Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tidak memiliki sel, berukuran sangat kecil, hanya memiliki satu jenis asam nukleat, berbentuk bervariasi, terdiri atas kapsid dan asam nukleat, hanya dapat berkembang biak di sel hidup, dan tidak dapat membelah diri. Virus menginfeksi sel inang untuk bereproduksi melalui siklus litik atau lisogenik. Virus dapat menyebabkan berbagai penyak
2. KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BATARI WAHYU PANGESTI
A’LA NAPRILIA
RIZKI NUR HIDAYAT
RAZAN LANTANG RAHARDJO
AJENG SIYVA INDRA PUTRI
GIFARI ALBIYANTO
X IPA – D
SMAN 105 JAKARTA TIMUR
3. Ciri-Ciri Virus
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari
bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1
mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya
diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya
dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat
(RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan
bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval
, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan
berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan
"ekor" silindris.
4. 5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung
atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut
kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup
lainnya.
Seperti
sel
hidup
pada
bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada
manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan
sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
5. Struktur Tubuh Virus
• Virus merupakan organisme subselular yang
karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat
disaring dengan penyaring bakteri.
6. • Partikel virus mengandung DNA atau RNA
yang dapat berbentuk untai tunggal atau
ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan
dan manusia berupa DNA, dan pada virus
tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang
beruntai tunggal.
• Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan
protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri
atas protein yang disandikan oleh genom
virus.
7. • Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya
disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan
genom virus.
• Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
• Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini
disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid
ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari
sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus
melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini
berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke
sel inang pada awal infeksi.
8. • Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara
keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam
nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi
dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk
simetri ikosahedral.
• Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk
kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu
sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B
memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk
membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan
lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung
terlibat dalam penginfeksian sel.
9. • Partikel lengkap virus disebut virion. Virion
berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid
bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
11. Reproduksi Virus
• Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup.
Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel
tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut
proliferasi atau replikasi.
• Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua
macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus
akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan
reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel
bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus
pun ikut membelah.
• Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun
pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada
bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.
14. Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik
Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada
kromosom bakteri
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
• Terikat pada kromosom bakteri
15. peranan virus dalam kehidupan
manusia
Bakteri yang mengandung profage, bermanfaat:
• untuk pengobatan berbagai macam penyakit.
• untuk membuat interferon dari virus melalui rekayasa
genetika.
• untuk membuat vaksin (vaksin = mikroorganisme yang
dilemahkan atau dimatikan, sehingga sifat patogenitasnya
hilang, tetapi sifat antigenitas (antibodi)-nya tetap.
• untuk pembuatan peta kromosom.
16. Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
1. Penyakit yang disebabkan virus pada Manusia
• Influenza (saluran pernafasan atas)
• Hepatitis B (Hati)
• Ebola (sel imunitas)
• Cacar/Measles Virus (kulit)
• Herpes (sel syaraf pada selaput mucus)
• Gondong/Mumps Virus (kelenjar ludah)
• Polio (Sistem Syaraf pusat)
• HIV/AIDS (Limfosit/Sistem Imunitas)
• Kanker leher rahim
17. Penyakit yang disebabkan virus pada
hewan
• Rabies/Rhabdovirus (anjing gila, sebagian
menyerang kucing)
• Rous Sarcoma virus/RSV dan Bovine
Papillomavirus (tumor pada ayam dan hewan
lainnya)
• New Castle Desease (tatelo pada ayam)
• Penyakit mulut dan kuku (menyerang ternak)
18. Penyakit yang disebabkan virus pada
tumbuhan
• Tobacco Mozaic Virus/TMV (bercak kuning
pada daun tembakau)
• Tungru (menyerang padi)
• Citrus Leprosies Virus/CLV (menyerang
tanaman jeruk)
• Citrus Vein Phloem Degeneration (menyerang
pembuluh ploem pada tanaman jeruk)
20. • Wabah Virus MERS (Middle Earth Respiratory
Syndrome) di Saudi Arabia (2013)
• Flu Singapura di Jakarta (2012)
• Flu Babi (H1N1) (2012/2013)
• Flu Burung (H5N1) di China (2013)
• Wabah Virus Ebola di Afrika (2012)
• Wabah Virus Hepatitis di Depok (2011)
21. • Dengan Mengikuti beberapa penyuluhan
tentang bahaya HIV/AIDS
• Hindari seks bebas
• Tidak mencoba memakai Jarum suntik
Narkoba