SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 3
Member of          since 1996




Jl Persada Raya No.1 Menteng Dalam Jakarta 12870
Phone/Fax : +62-21 – 82965
Email : biotani@rad.net.id




                                                               Jakarta, 19 Desember 2003


                   Usulan Kepada Komisi Konstitusi
           Hak atas Pangan Ke dalam UUD 1945


Perlunya Hak atas pangan

Kondisi Obyektif
    Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) terdiri dari kepulauan, besar dan
kecil. Secara historis seringkali disebut sebagai Nusantara. Ini menunjukan bahwa
bangsa Indonesia memiliki karakter bahari, dengan sederet sejarah perjalanan
sejarah bahwa bangsa Indonesia adalah pelaut dan juga nelayan yang mengarungi
laut antara pulau dan juga antara samudra. Namun demikian NKRI memiliki identitas
pula sebagai negara agraris tropis yang kesohor di dunia, dengan sumberdaya alam
maupun sumberdaya plasma nutfah, dan digolongan pula ke dalam urutan puncak
kedua” mega-biodiversity” di dunia.
   Pada sisi lain, bangsa Indonesia dalam NKRI menduduki urutan keempat di dunia
dalam jumlah penduduknya. Bangsa Indonesia, yang terdiri dari beragam suku dan
budaya serta tradisi, khususnya dalam. pengadaan pangan tergolong relatif
beranekaragam          -   yang     sebagiannya    masih   tetap   dipertahankan   –    demi
keberlangsungan tradisi maupun juga demi keberlangsungan hidupnya (survival).



Kondisi subyektif
    Sejarah kontemporer bangsa Indonesia mencatat kenyataan, bahwa kekayaan
potensi sumberdaya bahari/ maritim, dan agraris carut-marut, atau boleh dikatakan




        PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
sebagai tragedi. Pertama, bangsa Indonesia dalam NKRI pernah tercatat selama
beberapa tahun sebagai pengimpor beras terbesar di dunia pada akhir 1970-an
hingga awal 1980-an, dan juga pada tahun 1998-1999. Ini fakta. Fakta ini sejajar
dengan era pengumpulan plasma nutfah tanaman padi bagi bank gen di IRRI
Filipina, dan hasilnya menunjukkan, bahwa hingga kini bangsa Indonesia (baca:
petani) adalah penyumbang benih padi terbesar ke dua di dunia setelah negara
India ke dalam bank gen padi-padian di IRRI.
  Fakta menunjukkan, bahwa dalam tiga dekade terakhir ini politik pangan berharga
murah (food price policy) hanya mengutamakan kepada kalangan kota (konsumen
kota) demi stabilitas politik pembangunan, namun telah memiskinkan rasa solidaritas
kepada produsen padi yang berskala gurem. Nilai tukar petani tidak pernah
memadai terhadap harga-harga/ ongkos kebutuhan primernya (biaya pendidikan
menengah ke atas), tetapi sekaligus juga didorong dengan munculnya impian-impian
ke dunia konsumtif.
  Fakta menunjukkan betapa pengadaan pangan nasional telah menjadi kasir atau
mesin      uang   politik,   maupun   juga   demi   kepentingan   segolongan   dalam
mempertahankan kekuasaan politik, dan “penimbunan” kekayaan, yang ironisnya
tidak cukup memadai penyelesaian dalam penegakkan hukumnya. Pada sisi lain,
produsen padi berskala gurem, sekali lagi tidak cukup menikmati curahan
keringatnya pada tahun yang kesohor sebagai tanah tersubur di dunia (Jawadwipa),
dan juga sumbangan plasma nutfah padinya bagi kemanusiaan, ketika beras dijual
di pasar maupun warung-warung. Politik harga beras murah berlanjut dengan
“mekanisme pasar” beras.
   Fakta lainnya menunjukkan bahwa hingga kini para nelayan dan komunitasnya di
pulau-pulau kecik tidak cukup memiliki kemampuan dengan aman dan nyaman
untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perikanannya, yang pada gilirannya tidak
dapat mencukupi harapannya untuk dapat hidup memadai secara sejahtera.
  Fakta menunjukkan pulau bahwa komunitas pulau-pulau kecil merupakan
cerminan yang seterang-terangnya, betapa pangannya adalah vital, karena
bergantung kepada produksi padi dari pulau-pulau besar, atau juga beras impor, dan
berimplementer dengan pangan yang tanamannya dibudidayakan dari negara sub-
tropis.




          PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
Beberapa fakta dari contoh terbatas tersebut di atas menimbulkan ulasan yang
dapat dikatakan skenario pesimistis, bahwa bangsa Indonesia di masa depan akan
berubah menjadi bangsa yang pengimpor pangan dari negara lain, sedangkan
sumbangan para petani gurem - yang dikatakan karena involusi pertanian terbesar
kedua di dunia lebih banyak dimanfaatkan - demi kemanusiaan tetapi juga semakin
kuatnya kecendrungan monopolistis (melalui rejim patenting the life forms) – oleh
pihak-pihak lain. Devisa negara akan banyak tersedot untuk impor pangan, karena
penduduk desa semakin tidak bergariah menanam tanaman pangan, dan pada
gilirannya kekayaan plasma nutfah tanaman pangan akan semakin menyusut
sedangkan pada sisi lain upaya mengejar ketertinggalan dalam pemanfaatkan
potensi laut tampaknya tidak cukup memadai. Karena negara lain pemanfaat
kekayaan laut NKRI pun semakin mencanggihkan akal dan peralatannya
mengeksploitasi kekayaan tersebut.
  Ringkasnya, skenario pesimistis bangsa Indonesia akan masuk ke dalam
imported food trap. Dan itu bukan cita-cita bangsa Indonesia..!


Usulan
  Dengan dasar dua kondisi tersebut di muka, maka Biotani PAN Indonesia
bersama dengan komunitas pulau kecil, dan petani padi bangsa Indonesia,
memberikan usulan kepada komisi Konstitusi RI, agar memasukan hak atas pangan
ke dalam naskah akademi UUD 1945, dengan opsi:
1. Dituliskan hak atas pangan secara jelas dalam suatu pasal yang terkait, atau.
2. Disusunkan ke dalam satu pasal, atau ayat tersendiri.


Demikian usulan kami,
Salam hormat kami,




Riza V. Tjahjadi
________________
Direktur Eksekutif




      PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Más contenido relacionado

Más de Biotani & Bahari Indonesia

Más de Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
 

Último

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Último (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Hak atas pangan ke dlm uud 1945

