SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
Descargar para leer sin conexión
Hari Pneumonia se-Dunia ke X
12 November 2018
Pencegahan Pneumonia
Bahayanya pneumonia
Fungsi paru  oksigen
jaringan paru rusak
oksigen kurang
kematian
15 negara dengan kematian akibat
pneumonia terbanyak di dunia
Sumber:
One is too many: ending child deaths from pneumonia and diarrhea. UNICEF. 2016.
No Causes of Death (ICD 10), 0 - 11 months %
1
Disorders relating to length of gestation
and fetal growth (P05 – P08)
18.9
2
Intrauterine hypoxia and birth asphyxia
(P20, P21)
14.8
3 Pneumonia (J12 – J18) 9.7
4
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
infectious origin (A09)
9.2
5
Congenital malformations of the heart
(Q20 - Q24)
5.8
6 Respiratory distress of newborn (P22) 4.3
7
Fetus and newborn affected by maternal
factors and by complications of pregnancy
labour and delivery (P00 – P04)
2.4
8 Meningitis (G03) 2.2
9
Haemorrhagic and haematological disorders
of fetus and newborn (P50 – P61)
1.7
10 Diseases of the digestive system (K56) 1.4
Pneumonia Penyebab Kematian Utama pada
Usia 0 - 11 bulan dan 0-59 bulan
No Causes of Death (ICD 10), 0-59 months %
1
Disorders relating to length of
gestation and fetal growth (P05 – P08)
14.0
2
Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin (A09)
11.1
3
Intrauterine hypoxia and birth asphyxia
(P20, P21)
11.0
4 Pneumonia (J12 – J18) 9.5
5
Congenital malformations of the heart
(Q20 - Q24)
5.9
6 Meningitis (G03) 3.5
7 Respiratory distress of newborn (P22) 3.2
8
Accidental drowning and submersion (W65
– W74)
2.0
9
Fetus and newborn affected by maternal
factors and by complications of
pregnancy labour and delivery (P00 –
P04)
1.9
10 Diseases of the digestive system (K56) 1.5
4
The National Institute of Health Research and Development-Ministry of Health Republic of Indonesia. Indonesia Sample Registration System 2015. Lembaga Penerbitan
Balitbangkes. 2017: pg.21 (2)
Kematian karena Pneumokokus dan Hib pada anak usia 1–59 bulan
Cakupan vaksin penting terkait pneumonia
Meningkatnya cakupan intervensi yang berimpak tinggi dan
penguatan sistem kesehatan merupakan faktor kunci
penurunan angka kematian balita
Dosis ke-3 vaksin Hib Dosis ke-3 vaksin PCV
UNICEF. Committing to Child Survival: A Promise Renewed Progress Report 2015.
CVD=cardiovascular disease; IPD=invasive pneumococcal disease.
1. Offit PA, et al. Pediatrics. 2002;109:124-129. 2. Garcia-Rodriguez JA, et al. J Antimicrob Chemother. 2002;50(S2):59-73. 3. Caruso C, et al. Immun Ageing.
2009;6:10. 4. Kyaw MH, et al. J Infect Dis. 2005;192:377-386. 5. Musher DM. Streptococcus pneumoniae. In: Mandell GL, et al, eds. Mandell, Douglas, and
Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Philadelphia, PA; 2010:2623-2642.
6. Bewick T, et al. Thorax. 2012;67:540-545.
Mengapa Kelompok Usia Muda Berisiko terhadap IPD
dan Penyakit Pneumonia akibat Pneumokokus?
Anak usia <2 tahun
•Menurunnya antibodi yang didapat dari Ibu saat lahir1
•Sistem imun yang belum matang1
•Kolonisasi kuman Streptococcus pneumoniae nasofaring yang tinggi2
7
Penanggulangan Pneumonia
Framework Pengendalian Pneumonia
PROTECT
Lindungi
• ASI ekslusif selama 6 bulan
• Nutrisi yang cukup sehingga anak memiliki gizi baik
• Semua BALITA mendapatkan vitamin A 2x setahun setiap Februari
dan Agustus di Posyandu
• Mengurangi polusi asap rumah tangga dari tungku dan kompor.
Bersihkan kompor secara teratur.
• Tidak merokok di dalam rumah.
• Kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih
Vitamin A
Cegah defisiensi vitamin A
Anak yang terpapar rokok, 4 kali lebih tinggi
memerlukan rawat inap karena masalah
pernapasan dan 2-3 kali lebih tinggi dalam
hal kunjungan ke gawat darurat karena
masalah pernapasan
PREVENT
Pencegahan:
Hilangkan Faktor Resiko
peningkatan
risiko
pneumonia
ASI (-)
Defisiensi vit A
Berat lahir rendah
Cuaca dingin
Pajanan polusi udara
• Asap rokok
• Asap bakaran biomas
• Polusi udara lingkungan
Imunisasi (-)
Usia ekstrim
Urban/kepadatan
Prevalensi tinggi
karier nasofaring
bakteri yang patogen
Anak banyak
Umur ibu muda
Gizi buruk
Cegah !!!!
• Imunisasi dasar pada bayi terutama DPT (Difteri,
Pertusis dan Tetanus) dan Campak cegah
komplikasi pneumonia
• Pemberian vaksinasi Hib dan Pneumococus pada
bayi dan anak.
• Pemberian zinc pada anak dengan diare.
• Pencegahan HIV/AIDS pada anak
• Profilaks kotrimoksazol pada anak dengan HIV/AIDS
0 250.000 500.000
Pneumococcus
Rotavirus
Hib
Pertussis
Measles
Neonatal tetanus
Chart Title
Kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Vaksin pada Anak
In children younger than 5 years
•S pneumoniae is a leading cause of
severe pneumonia, especially in the
