SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
ELEKTROCARDIOGRAM (ECG)
Arifin Ali (11120002)
Beni Dian Putra (11220001)
• Elektrocardiogram (ECG) adalah suatu
gambaran dari potensial listrik yang dihasilkan
oleh aktifitas listrik otot jantung, rekaman ini
dapat dilihat dengan alat yang disebut
elektrokardiograf. Dengan meletakkan
elektrode dipermukaan tubuh pada tempat
yang sesuai, tegangan listrik yang dihasilkan
dapat direkam.
• Rekaman ECG digunakan oleh dokter ahli
untuk menentukan kondisi jantung dari
pasien. Fungsi dasar dari elektroda adalah
mendeteksi sinyal kelistrikan jantung. Fungsi
dari transducer adalah untuk mengkonversi
informasi biologis menjadi sinyal elektrik yang
dapat diukur. Transducer ini dipakai dengan
menggunakan interface jelly electrode-
electrolyte.
• Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu
sinyal yang dihasilkan oleh aktivitas listrik otot
jantung yang diambil dengan memasang
elektroda pada badan. Sinyal EKG direkam
menggunakan perangkat elektrokardiograf.
• Cara penggunaan EKG:
1.Pasien berbaring dengan bagian dada bebas
dari pakaian dan bahan-bahan logam yang
dipakai seperti cincin, jam tangan, ikat
pinggang, dsb; sebaiknya dibuka agar
tidak menggangu rekaman.
2.Oleskan cream atau jelly pada tempat dimana
akan dipasang elektroda untuk merungangi
resistensi.
3.Pasanglah keempat elektroda ekstremitas
pada kedua pergelangan tangan dan kedua
pergelangan kaki pada bagian medial.
Pasanglah elektroda tersebut dengan ketat.
4.Hubungkan kabel sadapan pada EKG dan
ujung-ujungnya dihubungkan pada EKG dan
ujung-ujungnya dihubungkan pada elektroda
yang sesuai.
• Sadapan dasar
Sebuah elektrode tambahan (biasanya hijau)
terdapat di EKG 4 dan 12 sadapan modern,
yang disebut sebagai sadapan dasar yang
menurut kesepakatan ditempatkan di kaki kiri,
meski secara teoretis dapat ditempatkan di
manapun pada tubuh. Dengan EKG 3 sadapan,
saat 1 dipol dipandang, sisanya menjadi
sadapan dasar bila tiada.
NEXT
Gelombang dan interval
Gambaran skematik EKG normal
Sebuah EKG yang khas melacak detak
jantung normal (atau siklus jantung) terdiri atas
1 gelombang P, 1 kompleks QRS dan 1
gelombang T. Sebuah gelombang U kecil
normalnya terlihat pada 50-75% di EKG.
Voltase garis dasar elektrokardiogram dikenal
sebagai garis isoelektrik. Khasnya, garis
isoelektrik diukur sebagai porsi pelacakan
menyusul gelombang T dan mendahului
gelombang P berikutnya.
NEXT 11 12 13 1514 16
• Gelombang P
• Selama depolarisasi atrium normal, vektor listrik
utama diarahkan dari nodus SA ke nodus AV, dan
menyebar dari atrium kanan ke atrium kiri. Vektor
ini berubah ke gelombang P di EKG, yang tegak
pada sadapan II, III, dan aVF (karena aktivitas
kelistrikan umum sedang menuju elektrode
positif di sadapan-sadapan itu), dan membalik di
sadapan aVR (karena vektor ini sedang berlalu
dari elektrode positif untuk sadapan itu). Sebuah
gelombang P harus tegak di sadapan II dan aVF
dan terbalik di sadapan aVR untuk menandakan
irama jantung sebagai Irama Sinus.
NEXT 11
• Interval PR
• Interval PR diukur dari awal gelombang P ke
awal kompleks QRS, yang biasanya panjangnya
120-200 ms. Pada pencatatan EKG, ini
berhubungan dengan 3-5 kotak kecil.
NEXT 12
Kompleks QRS
Kompleks QRS adalah struktur EKG yang
berhubungan dengan depolarisasi ventrikel.
Karena ventrikel mengandung lebih banyak
massa otot daripada atrium, kompleks QRS lebih
besar daripada gelombang P. Di samping itu,
karena sistem His/Purkinje mengkoordinasikan
depolarisasi ventrikel, kompleks QRS cenderung
memandang "tegak" daripada membundar
karena pertambahan kecepatan konduksi.
Kompleks QRS yang normal berdurasi 0,06-0.10
s (60-100 ms) yang ditunjukkan dengan 3 kotak
kecil atau kurang, namun setiap ketidaknormalan
konduksi bisa lebih panjang, dan menyebabkan
perluasan kompleks QRS.
NEXT 13
• Tak setiap kompleks QRS memuat gelombang Q,
gelombang R, dan gelombang S. Menurut aturan,
setiap kombinasi gelombang-gelombang itu
dapat disebut sebagai kompleks QRS. Namun,
penafsiran sesungguhnya pada EKG yang sulit
memerlukan penamaan yang pasti pada sejumlah
gelombang. Beberapa penulis menggunakan
huruf kecil dan besar, bergantung pada ukuran
relatif setiap gelombang. Sebagai contoh, sebuah
kompleks Rs akan menunjukkan defleksi positif,
sedangkan kompleks rS akan menunjukkan
defleksi negatif. Jika kedua kompleks itu dinamai
RS, takkan mungkin untuk menilai perbedaan ini
tanpa melihat EKG yang sesungguhnya.
NEXT 14
• Gelombang T
• Gelombang T menggambarkan repolarisasi (atau
kembalinya) ventrikel. Interval dari awal kompleks
QRS ke puncak gelombang T disebut sebagai
periode refraksi absolut. Separuh terakhir
gelombang T disebut sebagai periode refraksi
relatif (atau peride vulnerabel).
• Pada sebagian besar sadapan, gelombang T
positif. Namun, gelombang T negatif normal di
sadapan aVR. Sadapan V1 bisa memiliki
gelombang T yang positif, negatif, atau bifase. Di
samping itu, tidak umum untuk mendapatkan
gelombang T negatif terisolasi di sadapan III, aVL,
atau aVF.
NEXT 15
• Interval QT
• Interval QT diukur dari awal kompleks QRS ke akhir
gelombang T. Interval QT yang normal biasanya sekitar 0,40
s. Interval QT di samping yang terkoreksi penting dalam
diagnosis sindrom QT panjang dan sindrom QT pendek.
Interval QT beragam berdasarkan pada denyut jantung, dan
sejumlah faktor koreksi telah dikembangkan untuk
mengoreksi interval QT untuk denyut jantung.
• Cara yang paling umum digunakan untuk mengoreksi
interval QT untuk denyut pernah dirumuskan oleh Bazett
dan diterbitkan pada tahun 1920.Rumus Bazett adalah , di
mana QTc merupakan interval QT yang dikoreksi untuk
denyut, dan RR adalah interval dari bermulanya satu
kompleks QRS ke bermulanya kompleks QRS berikutnya,
diukur dalam detik. Namun, rumus ini cenderung tidak
akurat, dan terjadi kelebihan koreksi di denyut jantung
tinggi dan kurang dari koreksi di denyut jantung rendah.
NEXT 16
• Gelombang U
• Gelombang U tak selalu terlihat. Gelombang ini
khasnya kecil, dan menurut definisi, mengikuti
gelombang T. Gelombang U diperkirakan
menggambarkan repolarisasi otot papillaris atau
serabut Purkinje. Gelombang U yang menonjol
sering terlihat di hipokalemia, namun bisa ada di
hiperkalsemia, tirotoksikosis, atau pemajanan
terhadap digitalis, epinefrin, dan antiaritmia Kelas
1A dan 3, begitupun di sindrom QT panjang
bawaan dan di keadaan pendarahan intrakranial.
Sebuah gelombang U yang terbalik dapat
menggambarkan iskemia otot jantung atau
kelebihan muatan volume di ventrikel kiri.
NEXT
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (14)

Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
ekg in indonesian
ekg in indonesianekg in indonesian
ekg in indonesian
 
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
 
ekg-lengkap-ppt
 ekg-lengkap-ppt ekg-lengkap-ppt
ekg-lengkap-ppt
 
pengenalan-ekg-pati-ppt
pengenalan-ekg-pati-pptpengenalan-ekg-pati-ppt
pengenalan-ekg-pati-ppt
 
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-pptperekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
 
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.GMENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
 
Tehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekgTehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekg
 
Ekg dr anjang
Ekg dr anjangEkg dr anjang
Ekg dr anjang
 
14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG14 Konsep Dasar EKG
14 Konsep Dasar EKG
 
Ekg konsep dasar
Ekg konsep dasarEkg konsep dasar
Ekg konsep dasar
 
teknik-perekaman-ekg-ppt
teknik-perekaman-ekg-pptteknik-perekaman-ekg-ppt
teknik-perekaman-ekg-ppt
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 

Destacado

ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNGANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNGSulistia Rini
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Gobi Krrish
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Rizky Prawitasari
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)stikesby kebidanan
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungMiftahul ulum
 
3 sistem kardiovaskuler
3 sistem kardiovaskuler3 sistem kardiovaskuler
3 sistem kardiovaskulerpatrixbalik
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSuhaiza Shuib
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerPrastuti Waraharini
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...ellyannur asmar
 
Sistem Kardiovaskular
Sistem KardiovaskularSistem Kardiovaskular
Sistem Kardiovaskularimie
 

