SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Descargar para leer sin conexión
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2014, merupakan tahun akhir dari operasional strategi pembangunan
pertanian dalam kurun waktu lima tahunan (2010-2014). Sebagai institusi pusat yang
berada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan yang
menjadi ujung tombak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian
(Balitbangtan), berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan
teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Hal ini terkait dengan Visi Pembangunan
Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul
Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian
Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Kementerian
Pertanian juga sudah menetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada
berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2).
Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan
ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang
ditempuh, difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang dikenal dengan TUJUH
GEMA REVITALISASI, yaitu: (1). Revitalisasi lahan; (2). Revitalisasi perbenihan; (3).
Revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4). Revitalisasi sumberdaya manusia; (5).
Revitalisasi pembiayaan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani dan (7).
Revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan
program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan
petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya
mendukung pencapaian ketahanan pangan memerlukan tindakan yang tepat dengan
menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin ketersediaannya
sampai ke pengguna. Pencapaian empat target sukses tersebut tidaklah mudah,
karena kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan
disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu
strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan
lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur,
(3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
2
permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, dan (6)
Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian juga antar sektor.
Sumatera Selatan dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang
surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang
tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan
pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian
teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk
pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam kurun waktu 2010-2014
telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan
database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial,
(2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang
dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan
penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi
dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi
hasil penelitian di luar Balitbangtan dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian
dengan resource sharing, (5). Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi
Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu diintegrasikan dengan program-
program pengembangan agribisnis yang diimplementasikan di daerah, (6).
Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7). Optimalisasi alur umpan balik
perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu pemantapan program
penelitian di tingkat Balit/BB).
Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan
pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan dalam wujud Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014, sesuai dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No: 239/IX/6/8/2003 Tanggal
25 Maret 2003 mengenai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana
setiap instansi pemerintah diharuskan membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja
berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP ini untuk
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
3
meningkatkan pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/3/2006,
BPTP Sumatera Selatan memiliki tugas pokok yaitu: melaksanakan pengkajian,
perakitan dan pengambangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan
dengan tugas pokoknya, BPTP Sumatera Selatan menjalankan fungsinya meliputi (a).
Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi (b). Pelaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi, (c). Pelaksanaan pengembangan teknologi dan
diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan (d). Menyiapkan
kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil
pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi (e). Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan (f). Pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut,
maka BPTP Sumatera Selatan menghasilkan paket teknologi pertanian siap pakai yang
dapat menjembatani tujuan pertanian yang ingin dicapai oleh Pemerintah (Daerah dan
Nasional) serta keinginan petani.
1.3. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Sumatera Selatan yang
merupakan unit kerja Eselon IIIa, berada di bawah lingkup Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara
struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, kepala Seksi
Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara fungsional dibantu oleh Tim Program dan
4 (empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri dari: (1). Kelji Sumberdaya, (2). Kelji
Budidaya, (3). Kelji Pasca Panen dan (4). Kelji Sosial Ekonomi. Tugas penelitian dan
pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan
bekerjasama. Di dalam Sie Kerjasama dan Pengkajian terdapat unsur penting yang
mendukung pelaksanaan pengkajian yaitu kebun percobaan, laboratorium dan
perpustakaan.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
4
Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Pengkajian bertugas dalam
penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan
pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya Kepala
Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan perumusan program
litkaji. Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung
oleh Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Sub Bag Tata Usaha.
1.4. Sarana dan Prasarana
Keberhasilan pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjang dengan
tersedianya sarana dan prasarana. Kantor BPTP Sumsel berada di atas lahan seluas
5.100 m2
. Di tanah ini berdiri beberapa gedung yang difungsikan untuk kegiatan
administrasi dan tenaga fungsional dengan luas lantai dasar 369,36 m2
, gedung
keuangan 178,22 m2
, gedung pelayanan teknis (laboratorium, perpustakaan) dengan
luas lantai dasar 470,69 m2
, luas garasi kendaraan 173,46 m2
, Pos Satpam 36,19 m2
,
gudang 78,59 m2
, menara air 14,34 m2
dan luas aula 648,65 m2
.
Kebun Percobaan Kayu Agung dengan luas lahan 26,6 ha, status tanahnya
adalah hak guna pakai. Berada di Desa Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan agroekosistem Lebak. Kebun ini dapat dijangkau
dengan mudah dari Palembang dengan kendaraan roda empat. Berada di tepi jalan
Trans Sumatera. Berdasarkan tipenya maka lahan lebak dalam 49,4%, lebak tengahan
19,4% dan lebak dangkal 31,2%. Kebun ini berada pada ketinggian 31 m di atas
permukaan laut. Penggunaan lahan untuk penelitian/pengkajian 15 ha, untuk produksi
benih sumber 2 ha, show windows teknologi 1 ha, kebun produksi dan model agribisnis
0,25 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,5 ha dan untuk media pendidikan/agro
widyawisata seluas 1 ha. Sedangkan lahan digunakan untuk gedung kantor dan
emplasement 2 ha, perumahan 1,6 ha dan jalan 0,2 ha.
Adapun Kebun Percobaan Karang Agung dengan luasnya 20 ha status tanahnya
adalah pinjaman. Berada di Desa Sukamulia Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Banyuasin. Untuk menjangkau kebun ini, setelah mengendarai kendaraan roda empat
dari Palembang kurang lebih 3,5 jam, maka dilanjutkan dengan menggunakan speed
boat selama 30 menit. Agroekosistem kebun ini pasang surut, bertipe luapan B/C yang
berada pada ketinggian 29 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahan untuk
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
5
penelitian/pengkajian seluas 0,5 ha, show windows teknologi 1,5 ha, kebun produksi
dan model agribisnis 5 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,25 ha. Lahan yang
digunakan untuk perkantoran dan emplasement seluas 0,5 ha, perumahan 0,5 ha dan
jalan 1,5 ha.
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, maka di lingkup BPTP Sumsel saat ini
terdapat 7 kendaraan dinas roda empat, sedangkan fasilitas lapangan terdiri dari alat
angkut bermotor roda tiga 4 unit, traktor tangan 4 unit, Transplanter 1 unit, perontok
gabah 2 unit, box dryer 2 unit dan ditunjang dengan beberapa fasilitas untuk
pengolahan benih.
1.5. Sumber Daya Manusia
Untuk menjalankan program dalam wujud beberapa kegiatan, BPTP Sumsel
memiliki sumber daya manusia sebanyak 81 orang, terdiri dari 47 orang laki-laki dan
34 orang perempuan. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 64 orang,
Kebun Percobaan Kayu Agung di Kabupaten OKI 11 orang dan Kebun Percobaan
Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 6 orang.
Ditinjau dari tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 2 orang yang
berpendidikan strata 3; 15 orang berpendidikan strata 2 dan 34 orang berpendidikan
strata 1. Pegawai yang berpendidikan Diploma (2-4) sebanyak 5 orang, Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas 20 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 orang dan yang
berpendidikan Sekolah Dasar 2 orang.
Bila dilihat dari fungsinya, maka SDM yang sudah memiliki jenjang fungsional
peneliti sebanyak 17 orang, penyuluh 10 orang, pustakawan 1 orang, tenaga teknisi 1
orang, didukung oleh calon peneliti 7 orang dan calon penyuluh 4 orang. Terdapat 43
orang staf yang terkategori dalam fungsional umum. Untuk meningkatkan kinerja
pelaksanaan kegiatan BPTP Sumsel, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan
SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang
yang lebih tinggi. Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk
meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan tinggi. Saat ini terdapat tiga orang
staf peneliti yang mengikuti pendidikan Strata 3 dan dua orang yang mengikuti
pendidikan Strata 2.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
6
1.6. Dukungan Anggaran
Anggaran BPTP Sumsel pada tahun 2014 menurun dibanding tahun 2013 lalu.
Pada tahun 2013 anggaran pada DIPA sebesar Rp 13.081.700.000,- yang terdiri dari
belanja pegawai Rp 5.108.777.000,- belanja barang Rp 6.531.723.000,- dan belanja
modal Rp 1.441.200.000,-. Sedangkan pada tahun 2014 ini anggaran DIPA sebesar Rp
11.208.483.000,- yang terdiri dari belanja pegawai Rp 5.025.038.000,- belanja barang
Rp 5.508.445.000,- dan belanja modal Rp 675.000.000,-
Seperti tahun sebelumnya, maka pada tahun 2014 ini BPTP Sumsel juga
memperoleh dana selain dari DIPA, yaitu dari Sustainable Management of Agricultural
Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar Rp 364.600.000,- dan
kegiatan kerjasama dengan International Rice Research Institute sebesar 17.000 US$
serta kerjasama dengan PT. Pinago Utama sebesar Rp 55.671.000,-
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
7
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi
Visi Balitbangtan merupakan bagian integral dari visi pertanian dan perdesaan
Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yang sama
mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi itu
diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran Balitbangtan untuk merealisasikan
tujuannya. Visi Balitbangtan bersifat futuristik yang sesuai dengan dinamika lingkungan
strategis dan harus mampu menjadi akselerator pembangunan pertanian perdesaan
dan menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian di masa depan.
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, dan di bawah koordinasi Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera Selatan juga
mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu juga, visi
BPTP Sumatera Selatan tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
dimana BPTP Sumsel berada, karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak
Balitbangtan dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian
spesifik lokasi di daerah.
Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan misi
Balitbangtan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, BPTP Sumatera Selatan
mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga pengkaji dan
alih teknologi bertaraf Internasional menghasilkan inovasi teknologi pertanian spesifik
lokasi yang berguna bagi masyarakat di Sumatera Selatan dalam menunjang
pembangunan pertanian dan peningkatan daya saing global”
Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi
yaitu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik
lokasi dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan.
2. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik
lokasi dalam upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian
petani di Sumsel menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan
berdaya saing global.
3. Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan
adopsinya oleh para pengguna.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
8
2.2. Tujuan dan Sasaran
2.2.1. Tujuan :
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai
tujuan yang sama dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian (BBP2TP), yaitu :
1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik
lokasi
3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
2.2.2. Sasaran :
1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan.