developing world2
•According to the 2015 estimates,
Hib and S pneumoniae were
responsible for close to 65% of
deaths due to lower respiratory
infections1
Estimated deaths in 20151
Penyakit pneumokokus masih menjadi masalah
kesehatan serius pada anak di dunia
Wang H, et al. Lancet. 2016;388(10053):1459-1544. 2. UNICEF/WHO. Pneumonia: the forgotten killer of children.
http://www.childinfo.org/files/Pneumonia
19
20
Haemophilus influenzae
A Gram-negative coccobacillus that commonly
infects the upper respiratory track of children
The polysaccharide, is the primary factor
associated with virulence.
Of the 6 capsular types of H influenzae, type b
(Hib) is responsible for more than 90% of
systemic infections.
Carriage rates in children <5 years varied
considerably from very low, e.g. 0.6%–1.3% in
Taiwan and Hong Kong, to 6%–8% in India and
Thailand.
H. influenzae on a blood agar plate
https://www.who.int/biologicals/areas/vaccines/haemophilus/haemophilus_influenzae_typeb_Hib/en/ 2. Haemophilus influenzae type b (Hib) Vaccination
Position Paper – September 2013. Weekly epidemiological record 2013;88(39):413-28
21
• Bakteri Gram Positif1
• Kapsul Polisakarida1,2
– Faktor Virulensi
– Serotype
– Target Vaksin
• Ada lebih dari 90 serotype1,2
– Belasan serotype berperan
dalam 70% - 93% kasus IPD
secara global3
– Patogen yang biasanya
teradapat di nasofaring1
Streptococcus sp. Chains of nearly-spherical bacteria. From The Rockefeller University.
1. CDC. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases. 11th ed. 2009;217-230.
2. WHO. Acute respiratory infections (update September 2009). http://www.who.int/vaccine_research/diseases/ari/en/print.html. Accessed March 16, 2010.
3. Hausdorff WP et al. Clin Infect Dis. 2000;30(1):100-121.
4. Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and Prevention of Vaccine Preventable Diseases. The Pink Book. 11th Edition. May 2009.
Streptococcus pneumoniae
Kolonisasi Nasofaring
1. Hull MW, et al. Infect Dis Clin North Am. 2007;21:265-282.
2. Cardozo DM, et al. Braz J Infect Dis. 2006;10:293-303.
3. Regev-Yochay G, et al. Clin Infect Dis. 2004;38:632-639.
4.Chi DH, et al. Am J Rhinol. 2003;17:209-214.
Image adapted from: http://www.1911encyclopedia.org/images/f/f4/Olfactorysystem-2.jpg.
OMA
Pneumonia
Bakteremia
Meningitis
Sinusitis Menyebar ke Individu Lain
 melalui droplet,
 Inkubasi 1-3 hari,
periode infeksius selama
organisme ada di sekret
pernafasan
ISPA sebagai predisposisi
CDC - Redbook online 2012
• Nasofaring manusia merupakan tempat tinggal
pneumokokus  berfungsi sebagai reservoir dan sumber
transmisi pneumokokus antar individu.
• Pneumokokus yang tinggal menyebar dari nasofaring ke
jaringan sekitar (otitis media akut, sinusitis) atau menginvasi
pembuluh darah (pneumonia, bakteremia, meningitis)
Karier Nasofaring di Asia
Carriage rate of pneumococci among children from 11 countries.
Lee NY, Song J-H, Kim S, et al, Carriage of Antibiotic-Resistant Pneumococci among Asian Children: A Multinational Surveillance by the ANSORP
CID 2001;32:1463-69
Karier
Nasofaring di
Asia berkisar
9.0 % – 43.2 %
Distribusi Serotipe Pada Pasien dengan
Pneumonia yang Disebabkan Pneumokokus
Serotypes
Gentile et al.
(62)
Bender et al.
(63)
Resti et al.
(64)
Bewick et al.
(66)
Cilloniz et al.
(60)
Desain Study Meta-analysis
Retrospective
Study
Observational
Study
Prospective
Observational
Study
Prospective
Observational
Study
Periode Study (Thn) 1980–2008 1997–2006 2007–2009 2008–2010 2006–2009
Wilayah Study
Latin America
and Caribbean
US Italy UK Spain
Usia Populasi Study <5 Yr <18 Yr 0–16 Yr ≥16 Yr
Adult (Age Not
Specified)
Jenis Pneumonia CAP Pneumonia Bacteremic CAP CAP Invasive CAP
Serotypes 14 (33.0%) 1 (22.6%) 1 (32.5%) 14 (18.6%) 1 (32.1%)
1 (11.0%) 3 (11.3%) 19A (15.0%) 1 (16.5%) 19A (17.9%)
5 (10.8%) 19A (10.5%) 3 (12.5%) 8 (14.5) 7F (6.0%)
6B (7.4%) 14 (5.6%) 5 (6.2%) 3 (8.3) 14 (6.0%)
15C (5.2%) 6B (4.8%) 19F (6.2%) 19A (8.3) 5 (4.8%)
19A (4.7%) 19F (4.8%) 14 (3.8%) 4 (1.7%) 4 (3.6%)
Song JY, Nahm MH, Moseley MA. Clinical Implications of Pneumococcal Serotypes: Invasive Disease Potential, Clinical Presentations,
and Antibiotic Resistance. J Korean Med Sci 2013; 28: 4-15.
Distribusi serotype dan coverage vaksin pada 42 S.pneumoniae
Isolat karier S.pneumonia anak terinfeksi HIV di Jakarta
Karier Nasofaring pada Anak dengan HIV,
Jakarta
Serotype
PCV13 coverage:
60%
19F
19A
6A/B
23F
11A
9V
sg18
12F
15B/C
3
35B
35F
7F
Untypeable cps-positive
Untypeable cps-negative
Jumlah
8
4
4
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
5
6
%
19
10
10
7
5
5
5
2
2
2
2
2
2
12
14
