Alat musik Melayu Timur dokumen ini memberikan informasi tentang pengertian diksi atau pilihan kata, relasi makna antara kata, perubahan makna kata, dan jenis-jenis definisi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam memilih kata yang tepat dalam bahasa tulis.
2. .
Pengertian Diksi
Diksi atau pilihan kata adalah hasil dari upaya
memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam
suatu tuturan bahasa.
Diksi juga untuk menentukan kata yang cocok
digunakan dalam kalimat yang maknanya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang diakui
masyarakat. Contohnya:
- kata mati, yang bermakna meninggal,
wafat, kembali ke haribaan Allah.
3. .
Kata Umum & Kata Khusus
Kata umum adalah kata yang cakupan makna
lebih luas atau disebut hipernim.
Kata khusus adalah kata yang cakupan makna
lebih sempit atau terbatas atau disebut hiponim.
Contoh:
- kata umum : melihat
- kata khusus: menyaksikan, meneliti, memeriksa,
menonton, melirik, dan melotot.
4. .
Jargon & Slang
Jargon adalah kata-kata yang digunakan secara
terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok.
Contoh: sikon (situasi dan kondisi), dok (dokter), dsb.
Slang adalah kata-kata yang tidak baku yang
dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan
untuk tampil beda, jika telah usang akan muncul
kata-kata baru Contoh: asoi, mana tahan,
meneketehe, dsb.
5. .
Syarat-Syarat Diksi
1) Menggunakan ragam baku dan tidak mencampur
adukan dengan kata tidak baku. Contoh:
- hakikat (baku) hakekat (tidak baku).
2) Menggunakan kata dengan cermat yang berhubungan
dengan nilai sosial. Contoh:
- kencing (tidak sopan) buang air kecil
(lebih sopan).
3) Menggunakan kata berpasangan dan berlawanan
makna dengan cermat. Contoh:
- sesuai bagi (salah) sesuai dengan (benar).
6. .
Lanjut
4) Menggunakan kata suasana tertentu. Contoh:
- berjalan lambat, mengesot, dan merangkak.
5) Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karya
ilmiah dan komunikasi non ilmiah menggunakan kata
populer. Contoh:
- argumentasi (ilmiah) pembuktian (populer)
6) Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan)
dalam bahasa tulis. Contoh:
- tulis, baca, kerja (bahasa lisan)
- menulis, membaca, mengerjakan (bhs tulis)
7. Diksi atau Pilihan kata
1. Relasi Makna
2. Perubahan Makna
3. Kaidah Makna
4. Definisi
8. .
1. Relasi Makna
1) Sinonim dan Antonim
2) Denotasi dan Konotasi
3) Homograf dan Homofon
4) Polisemi
5) Superordina dan Hiponim
9. .
1) Sinonim & Antonim
Sinonim adalah kata-kata yang mempunyai
makna yang sama atau mirip Contoh:
- muka: paras, wajah, tampang.
- bunga: kembang
- temperatur: suhu
- akselerasi: percepatan
Antonimi adalah dua buah kata yang
maknanya dianggab berlawanan. Contoh:
- kering x basah - panjang x pendek
- Siang x malam - panas x dingin
10. .
2) Denotasi & Konotasi
.
Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna
wajar yang sesuai dengan apa adanya. Contoh:
- kamar kecil mengacu pada kamar yang kecil.
- Putra membeli kambing hitam kemarin.
Konotatif adalah makna tidak sebenarnya pada
kata atau kelompok kata (makna kias). Contoh:
- kamar kecil berarti jamban (WC).
- Putra menjadi kambing hitam dalam kasus
tersebut.
11. .
3) Homograf & Homofon
Homograf adalah kelompok kata yang
memepunyai kesamaan huruf tetapi
pengucapannya berbeda dan meknanya
berbeda Contoh: Teras (inti –e keras) dan
Teras (beranda rumah –e lemah)
Homofon adalah kelompok kata yang
mempunyai kesamaan bunyi, tetapi tulisan
berbeda dan maknanya pun berbeda Contoh:
Bank (tempat menyimpan uang), Bang (kakak)
12. .
