SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Telekomunikasi Internet dan Teknologi Nirkabe...
Profil Pemanfaatan Teknologi Informasi Kabupaten Wonosobo 2011
1. PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
KABUPATEN WONOSOBO 2011
A. EXECUTIVE SUMMARY
Kabupaten Wonosobo telah merintis pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) sebagai salah upaya
reformasi birokrasi menuju Good Corporate Governance. Pemanfaatan TI telah dimulai sejak
tahun 2006, dengan pembangunan Wide Area Network ke seluruh Kecamatan, kemudian pada
akhir tahun 2008 telah dibangun Data Center sebagai sentralisasi aktifitas TI di Kabupaten
Wonosobo.
Kabupaten Wonosobo, menggunakan filosofi Open Source dalam pengembangan Teknologi
Informasinya. Beberapa software aplikasi pemerintahan (e-Gov) dibangun dengan lisensi Open
Source, sehingga diharapkan software tersebut bisa dimanfaatkan secara luas oleh Pemda di
seluruh Indonesia. Software ini pun dijalankan diatas platform Open Source.
B. KONDISI AKTUAL
1. Infrastruktur
a. Wide Area Network : 30 Tower dengan 1300 meter total ketinggian, 30 Link Point-to-Point,
dengan rata-rata throughput 10 Mbps
b. Data Center : 5 Server berbasis Linux Ubuntu, 1 Server berbasis Windows 2003 Server
2. Software Berlisensi Open Source
a. Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
b. Kabupaten Road Management System (KRMS)
c. Sistem Informasi Data Kemiskinan Penduduk
d. Sistem Informasi Manajemen Pasar
e. Sistem Informasi Pemberdayaan Perempuan
3. Software Berlisensi Proprietary
a. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (program Depdagri)
b. Sistem Informasi Keuangan Daerah
4. Sumber Daya Manusia
Kabupaten Wonosobo telah memiliki team IT internal Pemkab yang didampingi oleh konsultan
ahli
2. C. RENCANA PENGEMBANGAN TI KABUPATEN WONOSOBO:
1. Pengembangan Software Pemerintahan (e-Gov) yang berlisensi dan berplatform Open Source.
2. Penyusunan Perda Open Source
3. Riset dan Pemanfaatan Jaringan Mesh (Ad-Hoc)
4. Riset dan Pengembangan Digital Village
I. INFRASTRUKTUR
A. Wide Area Network (Kondisi Existing)
Sebagai kabupaten kecil, infrastruktur telekomunikasi dan informasi di Kabupaten Wonosobo yang
tersedia baik oleh Pemkab ataupun Operator Telekomunikasi sangat terbatas, sehingga pada
tahun 2006 Kabupaten Wonosobo berinisiatif membangun jaringan WAN sendiri.
Beberapa kemungkinan topologi dan teknologi jaringan WAN telah dikaji, dan sebagai opsi yang
terbaik dipilih teknologi jaringan :
Wireless LAN IEEE 802.11a/b/g
Point-To-Point
- Semua menggunakan Antenna Grid, memaksimalkan bandwidth, mengurangi
interferensi
Topologi Semi Mesh
- Redundancy, Reability
Menggunakan Wireless Router berbasis Linux (Mikrotik Routerboard)
- Routing Protocol : OSPF
- Routerboard mendukung Topologi Tree, satu board bisa dipasang banyak Wireless
Interface
- Memudahkan untuk upgrade kapasitas bandwidth, khususnya untuk backbone
3. Gambar Topologi Jaringan diatas Peta DEM-90 NASA SRTM
Topografi yang sangat sulit, dengan kontur yang sangat beragam (ketingian lokasi bervariasi dari
450m hingga 1500m) , tidak menjadikan halangan berarti bagi pembangunan WAN di Kabupaten
Wonosobo. Hal ini dikarenakan Pemkab Wonosobo dibantu oleh konsultan ahli telah melakukan
perencanaan dengan sangat matang, diantaranya:
Menggunakan peta 3-Dimensi DEM untuk Kabupaten Wonosobo dari satelit NASA SRTM
(Shuttle Radar Topographic Mission)
Koordinat diukur dengan menggunakan GPS
Simulasi Line-Of-Sight (LOS) dan Fresnel Zone 1 Clearance menggunakan software khusus
dengan memanfaatkan peta DEM dan data GPS.