Safari D, Kurniati N, Waslia L, et al. Serotype Distribution and Antibiotic Susceptibility of Streptococcus pneumoniae Strains Carried by Children Infected
with Human Immunodeficiency Virus. Plos One. 2014;9(10):1-7
• Pada 1,200 anak sehat usia 2
bulan – 5 tahun di Lombok
Tengah
• Karier S. pneumoniae 46%
• PCV13 coverage 56%
Karier Nasofaring pada Balita, Lombok
* Serotype (number): 34 (7); 22F (7); 35F (7); 15A (6); 3 (5); 20 (4); 31 (4); 38 (4); 4 (3); 17F (3); 7F (3); 1 (2); 12F (2); 33F (1); 7C (1); 9V (1).
Serotype
6A/B
19F
23F
15 B/C
19A
14
11A
10A
35B
18
Others*
Untypable
Jumlah Isolat
120
64
58
45
24
20
19
13
10
9
60
115
% Isolat
22
11
10
8
4
4
3
2
2
2
11
21
Hadinegoro SR, Prayitno A, Khoeri MM, et al. Nasopharyngeal carriage of Streptococcus pneumoniae in healthy children under
five years old in Central Lombok Regency, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2016;47(3):485-493
Gunungkidul and Sumba Barat Daya
(Eijkman Institute,US CDC Jakarta, US CDC Atlanta, FKUI)
Karier Nasofaring S.pneumoniae overall: 55%
• Gunungkidul: 31.2%
• N=188. Distribusi serotype: 6A/6B, 19F, 3, 14, 23F,
6C/6D, 15B/15C, 34
• Sumba Barat Daya: 84.5%
• N=364. Distribusi serotype: 6A/6B, 19F, 23F, 19A, 14,
11A/11D, 21
PCV13 coverage >50%
Safari D, Daningrat WOD, Khoeri M, et al. Risk Factors of Pneumococcal Carriage in Children Under 5 Years of Age in Indonesia. Poster No.198 ISPPD 11th.
April 2018, Melbourne
Studi cross sectional dengan sample minimum:
432 anak <1 tahun dan 986 anak 1-<5 tahun
Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus
pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018
Prevalensi Karier Pneumokokus berdasarkan Umur pada Bayi yang Tinggal di Perkotaan dan
Pedesaan
Karier Nasofaring pada Bayi, Bandung (1/2)
Karier 21.5% pada Enrollment 2 Bulan 
67.3% pada 12 Bulan. Pedesaan > Perkotaan
• 200 bayi sehat belum pernah divaksin PCV usia 8
dan 12 minggu pada Visit 1: 98 bayi dari perkotaan
(Puter) dan 102 dari pedesaan (Jaya Mekar)
• Total 1575 swab dikumpulkan. Ditemukan 314 episode
karier. Prevalensi karier nasofaring meningkat sesuai
umur dalam tahun pertama kehidupan
Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne,
London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH
Karier Nasofaring pada Bayi, Bandung (2/2)
Distribusi Serotipe pada Bayi Sehat
Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne,
London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH
Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus
pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018
6A
19A
3
Deteksi Gen Resistensi Antibiotik
Deteksi Gen Resistensi Antibiotik (AMR gene) dengan Microarray
pada Sample yang mengandung Serotype Pneumokokus Tunggal
(N=478)
Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne,
London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH
Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus
pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018
Karier Nasofaring overall:
• S.pneumoniae: 49.5%
• H.influenzae: 27.5%
• M.Catarrhalis 42.7%
• S.aureus: 7.3%
Dunne EM, Murad C, Sudigdoadi S, et al. OneCarriage of Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, and Staphylococcus
aureus in Indonesian children: A cross-sectional study. Plos One 2018;13(4): e0195098.
Karier Nasofaring di Padang, Bandung, Lombok
Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Mataram, Murdoch Children’s
Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical
Medicine, PATH
Studi cross sectional dengan sample 302 anak sehat usia 12-24 bulan
20 serotype tersering yang diidentifikasi dalam swab nasofaring pada anak
Indonesia usia 12-24 bulan, berdasarkan area
Karier Nasofaring di Padang, Bandung, Lombok
Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Mataram, Murdoch Children’s
Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical
Medicine, PATH
Dunne EM, Murad C, Sudigdoadi S, et al. OneCarriage of Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, and Staphylococcus
aureus in Indonesian children: A cross-sectional study. Plos One 2018;13(4): e0195098.
Cakupan Serotype
PCV13:
Bandung 26/73 (36%)
Lombok 28/53 (53%)
Padang 22/38 (58%)
33
Karier Nasofaring Pneumokokus di Indonesia
Ringkasan
20
Provinsi Tahun Subyek N % positif
Lombok 1 1997 Anak, 0-25 bulan 484 48
Bandung 2
2002-3 Anak, 2 – 59 bulan 1012 60
Bandung 3 2004 Anak, 0-8 minggu 123 11.4
Semarang4 2010 Anak, 6-60 bulan 243 43
Lombok5 2012 Anak, 2-60 bulan 1200 46
Jakarta6 2012 Anak (HIV) 4-144 bulan 90 46
Gunung
Kidul7
2017 Anak, <5 tahun 1008 31.2
Sumba7 2017 Anak, <5 years 814 84.5
Karier nasofaring pada balita, pada umumnya sekitar 46% (31.2%-84.5%)
Serotype paling sering