2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian.
3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian,
diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian).
4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian.
5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi
pertanian.
2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran
2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang
telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta
bedasarkan kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti
kebijakan sebagai berikut:
1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan pengembangan
berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada potensi sumberdaya
wilayah.
2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi
teknologi pertanian.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
9
3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk
memperluas jejaring kerjasama.
4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian.
5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi.
2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja
Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja
kegiatan yang dilakukan BPTP Sumsel adalah: masukan, keluaran, dan hasil. Masukan
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program
dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan
dalam kegiatan BPTP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau
peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan
dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Keluaran adalah
produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program.
Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP umumnya berupa program/rencana,
informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi
kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Balitbangtan, BPTP/PTP dan petani).
Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan
pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan
menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang
diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung dari tujuan yang ingin
dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP
umumnya dirasakan langsung oleh petani.
Program BPTP Sumsel dalam kurun waktu 2010 – 2014 adalah Penciptaan
Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan
Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. Untuk mengimplementasikan
mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama
dan indikator, yaitu :
1. Pengkajian inovasi dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian,
dengan indikator utama jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan
2. Percepatan penyampaian perkembangan informasi inovasi pertanian, dengan
indikator utamanya jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
10
3. Pendampingan Program Strategis mendukung empat sukses Kementerian
Pertanian, dengan indikator utamanya jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional.
4. Advokasi teknis dan kelembagaan serta kebijakan pembangunan pertanian
wilayah, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan mendukung
empat sukses kementerian pertanian.
5. Kerjasama pengkajian, pengembangan dan penelitian hasil Litbang, dengan
indikator utama jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan
pemanfaatan hasil litbang
6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian,
ketersediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis) dan
publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional.
7. Peningkatan kapasitas SDM, sarana dan prasarana pengkajian untuk
memfasilitasi penelitian, pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian
berkualitas dengan indikator utamanya : (1) Jumlah laporan pengelolaan
Satker, (2). Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (3). Jumlah produksi
benih, (4). Jumlah layanan perkantoran, (5). Jumlah pengadaan kendaraan
bermotor, (6). Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran, dan (7). Luasan
gedung dan bangunan yang direnovasi/dibangun.
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2014
Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja
Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2014, BPTP Sumsel telah
mengimplementasikan Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul
Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan Percepatan
Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan sasaran strategis dan target
indikator kinerjanya sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
11
Tabel 1. Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Tersedianya teknologi pertanian
unggulan spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi
(paket)
13
2. Meningkatnya penyebarluasan
teknologi (diseminasi)
pertanian
Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke pengguna
(paket)
10
Jumlah laporan pelaksanaan
kegiatan pendampingan inovasi
pertanian dan program strategis
nasional (laporan)
11
Jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses
kementerian pertanian
(rekomendasi)
1
3. Meningkatnya kerjasama
nasional dan internasional (di
bidang pengkajian, diseminasi,
dan pendayagunaan inovasi
pertanian)
Jumlah laporan kerjasama
pengkajian, pengembangan dan
pemanfaatan inovasi (laporan)
2
4. Meningkatnya sinergi
operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi
pertanian
Jumlah hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
(paket)
2
Jumlah juklak dan juknis (judul) 3
Jumlah publikasi ilmiah tingkat
nasional /internasional (nomor)
1
5. Meningkatnya manajemen
pengkajian dan pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah laporan pengelolaan Satker
(laporan)
11
Jumlah pengelolaan instalasi
pengkajian (laporan)
2
Jumlah produksi benih (ton) 51,48
Jumlah layanan perkantoran (bulan
layanan)
12
Jumlah pengadaan kendaraan
bermotor (unit)
1
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor
(unit)
4
Jumlah pemeliharaan gedung dan
bangunan (m2
)
250
Untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2014 anggaran pada
DIPA BPTP Sumsel sebesar Rp. 11.208.483.000,-
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
12
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dalam tahun 2014
menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut
selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang dicapai melalui
Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
3.1. Pengukuran Kinerja
Sampai dengan akhir tahun 2014, target yang ditetapkan sudah dicapai,
bahkan terdapat indikator kinerja realisasinya melebihi target seperti pada tabel berikut
Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Tersedianya teknologi
pertanian unggulan
spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket) 13 13 100
Meningkatnya
penyebarluasan
(diseminasi) teknologi
pertanian
Jumlah teknologi yang didiseminasikan
ke pengguna (paket)
10 11 100
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
pendampingan inovasi pertanian dan
program strategis nasional (laporan)
11 11 100
Jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses kementerian
pertanian (rekomendasi)
1 1 100
Meningkatnya
kerjasama nasional dan
internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi,
dan pendayagunaan
inovasi pertanian)
Jumlah laporan kerjasama pengkajian,
pengembangan dan pemanfaatan
inovasi (laporan)
2 2 100
Meningkatnya sinergi
operasional pengkajian
dan pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi
kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
(paket)
2 2 100
Jumlah juklak dan juknis (judul) 3 3 100
Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional
/internasional (nomor)
1 1 100
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
13
Lanjutan Tabel 2.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
manajemen
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah laporan pengeloaan Satker 11 11 100
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian 2 2 100
Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100
Jumlah layanan perkantoran (bulan
layanan)
12 12 100
Jumlah pengadaan kendaraan (unit) 1 1 100
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor
(unit)
4 4 100
Jumlah pemeliharaan gedung dan
bangunan (m2)
250 250 100
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 BPTP Sumsel diuraikan melalui
capaian kinerja setiap sasaran, yang menggambarkan realisasi yang dicapai dari target
yang sudah ditetapkan melalui indikator kinerjanya.
Sasaran 1: Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Untuk mencapai sasaran satu tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu
jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi spesifik lokasi 13 13 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014 telah tercapai.
Sasaran satu dicapai melalui 11 (sebelas) kegiatan yang menghasilkan 13 paket
teknologi sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
14
Tabel 3. Teknologi/Informasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Komponen teknologi/informasi
1. Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru
di lahan lebak untuk meningkatkan
produksi padi sawah
Teknologi pengelolaan sawah
bukaan baru
2. Kajian Peningkatan Produktivitas jagung
dan Kedelai pada Lahan Suboptimal
Teknologi budidaya jagung pada
lahan sub optimal
Teknologi budidaya kedelai pada
lahan sub optimal
3. Model Akselerasi Pembangunan Ramah
Lingkungan Lestari (m-AP2RL)
mendukung Peningkatan Produksi padi di
Sumsel
Model sistem dinamik program
percepatan pencapaian peningkatan
produksi padi secara ramah
lingkungan berkelanjutan
4. Kajian Penguatan Kelembagaan lokal
melalui pendekatan modal sosial dalam
Mendukung Pengembangan Kawasan
Hortikultura
Model penguatan kelembagaan lokal
mendukung pengembangan
kawasan hortikultura
5. Kajian Peningkatan Produktivitas Jamur
Tiram dengan Pemberian Nutrisi
Tambahan pada Media Tanam Jamur
Tiram
Teknologi budidaya jamur tiram
6. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Lokal di
Sumatera Selatan
Teknologi pengelolaan SDG duku di
Sumsel
Teknologi pengelolaan SDG durian
di Sumsel
7. Inventarisasi dan Kajian Perbaikan
Produktivitas Itik Pegagan dalam upaya
Pelestarian Plasma Nutfah Lokal
Teknologi perbibitan itik pegagan
8. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas
Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi
II (Tingkat semi detil) skala 1:50.000
Teknologi pemetaan
9. Pendampingan Budidaya Kentang Ramah
Lingkungan
Teknologi Budidaya Kentang ramah
lingkungan
10. Pendampingan Budidaya Cabai Ramah
Lingkungan
Teknologi Budidaya Cabai ramah
lingkungan
11. Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal
dengan Pemberian Bahan Pembenah
Tanah
Teknologi peningkatan kualitas
lahan sub optimal
Selain 11 (sebelas) kegiatan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan survey yaitu:
(1). Kajian Pengendalian Penyakit Kresek Padi melalui Pemanfaatan Bio-Agent untuk
mendukung Budidaya Ramah Lingkungan, dengan luaran: informasi pengaruh bio-
agent Corynebacterium sp dan interaksinya pada padi, informasi efektifitas bio-agent
Corynebacterium sp dalam mengendalikan penyakit kresek padi (2). Kajian Cemaran
Pestisida pada Beberapa Komoditas Hortikultura Unggulan Sumatera Selatan terhadap
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
15
Mutu dan Keamanan Pangan, dengan luaran: informasi nilai residu pestisida, dan
intensitas penggunaan pestisida. Di samping itu terdapat juga 3 (tiga) kegiatan yang
didanai SMARTD yaitu: (1). Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (M-P3MI)
Berbasis Usahatani Padi pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, (2). Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan
Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Sumsel (3). Demplot Budidaya dan
Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering Dataran Rendah.
Sasaran 2: Meningkatnya penyebarluasan teknologi pertanian unggulan
spesifik lokasi
Untuk mencapai sasaran dua tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja,
yaitu: (1). Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, (2). Jumlah laporan
kegiatan strategis nasional/daerah yang memperoleh pendampingan inovasi oleh BPTP
(3). Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.
Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna
(paket)
10 11 100
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan
pendampingan inovasi pertanian dan program
strategis nasional (laporan)
11 11 100
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan
pertanian
1 1 100
Indikator kinerja pertama pada sasaran dua, yaitu Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan diseminasi dengan 10
teknologi/materi diseminasi sebagai berikut:
Tabel 4. Diseminasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Diseminasi Teknologi
1. Peningkatan komunikasi dan
koordinasi akselerasi inovasi teknologi
pertanian
:  Teknologi PTT jagung
 Teknologi budidaya Jamur Tiram
 Teknologi budidaya sayuran
daun (berbagai jenis)
2. Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian : Diuraikan tersendiri
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
16
Lanjutan Tabel 4
No. Kegiatan Diseminasi
3. Sosialisasi, Temu Informasi dan
Pameran
:  Teknologi Pengawetan Pakan
 Teknologi Pemupukan Padi
 Teknologi VUB Padi
 Teknologi PHT padi
 Teknologi PTT Jagung
 Teknologi PTT Kedelai
 Teknologi budidaya tomat
 Teknologi budidaya terong
 Teknologi budidaya cabe
 Teknologi budidaya sayuran
daun (berbagai jenis)
Melalui kegiatan Publikasi, BPTP Sumsel sudah merencanakan untuk mencetak
juknis, liptan, leaflet dan siaran TV/radio. Adapun Liptan yang tercetak sebanyak 4
(empat) judul yaitu:
1. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang
2. Beauveria Bassiana Pengendalian Hama Ramah Lingkungan
3. Trichoderma spp (Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman)