Saat ini ada 30 Tower yang berdiri, total ketinggian sekitar 1300 meter, tower terendah 20 meter,
dan tower tertinggi 70 meter. Jumlah total link Point-to-point 30 buah, dengan throughput jaringan
rata-rata sekitar 10 Mbps/link.
Pada April 2009 ini, dilakukan upgrade dan penambahan titik lokasi, sehingga seluruh 15 kantor
kecamatan, dan 19 Puskesmas (dari 22 Puskesmas), diharapkan sudah online dengan kecepatan
tinggi.
Pemanfaatan infrastruktur WAN hingga saat ini:
1. Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) sejak tahun 2006
2. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dimulai tahun 2009
3. Sistem komunikasi (VOIP)
a. Server H.323 : Alcatel Lucent. Client: 35 client.
b. Server SIP dan AIX2 : Linux-based Asterisk di IBM X3400.
c. Video conference: peer-to-peer
4. Internet Connection Sharing
5. Pengiriman Data (FTP)
4. B. Data Center (Kondisi Existing)
Pada akhir tahun 2008 Pemkab Wonosobo membangun Data Center sebagai sentral bagi aktivitas
teknologi informasi di Kabupaten Wonosobo.
Secara umum tujuan dibangunnya Data Center adalah:
1. Sentralisasi Data Kabupaten, yang memudahkan integrasi sistem dan data dari aplikasi e-
Gov yang berjalan di Kabupaten Wonosobo
2. Digital Library, pusat bagi perpustakaan digital, baik dalam bentuk web, ebook, video
3. Sentral Komunikasi dalam bentuk suara maupun video, baik untuk VoIP, Video Conference,
Digital Audio dan Video Streaming, sekaligus untuk menghemat biaya komunikasi
4. Technical Support/Call Center bagi seluruh Client yang tersambung dalam jaringan WAN
5. Sentralisasi Network Management
6. Training Center, tempat pelatihan dan workshop dari berbagai level kegiatan, baik pemula
maupun yang tingkat lanjut
7. Optimalisasi SDM bidang IT di Wonosobo yang masih terbatas, sehingga dengan sedikit
Network dan System Administrator, bisa mengelola hingga ke daerah pelosok melalui WAN
Saat ini Data Center Kabupaten Wonosobo telah memiliki 6 (enam) buah server, yang didukung
oleh Gigabit LAN serta berbagai perangkat konektivitas Internet (DSL, HSDPA) dan keamanan
(firewall). Semua perangkat ini tertata rapi dalam konsep seperti Data Center pada umumnya.
Lima buah server menggunakan Ubuntu 8.10 server, sebagai salah satu upaya memanfaatkan
dan memasyarakatkan Open Source Software.
Beberapa fungsi yang sudah dijalankan di Data Center:
1. Server Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan
a. Sistem Informasi Manajemen Pasar
b. Sistem Informasi Data Kemiskinan
c. Sistem Informasi Pemberdayaan Perempuan
d. Dalam proses migrasi:
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Kabupaten Road Management System (KRMS)
2. Server VoIP untuk melayani seluruh VoIP client Kabupaten Wonosobo, baik yang berupa IP
Phone ataupun Softphone:
a. Server H.323 : 35 client, berbasis Server Alcatel-Lucent
b. Server SIP dan IAX2 : ditargetkan hingga 200 client pada akhir 2009, berbasis Linux-based
Asterisk
3. Repository
a. Linux Distribution Repository/Mirror bagi Internal Wonosobo (saat ini baru distribusi Ubuntu
yang di-mirror), sehingga membantu pemasyarakatan penggunaan Linux sebagai Open
Source Sofware (OSS).