6, 23, 15, 33, 12, 19
6B, 19F, 23F, 14
19F, 14, 6B, 6C
6A/B, 15 B/C, 11A, 23F,19F
6A/B, 19F, 23F, 15 B/C,19A
19F, 19A, 6A/B, 23F, 11A
6A/6B, 19F, 3, 14, 23F
6A/6B, 19F, 23F, 19A, 14
1. Soewignjo S, Gessner BD, Sutanto A, et al. Streptococcus pneumoniae Nasopharyngeal Carriage Prevalence, Serotype Distribution, and Resistance Patterns among Children on Lombok Island, Indonesia. CID. 2001;32:1039-
43 2. Murad C, Agustian D, de Gouveia L, et al. Serotype Distribution and Antimicrobial Resistance of Nasopharyngeal Pneumococci Among Children < 5 years with Non-Severe Pneumonia in Bandung, Indonesia, 2002-2003.
Abstract WSPID 2009 3.Kartasasmita CB, Murad C, de Gouveia L, et al. Nasopharyngeal Carriage of Streptococcus pneumoniae in Indonesia: Neonatal Acquisition and Intrafamilial Transmission Bandung, Indonesia, 2006 4.
Farida H, Severin JA, Gasem MH, et al. Nasopharyngeal Carriage of Streptococcus pneumonia in Pneumonia-Prone Age Groups in Semarang, Java Island, Indonesia. Plos One. 2014: 9(1):1-3 5. Hadinegoro SR, Prayitno A,
Khoeri MM, et al. Nasopharyngeal carriage of Streptococcus pneumoniae in healthy children under five years old in Central Lombok Regency, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2016;47(3):485-493 6.Safari
D, Kurniati N, Waslia L, et al. Serotype Distribution and Antibiotic Susceptibility of Streptococcus pneumoniae Strains Carried by Children Infected with Human Immunodeficiency Virus. Plos One. 2014;9(10):1-7 7.Safari D,
Daningrat WOD, Khoeri M, et al. Risk Factors of Pneumococcal Carriage in Children Under 5 Years of Age in Indonesia. Poster No.198 ISPPD 11th. April 2018, Melbourne
Perawatan RS karena Pneumonia Pneumokokus pada Balita
IPD refers to PE, P-CAP, meningitis, bacteremia, peritonitis, arthritis, cellulitis and other.
CAP=community-acquired pneumonia; CI=confidence interval; PE=pneumococcal empyema; P-CAP= pneumococcal community-acquired pneumonia; P-PD=pneumococcal pulmonary disease
(P-CAP+PE).
López EL, et al. J Pediatric Infect Dis Soc. 2017; doi: 10.1093/jpids/piw089.
34
Perawatan RS Pneumonia Pneumokokus menurun ~72% setelah
program imunisasi PCV. Perawatan RS karena Pneumonia
Pneumokokus + Empiema menurun ~64% pada periode yang sama
Hospitalization
rates
(per
10,000
admissions)
0,
4,
8,
12,
16,
20,
Pre-PCV Post-PCV
11.8
(95% CI 8.4–15.9)
3.3
(95% CI 1.6–5.9)
Perawatan RS Pneumonia Pneumokokus*
Perawatan RS karena
Pneumonia Pneumokokus+Empiema†
0,
4,
8,
12,
16,
Pre-PCV Post-PCV
3.9
(95% CI 1.6–6.2)
10.9
(95% CI 7.2–14.5)
The pre-PCV period was 2009–2011; the post-PCV period was 2012–2013.
*P-CAP was pneumococcal CAP confirmed by positive blood culture.
†P-PD was pneumococcal pulmonary disease defined as P-CAP plus pneumococcal empyema.
~72%
reduction
~64%
reduction
Argentina, PCV 2+1
Efek Pneumococcal Conjugate Vaccine
• Penurunan penyakit pneumokok invasif
• Penurunan Nasal Carriage
• Imunitas HERD pada populasi yang tidak
diimunisasi
• Penurunan insidens resistensi antibiotik
Vaksin Pneumokokus, Bagaimana Bila Anak
Baru Datang Di Usia > 1 Tahun ?
Tidak Ada Kata Terlambat
Berikan Imunisasi PCV semasa Balita
Usia Dosis
3 kali, 4–8 minggu jarak antar dosis, dosis ketiga setelah usia 1
tahun, atau minimal 2 bulan setelah dosis kedua
7–11
Bulan
2 kali, minimal diberikan 2 bulan setelah dosis pertama
1 kali, dapat diberikan hingga usia 5 tahun
12–23
Bulan
>24
Bulan
1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017 2. Latest BPOM Approved PCV13 Local Product Document. 2017
TREAT
Deteksi dini Pneumonia (WHO)
HITUNG FREKUENSI NAPAS !!
Napas cepat (tachypnea)
Batasan frek napas
Umur frekuensi nafas
< 2 bulan 60
2 - 12 bulan 50
1 - 5 tahun 40
Chest Indrawing
(tarikan dinding dada ke dalam)
Obati !!!!!!
• Setiap kader kesehatan dan petugas kesehatan mampu
melakukan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
• Diagnosis dini dan tepat oleh dokter.
• Pemberian antibiotik pada anak dengan gejala pneumonia,
seperti amoksisilin , mencegah kematian hanya 5000 rupiah.
• Pemberian oksigen dan rujuk segera ke fasilitas kesehatan bila
gejala pneumonia berat.
• Kesadaran masyarakat akan pneumonia.
KESIMPULAN
• Pneumonia merupakan penyebab kematian utama
balita di dunia termasuk di Indonesia
• Vaksinasi terkait pneumonia berperan menurunkan
angka kematian balita dan beban penyakit pneumonia
dan beban resistensi antibiotik
• Orang tua, kader, mahasiswa, pemuka masyarakat dan
petugas / tenaga medis berperan dalam pencegahan
dan penanggulangan pneumonia
• Pencegahan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat
dapat menurunkan kematian akibat pneumonia
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

