SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
TEKNOLOGI BAHAN TEKNIK




           PEMBUATAN ALUMINIUM




                      OLEH:

BAYU ARDI HASTANTO                  (1131410016)

CARRIE MEIRIZA VIRRIYSHA PUTRI      (1131410071)

IBTIDA’UN NI’MAH                    (1131410067)




                   TEKNIK KIMIA

         POLITEKNIK NEGERI MALANG

                OKTOBER 2012
1. Pengertian Aluminium

   Aluminium ialah salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium
ialah logam mulia paling berlimpah nomor tiga yang berjumlah sebesar 8% dari permukaan
bumi. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat. Aluminium biasa terdapat pada aditif
makanan, knalpot, rangka sepeda, peralatan makananan dan aksesoris lainnya. Aluminium
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
dan badan pesawat terbang. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah
teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk
unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida alumina maupun silikon.
Bahan dasar pembuatan Aluminium adalah bauksit (biji Aluminium) yang kemudian di ubah
menjadi Alumina. Alumina inilah yang akan dielektrolisa membentuk Aluminium ingot. Biji
Aluminium biasanya berupa senyawa oksida berupa Bayerit, Gibbsit atau hidrargilat
(Al2O3.3H2O), bohmit dan diaspor yang tidak larut dalam air. Sumber lain dari bijih bauksit
adalah, Nephelin ((NaK)2O.Al2O3.SiO2), Alunit (K2SO4.Al2(SO4)3.4Al(OH)3), Kaolin & Clay
(Al2O3.2SiO2.2H2O)

   Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi. Mineral yang menjadi
sumber komersial aluminium adalah bauksit. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk
aluminium oksida (Al2O3). Bauksit (AL2O3.2H2O) bersistem octahedral terdiri dari 35-65%
Al2O3, 2-10% SiO2, 2-20% Fe2O3, 1-3%TiO2 dan 10-30% air. Bauksit terbentuk dari batuan yang
mempunyai kadar aluminum tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Secara
garis besar komersial bauksit terdiri dalam tiga bentuk:

   1. Pissolitic atau oolitic
   2. Sponge Ora, dan
   3. Amorphorus

   Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan
pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Secara industri tahun
1886, Paul Herould di Prancis dan C. N. Mall di Amerika Serikat secara terpisah telah
memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang
terfusi. Sampai sekarang proses Hall Heroult masih dipakai untuk memproduksi Aluminium.
Aluminium memiliki karakteristik sebagai berikut:

   1. Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja atau tembaga. Berat
       jenisnya ringan hanya 2.7 gr/cm3 , sedangkan besi ± 8.1 gr/cm3
   2. Kuat: terutama bila dipadukan dengan logam lain. Paduan Al dengan logam lainnya
       menghadilkan logam yang kuat
   3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat,
       rokok
   4. Konduktor panas: Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin – mesin / alat –
       alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi
   5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua
       kali lebih besar jika dibanding dengan tembaga
   6. Tahan korosi: sifatnya durable sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi
       oleh unsur – unsur seperti air, udara, suhu, dan unsur – unsur kimia lainnya, baik
       diruang angakasa bahkan sampai ke dasar laut.
   7. Tak beracun: Sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman dan obat
       – obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus.

   Aluminium murni atau aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan
dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak
untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain. Pada
aluminium paduan Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon,
magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum,
penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil
dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik
lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau
granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada
konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga
aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan
sebagainya.


2. Proses Pembuatan Aluminium

   Sebelum menjadi Aluminium. Bijih bauksit melewati proses fisika dan kimia. Proses fisika
dilakukan dengan cara mereduksi ukuran bijih bauksit (size reduction) yang akan dijadikan feed
dengan cara digerus sampai berukuran kurang dari 35 mesh. Kemudian proses kimia dengan
menambahkan bahan kimia tertentu untuk mendapatkan aluminium murni. Proses pembuatan
aluminium dibagi menjadi 3 tahap besar yaitu:

   2.1 Proses Penambangan
       Aluminium didapatkan dari bijih bauksit yang ditambah terlebih dahulu. Pada tahap
   awal di lakukan land clearing. Land clearing bertujuan untuk membersihkan tumbuhan –
   tumbuhan yang terdapat diatas permukaan endapan bijih bauksit. Lapisan bijih bauksit
   kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut
   kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian. Bijih bauksit dari tambang
   dilakukan pencucian dimaksudkan untuk meningkatkan kualitasnya dengan cara mencuci
   dan memisahkan bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak diinginkan, misal kuarsa,
   lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat dibebaskan dari yang besar
   melalui    pancaran     air   (water    jet)   yang    kemudian     dibebaskan     melalui
   penyaringan (screening). Disamping itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size
   reduction) dengan menggunakan jaw crusher.


   2.2 Proses Pemurnian (Bayer Cycle)
              Setelah proses penambangan, Bijih bauksit dimurnikan dengan menggunakan
   proses Bayer Cycle. Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade
   Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih bauksit di dunia ini
   dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina yang bisa dilanjutkan untuk
   menghasilkan Al murni. Pada proses ini terdapat 4 tahap besar pemurnian, yaitu:
       1. Digestion
Pertama, bijih bauksit secara mekanik hancur. Kemudian, bijih dihancurkan
dicampur dengan soda kaustik dan diproses di pabrik penggilingan untuk menghasilkan
bubur (suspensi berair) yang mengandung partikel sangat halus dari bijih. Kemudian
bubur ini dipompa ke digester, tangki yang berfungsi seperti pressure cooker. Bubur
dipanaskan sampai 230-520° F (110-270° C) di bawah tekanan dari 50 lb / in2 (340 kPa).
Kondisi ini dipertahankan untuk waktu mulai dari setengah jam untuk beberapa jam.
Soda api tambahan dapat ditambahkan untuk memastikan bahwa semua aluminium
yang mengandung senyawa dilarutkan. Kemudian Bubur panas, yang sekarang menjadi
larutan natrium aluminat, melewati serangkaian tangki flash yang mengurangi tekanan
dan kembali panas yang dapat digunakan kembali dalam proses pemurnian.
2. Clarification
       Pengotor tak larut (RM) yang terdapat dalam suspensi kemudian dipisahkan
dengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di heat exchangers,
untuk meningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menuju tempat
yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk proses precipitation (pengendapan).
3. Precipitation
       Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas
CO2 dan pengenceran. Reaksi yang terjadi:
       2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g)              2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l)
Campuran dari kotoran padat disebut RM, Selanjutnya, larutan hidroksida didinginkan,
dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat dengan fasa putih solid halus.
4. Calcination
       Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai
menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses. Reaksi yang terjadi:
       2Al(OH)3 (s)           Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnya menuju proses
peleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
2.3 Proses Peleburan (Hall – Heroult)
           Proses Hall-Heroult didasarkan pada prinsip elektrolisa lelehan garam alumina pada
   temperatur tinggi (2050o C). Lelehan garam alumina merupakan campuran alumina (Al2O3)
   dengan kryolite (Na3AlF6) dengan titik leleh 1010o C. Bejana yang diperlukan dalam proses
   peleburan alumunium dengan proses Hall-Heroult disebut bejana sel elektrolisa rectangular
   yang mempunyai dua elektroda, yaitu anoda (elektroda positif) dan katoda (elektroda
   negatif). Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit
   (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-).
   Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950
   o
    C. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2
   dan CO2. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit
   (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-).
   Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950
   o
    C. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O 2
   dan CO2. Bahan utama lain yang digunakan dalam operasi peleburan adalah karbon.
   Elektroda karbon mengirimkan arus listrik melalui elektrolit. Selama operasi peleburan,
   beberapa karbon dikonsumsi karena menggabungkan dengan oksigen untuk membentuk
   karbon dioksida. Bahkan, sekitar setengah pon (0.2 kg) karbon digunakan untuk setiap pon
   (2.2 kg) dari aluminium yang dihasilkan. Beberapa karbon yang digunakan dalam peleburan
   aluminium adalah produk sampingan dari penyulingan minyak, karbon tambahan diperoleh
   dari batubara.

   Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan
secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Jadi, selama
elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus
diganti dari waktu ke waktu.

   Produk limbah terbesar yang dihasilkan dalam pemurnian bauksit adalah tailing (sampah
bijih) yang disebut “lumpur merah”. Sebuah kilang menghasilkan sekitar jumlah yang sama
lumpur merah seperti halnya alumina (dalam hal berat kering). Ini berisi beberapa zat yang
berguna, seperti besi, titanium, soda, dan alumina, tapi belum ada yang mampu
mengembangkan proses ekonomis untuk memulihkan mereka. Selain sejumlah kecil lumpur
merah yang digunakan secara komersial untuk batu mewarnai, ini benar-benar produk limbah.
Kilang paling hanya mengumpulkan lumpur merah di sebuah kolam terbuka yang
memungkinkan beberapa kelembaban menguap, ketika lumpur telah kering untuk konsistensi
yang cukup padat, yang mungkin membutuhkan beberapa tahun, itu ditutupi dengan kotoran
atau dicampur dengan tanah.


3. Macam – Macam Paduan Aluminium
   Macam – macam paduan aluminium antara lain:
   1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural
             Adalah nama dagang dari salah satu jenis paduan aluminium awal usia
      hardenable. Unsur paduan utama adalah tembaga, mangan, dan magnesium. Sebuah
      setara modern yang umum digunakan jenis ini adalah paduan AA2024, yang
      mengandung tembaga 4,4%, 1,5% magnesium, mangan 0,6% dan 93,5% aluminium
      berat. kekuatan luluh Khas adalah 450 MPa, dengan variasi tergantung pada komposisi.




   2. Silumin
             Adalah serangkaian ringan, tinggi kekuatan paduan aluminium dengan kadar
      silikon sebesar 12%. Diantara keuntungan dari silumin adalah resistensi tinggi terhadap
      korosi, sehingga bermanfaat dalam lingkungan lembab. Penambahan silikon untuk
aluminium juga membuat kurang kental ketika cairan, yang bersama-sama dengan biaya
   rendah (kedua elemen komponen relatif murah untuk mengekstrak), membuatnya
   menjadi paduan casting sangat bagus dan logam segar. Hal ini juga digunakan pada
   motor 3 fasa untuk memungkinkan peraturan kecepatan. Penggunaan lainnya adalah
   ruang lingkup senapan sniper tunggangan dan kamera tunggangan.


3. Hidronallium
         Paduan Al-Mg, sering disebut Hidronalium, merupakan paduan dengan tingkat
   ketahanan korosi yang paling baik dibandingkan dengan paduan alumunium lainnya,
   selain itu paduan Al-Mg 5 % merupakan non heat-treatable alloy. Sehingga dengan
   dilakukannya proses solution treatment 300oC menurunkan kekerasan hingga 18.06%,
   kekuatan tarik 6.14% dan regangan 41.04%. Sebaliknya grain refiner memperbaiki sifat
   mekanisnya, dimana pada kondisi as-cast meningkatkan kekerasan hingga 6.68%,
   kekuatan tarik 2.06% dan regangan 38.34%. Pada kondisi solution treatment 300oC
   meningkatkan kekerasan hingga 6.78%, kekuatan tarik 20.85% dan regangan 11.96%.
   Dan pada kondisi solution treatment 400oC meningkatkan kekerasannya hingga 16.28%
   kekuatan tarik 8.44% dan regangan hingga 25.77%.
4. Bronze
            Adalah paduan tembaga dan seng. Proporsi seng dan tembaga dapat divariasikan
   untuk menciptakan berbagai kuningan dengan sifat yang berbeda-beda .Sebagai
   perbandingan, perunggu pada dasarnya merupakan paduan dari tembaga dan timah .
   Bronze tidak selalu mengandung timah, dan berbagai paduan tembaga, termasuk
   paduan dengan arsen, fosfor, aluminium, mangan, dan silikon, biasanya disebut
   "perunggu". Istilah ini diterapkan untuk berbagai kuningan dan perbedaan itu adalah
   sebagian besar sejarah. Kuningan adalah paduan substitusi.




