What Technology?
Seperti yang sudah dibicarakan pada
pertemuan minggu lalu bahwa ada banyak
pendapat yang mengungkapkan pengertian
teknologi
David L. GOETCH
People tools, resources, to solve problems or to extend their
capabilities. Dengan demikian, teknologi dapat dipahami
sebagai “upaya” untuk mendapatkan suatu “produk” yang
dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan,
proses dan sumber dayaArnold Pacey
The application as scientific and other knowledge to
practical task by ordered systems, that involve people and
organization, living things and machines”. Dari definisi ini
jelas bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang
terlibat dalam perencanaannya. Oleh karena itu, teknologi
tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial,
ekonomi dan juga politik
Rias Van Wyk
Technology is a ‘set of means ‘created by people to facilitate
human endeavor
technology Plan 2004-2005
Technology can be any tool, device, program, or system that
when applied to the educational environment will increase
productivity, creativity, and/or achievement of students,
faculty, and staff and will prepare them for new roles in
learning, living, and working”. Teknologi bisa mencakup,
tetapi tidak terbatas untuk komputer, televisi, VCR, dan
DVD, alat presentasi audio/visual, sistem satellite broadcast,
alat adaptive, infrastruktur networking, instruksional,
oprasional, dan program manajemen.
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya
adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya
teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim
ke penerima sehingga:
• lebih cepat
• lebih luas sebarannya
• lebih lama penyimpanannya
What Information Technology ?
Teknologi Informasi digunakan mengacu pada suatu
item yang bermacam-macam dan kemampuan yang
digunakan dalam pembuatan, penyimpanan, dan
penyebaran data serta informasi. Komponen
utamanya ada tiga, yaitu
1. komputer (computer)
2. komunikasi (communication)
3. keterampilan (know-how).
Perkembangan Teknologi Komputer
Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer
dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, kedunia
industri. Kemampuan menghitung yang sangat cepat
menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkanya
untuk keperluan pengolahan data. Pemakaian komputer dimasa
itu di tujukan untuk meningkatkan efisiensi karena memang
terbukti bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu,
menggunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan
biaya) dibanding dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM
untuk hal serupa.
Era Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi
telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi-nya”.
Awal tahun 1970-an, teknologi PC mulai diperkenalkan sebagai
alternatife pengganti minicomputer. Dengan seperangkat
komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang
menejer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang
telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hamper sama
dengan minicomputer bahkan mainframe).
Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya
proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era
komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi”
Devisi EDPperusahaan, di era kedua ini setiap individu organisasi
dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk
mengolah basisdata, spreadsheet, maupun end user computing.
Era Sistem Informasi
Teori yang paling banya dipelajari dan terapkan adalah teori
mengenai manajemen perubahan (change management).
Hampir semua kerangka teori manajemen perubahan
menekankan petingnya teknologi informasi sebagai salah satu
komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan
apabila ingin memenangkan persainga bisnis. Seperti pada
kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur
teknologi, pada era menajemen perubahan yang lebih
ditekankan adalah sistem informasi karena komputer dan
teknologi informasi merupakan komponen sistem tersebut.
Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang
menguasai infomasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di
dalam lingkungan makro.
Era Gobalisasi Informasi
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi.
Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antarnegara dalam hal flow of
information. Tidak ada Negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari
atau keluar Negara lain karena batasan antarnegara tidak kenal dalam dunia maya.
Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet, dan Ekstranet
semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat.
Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat lagi pada batasan fisik. Melalui dunia
maya, seseorang dapat mencari pelanggan diseluruh dunia yang terhubung dengan
jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di
cyberspace melalui transaksi elektronik dengan pembayan secara elektornik pula
(electronic payment).
Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi
teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang terjadi perubahan
kebutuhan sehingga harus diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan
dibangun. Dengan mencermati hal ini, jelas terlihat adanya kebutuhan baru akan
teknologi yang adaptif terhadap perubahan.
Dari keempat era di atas terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi
informasi yang muncul sejak digunakannya komputer dalam industri sehngga terkait
erat satu dengan yang lainnyapada saat ini. Memasuki babak informasi berarti
memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi.
Peranan Manusia dalam TI
Manusia merupakan salah satu komponen TI, tetapi peranannya yang sangat
penting dalam TI adalah:
1. Perkembangan TI tergantung pada kemampuan manusia yang terlihat
secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Produk TI hanya satu media. Penggunanya tergantung pada manusia
pemakainya.
3. Dibutuhkan iklim dan regulasi kebijakan yang mendukung mekanisme
TI, terutama di Negara berkembang seperti Indonesia.
4. Pengguna perlu memiliki kualitas, kemampuan dan kompetensi yang
tinggi.
5. Dibutuhkan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan
pengembangan SDM bidang TI untuk mengantisipasi perkembangan TI
yang sangat pesat
6. Dibutuhkan manajemen yang baik untuk mengelola implementasi TI.
7. Kelancaran implemntasi TI, selain tergantung pada strata pendidikan dan
practical training yang bersifat pengetahuan teknis, juga bergantung pada
pengetahuan mengenai privacy, ethics, computer crime, dan sebagainya.