  • 1. Member of since 1996 Jl Persada Raya No.1 Menteng Dalam Jakarta 12870 Phone/Fax : +62-21 – 82965 Email : biotani@rad.net.id Jakarta, 19 Desember 2003 Usulan Kepada Komisi Konstitusi Hak atas Pangan Ke dalam UUD 1945 Perlunya Hak atas pangan Kondisi Obyektif Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) terdiri dari kepulauan, besar dan kecil. Secara historis seringkali disebut sebagai Nusantara. Ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter bahari, dengan sederet sejarah perjalanan sejarah bahwa bangsa Indonesia adalah pelaut dan juga nelayan yang mengarungi laut antara pulau dan juga antara samudra. Namun demikian NKRI memiliki identitas pula sebagai negara agraris tropis yang kesohor di dunia, dengan sumberdaya alam maupun sumberdaya plasma nutfah, dan digolongan pula ke dalam urutan puncak kedua” mega-biodiversity” di dunia. Pada sisi lain, bangsa Indonesia dalam NKRI menduduki urutan keempat di dunia dalam jumlah penduduknya. Bangsa Indonesia, yang terdiri dari beragam suku dan budaya serta tradisi, khususnya dalam. pengadaan pangan tergolong relatif beranekaragam - yang sebagiannya masih tetap dipertahankan – demi keberlangsungan tradisi maupun juga demi keberlangsungan hidupnya (survival). Kondisi subyektif Sejarah kontemporer bangsa Indonesia mencatat kenyataan, bahwa kekayaan potensi sumberdaya bahari/ maritim, dan agraris carut-marut, atau boleh dikatakan PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
  • 2. sebagai tragedi. Pertama, bangsa Indonesia dalam NKRI pernah tercatat selama beberapa tahun sebagai pengimpor beras terbesar di dunia pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an, dan juga pada tahun 1998-1999. Ini fakta. Fakta ini sejajar dengan era pengumpulan plasma nutfah tanaman padi bagi bank gen di IRRI Filipina, dan hasilnya menunjukkan, bahwa hingga kini bangsa Indonesia (baca: petani) adalah penyumbang benih padi terbesar ke dua di dunia setelah negara India ke dalam bank gen padi-padian di IRRI. Fakta menunjukkan, bahwa dalam tiga dekade terakhir ini politik pangan berharga murah (food price policy) hanya mengutamakan kepada kalangan kota (konsumen kota) demi stabilitas politik pembangunan, namun telah memiskinkan rasa solidaritas kepada produsen padi yang berskala gurem. Nilai tukar petani tidak pernah memadai terhadap harga-harga/ ongkos kebutuhan primernya (biaya pendidikan menengah ke atas), tetapi sekaligus juga didorong dengan munculnya impian-impian ke dunia konsumtif. Fakta menunjukkan betapa pengadaan pangan nasional telah menjadi kasir atau mesin uang politik, maupun juga demi kepentingan segolongan dalam mempertahankan kekuasaan politik, dan “penimbunan” kekayaan, yang ironisnya tidak cukup memadai penyelesaian dalam penegakkan hukumnya. Pada sisi lain, produsen padi berskala gurem, sekali lagi tidak cukup menikmati curahan keringatnya pada tahun yang kesohor sebagai tanah tersubur di dunia (Jawadwipa), dan juga sumbangan plasma nutfah padinya bagi kemanusiaan, ketika beras dijual di pasar maupun warung-warung. Politik harga beras murah berlanjut dengan “mekanisme pasar” beras. Fakta lainnya menunjukkan bahwa hingga kini para nelayan dan komunitasnya di pulau-pulau kecik tidak cukup memiliki kemampuan dengan aman dan nyaman untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perikanannya, yang pada gilirannya tidak dapat mencukupi harapannya untuk dapat hidup memadai secara sejahtera. Fakta menunjukkan pulau bahwa komunitas pulau-pulau kecil merupakan cerminan yang seterang-terangnya, betapa pangannya adalah vital, karena bergantung kepada produksi padi dari pulau-pulau besar, atau juga beras impor, dan berimplementer dengan pangan yang tanamannya dibudidayakan dari negara sub- tropis. PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
  • 3. Beberapa fakta dari contoh terbatas tersebut di atas menimbulkan ulasan yang dapat dikatakan skenario pesimistis, bahwa bangsa Indonesia di masa depan akan berubah menjadi bangsa yang pengimpor pangan dari negara lain, sedangkan sumbangan para petani gurem - yang dikatakan karena involusi pertanian terbesar kedua di dunia lebih banyak dimanfaatkan - demi kemanusiaan tetapi juga semakin kuatnya kecendrungan monopolistis (melalui rejim patenting the life forms) – oleh pihak-pihak lain. Devisa negara akan banyak tersedot untuk impor pangan, karena penduduk desa semakin tidak bergariah menanam tanaman pangan, dan pada gilirannya kekayaan plasma nutfah tanaman pangan akan semakin menyusut sedangkan pada sisi lain upaya mengejar ketertinggalan dalam pemanfaatkan potensi laut tampaknya tidak cukup memadai. Karena negara lain pemanfaat kekayaan laut NKRI pun semakin mencanggihkan akal dan peralatannya mengeksploitasi kekayaan tersebut. Ringkasnya, skenario pesimistis bangsa Indonesia akan masuk ke dalam imported food trap. Dan itu bukan cita-cita bangsa Indonesia..! Usulan Dengan dasar dua kondisi tersebut di muka, maka Biotani PAN Indonesia bersama dengan komunitas pulau kecil, dan petani padi bangsa Indonesia, memberikan usulan kepada komisi Konstitusi RI, agar memasukan hak atas pangan ke dalam naskah akademi UUD 1945, dengan opsi: 1. Dituliskan hak atas pangan secara jelas dalam suatu pasal yang terkait, atau. 2. Disusunkan ke dalam satu pasal, atau ayat tersendiri. Demikian usulan kami, Salam hormat kami, Riza V. Tjahjadi ________________ Direktur Eksekutif PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com