4) Polisemi
Polisemi adalah istilah yang mempunyai
makna yang berbeda-beda karena terjadi
pergeseran makna atau tafsiran. Contoh:
- Makanan harus dikunyah di dalam mulut
(organ tubuh) hingga halus.
- Tim penyelamat telah sampai di mulut
(ujung) gua.
13. .
5) Superordinat & Hiponim
Superordinat adalah makna yang lebih luas.
Contoh: buah, bunga, ikan
Hiponim adalah cakupan-cakupan makna dalam sebuah
makna yang lain. Contoh:
- mangga, pisang, jeruk, apel, salak (hiponim) (buah))
- melati, mawar, kenanga, cempaka (hiponim) (bunga)
- bandang, lelek, patin, gurame, (hiponim) (ikan)
15. .
1) Generalisasi
Generalisasi (Perluasan) makna kata adalah
gejalah yang terjadi pada sebuah kata yang
pada mulanya hanya memiliki sebuah makna,
tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi
memiliki makna-makna lain. Contoh: -
kakak, bapak, ibu, dsb
- kakak: bermakna saudara sekandung yang
lebuh tua.
Kemudian meluas siapa saja yang pantas
dianggap lebih tua begitu juga seterusnya
dengan kata „bapak‟ dan „ibu‟.
16. .
2) Spesialisasi
Spesialisasi (penyempitan) yaitu cakupan
makna masa kini yang lebih sempit daripada masa
lalu. Contoh:
- Kata sarjana dulu mengucapkan pada orang-
orang cerdik, pandai, dan berilmu tinngi. Saat ini
maknanya menyenpit khusus menjadi lulusan
jenjang pendidi- kan S1 pada bidang ilmu
tertentu saja.
17. .
3) Ameliorasi 4) Peyorasi
3) Ameliorasi adalah suatu perubahan baru yang
dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainya dari
makna yang lama. Contoh:
- „Tunarungu‟ dirasakan lebih baik dan lebih
sopan dari kata „tuli‟.
4) Peyorasi adalah perubahan makna yang membuat
makna kata baru dirasakan lebih rendah nilainnya
dari makna yang lama. Contoh: „Pelacur‟
dirasakan lebih kasar dari
- kata „tunasusia‟.
18. .
5) Asosiasi 6) Sinestesia
5) Asosiasi adalah perubahan makna yang terjadi sebagai
akibat persamaan sifat. Misalnya: kata „amplop‟ berarti
secari „kertas‟ untuk menyimpan surat. Berdasarkan sifat ini,
kata amplop dipakai untuk menyatakan makna suap, uang
sogokan atau uang pelicin.
6) Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi sebagai
akibat pertukaran tanggapan dua indra yang berbedah.
Contoh: Suara penyanyi baru itu „sedap‟ didengar. Kata
„sedap‟ lazimnya dipakai dengan indera pencicip/perasa
yaitu lidah, tetapi pada kalimat di atas kata „sedap‟ dikaitkan
dengan indra pendengaran „telinga‟
19. .
3. Kaidah Makna
1) Kata Abstrak dan
Kata Konkret
2) Kata Populer dan
Kata Kajian
3) Kata Serapan dan
Kata Asing
20. .
1) Kata Abstrak & Konkret
.
Abstrak ialah kata tidak mudah diserap pancaindra
dan mempunyai refren berupa konsep:
* kebijakan, usulan, khayalan, impian. Contoh:
- kebaikan (kata abstrak)
- seseorang kepada orang lain (bersifat abstrak).
- (tidak berwjud atau tidak berbentuk).
- kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu
tampak
Konkret ialah kata mudah diserap oleh panca indra
dan mempunyai refren berupa objek yang dapat dilihat,
didengar, diraba, dan dirasakan.
* lemari, kursi, mobil, tampan. Contoh:
- Pegawai Negeri RI mendapatkan kenaikan
sepuluh persen (kata konkrit).
21. .
