi tenaga
kesehatan yang
ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan
SISTEM
MANAJEMEN
USAHA
tata Kelola RS dan
tata Kelola klinis
berupa peraturan
internal Rumah Sakit
(hospital by laws),
standar prosedur
operasional dan
kebijakan teknis lain
yang ditetapkan oleh
Pimpinan Rumah
Sakit
PENILAIAN KESESUAIAN &
PENGAWASAN
Penilaian Kesesuaian:
1. RBA: Tinggi = izin
2. Self assessment +
verifikasi lapangan
oleh Tim
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda
Prov, Pemda
Kab/Kota
2. Pengawasan
terhadap
pemenuhan standar
& Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin
dan Insidental
STANDAR RUMAH SAKIT PEMERINTAH/SWASTA (KBLI)
42. STANDAR PRODUK/PENUNJANG KEGIATAN USAHA RUMAH SAKIT
1. Standar penyelenggaraan laboratorium pengolahan sel/sel punca di
rumah sakit
2. Standar penyelenggaraan bank sel, sel punca dan/atau jaringan di
rumah sakit
3. Standar penyelenggaraan pelayanan medis hiperbarik di rumah sakit
4. Standar penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan calon pekerja
migran indonesia di rumah sakit
5. Standar penyelenggaraan unit transfusi darah di rumah sakit
pemerintah
6. Standar penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir di rumah sakit
7. Standar rumah sakit pendidikan
8. Standar penyelenggaraan pelayanan reproduksi dengan bantuan
atau kehamilan di luar cara alamiah
9. Standar penyelenggaraan transplantasi organ di rumah sakit
10.Standar penyelenggaraan penelitian berbasis pelayanan terapi sel
punca
11.Standar penyelenggaraan pelayanan medik radioterapi/pelayanan
medik onkologi radiasi
12.Standar aktivitas penyelenggaraan pelayanan dialisis
RUANG LINGKUP
ISTILAH DAN DEFINISI
PERSYARATAN UMUM
PENILAIAN KESESUAIAN DAN
PENGAWASAN
SARANA
HIGH COST
HIGH RISK
HIGH TECHNOLOGY
ETIC & MEDICOLEGAL ISSUE
PERSYARATAN KHUSUS ATAU
PERSYARATAN TEKNIS
PRODUK, PROSES, DAN/ATAU
JASA
6 LINGKUP STANDAR
43. LABORATORIUM PENGOLAHAN SEL/SEL PUNCA DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur
kegiatan pelayanan
laboratorium
pengolahan sel
dan/atau sel punca
untuk aplikasi klinis di
rumah sakit
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha rumah
sakit.
2. dokumen pembentukan unit
Laboratorium Pengolahan di rumah sakit
3. durasi pemenuhan persyaratan oleh
pelaku usaha selama 3 (tiga) bulan
Persyaratan Perubahan
1. dokumen sertifikat standar;
2. dokumen surat pernyataan penggantian
lokasi rumah sakit yang ditandatangani
kepala/direktur rumah sakit; dan
3. dokumen perubahan NIB.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil laboratorium pengolahan
2. Dokumen daftar sarana, prasarana, dan prosedur.
3. Dokumen daftar peralatan
4. Dokumen daftar SDM
Sarana
Standar sarana, prasarana,
peralatan, pelayanan, proses,dan
produk sesuai dengan KBLI
86903 Laboratorium Pengolahan
Sel/Sel Punca.
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
44. BANK SEL, SEL PUNCA DAN/ATAU JARINGAN DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur
kegiatan pelayanan
penunjang kesehatan
berupa pelayanan
bank sel, sel punca,
dan/atau jaringan di
rumah sakit.
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha rumah
sakit.