4. Varietas Kentang dan Manfaatnya
Pencetakan Poster sebanyak 2 judul :
1. Manfaatkan Pekarangan walau Sejengkal
2. Katam Gunakan Selalu
Pencetakan Juknis/Brosur sebanyak 3 judul:
1. Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar
2. Inovasi Teknologi Budidaya Sayuran di Pekarangan
3. Budidaya Jamur Tiram
Buletin BPTP Sumsel yang tercetak tahun 2014 merupakan Buletin nomor 4 dengan
judul artikel :
1. Kajian Adaptasi Kentang Varietas Merbabu-17 di kota Pagar Alam.
2. Prinsip-prinsip Pertanian Organik, Teknologi Pengolahan.
3. Teknologi Pengolahan,Manfaat,dan Kendala Penggunaan Kompos Jerami Padi.
4. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering Masam.
5. Penanganan Panen dan Pasca Panen Bawang Merah.
6. Peranan Suhu Terhadap produktifitas Tanaman Padi.
7. Penggunaan Benih sehat sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
17
8. Tikus Sawah : Bioekologi, Pola Serangan Serta Cara Pengendaliannya.
9. Penguatan Infrastruktur Balai Penyuluh Pertanian Indralaya Menuju Yang
Terbaik Di Sumatera Selatan.
Pada tahun 2014 terdapat 1 judul siaran TV dan 5 judul siaran radio yang tidak
terealisasi akibat revisi DIPA terlambat dan tidak memungkinkan lagi untuk
pelaksanaannya. Namun siaran TV juga terlaksana melalui sinergi dengan kegiatan
dengan dinas/instansi terkait yang menampilkan staf BPTP Sumsel sebagai nara
sumbernya.
Selain dari kegiatan publikasi inovasi teknologi pertanian, maka terdapat juga
bahan cetakan yang dihasilkan dari kegiatan lain yang sumber dananya juga dari DIPA
BPTP Sumsel, karena beberapa kegiatan juga memiliki dana pencetakan. Adapun
bahan cetakan yang direalisasikan melalui dana kegiatan lain adalah:
1. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PSDSK di Sumsel:
 Pakan Ternak Ruminansia
2. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Padi di Wilayah Sumsel:
 Sistem Tanam Legowo
 Pengomposan Jerami Padi
 Deskripsi Varietas Unggul Baru
3. Kegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Peningkatan Indek
Pertanaman Di Wilayah Sumsel:
 PTT Padi Rawa Lebak
 PTT Padi Gogo
 PTT Jagung
 PTT Padi Sawah
 PTT Budidaya Padi Hibrida
 PTT Kedelai
 Profil BPTP Sumsel
Diseminasi inovasi juga dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi, Pameran dan
HUT ke 40 Balitbangtan. Sepanjang tahun 2014 terdapat 4 (empat) momen penting
yang diikuti BPTP Sumsel yaitu:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
18
1. Pameran dalam rangka Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan XIV di
Kepanjen-Malang-Jawa Timur (7-12 Juni 2014).
Pada pelaksanaan PENAS tersebut BPTP Sumsel membawa contoh pakan
ternak fermentasi, dan beberapa poster.
2. Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIV di Sumsel (8 September 2014) bertempat di
lapangan/halaman kantor Gubernur Sumsel.
Pada HPS tersebut BPTP Sumsel berpartisipasi dalam penyediaan rak vertikultur
yang dilengkapi dengan sayurannya. Tim Dharma Wanita BPTP Sumsel pada
kesempatan tersebut keluar sebagai juara I dalam perlombaan kreasi lomba cipta
menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)
3. Open House dalam rangka memperingati 40 tahun Balitbangtan, 20 Tahun BPTP
dan 10 Tahun Agroinovasi (16-17 September 2014).
Pada open house tersebut diadakan seminar nasional, lomba karya tulis Ilmiah
tingkat SLTA, Pameran, Display tanaman ternak dan Demo teknologi. Seminar Nasional
bertema” Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Bio-Industri Di lahan Suboptimal”.
Topik yang diseminarkan adalah: Sumberdaya Lahan, Budidaya dan Farming System,
Mekanisasi dan Penanganan Pasca Panen serta Sosial, Budaya dan Kebijakan.
Lomba Karya Tulis Ilmiah mengambil beberapa topik yaitu: Alat dan Mesin
untuk Menunjang Pertanian, Produk Pertanian sebagai Energi Alternatif, Inovasi Produk
dan Teknologi Pertanian, dan Pertanian Ramah Lingkungan.
Materi yang dipamerkan pada open house berupa: olahan pangan lokal,
pestisida nabati, pupuk organik, alsintan, jamu ayam, bibit unggul tanaman buah, VUB
padi dan bibit karet. Selain itu juga ditampilkan informasi cara cepat mengakses
KATAM dan informasi lain yang mendukung pertanian ramah lingkungan.
Pada Display Tanaman dan Ternak, yang diperagakan adalah beberapa jenis
sayuran dataran rendah. Sedangkan ternak yang ditampilkan adalah kelinci, itik, Ayam
Kapas, Merawang dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Sedangkan pada Demo
Teknologi, diperagakan pembuatan bubu tikus dan atabela legowo, penggunaan striper
harvester, power seeder, reaper, box dryer dan solar bubble dryer.
Capaian indikator kinerja kedua dari sasaran dua adalah: Jumlah laporan
pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional,
diperoleh dari 11 kegiatan pendampingan dengan hasilnya sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
19
Tabel 5. Diseminasi Teknologi pada Pendampingan BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil
1. Pendampingan Pengembangan
KRPL di wilayah Sumsel
:  Pembuatan media tanam
 Pembuatan Kompos
 Pembuatan pestisida nabati
 Pasca panen sayuran
2. Pengembangan Kebun Benih
Induk
:  Pembuatan media tanam
 Pembuatan Kompos
 Pembuatan pestisida nabati
3. Pengelolaan Kebun Bibit Desa : sda
4. Pengembangan Pertanian
Perdesaan Melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman di Wilayah
Sumatera Selatan
:  Penataan/Pengelolaan lahan
 VUB
 Benih bermutu
 Penggunaan bahan organik
 Pemupukan spesifik lokasi
 PHT
 Panen/pasca panen
5. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Padi di
wilayah Sumsel
:  VUB
 Benih bermutu
 Pemupukan spesifik lokasi
 PHT
 Pasca panen
6. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Jagung
di wilayah Sumsel
:  Teknologi penyiapan dan pengolahan
lahan sempurna
 penggunaan VUB
 Jarak tanam
 Pemupukan
 PHT
7. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PTT Kedelai
di wilayah Sumsel
:  Teknologi penyiapan dan pengolahan
lahan sempurna
 Penggunaan VUB
 Pemupukan
 PHT
 Pasca panen
8. Pendampingan Program
Strategis Kemtan PSDSK di
wilayah Sumsel
: Teknologi dedak padi fermentasi
Teknologi hijauan fermentasi
Teknologi complete feed fermentasi
9. Pendampingan Program
Strategis Kemtan
Pengembangan Kawasan
Hortikultura di wilayah Sumsel
:  Varietas unggul kentang
 Pembuatan pestisida alami
 Pembuatan pupuk cair organik
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
20
Lanjutan Tabel 5
No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil
10. Penyusunan dan Sosialisasi
Kalender Tanam (KATAM)
:  Jadwal tanam
 Dosis pemupukan
 Hama/penyakit
 Varietas
 Cekaman lingkungan
11. Pendampingan Percepatan
Penerapan Teknologi Tebu
Terpadu (P2T3) di Wilayah
Sumsel
:  Bongkar ratoon juring ganda
 Pemupukan
Khusus untuk koordinasi pendampingan PUAP, tidak dilakukan diseminasi
teknologi namun dilakukan koordinasi dengan tim teknis kabupaten. Berdasarkan
verifikasi dokumen dari 113 gapoktan tahun 2014, maka sebanyak 94 gapoktan
menerima SK penerima dana PUAP dari pusat.
Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan
Pembangunan Pertanian”, dicapai melalui kegiatan Analisis Kebijakan. Pada kegiatan
ini diberikan rekomendasi pengembangan pertanian ramah lingkungan.
Sasaran 3 : Meningkatnya kerjasama pengkajian, diseminasi dan
pendayagunaan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran tiga tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja,
yaitu jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi
pertanian. Pada tahun 2014 dilakukan dua kegiatan kerjasama yang menghasilkan
laporan yaitu dengan PT. Pinago Utama untuk menguji efektifitas pupuk organik hayati
granule ImproBioTM
. Kegiatan kerjasama juga dilakukan dengaan IRRI dengan judul
Closing Rice Yields Gaps in Granaries of Asia (CORIGAP).
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan kerjasama pengkajian,
pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian
2 2 100
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
21
Kegiatan kerjasama juga sudah terjalin dengan Badan Meteorologi dan
Geofisika (Stasiun Klimatologi Klas I Kenten) sejak tahun 2013. Setiap bulannya BPTP
Sumsel mendapat data/informasi melalui Buletin BMKG berupa analisis dan prakiraan
hujan. Selain itu melalui dana kegiatan kerjasama pada DIPA 2014, juga dilakukan
penjajakan utuk membuka peluang kemungkinan dilakukannya kerjasama dengan
pemerintah daerah tingkat II.
Sasaran 4 : Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran empat tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator
kinerja, yaitu: (1). Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, (2). Jumlah juklak/juknis dan (3).
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional. Adapun pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi
kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian (paket)
2 2 100
Jumlah Juklak/Juknis (judul)1
) 3 3 100
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional
(nomor)2
)
1 1 100
1
) Dihasilkan melalui kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian
2
) Prosiding seminar pada pelaksanaan HUT ke 40 Balitbangtan di BPTP Sumsel
Indikator kinerja pertama, yaitu jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan BB Padi di dua kebun percobaan, yaitu KP Kayu Agung dan KP
Karang Agung. Dimana BB Padi melakukan penelitian perakitan padi rawa di Sumsel.
Indikator kinerja kedua, yaitu jumlah juklak/juknis, dicapai melalui dana DIPA
BPTP Sumsel 2014 yaitu Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian. Adapun juknis tersebut
adalah: (1). Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar, (2). Inovasi Teknologi Budidaya
Sayuran di Pekarangan dan (3). Budidaya Jamur Tiram. Indikator kinerja ketiga yaitu
jumlah publikasi ilmiah, terealisasi sebanyak 1 prosiding Seminar Nasional (dalam
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
22
proses penyelesaian). Seminar ini dilakukan dalam rangka perayaan HUT Balitbangtan
ke 40.
Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan
inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran lima tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator
kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan) 11 11 100
Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan) 2 2 100
Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100
Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 100
Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit) 1 1 100
Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 100
Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2
) 250 250 100
Indikator kinerja pertama dari sasaran lima, yaitu “Jumlah laporan pengelolaan
satker diperoleh dari kegiatan :
1. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas dan Manajemen
Administrasi yang mencakup:
Pengelolaan ketatausahaan, Kepegawaian dan SAI : 1 (satu) laporan
Pengelolaan administrasi keuangan : 1 (satu) laporan
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program : 1 (satu laporan
3. Monitoring, evaluasi, dan Pelaporan yang mencakup:
Monitoring dan Evaluasi : 1 (satu) laporan
Pelaporan (LAKIP) : 1 (satu) laporan
4. Peningkatan Kemampuan SDM : 1 (satu) laporan
Peningkatan Kapasitas Kinerja Pengkajian dan Diseminasi : 1 (satu) laporan
5. Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Institusi : 1 (satu) laporan
6. Pengelolaan Website : 1 (satu) laporan
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
23
7. Pengelolaan Perpustakaan : 1 (satu) laporan
8. Pengelolaan Laboratorium : 1 (satu) laporan
9. Pemeliharaan Akreditasi Manajemen : 1 (satu) laporan
10. Penyusunan Laporan Keuangan SAI pada sekretariat
UAPPA/B-W
: 1 (satu) laporan
11. Sistem Pengendalian Intern/Wilayah Bebas Korupsi : 1 (satu) laporan
Untuk meningkatkan kemampuan SDM, BPTP Sumsel mengirim petugasnya
sebanyak 12 orang mengikuti beberapa aktivitas/pertemuan seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Staf BPTP Sumsel yang mengikuti pelatihan/workshop tahun 2014.
No Nama / NIP Jenis Pelatihan
/Workshop
Tgl. Mulai/
Tgl Selesai
Penyelenggara
/Lokasi
1. Basarudin Nasution
19650623 199303 1002
Diklat Teknisi Litkayasa 1-7 April 2014 Ciawi Bogor
2. Juwedi
19690919 200701 1 001
sda sda sda
3. Rajulis
19670727 199903 1 001
sda sda sda
4. Susilawati, SP
19700810 200312 2 001
Workshop Pelaksanaan
Form SPI BBP2TP
23-25 April 2014 Bogor
5. Yeni Eliza Maryana, STP, M.Si
19810108 200901 2 008
sda sda sda
6. Syamsul Bahri, S.Sos
19580106 198712 1 001
Pelatihan Agribisnis 26-31 Mei 2014 Lembang
7. Azizah
19590425 198603 2 002
sda sda sda
8. I Wayan Supartha
19590217 199002 1 001
sda sda sda
9. Agus Suprihatin, SP, M.Sc
19790816 200604 2 001
Pelatihan Bahasa
Inggris
19 Mei sd 11 Juli
2014
Bogor
10. Dra. Masrifawati
19641019 199803 2 001
Validasi data SIMPEG 26-27 Juni 2014 Serpong
11. Joni Karman, S.Si, MP
19740624 199803 1 001
Pelatihan Bahasa
Inggris
31 Agustus sd 23
Oktober 2014
Bogor
12. Triasther Agussalim, SS
19740918 200312 2 002
Pelatihan Bendahara
Pengeluaran
21 September sd
Oktober
Bogor
Sebagai upaya untuk mensosialisasikan aktivitas BPTP Sumsel, maka digunakan
media elektronik melalui website BPTP Sumsel. Pada tahun 2014 berita yang di upload
adalah:
1. Rapat Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPTP Sumsel TA. 2014
2. Kunjungan Kepala Balitbangtan ke BPTP Sumatera Selatan “Menyongsong
Pertanian Modern “
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
24
3. Kunjungan Peserta Diklat Binaan Kementerian Agama Ke M-KRPL Kota Palembang
dan M-KRPL Kabupaten Banyuasin
4. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II UAPPA/B-W T.A 2013
5. Pembahasan ROPP/RDHP Kegiatan BPTP Sumatera Selatan T.A 2014
6. Lulus Dengan Cum Laude
7. Kunjungan Tim CORIGAP-IRRI Ke BPTP Sumatera Selatan
8. Rapat Koordinasi Kegiatan Pendampingan PSDSK
9. Kunjungan Istri Wakil Wali Kota Ibu Hj. Selfi Harnojoyo Ke KRPL Kota Palembang
10. Kunjungan Kepala BPTP Ke Kebun Percobaan Karang Agung