Similar a 3.Pencegahan Pneumonia.pdf

Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Operator Warnet Vast Raha
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis
Icha Stevany
 

Similar a 3.Pencegahan Pneumonia.pdf (20)

Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
 
The year of the lung
The year of the lungThe year of the lung
The year of the lung
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfRekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
PD3I Nadet.pptx
PD3I Nadet.pptxPD3I Nadet.pptx
PD3I Nadet.pptx
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
WORD Referat.docx
WORD Referat.docxWORD Referat.docx
WORD Referat.docx
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis
 
Tb hamil
Tb hamilTb hamil
Tb hamil
 
Makalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakkMakalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakk
 
Makalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakkMakalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakk
 
Bab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siapBab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siap
 
Tb paru 2
Tb paru 2Tb paru 2
Tb paru 2
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Penemuan Pnemonia di indonesia tahun 2013-2018
Penemuan Pnemonia di indonesia tahun 2013-2018Penemuan Pnemonia di indonesia tahun 2013-2018
Penemuan Pnemonia di indonesia tahun 2013-2018
 
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Typoid
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan TypoidAsuhan Keperawatan pada pasien dengan Typoid
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Typoid
 

Último

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Último (20)

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

3.Pencegahan Pneumonia.pdf

  • 1. Hari Pneumonia se-Dunia ke X 12 November 2018 Pencegahan Pneumonia
  • 2. Bahayanya pneumonia Fungsi paru  oksigen jaringan paru rusak oksigen kurang kematian
  • 3. 15 negara dengan kematian akibat pneumonia terbanyak di dunia Sumber: One is too many: ending child deaths from pneumonia and diarrhea. UNICEF. 2016.
  • 4. No Causes of Death (ICD 10), 0 - 11 months % 1 Disorders relating to length of gestation and fetal growth (P05 – P08) 18.9 2 Intrauterine hypoxia and birth asphyxia (P20, P21) 14.8 3 Pneumonia (J12 – J18) 9.7 4 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin (A09) 9.2 5 Congenital malformations of the heart (Q20 - Q24) 5.8 6 Respiratory distress of newborn (P22) 4.3 7 Fetus and newborn affected by maternal factors and by complications of pregnancy labour and delivery (P00 – P04) 2.4 8 Meningitis (G03) 2.2 9 Haemorrhagic and haematological disorders of fetus and newborn (P50 – P61) 1.7 10 Diseases of the digestive system (K56) 1.4 Pneumonia Penyebab Kematian Utama pada Usia 0 - 11 bulan dan 0-59 bulan No Causes of Death (ICD 10), 0-59 months % 1 Disorders relating to length of gestation and fetal growth (P05 – P08) 14.0 2 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin (A09) 11.1 3 Intrauterine hypoxia and birth asphyxia (P20, P21) 11.0 4 Pneumonia (J12 – J18) 9.5 5 Congenital malformations of the heart (Q20 - Q24) 5.9 6 Meningitis (G03) 3.5 7 Respiratory distress of newborn (P22) 3.2 8 Accidental drowning and submersion (W65 – W74) 2.0 9 Fetus and newborn affected by maternal factors and by complications of pregnancy labour and delivery (P00 – P04) 1.9 10 Diseases of the digestive system (K56) 1.5 4 The National Institute of Health Research and Development-Ministry of Health Republic of Indonesia. Indonesia Sample Registration System 2015. Lembaga Penerbitan Balitbangkes. 2017: pg.21 (2)
  • 5. Kematian karena Pneumokokus dan Hib pada anak usia 1–59 bulan
  • 6. Cakupan vaksin penting terkait pneumonia Meningkatnya cakupan intervensi yang berimpak tinggi dan penguatan sistem kesehatan merupakan faktor kunci penurunan angka kematian balita Dosis ke-3 vaksin Hib Dosis ke-3 vaksin PCV UNICEF. Committing to Child Survival: A Promise Renewed Progress Report 2015.
  • 7. CVD=cardiovascular disease; IPD=invasive pneumococcal disease. 1. Offit PA, et al. Pediatrics. 2002;109:124-129. 2. Garcia-Rodriguez JA, et al. J Antimicrob Chemother. 2002;50(S2):59-73. 3. Caruso C, et al. Immun Ageing. 2009;6:10. 4. Kyaw MH, et al. J Infect Dis. 2005;192:377-386. 5. Musher DM. Streptococcus pneumoniae. In: Mandell GL, et al, eds. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Philadelphia, PA; 2010:2623-2642. 6. Bewick T, et al. Thorax. 2012;67:540-545. Mengapa Kelompok Usia Muda Berisiko terhadap IPD dan Penyakit Pneumonia akibat Pneumokokus? Anak usia <2 tahun •Menurunnya antibodi yang didapat dari Ibu saat lahir1 •Sistem imun yang belum matang1 •Kolonisasi kuman Streptococcus pneumoniae nasofaring yang tinggi2 7
  • 11.
  • 12. Lindungi • ASI ekslusif selama 6 bulan • Nutrisi yang cukup sehingga anak memiliki gizi baik • Semua BALITA mendapatkan vitamin A 2x setahun setiap Februari dan Agustus di Posyandu • Mengurangi polusi asap rumah tangga dari tungku dan kompor. Bersihkan kompor secara teratur. • Tidak merokok di dalam rumah. • Kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih
  • 14. Anak yang terpapar rokok, 4 kali lebih tinggi memerlukan rawat inap karena masalah pernapasan dan 2-3 kali lebih tinggi dalam hal kunjungan ke gawat darurat karena masalah pernapasan
  • 16. Pencegahan: Hilangkan Faktor Resiko peningkatan risiko pneumonia ASI (-) Defisiensi vit A Berat lahir rendah Cuaca dingin Pajanan polusi udara • Asap rokok • Asap bakaran biomas • Polusi udara lingkungan Imunisasi (-) Usia ekstrim Urban/kepadatan Prevalensi tinggi karier nasofaring bakteri yang patogen Anak banyak Umur ibu muda Gizi buruk
  • 17. Cegah !!!! • Imunisasi dasar pada bayi terutama DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) dan Campak cegah komplikasi pneumonia • Pemberian vaksinasi Hib dan Pneumococus pada bayi dan anak. • Pemberian zinc pada anak dengan diare. • Pencegahan HIV/AIDS pada anak • Profilaks kotrimoksazol pada anak dengan HIV/AIDS
  • 18.
  • 19. 0 250.000 500.000 Pneumococcus Rotavirus Hib Pertussis Measles Neonatal tetanus Chart Title Kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin pada Anak In children younger than 5 years •S pneumoniae is a leading cause of severe pneumonia, especially in the developing world2 •According to the 2015 estimates, Hib and S pneumoniae were responsible for close to 65% of deaths due to lower respiratory infections1 Estimated deaths in 20151 Penyakit pneumokokus masih menjadi masalah kesehatan serius pada anak di dunia Wang H, et al. Lancet. 2016;388(10053):1459-1544. 2. UNICEF/WHO. Pneumonia: the forgotten killer of children. http://www.childinfo.org/files/Pneumonia 19
  • 20. 20 Haemophilus influenzae A Gram-negative coccobacillus that commonly infects the upper respiratory track of children The polysaccharide, is the primary factor associated with virulence. Of the 6 capsular types of H influenzae, type b (Hib) is responsible for more than 90% of systemic infections. Carriage rates in children <5 years varied considerably from very low, e.g. 0.6%–1.3% in Taiwan and Hong Kong, to 6%–8% in India and Thailand. H. influenzae on a blood agar plate https://www.who.int/biologicals/areas/vaccines/haemophilus/haemophilus_influenzae_typeb_Hib/en/ 2. Haemophilus influenzae type b (Hib) Vaccination Position Paper – September 2013. Weekly epidemiological record 2013;88(39):413-28
  • 21. 21 • Bakteri Gram Positif1 • Kapsul Polisakarida1,2 – Faktor Virulensi – Serotype – Target Vaksin • Ada lebih dari 90 serotype1,2 – Belasan serotype berperan dalam 70% - 93% kasus IPD secara global3 – Patogen yang biasanya teradapat di nasofaring1 Streptococcus sp. Chains of nearly-spherical bacteria. From The Rockefeller University. 1. CDC. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases. 11th ed. 2009;217-230. 2. WHO. Acute respiratory infections (update September 2009). http://www.who.int/vaccine_research/diseases/ari/en/print.html. Accessed March 16, 2010. 3. Hausdorff WP et al. Clin Infect Dis. 2000;30(1):100-121. 4. Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and Prevention of Vaccine Preventable Diseases. The Pink Book. 11th Edition. May 2009. Streptococcus pneumoniae
  • 22. Kolonisasi Nasofaring 1. Hull MW, et al. Infect Dis Clin North Am. 2007;21:265-282. 2. Cardozo DM, et al. Braz J Infect Dis. 2006;10:293-303. 3. Regev-Yochay G, et al. Clin Infect Dis. 2004;38:632-639. 4.Chi DH, et al. Am J Rhinol. 2003;17:209-214. Image adapted from: http://www.1911encyclopedia.org/images/f/f4/Olfactorysystem-2.jpg. OMA Pneumonia Bakteremia Meningitis Sinusitis Menyebar ke Individu Lain  melalui droplet,  Inkubasi 1-3 hari, periode infeksius selama organisme ada di sekret pernafasan ISPA sebagai predisposisi CDC - Redbook online 2012 • Nasofaring manusia merupakan tempat tinggal pneumokokus  berfungsi sebagai reservoir dan sumber transmisi pneumokokus antar individu. • Pneumokokus yang tinggal menyebar dari nasofaring ke jaringan sekitar (otitis media akut, sinusitis) atau menginvasi pembuluh darah (pneumonia, bakteremia, meningitis)
  • 23. Karier Nasofaring di Asia Carriage rate of pneumococci among children from 11 countries. Lee NY, Song J-H, Kim S, et al, Carriage of Antibiotic-Resistant Pneumococci among Asian Children: A Multinational Surveillance by the ANSORP CID 2001;32:1463-69 Karier Nasofaring di Asia berkisar 9.0 % – 43.2 %
  • 24. Distribusi Serotipe Pada Pasien dengan Pneumonia yang Disebabkan Pneumokokus Serotypes Gentile et al. (62) Bender et al. (63) Resti et al. (64) Bewick et al. (66) Cilloniz et al. (60) Desain Study Meta-analysis Retrospective Study Observational Study Prospective Observational Study Prospective Observational Study Periode Study (Thn) 1980–2008 1997–2006 2007–2009 2008–2010 2006–2009 Wilayah Study Latin America and Caribbean US Italy UK Spain Usia Populasi Study <5 Yr <18 Yr 0–16 Yr ≥16 Yr Adult (Age Not Specified) Jenis Pneumonia CAP Pneumonia Bacteremic CAP CAP Invasive CAP Serotypes 14 (33.0%) 1 (22.6%) 1 (32.5%) 14 (18.6%) 1 (32.1%) 1 (11.0%) 3 (11.3%) 19A (15.0%) 1 (16.5%) 19A (17.9%) 5 (10.8%) 19A (10.5%) 3 (12.5%) 8 (14.5) 7F (6.0%) 6B (7.4%) 14 (5.6%) 5 (6.2%) 3 (8.3) 14 (6.0%) 15C (5.2%) 6B (4.8%) 19F (6.2%) 19A (8.3) 5 (4.8%) 19A (4.7%) 19F (4.8%) 14 (3.8%) 4 (1.7%) 4 (3.6%) Song JY, Nahm MH, Moseley MA. Clinical Implications of Pneumococcal Serotypes: Invasive Disease Potential, Clinical Presentations, and Antibiotic Resistance. J Korean Med Sci 2013; 28: 4-15.