2. Dokumen pembentukan bank
3. Dokumen surat pernyataan
komitmen melakukan registrasi
4. Durasi pemenuhan standar selama
3 bulan
Persyaratan perubahan
1. Dokumen sertifikat standar tang
masih berlaku
2. Dokumen surat pernyataan
penggantian lokasi rumah sakit jika
lokasi RS berubahn
3. Dokumen perubahan NIB jika NIB
berubah
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil bank
2. Dokumen daftar sarana, prasarana, dan prosedur.
3. Dokumen daftar peralatan pemeriksaan dan peralatan
pendukung
4. Dokumen daftar SDM
5. Dokumen struktur orgasnisasi SDM
Sarana
Bank sel/sel punca
1. Fasilitas pengolahan
2. Fasilitas penyimpanan
Bank jaringan
Ruang untuk menunjang proses
produk
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
45. PELAYANAN MEDIS HIPERBARIK DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini memuat
pengaturan yang
terkait dengan
kegiatan pelayanan
kesehatan berupa
pelayanan medis
terapi oksigen
hiperbarik di rumah
sakit
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha rumah sakit.
2. Dokumen pembentukan unit pelayanan
TOHB di rumah sakit.
3. Dokumen Surat Pernyataan Komitmen
melakukan registrasi minimal 1 (satu) kali
dalam setahun
4. Durasi pemenuhan standar oleh pelaku
usaha selama 3 (tiga) bulan
Persyaratan perubahan
1. dokumen sertifikat standar;
2. dokumen surat pernyataan penggantian
lokasi Unit Pelayanan TOHB, yang
ditandatangani pemilik; dan/atau
3. dokumen perubahan NIB.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
Dokumen profil pelayanan medik terapi oksigen
hiperbarik di rumah sakit, terdiri dari:
1. Daftar sarana, prasarana dan peralatan
2. Daftar SDM
3. Daftar pelayanan
Sarana
1. Persyaratana sarana
2. Persyaratan prasarana
3. Persyaratan peralatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan kegiatan dan inspeksi lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
46. PEMERIKSAAN KESEHATAN CPMI DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini mengatur
kegiatan Penyelenggaraan
Pemeriksaan Kesehatan
Calon Pekerja Migran
Indonesia di rumah sakit
yang bertujuan untuk
menjamin Pemeriksaan
Kesehatan Calon Pekerja
Migran Indonesia yang
bermutu dan sesuai
dengan standar.
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha rumah sakit.
2. Dokumen surat keterangan sudah
beroperasional dalam pelayanan kesehatan
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dari kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota.
3. Durasi pelaku usaha memenuhi persyaratan
paling lama 1 (satu) bulan
Persyaratan Perpanjangan
1. Dokumen sertifikat standar yang masih
berlaku.
2. Dokumen Self assessment yang paling sedikit
memuat pelayanan, ketenagaan, sarana
prasarana, dan peralatan.
Perpanjangan perizinan berusaha CPMI diajukan
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum perizinan
berusaha berakhir.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil penyelenggaraan
2. Dokumen Surat Izin tenaga kesehatan
3. Dokumen akreditasi rumah sakit
4. Dokumen struktur organisasi/tim pemeriksaan kesehatan CPMI
5. Dokumen pengangkatan sebagai pegawai dan/atau perjanjian
kerja sama antara pelaku usaha dengan pegawai sarana
kesehatan.
6. Dokumen uraian tugas
7. Dokumen alur pemeriksaan
8. Dokumen pernyataan untuk meng-input data hasil
pemeriksaan
9. Standar pelayanan, dan manajemen mutu sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan mengenai penyelenggaraan
pelayanan pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja
Indonesia.
10. Standar ketenagaan, sarana, prasarana dan alat sesuai
dengan Peraturan Menteri mengenai penyelenggaraan
pelayanan pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja
Indonesia
Sarana
1. Memenuhi standar fasilitas umum, fasilitas pelayanan pemeriksaan
fisik dan jiwa, fasilitas pelayanan pemeriksaan laboratorium, dan
fasilitas pelayanan pemeriksaan radiologi.
2. Melaksanakan kalibrasi alat kesehatan
3. Melaksanakan pengelolaan limbah.
4. Terintegrasi dengan SIK dan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja
Luar Negeri di BP2MI
5. Memasukan dan memperbaharui data sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan pada aplikasi ASPAK milik Kementerian
kesehatan.
6. Standar sarana, prasarana dan alat sesuai dengan Peraturan
Menteri mengenai penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan
kesehatan calon tenaga kerja Indonesia.