11. Silahturahmi Ka. BBP2TP dengan Keluarga Besar BPTP SUMSEL
12. Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2014
13. Penyakit „Kresek‟ Pada Tanaman Padi Serta Upaya Pengendaliannya
14. Kunjungan Koordinator CORIGAP-IRRI Mr. Martin Gumert Ke BPTP Sumsel
15. Budidaya Krisan
16. Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai
17. Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu
18. Kunjungan dan Penjajakan Kerjasama antara UNSRI, MIE University Jepang dan
BPTP Sumatera Selatan
19. ISO 9001:2008 BPTP Sumatera Selatan
20. Open House BPTP SUMSEL 2014
21. Seminar Nasional BBP2TP Bekerjasama dengan BPTP Sumsel, IRRI, Kemenristek,
Universitas Sriwijaya dan Balitbangnovda
22. BPTP Sumsel Gelar Teknologi Sayuran dan Jamur
23. Geliat KRPL Kabupaten Banyuasin di Musim Kemarau 2014
24. Pisah Sambut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
25. M-KRPL Kelurahan Plaju Darat
26. Pembuatan Pangan Olahan Sayuran Hasil dari Pekarangan pada kegiatan KRPL
27. Sosialisasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) pada kegiatan KRPL
28. Workshop Penyusunan Program Penyuluhan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014
29. Dukungan BPTP Sumsel terhadap Pengembangan Bawang Merah di Kabupaten
OKU
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
25
30. Presiden RI mengunjungi SPR Kec. Betung, Banyuasin Binaan Dinas Peternakan
Propinsi, LPPM-IPB dan BPTP Sumsel
31. Kunjungan Kerja Kepala BPTP Sumsel ke BPP Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
32. Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI ke lokasi KRPL di Desa Sukamulya
Kabupaten OKI
33. Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat Propinsi
34. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014
35. Kunjungan Lapang Menteri Pertanian ke Provinsi Sumatera Selatan
36. Kunjungan Lapang Tim Badan Litbang Pertanian Ke Kota Pagar Alam
37. Kunjungan Tim Peneliti IRRI, BB Padi dan Balittra Ke BPTP Sumsel
Untuk penyebarluasan informasi inovasi teknologi, maka beberapa Liptan BPTP
Sumsel juga ditampilkan seperti:
1. Trichoderma spp. Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman
2. Beauveria bassiana Pengendali Hama Ramah Lingkungan
3. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang
4. Mengenal Beberapa Varietas Kentang dan Manfaatnya
Selain berita dan liptan tersebut di website BPTP Sumsel juga ditampilkan profil
tenaga fungsional peneliti/penyuluh, dan pengumuman penting seperti: Sosialisasi
Permentan NO:105/Permentan/PD.300/8/2014, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014, dan Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat
Propinsi.
Pada pemeliharaan akreditasi manajemen tahun 2014, dilaksanakan audit
terhadap pelayanan publik di BPTP Sumsel berstandard sertifikat ISO 9001:2008”,
outputnya berupa 1 hasil audit.
Pada indikator kedua dari sasaran lima yaitu jumlah pengelolaan instalasi
pengkajian, telah dioptimalkan penggunaan KP Kayu Agung yang beragroekosistem
Lebak dan KP Karang Agung yang beragroekosistem Pasang Surut. Output yang
dihasilkan dari masing-masing pengelolaan kebun tersebut adalah:
1. KP Kayu Agung  Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi
lahan usahatani produktif
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
26
 Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya
padi,karet, kelapa sawit, dan pemeliharaan entres karet.
2. KP Karang Agung  Optimalisasi pemanfaatan lahan pasang surut menjadi
lahan usahatani produktif
 Contoh budidaya jagung manis dan padi di lahan
pasang surut
 Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya kelapa
sawit
Pada indikator kinerja ketiga dari sasaran lima, yaitu jumlah produksi benih,
terealisasi sebanyak 74,25 ton benih yaitu dari jumlah yang berada di gudang benih KP
Kayuagung dan lokasi penangkaran di Desa Karang Sari Kecamatan Belitang III
Kabupaten OKU Timur dan Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi
Rawas. Di Kabupaten OKU Timur diperbanyak benih padi Inpara 6, Inpari 6, Inpari 15,
Inpari 20, Inpari 22, Inpari 26 dan Mekongga. Di Kabupaten Musi Rawas ditangkarkan
benih padi Inpago 4, Inpago 8, Inpari 22, Inpari 27, Inpari 28 dan Situ Bagendit.
Pada indikator kinerja keempat dari sasaran lima, yaitu jumlah layanan
perkantoran (bulan layanan), terlaksana layanan perkantoran selama 12 bulan layanan
baik untuk pembayaran gaji pegawai, kebutuhan sehari-hari kantor, langganan daya
dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran terkait pelaksanaan operasional
kantor.
Pada indikator kinerja kelima dari sasaran kelima, diadakan satu buah
kendaraan yaitu kendaraan bermorot roda empat yang digunakan untuk keperluan
mobilitas pekerjaan dinas khususnya kepala BPTP Sumsel. Pada indikator kinerja
keenam dari sasaran lima yaitu jumlah peralatan dan fasilitas kantor, sudah diadakan
pembelian AC 3 unit dan komputer 1 unit. Adapun indikator kinerja ketujuh dari
sasaran lima yaitu jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan, sudah dilakukan
perbaikan gedung seluas 250 m2
.
Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh: (1). Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat
waktu, (2). Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggung jawab,
dan (3). Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber terutama tim Pembina
BPTP Sumsel dalam forum seminar atau evaluasi proposal dan pertemuan lainnya.
Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2014 masih dijumpai
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
27
beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran BPTP Sumsel dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi
serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.
3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pada tahun 2014 ini capaian kinerja pelaksanaan kegiatan di BPTP Sumsel
semuanya tercapai 100 %.
Tabel 7. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 dibanding
tahun sebelumnya (2013)
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2013
Capaian
2013
Target
2014
Capaian
2014
Tersedianya
teknologi
pertanian
unggulan
spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik
lokasi (teknologi)
9 9 13 13
Meningkatnya
penyebarluasan
(diseminasi)
teknologi
pertanian
Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke
pengguna (teknologi)
10 12 10 11
Jumlah laporan kegiatan
pendampingan model
spektrum diseminasi multi
chanel dan program
strategis nasional/daerah
(laporan)
8 8 11 11
Jumlah rekomendasi
kebijakan mendukung empat
sukses kementerian
pertanian (rekomendasi)
1 1 1 1
Meningkatnya
kerjasama
nasional dan
internasional (di
bidang
pengkajian,
diseminasi, dan
pendayagunaan
inovasi
pertanian)
Jumlah laporan kerjasama
pengkajian, pengembangan
dan pemanfaatan inovasi
(laporan)
1 1 2 2
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
28
Lanjutan Tabel 7.
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2013
Capaian
2013
Target
2014
Capaian
2014
Meningkatnya
sinergi
operasional
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah dokumen hasil
koordinasi dan sinkronisasi
kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi
pertanian (dokumen)
2 2 2 2
Jumlah Juklak/Juknis (judul) 2 2 3 3
Jumlah publikasi bertaraf
nasional/internasional
(nomor)
1 1
Meningkatnya
manajemen
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah laporan pengelolaan
satker (laporan)
11 11 11 11
Jumlah pengelolaan instalasi
pengkajian (unit)
2 2 2 2
Jumlah produksi benih (ton) 44,6 12,9 51,48 74,25
Jumlah layanan perkantoran
(bulan layanan)
12 12 12 12
Jumlah pengadaan
kendaraan (unit)
2 2 1 1
Jumlah peralatan dan
fasilitas kantor (unit)
4 4 4 4
Jumlah pemeliharaan
gedung dan bangunan (m2
)
1600 1600 250 250
Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian sasaran adalah
adanya: (1). Program atau kegiatan yang sudah direncanakan, (2). Dana yang
disediakan, (3). Komitmen untuk melaksanakannya, (4). Dukungan instansi/
stakeholder terkait di daerah kegiatan.
Adakalanya beberapa item dari kegiatan tersebut tidak terlaksana sesuai
rencana, hal ini dapat disebabkan adanya hambatan atau kendala yang terjadi
misalnya ketersediaan dana yang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan akibat
adanya revisi anggaran, dan resiko diluar kemampuan manusia seperti banjir dan
serangan hama yang diluar dugaan, kesibukan petani pada kegiatan lain sehingga
pelaksanaan survei tidak berjalan lancar. Langkah antisipasi yang dapat ditempuh
untuk menghadapi permasalahan ini adalah: (1). Penyediaan atau realisasi anggaran
yang tepat waktu, (2). Menyepakati dan menentukan responden yang akan
diwawancarai sebelum hari pelaksanaan. Oleh karena itu perlu perencanaan dan
perancangan program/kegiatan dengan matang didukung dengan peningkatan kualitas
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
29
SDM secara berkelanjutan untuk mengiringi perkembangan zaman dan tantangan
permasalahan yang ada, peningkatan sarana dan prasarana serta pemantapan
kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.
3.4. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran
dengan baik.
3.4.1. Anggaran dan Realisasi
Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik
lokasi, dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumsel pada TA. 2014 didukung oleh
sumber dana yang berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM) sebesar Rp
11.208.483.000,-
Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun
Anggaran 2014 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Apabila dana tersebut
dirinci menurut jenis belanjanya, maka persentase realisasi belanja pegawai sebesar
97,61%, belanja barang 90,42% dan belanja modal 93,22% seperti pada tabel berikut
Tabel 8. Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP Sumsel Tahun 2014
No. Jenis PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)
1. Belanja Pegawai 5.025.038.000,- 4.904.832.880,- 97,61
2. Belanja Barang 5.508.445.000,- 4.980.838.539,- 90,42
3. Belanja Modal 675.000.000,- 629.207.000,- 93,22
Jumlah 11.208.483.000,- 10.514.878.419,- 93,81
Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP tahun 2014 tersebut sebesar
93,81%. Realisasi belanja barang yang hanya 90,42% tersebut disebabkan oleh
terlambatnya pencairan dana kegiatan karena adanya revisi anggaran dan
terlambatnya pencairan dana kegiatan setelah diajukannya rencana kerja. Selain itu
adanya kesediaan petani untuk melakukan sharing dalam pelaksanaan kegiatan
sehingga terjadi penghematan dana. Realisasi belanja dilakukan dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin
terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
30
Selain dari DIPA BPTP Sumsel 2014, juga terdapat dana penelitian dari SMARTD
yaitu sebesar Rp 364.600.000,- yang terdiri dari kegiatan:
1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (m-P3MI) berbasis Usahatani Padi
pada lahan Pasang Surut di Kecamatan Tanjung lago Kabupaten Banyuasin,
Sumatera Selatan, dengan dana Rp 139.600.000,-
2. Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas
Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi Sumatera Selatan, dengan
dana Rp 95.000.000,-
3. Demplot Budidaya dan Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering
Dataran Rendah, dengan dana Rp 130.000.000
Semua kegiatan yang didanai oleh SMARTD tahun 2014 tersebut terealisasi
keuangannya 100%. Dengan demikian realisasi dana SMARTD masih lebih baik
dibanding tahun lalu (2013) yang terealisasi sebesar 90,63%.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan juga menyetorkan hasil
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 sebesar Rp 132.062.945,- yang
terdiri dari penerimaan fungsional dan penerimaan umum dengan rincian seperti pada
Tabel 9 berikut
Tabel 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2014
Penerimaan Jumlah (Rp)
Fungsional
KP. Kayuagung 10.328.000,-
KP. Karangagung 15.015.000,-
Unit Pengelolaan Benih Sumber 71.229.500,-
Jumlah penerimaan fungsional 96.572.500,-
Jumlah Penerimaan umum 35.490.445,-
Jumlah PNBP 132.062.945,-
Dari PNBP tersebut, maka 73,12% merupakan penerimaan fungsional dan 26,87% dari
penerimaan umum.
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014
31
IV. PENUTUP
Peningkatan kinerja BPTP Sumsel tahun 2014 merupakan salah satu upaya
yang dilakukan untuk mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja yang
diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Sumsel. Hasilnya dituangkan dalam
LAKIP tahun keempat atau terakhir dari pelaksanaan Renstra BPTP Sumsel 2010-2014
yang merupakan wujud pertanggung jawaban kepada Negara dan Masyarakat.
Berdasarkan Format penyusunan LAKIP pada Surat Keputusan Lembaga Administrasi
Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sudah ditetapkan sasaran dan
indikatornya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, BPTP
Sumsel dalam kategori berhasil dalam mencapai rencana tingkat capaian target
tersebut. Meskipun masih dihadapi kendala dalam pelaksanaan beberapa program dan
kegiatan, akibat cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan penyakit
tanaman serta aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang masih terbatas dari
segi kualitas, dan adanya revisi anggaran sehingga mempengaruhi kelancaran realisasi
pencairan dana.
Sebagai bahan evaluasi dan pertanggung-jawaban atas kebijakan yang telah
dilaksanakan, maka laporan akuntabilitas ini menjadi bahan pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM pelaku kegiatan di BPTP Sumsel.
Terhadap permasalahan yang berpotensi timbul, maka alternatif solusi dapat ditempuh
antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan
dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu
mengiringi perkembangan zaman, peningkatan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan
pola pengelolaan yang transparan dan efisien.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019BBPP_Batu
 