  • 25. Distribusi serotype dan coverage vaksin pada 42 S.pneumoniae Isolat karier S.pneumonia anak terinfeksi HIV di Jakarta Karier Nasofaring pada Anak dengan HIV, Jakarta Serotype PCV13 coverage: 60% 19F 19A 6A/B 23F 11A 9V sg18 12F 15B/C 3 35B 35F 7F Untypeable cps-positive Untypeable cps-negative Jumlah 8 4 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 5 6 % 19 10 10 7 5 5 5 2 2 2 2 2 2 12 14 Safari D, Kurniati N, Waslia L, et al. Serotype Distribution and Antibiotic Susceptibility of Streptococcus pneumoniae Strains Carried by Children Infected with Human Immunodeficiency Virus. Plos One. 2014;9(10):1-7
  • 26. • Pada 1,200 anak sehat usia 2 bulan – 5 tahun di Lombok Tengah • Karier S. pneumoniae 46% • PCV13 coverage 56% Karier Nasofaring pada Balita, Lombok * Serotype (number): 34 (7); 22F (7); 35F (7); 15A (6); 3 (5); 20 (4); 31 (4); 38 (4); 4 (3); 17F (3); 7F (3); 1 (2); 12F (2); 33F (1); 7C (1); 9V (1). Serotype 6A/B 19F 23F 15 B/C 19A 14 11A 10A 35B 18 Others* Untypable Jumlah Isolat 120 64 58 45 24 20 19 13 10 9 60 115 % Isolat 22 11 10 8 4 4 3 2 2 2 11 21 Hadinegoro SR, Prayitno A, Khoeri MM, et al. Nasopharyngeal carriage of Streptococcus pneumoniae in healthy children under five years old in Central Lombok Regency, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2016;47(3):485-493
  • 27. Gunungkidul and Sumba Barat Daya (Eijkman Institute,US CDC Jakarta, US CDC Atlanta, FKUI) Karier Nasofaring S.pneumoniae overall: 55% • Gunungkidul: 31.2% • N=188. Distribusi serotype: 6A/6B, 19F, 3, 14, 23F, 6C/6D, 15B/15C, 34 • Sumba Barat Daya: 84.5% • N=364. Distribusi serotype: 6A/6B, 19F, 23F, 19A, 14, 11A/11D, 21 PCV13 coverage >50% Safari D, Daningrat WOD, Khoeri M, et al. Risk Factors of Pneumococcal Carriage in Children Under 5 Years of Age in Indonesia. Poster No.198 ISPPD 11th. April 2018, Melbourne Studi cross sectional dengan sample minimum: 432 anak <1 tahun dan 986 anak 1-<5 tahun
  • 28. Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018 Prevalensi Karier Pneumokokus berdasarkan Umur pada Bayi yang Tinggal di Perkotaan dan Pedesaan Karier Nasofaring pada Bayi, Bandung (1/2) Karier 21.5% pada Enrollment 2 Bulan  67.3% pada 12 Bulan. Pedesaan > Perkotaan • 200 bayi sehat belum pernah divaksin PCV usia 8 dan 12 minggu pada Visit 1: 98 bayi dari perkotaan (Puter) dan 102 dari pedesaan (Jaya Mekar) • Total 1575 swab dikumpulkan. Ditemukan 314 episode karier. Prevalensi karier nasofaring meningkat sesuai umur dalam tahun pertama kehidupan Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH
  • 29. Karier Nasofaring pada Bayi, Bandung (2/2) Distribusi Serotipe pada Bayi Sehat Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018 6A 19A 3
  • 30. Deteksi Gen Resistensi Antibiotik Deteksi Gen Resistensi Antibiotik (AMR gene) dengan Microarray pada Sample yang mengandung Serotype Pneumokokus Tunggal (N=478) Universitas Padjajaran, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH Murad C, Dunne, E, Sudigdoadi S, et al. Nasopharyngeal carriage, serotype distribution and antimicrobial resistance genes of Streptococcus pneumoniae among healthy infant in Indonesia during first years of life. Poster presented in ISPPD 11th, Melbourne 15-19 April 2018
  • 31. Karier Nasofaring overall: • S.pneumoniae: 49.5% • H.influenzae: 27.5% • M.Catarrhalis 42.7% • S.aureus: 7.3% Dunne EM, Murad C, Sudigdoadi S, et al. OneCarriage of Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, and Staphylococcus aureus in Indonesian children: A cross-sectional study. Plos One 2018;13(4): e0195098. Karier Nasofaring di Padang, Bandung, Lombok Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Mataram, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH Studi cross sectional dengan sample 302 anak sehat usia 12-24 bulan
  • 32. 20 serotype tersering yang diidentifikasi dalam swab nasofaring pada anak Indonesia usia 12-24 bulan, berdasarkan area Karier Nasofaring di Padang, Bandung, Lombok Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Mataram, Murdoch Children’s Research Institute, The University of Melbourne, London School of Hygiene and Tropical Medicine, PATH Dunne EM, Murad C, Sudigdoadi S, et al. OneCarriage of Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, and Staphylococcus aureus in Indonesian children: A cross-sectional study. Plos One 2018;13(4): e0195098. Cakupan Serotype PCV13: Bandung 26/73 (36%) Lombok 28/53 (53%) Padang 22/38 (58%)
