SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 49
STRUKTUR DAN SIFAT LOGAM




      INLASTEK
      SURABAYA 17 JANUARI 2009

MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
PENGETAHUAN BAHAN
  • PENGELOMPOKAN MATERIA
           • METALLIC MATERIAL
                – Steel
                    » High alloy steel (baja paduan tinggi)
                    » Low alloy steel (baja paduan rendah)
                – Cast Iron
                    » White cast iron (besi cor putih)
                    » Gray cast iron (besi cor kelabu)
                    » Nodular cast iron (besi cor nodular)
                    » Malleable cast iron(besi cor mampu tempa)
           • NON METALLIC MATERIAL
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009         ILMU BAHAN-PPNS
KLASIFIKASI MATERIAL




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
SIFAT MATERIAL

  • SIFAT FISIK :        Sifat yg dikaitkan dg
     kondisi/karakteristik material yg bersangkutan : titik cair,
     koefisien muai, konduktifitas panas, densitas dll
  • SIFAT TEKNOLOGI :               Sifat yg dikaitkan dg
     kemudahan material untuk diproses : machinability,
     castability, weldability, formability
  • SIFAT MEKANIK : Sifat yang menunjukkan
     kelakuan material bila diberi beban mekanik : kekuatan,
     kekerasan, ketangguhan, kelelahan, kemuluran dll
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009       ILMU BAHAN-PPNS
MECHANICAL TESTING
           (Untuk mengetahui sifat mekanik material)

• Uji Tarik :
   – UTS, Yield strength, elongation,
   – ductility, reduction of area, toughness
   – ASTM E8, ASTM D68, ASME IX

• UJI IMPAK :
   – Ketangguhan, Temperatur transisi, ductility
   – ASTM E23
   – Prinsip energi potensial




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009            ILMU BAHAN-PPNS
• Uji Kekerasan :
           • ASTM E 10, ASTM E92, ASTM E18, ASTM E384
           • Brinnel hardness test
           • Meyer hardness test
           • Vickers hardness test
           • Knoop hardness test
           • Rockwell hardness test
  • Uji Bending
  • Uji fatigue

MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009    ILMU BAHAN-PPNS
STRUKTUR KRISTAL DAN
                   DEFORMASI
  • Semua zat terdiri dr atominti (proton & neutron)dikelilingi
    elektron
  • Jumlah elektron pd sel terluar samamgrupnya sama, sifat2nya
    hampir sama
  • Atom: bagian terkecil dr suatu material, membuat ikatan dg
    atom lain/sejenis molekul, ikatan yg terjadi:
     – Ikatan ionic
     – Ikatan Kovalent                             Ionic bonding
     – Ikatan Logam




MUNIR-T.LAS                Atom bohr
SEMESTER GANJIL 2009      ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
• Atom pd logam menempati posisi tertentu relatif thd
    atom lain, mk atom tsb tersusun scr teratur dg pola
    tertentu
  • Susunan atom dalam pola 3D yang teratur dalam
    pola tertentuKRISTAL
  • Bila dr inti atom tsb ditarik garis-garis imajiner dari
    inti atom tetangganya, maka diperoleh susunan atom
    dg pola 3D yang teraturSPACE LATTICE
  • UNIT CELL: bagian terkecil dari space lattice
    ( FCC, BCC, HCP dll)




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009    ILMU BAHAN-PPNS
STRUKTUR KRISTAL




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
•     Kebanyakan Logam mempunyai kristal
        dalam bentuk:
      1. FCC (face centerd cubic)
      2. BCC (body centered cubic)
      3. HCP (hexagonal closed packed)
  •     Beberapa unsur memiliki beberapa
        space lattice yg berbedaPOLIMORFI
  •     Polimorfi yg reversibleALLOTREOPIC


MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
• BIDANG KRISTALOGRAFI :
  • Bidang dlm lattice kristal dimana tdp susunan atom
    dinyatakan dalam tanda kurung ( ) keluarga
    bidang { }
  • Untuk menggambarkan titik, arah, bidang pada
    sistem kristal, digunakan index miller
         • INDEX MILLER : - Perpotongan dg sumbu
                              - balikkan harga tersebut
                              - sederhanakan
                              - tulis bidang kristalografinya
  • Arah Kristalografi : arah dr pusat koordinat ke suatu
    titik yg memiliki koordinat x=u, y=v, z=w
    dinyatakan dg index Miller dalam square bracket [ ]
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009    ILMU BAHAN-PPNS
•       Kristalisasi : proses pembentukan kristalyg terjadi
          pd saat pemebekuanperubahan dr fasa cair ke
          fasa padat dg mekanisme:
      •     Pembentukan inti (nucleation)
      •     Pertumbuhan kristal (grain growth)pertumbuhan ini
            berlangsung dr tempat yg dingin ke tempat yg lebih
            panasbergerak tdk lurus bercabang-cabang membentu
            dendrit
  •       Pertemuan suatu dendrit kristal dg yang dendrit
          kristal lainnya  batas butir kristal (grain
          boundary)  dlm batas butir tdp ketidak beraturan
          susunan atom (mismatch) disamping mengandung
          impurity yg banyak.


MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009       ILMU BAHAN-PPNS
•     CACAT KRISTAL
  KRISTAL YG SEMPURNA KRISTAL YG SUSUNAN
      ATOMNYA TERATUR MENGIKUTI POLA TERTENTU.
  •   Cacat kristal ketidak sempurnaan susunan atom
      dlm kristal/lattice:
      1.    Cacat titik (point defect)
      2.    Cacat garis (line defect)
      3.    Cacat bidang (interfacial defect)




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009          ILMU BAHAN-PPNS
• CACAT TITIKdapat berupa vacant, interstitial, substitutional.

 • Cacat ini akan menyebabkan terjadinya tegangan vacant
   menyebabkan atom2 disekitarnya tertarik mendekat,
   interstitial atom disekitarnya terdorong, substitutional, bila
   atom pengganti lebih kecil  atom disekitarnya tertarik, bila
   pengganti lebih besar  atom disekitarnya terdorong.

 • CACAT GARIScacat yg menimbulkan distorsi yang berpusat
   pada suatu garisDISLOKASI

 • CACAT BIDANGCacat bidang yg selalu ada pd logam adalah
   BATAS BUTIR (grain boundary)

 • Pada batas butir selalu tdp distorsi, baik karena pengaruh
   tegangan permukaan, atau akibat interaksi dg atom dr kristal
   tetangganya.

  • Setiap butir punya orientasi atom yg berbedapada batas butir
     tdp ketidak teraturan susuan atom, jd penuh dg dislokasi
     daerah yg penuh teganganmenyimpan banyak
MUNIR-T.LAS
     energibanyak peristiwa transformasi dimulai dr batas butir
SEMESTER GANJIL 2009         ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DEFORMASI
  •   Bila kristal mengalami tegangansusunan atom akan mengalami
      perubahan posisi, bersifat sementara (deformasi elastik) kalo
      tegangannya kecil dan permanen (deformasi plastik) bila tegangannya
      melebihi yieldnya.
  •   Bila tegangannya lebih besar dr yieldnya garis dislokasi sdh bergeser
      dan mungkin telah melampaui batas butirbutir kristal mengalami
      perubahan bentuk yg permanen, shg terjadi perubahan bentuk pada
      bentuk luar benda
  •   Deformasi dapat terjadi melalui mekanisme SLIP atau TWINNING atau
      kombinasi keduanya

  DEFORMASI DENGAN SLIP
  • Slip terjadi bila sebagian dr kristal tergeser relatif thd kristal lain
     sepanjang bidang kristalografi tertentu.
  • Bidang tempat terjadinya slipbidang slip (slip plane)
  • Arah pergeseran atom pada bidang sliparah slip (slip direction)

  Ada 3 kaidah yg mengendalikan SLIP
      – Terjadi pd arah yang tumpukan atomnya padat
      – Pada Bidang yang paling padat
      – Sistem dg tegangan geser terurai terbesar

  • Slip tidak terjadi dengan menggesernya seluruh atom pada bidang slip
MUNIR-T.LAS
     secara bersamaan, tetapi dengan bergesernya garis dislokasi sedikit
SEMESTER GANJIL 2009          ILMU BAHAN-PPNS
      demi sedikit.
• Bidang slip dibagi :
        • Daerah dg slip
        • Daerah tanpa slip
  • Batas antara daerah slip dan tanpa slip disebut
    daerah terdislokasi biasanya disebut GARIS
    DISLOKASI / DISLOKASI