Destacado (16)

ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNGANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Makalah jantung
Makalah jantungMakalah jantung
Makalah jantung
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantung
 
3 sistem kardiovaskuler
3 sistem kardiovaskuler3 sistem kardiovaskuler
3 sistem kardiovaskuler
 
Sistem Kardiovaskular Jantung
Sistem Kardiovaskular JantungSistem Kardiovaskular Jantung
Sistem Kardiovaskular Jantung
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
 
Sistem Kardiovaskular
Sistem KardiovaskularSistem Kardiovaskular
Sistem Kardiovaskular
 

Similar a Elektrocardiogram (ecg) (20)

Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Uhuk 4
Uhuk 4Uhuk 4
Uhuk 4
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptxIsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
 
Ecg trouble
Ecg troubleEcg trouble
Ecg trouble
 
Uhuk 6
Uhuk 6Uhuk 6
Uhuk 6
 
Ekg dasar
Ekg dasarEkg dasar
Ekg dasar
 
EKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.pptEKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.ppt
 
Makalah titin
Makalah titinMakalah titin
Makalah titin
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Tutorial 1
Tutorial 1Tutorial 1
Tutorial 1
 
Ekg konsep dasar
Ekg konsep dasarEkg konsep dasar
Ekg konsep dasar
 
EKG Konsep Dasar
EKG Konsep DasarEKG Konsep Dasar
EKG Konsep Dasar
 
ECG (elektro Cardio graf)
ECG (elektro Cardio graf)ECG (elektro Cardio graf)
ECG (elektro Cardio graf)
 
Ecg berbasis arduino
Ecg berbasis arduinoEcg berbasis arduino
Ecg berbasis arduino
 
Ecg Portable
Ecg PortableEcg Portable
Ecg Portable
 

Elektrocardiogram (ecg)