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggataan
dan inspeksi lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan
dari masyarakat
47. UTD DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH
Ruang
Lingkup
Standar Penetapan
Penyelenggaraan Unit
Transfusi Darah di
Rumah Sakit Pemerintah
bertujuan untuk
menyelenggarakan
pendonor darah,
penyediaan darah dan
pendistribusian darah
dimana kegiatan yang
dijalankan merupakan
bagian dari pelayanan
penunjang kesehatan
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen surat permohonan
Sertifikat Standar Penetapan
Penyelenggaraan UTD di Rumah
Sakit Pemerintah
2. Dokumen kajian pendirian UTD
3. Dokumen denah bangunan UTD.
4. Dokumen self assessment UTD
5. Dokumen Perizinan Berusaha
Rumah Sakit Pemerintah.
6. Dokumen Sertifikat Standar
Penetapan Penyelenggaraan UTD
di Rumah Sakit Pemerintah
sebelumnya (apabila melakukan
perpanjangan Sertifikat Standar).
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil UTD
2. Dokumen daftar sarana, prasarana, dan peralatan.
3. Daftar kendaraan UTD
4. Daftar SDM
5. Dokumen SIP tenaga Kesehatan
6. Dokumen perjan jian Kerjasama pembuagan B3
7. Struktur organisasi UTD
8. UTD di Rumah Sakit
9. tidak bergabung dengan unit pelayanan yang lain
10.pelayanan BDRS diselenggarakan terintegrasi dalam
pelayanan UTD tersebut
11.Standar pelayanan
12.Persyaratan produk
13.Sistem manajemen usaha
Sarana
Standar sarana, prasarana,
peralatan dan kendaraan UTD
sesuai dengan standar sarana,
prasarana, peralatan dan
kendaraan pada KBLI 86903
UTD.
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan laporan hasilkegiatan UTD dan isnpeksi lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
48. PELAYANAN KEDOKTERAN NUKLIR DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini mengatur
kegiatan pelayanan medik
spesialistik baik pelayanan
diagnostik dan/atau terapi
radiasi internal yang
memanfaatkan sumber
radiasi terbuka dari
disintegrasi inti
radionuklida dan/atau
radiofarmaka, melalui
pemantauan proses
fisiologik, patofisiologik,
metabolisme sampai
dengan tingkat molekuler.
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha Rumah Sakit;
2. Dokumen perizinan Berusaha Pemanfaatan
Zat Radioaktif dari BAPETEN;
3. Dokumen Sertifikat Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB) dari BPOM; dan
4. Durasi pemenuhan persyaratan oleh pelaku
usaha selama 3 (tiga) bulan.
Persyaratan Perpanjangan
1. Dokumen perizinan berusaha rumah sakit
yang masih berlaku;
2. Dokumen sertifikat standar pelayanan
kedokteran nuklir yang masih berlaku; dan
3. Dokumen perizinan Berusaha Pemanfaatan
Zat Radioaktif dari BAPETEN.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen SIP dokter Spesialis Kedokteran Nuklir dan
Teranostik Molekuler.
2. Dokumen SIP Tenaga Kesehatan.
3. Dokumen Organisasi
4. Dokumen Sistem administrasi
5. Dokumen daftar SDM
6. Dokumen daftar Sarana, prasarana, bangunan dan peralatan.
Sarana
1. Bangunan dan prasarana
2. Peralatan medis dan peralatan nonmedis
3. Ketentuan teknis bangunan, prasarana,
dan peralatan Kesehatan untuk
pelayanan kedokteran nuklir ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
49. RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur aktivitas
rumah sakit pendidikan,
baik di rumah sakit
pemerintah maupun
rumah sakit swasta
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
1. Dokumen perizinan berusaha
rumah sakit.
2. Dokumen Sertifikat Akreditasi
rumah sakit.
3. Dokumen Rekomendasi dinas
kesehatan daerah provinsi.
4. Dokumen perjanjian kerjasama
dengan institusi pendidikan.
5. Dokumen Surat pernyataan
kesediaan menjadi Rumah Sakit
Pendidikan.