5. b. Ebooks, ensiklopedia, video, dari berbagai topik, pendidikan, IT, pertanian, bahasa, dll.
4. Webserver, Blogserver, Forumserver berbasis Linux Apache MySQL PHP Perl (LAMP),
wordpress, joomla, SMF, yang semuanya merupakan aplikasi Open Source Software.
5. Radio Streaming Server dan Flash Media Server (Red 5)
II. OPEN SOURCE SOFTWARE UNTUK APLIKASI E-GOV
Kabupaten Wonosobo menyadari bahwa sistem Open Source merupakan sistem terbaik untuk
membangun teknologi dan sistem informasinya. Open Source memungkinkan Pemkab sebagai
pengguna untuk mengakses software hingga ke source code-nya, sehingga memiliki kebebasan yang
tidak terhingga untuk mengembangkan, memodifikasi aplikasi yang dibangun.
Beberapa pengalaman dari banyak daerah menunjukkan, Pemerintah Daerah dirugikan oleh
pengembang software (software developer) karena tidak diberi source code untuk aplikasi yang
dibangun di kabupaten tersebut. Ketika banyak peraturan yang diubah baik oleh Pemerintah Pusat,
atau Pemerintah Daerah, maka dibutuhkan modifikasi terhadap source code tersebut. Ketergantungan
bisa menyebabkan mahalnya biaya yang harus ditanggung oleh Pemkab. Dan pada kondisi ekstrem,
ketika perusahaan pengembang software tutup, maka tak heran banyak Pemkab yang harus
membuang software yang sudah menghabiskan puluhan atau ratusan juta rupiah, dan harus memulai
membangun software baru, atau mencoba software dari developer lainnya, yang belum tentu berhasil.
Sehingga banyak uang negara yang terbuang sia-sia.
Sejak tahun 2006, Kabupaten Wonosobo mempelopori penggunaan lisensi Open Source untuk
aplikasi yang dibangun dalam Kabupaten Wonosobo. Hal ini dimulai ketika pembangunan software
Sistem Informasi Kesehatan Daerah, dimana Kabupaten Wonosobo dalam hal ini melalui Dinas
Kesehatan, mewajibkan software developer untuk menggunakan lisensi Open Source LGPL (Lesses
GNU Public License).
Filosofi dasarnya adalah software yang dibuat oleh suatu daerah, menggunakan uang negara,
dan seharusnya bisa dimanfaatkan oleh daerah lain. Jika daerah lain hendak memanfaatkan, maka
daerah lain tinggal membiayai untuk biaya penambahan dan kustomisasi fungsi, serta biaya pelatihan,
tidak perlu lagi membangun dari awal. Dan ketika software ini dikembangkan oleh daerah lain, maka
daerah asal software ini dibuat, akan mendapatkan manfaatnya, karena daerah asal ini akan
mendapatkan source code yang telah dikembangkan oleh pihak lain.
Lisensi Open Source ini tidak hanya untuk aplikasinya, melainkan juga platform yang dipakai.
Sehingga saat ini umumnya software Sistem Informasi yang dibangun di Kabupaten Wonosobo,
menggunakan platform Apache-MySQL-PHP-Perl.
Kabupaten Wonosobo untuk saat ini lebih memprioritaskan penggunakan software Open
Source dari sisi aplikasi sistem informasi, termasuk servernya, dan untuk sistem operasi dan aplikasi
Desktop masih bertahap, mengingat belum banyaknya SDM yang mahir dalam bidang TI di Kabupaten
Wonosobo. Namun pemasyarakatan penggunaaan OSS, misalnya OS Linux dan aplikasinya, pun terus
digulirkan, didukung dengan Data Center sebagai repository-nya.
Hingga tahun 2009 ini, sudah ada beberapa aplikasi yang dibangun dengan lisensi Open Source:
1. Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA), bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat UGM
2. Kabupaten Road Management System (KRMS)
3. Sistem Informasi Data Kemiskinan Penduduk
6. 4. Sistem Informasi Manajemen Pasar
5. Sistem Informasi Pemberdayaan Perempuan
III. PROPOSAL KEPADA PEMERINTAH PUSAT
Dengan berbagai kondisi yang sudah ada di Kabupaten Wonosobo, maka Pemkab Wonosobo
bertekad akan terus memajukan pemasyarakatan teknologi informasi sebagai upaya untuk
pembentukan Good Corporate Governance.