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
 
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015BBPP_Batu
 
Laporan Bulan Desember
Laporan Bulan DesemberLaporan Bulan Desember
Laporan Bulan DesemberBBPP_Batu
 
Laporan Bulan Agustus
Laporan Bulan AgustusLaporan Bulan Agustus
Laporan Bulan AgustusBBPP_Batu
 
Laporan Juli 2015
Laporan Juli 2015Laporan Juli 2015
Laporan Juli 2015BBPP_Batu
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangKhairul Amri
 
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019BBPP_Batu
 
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykeProfil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykePertanianburu
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Laporan Bulan Mei 2015
Laporan Bulan Mei 2015Laporan Bulan Mei 2015
Laporan Bulan Mei 2015BBPP_Batu
 

La actualidad más candente (18)

Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
 
Laphir bptp sumsel ta 2016
Laphir bptp sumsel ta 2016 Laphir bptp sumsel ta 2016
Laphir bptp sumsel ta 2016
 
Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2
 
Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019Road map-bbpp-batu-2015-2019
Road map-bbpp-batu-2015-2019
 
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015
Laporan kinerja bbpp batu tahun 2015
 
Laporan Bulan Desember
Laporan Bulan DesemberLaporan Bulan Desember
Laporan Bulan Desember
 
Laporan Bulan Agustus
Laporan Bulan AgustusLaporan Bulan Agustus
Laporan Bulan Agustus
 
Laporan Juli 2015
Laporan Juli 2015Laporan Juli 2015
Laporan Juli 2015
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb
 
Upja alsintan
Upja alsintanUpja alsintan
Upja alsintan
 
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
 
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykeProfil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
 
Laporan Bulan Mei 2015
Laporan Bulan Mei 2015Laporan Bulan Mei 2015
Laporan Bulan Mei 2015
 

Destacado

Laporan Bulan Juli
Laporan Bulan JuliLaporan Bulan Juli
Laporan Bulan JuliBBPP_Batu
 
Laporan Bulan Juni
Laporan Bulan JuniLaporan Bulan Juni
Laporan Bulan JuniBBPP_Batu
 
Laporan Bulan Mei
Laporan Bulan MeiLaporan Bulan Mei
Laporan Bulan MeiBBPP_Batu
 
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesiaFarmer institutional role in marketing organic rice, indonesia
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesiarenysukmawani
 
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?LifeMed ID
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanBBPP_Batu
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptxemi halimi
 
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''Anik Aan
 
Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10Imam Sujaka
 
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKMPEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKMBP4K
 
Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]Mohd Hafiz Aziz
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanianifa_talita
 
Agricultural economics-ppt
Agricultural economics-pptAgricultural economics-ppt
Agricultural economics-pptDebbie-Ann Hall
 
Theories of agricultural development
Theories of agricultural developmentTheories of agricultural development
Theories of agricultural developmentMangasini Katundu
 
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)Akshit Manhas
 

Destacado (20)

Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013
 
Laporan Bulan Juli
Laporan Bulan JuliLaporan Bulan Juli
Laporan Bulan Juli
 
Laporan Bulan Juni
Laporan Bulan JuniLaporan Bulan Juni
Laporan Bulan Juni
 
Laporan Bulan Mei
Laporan Bulan MeiLaporan Bulan Mei
Laporan Bulan Mei
 
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesiaFarmer institutional role in marketing organic rice, indonesia
Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia
 
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
 
Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10
 
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKMPEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
 
Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]
 
konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
Agricultural Economics
Agricultural EconomicsAgricultural Economics
Agricultural Economics
 
Agriculture in India
Agriculture in IndiaAgriculture in India
Agriculture in India
 
Agricultural economics-ppt
Agricultural economics-pptAgricultural economics-ppt
Agricultural economics-ppt
 
Theories of agricultural development
Theories of agricultural developmentTheories of agricultural development
Theories of agricultural development
 
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
 
Agriculture PPT
Agriculture PPTAgriculture PPT
Agriculture PPT
 

Similar a Lakip bptp sumsel 2014

Proposal bakesbang
Proposal bakesbangProposal bakesbang
Proposal bakesbangUmmi1211
 

Similar a Lakip bptp sumsel 2014 (20)

Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012
 
Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015
 
Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017 Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017
 
Laporan akhir balai 2018
Laporan akhir balai 2018Laporan akhir balai 2018
Laporan akhir balai 2018
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sos dak 2012 pertanian
Sos dak 2012   pertanianSos dak 2012   pertanian
Sos dak 2012 pertanian
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 
Laphir balai 2021.pdf
Laphir balai 2021.pdfLaphir balai 2021.pdf
Laphir balai 2021.pdf
 
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masamRptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Rktm program
Rktm programRktm program
Rktm program
 
Rktm pemeliharaan akreditasi manajemen
Rktm pemeliharaan akreditasi manajemenRktm pemeliharaan akreditasi manajemen
Rktm pemeliharaan akreditasi manajemen
 
Rptp anjak 2018
Rptp anjak 2018Rptp anjak 2018
Rptp anjak 2018
 
Rktm monev
Rktm monevRktm monev
Rktm monev
 
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatanRevisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
 
Rdhp pendampingan kerbau 2018
Rdhp pendampingan  kerbau 2018Rdhp pendampingan  kerbau 2018
Rdhp pendampingan kerbau 2018
 
Renstra revisi bb pengkajian 2015 2019
Renstra revisi bb pengkajian 2015 2019Renstra revisi bb pengkajian 2015 2019
Renstra revisi bb pengkajian 2015 2019
 
Proposal bakesbang
Proposal bakesbangProposal bakesbang
Proposal bakesbang
 

Más de BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN

Más de BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN (20)

daftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdfdaftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdf
 
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdfPENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
 
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdfMITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
 
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdfEVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
 
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdfSurat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
 
simak bmn.pdf
simak bmn.pdfsimak bmn.pdf
simak bmn.pdf
 
Laporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdfLaporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdf
 
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdfNOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
 
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdfNOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
 
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdfSURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
 
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdfRealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
 
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdfRealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
 
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdfSTATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
 
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdfREKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
 
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdfJUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
 
Agenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdfAgenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdf
 
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdfSURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
 
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdfDaftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
 
SE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdfSE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdf
 
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
 

Lakip bptp sumsel 2014

  • 1. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014, merupakan tahun akhir dari operasional strategi pembangunan pertanian dalam kurun waktu lima tahunan (2010-2014). Sebagai institusi pusat yang berada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan yang menjadi ujung tombak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan), berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Hal ini terkait dengan Visi Pembangunan Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Kementerian Pertanian juga sudah menetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2). Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang ditempuh, difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang dikenal dengan TUJUH GEMA REVITALISASI, yaitu: (1). Revitalisasi lahan; (2). Revitalisasi perbenihan; (3). Revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4). Revitalisasi sumberdaya manusia; (5). Revitalisasi pembiayaan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani dan (7). Revitalisasi teknologi dan industri hilir. Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya mendukung pencapaian ketahanan pangan memerlukan tindakan yang tepat dengan menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin ketersediaannya sampai ke pengguna. Pencapaian empat target sukses tersebut tidaklah mudah, karena kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap
  • 2. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 2 permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, dan (6) Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian juga antar sektor. Sumatera Selatan dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam kurun waktu 2010-2014 telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial, (2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi hasil penelitian di luar Balitbangtan dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian dengan resource sharing, (5). Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu diintegrasikan dengan program- program pengembangan agribisnis yang diimplementasikan di daerah, (6). Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7). Optimalisasi alur umpan balik perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu pemantapan program penelitian di tingkat Balit/BB). Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014, sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No: 239/IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 mengenai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap instansi pemerintah diharuskan membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP ini untuk
  • 3. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 3 meningkatkan pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/3/2006, BPTP Sumatera Selatan memiliki tugas pokok yaitu: melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengambangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan dengan tugas pokoknya, BPTP Sumatera Selatan menjalankan fungsinya meliputi (a). Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi (b). Pelaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (c). Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan (d). Menyiapkan kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi (e). Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan (f). Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut, maka BPTP Sumatera Selatan menghasilkan paket teknologi pertanian siap pakai yang dapat menjembatani tujuan pertanian yang ingin dicapai oleh Pemerintah (Daerah dan Nasional) serta keinginan petani. 1.3. Struktur Organisasi Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Sumatera Selatan yang merupakan unit kerja Eselon IIIa, berada di bawah lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara fungsional dibantu oleh Tim Program dan 4 (empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri dari: (1). Kelji Sumberdaya, (2). Kelji Budidaya, (3). Kelji Pasca Panen dan (4). Kelji Sosial Ekonomi. Tugas penelitian dan pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan bekerjasama. Di dalam Sie Kerjasama dan Pengkajian terdapat unsur penting yang mendukung pelaksanaan pengkajian yaitu kebun percobaan, laboratorium dan perpustakaan.
  • 4. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 4 Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Pengkajian bertugas dalam penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya Kepala Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan perumusan program litkaji. Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Sub Bag Tata Usaha. 1.4. Sarana dan Prasarana Keberhasilan pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana. Kantor BPTP Sumsel berada di atas lahan seluas 5.100 m2 . Di tanah ini berdiri beberapa gedung yang difungsikan untuk kegiatan administrasi dan tenaga fungsional dengan luas lantai dasar 369,36 m2 , gedung keuangan 178,22 m2 , gedung pelayanan teknis (laboratorium, perpustakaan) dengan luas lantai dasar 470,69 m2 , luas garasi kendaraan 173,46 m2 , Pos Satpam 36,19 m2 , gudang 78,59 m2 , menara air 14,34 m2 dan luas aula 648,65 m2 . Kebun Percobaan Kayu Agung dengan luas lahan 26,6 ha, status tanahnya adalah hak guna pakai. Berada di Desa Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan agroekosistem Lebak. Kebun ini dapat dijangkau dengan mudah dari Palembang dengan kendaraan roda empat. Berada di tepi jalan Trans Sumatera. Berdasarkan tipenya maka lahan lebak dalam 49,4%, lebak tengahan 19,4% dan lebak dangkal 31,2%. Kebun ini berada pada ketinggian 31 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahan untuk penelitian/pengkajian 15 ha, untuk produksi benih sumber 2 ha, show windows teknologi 1 ha, kebun produksi dan model agribisnis 0,25 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,5 ha dan untuk media pendidikan/agro widyawisata seluas 1 ha. Sedangkan lahan digunakan untuk gedung kantor dan emplasement 2 ha, perumahan 1,6 ha dan jalan 0,2 ha. Adapun Kebun Percobaan Karang Agung dengan luasnya 20 ha status tanahnya adalah pinjaman. Berada di Desa Sukamulia Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin. Untuk menjangkau kebun ini, setelah mengendarai kendaraan roda empat dari Palembang kurang lebih 3,5 jam, maka dilanjutkan dengan menggunakan speed boat selama 30 menit. Agroekosistem kebun ini pasang surut, bertipe luapan B/C yang berada pada ketinggian 29 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahan untuk
  • 5. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 5 penelitian/pengkajian seluas 0,5 ha, show windows teknologi 1,5 ha, kebun produksi dan model agribisnis 5 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,25 ha. Lahan yang digunakan untuk perkantoran dan emplasement seluas 0,5 ha, perumahan 0,5 ha dan jalan 1,5 ha. Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, maka di lingkup BPTP Sumsel saat ini terdapat 7 kendaraan dinas roda empat, sedangkan fasilitas lapangan terdiri dari alat angkut bermotor roda tiga 4 unit, traktor tangan 4 unit, Transplanter 1 unit, perontok gabah 2 unit, box dryer 2 unit dan ditunjang dengan beberapa fasilitas untuk pengolahan benih. 1.5. Sumber Daya Manusia Untuk menjalankan program dalam wujud beberapa kegiatan, BPTP Sumsel memiliki sumber daya manusia sebanyak 81 orang, terdiri dari 47 orang laki-laki dan 34 orang perempuan. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 64 orang, Kebun Percobaan Kayu Agung di Kabupaten OKI 11 orang dan Kebun Percobaan Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 6 orang. Ditinjau dari tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 2 orang yang berpendidikan strata 3; 15 orang berpendidikan strata 2 dan 34 orang berpendidikan strata 1. Pegawai yang berpendidikan Diploma (2-4) sebanyak 5 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 20 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 orang dan yang berpendidikan Sekolah Dasar 2 orang. Bila dilihat dari fungsinya, maka SDM yang sudah memiliki jenjang fungsional peneliti sebanyak 17 orang, penyuluh 10 orang, pustakawan 1 orang, tenaga teknisi 1 orang, didukung oleh calon peneliti 7 orang dan calon penyuluh 4 orang. Terdapat 43 orang staf yang terkategori dalam fungsional umum. Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan kegiatan BPTP Sumsel, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang yang lebih tinggi. Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan tinggi. Saat ini terdapat tiga orang staf peneliti yang mengikuti pendidikan Strata 3 dan dua orang yang mengikuti pendidikan Strata 2.
  • 6. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 6 1.6. Dukungan Anggaran Anggaran BPTP Sumsel pada tahun 2014 menurun dibanding tahun 2013 lalu. Pada tahun 2013 anggaran pada DIPA sebesar Rp 13.081.700.000,- yang terdiri dari belanja pegawai Rp 5.108.777.000,- belanja barang Rp 6.531.723.000,- dan belanja modal Rp 1.441.200.000,-. Sedangkan pada tahun 2014 ini anggaran DIPA sebesar Rp 11.208.483.000,- yang terdiri dari belanja pegawai Rp 5.025.038.000,- belanja barang Rp 5.508.445.000,- dan belanja modal Rp 675.000.000,- Seperti tahun sebelumnya, maka pada tahun 2014 ini BPTP Sumsel juga memperoleh dana selain dari DIPA, yaitu dari Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar Rp 364.600.000,- dan kegiatan kerjasama dengan International Rice Research Institute sebesar 17.000 US$ serta kerjasama dengan PT. Pinago Utama sebesar Rp 55.671.000,-
  • 7. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 7 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Visi dan Misi Visi Balitbangtan merupakan bagian integral dari visi pertanian dan perdesaan Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yang sama mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi itu diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran Balitbangtan untuk merealisasikan tujuannya. Visi Balitbangtan bersifat futuristik yang sesuai dengan dinamika lingkungan strategis dan harus mampu menjadi akselerator pembangunan pertanian perdesaan dan menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian di masa depan. Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, dan di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera Selatan juga mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu juga, visi BPTP Sumatera Selatan tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dimana BPTP Sumsel berada, karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak Balitbangtan dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan misi Balitbangtan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga pengkaji dan alih teknologi bertaraf Internasional menghasilkan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang berguna bagi masyarakat di Sumatera Selatan dalam menunjang pembangunan pertanian dan peningkatan daya saing global” Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi yaitu: 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan. 2. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi dalam upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian petani di Sumsel menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan berdaya saing global. 3. Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan adopsinya oleh para pengguna.
  • 8. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 8 2.2. Tujuan dan Sasaran 2.2.1. Tujuan : Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai tujuan yang sama dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), yaitu : 1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi 2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi 3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi 2.2.2. Sasaran : 1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan. 2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian. 3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian). 4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian. 5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian. 2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran 2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014 Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta bedasarkan kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti kebijakan sebagai berikut: 1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan pengembangan berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada potensi sumberdaya wilayah. 2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi teknologi pertanian.
  • 9. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 9 3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk memperluas jejaring kerjasama. 4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian. 5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi. 2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja kegiatan yang dilakukan BPTP Sumsel adalah: masukan, keluaran, dan hasil. Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan dalam kegiatan BPTP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Keluaran adalah produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Balitbangtan, BPTP/PTP dan petani). Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP umumnya dirasakan langsung oleh petani. Program BPTP Sumsel dalam kurun waktu 2010 – 2014 adalah Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. Untuk mengimplementasikan mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama dan indikator, yaitu : 1. Pengkajian inovasi dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian, dengan indikator utama jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan 2. Percepatan penyampaian perkembangan informasi inovasi pertanian, dengan indikator utamanya jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna.
  • 10. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 10 3. Pendampingan Program Strategis mendukung empat sukses Kementerian Pertanian, dengan indikator utamanya jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional. 4. Advokasi teknis dan kelembagaan serta kebijakan pembangunan pertanian wilayah, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian. 5. Kerjasama pengkajian, pengembangan dan penelitian hasil Litbang, dengan indikator utama jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan hasil litbang 6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, ketersediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis) dan publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional. 7. Peningkatan kapasitas SDM, sarana dan prasarana pengkajian untuk memfasilitasi penelitian, pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian berkualitas dengan indikator utamanya : (1) Jumlah laporan pengelolaan Satker, (2). Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (3). Jumlah produksi benih, (4). Jumlah layanan perkantoran, (5). Jumlah pengadaan kendaraan bermotor, (6). Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran, dan (7). Luasan gedung dan bangunan yang direnovasi/dibangun. 2.4. Rencana Kinerja Tahun 2014 Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2014, BPTP Sumsel telah mengimplementasikan Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan sasaran strategis dan target indikator kinerjanya sebagai berikut:
  • 11. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 11 Tabel 1. Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket) 13 2. Meningkatnya penyebarluasan teknologi (diseminasi) pertanian Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket) 10 Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan) 11 Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi) 1 3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian) Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan) 2 4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket) 2 Jumlah juklak dan juknis (judul) 3 Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional /internasional (nomor) 1 5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah laporan pengelolaan Satker (laporan) 11 Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan) 2 Jumlah produksi benih (ton) 51,48 Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit) 1 Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2 ) 250 Untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2014 anggaran pada DIPA BPTP Sumsel sebesar Rp. 11.208.483.000,-
  • 12. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 12 III. AKUNTABILITAS KINERJA Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dalam tahun 2014 menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang dicapai melalui Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. 3.1. Pengukuran Kinerja Sampai dengan akhir tahun 2014, target yang ditetapkan sudah dicapai, bahkan terdapat indikator kinerja realisasinya melebihi target seperti pada tabel berikut Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket) 13 13 100 Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket) 10 11 100 Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan) 11 11 100 Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi) 1 1 100 Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian) Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan) 2 2 100 Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket) 2 2 100 Jumlah juklak dan juknis (judul) 3 3 100 Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional /internasional (nomor) 1 1 100
  • 13. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 13 Lanjutan Tabel 2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah laporan pengeloaan Satker 11 11 100 Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian 2 2 100 Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100 Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 100 Jumlah pengadaan kendaraan (unit) 1 1 100 Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 100 Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2) 250 250 100 3.2. Analisis Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 BPTP Sumsel diuraikan melalui capaian kinerja setiap sasaran, yang menggambarkan realisasi yang dicapai dari target yang sudah ditetapkan melalui indikator kinerjanya. Sasaran 1: Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi Untuk mencapai sasaran satu tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah teknologi spesifik lokasi 13 13 100 Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014 telah tercapai. Sasaran satu dicapai melalui 11 (sebelas) kegiatan yang menghasilkan 13 paket teknologi sebagai berikut:
  • 14. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 14 Tabel 3. Teknologi/Informasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014 No. Kegiatan Komponen teknologi/informasi 1. Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru di lahan lebak untuk meningkatkan produksi padi sawah Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru 2. Kajian Peningkatan Produktivitas jagung dan Kedelai pada Lahan Suboptimal Teknologi budidaya jagung pada lahan sub optimal Teknologi budidaya kedelai pada lahan sub optimal 3. Model Akselerasi Pembangunan Ramah Lingkungan Lestari (m-AP2RL) mendukung Peningkatan Produksi padi di Sumsel Model sistem dinamik program percepatan pencapaian peningkatan produksi padi secara ramah lingkungan berkelanjutan 4. Kajian Penguatan Kelembagaan lokal melalui pendekatan modal sosial dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura Model penguatan kelembagaan lokal mendukung pengembangan kawasan hortikultura 5. Kajian Peningkatan Produktivitas Jamur Tiram dengan Pemberian Nutrisi Tambahan pada Media Tanam Jamur Tiram Teknologi budidaya jamur tiram 6. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Lokal di Sumatera Selatan Teknologi pengelolaan SDG duku di Sumsel Teknologi pengelolaan SDG durian di Sumsel 7. Inventarisasi dan Kajian Perbaikan Produktivitas Itik Pegagan dalam upaya Pelestarian Plasma Nutfah Lokal Teknologi perbibitan itik pegagan 8. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II (Tingkat semi detil) skala 1:50.000 Teknologi pemetaan 9. Pendampingan Budidaya Kentang Ramah Lingkungan Teknologi Budidaya Kentang ramah lingkungan 10. Pendampingan Budidaya Cabai Ramah Lingkungan Teknologi Budidaya Cabai ramah lingkungan 11. Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal dengan Pemberian Bahan Pembenah Tanah Teknologi peningkatan kualitas lahan sub optimal Selain 11 (sebelas) kegiatan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan survey yaitu: (1). Kajian Pengendalian Penyakit Kresek Padi melalui Pemanfaatan Bio-Agent untuk mendukung Budidaya Ramah Lingkungan, dengan luaran: informasi pengaruh bio- agent Corynebacterium sp dan interaksinya pada padi, informasi efektifitas bio-agent Corynebacterium sp dalam mengendalikan penyakit kresek padi (2). Kajian Cemaran Pestisida pada Beberapa Komoditas Hortikultura Unggulan Sumatera Selatan terhadap
  • 15. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 15 Mutu dan Keamanan Pangan, dengan luaran: informasi nilai residu pestisida, dan intensitas penggunaan pestisida. Di samping itu terdapat juga 3 (tiga) kegiatan yang didanai SMARTD yaitu: (1). Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (M-P3MI) Berbasis Usahatani Padi pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, (2). Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Sumsel (3). Demplot Budidaya dan Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering Dataran Rendah. Sasaran 2: Meningkatnya penyebarluasan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi Untuk mencapai sasaran dua tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja, yaitu: (1). Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, (2). Jumlah laporan kegiatan strategis nasional/daerah yang memperoleh pendampingan inovasi oleh BPTP (3). Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket) 10 11 100 Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan) 11 11 100 Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian 1 1 100 Indikator kinerja pertama pada sasaran dua, yaitu Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan diseminasi dengan 10 teknologi/materi diseminasi sebagai berikut: Tabel 4. Diseminasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014 No. Kegiatan Diseminasi Teknologi 1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi akselerasi inovasi teknologi pertanian :  Teknologi PTT jagung  Teknologi budidaya Jamur Tiram  Teknologi budidaya sayuran daun (berbagai jenis) 2. Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian : Diuraikan tersendiri
  • 16. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 16 Lanjutan Tabel 4 No. Kegiatan Diseminasi 3. Sosialisasi, Temu Informasi dan Pameran :  Teknologi Pengawetan Pakan  Teknologi Pemupukan Padi  Teknologi VUB Padi  Teknologi PHT padi  Teknologi PTT Jagung  Teknologi PTT Kedelai  Teknologi budidaya tomat  Teknologi budidaya terong  Teknologi budidaya cabe  Teknologi budidaya sayuran daun (berbagai jenis) Melalui kegiatan Publikasi, BPTP Sumsel sudah merencanakan untuk mencetak juknis, liptan, leaflet dan siaran TV/radio. Adapun Liptan yang tercetak sebanyak 4 (empat) judul yaitu: 1. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang 2. Beauveria Bassiana Pengendalian Hama Ramah Lingkungan 3. Trichoderma spp (Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman) 4. Varietas Kentang dan Manfaatnya Pencetakan Poster sebanyak 2 judul : 1. Manfaatkan Pekarangan walau Sejengkal 2. Katam Gunakan Selalu Pencetakan Juknis/Brosur sebanyak 3 judul: 1. Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar 2. Inovasi Teknologi Budidaya Sayuran di Pekarangan 3. Budidaya Jamur Tiram Buletin BPTP Sumsel yang tercetak tahun 2014 merupakan Buletin nomor 4 dengan judul artikel : 1. Kajian Adaptasi Kentang Varietas Merbabu-17 di kota Pagar Alam. 2. Prinsip-prinsip Pertanian Organik, Teknologi Pengolahan. 3. Teknologi Pengolahan,Manfaat,dan Kendala Penggunaan Kompos Jerami Padi. 4. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering Masam. 5. Penanganan Panen dan Pasca Panen Bawang Merah. 6. Peranan Suhu Terhadap produktifitas Tanaman Padi. 7. Penggunaan Benih sehat sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai.
  • 17. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 17 8. Tikus Sawah : Bioekologi, Pola Serangan Serta Cara Pengendaliannya. 9. Penguatan Infrastruktur Balai Penyuluh Pertanian Indralaya Menuju Yang Terbaik Di Sumatera Selatan. Pada tahun 2014 terdapat 1 judul siaran TV dan 5 judul siaran radio yang tidak terealisasi akibat revisi DIPA terlambat dan tidak memungkinkan lagi untuk pelaksanaannya. Namun siaran TV juga terlaksana melalui sinergi dengan kegiatan dengan dinas/instansi terkait yang menampilkan staf BPTP Sumsel sebagai nara sumbernya. Selain dari kegiatan publikasi inovasi teknologi pertanian, maka terdapat juga bahan cetakan yang dihasilkan dari kegiatan lain yang sumber dananya juga dari DIPA BPTP Sumsel, karena beberapa kegiatan juga memiliki dana pencetakan. Adapun bahan cetakan yang direalisasikan melalui dana kegiatan lain adalah: 1. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PSDSK di Sumsel:  Pakan Ternak Ruminansia 2. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Padi di Wilayah Sumsel:  Sistem Tanam Legowo  Pengomposan Jerami Padi  Deskripsi Varietas Unggul Baru 3. Kegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Peningkatan Indek Pertanaman Di Wilayah Sumsel:  PTT Padi Rawa Lebak  PTT Padi Gogo  PTT Jagung  PTT Padi Sawah  PTT Budidaya Padi Hibrida  PTT Kedelai  Profil BPTP Sumsel Diseminasi inovasi juga dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi, Pameran dan HUT ke 40 Balitbangtan. Sepanjang tahun 2014 terdapat 4 (empat) momen penting yang diikuti BPTP Sumsel yaitu:
  • 18. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 18 1. Pameran dalam rangka Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan XIV di Kepanjen-Malang-Jawa Timur (7-12 Juni 2014). Pada pelaksanaan PENAS tersebut BPTP Sumsel membawa contoh pakan ternak fermentasi, dan beberapa poster. 2. Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIV di Sumsel (8 September 2014) bertempat di lapangan/halaman kantor Gubernur Sumsel. Pada HPS tersebut BPTP Sumsel berpartisipasi dalam penyediaan rak vertikultur yang dilengkapi dengan sayurannya. Tim Dharma Wanita BPTP Sumsel pada kesempatan tersebut keluar sebagai juara I dalam perlombaan kreasi lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) 3. Open House dalam rangka memperingati 40 tahun Balitbangtan, 20 Tahun BPTP dan 10 Tahun Agroinovasi (16-17 September 2014). Pada open house tersebut diadakan seminar nasional, lomba karya tulis Ilmiah tingkat SLTA, Pameran, Display tanaman ternak dan Demo teknologi. Seminar Nasional bertema” Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Bio-Industri Di lahan Suboptimal”. Topik yang diseminarkan adalah: Sumberdaya Lahan, Budidaya dan Farming System, Mekanisasi dan Penanganan Pasca Panen serta Sosial, Budaya dan Kebijakan. Lomba Karya Tulis Ilmiah mengambil beberapa topik yaitu: Alat dan Mesin untuk Menunjang Pertanian, Produk Pertanian sebagai Energi Alternatif, Inovasi Produk dan Teknologi Pertanian, dan Pertanian Ramah Lingkungan. Materi yang dipamerkan pada open house berupa: olahan pangan lokal, pestisida nabati, pupuk organik, alsintan, jamu ayam, bibit unggul tanaman buah, VUB padi dan bibit karet. Selain itu juga ditampilkan informasi cara cepat mengakses KATAM dan informasi lain yang mendukung pertanian ramah lingkungan. Pada Display Tanaman dan Ternak, yang diperagakan adalah beberapa jenis sayuran dataran rendah. Sedangkan ternak yang ditampilkan adalah kelinci, itik, Ayam Kapas, Merawang dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Sedangkan pada Demo Teknologi, diperagakan pembuatan bubu tikus dan atabela legowo, penggunaan striper harvester, power seeder, reaper, box dryer dan solar bubble dryer. Capaian indikator kinerja kedua dari sasaran dua adalah: Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional, diperoleh dari 11 kegiatan pendampingan dengan hasilnya sebagai berikut:
  • 19. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 19 Tabel 5. Diseminasi Teknologi pada Pendampingan BPTP Sumsel Tahun 2014 No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil 1. Pendampingan Pengembangan KRPL di wilayah Sumsel :  Pembuatan media tanam  Pembuatan Kompos  Pembuatan pestisida nabati  Pasca panen sayuran 2. Pengembangan Kebun Benih Induk :  Pembuatan media tanam  Pembuatan Kompos  Pembuatan pestisida nabati 3. Pengelolaan Kebun Bibit Desa : sda 4. Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Peningkatan Indeks Pertanaman di Wilayah Sumatera Selatan :  Penataan/Pengelolaan lahan  VUB  Benih bermutu  Penggunaan bahan organik  Pemupukan spesifik lokasi  PHT  Panen/pasca panen 5. Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Padi di wilayah Sumsel :  VUB  Benih bermutu  Pemupukan spesifik lokasi  PHT  Pasca panen 6. Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Jagung di wilayah Sumsel :  Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna  penggunaan VUB  Jarak tanam  Pemupukan  PHT 7. Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Kedelai di wilayah Sumsel :  Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna  Penggunaan VUB  Pemupukan  PHT  Pasca panen 8. Pendampingan Program Strategis Kemtan PSDSK di wilayah Sumsel : Teknologi dedak padi fermentasi Teknologi hijauan fermentasi Teknologi complete feed fermentasi 9. Pendampingan Program Strategis Kemtan Pengembangan Kawasan Hortikultura di wilayah Sumsel :  Varietas unggul kentang  Pembuatan pestisida alami  Pembuatan pupuk cair organik
  • 20. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 20 Lanjutan Tabel 5 No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil 10. Penyusunan dan Sosialisasi Kalender Tanam (KATAM) :  Jadwal tanam  Dosis pemupukan  Hama/penyakit  Varietas  Cekaman lingkungan 11. Pendampingan Percepatan Penerapan Teknologi Tebu Terpadu (P2T3) di Wilayah Sumsel :  Bongkar ratoon juring ganda  Pemupukan Khusus untuk koordinasi pendampingan PUAP, tidak dilakukan diseminasi teknologi namun dilakukan koordinasi dengan tim teknis kabupaten. Berdasarkan verifikasi dokumen dari 113 gapoktan tahun 2014, maka sebanyak 94 gapoktan menerima SK penerima dana PUAP dari pusat. Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan Pembangunan Pertanian”, dicapai melalui kegiatan Analisis Kebijakan. Pada kegiatan ini diberikan rekomendasi pengembangan pertanian ramah lingkungan. Sasaran 3 : Meningkatnya kerjasama pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian Untuk mencapai sasaran tiga tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian. Pada tahun 2014 dilakukan dua kegiatan kerjasama yang menghasilkan laporan yaitu dengan PT. Pinago Utama untuk menguji efektifitas pupuk organik hayati granule ImproBioTM . Kegiatan kerjasama juga dilakukan dengaan IRRI dengan judul Closing Rice Yields Gaps in Granaries of Asia (CORIGAP). Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian 2 2 100
  • 21. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 21 Kegiatan kerjasama juga sudah terjalin dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (Stasiun Klimatologi Klas I Kenten) sejak tahun 2013. Setiap bulannya BPTP Sumsel mendapat data/informasi melalui Buletin BMKG berupa analisis dan prakiraan hujan. Selain itu melalui dana kegiatan kerjasama pada DIPA 2014, juga dilakukan penjajakan utuk membuka peluang kemungkinan dilakukannya kerjasama dengan pemerintah daerah tingkat II. Sasaran 4 : Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Untuk mencapai sasaran empat tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu: (1). Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, (2). Jumlah juklak/juknis dan (3). Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket) 2 2 100 Jumlah Juklak/Juknis (judul)1 ) 3 3 100 Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor)2 ) 1 1 100 1 ) Dihasilkan melalui kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian 2 ) Prosiding seminar pada pelaksanaan HUT ke 40 Balitbangtan di BPTP Sumsel Indikator kinerja pertama, yaitu jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, diperoleh dari pelaksanaan kegiatan BB Padi di dua kebun percobaan, yaitu KP Kayu Agung dan KP Karang Agung. Dimana BB Padi melakukan penelitian perakitan padi rawa di Sumsel. Indikator kinerja kedua, yaitu jumlah juklak/juknis, dicapai melalui dana DIPA BPTP Sumsel 2014 yaitu Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian. Adapun juknis tersebut adalah: (1). Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar, (2). Inovasi Teknologi Budidaya Sayuran di Pekarangan dan (3). Budidaya Jamur Tiram. Indikator kinerja ketiga yaitu jumlah publikasi ilmiah, terealisasi sebanyak 1 prosiding Seminar Nasional (dalam
  • 22. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 22 proses penyelesaian). Seminar ini dilakukan dalam rangka perayaan HUT Balitbangtan ke 40. Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Untuk mencapai sasaran lima tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan) 11 11 100 Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan) 2 2 100 Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100 Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 100 Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit) 1 1 100 Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 100 Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2 ) 250 250 100 Indikator kinerja pertama dari sasaran lima, yaitu “Jumlah laporan pengelolaan satker diperoleh dari kegiatan : 1. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas dan Manajemen Administrasi yang mencakup: Pengelolaan ketatausahaan, Kepegawaian dan SAI : 1 (satu) laporan Pengelolaan administrasi keuangan : 1 (satu) laporan 2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program : 1 (satu laporan 3. Monitoring, evaluasi, dan Pelaporan yang mencakup: Monitoring dan Evaluasi : 1 (satu) laporan Pelaporan (LAKIP) : 1 (satu) laporan 4. Peningkatan Kemampuan SDM : 1 (satu) laporan Peningkatan Kapasitas Kinerja Pengkajian dan Diseminasi : 1 (satu) laporan 5. Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Institusi : 1 (satu) laporan 6. Pengelolaan Website : 1 (satu) laporan
  • 23. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 23 7. Pengelolaan Perpustakaan : 1 (satu) laporan 8. Pengelolaan Laboratorium : 1 (satu) laporan 9. Pemeliharaan Akreditasi Manajemen : 1 (satu) laporan 10. Penyusunan Laporan Keuangan SAI pada sekretariat UAPPA/B-W : 1 (satu) laporan 11. Sistem Pengendalian Intern/Wilayah Bebas Korupsi : 1 (satu) laporan Untuk meningkatkan kemampuan SDM, BPTP Sumsel mengirim petugasnya sebanyak 12 orang mengikuti beberapa aktivitas/pertemuan seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Staf BPTP Sumsel yang mengikuti pelatihan/workshop tahun 2014. No Nama / NIP Jenis Pelatihan /Workshop Tgl. Mulai/ Tgl Selesai Penyelenggara /Lokasi 1. Basarudin Nasution 19650623 199303 1002 Diklat Teknisi Litkayasa 1-7 April 2014 Ciawi Bogor 2. Juwedi 19690919 200701 1 001 sda sda sda 3. Rajulis 19670727 199903 1 001 sda sda sda 4. Susilawati, SP 19700810 200312 2 001 Workshop Pelaksanaan Form SPI BBP2TP 23-25 April 2014 Bogor 5. Yeni Eliza Maryana, STP, M.Si 19810108 200901 2 008 sda sda sda 6. Syamsul Bahri, S.Sos 19580106 198712 1 001 Pelatihan Agribisnis 26-31 Mei 2014 Lembang 7. Azizah 19590425 198603 2 002 sda sda sda 8. I Wayan Supartha 19590217 199002 1 001 sda sda sda 9. Agus Suprihatin, SP, M.Sc 19790816 200604 2 001 Pelatihan Bahasa Inggris 19 Mei sd 11 Juli 2014 Bogor 10. Dra. Masrifawati 19641019 199803 2 001 Validasi data SIMPEG 26-27 Juni 2014 Serpong 11. Joni Karman, S.Si, MP 19740624 199803 1 001 Pelatihan Bahasa Inggris 31 Agustus sd 23 Oktober 2014 Bogor 12. Triasther Agussalim, SS 19740918 200312 2 002 Pelatihan Bendahara Pengeluaran 21 September sd Oktober Bogor Sebagai upaya untuk mensosialisasikan aktivitas BPTP Sumsel, maka digunakan media elektronik melalui website BPTP Sumsel. Pada tahun 2014 berita yang di upload adalah: 1. Rapat Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPTP Sumsel TA. 2014 2. Kunjungan Kepala Balitbangtan ke BPTP Sumatera Selatan “Menyongsong Pertanian Modern “
  • 24. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 24 3. Kunjungan Peserta Diklat Binaan Kementerian Agama Ke M-KRPL Kota Palembang dan M-KRPL Kabupaten Banyuasin 4. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II UAPPA/B-W T.A 2013 5. Pembahasan ROPP/RDHP Kegiatan BPTP Sumatera Selatan T.A 2014 6. Lulus Dengan Cum Laude 7. Kunjungan Tim CORIGAP-IRRI Ke BPTP Sumatera Selatan 8. Rapat Koordinasi Kegiatan Pendampingan PSDSK 9. Kunjungan Istri Wakil Wali Kota Ibu Hj. Selfi Harnojoyo Ke KRPL Kota Palembang 10. Kunjungan Kepala BPTP Ke Kebun Percobaan Karang Agung 11. Silahturahmi Ka. BBP2TP dengan Keluarga Besar BPTP SUMSEL 12. Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 13. Penyakit „Kresek‟ Pada Tanaman Padi Serta Upaya Pengendaliannya 14. Kunjungan Koordinator CORIGAP-IRRI Mr. Martin Gumert Ke BPTP Sumsel 15. Budidaya Krisan 16. Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai 17. Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu 18. Kunjungan dan Penjajakan Kerjasama antara UNSRI, MIE University Jepang dan BPTP Sumatera Selatan 19. ISO 9001:2008 BPTP Sumatera Selatan 20. Open House BPTP SUMSEL 2014 21. Seminar Nasional BBP2TP Bekerjasama dengan BPTP Sumsel, IRRI, Kemenristek, Universitas Sriwijaya dan Balitbangnovda 22. BPTP Sumsel Gelar Teknologi Sayuran dan Jamur 23. Geliat KRPL Kabupaten Banyuasin di Musim Kemarau 2014 24. Pisah Sambut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan 25. M-KRPL Kelurahan Plaju Darat 26. Pembuatan Pangan Olahan Sayuran Hasil dari Pekarangan pada kegiatan KRPL 27. Sosialisasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) pada kegiatan KRPL 28. Workshop Penyusunan Program Penyuluhan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 29. Dukungan BPTP Sumsel terhadap Pengembangan Bawang Merah di Kabupaten OKU
  • 25. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 25 30. Presiden RI mengunjungi SPR Kec. Betung, Banyuasin Binaan Dinas Peternakan Propinsi, LPPM-IPB dan BPTP Sumsel 31. Kunjungan Kerja Kepala BPTP Sumsel ke BPP Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir 32. Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI ke lokasi KRPL di Desa Sukamulya Kabupaten OKI 33. Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat Propinsi 34. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014 35. Kunjungan Lapang Menteri Pertanian ke Provinsi Sumatera Selatan 36. Kunjungan Lapang Tim Badan Litbang Pertanian Ke Kota Pagar Alam 37. Kunjungan Tim Peneliti IRRI, BB Padi dan Balittra Ke BPTP Sumsel Untuk penyebarluasan informasi inovasi teknologi, maka beberapa Liptan BPTP Sumsel juga ditampilkan seperti: 1. Trichoderma spp. Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman 2. Beauveria bassiana Pengendali Hama Ramah Lingkungan 3. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang 4. Mengenal Beberapa Varietas Kentang dan Manfaatnya Selain berita dan liptan tersebut di website BPTP Sumsel juga ditampilkan profil tenaga fungsional peneliti/penyuluh, dan pengumuman penting seperti: Sosialisasi Permentan NO:105/Permentan/PD.300/8/2014, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014, dan Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat Propinsi. Pada pemeliharaan akreditasi manajemen tahun 2014, dilaksanakan audit terhadap pelayanan publik di BPTP Sumsel berstandard sertifikat ISO 9001:2008”, outputnya berupa 1 hasil audit. Pada indikator kedua dari sasaran lima yaitu jumlah pengelolaan instalasi pengkajian, telah dioptimalkan penggunaan KP Kayu Agung yang beragroekosistem Lebak dan KP Karang Agung yang beragroekosistem Pasang Surut. Output yang dihasilkan dari masing-masing pengelolaan kebun tersebut adalah: 1. KP Kayu Agung  Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi lahan usahatani produktif
  • 26. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 26  Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya padi,karet, kelapa sawit, dan pemeliharaan entres karet. 2. KP Karang Agung  Optimalisasi pemanfaatan lahan pasang surut menjadi lahan usahatani produktif  Contoh budidaya jagung manis dan padi di lahan pasang surut  Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya kelapa sawit Pada indikator kinerja ketiga dari sasaran lima, yaitu jumlah produksi benih, terealisasi sebanyak 74,25 ton benih yaitu dari jumlah yang berada di gudang benih KP Kayuagung dan lokasi penangkaran di Desa Karang Sari Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur dan Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Di Kabupaten OKU Timur diperbanyak benih padi Inpara 6, Inpari 6, Inpari 15, Inpari 20, Inpari 22, Inpari 26 dan Mekongga. Di Kabupaten Musi Rawas ditangkarkan benih padi Inpago 4, Inpago 8, Inpari 22, Inpari 27, Inpari 28 dan Situ Bagendit. Pada indikator kinerja keempat dari sasaran lima, yaitu jumlah layanan perkantoran (bulan layanan), terlaksana layanan perkantoran selama 12 bulan layanan baik untuk pembayaran gaji pegawai, kebutuhan sehari-hari kantor, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran terkait pelaksanaan operasional kantor. Pada indikator kinerja kelima dari sasaran kelima, diadakan satu buah kendaraan yaitu kendaraan bermorot roda empat yang digunakan untuk keperluan mobilitas pekerjaan dinas khususnya kepala BPTP Sumsel. Pada indikator kinerja keenam dari sasaran lima yaitu jumlah peralatan dan fasilitas kantor, sudah diadakan pembelian AC 3 unit dan komputer 1 unit. Adapun indikator kinerja ketujuh dari sasaran lima yaitu jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan, sudah dilakukan perbaikan gedung seluas 250 m2 . Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: (1). Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu, (2). Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggung jawab, dan (3). Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber terutama tim Pembina BPTP Sumsel dalam forum seminar atau evaluasi proposal dan pertemuan lainnya. Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2014 masih dijumpai
  • 27. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 27 beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran BPTP Sumsel dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program. 3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Pada tahun 2014 ini capaian kinerja pelaksanaan kegiatan di BPTP Sumsel semuanya tercapai 100 %. Tabel 7. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya (2013) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2013 Capaian 2013 Target 2014 Capaian 2014 Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi Jumlah teknologi spesifik lokasi (teknologi) 9 9 13 13 Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (teknologi) 10 12 10 11 Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah (laporan) 8 8 11 11 Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi) 1 1 1 1 Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian) Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan) 1 1 2 2
  • 28. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 28 Lanjutan Tabel 7. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2013 Capaian 2013 Target 2014 Capaian 2014 Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (dokumen) 2 2 2 2 Jumlah Juklak/Juknis (judul) 2 2 3 3 Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor) 1 1 Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan) 11 11 11 11 Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (unit) 2 2 2 2 Jumlah produksi benih (ton) 44,6 12,9 51,48 74,25 Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 12 12 Jumlah pengadaan kendaraan (unit) 2 2 1 1 Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 4 4 Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2 ) 1600 1600 250 250 Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian sasaran adalah adanya: (1). Program atau kegiatan yang sudah direncanakan, (2). Dana yang disediakan, (3). Komitmen untuk melaksanakannya, (4). Dukungan instansi/ stakeholder terkait di daerah kegiatan. Adakalanya beberapa item dari kegiatan tersebut tidak terlaksana sesuai rencana, hal ini dapat disebabkan adanya hambatan atau kendala yang terjadi misalnya ketersediaan dana yang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan akibat adanya revisi anggaran, dan resiko diluar kemampuan manusia seperti banjir dan serangan hama yang diluar dugaan, kesibukan petani pada kegiatan lain sehingga pelaksanaan survei tidak berjalan lancar. Langkah antisipasi yang dapat ditempuh untuk menghadapi permasalahan ini adalah: (1). Penyediaan atau realisasi anggaran yang tepat waktu, (2). Menyepakati dan menentukan responden yang akan diwawancarai sebelum hari pelaksanaan. Oleh karena itu perlu perencanaan dan perancangan program/kegiatan dengan matang didukung dengan peningkatan kualitas
  • 29. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 29 SDM secara berkelanjutan untuk mengiringi perkembangan zaman dan tantangan permasalahan yang ada, peningkatan sarana dan prasarana serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien. 3.4. Akuntabilitas Keuangan Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. 3.4.1. Anggaran dan Realisasi Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik lokasi, dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumsel pada TA. 2014 didukung oleh sumber dana yang berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM) sebesar Rp 11.208.483.000,- Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun Anggaran 2014 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Apabila dana tersebut dirinci menurut jenis belanjanya, maka persentase realisasi belanja pegawai sebesar 97,61%, belanja barang 90,42% dan belanja modal 93,22% seperti pada tabel berikut Tabel 8. Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP Sumsel Tahun 2014 No. Jenis PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%) 1. Belanja Pegawai 5.025.038.000,- 4.904.832.880,- 97,61 2. Belanja Barang 5.508.445.000,- 4.980.838.539,- 90,42 3. Belanja Modal 675.000.000,- 629.207.000,- 93,22 Jumlah 11.208.483.000,- 10.514.878.419,- 93,81 Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP tahun 2014 tersebut sebesar 93,81%. Realisasi belanja barang yang hanya 90,42% tersebut disebabkan oleh terlambatnya pencairan dana kegiatan karena adanya revisi anggaran dan terlambatnya pencairan dana kegiatan setelah diajukannya rencana kerja. Selain itu adanya kesediaan petani untuk melakukan sharing dalam pelaksanaan kegiatan sehingga terjadi penghematan dana. Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).
  • 30. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 30 Selain dari DIPA BPTP Sumsel 2014, juga terdapat dana penelitian dari SMARTD yaitu sebesar Rp 364.600.000,- yang terdiri dari kegiatan: 1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (m-P3MI) berbasis Usahatani Padi pada lahan Pasang Surut di Kecamatan Tanjung lago Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan dana Rp 139.600.000,- 2. Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi Sumatera Selatan, dengan dana Rp 95.000.000,- 3. Demplot Budidaya dan Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering Dataran Rendah, dengan dana Rp 130.000.000 Semua kegiatan yang didanai oleh SMARTD tahun 2014 tersebut terealisasi keuangannya 100%. Dengan demikian realisasi dana SMARTD masih lebih baik dibanding tahun lalu (2013) yang terealisasi sebesar 90,63%. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan juga menyetorkan hasil Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 sebesar Rp 132.062.945,- yang terdiri dari penerimaan fungsional dan penerimaan umum dengan rincian seperti pada Tabel 9 berikut Tabel 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2014 Penerimaan Jumlah (Rp) Fungsional KP. Kayuagung 10.328.000,- KP. Karangagung 15.015.000,- Unit Pengelolaan Benih Sumber 71.229.500,- Jumlah penerimaan fungsional 96.572.500,- Jumlah Penerimaan umum 35.490.445,- Jumlah PNBP 132.062.945,- Dari PNBP tersebut, maka 73,12% merupakan penerimaan fungsional dan 26,87% dari penerimaan umum.
  • 31. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 31 IV. PENUTUP Peningkatan kinerja BPTP Sumsel tahun 2014 merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja yang diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Sumsel. Hasilnya dituangkan dalam LAKIP tahun keempat atau terakhir dari pelaksanaan Renstra BPTP Sumsel 2010-2014 yang merupakan wujud pertanggung jawaban kepada Negara dan Masyarakat. Berdasarkan Format penyusunan LAKIP pada Surat Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sudah ditetapkan sasaran dan indikatornya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, BPTP Sumsel dalam kategori berhasil dalam mencapai rencana tingkat capaian target tersebut. Meskipun masih dihadapi kendala dalam pelaksanaan beberapa program dan kegiatan, akibat cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan penyakit tanaman serta aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang masih terbatas dari segi kualitas, dan adanya revisi anggaran sehingga mempengaruhi kelancaran realisasi pencairan dana. Sebagai bahan evaluasi dan pertanggung-jawaban atas kebijakan yang telah dilaksanakan, maka laporan akuntabilitas ini menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM pelaku kegiatan di BPTP Sumsel. Terhadap permasalahan yang berpotensi timbul, maka alternatif solusi dapat ditempuh antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu mengiringi perkembangan zaman, peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.