  • 1. ELEKTROCARDIOGRAM (ECG) Arifin Ali (11120002) Beni Dian Putra (11220001)
  • 2. • Elektrocardiogram (ECG) adalah suatu gambaran dari potensial listrik yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung, rekaman ini dapat dilihat dengan alat yang disebut elektrokardiograf. Dengan meletakkan elektrode dipermukaan tubuh pada tempat yang sesuai, tegangan listrik yang dihasilkan dapat direkam.
  • 3. • Rekaman ECG digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kondisi jantung dari pasien. Fungsi dasar dari elektroda adalah mendeteksi sinyal kelistrikan jantung. Fungsi dari transducer adalah untuk mengkonversi informasi biologis menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur. Transducer ini dipakai dengan menggunakan interface jelly electrode- electrolyte.
  • 4. • Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktivitas listrik otot jantung yang diambil dengan memasang elektroda pada badan. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
  • 5.
  • 6. • Cara penggunaan EKG: 1.Pasien berbaring dengan bagian dada bebas dari pakaian dan bahan-bahan logam yang dipakai seperti cincin, jam tangan, ikat pinggang, dsb; sebaiknya dibuka agar tidak menggangu rekaman. 2.Oleskan cream atau jelly pada tempat dimana akan dipasang elektroda untuk merungangi resistensi.
  • 7. 3.Pasanglah keempat elektroda ekstremitas pada kedua pergelangan tangan dan kedua pergelangan kaki pada bagian medial. Pasanglah elektroda tersebut dengan ketat. 4.Hubungkan kabel sadapan pada EKG dan ujung-ujungnya dihubungkan pada EKG dan ujung-ujungnya dihubungkan pada elektroda yang sesuai.
  • 8.
  • 9. • Sadapan dasar Sebuah elektrode tambahan (biasanya hijau) terdapat di EKG 4 dan 12 sadapan modern, yang disebut sebagai sadapan dasar yang menurut kesepakatan ditempatkan di kaki kiri, meski secara teoretis dapat ditempatkan di manapun pada tubuh. Dengan EKG 3 sadapan, saat 1 dipol dipandang, sisanya menjadi sadapan dasar bila tiada. NEXT
  • 10. Gelombang dan interval Gambaran skematik EKG normal Sebuah EKG yang khas melacak detak jantung normal (atau siklus jantung) terdiri atas 1 gelombang P, 1 kompleks QRS dan 1 gelombang T. Sebuah gelombang U kecil normalnya terlihat pada 50-75% di EKG. Voltase garis dasar elektrokardiogram dikenal sebagai garis isoelektrik. Khasnya, garis isoelektrik diukur sebagai porsi pelacakan menyusul gelombang T dan mendahului gelombang P berikutnya. NEXT 11 12 13 1514 16
  • 11. • Gelombang P • Selama depolarisasi atrium normal, vektor listrik utama diarahkan dari nodus SA ke nodus AV, dan menyebar dari atrium kanan ke atrium kiri. Vektor ini berubah ke gelombang P di EKG, yang tegak pada sadapan II, III, dan aVF (karena aktivitas kelistrikan umum sedang menuju elektrode positif di sadapan-sadapan itu), dan membalik di sadapan aVR (karena vektor ini sedang berlalu dari elektrode positif untuk sadapan itu). Sebuah gelombang P harus tegak di sadapan II dan aVF dan terbalik di sadapan aVR untuk menandakan irama jantung sebagai Irama Sinus. NEXT 11
  • 12. • Interval PR • Interval PR diukur dari awal gelombang P ke awal kompleks QRS, yang biasanya panjangnya 120-200 ms. Pada pencatatan EKG, ini berhubungan dengan 3-5 kotak kecil. NEXT 12
  • 13. Kompleks QRS Kompleks QRS adalah struktur EKG yang berhubungan dengan depolarisasi ventrikel. Karena ventrikel mengandung lebih banyak massa otot daripada atrium, kompleks QRS lebih besar daripada gelombang P. Di samping itu, karena sistem His/Purkinje mengkoordinasikan depolarisasi ventrikel, kompleks QRS cenderung memandang "tegak" daripada membundar karena pertambahan kecepatan konduksi. Kompleks QRS yang normal berdurasi 0,06-0.10 s (60-100 ms) yang ditunjukkan dengan 3 kotak kecil atau kurang, namun setiap ketidaknormalan konduksi bisa lebih panjang, dan menyebabkan perluasan kompleks QRS. NEXT 13
  • 14. • Tak setiap kompleks QRS memuat gelombang Q, gelombang R, dan gelombang S. Menurut aturan, setiap kombinasi gelombang-gelombang itu dapat disebut sebagai kompleks QRS. Namun, penafsiran sesungguhnya pada EKG yang sulit memerlukan penamaan yang pasti pada sejumlah gelombang. Beberapa penulis menggunakan huruf kecil dan besar, bergantung pada ukuran relatif setiap gelombang. Sebagai contoh, sebuah kompleks Rs akan menunjukkan defleksi positif, sedangkan kompleks rS akan menunjukkan defleksi negatif. Jika kedua kompleks itu dinamai RS, takkan mungkin untuk menilai perbedaan ini tanpa melihat EKG yang sesungguhnya. NEXT 14
  • 15. • Gelombang T • Gelombang T menggambarkan repolarisasi (atau kembalinya) ventrikel. Interval dari awal kompleks QRS ke puncak gelombang T disebut sebagai periode refraksi absolut. Separuh terakhir gelombang T disebut sebagai periode refraksi relatif (atau peride vulnerabel). • Pada sebagian besar sadapan, gelombang T positif. Namun, gelombang T negatif normal di sadapan aVR. Sadapan V1 bisa memiliki gelombang T yang positif, negatif, atau bifase. Di samping itu, tidak umum untuk mendapatkan gelombang T negatif terisolasi di sadapan III, aVL, atau aVF. NEXT 15
  • 16. • Interval QT • Interval QT diukur dari awal kompleks QRS ke akhir gelombang T. Interval QT yang normal biasanya sekitar 0,40 s. Interval QT di samping yang terkoreksi penting dalam diagnosis sindrom QT panjang dan sindrom QT pendek. Interval QT beragam berdasarkan pada denyut jantung, dan sejumlah faktor koreksi telah dikembangkan untuk mengoreksi interval QT untuk denyut jantung. • Cara yang paling umum digunakan untuk mengoreksi interval QT untuk denyut pernah dirumuskan oleh Bazett dan diterbitkan pada tahun 1920.Rumus Bazett adalah , di mana QTc merupakan interval QT yang dikoreksi untuk denyut, dan RR adalah interval dari bermulanya satu kompleks QRS ke bermulanya kompleks QRS berikutnya, diukur dalam detik. Namun, rumus ini cenderung tidak akurat, dan terjadi kelebihan koreksi di denyut jantung tinggi dan kurang dari koreksi di denyut jantung rendah. NEXT 16
  • 17. • Gelombang U • Gelombang U tak selalu terlihat. Gelombang ini khasnya kecil, dan menurut definisi, mengikuti gelombang T. Gelombang U diperkirakan menggambarkan repolarisasi otot papillaris atau serabut Purkinje. Gelombang U yang menonjol sering terlihat di hipokalemia, namun bisa ada di hiperkalsemia, tirotoksikosis, atau pemajanan terhadap digitalis, epinefrin, dan antiaritmia Kelas 1A dan 3, begitupun di sindrom QT panjang bawaan dan di keadaan pendarahan intrakranial. Sebuah gelombang U yang terbalik dapat menggambarkan iskemia otot jantung atau kelebihan muatan volume di ventrikel kiri. NEXT