Dalam hal ini, Pemkab Wonosobo memohon bantuan dari Pemerintah Pusat untuk
melanjutkan program TI dalam bidang berikut ini:
1. Pengembangan Aplikasi Pemerintahan (e-Gov) yang berlisensi dan berplatform Open
Source.
Beberapa aplikasi yang hendak dibangun dalam kerangka Open Source adalah:
a. Sistem Informasi Monografi Daerah
b. Sistem Informasi Keuangan Daerah (berbasis Permendagri 59/2007)
c. Sistem Pelayanan One Stop Service
d. Sistem Informasi Kepegawaian Daerah
e. Sistem Informasi Agribisnis
f. Sistem Informasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Penyusunan Perda Open Source
Kabupaten Wonosobo bermaksud untuk melegitimasi penggunaan aplikasi Open Source di
daerahnya, sekaligus sebagai motor bagi pengembangan Open Source Software di Indonesia. Perda
ini dimaksudkan, supaya uang negara yang diinvestasikan dalam bentuk software pemerintahan (e-
Gov), bisa dinikmati oleh daerah lain, dalam bentuk timbal balik, yaitu kelak Kabupaten Wonosobo (dan
daerah lainnya) bisa menikmati pengembangan software tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan terlindungi secara hukum, dan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan software tanpa harus terkunci oleh salah satu vendor.
3. Riset dan Pemanfaatan Jaringan Mesh (Ad-Hoc)
Jaringan Mesh Network berbasis Wi-Fi adalah tipe jaringan yang sudah banyak digunakan
secara massif di berbagai kota besar dunia, seperti Berlin, London, Athena, Boston. Jaringan ini
menarik karena terdiri dari wireless router yang murah, dan menggunakan protokol routing dynamic
yang memungkinkan untuk self-healing, memperbaiki jaringan sendiri jika ada node yang mati.
Kabupaten Wonosobo bermaksud mengembangkan jaringan Mesh Network ini, menggunakan
protokol OLSR atau BATMAN, dengan wireless router bisa terpasang di tiang-tiang listrik, pertokoan,
perkantoran, sekolah, pasar.
Diharapkan jaringan Mesh Network ini bisa memperluas cakupan (coverage) jaringan tidak
hanya ke institusi pemerintah, namun juga ke masyarakat umum. Sehingga masyarakat umum bisa
mengakses secara lokal, content yang ada dalam Digital Library, dan masuk dalam jaringan
komunikasi VoIP yang disentralkan di Data Center.
7. 4. Riset dan Pengembangan Digital Village
Sebagai kabupaten yang memiliki banyak desa terpencil (remote village) dari kota, Kabupaten
Wonosobo, bermaksud membuat prototype infrastruktur dan sistem informasi bagi masyarakat di desa
terpencil.
Diharapkan dengan dibangunnya konektivitas ke beberapa desa terpencil, akan memberikan
kemudahan bagi masyarakat, untuk mengurus administrasi kependudukan, sekolah bisa terhubung ke
Digital Library Data Center, serta memperluas cakupan akses Internet di pedesaan.