5. Paduan Aluminium – Lithium
            Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa jenis dan
   peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap
   penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduansebanyak 3% dan
   peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi
   diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya
   keselamatan kerja.
6. Paduan Aluminium - Skandium
            Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi pada
   paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada dilingkungan yang panas.
   Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah
   dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium.
Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG,
       dengan konsentrasi Sc antara 0.1-0.5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).
   7. Paduan Aluminium - Besi
              Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu
       ”kecelakaan”.    Kehadiran     besi   umumnya       terjadi    ketika   pengecoran   dengan
       menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek
       kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan,
       namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam
       paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217
       hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat
       terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama aluminium selain Fe.

       Kelemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue).
Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti
failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu
kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual
kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak menunjukkan tanda visual
seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.

       Properti fisik atau sifat fisika dari aluminium antara lain:
Referensi:

http://angghajuner.blogspot.com/2012/01/makalah-aluminium.html

http://www.gudangmateri.com/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html

http://usahamart.wordpress.com/Membuat Aluminium « Usahamart.htm

http://blog.ub.ac.id/gigihramdhan/category/material-teknik/Mechanical   Engineering   »
Perbedaan Karakteristik pada Aluminium yang Dipadukan.htm

http://dunia-atas.blogspot.com/2011/04/bauksit-dan-cara-pengolahannya.html

www.slideshare.net/dedendrmn/mengenal-aluminium-prosesnya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
Intan Sari
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Muhammad Nanda
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
Olivia Tifani
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 

La actualidad más candente (20)

makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Kimia gol 5 a
Kimia gol 5 aKimia gol 5 a
Kimia gol 5 a
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 

Similar a Presentasi aluminium

Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
Deden Darmono
 
Slide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumuniumSlide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumunium
Egi Maulana
 
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
taektarakai1
 
aluminium dan fosfor
aluminium dan fosforaluminium dan fosfor
aluminium dan fosfor
Ismail Rahman
 

Similar a Presentasi aluminium (20)

Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
 
Alumunium
Alumunium Alumunium
Alumunium
 
Alumunium
AlumuniumAlumunium
Alumunium
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Kimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 Jakarta
Kimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 JakartaKimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 Jakarta
Kimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 Jakarta
 
Slide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumuniumSlide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumunium
 
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
 
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxBAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
 
Contoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimiaContoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimia
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
 
BAUKSIT-ppt.pptx
BAUKSIT-ppt.pptxBAUKSIT-ppt.pptx
BAUKSIT-ppt.pptx
 
aluminium dan fosfor
aluminium dan fosforaluminium dan fosfor
aluminium dan fosfor
 

Más de Carrie Meiriza Virriysha Putri (11)

Hak & kewajiban insinyur 6
Hak & kewajiban insinyur 6Hak & kewajiban insinyur 6
Hak & kewajiban insinyur 6
 
Continuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel DryerContinuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel Dryer
 
Wood derived chemicals (translate)
Wood derived chemicals (translate)Wood derived chemicals (translate)
Wood derived chemicals (translate)
 
Presentasi pengendali tekanan
Presentasi pengendali tekananPresentasi pengendali tekanan
Presentasi pengendali tekanan
 
Presentasi pengendali suhu
Presentasi pengendali suhuPresentasi pengendali suhu
Presentasi pengendali suhu
 
Presentasi pengendali level
Presentasi pengendali levelPresentasi pengendali level
Presentasi pengendali level
 
Wood derived chemicals
Wood derived chemicalsWood derived chemicals
Wood derived chemicals
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Teknologi bahan korosi (inhibisi)
Teknologi bahan korosi (inhibisi)Teknologi bahan korosi (inhibisi)
Teknologi bahan korosi (inhibisi)
 
Proteksi katodik anoda
Proteksi katodik anodaProteksi katodik anoda
Proteksi katodik anoda
 