Durasi pelaku usaha memenuhi
persyaratan paling lama 1 (satu) bulan.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil Rumah Sakit Pendidikan
2. Dokumen daftar sarana, prasarana, dan peralatan.
3. Dokumen daftar SDM
4. Persyaratan penyelenggaraan
a. telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan
mampu menyediakan pasien/klien dengan variasi
kasus dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
Pendidikan.
b. Memiliki teknologi kedokteran dan/atau kesehatan.
c. Memiliki standar manajemen dan administrasi
pendidikan.
d. Memiliki standar perancangan dan pelaksanaan
program pendidikan klinik yang berkualitas.
5. Memiliki komite koordinasi pendidikan (komkordik) atau
tim koordinasi pendidikan (tim kordik).
6. Memiliki program penelitian secara rutin.
Sarana
1. Sarana, prasarana dan alat
penunjang pendidikan
2. Standar sarana, prasarana dan
alat penunjang pendidikan
mengacu pada pedoman rumah
sakit pendidikan yang ditetapkan
Menteri
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan dengan evaluasi penyelenggaraan melalui sistem
informasi.
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
50. PELAYANAN REPRODUKSI DENGAN BANTUAN
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur
aktivitas pelayanan
teknologi reproduksi
berbantu
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
Persyaratan Umum
1) Dokumen Perizinan Berusaha Rumah Sakit.
2) Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi.
3) Dokumen Sertifikat akreditasi Rumah Sakit.
4) Dokumen Rekomendasi Organisasi Profesi.
5) Dokumen penetapan unit Penyelenggara
Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu di
Rumah Sakit
6) Durasi pelaku usaha memenuhi persyaratan
paling lama 1 (satu) bulan.
Persyaratan Perpanjangan
1)Dokumen Sertifikat Standar yang masih berlaku.
2) Dokumen Self assessment
3) Dokumen laporan penyelenggaraan Pelayanan
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen profil Unit Penyelenggara Pelayanan Teknologi
Reproduksi Berbantu
2. Dokumen daftar sarana, prasarana, peralatan, dan
prosedur
3. Dokumen daftar SDM
4. Dokumen prosedur K3 dan penanganan limbah
5. Dokumen struktur Organisasi
6. Persyaratan Pelayanan (peserta pelayanan, metode
pelayanan, jenis pelayanan)
Sarana
1. Lokasi
2. Sarana, prasarana
dan prosedur
3. peralatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
51. TRANSPLANTASI ORGAN DI RUMAH SAKIT
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur
aktivitas pelayanan
transplantasi organ
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
Persyaratan Umum
1. Dokumen Perizinan Berusaha Rumah Sakit.
2. Dokumen Sertifikat akreditasi Rumah Sakit.
3. Dokumen Rekomendasi Komite
Transplantasi Nasional.
4. Dokumen self assessment
5. Dokumen penetapan tim transplantasi organ
6. Durasi pelaku usaha memenuhi persyaratan
paling lama 28 hari
Persyaratan Perpanjangan
1)Dokumen Sertifikat Standar yang masih
berlaku.
2) Dokumen Self assessment
3) Dokumen penetapan tim transplantasi organ
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
Dokumen daftar SDM, sarana, prasarana, dan
peralatan, administrasi dan pelayanan.
Sarana
1. Lokasi
2. Sarana, prasarana dan
peralatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
52. PENELITIAN BERBASIS PELAYANAN TERAPI SEL PUNCA
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
untuk mengatur
aktivitas penelitian
berbasis pelayanan
terapi sel punca
dan/atau sel
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
Persyaratan Umum
1. Dokumen Perizinan Berusaha Rumah
Sakit.
2. Dokumen Sertifikat akreditasi Rumah
Sakit.
3. Dokumen penetapan RS Pendidikan
4. Dokumen self assessment
5. Durasi pelaku usaha memenuhi
persyaratan paling lama 28 hari
Persyaratan Perpanjangan
1. Dokumen Sertifikat Standar yang
masih berlaku.
2. Dokumen Self assessment
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen daftar SDM, sarana, prasarana, peralatan,
administrasi dan pelayanan.
