1. Selasa, 8 Maret
2011
Operations Management
KESEIMBANGAN
PASAR
William J. Stevenson
Oleh :
Wulan Ari Kristanti
(3225081861)
8th edition
Universitas Negeri Jakarta
2. Pengertian
Keseimbangan Pasar dengan Kasus 1 & 2 Macam Barang
Pengaruh Pajak-spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Pajak-Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Pertanyaan
Kasus
Universitas Negeri Jakarta
3. Path Diagram
P
Q
E
Pe
Qd
Q
0 Qe
Universitas Negeri Jakarta
4. KP 1 Macam Produk
Syarat untuk mencapai ini adalah jumlah produk yang
diminta oleh konsumen harus sama dengan jumlah
produk yang ditawarkan oleh produsen
Qd = Qs
atau harga produk yang diminta sama dengan produk
yang ditawarkan
Pd = Ps
Universitas Negeri Jakarta
5. KP 2 Macam Produk
Barang-barang semacam ini adalah barang-barang yg mempunyai
hubungan substitutif & barang-barang yg mempunyai hubungan
komplementer.
Fungsi permintaan akan masing-masing barang tersebut adalah:
Qdx = f (Px,Py )
Qdy = f (Py,Px)
Ket:
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Universitas Negeri Jakarta
6. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut naik.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang
dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas,
dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada
sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya
P = a +bQ
sesudah pajak ia akan menjadi :
P = a + bQ + t = (a+t)+bQ
Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi, cateris
paribus, titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi
lebih tinggi.
Universitas Negeri Jakarta
7. +
Pajak proporsional = pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan secara spesifik
(misalnya Rp. 3) per unit barang. Pajak ini menyebabkan kurva
penawaran memiliki lereng yang > daripada kurva penawaran
sebelum pajak.
Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ atau Q = - a/b + 1/b P
Jika dikenakan pajak proporsional t% dari harga jual pers. penawaran:
P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %
P – tP = a + bQ
(1 - t) P = a + bQ
P = a/(1 – t) + b/(1 – t) Q atau Q = - a/b + (1 – t)/b P
Universitas Negeri Jakarta
9. Lanjutan
Bagian subsidi yang dinikmati konsumen
sp = s - sk
Bagian subsidi yang diterima produsen
sp = s - sk
Bagian subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
S = Qe’ x s
Universitas Negeri Jakarta
10. Pertanyaan
Bagaimana pasar suatu macam barang dikatakan Jawab
berada dalam keseimbangan Pasar?
Apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Apa yang dimaksud dengan pajak proporsional? Jawab
Pajak proporsional adalah pajak yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan
secara spesifik ( misalnya 3 rupiah) per unit barang.
Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan
persamaan Q = 60 – 10P; dan penawaran barang
ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15. Buatlah
Jawab
a) skedul keseimbangan dan b) gambarkan kurva
keseimbangan permintaan dan penawaran barang
tersebut !
Universitas Negeri Jakarta
11. Jawab:
(a) Skedul;
P
Harga (P) 2 3 4
Jml Diminta 40 30 20
3
Jml Ditawarkan 25 30 35
(b) Keseimbangan secara matematis;
0 30 Q
Qs = Qd
5P + 15 = 60 – 10P 15P = 45
P = 3 ; Q = 30
Universitas Negeri Jakarta
12. KASUS I
Diketahui suatu produk ditunjukan fungsi permintaan P = 8 + Q
dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan
pajak sebesar Rp. 3,-/unit
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah pajak?
b. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produse?
c. Berapa besar jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah?
Penyelesaian
Universitas Negeri Jakarta
13. Penyelesaian Kasus
a) Penawaran sebelum pajak: P = 3 + 0,5 Q
Permintaan: P = 15 – Q Q = 15 – P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
Penawaran: P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2P
15 – P = -6 + 2P Q = 15 – P
21 = 3P = 15 – 7
P=7 =8
Jadi E sebelum pajak P =7 dab Q = 8
Penawaran sesudah pajak: P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Q = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaannya tetap :
P = 15 – Q Q = 15 – P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P 27 = 3P, P = 9
Q = 15 – P = 15 – 9 = 6
Jadi, sesudah pajak P’e = 9 dan Q’e = 6
Universitas Negeri Jakarta
14. Lanjutan Penyelesaian Kasus
b) Beban yang ditanggung Konsumen: tk = P’e – Pe
tk = 9 -7 = 2
Beban yang ditanggung Produsen: tp = t – tk
tp = 3 – 2 = 1
c) Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah
T = Q’e x t
T = 6 x 3 = 18
Universitas Negeri Jakarta
15. Daftar Pustaka:
Dumairy. Matematika Terapan untuk
Bisnis dan Ekonomi. 1999. BPFE.
Yogyakarta.
Kalangi. Josep. Matematika Ekonomi
dan Bisnis. 2002. Jakarta
Nababan. M. Pengantar Matematika
untuk Ekonomi dan Bisnis.Jakarta.
Universitas Negeri Jakarta