  • 33. 33 Karier Nasofaring Pneumokokus di Indonesia Ringkasan 20 Provinsi Tahun Subyek N % positif Lombok 1 1997 Anak, 0-25 bulan 484 48 Bandung 2 2002-3 Anak, 2 – 59 bulan 1012 60 Bandung 3 2004 Anak, 0-8 minggu 123 11.4 Semarang4 2010 Anak, 6-60 bulan 243 43 Lombok5 2012 Anak, 2-60 bulan 1200 46 Jakarta6 2012 Anak (HIV) 4-144 bulan 90 46 Gunung Kidul7 2017 Anak, <5 tahun 1008 31.2 Sumba7 2017 Anak, <5 years 814 84.5 Karier nasofaring pada balita, pada umumnya sekitar 46% (31.2%-84.5%) Serotype paling sering 6, 23, 15, 33, 12, 19 6B, 19F, 23F, 14 19F, 14, 6B, 6C 6A/B, 15 B/C, 11A, 23F,19F 6A/B, 19F, 23F, 15 B/C,19A 19F, 19A, 6A/B, 23F, 11A 6A/6B, 19F, 3, 14, 23F 6A/6B, 19F, 23F, 19A, 14 1. Soewignjo S, Gessner BD, Sutanto A, et al. Streptococcus pneumoniae Nasopharyngeal Carriage Prevalence, Serotype Distribution, and Resistance Patterns among Children on Lombok Island, Indonesia. CID. 2001;32:1039- 43 2. Murad C, Agustian D, de Gouveia L, et al. Serotype Distribution and Antimicrobial Resistance of Nasopharyngeal Pneumococci Among Children < 5 years with Non-Severe Pneumonia in Bandung, Indonesia, 2002-2003. Abstract WSPID 2009 3.Kartasasmita CB, Murad C, de Gouveia L, et al. Nasopharyngeal Carriage of Streptococcus pneumoniae in Indonesia: Neonatal Acquisition and Intrafamilial Transmission Bandung, Indonesia, 2006 4. Farida H, Severin JA, Gasem MH, et al. Nasopharyngeal Carriage of Streptococcus pneumonia in Pneumonia-Prone Age Groups in Semarang, Java Island, Indonesia. Plos One. 2014: 9(1):1-3 5. Hadinegoro SR, Prayitno A, Khoeri MM, et al. Nasopharyngeal carriage of Streptococcus pneumoniae in healthy children under five years old in Central Lombok Regency, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2016;47(3):485-493 6.Safari D, Kurniati N, Waslia L, et al. Serotype Distribution and Antibiotic Susceptibility of Streptococcus pneumoniae Strains Carried by Children Infected with Human Immunodeficiency Virus. Plos One. 2014;9(10):1-7 7.Safari D, Daningrat WOD, Khoeri M, et al. Risk Factors of Pneumococcal Carriage in Children Under 5 Years of Age in Indonesia. Poster No.198 ISPPD 11th. April 2018, Melbourne
  • 34. Perawatan RS karena Pneumonia Pneumokokus pada Balita IPD refers to PE, P-CAP, meningitis, bacteremia, peritonitis, arthritis, cellulitis and other. CAP=community-acquired pneumonia; CI=confidence interval; PE=pneumococcal empyema; P-CAP= pneumococcal community-acquired pneumonia; P-PD=pneumococcal pulmonary disease (P-CAP+PE). López EL, et al. J Pediatric Infect Dis Soc. 2017; doi: 10.1093/jpids/piw089. 34 Perawatan RS Pneumonia Pneumokokus menurun ~72% setelah program imunisasi PCV. Perawatan RS karena Pneumonia Pneumokokus + Empiema menurun ~64% pada periode yang sama Hospitalization rates (per 10,000 admissions) 0, 4, 8, 12, 16, 20, Pre-PCV Post-PCV 11.8 (95% CI 8.4–15.9) 3.3 (95% CI 1.6–5.9) Perawatan RS Pneumonia Pneumokokus* Perawatan RS karena Pneumonia Pneumokokus+Empiema† 0, 4, 8, 12, 16, Pre-PCV Post-PCV 3.9 (95% CI 1.6–6.2) 10.9 (95% CI 7.2–14.5) The pre-PCV period was 2009–2011; the post-PCV period was 2012–2013. *P-CAP was pneumococcal CAP confirmed by positive blood culture. †P-PD was pneumococcal pulmonary disease defined as P-CAP plus pneumococcal empyema. ~72% reduction ~64% reduction Argentina, PCV 2+1
  • 35. Efek Pneumococcal Conjugate Vaccine • Penurunan penyakit pneumokok invasif • Penurunan Nasal Carriage • Imunitas HERD pada populasi yang tidak diimunisasi • Penurunan insidens resistensi antibiotik
  • 36.
  • 37. Vaksin Pneumokokus, Bagaimana Bila Anak Baru Datang Di Usia > 1 Tahun ? Tidak Ada Kata Terlambat Berikan Imunisasi PCV semasa Balita Usia Dosis 3 kali, 4–8 minggu jarak antar dosis, dosis ketiga setelah usia 1 tahun, atau minimal 2 bulan setelah dosis kedua 7–11 Bulan 2 kali, minimal diberikan 2 bulan setelah dosis pertama 1 kali, dapat diberikan hingga usia 5 tahun 12–23 Bulan >24 Bulan 1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017 2. Latest BPOM Approved PCV13 Local Product Document. 2017
  • 38. TREAT
  • 39. Deteksi dini Pneumonia (WHO) HITUNG FREKUENSI NAPAS !! Napas cepat (tachypnea) Batasan frek napas Umur frekuensi nafas < 2 bulan 60 2 - 12 bulan 50 1 - 5 tahun 40 Chest Indrawing (tarikan dinding dada ke dalam)
  • 40. Obati !!!!!! • Setiap kader kesehatan dan petugas kesehatan mampu melakukan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). • Diagnosis dini dan tepat oleh dokter. • Pemberian antibiotik pada anak dengan gejala pneumonia, seperti amoksisilin , mencegah kematian hanya 5000 rupiah. • Pemberian oksigen dan rujuk segera ke fasilitas kesehatan bila gejala pneumonia berat. • Kesadaran masyarakat akan pneumonia.
  • 41.
  • 42. KESIMPULAN • Pneumonia merupakan penyebab kematian utama balita di dunia termasuk di Indonesia • Vaksinasi terkait pneumonia berperan menurunkan angka kematian balita dan beban penyakit pneumonia dan beban resistensi antibiotik • Orang tua, kader, mahasiswa, pemuka masyarakat dan petugas / tenaga medis berperan dalam pencegahan dan penanggulangan pneumonia • Pencegahan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat menurunkan kematian akibat pneumonia