TOPOLOGI WIDE AREA NETWORK WONOSOBO
8. SKEMA GLOBAL JARINGAN DATA CENTER
Jaringan SIMPUS
Kabel S/FTP Cat 5E
Tower Bapeda
Switch Cadangan
LAN Data Center
LAN Bapeda
Switch Utama Firewall Type 2
Jaringan Gigabit Ethernet
Cable Cat6/Cat6E
HOTSPOT
INTERNET
Firewall Type 1 Modem HSDPA
Load Balancing
INTERNET
Modem DSL
Skema Virtual Local Area Network
(VLAN)
VLAN Bapeda
VLAN Ruang Server VLAN Ruang Training
VLAN Ruang Admin
9. Skema Wide Area Network (WAN) Router Kec Wonosobo
Wonosobo
nt
poi
ulti
kM
Lin
Link Point to Point
Router Baru Router Existing
(1) Omni Directional
(2) Directional ke BPKD
Router Existing
Ditambah Omnidirectional
Tower Bapeda Tower DKKS
Jaringan SIMPUS
Router DPU
Link Point to Point Router Kec Selomerto
Tower Kec Selomerto
Tower DPU
10. LOKASI TITIK WIDE AREA NETWORK KABUPATEN WONOSOBO
Lat/Lon
Grid hddd.ddddd°
Datum WGS 84
Source GPS VISTA ETREX-C
Name Latitude Longitude Altitude (meter)
DKKS S 7.37347 E 109.90008 756
KANTOR KECAMATAN GARUNG S 7.29397 E 109.92272 1045
KANTOR KECAMATAN KEJAJAR S 7.2473 E 109.95283 1455
KANTOR KECAMATAN KERTEK S 7.38743 E 109.96623 896
KANTOR KECAMATAN KALIBAWANG S 7.50197 E 109.93143 624
KANTOR KECAMATAN KALIKAJAR S 7.4133 E 109.97045 845
KANTOR KECAMATAN KALIWIRO (BARU) S 7.47077 E 109.84632 497
KANTOR KECAMATAN KEPIL S 7.51759 E 110.00339 555
KANTOR KECAMATAN LEKSONO S 7.41847 E 109.85622 513
KANTOR KECAMATAN MOJOTENGAH S 7.33127 E 109.90143 838
KANTOR KECAMATAN SUKOHARJO S 7.40877 E 109.79545 438
KANTOR KECAMATAN SELOMERTO S 7.41663 E 109.88608 615
KANTOR KECAMATAN SAPURAN S 7.46221 E 109.97856 750
KANTOR KECAMATAN WADASLINTANG S 7.54981 E 109.80898 292
KANTOR KECAMATAN WONOSOBO
(BARU) S 7.37647 E 109.90008 740
KANTOR KECAMATAN WATUMALANG S 7.32987 E 109.85893 936
PUSKESMAS GARUNG S 7.29801 E 109.91922 1005
PUSKESMAS KEPIL 1 S 7.51729 E 110.00352 553
PUSKESMAS KEPIL 2 S 7.50815 E 110.0348 606
PUSKESMAS KERTEK 1 S 7.3863 E 109.95888 856
PUSKESMAS KERTEK 2 S 7.34952 E 110.02055 1355
PUSKESMAS KEJAJAR 1 S 7.2484 E 109.95279 1448
PUSKESMAS KEJAJAR 2 S 7.2034 E 109.91128 2078
PUSKESMAS KALIBAWANG S 7.50539 E 109.92791 618
PUSKESMAS KALIKAJAR S 7.41726 E 109.97189 845
PUSKESMAS KALIWIRO S 7.45919 E 109.85678 490
PUSKESMAS LEKSONO S 7.41837 E 109.85612 516
11. PUSKESMAS MOJOTENGAH S 7.33121 E 109.902 833
PUSKESMAS SUKOHARJO 1 S 7.40792 E 109.79574 415
PUSKESMAS SUKOHARJO 2 S 7.36824 E 109.82897 826
PUSKESMAS SELOMERTO S 7.41468 E 109.88336 598
PUSKESMAS SAPURAN S 7.4657 E 109.97644 754
PUSKESMAS WADASLINTANG 1 S 7.55132 E 109.8111 275
PUSKESMAS WADASLINTANG 2 S 7.50517 E 109.82324 473
PUSKESMAS WONOSOBO 1 S 7.36156 E 109.91089 757
PUSKESMAS WONOSOBO 2 S 7.34004 E 109.9085 858
PUSKESMAS WATUMALANG S 7.33006 E 109.85913 930
SMP3 NGALIYAN S 7.50315 E 109.82275 491