2. Kata Populer & Kajian
Kata populer ialah kata-kata yang dipergunakan pada
berbagai kesempatan berkomunikasi sehari- hari dikalangan
semua lapisan masyarakat luas. seperti kata besar,
pindah, kecil, batu, waktu, isi, bagian, harga dll.
Kata kajian ialah kata-kata yang digunakan dalam
lingkuan ilmwan membuat makalah, sekripsi, dan
desertasi dengan menggunakan kata seperti makro,
populer, transfer, minor, batuan, momendum, faktor,
volume.
22. .
Contoh Kata Populer & Kajian
Populer Kajian
1) besar makro
2) sejajar paralel
3) isi volume
4) bagian suku cadang, unsur
5) air H2O
6) hijau daun klorofil
7) batasan definisi
8) arang karbon
9) sempurna tuntas
10) berbahaya rawan, kritis
11) wajar natural, lugu
12) tetap tepat asas, konsisten
13) bermakna siknifikan
14) tahap stadium
23. .
3) Kata Serapan & Kata Asing
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa
asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa
dan diterima pemakaiannya secara umum, kata serapan
dalam bahasa Indonesia ialah:
1) tetapi (dari bahasa Sansekerta tathâpi: namun
itulah)
2) mungkin (dari bahasa Arab mumkinun: ?)
3) meski (dari bahasa Portugis mas que: walau)
Penyerapan kata dari bahasa Cina sampai sekarang
masih terjadi di bidang pariboga termasuk bahasa
Jepang yang agaknya juga potensial menjadi
sumber penyerapan.
25. .
1. Definisi Nominal
a) Sinonim/sama atau padanan
b) Terjemahan
c) Etimologi
Contoh definisi Nasional
(1) Badut ialah pelawak.
(2) Kesenjangan ialah gap.
(3) Kemampuan fisik ialah kesanggupan badani.
(4) Bahasa berasal dari kata bhasa (S) yang
diturunkan dari akar kata bhas. S
(5) Kelapa ialah yang di dalam bahasa latin
disebut Cocos nucifera LINN.
27. .
Lanjut
Definisi formal atau definisi logis ialah suatu istilah
dikeluarkan dari genus dan spesiesnya upaya untuk
dapat membuat definisi formal.
Definisi formal harus memiliki pengertian dan prinsip-
prinsip klasifikasi kompleks (Gorys Keraf )
Definisi formal terdiri dari dua ruas (bagian), yaitu bagian
yang didefinisikan disebut definiendum, dan bagian yang
mendefinisikan disebut definiens.
Menurut peraturan, tempat kedua suku tersebut harus
dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti.
Jika X = Y merupakan definisi formal, maka harus dapat
diubah menjadi Y = X; sama saja dengan 4 + 5 = 9 dapat
diubah menjadi 9 = 4 + 5.
- Contoh:
28. .
Contoh: Definisi Formal
1) Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga
gawang.
2) Kueskiorkor ialah penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan protein pada anak-anak.
3) Selat ialah laut sempit yang terletak di antara dua
pulau.
4) SPG ialah lembaga pendidikan kejuruan yang mendidik
calon guru SD.
5) Bambu ialah sejenis rumput yang batangnya berkayu.
30. .
Definisi operasional menunjukkan apa
yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya, apa yang akan
diukur dan bagaimana mengukurnya
1. Apa yang dihitung atau diukur
31. .
1) Kepadatan penduduk ialah jumlah rata-rata penduduk
perkilometer persegi.
2) Kecepatan kapal laut ialah rata-rata jumlah knot
yang dapat ditempuh kapal laut dalam satu jam.
3) Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah
dalam meter kubik yang dapat dimuatkan dalam
bak mobil.
4) Hasil belajar mahasiswa ialah indeks prestasi yang
dicapai pada akhir smester.
5) Kecepatan membaca ialah rata-rata jumlah kata
yang dapat dibaca dalam satu menit.
Contoh definisi Operasional
32. .
4. Definisi luas
1. Rumit, abstrak
2. Tidak cukup satu kalimat
3. Dalam ensiklopedi menjelas
nama orang, tempat, agama dll
33. .