  • Beberapa hal terkait dg Dislokasi :
           • Dislokasi bergerak pd bidang yang padat
           • Dislokasi tdk dpt berhenti di tengah daerah yg bebas
             cacat kristal, dislokasi dpt berhenti pd permukaan kristal
             atau pd dislokasi yg lain



MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009         ILMU BAHAN-PPNS
Terkadinya slip dg cara bergesernya garis dislokasi dapat
    digambarkan dg analogi gerakan ulat, cacing atau permadani




       Bila slip terjadi hingga ke seberang butir kristalmk
       slip ini akan diteruskan ke butir berikutnya.
       Namun karena butir berikutnya orientasinya berbeda,
       arah bidang slip akan berbeda, maka dislokasi akan
       tertahan pada batas butir, dan untuk membuat slip
       berikutnya butuh gaya yg lebih besar.
       Logam yg telah mengalami deformasi akan lebih kuat,
MUNIR-T.LAS
       dan juga butir yg halus jg lebih kuat
SEMESTER GANJIL 2009       ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DEFORMASI DG TWINNING
  • Twinning terjadi bila satu bagian dari butir kristal berubah
    orientasinya sedemikian rupa sehingga susuan atom dibagian
    tersebut akan membentuk simetri dengan bagian kristal lain yg
    tidak mengalami twinning
  • Bidang yg menjadi pusat simetri antara kedua bagian itu
    dinamakan twinning plane
  • Twinning dpt terjadi karena gaya mekanikmechanical twin,
    atau dapt terjadi pd kristal yg tlh dideformasi lalu di
    annealannealing twin




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009       ILMU BAHAN-PPNS
PENGARUH PENGERJAAN DINGIN THD
  SIFAT MEKANIK
  • Logam mengalami cold workbila
    butir2 kristalnya terdistorsi setelah
    mengalami deformasi plastikpada
    kristal terdapat berbagai dislokasi
    setelah terjadi slip/twinning
  • Akibat cold work


MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
•     Logam yg telah mengalami Cold work
        kemudian dipanaskan, maka akan
        terjadi:

      •     Recoveryterjadi pd awal pemanasan
            kembali, temperatur agak rendah masih
            blm terjadi perubahan sifat mekanik
            terjadi perubahan berkurangnya
            tegangan dalam.
      • Recristallizationpemanasan pd
            temperatur yg lebih tinggi akibatnya
            munculnya kristal baru
      •
MUNIR-T.LAS Grain growth
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DIAGRAM FASA
  •   TYPE I
  •   TYPE II
  •   Type III
  •   Type IV
  •   Type V


MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
PEGARUH STRUKTUR MKRO THD SIFAT MEKANIK




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
HEAT TREATMENT
                       (Perlakuan Panas)
  • Definisi: Kombinasi antara pemanasan
    dan pendinginan yang dilakukan pada
    temperatur,waktu, dan laju pendinginan
    terentu untuk mendapat kan sifat yang
    kita inginkan
  • Macam-macam Heat Treatment:
           • Annealing           - Tempering
           • Normalizing         - Stress relief annealing
           • Hardening           - Surface hardening, dll
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009       ILMU BAHAN-PPNS
DIAGRAM FASA
BESI-KARBON/Fe3C




DIAGRAM PROSES
HEAT TREATMENT
                                Normalizing           Hardening & Tempering
        Annealing


                          A3                     A3                      A3
Suhu                      A1                     A1                      A1
(oC)


 MUNIR-T.LAS
 SEMESTER Time (s) 2009
          GANJIL               ILMU BAHAN-PPNS
                                  Time (s)             Time (s)
MEKANISME PENGUATAN




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DIAGRAM FASE BESI-KARBON
                      DAN
            TRANSFORMASI EQUILIBRIUM




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DIAGRAM FASA BESI-KARBON/Fe3C




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
TRANSFORMASI FASA
   • ISOTHERMAL TRANSFORMATION
   • CONTINUOUS COOLING
     TRANSFORMATION




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
STRUKTUR MIKRO CAST IRON




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS
DATA-DATA MATERIAL




MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009   ILMU BAHAN-PPNS

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Uji kuat&point load test
Uji kuat&point load testUji kuat&point load test
Uji kuat&point load testhamdi101996
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Proses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembakProses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembakseed3d
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuanAkbar S
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 