Pembuatan besi baja dengan dapur kupola
Pembuatan besi baja dengan dapur kupolaPembuatan besi baja dengan dapur kupola
Pembuatan besi baja dengan dapur kupola
 

Último

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Último (20)

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 

Presentasi aluminium

  • 1. TEKNOLOGI BAHAN TEKNIK PEMBUATAN ALUMINIUM OLEH: BAYU ARDI HASTANTO (1131410016) CARRIE MEIRIZA VIRRIYSHA PUTRI (1131410071) IBTIDA’UN NI’MAH (1131410067) TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI MALANG OKTOBER 2012
  • 2. 1. Pengertian Aluminium Aluminium ialah salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium ialah logam mulia paling berlimpah nomor tiga yang berjumlah sebesar 8% dari permukaan bumi. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat. Aluminium biasa terdapat pada aditif makanan, knalpot, rangka sepeda, peralatan makananan dan aksesoris lainnya. Aluminium digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida alumina maupun silikon. Bahan dasar pembuatan Aluminium adalah bauksit (biji Aluminium) yang kemudian di ubah menjadi Alumina. Alumina inilah yang akan dielektrolisa membentuk Aluminium ingot. Biji Aluminium biasanya berupa senyawa oksida berupa Bayerit, Gibbsit atau hidrargilat (Al2O3.3H2O), bohmit dan diaspor yang tidak larut dalam air. Sumber lain dari bijih bauksit adalah, Nephelin ((NaK)2O.Al2O3.SiO2), Alunit (K2SO4.Al2(SO4)3.4Al(OH)3), Kaolin & Clay (Al2O3.2SiO2.2H2O) Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi. Mineral yang menjadi sumber komersial aluminium adalah bauksit. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al2O3). Bauksit (AL2O3.2H2O) bersistem octahedral terdiri dari 35-65% Al2O3, 2-10% SiO2, 2-20% Fe2O3, 1-3%TiO2 dan 10-30% air. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminum tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Secara garis besar komersial bauksit terdiri dalam tiga bentuk: 1. Pissolitic atau oolitic 2. Sponge Ora, dan 3. Amorphorus Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Secara industri tahun 1886, Paul Herould di Prancis dan C. N. Mall di Amerika Serikat secara terpisah telah memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang
  • 3. terfusi. Sampai sekarang proses Hall Heroult masih dipakai untuk memproduksi Aluminium. Aluminium memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja atau tembaga. Berat jenisnya ringan hanya 2.7 gr/cm3 , sedangkan besi ± 8.1 gr/cm3 2. Kuat: terutama bila dipadukan dengan logam lain. Paduan Al dengan logam lainnya menghadilkan logam yang kuat 3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, rokok 4. Konduktor panas: Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin – mesin / alat – alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi 5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibanding dengan tembaga 6. Tahan korosi: sifatnya durable sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur – unsur seperti air, udara, suhu, dan unsur – unsur kimia lainnya, baik diruang angakasa bahkan sampai ke dasar laut. 7. Tak beracun: Sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman dan obat – obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus. Aluminium murni atau aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain. Pada aluminium paduan Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga
  • 4. aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya. 2. Proses Pembuatan Aluminium Sebelum menjadi Aluminium. Bijih bauksit melewati proses fisika dan kimia. Proses fisika dilakukan dengan cara mereduksi ukuran bijih bauksit (size reduction) yang akan dijadikan feed dengan cara digerus sampai berukuran kurang dari 35 mesh. Kemudian proses kimia dengan menambahkan bahan kimia tertentu untuk mendapatkan aluminium murni. Proses pembuatan aluminium dibagi menjadi 3 tahap besar yaitu: 2.1 Proses Penambangan Aluminium didapatkan dari bijih bauksit yang ditambah terlebih dahulu. Pada tahap awal di lakukan land clearing. Land clearing bertujuan untuk membersihkan tumbuhan – tumbuhan yang terdapat diatas permukaan endapan bijih bauksit. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian. Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian dimaksudkan untuk meningkatkan kualitasnya dengan cara mencuci dan memisahkan bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak diinginkan, misal kuarsa, lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat dibebaskan dari yang besar melalui pancaran air (water jet) yang kemudian dibebaskan melalui penyaringan (screening). Disamping itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size reduction) dengan menggunakan jaw crusher. 2.2 Proses Pemurnian (Bayer Cycle) Setelah proses penambangan, Bijih bauksit dimurnikan dengan menggunakan proses Bayer Cycle. Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih bauksit di dunia ini dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina yang bisa dilanjutkan untuk menghasilkan Al murni. Pada proses ini terdapat 4 tahap besar pemurnian, yaitu: 1. Digestion
  • 5. Pertama, bijih bauksit secara mekanik hancur. Kemudian, bijih dihancurkan dicampur dengan soda kaustik dan diproses di pabrik penggilingan untuk menghasilkan bubur (suspensi berair) yang mengandung partikel sangat halus dari bijih. Kemudian bubur ini dipompa ke digester, tangki yang berfungsi seperti pressure cooker. Bubur dipanaskan sampai 230-520° F (110-270° C) di bawah tekanan dari 50 lb / in2 (340 kPa). Kondisi ini dipertahankan untuk waktu mulai dari setengah jam untuk beberapa jam. Soda api tambahan dapat ditambahkan untuk memastikan bahwa semua aluminium yang mengandung senyawa dilarutkan. Kemudian Bubur panas, yang sekarang menjadi larutan natrium aluminat, melewati serangkaian tangki flash yang mengurangi tekanan dan kembali panas yang dapat digunakan kembali dalam proses pemurnian. 2. Clarification Pengotor tak larut (RM) yang terdapat dalam suspensi kemudian dipisahkan dengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di heat exchangers, untuk meningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menuju tempat yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk proses precipitation (pengendapan). 3. Precipitation Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran. Reaksi yang terjadi: 2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l) Campuran dari kotoran padat disebut RM, Selanjutnya, larutan hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat dengan fasa putih solid halus. 4. Calcination Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses. Reaksi yang terjadi: 2Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnya menuju proses peleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
  • 6. 2.3 Proses Peleburan (Hall – Heroult) Proses Hall-Heroult didasarkan pada prinsip elektrolisa lelehan garam alumina pada temperatur tinggi (2050o C). Lelehan garam alumina merupakan campuran alumina (Al2O3) dengan kryolite (Na3AlF6) dengan titik leleh 1010o C. Bejana yang diperlukan dalam proses peleburan alumunium dengan proses Hall-Heroult disebut bejana sel elektrolisa rectangular yang mempunyai dua elektroda, yaitu anoda (elektroda positif) dan katoda (elektroda negatif). Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 o C. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 o C. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O 2 dan CO2. Bahan utama lain yang digunakan dalam operasi peleburan adalah karbon. Elektroda karbon mengirimkan arus listrik melalui elektrolit. Selama operasi peleburan, beberapa karbon dikonsumsi karena menggabungkan dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida. Bahkan, sekitar setengah pon (0.2 kg) karbon digunakan untuk setiap pon (2.2 kg) dari aluminium yang dihasilkan. Beberapa karbon yang digunakan dalam peleburan aluminium adalah produk sampingan dari penyulingan minyak, karbon tambahan diperoleh dari batubara. Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Jadi, selama elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu. Produk limbah terbesar yang dihasilkan dalam pemurnian bauksit adalah tailing (sampah bijih) yang disebut “lumpur merah”. Sebuah kilang menghasilkan sekitar jumlah yang sama lumpur merah seperti halnya alumina (dalam hal berat kering). Ini berisi beberapa zat yang