2. Dokumen struktur organisasi
3. Persyaratan pelayanan (persyaratan pengambilan,
penyimpanan, pengolahan, aplikasi klinis)
Sarana
1. Lokasi
2. Sarana, prasarana dan
peralatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
53. PELAYANAN MEDIK RADIOTERAPI/PELAYANAN MEDIK ONKOLOGI RADIASI
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
mengatur kegiatan pelayanan
medik Radioterapi pelayanan
medik Onkologi Radiasi yang
terdiri atas pelayanan onkologi
dan radioterapi termasuk
pelayanan poliklinik,
pelayanan CT simulator
dengan/tanpa simulator
konvensional, Treatment
Planning System, pelayanan
Radiasi Eksterna,
Brakhiterapi, pelayanan
paliatif, suportif, dan follow up
berkala jangka panjang pada
pasien kanker dan non kanker
pasca radiasi.
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
Persyaratan Umum
1. Dokumen Perizinan Berusaha Rumah
Sakit.
2. Dokumen perizinan berusaha
pemanfaatan zat radioaktif dari BAPETEN
3. Dokumen self assessment
4. Durasi pelaku usaha memenuhi
persyaratan paling lama 3 bulan
Persyaratan Perpanjangan
1. Dokumen perizinan berusaha rumah
sakityang masih berlaku
2. Dokumen Sertifikat Standar yang masih
berlaku.
3. Dokumen perizinan berusaha
pemanfaatan zat radioaktif dari BAPETEN
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen organisasi pelayanan Medik Radioterapi/pelayanan
medik spesialistik Onkologi Radiasi
2. Dokumen daftar kelengkapan sarana, prasaranadan peralatan
sesuai dengan jenis kemampuanPelayanan Medik
Radioterapi/Pelayanan MedikSpesialistik Onkologi Radiasi
yang diusulkan
3. Dokumen profil penyelenggaraan Pelayanan Medik Onkologi
Radiasi di rumah sakit
4. Dokumen surat perjanjian kerjasama rumah sakit dengan pihak
penyedia/vendor/importir mengenai re-export/pengelolaan
limbah radioaktif, jika Pelayanan Medik Radioterapi
menggunakan bahan radiotaktif berupa radioisotope
5. Dokumen daftar SDM
6. Dokumen daftar sarana, prasarana, dan peralatan.
Sarana
1. Bangunan
2. Prasarana
3. Peralatan
Penilaian Kesesuaian dan
Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
54. PENYELENGGARAAN PELAYANAN DIALISIS
Ruang
Lingkup
Standar ini bertujuan
mengatur kegiatan
pelayanan penunjang
kesehatan berupa
pelayanan dialisis di
rumah sakit
Istilah dan
Definisi
Sesuai ketentuan
PUU
Persyaratan Umum
Persyaratan Umum
1. Dokumen Perizinan Berusaha Rumah
Sakit.
2. Dokumen surat pernyataan
melakukan pelaporan/registrasi
pelayanan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam setahun
3. Durasi pemenuhan persyaratan paling
lama 3 bulan
Persyaratan perubahan
1. Dokumen sertifikat standar
2. Dokumen surat pernyataan
penggantian lokasi pelayanan Dialisis,
yang ditandatangani oleh
kepala/direktur rumah sakit; dan/atau
3. Dokumen perubahan NIB.
Persyaratan Khusus atau Persyaratan
Teknis Produk, Proses, dan/atau jasa
1. Dokumen daftar SDM, sarana, prasarana, pelayanan,
peralatan, obat, dan struktur organisasi
2. Dokumen struktur organisasi
3. Pelayanan Dialisis meliputi HD dan Dialisis Peritoneal,
pelayanan Dialisis sebagaimana dimaksud diberikan
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri
Sarana
1. Lokasi
2. Sarana
3. Prasarana
4. Obat, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai
Kesesuaian dan Pengawasan
Penilaian:
1. Kementerian Kesehatan
2. Mekanisme dengan cara
verifikasi administrasi dan
verifikasi lapangan.
Pengawasan:
1. Kemenkes, Pemda Prov, Pemda Kab/Kota
2. Pengawasan terhadap pemenuhan standar & Kewajiban
3. Dilakukan scr rutin dan Insidental
4. Pengawasan rutin dilakukan melalui laporan penyelenggaraan pelayanan dan inspeksi
lapangan
5. Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat