Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, tugas, visi, misi, struktur organisasi, dan sarana prasarana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan. Balai ini bertugas melakukan pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi untuk mendukung pembangunan pertanian di Sumatera Selatan.
1. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan strategis global dan domestik pada sektor pertanian secara
langsung maupun tidak langsung telah dan akan mempengaruhi pembangunan pertanian
nasional maupun wilayah spesifik lokasi. Mencermati dinamika perubahan lingkungan
strategis tersebut, program dan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik
lokasi diarahkan untuk merakit berbagai inovasi pertanian spesifik agroekosistem yang
menghasilkan produk berdaya saing tinggi baik di pasar domestik maupun internasional. Ini
dilakukan dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian wilayah, dengan
mengembangkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal.
Secara umum, arah kebijakan pembangunan pertanian dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan
areal pertanian.
2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian.
3. Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya pertanian.
4. Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.
5. Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sebagai institusi pusat yang berada di daerah dan merupakan ujung tombak Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) dalam melakukan
pengkajian bidang pertanian, maka Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
1
2. Sumatera Selatan pada Tahun 2017 tetap berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi
serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah melalui impementasi
kegiatan-kegiatannya (Peraturan Menteri Pertanian No:20/Permentan/OT.140/3/2013). Hal
ini terkait dengan arah, visi, misi, dan sasaran utama pembangunan pertanian dalam
Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, dimana pembangunan
pertanian sebagai motor penggerak pembangunan nasional, dan penempatan sektor
pertanian dalam pembangunan nasional merupakan kunci utama keberhasilan dalam
mewujudkan pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. Diyakini, bahwa
berkembangnya sektor pertanian yang maju akan mendorong berkembangnya sektor lain,
terutama sektor hilir (agriculture industries and services) yang maju pula.
Laporan Akhir Tahun BPTP Sumsel ini disusun untuk menginformasikan
implementasi pelaksanaan kegiatan BPTP Sumsel selama Tahun 2017. Laporan ini pun
tentunya dapat dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan lain yang sejenis agar lebih
baik lagi di masa mendatang.
1.2. Tugas, Visi dan Misi BPTP Sumatera Selatan
1.2.1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.19/Permentan/OT.020/5/2017
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, maka
kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BPTP Sumatera Selatan
adalah sebagai berikut:
a. Kedudukan
Institusi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah unit pelaksana teknis (UPT)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) di daerah.
BPTP bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dan dalam pelaksanaan
2
3. tugas sehari-harinya dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).
b. Tugas Pokok
BPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPTP menyelenggarakan fungsi:
1. Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi.
2. Melaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi.
3. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta
perakitan materi penyuluhan.
4. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian
tepat guna spesifik lokasi.
5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
6. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Balai.
Dalam pelaksanaan kegiatan, secara struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala
Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara
fungsional dibantu oleh Tim Program dan 4 (empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri
3
4. dari: (1) Kelji Sumberdaya, (2) Kelji Budidaya, (3) Kelji Pasca Panen dan (4) Kelji Sosial
Ekonomi.
a. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta rumah tangga.
b. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, dan evaluasi
serta laporan, dan penyiapan bahan kerjasama, informasi, dokumentasi, dan
penyebarluasan dan pendayagunaan hasil, serta pelayanan sarana pengkajian, perakitan,
dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti, Penyuluh
Pertanian dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok
jabatan fungsional berdasarkan bidang masingmasing, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menjalankan program dalam wujud berbagai kegiatan, BPTP Sumsel memiliki
Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 74 orang. Tenaga-tenaga ini tersebar di kantor
BPTP Sumsel 59 orang, di Kebun Percobaan Kayuagung di Kabupaten OKI 9 orang, dan
di Kebun Percobaan Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 5 orang.
Bedasarkan tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 2 orang yang berpendidikan strata
3; 16 orang berpendidikan strata 2 dan 31 orang berpendidikan strata 1. Pegawai yang
berpendidikan Diploma (3-4) sebanyak 5 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 16 orang,
4
5. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 2 orang dan yang berpendidikan Sekolah Dasar 2
orang.
Berdasarkan fungsinya, SDM yang sudah memiliki fungsional peneliti sebanyak 18
orang, fungsional penyuluh 12 orang, fungsional pustakawan 1 orang, fungsional tehnisi
litkayasa 1 orang dan fungsional umum 42 orang. Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan
kegiatan BPTP Sumsel, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan SDM melalui
pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang yang lebih tinggi.
Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan kemampuan
SDM melalui pendidikan tinggi baik ke jenjang Strata 2 maupun Strata 3.
I.2. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Sumatera Selatan yang
merupakan unit kerja Eselon IIIa, berada di bawah lingkup Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara
struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, kepala Seksi
Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara fungsional dibantu oleh Tim Program dan 4
(empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri dari: (1). Kelji Sumberdaya, (2). Kelji
Budidaya, (3). Kelji Pasca Panen dan (4). Kelji Sosial Ekonomi. Tugas penelitian dan
pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan
bekerjasama. Di dalam Sie Kerjasama dan Pengkajian terdapat unsur penting yang
mendukung pelaksanaan pengkajian yaitu kebun percobaan, laboratorium dan
perpustakaan.
Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Pengkajian bertugas dalam
penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan
5
6. pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya Kepala
Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan perumusan program litkaji.
Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh Seksi
Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Sub Bag Tata Usaha.
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sumatera Selatan
1.4. Sarana dan Prasarana
Keberhasilan pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjang dengan
tersedianya sarana dan prasarana. Kantor BPTP Sumsel berada di atas lahan seluas 5.100
m
2
. Di tanah ini berdiri beberapa gedung yang difungsikan untuk kegiatan administrasi dan
tenaga fungsional dengan luas lantai dasar 369,36 m
2
, gedung keuangan 178,22 m
2
,
gedung pelayanan teknis (laboratorium, perpustakaan) dengan luas lantai dasar 470,69 m
2
,
6
Kepal
Ka. Sie Kerjasama
dan Pelayanan
Pengkajian
Ka. Sub Bagian
Tata Usaha
Kelji Sosial
Ekonomi
Kelji Pasca
Panen
Kelji
Budidaya
Kelji
Sumberday
7. luas garasi kendaraan bagian bawah 173,46 m
2
dengan bagian belakang berlantai dua,
Pos Satpam 36,19 m
2
, gudang 78,59 m
2
, menara air 14,34 m
2
dan luas aula 648,65 m
2
.
Kebun Percobaan Kayuagung dengan luas lahan 26,6 ha, status tanahnya adalah
hak guna pakai. Berada di Desa Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan
Komering Ilir dengan agroekosistem Lebak. Kebun ini dapat dijangkau dengan mudah dari
Palembang dengan kendaraan roda empat. Berada di tepi jalan Trans Sumatera.
Berdasarkan tipenya maka KP ini memiliki lahan lebak dalam 49,4%, lebak tengahan
19,4% dan lebak dangkal 31,2% dari luas lahan. Kebun ini berada pada ketinggian 31 m di
atas permukaan laut. Adapun KP. Karang Agung dengan luas 20 ha, status tanahnya
adalah pinjaman. Berada di Desa Sukamulia Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Banyuasin. Untuk menjangkau kebun ini, setelah mengendarai kendaraan roda empat dari
Palembang kurang lebih 3,5 jam, maka dilanjutkan dengan menggunakan speed boat
selama 30 menit. Agroekosistem kebun ini pasang surut, bertipe luapan B/C yang berada
pada ketinggian 29 m di atas permukaan laut.
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, maka di lingkup BPTP Sumsel saat ini
terdapat 8 kendaraan dinas roda empat, sedangkan fasilitas lapangan terdiri dari alat
angkut bermotor roda tiga 4 unit, traktor tangan 4 unit, Transplanter 1 unit, perontok
gabah 2 unit, box dryer 2 unit dan ditunjang dengan beberapa fasilitas untuk pengolahan
benih.
Lebih lanjut mengenai keadaan kekayaan barang bergerak lingkup BPTP Sumatera
Selatan sampai akhir tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel berikut ini
Tabel 1. Keadaan Kekayaan Barang Bergerak yang Dikelola Lingkup BPTP
Sumatera Selatan tahun 2017
No Jenis Kendaraan No. Polisi Pemakai Keterangan
7
8. 1. Toyota Kijang
Innova(Bensin)
BG 1342 RZ Ka. Balai Kendaraan R.4
2. Toyota Kijang
Innova(Solar)
BG 1073 RZ Pool Kendaraan Kendaraan R.4
3. Suzuki Vitara BG 1501 LZ Pool Kendaraan Kendaraan R.4
4. Toyota Kijang Kapsul BG 1472 MZ Pool Kendaraan Kendaraan R.4
5. Toyota Kijang Kapsul BG 1993 LZ KP. Karang Agung Kendaraan R.4
6. Toyota Hilux Double
Kabin
BG 9786 MZ Pool kendaraan Kendaraan R.4
7. Toyota Hilux Pickup BG 9505 MZ Pool kendaraan Kendaraan R.4
8. Toyota Hilux Pickup F 9846 MZ KP. Kayuagung Kendaraan R.4
9. Yamaha YT 125 BG. 6291 NZ KP. Kayu Agung Kendaraan R.2
10. Yamaha YT 125 BG. 6292 NZ KP. Kayu Agung Kendaraan R.2
11. Yamaha YT 125 BG. 6295 NZ Susno Kendaraan R.2
12. Yamaha YT 125 BG. 6294 NZ M. Arif Sidik P Kendaraan R.2
13. Yamaha YT 125 BG. 6290 NZ Juwedi Kendaraan R.2
14. Yamaha YT 125 BG 6296 NZ Pool Kendaraan Kendaraan R.2
15. Yamaha YT 125 BG. 6293 NZ Tukiran Kendaraan R.2
16. Suzuki Trail BG. 5849 NZ KP. Karang Agung Kendaraan R.2
17. Honda Vario 150cc BG 2508 ABA Ka. Balai Kendaraan R.2
18. Viar BG 6414 PZ KP Kayuagung Kendaraan R.3
19. Viar F 5371 A KP Kayuagung Kendaraan R.3
20. Viar F 5398 A KP Kayugung Kendaraan R.3
21. Viar BG 6415 PZ KP Karang Agung Kendaraan R.3
22. Suzuki A100 BG 5844 NZ Pool Kendaraan Kendaraan R.2
23. Yamaha Vega BG 2861 AAZ Pool Kendaraan Kendaraan R.2
24. Yamaha Vega BG 2861 AAZ Pool Kendaraan Kendaraan R.2
1.5. Sumber Daya Manusia
Untuk menjalankan program dalam wujud beberapa kegiatan, BPTP Sumatera
Selatan memiliki sumber daya manusia sebanyak 74 orang. Tenaga-tenaga ini menyebar
di kantor BPTP Sumatera Selatan 58 orang, Kebun Percobaan Kayuagung di Kabupaten
OKI 10 orang dan Kebun Percobaan Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 6 orang.
8
9. Ditinjau dari tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 3 orang yang berpendidikan
strata 3; 16 orang berpendidikan strata 2 dan 31 orang berpendidikan strata 1. Pegawai
yang berpendidikan Diploma (2-4) sebanyak 5 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 16
orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 2 orang dan yang berpendidikan Sekolah Dasar
2 orang.
Bila dilihat dari fungsinya, maka SDM yang sudah memiliki fungsional peneliti 18
orang, fungsional penyuluh 10 orang, fungsional pustakawan 1 orang, fungsional tehnisi
litkayasa 1 orang dan fungsional umum 30 orang. Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan
kegiatan BPTP Sumatera Selatan, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan SDM
melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang yang
lebih tinggi. Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk meningkatkan
kemampuan SDM melalui pendidikan tinggi. Saat ini terdapat satu orang staf peneliti yang
mengikuti pendidikan Strata 3 dan 1 orang yang mengikuti pendidikan Strata 2. Berikut
rekapitulasi pegawai menurut beberapa kriteria per Desember 2017.
Tabel 2. Rekapitulasi Pegawai Menurut Golongan Ruang per Desember 2017
No Golongan
Ruang
A B C D Jumlah
1 Golongan I 0 0 1 1 2
2 Golongan II 3 0 6 2 11
3 Golongan III 10 19 11 9 49
4 Golongan IV 5 4 3 0 12
Total 18 23 21 12 74
Tabel 3. Rekapitulasi Pegawai Menurut Golongan/Ruang dan Pendidikan Akhir
Per Desember 2017
No Gol/Ruang S3 S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
9
10. 1 I/c 1 1
2 I/d - 1 1
3 II/a 2 1 3
4 II/b -
5 II/c 1 4 1 6
6 II/d 1 1 2
7 III/a 3 1 1 5 10
8 III/b 2 12 1 0 4 19
9 III/c 4 7 11
10 III/d 3 6 9
11 IV/a 1 4 5
12 IV/b 1 2 1 4
13 IV/c 1 2 3
Jumlah 2 16 31 2 3 16 2 2 74
Tabel 4. Rekapitulasi Pegawai Menurut Golongan dan Kelompok Umur
Per Desember 2017
No Gol/
Ruang
21-25
tahun
26-30
tahun
31-35
tahun
36-40
tahun
41-45
tahun
46-50
tahun
51-55
tahun
56-60
Tahun
Jumlah
1 I 2 2
2 II 1 1 1 4 4 11
3 III 2 10 7 6 7 12 5 49
4 IV 2 5 5 12
Jumlah 3 11 8 6 13 21 12 74
7.
Tabel 5. Rekapitulasi Pegawai Menurut Golongan dan Pendidikan Akhir Per Desember
2017
10
NO Gol/
Ruang
S3 S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
1 I 2 2
2 II 2 7 2 11
3 III 9 28 2 1 9 49
4 IV 2 7 3 12
Jumlah 2 16 31 2 3 16 2 2 74
11. Tabel 6. Rekapitulasi Pegawai Menurut Kelompok Fungsional per Desember 2017
No
.
Nama Fungsional Jumlah
1. Peneliti 18
2. Penyuluh 10
3. Pustakawan 1
4. Teknisi Litkayasa 1
Tabel 7. Rekapitulasi Pegawai Menurut Kelompok Fungsional Peneliti per Desember 2017
Tabel 7 . Rekapitulasi Pegawai Menurut Kelompok Fungsional Penyuluh Sampai
Desember 2017
11
No. Nama Fungsional Jumlah
1. Peneliti Utama 1
2. Peneliti Madya 4
3. Peneliti Muda 7
4. Peneliti Pertama 6
5. Peneliti Non Klasifikasi -
Jumlah 18
12. Tabel 9. Rekapitulasi Pegawai Menurut Kelompok Fungsional Pustakawan
Sampai Desember 2017
No. Nama Fungsional Jumlah
1 Pustakawan Pertama 1
Jumlah 1
Tabel 10. Rekapitulasi Pegawai Menurut Kelompok Fungsional Litkayasa Sampai
Desember 2017
No. Nama Fungsional JUMLAH
1 Teknisi Litkaya Pemula 1
Jumlah 1
Tabel 11. Rekapitulasi Pegawai Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Sampai
Desember 2017
12
No. Nama Fungsional Jumlah
1 Penyuluh Pertanian Madya 4
2 Penyuluh Pertanian Muda 4
3 Penyuluh Pertanian Pertama 2
4 Penyuluh Terampil Penyelia 0
5 Penyuluh Terampil Pelaksana L 0
6 Penyuluh Terampil Pelaksana 0
7 Penyuluh Terampil Pelaksana P 0
8 Penyuluh Non Klasifikasi 2
Jumlah 12
13. No
Jenis
kelamin
20-25
Tahun
26-30
Tahun
31-35
Tahun
36-40
Tahun
41-45
Tahun
46-50
Tahun
51-55
Tahun
56-60
Tahun
Jmh
1 Laki-Laki 0 1 2 3 2 9 15 9 41
2 Perempuan 0 2 9 5 4 4 6 3 33
Jumlah 0 3 11 8 6 13 21 12 74
Tabel 12. Rekapitulasi Pegawai Menurut Jenis Kelamin dan Golongan/Ruang Sampai
Desember 2017
No Golongan
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 I/c 1 - 1
2 I/d 1 - 1
Jumlah Gol. I 2 - 2
3 II/a 3 - 3
II/b - - -
4 II/c 5 1 6
5 II/d 2 - 2
Jumlah Gol. II 10 1 11
6 III/a 7 3 10
7 III/b 6 13 19
8 III/c 3 8 11
9 III/d 6 3 9
Jumlah Gol. III 22 27 49
10 IV/a 2 3 5
11 IV/b 4 - 4
12 IV/C 1 2 3
Jumlah Gol. IV 7 5 12
Total 41 33 74
Tabel 13. Rekapitulasi Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin
Sampai Desember 2017
N
o
Golongan
/Ruang
Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin
S3 S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P L P
1 GOL. I - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
13
14. 2 GOL. II - - - - - - - - 1 1 7 - 2 - - - 11
3 GOL. III - - 3 6 9 19 1 1 1 - 8 1 - - - - 49
4 GOL. IV 1 1 5 2 1 2 - - - - - - - - - - 12
Jumlah 1 1 8 8 1
0
2
1
1 1 2 1 1
5
1 2 - 2 - 74
II. HASIL KEGIATAN
2.1. Sub Bagian Tata Usaha
2.1.1. Pendidikan dan Pelatihan
Untuk meningkatkan pendidikan tenaga peneliti dan non peneliti telah dilakukan
berbagai upaya melalui jalur formal dengan biaya pemerintah maupun dengan biaya
sendiri. Jenjang pendidikan yang diikuti adalah S2 dan S3 dengan berbagai disiplin Iu
seperti terlihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Pegawai BPTP Sumsel yang sedang mengikuti pendidikan
No Nama Program Jurusan Tempat
Sumber
Biaya
Tahun
mulai
Tahun
Selesai
1. Herwenita, SP S2 Community
Development
UPLB
Filipina
Badan
Litbang
2013 Selesai
2017
2. Agus
Suprihatin, SP,
M.Sc
S3 Ilmu Tanah UGM
Yogyakarta
Badan
Litbang
2015 Belum
Selesai
3. Sidiq Hanapi,
SP
S2 Ekonomi
pertanian
UGM
Yogyakarta
2016 Belum
Selesai
14
15. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Penanggung Jawab
Kepegawaian pada tahun anggaran 2017 sejak triwulan pertama sampai pada triwulan
keempat adalah sebagai berikut : 1) Kenaikan Gaji Berkala ; 25 orang, 2) Kenaikan
Pangkat ; 12 orang, 3) Taspen dan, 4) Pembuatan Askes 1 orang (CPNS)
Untuk pengoperasian Software SIM ASN tersebut pada tahun anggaran 2017 telah
dapat dilaksanakan dengan baik, dengan demikian diharapkan dalam penampilan dan
penyajian data-data kepegawaian dapat lebih akurat dan cepat seperti penampilan daftar
Nominatif pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, umur, pangkat/golongan dan Eselon,
penampilan kapan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala, kapan pensiun dan
pembebasan sementara.
2.1.2. Perlengkapan
Urusan rumah tangga dan perlengkapan meliputi penerimaan, pencatatan,
pemindahan, pengelolaan dan pemeliharaan barang milik negara meliputi tanah, bangunan
gedung kantor, halaman, auditorium, wisma tamu, gedung laboratorium, rumah jabatan,
aset kebun percobaan, kendaraan dan mesin lainnya.
Pada tahun 2017 telah dilakukan pemeliharaan kantor BPTP, Rumah Dinas dan Mess
BPTP, Pemasangan Coblok dan Pemasangan Keramik Garasi, Pengecatan Rumah Dinas
Pengecatan Pagar Pembatas antara Kantor BPTP dengan BKP.
Tabel 15. Capaian kinerja indikator pengelolaan BMN seperti berikut.
Indikator Kinerja Target Capaian
%
Capaian
Tersedianya daftar barang 1 Daftar barang 1 Daftar barang 100
Tersedianya daftar surat masuk dan
keluar
2 daftar surat 2 daftar surat 100
Laporan Keuangan 2 Laporan 2 Laporan 100
15
16. Laporan Barang 2 laporan 2 Laporan 100
BPTP Sumatera Selatan pada Tahun 2016 telah menerima hasil pengadaan
belanja 526 yaitu barang yang harus diserahkan kepada pemda/masyarakat sampai
dengan 31 Desember 2017 telah mengupayakan melakukan proses hibah dan
penghapusan BMN tersebut seperti disajikan pada tabel berikut.
Tabel 16. Kegiatan penyelesaian hibah dan penghapusan belanja 526
N
O
Kegiatan Dokumen
Keterangan
1 Berita Acara Serah
Terima BMN TTP
Banyuasin
Pengadaan Satker
BPTP Sumsel
BAST No. B-974.1/PL.130/H/10/2016
Tanggal 7 Oktober 2017
Sudah dilakukan
Penghapusan
2 Berita Acara Serah
Terima BMN TTP
Banyuasin
Pengadaan Satker
BPTP Sumsel
Nomor : 2158/BAST/PL.130/I.12.8?
02/2017 tanggal 3 Februari 2017
Belum dilakukan
Penghapusan
Pelaksanaan kegiatan surat menyurat selama Tahun 2017 berjumlah 500 surat
terdiri atas surat yang masuk baik dari instansi vertikal maupun instansi horisontal, dan
surat keluar kepada instansi vertikal dan instansi horisontal serta surat keterangan
2.1.3. Keuangan
Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik lokasi,
dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumatera Selatan pada TA. 2017 didukung oleh
sumber dana yang berasal dari APBN sebesar Rp 21,499,772,000.00,-
16
17. Anggaran BPTP Sumatera Selatan dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan
DIPA Tahun Anggaran 2017 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Apabila dana
tersebut dirinci menurut jenis belanjanya, maka persentase realisasi belanja pegawai
sebesar 96.64%, belanja barang 98.40% dan belanja modal 97.74% seperti pada tabel
berikut
Tabel 17. Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP Sumsel Tahun 2017
No. Jenis PAGU (Rp) Realisasi (Rp)
Realisasi
(%)
1. Belanja Pegawai 5,850,000,000 5,653,604,207 96.64
2. Belanja Barang 10,298,000,000 10,133,175,532 98.40
3. Belanja Modal 5,351,000,000 5,230,241,975 97.74
JUMLAH 21,499,000,000 21,230,241,975 97.76
Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP tahun 2017 tersebut sebesar 97.76%.
Selain dari DIPA BPTP Sumsel 2017, juga terdapat dana dari SMARTD yaitu sebesar Rp.
492.987.500,- yang terdiri dari kegiatan:
1. Pembangunan modal operasi Sistem Irigasi Air Tanah untuk budidaya Tanaman
Pangan dalam upaya peningkatan produktivitas lahan dengan Pagu Rp. 187.340.000,-
dan terealisasi 100%
2. Kajian Pembibitan Ternak Itik pegagan melalui pendekatan kelompok dengan Pagu
Rp. 120.503.500,- dan terialisasi 100%
3. Analisis Penerapan Teknologi Laser Leveling untuk meningkatkan Produktivitas
Tanaman Pangan dan Efesiensi Input dilahan Subur Sumatera Selatan dengan Pagu
Rp.185.144.000,- dan terealisasi 97.89%
Tabel 18. Realisasi penggunaan kegiatan yang di danai SMARTD Tahun 2017
Judul kegiatan Pagu (Rp) Realisasi
17
18. Rp %
Pembangunan modal operasi Sistem Irigasi Air Tanah
untuk budidaya Tanaman Pangan dalam Upaya
Peningkatan ProduktivitasLlahan
187.340.000 187.340.000 100,00
Kajian Pembibitan Ternak Itik Pegagan Melalui
Pendekatan Kelompok
120.503.500 120.503.500 100,00
Analisis Penerapan Teknologi Laser Leveling untuk
Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan dan
Efisiensi Input di Lahan Subur Sumatera Selatan
185.144.000 181.255.000 97,89
Total 492.987.500 489.098.500 99,21
Kegiatan yang didanai oleh SMARTD dan Badan Litbang tahun 2017 rata-rata
terealisasi keuangannya 99,21%.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan juga menyetorkan hasil
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 sebesar Rp 233.118.310,- yang
terdiri dari penerimaan fungsional dan penerimaan umum dengan rincian seperti pada
Tabel 19. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2017
Penerimaan Jumlah (Rp)
Fungsional
KP. Kayu Agung 10.328.000,-
Unit Pengelolaan Benih Sumber 181.145.000,-
Jumlah penerimaan fungsional 191.473.000,-
Jumlah Penerimaan umum 41.645.310,-
Jumlah PNBP 233.118.310,-
Adapun anggaran dan realisasi dana pada masing-masing kegiatan (kegiatan rutin,
penelitian, penunjang penelitian) yang dilaksanakan di BPTP Sumsel terlampir.
2.1.4. Penyusunan Laporan Keuangan SAI pada Sekretariat UAPPA/B-W
18
19. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan keuangan Negara, maka diperlukan perangkat hukum yang didasarkan
atas prinsip umum yang sehat, modern dan dinamis. Untuk menjawab tantangan tersebut,
maka pemerintah telah membuat suatu program Sistem Akutansi Pemerintah Pusat
(SAPP) yang telah diperbaharui untuk memonitor apakah keuangan Negara telah
dijalankan secara efektif dan efisien serta telah sesuai dengan tujuan pengeluaran belanja
sebagaimana tercantum dalam Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA), maka diperlukan
informasi yang relevan dalam bentuk laporan-laporan yang seragam untuk seluruh instansi
pusat sampai ketingkat satuan unit kerja di daerah.
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akutansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Sumatera Selatan adalah sebagai penanggung jawab UAKPA, yang mempunyai tugas
antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan BPTP berupa laporan
Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Dengan demikian
penyusunan dan penyajian laporan BPTP ini merupakan perwujudan pertanggung jawaban
atas penggunaan anggaran maupun barang pada BPTP Sumatera Selatan.
Untuk menunjang pelaksanaan program SAI pada Satuan Kerja dengan
mempergunakan Sistem Akutansi Berbasis Akrual (SAIBA) pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Selatan pada tahun 2017 telah dibentuk Unit Akutansi
Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA). Untuk pelaksanaan operasional kegiatan tersebut
BPTP Sumatera Selatan telah dilengkapi dengan struktur organisasi dan telah mendapat
alokasi dana melalui DIPA Nomor DIPA-018.09.2.567495/2017 tanggal 2 Desember 2016
19
20. Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 21.499.000.000.00,- (Dua puluh satu Milyar empat
ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah)
Laporan akhir kegiatan Sistem Akutansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
tahun 2017 ini disusun berdasarkan laporan keuangan satker serta disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintah
(SAP).
Dari hasil pelaksanaan kegiatan Sistem Akutansi Kuasa Pengguna Anggaran
(SAKPA) yang dilaksanakan BPTP Sumatera Selatan untuk tahun anggaran 2017 maka
dihasilkan laporan keuangan yang disusun berdasarkan laporan keuangan satker serta
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standard
Akutansi Pemerintah. Secara kumulatif, realisasi anggaran pada TA 2017 mengalami
kenaikan dibandingkan dengan TA 2016, Pada TA 2017, pencairan anggaran selain
belanja pegawai/gaji baru terealisasi pada bulan Februari. Perkembangan pencairan dana
dari bulan April hingga Oktober terlihat membentuk garis lurus dengan gradien yang
hampir sama, yang berarti pada bulan-bulan tersebut terjadi pencairan anggaran dalam
jumlah yang hampir sama. Pada bulan–bulan berikutnya (Nopember dan Desember),
pencairan anggaran berlangsung lebih cepat, hingga akhirnya mencapai prosentase
realisasi anggaran DIPA Umum sebesar 97.76%. Angka ini berdasarkan pencairan
anggaran melalui Surat perintah Membayar (SPM) yang Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) nya diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Palembang.
Peningkatan pencairan dana pada bulan Nopember dan Desember disebabkan
transaksi pembayaran belanja modal pada umumnya baru dilaksanakan pada bulan-bulan
20
21. tersebut. Neraca Semester II 2017 per 31 Desember disusun berdasarkan atas Laporan
Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2017, dan adanya proses kapitalisasi SIMAK-
BMN. Gambaran perkembangan neraca tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Posisi
Neraca BPTP Sumsel pada Semester II/ 31 Desember 2017 seperti terbaca berikut ini:
A. Aset Tetap sebesar Rp 238.290.2610.399,- terdiri dari: 1) Tanah Rp
212.122.829.960,- 2) Peralatan dan Mesin Rp 7.910.405.639,- 3) Gedung dan
Bangunan Rp 24.149.436.487,- 4) Jalan Irigasi dan Jaringan Rp 21.200.310.850,- , 5)
Aset Tetap Lainnya Rp 3.786.638.483 6) Konstruksi dalam pengerjaan Rp
112.869.200,- dan akumulasi penyusutan senilai Rp 30.992.229.220,-
B. Aset Lainnya sebesar 3.821.875,- terdiri dari : 1). Aset tak berwujud Rp 10.637.700,-
8) Aset lain-lain Rp 248.043.799,- sedangkan total akumulasi penyusutan sebesar Rp
254.859.624,-
Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan telah dapat dilaksanakan/dioperasionalkan sebagaimana
mestinya walaupun masih terdapat kendala dan hambatan.
2.1.5. Sistem Pengendalian Intern/Wilayah Bebas Korupsi
Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga
dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya,
banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek
KKN, dan lemahnya pengawasan. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan
21
22. tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas
dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan
pelayanan publik. Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka
instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project pelaksanaan reformasi birokrasi
yang dapat menjadi percontohan penerapan pada unit-unit kerja lainnya. Untuk itu, perlu
secara konkret dilaksanakan program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya
pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan
akuntabel menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM) maka diperlukan sistem pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan. Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan
dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Sistem
Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. SPI diselenggarakan secara menyeluruh baik di lingkungan
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pengawasan Intern (PI) adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
22
23. Sistem pengendalian intern ini dilandasi pada pemikiran bahwa sistem pengendalian
intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya manusia untuk
memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan mutlak. Penyusunan dan
pengembangan unsur SPI berfungsi sebagai pedoman penyelenggara dan tolok ukur
pengujian efektivitas penyelenggaraan SPI. Pengembangan SPI perlu mempertimbangkan
aspek biaya dan manfaat (cost and benefit), sumber daya manusia, kejelasan kriteria,
pengukuran efektivitas dan perkembangan teknologi informasi, serta dilaksanakan secara
komprehensif.
Di dalam Undang-undang No. 28 tahun 1999, UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun
2004, PP No. 8 Tahun 2006, PP No. 60 Tahun 2008, Kepres No. 80 Tahun 2003, Perpres
No. 95 Tahun 2007, Perpres No. 9 Tahun 2005, Perpres No. 20 Tahun 2008, Permentan
No. 341/Kpts/OT.140/ 9/2005, dan Permentan No. 12/Permentan/OT.140/2/2007, bahwa
Sistem Pengendalian Intern (SPI) harus berjalan sebagaimana yang diindikasikan dan
diisaratkan. Sejalan dengan hal tersebut, maka diterbitkan Keputusan Kepala Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sumsel Nomor : 054/SK/PW.420/H.12.8/01/2017, tanggal
4 Januari 2017 tentang Pembentukan Tim Sistem Pengendalian Intern di BPTP Sumatera
Selatan.
Sebenarnya ada atau tidak ada Satlak SPI, sistem pengendalian intern harus
berjalan, karena SPI ada dan melekat pada pimpinan. Keberadaan Satlak SPI hanyalah
sebagai “alat”, sehingga berjalan atau tidaknya Satlak SPI sangat bergantung kepada
komitmen pimpinan, apakah “alat” tersebut mau digunakan atau tidak digunakan.
Sistem Pengendalian Intern bertujuan untuk: (1) Mewujudkan sistem pengendalian
intern; (2) Mendorong terlaksananya kegiatan organisasi yang efisien dan efektif (3)
Mendorong terwujudnya kehandalan laporan keuangan; (4) Mendorong terlaksananya
23
24. pengamanan aset negara; dan (5) Mendorong meningkatnya ketaatan terhadap peraturan
perundangan. Sedangkan keluaran yang diharapkan adalah: (1) Terwujudnya sistem
pengendalian; (2) Terlaksananya kegiatan organisasi yang efisien dan efektif; (3)
Terwujudnya kehandalan laporan keuangan; (4) Terlaksananya pengamanan aset negara;
(5) Meningkatnya ketaatan terhadap peraturan perundangan.
Kegiatan Satlak PI BPTP Sumsel pada triwulan-1 tahun 2017 ini, telah
melaksanakan beberapa kegiatan yang meliputi pembuatan Surat Keputusan yang
diperlukan dalam memulai kegiatan tahun anggaran 2017, pembahasan proposal kegiatan,
pemaparan RKTM/ROPP/RDHP serta membuat rencana kerja SPI tahun 2017. Masing-
masing kegiatan tersebut telah menghasilkan rekomendasi antara lain pelaksanaan
masing-masing kegiatan sesuai surat keputusan yang telah dibuat, melakukan penajaman
proposal dan perbaikan RKTM/ROPP/RODHP. Dilakukan juga persiapan dan pelaksanaan
audit BPK- RI, di samping itu, pemantauan yang dilakukan Satlak PI sehubungan dengan
awal tahun anggaran, kami mencoba memantau terhadap persiapan pelaksanaan kegiatan
yang sangat berkaitan dengan kegiatan perencanaan.
Kegiatan Satlak PI BPTP Sumatera Selatan pada triwulan-II tahun 2017 ini, telah
melaksanakan beberapa kegiatan yang meliputi persiapan audit external oleh tim
survilence Masing-masing kegiatan tersebut telah menghasilkan rekomendasi antara lain
penerapan sistem mutu di internal organisasi seperti yang tercantum dalam sertifikar ISO
9001, Perbaikan sebagai bukti komitmen isi kebijakan mutu organisasi, penyusunan
perencanaan pada sasaran mutu yang ditetapkan di intrnal organisasi,, dilakukan
Penyelesaian Tindak Lanjut BPK terkait dengan temuan BPK diantaranya perapian DBR
dan DIR serta penyempurnaan asset-asset yang harus dihenti gunakan untuk dilakukan
penghapusan.
24
25. Kegiatan Satlak PI BPTP Sumsel pada triwulan-III tahun 2017 ini, telah
melaksanakan pengendalian inventarisasi ulang terkait DIR dan DBR pada aseet di kantor
BPTP Sumsel, PT RPN, KP kayu agung, KP karang Agung. karena selain adanya
perpindahan ruangan dan sebagai tindak lanjut BPK dan telah menghasilkan rekomendasi
yaitu segera melakukan penataan kelengkapan dokumen di masing-masing bagian
ruangan . pelaksanaan audit Itjen Pengadaan Barang dan Jasa khusus belanja 526 serta
Selain itu dilakukan Penyelesaian Tindak Lanjut BPK oleh Itjen Kementan TA 2017.
Melakukan persiapan penyelesaian BAST barang persediaan TTP di 3 (tiga)
Kabupaten. Melakukan pendampingan dengan tim monitoring dan Evaluasi dari Puslit
Balitbangtan terhadapkegiatan TTP Banyuasin dan TTP Musi Banyuasin.
Monitoring dan Evaluasi Kegiata Tim Monev dari Puslitbangtan dan telah dilakukan
Monitoring dan Evalausi di kegiatan Taman Teknologi Pertanian (TTP) oleh Tim dari
Balitbangtan Kementerian Pertanian. Masing-masing telah menghasilkan rekomendasi
yaitu Untuk mempercepat pelaksanaan realisasi bangunan fisik pada kegiatan Taman
Teknologi Pertanian yang masuk tahun pertama
Kegiatan Satlak PI BPTP Sumsel pada triwulan-IV tahun 2017 ini, telah Tindak
lanjut LHP Itjen terkait temuan itjen belanja 526, persiapan dokumen TTP Banyuasin yang
akan diserahkan ke Pemda Banyuasin, Pendampingan Tim Monen ke TTP Musi
Banyuasin, Melakukan Sistem Pengendaluian Intern terhadap pembanguan dan Renovasi
Gedung KP Kayu Agung dan Pembangunan Sarana dan Prasaran Perbenihan.
Hasil tim monev bahwa BAST TTP Banyuasin harus bisa diselelasikan Paling
lambat bulan Maret 2018.
25
26. Tabel 20. Jenis Kegiatan, Ringkasan Hasil, dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Satlak PI BPTP SUMSEL Triwulan I Tahun 2017
No Jenis kegiatan Ringkasan hasil Rekomendasi
Catatan Tindak Lanjut
Dari Kepala Balai
1 Pembuatan SK Struktur
Organisasi BPTP
Sumsel, SK Organisasi
Satlak PI, SK Pengelola
Keuangan, SK
Pengadaan Barang
Jasa, SK Pemeriksaan
Barang dan Jasa, SK
Pengelola Asset, SK
penanganan tindak
lanjut LHP
Pembuatan SK
berdasarkan tupoksi dan
kompetensi masing-
masing penanggung
jawab
Setelah SK
dikeluarkan
ditindaklanjuti
dengan
pelaksanaan
kegiatan
berdasarkan tugas
masing-masing
penanggung jawab
Untuk di laksanakan
dengan baik
2 Pembahasan proposal Pembahasan dihadiri
oleh semua
penanggung jawab
kegiatan
Proposal kegiatan
dipersempit, agar
lebih fokus dalam
pelaksanaannya
Untuk dilaksanakan
dengan baik dan
memperbaiki proposal
3 Pemaparan
RKTM/ROPP/RODHP
Pemaparan dihadiri oleh
semua penanggung
jawab kegiatan dan tm
TPK
Perbaikan
RKTM/ROPP/ROD
HP agar segera
dilakukan
Untuk laksanakan dan
secepatnya melakukan
perbaikan proposal
4 Pembuatan Rencana
Kerja SPI tahun 2017
Dilakukan oleh Tim
Satlak SPI
Rencana Kerja SPI
perlu dukungan
penuh dari
pimpinan dan
pegawai BPTP
Sumsel
Untuk dilaksanakan
pembuatan rencana
kerja berkoordinasi
dengan kepala balai
Tabel 21. Jenis Kegiatan, Ringkasan Hasil, dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Satlak PI BPTP SUMSEL Triwulan II Tahun 2017
No Jenis kegiatan Ringkasan hasil Rekomendasi Catatan Tindak
26
27. Lanjut Dari Kepala
Balai
1 Persiapan Audit
External oleh tim
Survilence
Mempersiapkan Dokumen-
dokumen terkait
Merevisi apabila
terdapat
ketidaksesuaian
Di laksanakan dan
segera
dikoordinasikan
dengan Tim SPI
2 Penyelesaian Tindak
Lanjut BPK terkait
dengan temuan BPK
diantaranya perapian
DBR dan DIR
Telah pelebelan DBR dan
DIR sesuai dengan
ruangan.
Kedepan harus
dilakukan
rekapitulasi dan
invetarisasi ulang
bagi asset yang
sudah tidak layak
lagi untuk diajukan
penghapusan
Di laksanakan dan
segera
dikoordinasikan
dengan Tim SPI
Tabel 22. Jenis Kegiatan, Ringkasan Hasil, dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Satlak
PI BPTP SUMSEL Triwulan III Tahun 2017
No Jenis kegiatan Ringkasan hasil Rekomendasi
Catatan Tindak
Lanjut Dari Kepala
Balai
1 Pengendalian
Inventarisasi
Penyusunan Daftar
Barang Ruangan di
kantor BPTP, KP
Kayu Agung, KP
Karang Agung, PT
RPN
• Tim Pengendalian
berasal dari BPTP
Sumsel
• Pelaksanaan audit
dilakukan selama 2
hari
• pelaksanaannya tim
mengajukan
pertanyaan dan
kelengkapan
Melakukan Update DBR
pada masing-masing
ruangan
Untuk segera
melaksanakan
penataan ulang
barang pada
masing-masing
ruangan
27
28. dokumen ke bagian
perlengkapan
2. Penyelesaian Tindak
Lanjut BPK Oleh Tim
Itjen Kementan
• Tim Tindak lanjut
dari Tim Itjen
Kementan RI
• Pelaksanaan
dilakukan dengan
mengevaluasi
sejauh mana tindak
lanjut BPK yang
sudah dilakukan
serta memeriksa
dokumen-dokumen
pendukungnya.
• Penyelesaian LHP
BPK Ri dan
kelengkapan
dokumennya.
Untuk dilengkapin
dan dilaksanakan
segera.
Tabel 23. Jenis Kegiatan, Ringkasan Hasil, dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Satlak PI BPTP SUMSEL Triwula IV Tahun 2017
No. Jenis kegiatan Ringkasan hasil Rekomendasi
Catatan Tindak
Lanjut Dari Kepala
Balai
1 Tindak lanjut LHP
Itjen terkait temuan
itjen belanja 526,
• Audit dilakukan oleh
Itjen Kementan
• Pemeriksaan
Pengadaan Barang
dan Jasa terkait
dengan belanja 526
• Menindak lanjuti hasil
temuan dengan
melakukan pembayaran
Tuntutan Ganti Rugi
(TGR)
Untuk
dilaksanakan
sesuai dengan
hasil pemeriksaan.
3 MONEV kegiatan
TTP Balitbangtan
Monev dilakukan oleh tim
Monev Balitbangtan
Untuk mempercepat
realisasi penyelesaian
BAST, paling lambat Maret
2018
Untuk segera
melakukan
percepatan
Penyelesaian
BAST.
4 Melakukan
pengendalian
Renovasi Gedung di
KP Kayu Agung
Pengendalian dilakukan
oleh Tim SPI BPTP
Sumatera Selatan,
dengan melakukan
pemeriksaan dan
pengendalian.
Untuk mempercepat
pelaksanaan fisik
bangunan,
Melakukan pemantauan
terhadap perbaikan pada
mess karyawan pada
Untuk segera
melakukan
percepatan
Penyelesaian dan
melakukan
perbaikan
28
29. pintu, pagar gedung
utama, pembersihan
gedung dari sisa
pekerjaan.
Tabel 24. Program Kerja Satuan Pelaksanaan Pengendalian Intern BPTP Sumatera
Selatan (Satlak PI BPTP Sumsel) Tahun 2017
No. Judul Kegiatan Target Waktu Keterangan
1 Penetapan SK Struktur Organisasi BPTP Sumsel
TA. 2016
Februari
2 Membentuk struktur organisasi Satlak PI dengan
Keputusan Kepala Balai berikut uraian tugas dan
fungsinya
Maret
3 Penyusunan RKTM Februari
4 Penyusunan program kerja PI April-Mei
5 Penyusunan juknis PI Juni
6 Rapat Koordinasi
Pertemuan Rutin Berkala Satlak PI
Juni-November
7 Penyusunan/penambahan SOP April
8 Pengendalian Internal/Audit Juni-Desember
9 Monev Ex-Ante dan SPI Mei dan November
10 Monev On-Going dan SPI Maret, Juni,
September, Desember
11 Monev Ex-Post dan SPI Insidentil
12 Penyusunan Laporan
• Laporan Bulanan
• Laporan Triwulan
• Laporan Semester
• Laporan Tahunan
September-Oktober
13 Melakukan penataan arsip yang tertib (bisa dalam
hard copy, soft copy, rekaman suara digital,
video, dll).
November
14 Menyiapkan pelaksanaan audit surveillance dan
resertifikasi ISO 9001:2008
Juni
15 Penyelesaian LHP (BPK;Itjen:Lembaga
Pemeriksa Lainnya)
Paling lambat dua
bulan setelah
29
30. menerima LHP
16 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Setiap 6 bulan
2.2. Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
2.2.1. Kerjasama
Salah satu fungsi dari BPTP adalah menyiapkan kerjasama, informasi, dokumentasi
serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. BPTP Sumsel sebagai salah satu lembaga
publik yang mengkaji dan menghasilkan teknologi pertanian spesifik lokasi dituntut untuk
lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui kerjasama dengan para pemangku
kepentingan (stakeholder). Kerjasama tersebut diperlukan dalam upaya menumbuh
kembangkan jaringan penelitian guna meningkatkan kemampuan pemanfaatan serta
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerjasama BPTP Sumsel dalam tahun 2017
ini terdiri dari kerjasama dalam dan luar negeri.
Kerjasama dalam negeri terdiri dari:
(1) Kerjasama antara BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang
dengan BPTP Sumatera Selatan,
Kegiatan kerjasama tersebut dilakukan di Kebun Percobaan Kayu Agung, dimana
pada Kebun Percobaan Kayu Agung, BPTP Sumsel menyediakan lahan 20 x 20 m untuk
menempatkan peralatan pengamatan cuaca. Alat-alat yang disediakan oleh BMKG adalah:
Penangkar petir 1 unit, alat ukur kecepatan angin 3 unit, alat ukur arah angin 1 unit, alat
ukur curah hujan 1 unit, termometer 3 unit, pengukur kelembaban tanah, komputer 1
paket. BPTP Sumsel dalam kerjasama ini selain menyediakan lahan, juga menyediakan
30
31. tenaga untuk mengamati data dan merawat lingkungan tempat disediakannya peralatan
tersebut.
Dari kerjasama ini, BPTP Sumsel mendapatkan informasi tentang cuaca yang
diperoleh dari buku dan bulletin yang tiap bulan diterima.
• Buletin BMKG Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
Buletin ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun
Klimatologi Klas I Kenten, Palembang. Informasi yang diperoleh dari Buletin ini adalah data
hujan, hari hujan, cuaca ekstrim, arah dan kecepatan angin serta evaluasi tingkat bahaya
kebakaran.
• Buku Informasi Peta Kekeringan Dengan Metode SPI.
Buku ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi
Klas I Kenten, Palembang. Informasi kekeringan diperoleh dalam tiga bulanan tersebut,
memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan tiga
bulanan dengan menggunakan metoda Standardized Precipitation Index (SPI).
(2) Kerjasama antara Badan Kerjasama Organisasi Wanita Sumatera Selatan
dengan BPTP Sumatera Selatan tentang Pendampingan Teknologi
Pertanian di Sumatera Selatan.
Bentuk kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk Pendampingan Teknologi
Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan. Kerjasama tersebut untuk Menyikapi fluktuasi
harga cabai/cabe yang terjadi setiap tahun, maka penanaman cabai di lahan pekarangan
merupakan salah satu solusi untuk membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan di
tingkat rumah tangga. Gerakan tersebut, merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk
mengajak masyarakat menanam cabai agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya
31
32. sendiri. Selain itu juga sebagai salah satu terobosan mengatasi permasalahan fluktuasi
harga cabai yang sering kali meresahkan masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga.
Untuk menyukseskan gerakan tersebut, Kementan melalui BPTP sebagai perpanjangan
tangan di daerah melibatkan Tim Penggerak PKK (TP PKK) dan Organisasi Wanita Daerah
melaksanakan kerjasama pendampingan teknologi pertanian yang meliputi pembagian bibit
cabai, narasumber pelatihan dan penyebaran informasi pertanian berupa bahan cetakan
leaflet, juknis, bulletin dsb. Kerjasama ini telah dilaksanakan dengan ditandatanganinya
MoU antara BPTP Sumatera Selatan dan TP PKK Provinsi Sumatera Selatan, Badan
Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Selatan, Muslimat Nadhatul
Ulama Provinsi Sumatera Selatan, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi
Sumatera Selatan, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Sumatera
Selatan. Selain itu, BPTP Sumsel juga menjadi narasumber dalam beberapa pelatihan di
kabupaten/kota dan penyebaran informasi pertanian berupa bahan cetak.
(3). Pendampingan Teknologi Pertanian di SPR IIII Betung Kab. Banyuasin
Prov. Sumatera Selatan
Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IIII Betung, Kab. Banyuasin merupakan salah satu
organisasi peternak dimana anggotanya sudah lama menjadi peternak binaan BPTP
Sumsel. Kerjasama yang dilakukan selama ini mencakup pendampingan teknologi
pemeliharaan ternak, kesehatan, pakan, dsb. Akan tetapi kerjasama tersebut belum
memiliki perjanjian kerjasama sehingga untuk memperkuat kerjasama yang telah dibina
selama ini, maka perjanjian kerjasama antara SPR IIII Betung dan BPTP Sumsel dibuat
dengan tujuan untuk melakukan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi dari
balitbangtan yang dapat diterapkan pada lokasi peternakan SPR III Betung. Perjanjian
kerjasama telah dilaksanakan dengan ditandatanganinya nota kerjasama oleh Manager
32
33. SPR IIII Betung dan Kepala BPTP Sumsel dengan ruang lingkup kerjasama yaitu
pendampingan dan pengawalan dalam proses pengembangan dan implementasi inovasi
teknologi pertanian di SPR IIII Betung.
(4) Penempatan siswa PKL SMK Negeri 1 Tanjung Lago.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanjung Lago, Provinsi Sumsel,
merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pendidikan dan mengembangkan metodologi pembelajaran pendidikan menengah kejuruan
bidang Pertanian, dengan tujuan menghasilkan SDM pertanian yang unggul dan siap kerja.
BPTP Sumsel telah menjadi tempat pembelajaran bagi siswa SMKN 1 Tanjung Lago
terutama sebagai lokasi magang siswa sejak tahun 2013. Perjanjian kerjasama antara
SMKN 1 Tanjung Lago dan BPTP Sumsel dibuat dengan tujuan untuk melakukan
penugasan penempatan dan pendampingan siswa SMK Negeri 1 Tanjung Lago sebagai
siswa PKL di BPTP Sumsel sehingga dapat meningkatkan mutu sumberdaya manusia
melalui peningkatan mutu pendidikan pada SMK Negeri 1 Tanjung Lago dan peningkatan
kompetensi siswa didik sesuai dengan tuntutan dunia usaha pertanian serta perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perjanjian kerjasama telah dilaksanakan dengan
ditandatanganinya nota kerjasama oleh Kepala SMKN 1 Tanjung Lago dan Kepala BPTP
Sumsel dengan ruang lingkup kerjasama yaitu penempatan siswa SMK Negeri 1 Tanjung
Lago dan pendampingan BPTP Sumsel dalam proses praktek kerja lapang dan diseminasi
inovasi teknologi pertanian.
Adapun Kerjasama luar negeri adalah:
(1).Closing Rice Yield Gaps in Asia Phase II (CORIGAP - PRO), yang
merupakan bagian kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan
33
34. Kementerian Pertanian dengan International Rice Research Institute
(IRRI),
Kegiatan CORIGAP yang dilakukan meliputi: (1). Akselerasi teknologi PTT dan
Kegiatan Upaya Khusus Padi di 3 lokasi baru dengan target 4.500 petani adopter; (2)
Pembuatan Demonstrasi Plot Penerapan PTT berbasis Teknologi Jarwo Super di 4 desa (3
desa di Muara Telang dan 1 desa di Air Saleh) sekaligus adaptasi alat tanam
AMATOR/Transplanter; dan (3) Demonstrasi dan validasi teknogi pascapanen (perataan
lahan dengan laser leveling dan pengeringan gabah dengan teknologi box dryer berbahan
bakar sekam). Penerapan teknologi PTT pada demplot diupayakan berlokasi di wilayah
pengembangan Upaya Khusus (UPSUS) Pajale Kabupaten Banyuasin sehingga dampak
dari diseminasi teknologi dapat diaplikasikan oleh petani setempat. Demplot PTT Berbasis
Jarwo Super dilaksanakan pada lahan seluas 12 ha yang terbagi dalam 4 lokasi/desa
berbeda (masing-masing 3 ha/desa). Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini selain IRRI
adalah Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, BP4K Kabupaten Banyuasin, penyuluh
setempat, pemilik RMU dan kelompok tani. Akselerasi PTT dan UPSUS tiga lokasi baru
ditargetkan diterima oleh 4500 petani adaptor.
Kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan Juni 2017 adalah FGD dalam rangka
identifikasi potensi dan masalah dan penetapan CPCL demplot PTT. Tahap selanjutnya
dalam kegiatan ini adalah persiapan demplot PTT dan pelaksanaannya. Sehingga output
yang akan diperoleh adalah : (1). Meningkatnya produktivitas padi di lahan pasang surut
Sumatera Selatan; (2). Diadopsinya teknologi PTT berbasis Jarwo Super di lahan pasang
surut dengan target adopter 4.500 petani; (3). Informasi mengenai kinerja alat tanam benih
langsung drum seeder yang telah dimodifikasi dan ditarik menggunakan traktor (AMATOR);
dan (4). Terdiseminasinya teknologi perataan lahan dengan memanfaatkan ‘laser leveling’
34
35. dan penggunaan mesin pengering berbahan bakar sekam (box dryer) di lahan pasang
surut.
(2) Indobeef Program Palm Cow Project kerjasama dengan Australian Centre
for International Agricultural Research (ACIAR).
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Balitbangtan dan Australian Centre for
International Agricultural Research (ACIAR) yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan
daging sapi dan mata pencaharian petani kecil dan peserta rantai nilai daging sapi lainnya
di Indonesia secara signifikan. Kegiatan yang telah dilakukan adalah Scoping Mission
Tahap I pada tanggal 9 Mei 2017 dengan diadakannya pertemuan antara tim ACIAR dan
stakeholders terdiri dari pemerintah daerah, bank, dan perusahaan perkebunan sawit, yang
bertujuan untuk melakukan penjajakan dan mengidentifikasi lokasi untuk rencana kegiatan
Integrasi Sawit-Sapi di Provinsi Sumatera Selatan. Pertemuan ini ditindaklanjuti dengan
Scoping Mission Tahap II pada tanggal 17-21 Juli 2017 yang bertujuan untuk menganalisis
kondisi peternakan sapi potong pada sistem integrasi sawit-sapi yang ada dan
mengidentifikasi hambatan dan peluang untuk peningkatan produktivitas. Scoping
Mission Tahap II ini dilakukan dengan cara survey lokasi berupa kunjungan lapang.
Kunjungan lapang ke lokasi perkebunan sawit dan peternakan rakyat dilaksanakan di tiga
kabupaten yaitu Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Kunjungan ke lapangan terdiri dari koordinasi dengan stakeholders yaitu
dinas terkait dan perusahaan perkebunan sawit, kelompok ternak, KUD, Rumah Potong
Hewan (RPH). Adapun rangkaian kegiatan kunjungan Tim ACIAR dapat dilihat di Tabel 2.
Tabel 25. Lokasi Kunjungan ACIAR 17-21 Juli 2017 di Sumatera Selatan
Tanggal Lokasi Kunjungan Tujuan
35
36. 17 Juli 2017 - BPTP Sumsel - Pertemuan lanjutan dengan
stakeholders
Kabupaten Banyuasin
- Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin
- Koordinasi
- SPR IIII BETUNG (Kel. Ternak Karya
Bersama IV, Desa Suka Mulya)
- Survey kondisi peternakan dan
kondisi sosial ekonomi
18 Juli 2017 Kabupaten Musi Banyuasin
- SPR IIII SUNGAI LILIN (Kel. Ternak
Sumber Rejeki, Desa Cinta Damai)
- Survey kondisi peternakan dan
kondisi sosial ekonomi
- KUD Mukti Jaya, Sungai Lilin - Survey kondisi sosial ekonomi
- Lokasi penggembalaan ternak di kebun
sawit di Desa Cinta Damai
- Survey kondisi penggembalaan
ternak
- Kelompok Ternak Harapan Jaya Desa
Bukit Jaya, Sungai Lilin
- Survey kondisi peternakan dan
kondisi sosial ekonomi
19 Juli 2017 Kabupaten Ogan Komering Ilir
- SPR IIII MESUJI RAYA (Kel. Ternak Sido
Mulyo, Desa Suka Sari)
- Survey kondisi peternakan dan
kondisi sosial ekonomi
- PT. SAMPOERNA AGRO - Koordinasi
- KUD Mekar Sari, Mesuji Raya - Survey kondisi sosial ekonomi
20 Juli 2017 Kota Palembang
- RPH DP3K Kota Palembang - Survey rantai pasar ternak
- Kel. Ternak Suak Jaya Desa Sukajaya
Kec. Sukarami
- Survey kondisi peternakan dan
kondisi sosial ekonomi
21 Juli 2017 - Pasar Tradisional di Kota Palembang - Survey rantai pasar ternak
Kunjungan ke lapangan ini bertujuan untuk melihat kondisi aktual di lapangan mulai
dari aspek pemeliharaan sapi di lahan sawit, aspek sosial dan aspek ekonomi sehingga
dapat dikaji potensi dan permasalahan pengembangan usaha integrasi sapi sawit di
Sumsel. Hasil dari kunjungan akan digunakan untuk merumuskan model pengkajian
spesifik lokasi.
36
37. 2.2.2. Pengelolaan Perpustakaan
Kegiatan pengelolaan perpustakaan di BPTP Sumatera Selatan yang meliputi
penerimaan, pengolahan bahan pustaka, pengolahan database bahan koleksi,dan
pelayanan kepada pemustaka, memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas
khususnya bagi pengelola dan pustakawan. Pada tahun anggaran 2017, kegiatan
pengelolaan perpustakaan BPTP Sumatera Selatan meliputi mengalami peningkatan,
terutama dalam pengelolaan pangkalan data/database data.
37
38. Hasil capaian pengolahan data mencapai 242judul dari target yang ditentukan
sebelumnya sebanyak 100.
Untuk pengembangan perpustakaan di BPTP Sumatera Selatan samapai saat ini
memang jauh dari kata sempurna, karena harus menyesuaikan dengan organisasi, visi
misi induknya sehingga pengaturan dalam penyusunan peraturan perundangan
perpustakaan khusus, masih menjadi bagian dari organisasi induknya, Tingkatan
kedudukan dan kepentingannya tergantung kepedulian serta perhatian masing-masing
UK/UPT. Keterbatasan SDM, pengetahuan tata cara pengelolaan bahan koleksi serta
anggaran terutama upah pengolahan bahan koleksi merupakan faktor yang sulit dihindari,
sehingga pengolahan data bahan pustaka sering terhambat. Oleh karena itu perlu
ditingkatan pemahaman dan kemampuan pengelola perpustakaan.
2.2.3. Pengelolaan Website
Updating berita bersumber dari informasi yang didapat dari kegiatan litkaji dan
diseminasi yang dilaksanakan di BPTP-Balitbangtan Sumatera Selatan, selain itu dari
kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen BPTP-Balitbangtan Sumatera Selatan.
Pengelola website mendapat informasi dari hasil wawancara dengan penanggung jawab
dan tim kegiatan pengkajian dan diseminasi, serta dari liputan langsung pada acara-acara
yang diadakan manajemen BPTP-Balitbangtan Sumatera Selatan.
38
Aktivitas kunjungan di perpustakaan
39. Untuk Updating Info Teknologi data dikumpulkan dari peneliti dan penyuluh BPTP-
Balitbangtan Sumatera Selatan, yang bersumber dari hasil litkaji Balitbangtan Kementan.
Untuk tautan website yang lain seperti pada baru tautan SDM, Beranda, Profil, Fasilitas,
Program, Produk, Publikasi, Info publik, video, kerjasama dan UPBS, pembaharuan data
melibatkan pihak yang terlibat langsung. Seperti pada tautan UPBS data di update sesuai
informasi dari pengelola UPBS mengenai perubahan stok benih yang keluar masuk
Gudang UPBS KP Kayuagung.
Hasil total Update website untuk memperbaharui berita dan infotek yang telah
ditayangkan dalam website dari bulan Januari hingga Desember 2017 yakni sebanyak 173
(seratus sembilan puluh tiga) kali.
Tabel 26. Rekap Berita dan Info Teknologi di website BPTP-Balitbangtan Sumsel
Tahun 2017
No Judul Keterangan
Tanggal
Upload
39
40. 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Sosialisasi Tax-Amenesti Pajak, E-Kinerja Dan Pelatihan
Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi
Temu Lapang Closing Rice Yield Gaps In Asian (Corigap)
Mendukung Ip 300 Di Lahan Pasang Surut Desa
Seminar Hasil Litkaji Bptp-Balitbangtan Sumatera Selatan
Tahun Anggaran 2016
Audensi Bptp Balitbangtan Sumatera Selatan Dengan
Ketua Tim Penggerak Pkk Propinsi Sunatera Selatan
Wokshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester Ii
Uappa/B-W Ta 2016
Bptp-Balitbangtan Sumatera Selatan Siapkan 25.000 Bibit
Mendukung Gertam Cabai
Potensi Pengembangan Tanaman Buah Di Sumatera
Selatan
Penandatangan Mou Dan Launching Gaerakan Tanam
Cabai Propinsi Sumatera Selatan
Penyerahan Bibit Cabai Dan Pendampingan Inovasi
Teknologi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Seminar Penajaman Ropp Dan Rodhp Bptp-Balitbangtan
Sumatera Selatan Tahun 2017
Entry Meeting Bpk-Ri Di Propinsi Sumatera Selatan
Launcing Gerakan Tanam Cabai Dan Tebu Kota
Prabumulih
Gerakan Tanam Cabai Kabupaten Muaraenim
Optimalisasi Produktivitas Padi Sawah Irigasi Melalui
Penerapan Teknologi Jajar Legowo Super
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
06 Januari
2017
13 Januari
2017
16 Januari
2017
23 Januari
2017
27 Januari
2017
31 Januari
2017
07 Februari
2017
09 Februari
2017
10 Februari
2017
13 Februari
2017
16 Februari
2017
23 Februari
2017
24 Februari
2017
01 Maret
2017
40
41. 15
16
17
1
8
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Kegiatan Tanam Upbs
Peninjauan Lokasi Tpp Oleh Kadis Pertanian Kabupaten
Musi Banyuasin
Kunjungan Plt Bupati Banyuasin Ke Tpp Tanjung Lago
Potensi Tanaman Sirih Air Dan Ganggang Air Sebagai
Pakan Itik Pegagan
Temu Koordinasi Kegiatan Peninhkatan Komunikasi,
Koordinasi Dan Diseminasi Inovasi Pertanian
Budidaya Kedelai Diantara Lahan Perkebunan/Lahan
Kehutanan
Koordinasi Bptp-Balitbangtan Sumatera Selatan Dan
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Optimalisasi Lahan Pekarangan Dengan Menanam
Sayuran
Pertemuan Tim Upsus Siwab Bptp-Balitbangtan Sumatera
Sselatan Dan Paguyuban Inseminator Musi Rawas
Koordinasi Kegiatan Upsus Siwab Di Kabupaten Musi
Banyuasin
Sosialisai Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman
Padi
Sosialisasi Gerakan Tanam Cabai Tingkat Kecamatan Di
Kota Palembang
Rapat Percepatan Program Upsus Siwab Di Kabupaten
Banyuasin
Teknologi Media Tanam Pada Budidaya Jamur Tiram
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
02 Maret
2017
03 Maret
2017
03 Maret
2017
10 Maret
2017
13 Maret
2017
14 Maret
2017
17 Maret
2017
20 Maret
2017
22 Maret
2017
23 Maret
2017
23 Maret
2017
24 Maret
2017
24 Maret
2017
24 Maret
2017
24 Maret
2017
41
42. 30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Kunjungan Bupati Kabupaten Banyuasin Dan Rektor Ipb
Diseminasi Tanaman Bawang Merah Di Lahan Sawah
Tadah Hujan
Sosialisasi Budidaya Teknologi Jarwo Super Di Kabupaten
Musi Rawas
Pengelola Tpp Semidang Aji Dipertajam Pemahamannya
Pak Purwadi Dan Anggotanya Siap Tingkatkan Indeks
Pertanaman
Sosialisasi Pengembangan Pola Tanam Tanaman Pangan
Di Sumatera Selatan
Cabai Banyuasin Sumber Daya Genetik Lokal Sumatera
Selatan
Upaya Meningkatkan Ketersediaan Benih Padi Di Sumsel
Gelebak Dalam Tidak Surut Untuk Mendukung Peningkatan
Produksi Padi
Padi Sanapi, Sumber Daya Genetik Lokal Sumatera
Selatan
Pelaksanaan Monev Taman Teknologim Pertanian
Sumatera Selatan
Penggelolaan Sumber Daya Genetik Tanaman Padi
Spesifik Sumatera Selatan
Transfer Inovasi Teknologi Budidaya Jagung Dan Cabai
Peningkatan Pengetahuan Kelompok Tani Melalui Praktek
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
27 maret
2017
30 Maret
2017
04 April
2017
04 April
2017
06 April
2017
07 April
2017
10 April
2017
10 April
2017
13 April
2017
13 April
2017
14 April
2017
18 April
2017
19 April
2017
19 April
2017
42
43. 44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Lapang
Antusiasme Petani Gelebak Dalam Menentukan Dosis
Pemupukan Padi
Taman Teknologi Pertanian Diharapkan Mandiri Setelah
Tahun Ke-3
Membuat Kompos Padat Dari Kotoran Teknak Kerbau
Teknologi “Jajar Legowo 41” Dengan “Inpari 41”
Meningkatkan Hasil Petani Kabupaten Oku
Darma Wanita Bptp-Balitbangtan Sumsel Peringati Hari
Kartini
Launching Tpp Mart Bmt Di Ttp Tanjung Lago Banyuasin
Pembagian Bibit Cabai Kepada Kelompok Wanita Tani
(Kwt) Desa Mulya Sari Tanjung Lago
Launching Gerakan Tanam Cabai (Gertam Cabai) Di
Kabupaten Oku
Tingkatkan Kompetensi Peneliti Dan Penyuluh, Bptp-
Balitbangtan Sumsel Gelar Seminar Bulanan
Mou Gertam Antara Bptp-Balitbangtan Sumatera Selatan
Dengan Pw Muslimat Nu Sumatera Selatan
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara Bptp-
Balitbangtan Sumsel Dengan Bkow Dan Kpp
Karakteristik Tanaman Duku Varietas Palembang Dan
Rasuan
Pertemuan Scoping Mission Aciar Dan Badan Litbang
Pertanian Di Sumatera Selatan
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
19 April
2017
20 April
2017
21 April
2017
21 April
2017
27 April
2017
27 April
2017
27 April
2017
02 Mei 2017
04 Mei 2017
05 Mei 2017
08 Mei 2017
09 Mei 2017
16 Mei 2017
43
44. 57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Sumsel Expo 2017, Badan Litbang Pertanian Gelat Stand
Dengan Beragam Informasi Teknologi
Teknologi Jarwo Super Bertekat Mendongkrak
Produktivitas Padi Di Sumatera Selatan
Sosialisasi Programkopri Dan Kesejahteraan Pegawai
Pola Tanam Lahan Rawa Lebak Dangkal Meningkatkan
Pendapatan Petani
Kunjungan Pengelola Ttp Semidang Aji Ke Ttp Tanjung
Lago
Tarhib Ramadhan 1415 H
Pelatihan Dan Demontrasi Teknologi Pertanian Lahan Di
Bimbing Laser (Land Leveling Assisted By Laser)
Teknik Pengendalian Gulma Pada Tanaman Jagung
Membuat Kompos Dengan Aktinator E14
Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 – 1 Juni 2017
Partisipasi Peneliti Dn Penyuluh Dalan Seminar Bulanan
Bptp Balitbangtan Sumsel
Teknik Penyemaian Cabai
Pakan Lengkap Fermentasi
Opening Metting Audit Surveliance 1150 9001 2008
Wapada Serangan Hama Wereng Batang Coklat Pada
Pertanaman Padi Di Sumatera Selatan
Monitoring Serangan Wereng Batang Coklat
Pemupukan Berimbang Pada Tanaman Bawang Merah Di
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Info Teknologi
Berita
Berita
Info Teknologi
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
18 Mei 2017
22 Mei 2017
23 Mei 2017
26 Mei 2017
26 Mei 2017
29 mei 2017
29 Mei 2017
30 Mei 2017
01 Juni
2017
06 Juni
2017
07 Juni
2017
08 Juni
2017
13 Juni
2017
14 Juni
2017
17 juni 2017
21 Juni
2017
22 Juni
2017
01 Juli 2017
44
45. 74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Lahan Irigasi Kabupaten Musi Rawas
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H
Halal Bi Halal Keluarga Besar Bptp-Balitbangtan Sumatera
Selatan
Pembenihan Jagung Komposit
Rakor Upsus Pajale Sumatera Selatan
Seminar Bulanan Dan Sosialisasi Hasil Rakor Penajaman
Program Bptp-Balitbangtan 2018
Sistem Pesemaian Terapung
Diskusi Kegiatan Integrasi Sap Sawit Kerjasama Antara
Badan Litbang Pertanian Dengan Aciar
Survei Calon Lokasi Perkembangan Kedelai Soybian Belt
Dan Opclkedelai Propinsi Sumatera Selatan
Pertemuan Upsus Siwab Regional Sumatera
Penyebaran Teknologi Pengendalian Swbc Melalui Media
Elektronik
Stop Serangan Wereng Coklat Dengan Gerakan
Pengendalian Terpadu
Penjelasan Lengkap Menteri Pertanian Terkait Kasus Beras
Pt Ibu
Scoping Mission Tahap Ii Aciar Palh-Cow Project Di
Sumatera Selatan
Alat Tanam Benih Langsung Modifikasi Di Tarik Traktor
(Anator) Di Lahan Pasang Surut
Berita
Info teknologi
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
04 Juli 2017
07 Juli 2017
10 Juli 2017
13 Juli 2017
17 Juli 2017
18 Juli 2017
21 Juli 2017
21 Juli 2017
25 Juli 2017
26 Juli 2017
27 Juli 2017
27 Juli 2017
28 Juli 2017
28 Juli 2017
28 Juli 2017
45
46. 89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
Pertemuan Koordinasi Pendampingan Upsus Pajale
Gelar Teknologi Dan Temu Lapang Budidaya Padi
Monitoring Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Di Bptp
Sumsel Oleh Biro Oke Kementan
Tanggapan Kepala Bb Pascarmen Terhadap Mutu Beras
Premium
Tanggapan Kepala Bb Padi Mengenai Kasus Beras
Monitoring Penyebaran Wbc
Pelaksanaan Focus Group Discussion Kegiatan Corigap
Ttp Sungai Lilin Selenggarakan Temu Teknologi Dengan
Stakeholder
Dari Sebutir Beras Terkandung Nilai Idiologi Kita Sebagai
Bangsa
Sosialisasi Birokrasi Dan Seminar Bulanan Bptp-
Balitbangtan Sumatera Selatan
Temu Lapang Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Balitbangtan
Seminar Tengah Tahun Kegiatan Litkai Bptp-Balitbangtan
Sumatera Selatan
Sosialisasi Fasilator Pembiayaan Petani Swadaya (Fp 25)
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-72
Bptp-Balitbangtan Sumatera Selatan
Tanam Perdana Kegiatan Produksi Benih Jagung Hibrida
Dan Komposit Upbs Balitbangtan Sumsel
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
29 Juli 2017
30 Juli 2017
31 Juli 2017
02 Agustus
2017
03 Agustus
2017
06 Agustus
2017
08 Agustus
2017
08 Agustus
2017
10 Agustus
2017
11 Agustus
2017
17 Agustus
2017
23 Agustus
2017
23 Agustus
2017
24 Agustus
2017
46
47. 104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
Panen Padi Ip 200 Di Lahan Kering Kabupaten Oki
Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur
Rakor Gabungan Sergap Sumsel
Budidaya Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Kub)
Pelatiahan Budidaya Jagung
Cara Muda Membuat Pestisida Nabati
Pengeringan Gabah Dengan Alat Pengering Tenaga Surya
Modifikasi Di Lahan Rawa Lebak
Panen Padi Kegiatan Pendampingan Kawasan Padi
Pertemuan Evaluasi Ii Penanganan Ganggrep Upsus Siwab
Tahun 2017
Produksi Benih Jagung Hibrida Dan Komposit Balitbangtan
Di Kabupaten Okut Sumatera Selatan
Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit Sebagai Media
Budidaya Jamur Merang
Pertemuan Kelompok Kegiatan Pembibitan Itik Pegagan
Rapat Koordinasi Upsus Kota Pagaralam
Seminar Bulanan Bptp-Balitbangtan Sumsel
Teknologi Perataan Lahan Dengan Bantuan Sinar Laser
Berita
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
24 Agustus
2017
25 Agustus
2017
25 Agustus
2017
29 Agustus
2017
30 Agustus
2017
31 Agustus
2017
31 Agustus
2017
5September
2017
5September
2017
6September
2017
11
September
2017
12
September
2017
13
September
2017
14
September
2017
16
47
48. 119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
Penggunaan Pestisida Secara Tepat Dan Bijaksana
Status Dan Gerdalhama Wbc Dan Kerdil Rumput Secara
Tuntas Di Kabupaten Oku Timur
Penggunaan M-Dec Guna Menekan Jumlah Escherichia
Coli Pada Kotoran Sapi
Monitoring Dan Koordinasi Gerdal Wbc Di Sumatera
Selatan
Demplot Antisipasi Serangan Wereng Di Lahan Pasang
Surut Sumatera Selatan
Penggunaan Vub Meningkatkan Provitas Padi Di Lahan
Rawa Lebak Sumatera Selatan
Rakor Dan Monitoring Serangan Wbc Dan Kerdil Rumput
Di Sumataera Selatan
Partisifasi Peneliti Dan Penyuluh Bptp-Balitbangtan Sumsel
Dalam Workshop Di Irri
Temu Informasi Teknologi Pertanian
Kinjungan Tim Khusus Pangan Kementerian Pertanian
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Di Bptp-
Balitbangtan Sumsel
Refugia
Evaluasi Serapan Gabah Provinsi Sumatera Selatan
Info Teknologi
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info
Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
September
2017
18
September
2017
19
September
2017
20
September
2017
20
September
2017
24
September
2017
25
September
2017
27
September
2017
29
september
2017
02 Oktober
2017
03 Oktober
2017
05 Oktober
2017
10 Oktober
2017
11 Oktober
2017
12 Oktober
2017
48
49. 133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
Panen Raya Jagung Hibrida
Pelatihan Pengolahan Susu Kerbau Dan Pembuatan
Kompos
Bantuan Benih Sumber Padi Vub Untuk Petani Pemulutan
Asuransi Usaha Tani Padi Untuk Perlindungan Petani Padi
Stevia
Partisipasi Bptp-Balitbangtan Sumsel Pada Seminar Pur-
Lso Tahun 2017
Pelatihan Pembuatan Pakan
Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Servik Dan Payudara
Pengertian Dan Jenis Pola Tanam
Bimtek, Dampingi Petani – Penyuluh Siapkan Benih
Umggul Kedelai Dan Karet
Temu Lapang Kegiatan Bioindustri Di Lahan Pasang Surut
Seminar Bulanan, Peneliti – Penyuluh Berlomba Hasilkan
Karya Ilmiah Berkualitas
Dwp Bptp-Balitbangtan Sumsel Fasilitasi Pemeriksaan Dini
Kanker Servik Dan Payudara
Bimtek Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan
Melalui Aplikasi Fosfat Alam
Kunjungan Kerja Staf Ahli Menteri
Pendampingan Budidaya Jagung (Ip200)
Info Teknologi
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
16 Oktober
2017
17 Oktober
2017
20 Oktober
2017
23 Oktober
2017
27 Oktober
2017
30 Oktober
2017
03
November
2017
06
November
2017
06
November
2017
07
November
2017
08
November
2017
08
November
2017
13
November
2017
14
November
2017
15
November
49
50. 148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
Kunjungan Kerja Kepala Balai Besar Pasca Panen
Pembuangan Daun Jagungn Bagian Bawah Sebagai
Upaya Menekan Penyakit Hawar Daun
Penandatanganan Kontrak Kinerja Bptp-Balitbangtan
Sumatera Selatan
Rapat Koordinasi Program Penguatan Kelembagaan
Penelitian Dan Pengembangan
Upsus Pajale, Pelatihan Dan Temu Lapang Pengendalian
Hama Wbc Dan Penyakit Kerdil Rumput
Monitoring Perkembangan Produksi Benih Jagung, Upbs
Bptp-Balitbangtan Sumsel
Pentingnya Pemupukan Pada Tanaman Karet
Upsus Siwab; Bimtek Pengelolaan Pupuk Organik
Kabupaten Banyuasin
Upsus Pajale: Panen Raya Perdana Jagung
Rencana Launching Ttp Muba, Bptp-Balitbangtan Sumsel
Lakukan Koordinasi
Sosialisasi Sumber Daya Genetik Dan Pendaftaran
Varietas Lokal
Monev Kegiatan Pendampingan Kawasan Pertanian
Pemanfaatan Umbi Talas Rawa Sebagai Alternatif Pakan
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
2017
15
November
2017
17
November
2017
17
November
2017
17
November
2017
21
November
2017
21
November
2017
23
November
2017
29
November
2017
29
Novemver
2017
06
Desember
2017
07
Desember
2017
08
Desember
2017
50
51. 160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
Unggas
Sosialisasi Media Sosial Bptp-Balitbangtan Sumsel
Pembinaan Pegawai Bptp-Balitbangtan Sumsel
Pagaralam Panen Padi Varietas Ciherang Dan Mekonga
Panen Padi Rawa Pasang Surut, Jamin Surflus Pangan Di
Sumatera Selatan
Banyuasin Lumbung Pangan Sumsel, Tiada Hari Tanpa
Panen
Bptp-Balitbangtan Sumsel Gelar Bimtek Alih Teknologi
Pertanian Spesifik Lokasi Di Ttp Tanjung Lago
Sumsel Lanjutkan Tiada Hari Tanpa Panen
Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Sayuran
Dengan Pestisida Nabati
Lahat Mantapkan Swasembada Beras Di Sumsel
Petani Lubuk Linggau Sukses Panen Padi Varietas Inpari
31
Pembuatan Media Tanam Dalam Budidaya Sayuran Di
Pekarangan
Pagar Alam Swasembada Pangan Berkelajutan Di Dataran
Tinggi Sumsel
Jarwo Super Teknologi, Tantangan Dan Kendala
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
Info Teknologi
Berita
Info Teknologi
Berita
Berita
11
Desember
2017
18
Desember
2017
19
desember
2017
20
Desember
2017
21
Desember
2017
21
Desember
2017
22
Desember
2017
22
Desember
2017
23
Desember
2017
27
desember
2017
27
Desember
2017
28
Desember
2017
29
Desember
2017
51
52. Eksotisme Padi Lokal Di Dataran Tinggi Lahat
Full Mekanisasi Di Lahan Pasang Surut Habis Panen
Langsung Olah Dan Tanam
2.2.4. Pengelolaan Laboratorium
Pada tahun 2017 kegiatan pengelolaan laboratorium memiliki ruang lingkup sebagai
berikut; a) melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium b) memenuhi
kebutuhan pengguna laboratorium. Sampai akhir tahun, pelaksanaan pengelolaan
laboratorium cukup baik. Pemeliharaan dan penyediaan sarana yang dibutuhkan telah
seoptimal mungkin dilaksanakan. Kegiatan pemeliharaan dilakukan pada kulkas dan
laminar air flow, selain itu juga dilakukan inventarisasi alat utama dan alat pendukung serta
52
53. bahan. Sampai bulan Desember 2017 total kunjungan pengguna laboratorium sebanyak 90
kunjungan, 6 kegiatan/kajian yang rutin menggunakan fasilitas laboratorium, dan 35 sampel
tanah yang telah dianalisa.
2.2.5. Pengelolaan Kebun Percobaan Kayuagung
Kebun Percobaan Kayuagung mempunyai agoekosistem lahan rawa lebak yaitu lahan
lebak dangkal, lebak tengahan dan lebak dalam, komonditas dapat dibudidayakan adalah
tanaman padi, buah-buahan, palawija, sayur-sayuran dan kolam ikan. Kebun percobaan
dapat diberdayakan menjadi sarana pengkajian dan disiminasi hasil penelitian dan
pengkajian. Kebun percobaan Kayuagung di BPTP Sumatra Selatan yang dapat
dioptimalkan pemanfaatan lahannya untuk kegiatan diseminasi teknologi yang telah
dihasilkan oleh Badan Litbangtan. Kegiatan ini berupa plot percontohan pengelolaan
tanaman padi di lahan rawa lebak yang mempunyai produktivitas yang tinggi, keragaan
palawija, sayuran dan buah-buahan, seperti Duku, Rambutan, Sirsak Ratu, Pepaya dll
serta pemeliharaan ikan.
Kebun Percobaan Kayuagung terletak di wilayah Kota Kayuagung Kabupaten Ogan
Komering Ilir, 67 km dari kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
yang berada di ibukota Propinsi Sumatera Selatan Palembang. Kebun Percobaan
Kayuagung memiliki luas kurang lebih 27,3 ha yang terdiri dari lahan lebak dangkal 8,5 ha,
lebak tengahan 5,3 ha dan lebak dalam 13,5 ha. Saat ini peruntukan Kebun Percobaan
Kayuagung sebagai berikut :
1. 1,62 ha untuk perumahan karyawan
2. 2,00 ha untuk gudang dan perkantoran
3. 2,33 ha untuk pertanaman lahan kering
53
54. 4. 20,64 untuk pertanian lahan rawa lebak.
Status kepemilikan lahan KP Kayuagung adalah Sertifikat Hak Guna Pakai dari Pemda
Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terdiri dari 4 Surat Sertifikat Yaitu Sertifikat No 004
dengan luas 2,33 ha, Sertifikat No 005 dengan luas 1,62 ha, Sertifikat No 006 dengan luas
2,00 ha dan Sertifikat No 007 dengan luas 20,64 h.
Kebun Percobaan Kayuagung berdiri sejak tahun (1984), telah dimanfaatkan
sebagai tempat penelitian dan pengkajian pemanfaatan lahan rawa lebak untuk budidaya
pertanian khususnya tanaman pangan.
Sekarang di Kebun Percobaan Kayuagung terdapat:
1. Petak percontohan penataan lahan lebak sistim Surjan ( 0,5 ha) untuk lebak
dangkal dan hingga lebak tengahan
2. Petak percontohan penataan lahan lebak sistim Caren ( 0,5 ha ) untuk lebak
dangkal dan hingga lebak tengahan. Namun kondisi petak percontohan saat ini
sudah tidak baik lagi dikarenakan sudah banyak endapan lumpur/tanah pada
tabukan dan caren. Untuk itu perlu dilakukan rehabilitasi kembali dengan
melakukan pengerukan atau penggalian ceren lagi.
3. Petak lain yang sering digunakan untuk percobaan Uji Daya hasil lapang galur, Uji
Multi lokasi, Uji Galur dan Uji Varietas baru dari Balai Besar Padi Sukamandi.
4. Kebun karet sadap seluas 1 ha (300 batang) dan masih dalam pemeliharaan 0,5 ha
(200 batang) dan kelapa sawit seluas 0,5 ha (125 batang) .
5. Kebun karet entres terdiri dari 6 klon seluas 0,5 ha ( 3600 batang ) yang kerja
sama dengan Balai Besar Penelitian Karet Medan.
6. Kebun Koleksi Sumberdaya Genetik Lokal ( Duku, Manggis, Durian) 1 ha umur 1
tahun.
54
55. 7. Kebun Bibit Induk/ KBI untuk mendukung Pengembangan Kawasan Rumah Pangan
Lestari M-KRPL Sumsel.
8. Stasiun pengamatan dari Badan Meteriologi Klimatologi dan Geofisika (curah hujan,
kecepatan angin, arah mata angin dsb)
9. Fasilitas UPBS seperti lantai jemur, gudang prosesing, gudang penyimpanan benih.
10. Sarana Alsintan untuk pengolahan tanah dan prosesing hasil padi.
2.2.6. Pengelolaan Kebun Percobaan Karang Agung
Kebun Percobaan Karang Agung adalah salah satu Kebun Percobaan yang
ada di Balai Penkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, dan di bawah Badan
Litbang Pertanian.Ada 118 Kebun Percobaan yang tersebar diseluruh Indonesia.
Fungsinya adalah sebagai lokasi melaksanakan Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian, demonstrasi plot teknologi spesifik lokasi, koleksi plasma nutfah dan
memproduksi benih sumber.
Pengelolaan Kebun Percobaan dilaksanakan di lokasi KP Karang Agung
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin yang memiliki agroekosistem lahan
rawa pasang surut, kegiatan ini termasuk kegiatan desiminasi inovasi teknologi yang
55
56. dilakukan oleh BPTP Sumatera Selatan. Yang bertujuan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan Kebun Percobaan Karang Agung agar berfungsi sebagai media
pendidikan dan transfer teknologi kepada pengguna dengan cara memperlihatkan,
memperagakan dan memberikan contoh keunggulan sehingga lahan rawa pasang
surut menjadi lahan pertanian produktif, meningkatkan produktifitas dan produksi
petani.
Kegiatan yang dilaksanakan pada musim tanam Th 2017 di Kebun Percobaan
Karang Agung meliputi demonstrasi plot beberapa varietas/ galur padi rawa, jagung
manis, kelapa sawit, kelapa, koleksi plasma nutfah durian, manggis dan duku.
Kegiatan kerja sama dengan Balai Besar Padi Sukamandi.
Pertumbuhan tanaman padi secara umum baik.Padi yang ditanam di KP
Karang Agung pada MT 2017 yaitu ;Inpara 3, Inpara 8 dan Inpara 9hasil 1900 kg Benih
Pokok (BP). Pemeliharaan kebun kelapa sawit seluas 2,5 ha terdiri dari 350 batang
usia produktif TM, diperoleh hasil 2510 kg Tandan Buah Segar (TBS). Pemeliharaan
kelapa sebanyak 40 batang diperoleh hasil 1200 kg.Kebun Pengelolaan Sumber Daya
Genetik buah- buahan seluas 1 ha, tanam bulan Desember 2013.
2.3. PENELITIAN/PENGKAJIAN DAN DISEMINASI
2.3.1. Pengelolaan Tata Air dan Perbaikan Budidaya Padi Di Lahan Rawa
Lebak
56
57. Hidrologi lahan rawa lebak cocok untuk tanaman padi, oleh sebab itu padi
merupakan salah satu komponen utama dalam sistem usahatani masyarakat lahan rawa
lebak. Perbaikan teknologi melalui pengaturan pola kondisi air rawa lebak dan teknologi
budidaya dapat menunjang keberhasilan tersebut.Kajian terdiri dari dua kegiatan utama
yakni: 1) Kajian tata air untuk meningkatkan IP 200 dan 2) Kajian paket teknologi budidaya
untuk meningkatkan produktivitas padi. Kajian tata air untuk meningkatkan IP 200 akan
dilaksanakan di Kabupaten Ogan Ilir di lahan petani seluas +6 ha. Kajian ini disusun
berdasarkan Rancangan Petak Terpisah yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan diulang
sebanyak 3 kali. Faktor Pertama yakni sistem pengaturan tata air: A) tradisional, B) aliran
satu arah. Faktor ke dua sistem pengelolaan lahan adalah 1) surjan, 2) hamparan.
Sedangkan kajian paket teknologi budidaya dilaksanakan pada lahan seluas 3 ha.
Teknologi yang diuji berupa budidaya padi sistem “Hazton”, penerapan PTTserta cara
budidaya petani (eksisting). Kajian disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (RPT)
dengan petak utama yakni varietas (V) yakni Inpari 12 (V1), Inpari 30 (V2), Inpara 6 (V3)
serta anak petak yakni teknologi budidaya (T) yang meliputi sistem Hazton (T1), teknologi
PTT (T2) dan teknologi eksisting (T3). Petani sebagai ulangan dan dilakukan pada 3
petani. Adapun teknologi padi Hazton mengikuti Juknis Budidaya Padi Hazton yang
dikeluarkan Balitbangtan (2015), sedangkan untuk teknologi eksisting mengikuti cara
petani. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.Data primer meliputi
pengamatan langsung seperti 1) fluktuasi air di saluran, 2) pertumbuhan dan produktivitas
tanaman, 3) sifat fisik dan kimia tanah, 4) serapan hara N,P dan K, 5) kualitas air di saluran
dan lahan, dan 6) intensitas serangan OPT. Selain itu juga dilakukan wawancara langsung
pada petani kooperator untuk mengetahui data input dan output usahataninya serta
57
58. mengetahui persepsi petani terhadap penerapan teknologi. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan T-test untuk melihat tingkat efektivitas
teknologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan pengaturan air maka air di lahan
persawahan dapat dikendalikan dan indek pertanaman dapat ditingkatkan
2.3.2 KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PADI
Kajian dilaksanakan di lahan petani rawa lebak Desa Gelebak Dalam, Kec.
Rambutan, Kabupaten Banyuasin sejak Januari sampai Desember 2017. Lokasi dipilih
berdasarkan kriteria: petani mau menerapkan teknologi yang dianjurkan, lokasi mudah
dijangkau dan petani bersifat kooperatif. Demplot dilaksanakan pada lahan seluas 3 ha
yang melibatkan 6 petani kooperator. Teknologi yang diuji berupa perbaikan teknolgi
budidaya padi terutama dalam hal pengelolaan tanaman terpadu. Kajian disusun
berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan merupakan kombinasi antara
jenis varietas yang terdiri dari varietas adapatif rawa lebak: Inpari 30 dan Inpari 33 serta
varietas padi rawa: Inpara 2 dan Inpara 4 dan teknologi budidaya yang meliputi sistem
Hazton modifikasi 1 (T1), sistem Hazton modifikasi 2 (T2) dan teknologi PTT (T3) serta
sebagai pembanding adalah teknologi yang biasa diterapkan petani yang meliputi cara
budidaya dan penggunaan varietas. Modifikasi Hazton yang diterapkan terutama dalam hal
perbedaan umur dan jumlah bibit. Tujuan kegiatan adalah menguji beberapa paket
58
59. teknologi budidaya terbaik (Hazton dan PTT) yang dapat meningkatkan produktivitas padi
di lahan rawa lebak serta menganalisis pengaruh beberapa paket teknologi budidaya
(Hazton dan PTT) terhadap tingkat serangan OPT dan keuntungan ekonomi petani di lahan
rawa lebak. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi Hazton modifikasi I (jumlah bibit 10-
20 bibit/lubang tanam) memberikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan
dengan teknologi lainnya. Jumlah anakan produktif yang dihasilkan teknologi Hazton lebih
tinggi dibanding teknologi PTT, mamun persentase pembentukan anakan produktif lebih
rendah bila dibanding teknologi PTT (<70% dari jumlah anakan yang terbentuk). Teknologi
Hazton berpengaruh terhadap intensitas serangan OPT, dimana intensitas serangan OPT
lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi PTT. Hasil kajian juga menunjukkan
produktivitas padi yang dihasilkan pada berbagai perlakuan relatif lebih rendah dari target
yang diinginkan, dimana secara umum provitas padi hanya mencapai 4 t/ha. Perbedaan
provitas antara teknologi PTT dengan teknologi Hazton secara rata-rata hanya sebesar 0,2
t. Melihat hasil produksi yang tidak terlalu berbeda antara teknologi PTT maupun Hazton
yang dimodifikasi ini tentunya penerapan teknologi PTT masih sangat diperlukan untuk bisa
mendongkrak provitas padi khsusunya di lahan rawa lebak. Selain itu, penggunaan
varietas-varietas unggul yang adaptif di lahan rawa lebak sangat diperlukan untuk
mengatasi permasalahan cekaman lingkungan abiotik seperti genangan maupun adanya
cekaman keracunan hara tertentu.
2.3.3. Pemanfaatan Potensi Rawa Lebak Untuk Pengembangan Ayam KUB
dan jamur Merang
Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) adalah salah satu galur baru ayam
kampung hasil dari penelitian pemuliaan para breeder yang bekerja selama hampir 9 tahun
59
60. lebih yang diinisiasi Balai Penelitian Ternak Ciawi sejak tahun 1997. Ayam KUB merupakan
hasil pemuliaan dari ayam kampung unggul yang berada di Jawa Barat, indukan ayam
kampung tersebut berasal dari Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Jatiwangi
Kabupaten Majalengka, Pondok Rangon (Depok), Ciawi dan Jasinga Kabupaten
Bogor.Ayam KUB telah dilepas sebagai galur ayam kampung baru oleh Menteri Pertanian
pada tahun 2014 dengan nama Ayam KUB-1 melalui Keputusan Menteri Pertanian No.
274/Kpts/SR.120/02/2014.
Ada beberapa keunggulan ayam KUB ketimbang ayam kampung biasa, yang
membuatnya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk membudidayakannya. Pertama,
produksi telur ayam KUB yang diusahakan intensif mencapai 160-180 butir/induk/tahun.
Kemampuan bertelur ayam KUB meningkat karena sifat mengeramnya yang sudah
dihilangkan, sedangkan ayam kampung maksimal hanya 146 butir/induk/tahun. Kedua,
bobot telur saat ayam pertama bertelur mencapai 35-36 gram/butir. Bobot telurnya akan
bertambah terus sampai 45 gram/butir pada bulan kedua. Ketiga, umur pertama bertelur
lebih awal yakni 20-22 minggu. Keempat, bobot badan mencapai 1.200-1.600 gram/ekor.
Keunggulan lainnya yang paling menonjol dari ayam KUB adalah rasa daging ayam yang
enak. Komposisi kimiawi daging ayam KUB yang dipotong pada umur 10 minggu yakni,
kadar air 73,41 %, protein 24,55 %, lemak 1,83 % dan kolesterol 0,14 %. Meski sudah bisa
panen pada umur 10-12 minggu, sifat dan tekstur daging ayamnya tidak hilang (Sinar Tani,
2016).
Jamur merang merupakan produk pangan bergizi tinggi, rasa disukai dan dapat
dihasilkan dari media tumbuh biomasa hasil samping pertanian, peternakan maupun
biomasa tanaman air yang belum banyak dimanfaatkan. Ada sekitar 30 macam substrat
60
61. yang telah diteliti namun aplikasi dilapangan umumnya menggunakan media jerami padi,
kapas,tebu dan kardus.
Pengembangan pengusahaan jamur merang di Sumatera selatan cukup potensial dari
sisi pasar, maupun ketersediaan bahan baku. Pada tahun 2016 harga jamur ini dipasaran
di kab OKI mencapai 40 ribu perkilo dan dari petani dijual harga 20 ribu per kilo. Beberapa
petani di Sumatera Selatan telah mulai mengusahakan komoditas ini.
Asmani (2014) menyatakan kelapa sawit merupakan salah satu tanaman unggulan
di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas 866.763 hektar dengan komposisi pengusahaan
tanaman yakni sebesar 55,14 persen diusahakan oleh perkebunan yang dimiliki
perusahaan, sebesar 29,52 persen yang diusahakan oleh petani yang tergabung dalam
Program Plasma Perkebunan kelapa sawit, dan sebesar 15,34 persen yang diusahakan
rakyat secara bebas. Kelapa sawit selain menghasilkan limbah cair, dalam kegiatan
produksi dan pengolahan TBS dihasilkan juga limbah padat berupa tandan kosong, serat
dan cangkang. Dari total berat TBS, sekitar 20 sampai 23 persen menghasilkan tandan
kosong, sekitar 10 sampai 12 persen menghasilkan serat, dan sekitar 7 sampai 9 persen
menghasilkan cangkang. Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos, bioethanol maupun sebagai media jamur. Pengembangan jamur merang di
Sumatera Selatan masih memiliki kendala diantaranya belum dikuasainya teknik
pembibitan secara mandiri sehingga masih mengandalkan suplai dari Pulau jawa dan
ketergantungan pada pabrik sawit sebagai penyuplai media.
Selain perkebunan sawit, lahan di Sumatera Selatan juga didominasi oleh rawa
lebak. Rawa lebak di Sumatera selatan yang potensial adalah sekitar2,3 juta hektar
namun belum dimanfaatkan optimal. KP kayuagung merupakan contoh kawasan yang
didominasi oleh rawa lebak. Pengusahaan padi hanya setahun sekali dan seringkali
61
62. menghadapi kendala karena ketinggian air yang sulit diprediksi. Pengusahaan jamur
merang yang hanya mengandalkan jerami padi diwilayah lebak akan menghadapai
kendala jika tidak musim panen, karena umumnya wilayah lebak hanya menanam padi
setahun sekali. Supaya usaha jamur merang dapat berlanjut diluar musim dan mengurangi
ketergantungan suplai tandan kosong dari pabrik, perlu dilakukan kajian terhadap biomasa
rawa yang tumbuh pada waktu tidak tanam padi sebagai media pengganti jerami maupun
subtitusi tandan kosong sawit. Keberhasilan dalam budidaya jamur merang selain
dipengaruhi factor bibit juga sangat dipengaruhi factor lingkungan diantaranya RH, Suhu,
cahaya, nutrisi media dan keamanan dari hama penyakit
2.3.4.
Pengelolaan Sumber Daya Genetik Lokal Di Sumatera Selatan
Plasma nutfah tanaman merupakan sumber daya alam yang dapat dilestarikan
(conserveable), akan tetapi sekali mengalami kemusnahan maka plasma nutfah tersebut
tidak dapat ditemukan dan dihidupkan kembali (reviable). Selain itu, ada kecenderungan
pada akhir-akhir ini yang dapat mengancam kelestarian plasma nutfah disuatu kawasan
atau lokasi, yaitu perpindahan plasma nutfah dari suatu negara ke negara lain. Oleh karena
62
63. itu, pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman padi lokal masih memerlukan
perhatian yang serius. Plasma nutfah padi lokal merupakan aset nasional memerlukan
penanganan yang baik dan terencana.
Sumatera Selatan merupakan salah satu pusat biodiversity atau keanekara-gaman
sumber daya genetik di Indonesia. Berbagai sumber daya genetik tanaman pangan yang
berpotensi sebagai alternatif sumber karbohidrat, protein dan mineral tersebar di berbagai
wilayah di Sumatera Selatan. Potensi sumber daya genetik tersebut perlu dieksplorasi,
dikarakterisasi serta dievaluasi agar pemanfaatannya sebagai sumber pangan dapat
dioptimalkan.