Lanjut
Definisi merupakan uraian panjang lebar; mungkin satu
paragraf, satu bab, bahkan meliputi seluruh karangan.
Definisi diperlukan jika berhadapan dengan suatu
konsep yang rumit, yang tidak mungkin dijelaskan
dengan kalimat pendek. Konsep “ketahanan nasional”
misalnya, tidak akan jelas jika hanya didefinisikan
sebagai “kemampuan dinamik suatu bangsa yang dapat
dihimpun menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi
tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun dari luar”. Oleh karena itu, konsep
tersebut diberi definisi luas. Dari definisi itu dapat mengetahui
perkembangan konsep, unsur-unsur, di dalam semua aspek
kehidupan bangsa.
34. .
Contoh: Definisi luas
Manusia selain memerlukan makanan, air dan
vitamin, juga memerlukan macam-macam mineral.
Apakah mineral itu? Mineral adalah unsur-unsur zat
yang terdapat di dalam tanah. Zat-zat ini berwujud
sebagai persenyawaan kimia yang disebut garam. Kira-
kira empat persen dari tubuh manusia terdiri dari
bermacam-macam mineral, yaitu kalsium, fosfor,
belerang, khlor, natrium, magnesium, besi, mangan,
tembaga, dan yodium. Unsur yang terbanyak adalah
kalsium dan fosfor, y aitu antara 2,3 dan 3,4 persen dari
berat tubuh atau antara 57 dan 85 persen dari seluruh
mineral yang ada di dalam tubuh.
35. .
Contoh: Definisi luas
.
Tugas mineral di dalam tubuh ialah:
1. Membangun jaringan tubuh.
2. Mengatur tekanan osmose/keseimbangan
cairan di dalam tubuh.
3. Memberikan elektrolit untuk otot-otot
dan syaraf.
4. Membuat berbagai enzim
Kebutuhan manusia akan mineral dapat
dipenuhi antara lain dengan makan buah-
buahan dan sayur-sayuran.
37. .
Latihan: Soal
Gabungkanlah kelompok „A‟ dan „B‟ yang cocok setelah itu tentukan jenis
definisi: Nominal, Formal, Operasional, dan Luas!
Kelompok A difiniendum Kelompok B definiens
1. pasar
2. perestasi olahragawan
3. energi geotermis
4. kekayaan pribadi
5. kuasiorkor
6. tingkat kemakmuran
penduduk
7. kapasitas
8. bobot mati kapal
9. transmigrasi
10. luas lingkaran
a. penyakit, protein , anak-anak
b. pendapatan perkapita
c. 22/7 r2
d. piala
e. panas bumi
f. tempat jual beli
g. nilai jual harta yang dimiliki,
gaji/pendapatan
h. ton, tanpa muata
i. daya tampung
j. kebijaksanaan, persebaran,
penduduk, sumber
transmigrasi
38. .
Latihan: Soal
Gabungkanlah kelompok „A‟ dan „B‟ yang cocok setelah itu tentukan jenis
definisi: Nominal, Formal, Operasional, dan Luas!
Kelompok A difiniendum Kelompok B definiens
1. pasar (f = formal)
2. perestasi olahragawan
(d = operasiona)
3. energi geotermis (e = nominal)
4. kekayaan pribadi
(g = operasional)
5. kuasiorkor (a = formal)
6. tingkat kemakmuran penduduk
(b = operasional)
7. kapasitas (i = nominal)
8. bobot mati kapal
(h = operasional)
9. transmigrasi (j = luas)
10. luas lingkaran
(c = operasional)
a. penyakit, protein , anak-anak
b. pendapatan perkapita
c. 22/7 r2
d. piala
e. panas bumi
f. tempat jual beli
g. nilai jual harta yang dimiliki,
gaji/pendapatan
h. ton, tanpa muata
i. daya tampung
j. kebijaksanaan, persebaran,
penduduk, sumber
transmigrasi
39. Buku Sumber
A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA.
Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK
Press, 2010.
Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.
Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik.
Bandung: Angkasa 1983.
Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa
Indah, 1995.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Balai Pustaka: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan 1990.
.