  • 7. berguna, seperti besi, titanium, soda, dan alumina, tapi belum ada yang mampu mengembangkan proses ekonomis untuk memulihkan mereka. Selain sejumlah kecil lumpur merah yang digunakan secara komersial untuk batu mewarnai, ini benar-benar produk limbah. Kilang paling hanya mengumpulkan lumpur merah di sebuah kolam terbuka yang memungkinkan beberapa kelembaban menguap, ketika lumpur telah kering untuk konsistensi yang cukup padat, yang mungkin membutuhkan beberapa tahun, itu ditutupi dengan kotoran atau dicampur dengan tanah. 3. Macam – Macam Paduan Aluminium Macam – macam paduan aluminium antara lain: 1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural Adalah nama dagang dari salah satu jenis paduan aluminium awal usia hardenable. Unsur paduan utama adalah tembaga, mangan, dan magnesium. Sebuah setara modern yang umum digunakan jenis ini adalah paduan AA2024, yang mengandung tembaga 4,4%, 1,5% magnesium, mangan 0,6% dan 93,5% aluminium berat. kekuatan luluh Khas adalah 450 MPa, dengan variasi tergantung pada komposisi. 2. Silumin Adalah serangkaian ringan, tinggi kekuatan paduan aluminium dengan kadar silikon sebesar 12%. Diantara keuntungan dari silumin adalah resistensi tinggi terhadap korosi, sehingga bermanfaat dalam lingkungan lembab. Penambahan silikon untuk
  • 8. aluminium juga membuat kurang kental ketika cairan, yang bersama-sama dengan biaya rendah (kedua elemen komponen relatif murah untuk mengekstrak), membuatnya menjadi paduan casting sangat bagus dan logam segar. Hal ini juga digunakan pada motor 3 fasa untuk memungkinkan peraturan kecepatan. Penggunaan lainnya adalah ruang lingkup senapan sniper tunggangan dan kamera tunggangan. 3. Hidronallium Paduan Al-Mg, sering disebut Hidronalium, merupakan paduan dengan tingkat ketahanan korosi yang paling baik dibandingkan dengan paduan alumunium lainnya, selain itu paduan Al-Mg 5 % merupakan non heat-treatable alloy. Sehingga dengan dilakukannya proses solution treatment 300oC menurunkan kekerasan hingga 18.06%, kekuatan tarik 6.14% dan regangan 41.04%. Sebaliknya grain refiner memperbaiki sifat mekanisnya, dimana pada kondisi as-cast meningkatkan kekerasan hingga 6.68%, kekuatan tarik 2.06% dan regangan 38.34%. Pada kondisi solution treatment 300oC meningkatkan kekerasan hingga 6.78%, kekuatan tarik 20.85% dan regangan 11.96%. Dan pada kondisi solution treatment 400oC meningkatkan kekerasannya hingga 16.28% kekuatan tarik 8.44% dan regangan hingga 25.77%.
  • 9. 4. Bronze Adalah paduan tembaga dan seng. Proporsi seng dan tembaga dapat divariasikan untuk menciptakan berbagai kuningan dengan sifat yang berbeda-beda .Sebagai perbandingan, perunggu pada dasarnya merupakan paduan dari tembaga dan timah . Bronze tidak selalu mengandung timah, dan berbagai paduan tembaga, termasuk paduan dengan arsen, fosfor, aluminium, mangan, dan silikon, biasanya disebut "perunggu". Istilah ini diterapkan untuk berbagai kuningan dan perbedaan itu adalah sebagian besar sejarah. Kuningan adalah paduan substitusi. 5. Paduan Aluminium – Lithium Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduansebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja. 6. Paduan Aluminium - Skandium Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada dilingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium.
  • 10. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0.1-0.5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004). 7. Paduan Aluminium - Besi Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu ”kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama aluminium selain Fe. Kelemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur. Properti fisik atau sifat fisika dari aluminium antara lain:
  • 11. Referensi: http://angghajuner.blogspot.com/2012/01/makalah-aluminium.html http://www.gudangmateri.com/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html http://usahamart.wordpress.com/Membuat Aluminium « Usahamart.htm http://blog.ub.ac.id/gigihramdhan/category/material-teknik/Mechanical Engineering » Perbedaan Karakteristik pada Aluminium yang Dipadukan.htm http://dunia-atas.blogspot.com/2011/04/bauksit-dan-cara-pengolahannya.html www.slideshare.net/dedendrmn/mengenal-aluminium-prosesnya