Tahun 2013 sebagai tahap awal dari kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Genetik
Lokal di Sumatera Selatan telah berhasil diinventarisasi 56 aksesi padi, 1 aksesi umbi-
umbian, 3 aksesi manggis, sedangkan duku, durian, sawo, dan gandaria masing-masing 2
aksesi, kedondong dan buah anona masing-masing 1 aksesi, serta kelapa 1 aksesi, yang
didapat dari tiga agroekosistem lahan dalam tujuh wilayah kabupaten yang di sampling
(Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyu Asin, Musi
Banyu Asin, Empat Lawang dan Lahat). Pada Tahun 2014 dilanjutkan inventarisasi sambil
melengkapi data iventory Tahun 2013 yang belum lengkap. Dari hasil kegiatan
inventarisasi sumber daya genetik Tahun 2014, telah diinventarisasi tanaman pangan
sejumlah 3 aksesi, tanaman buah-buahan 72 aksesi, tanaman sayuran 8 aksesi, tanaman
perkebunan & kayu 21 aksesi, serta tanaman biofarmaka 7 aksesi dari wilayah Kabupaten
Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Prabumulih, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan
Banyuasin. Hasil inventarisasi SDG tanaman Tahun 2014 di Kabupaten Empat Lawang
menunjukkan keragaman tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan, dan
biofarmaka di kabupaten tersebut. Dari hasil inventarisasi diketahui ada 51 jenis tanaman
63
64. dari 22.843 jumlah tanaman yang terdapat dalam lahan kebun milik 30 sampel petani yang
dipilih. Selain itu pada Tahun 2014 juga telah dikarakterisasi beberapa varietas padi lokal
di lahan rawa pasang surut dan rawa lebak, tanaman buah-buahan seperti; manggis di
Empat Lawang, Duku di Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ilir, Durian dan
Sawo di Kabupaten Muara Enim, Nenas di Prabumulih secara in-situ. Hasil koleksi ex situ
pada tahun 2014 di Kebun Percobaan Kayuagung ada 3 varietas padi lokal yang telah
tanam dan dikarakterisasi, yaitu padi Bone, Siam, dan Siputih. Selain itu telah dikoleksi
tanaman duku dan durian masing-masing 2 aksesi serta manggis 1 aksesi. Tahun 2015
telah dilakukan identifikasi karakterisasi 56 varietas padi lokal hasil inventarisasi tahun
sebelumnya, juga telah dilakukan Uji Daya Hasil 8 varietas padi lokal di lahan rawa pasang
surut dan 6 varietas padi lokal di lahan rawa lebak. Pada Tahun 2016 dilanjutkan dengan
evaluasi varietas padi lokal tersebut sambil meneruskan karakterisasi beberapa sumber
daya genetik tanaman yang belum dilakukan pada tahun sebelumnya. Pada Tahun 2017
(terakhir) diharapkan tetap terlaksananya konservasi SDG tanaman spesifik lokasi,
terevaluasinya varietas padi lokal unggul, dan tetap menjalin koordinasi program/kegiatan
dengan Komisi Daerah SDG Sumatera Selatan serta terdaftarnya SDG tanaman pada
Pusat Perlindungan Varietas (Road Map Kegiatan Terlampir). Pada tahun ini (2017) juga
diharapkan terdaftarnya 4 (empat) SDG tanaman lokal spesifik Sumatera Selatan, yaitu
Padi Siputih, Padi Kuda, Padi Kemis, dan Cabe Banyuasin.
64
65. Padi kemis duku lokal
2.3.5. ANALISIS KEBIJAKAN
Upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (Upsus pajale) merupakan program
pemerintah yang bertujuan untuk peningkatan produksi dan produktivitas serta pencapaian
swasembada pangan. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan ketersediaan lahan
untuk pertanian per kapita semakin berkurang. Sehingga untuk menambah luas
pertanaman pangan terutama padi sebagai pangan pokok maka peningkatan indeks
pertanaman (IP) padi merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Lahan sawah
tadah hujan adalah salah satu lahan sub optimal yang berpotensi ditingkatkan IP padinya
bahkan untuk ditanami tiga kali. Kajian ini bertujuan untuk: 1). menganalisis capaian luas
tanam padi, produksi tingkat usahatani dan efisiensinya, 2). mengidentifikasi kendala yang
terjadi dan peluang meningkatkan IP padi di lahan tadah hujan, 3). merekomendasi
kebijakan untuk meningkatkan luas penanaman mendukung pelaksanaan UPSUS padi
khususnya di lahan tadah hujan. Survey dilakukan di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan
Lempuing Jaya dan Desa Mendayun Kecamatan OKU Timur yang masing-masing sudah
65
66. menerapkan indeks pertanaman padi 200 dan 300 di sawah tadah hujan. Pengumpulan
data dilakukan melalui diskusi kelompok di masing-masing lokasi dengan 15 orang (petani,
ketua kelompok, ketua gapoktan, penyuluh, peneliti dan petugas dinas terkait). Hasil kajian
menunjukkan bahwa air merupakan kunci utama dalam menentukan berhasil tidaknya
meningkatkan IP padi di lahan sawah tadah hujan. Ketersediaan alsintan, benih, pupuk
dan obat-obatan turut mendukung keberhasilannya. Meskipun potensi serangan
hama/penyakit menjadi hal yang perlu dipertimbangkan dan efisiensi usahatani padi yang
semakin rendah pada musim kemarau, namun tuntutan kebutuhan hidup yang semakin
tinggi dan karena sudah diprogramkan oleh pemerintah, menjadikan peningkatan IP ini
semakin berkembang. Peluang untuk meningkatkan luas tanam padi di Sumsel dapat
diperoleh dari: 1). peningkatan IP terutama dari IP 100 ke IP 200 seluas 166.343 ha (di
lahan sawah irigasi, tadah hujan dan pasang surut), 2). peningkatan IP dari IP 200 menjadi
IP 300 seluas 128.974 ha (di lahan irigasi dan lahan tadah hujan), dan 3). lahan yang untuk
sementara waktu tidak ditanami tanaman apapun yang diperkirakan luasnya 41.040 ha (di
lahan sawah irigasi, tadah hujan dan pasang surut). Sedangkan untuk agroekosistem
lebak, meskipun secara administratif wilayah tersedia data penanaman padi IP 100 dan IP
200, namun untuk memperoleh angka luasan untuk meningkatkan luas tambah tanam, sulit
diprediksi karena tidak tersedia data luasan untuk masing-masing tipologi lebak di masing-
masing wilayah administrasi. Lahan di lebak dangkal dan tengahan memungkinkan untuk
ditanami padi dengan IP 200. Rekomendasi kebijakan dari hasil analisis ini adalah: 1).
Perbaikan sumber air dan distribusinya, 2). Pengembangan VUB yang relatif tahan dengan
kekurangan air.
66
67. 2.3.6. Peningkatan Komunikasi Dan Koordinasi Akselerasi Inovasi Teknologi
Pertanian
Keberhasilan Pembangunan Pertanian di Sumatera Selatan, tidak terlepas dari
peran aktif antara penyuluh pertanian dan petani yang disertai program pemerintah
pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian. Disamping itu juga adanya peran aktif
dari Dinas/intansi terkait, sehingga keberhasilan pembangunan pertanian tidak berdiri
sendiri, tetapi diperlukan adanya keterkaitan berbagai pihak.
Untuk melaksanakan pembangunan pertanian diperlukan SDM (Sumberdaya
Manusia) aparat pertanian tangguh dengan ciri profesional, mandiri, inovatif, kreatif dan
berwawasan global yang mampu menjadikan fasilitator, diseminator, propokator,
motivator dan regulator pelaku usaha pertanian serta mampu membangun sistem
agribisnisyang berdaya saing tinggi.Kegiatan peningkatan komunikan, koordinasi dan
diseminasi inovasi pertanian di Sumatera Selatan yang dilakukan di 2 (dua) Kabupaten
dilakukan di Kabupaten OKI dan MUBA Tujuan kegiatan ini antaralaina)
Mensosialisasikan dan atau mendampingi implementasi Gelar Teknolologi dan Temu
lapang Inovasi Pertanian untuk komoditas (padi, jagung dan cabai) pada agroeosistem
lahan tadah hujan dan rawa lebak; b) Mendiseminasikan hasil kegiatan Gelar Teknologi
dan Temu Lapang untuk komoditas strategis kementan (padi, jagung dancabai) melalui
media cetak, klinik agribisnis, dan cyber extension.
Ruang lingkup kegiatan: a) Peningkatan Kapasitas komunikasi dan Diseminasi
Program Starategis Badan Litbangtan dan Kementan, b) Pendayagunaan Inovasi Hasil
67
68. Litkaji melalui berbagai media (elektronik, multimedia, interaksi dan tercetak) dan
narasumber dalam berbagai pertemuan, c) Bimbingan lanjutan bagi petani/
Kelembagaan Tani Kooperator Kegiatan pengkajian/Diseminasi Teknologi Pertanian.
Kegiatan Peningkatan komunikasi, Koordinasi dan diseminasi inovasi pertanian telah
dilaksanakan mulai dari koordinasi dengan dinas/instansi terkait dan pengguna
teknologi , peningkatan SDM melalui pelatihan dan pembinaan terhadap penyuluh
lapang. Varietas yang ditanam pada demplot yaitu Inpari 32, Inpari 33, dan Inpari 43
seluas satu hektar di Desa Cahaya Maju Kabupaten Ogan Komering Ilir. Produksi gabah
Inpari 32, Inpari 33, dan Inpari 43 rata-rata 5500 kg gkp/ha. Total Biaya produksi
mencapai Rp 7.745.000 dan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 23.100.000 dengan
harga gabah Rp 4200/kg maka pendapatan selama satu kali musim tanam usahatani
padi Rp 15.355.000 dengan BC ratio 1,98 Sedangkan jagung yang di tanam di lahan
tadah hujan di peroleh hasil produksi konversi Bima 19 (7,2 ton/ha), Bima 20 (6,6
ton/ha). Produksi Cabai Produksi tertinggi dengan luasan 0,25 ha dicapai oleh varietas
lokal yaitu 114,7 kg diikuti oleh varietas lado (112 kg) dan terendah varietas kencana
yaitu 109,1 kg.
2.3.7. Sosialisasi, Temu Informasi dan Pameran
Inovasi teknologi diperlukan dalam upaya meningkatkan produktivitas, stabilitas serta
equitabilitas produksi. Sejak dibentuk, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera
68
69. Selatan berperan dan terus berupaya untuk menghasilkan berbagai inovasi di bidang
pertanian. Agar inovasi tersebut diadopsi petani, diperlukan berbagai upaya seperti
sosialisasi, pameran dan display. Untuk itu kegiatan ini bertujuan : Mendiseminasikan hasil
litkaji melalui pameran dan pembuatan display untuk mendorong pemanfaatan teknologi
inovasi untuk perbaikan sistem usaha pertanian dan pengolahan hasil-hasil pertanian dan
ikutannya. Dengan demikian yang menjadi ruang lingkup kegiatan ini adalah: (1).
Melakukan Sosialisasi Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian; (2) Melakukan pameran
sesuai permintaan atau undangan penyelenggara; (3). Melakukan peragaan berupa display
beberapa contoh tanaman dengan cara tanamnya. Selama tahun 2016, kegiatan Sosialisasi,
Temu Informasi dan Pameran yang telah dilaksanakan meliputi : (1). Melakukan
Sosialisasi Gerakan Tanam Cabai (GERTAM CABAI), berupa MOU antara BPTP Sumsel
dengan Tim Penggerak PKK Sumatera Selatan diikuti dengan penyerahan secara simbolis
kepada TP-PKK Kab/Kota dilanjutkan dengan launching penanaman bibit cabai berlokasi di
Jaka Baring Kota Palembang. (2) Turut berpartisipasi dengan mengikuti Pameran dalam
rangka Sumsel Expo ke 7 untuk memperingati Ulang Tahun Sumatera Selatan ke 71,
berlokasi di Benteng Kuto Besak Kota Palembang, dengan tema Road To Asian Games.
(3). Turut berpartisipasi dengan mengikuti pameran dalam rangka Seminar Nasional Dies
Natalis Unsri ke 57 pada Expo Produk Inovasi dengan Tema “Pengembangan Ilmu dan
Teknologi Pertanian Bersama Petani Lokal untuk Optimalisasi Lahan Suboptimal”. (4).
Mengadakan pameran pada acara Panen dan Temu Lapang ” Percepatan Perbanyakan
Benih Padi melalui Teknologi Jajar Legowo Super “ di Kabupaten Musi Rawas (5).
Melaksanakan Temu Informasi Teknologi dengan Tema Dukungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Melalui Inovasi Teknologi dalam percepatan Swasembada
69
70. Pangan. (6) Melaksanakan pembuatan display tanaman yang dilakukan di visitor plot
lingkungan kantor BPTP Sumatera selatan.
Untuk lebih mempercepat penyebaran teknologi inovasi pertanian di wilayah
Sumsel, perlu peningkatan hubungan melalui koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif
dengan dinas instansi terkait.
2.3.8. Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian
Hasil kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian tahun 2017, adalah tersiarnya
Naskah Siaran Radio sebanyak 8 Judul dari target 7 judul, dimulai sejak tanggal 19 Juli s/d
14 Agustus 2017 pada hari Rabu, Jum’at dan Senin pukul 05.30 – 06.00 WIB,
bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI stasiun Palembang, dan untuk
Siaran Televisi sebanyak 2 kali dari target 1 kali, telah selesai disiarkan dalam bentuk
berita daerah tanggal 28 September 2017 pada Temu Informasi Teknologi dan panen raya
jajar legowo super di kabupaten Musi Rawas dan Derap Sriwijaya disiarkan pada tanggal 9
Oktober Jam 18.30 – 19.00 WIB oleh LPP-TVRI Stasiuan Palembang. Untuk Bahan
cetakan berupa Leaflet sebanyak 1.500 lermbar (3 judul), dan juknis sebanyak 1.000 expl
untuk 3 (tiga) judul. Sedangkan untuk Publikasi melalui media massa 1 tahun yang telah
terbit yaitu; Koran Sumek pada tanggal 10 Pebruari 2017 dengan judul Sumsel Target
Tingkatkan Produksi dan Koran Tribun BPTP bagikan 500 bibit cabe ke kelompok tani,
kemudian Koran Sumek tanggal 20 Mei 2017 dengan judul Dongkrak Produktivitas Padi
70