La actualidad más candente (13)

Uji kuat&point load test
Uji kuat&point load testUji kuat&point load test
Uji kuat&point load test
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMATugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Proses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembakProses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembak
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 

Similar a Properties of metal alloys

Susunan atomdalambendapadat
Susunan atomdalambendapadatSusunan atomdalambendapadat
Susunan atomdalambendapadatdudin_madambo
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialHIMAFIA UNSRI
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptParyantoDwiSetyawan
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .pptZHENAHARYOP
 
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxTUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxRestuBisnis
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgijusnita
 
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramikKlasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramikPutra Perdana
 
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Dhiya'ur Rahman
 
1 kemagnetan
1 kemagnetan1 kemagnetan
1 kemagnetanEkok Ec
 
Kemagnetan kls ix smp
Kemagnetan kls ix smpKemagnetan kls ix smp
Kemagnetan kls ix smpFathur Rosi
 
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.pptbudi278112
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
 
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungankemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkunganErikaPuspita10
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab31habib
 

Similar a Properties of metal alloys (20)

Susunan atomdalambendapadat
Susunan atomdalambendapadatSusunan atomdalambendapadat
Susunan atomdalambendapadat
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .ppt
 
Material teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.pptMaterial teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.ppt
 
tbb presentasi
tbb presentasitbb presentasi
tbb presentasi
 
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxTUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgi
 
Magnetic
MagneticMagnetic
Magnetic
 
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramikKlasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
 
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
 
1 kemagnetan
1 kemagnetan1 kemagnetan
1 kemagnetan
 
mineralogi presentasi
mineralogi presentasimineralogi presentasi
mineralogi presentasi
 
Kemagnetan kls ix smp
Kemagnetan kls ix smpKemagnetan kls ix smp
Kemagnetan kls ix smp
 
Struktur kristal logam
Struktur kristal logamStruktur kristal logam
Struktur kristal logam
 
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
1.Teknik Pembentukan Logam.ppt
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungankemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 

Más de Syahrir Qoim

[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending momentSyahrir Qoim
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gayaSyahrir Qoim
 
[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbdSyahrir Qoim
 
[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)Syahrir Qoim
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)Syahrir Qoim
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasarSyahrir Qoim
 
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagramSyahrir Qoim
 

Más de Syahrir Qoim (10)

Askeland phule 12
Askeland phule 12Askeland phule 12
Askeland phule 12
 
[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment[9] shear force n bending moment
[9] shear force n bending moment
 
[8] momen kopel
[8] momen kopel[8] momen kopel
[8] momen kopel
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya
 
[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd[6] kesetimbangan partikel & fbd
[6] kesetimbangan partikel & fbd
 
[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)
 
[3] vektor gaya
[3] vektor gaya[3] vektor gaya
[3] vektor gaya
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar
 
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram
 

Properties of metal alloys

  • 1. STRUKTUR DAN SIFAT LOGAM INLASTEK SURABAYA 17 JANUARI 2009 MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 2. PENGETAHUAN BAHAN • PENGELOMPOKAN MATERIA • METALLIC MATERIAL – Steel » High alloy steel (baja paduan tinggi) » Low alloy steel (baja paduan rendah) – Cast Iron » White cast iron (besi cor putih) » Gray cast iron (besi cor kelabu) » Nodular cast iron (besi cor nodular) » Malleable cast iron(besi cor mampu tempa) • NON METALLIC MATERIAL MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 4. SIFAT MATERIAL • SIFAT FISIK : Sifat yg dikaitkan dg kondisi/karakteristik material yg bersangkutan : titik cair, koefisien muai, konduktifitas panas, densitas dll • SIFAT TEKNOLOGI : Sifat yg dikaitkan dg kemudahan material untuk diproses : machinability, castability, weldability, formability • SIFAT MEKANIK : Sifat yang menunjukkan kelakuan material bila diberi beban mekanik : kekuatan, kekerasan, ketangguhan, kelelahan, kemuluran dll MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 5. MECHANICAL TESTING (Untuk mengetahui sifat mekanik material) • Uji Tarik : – UTS, Yield strength, elongation, – ductility, reduction of area, toughness – ASTM E8, ASTM D68, ASME IX • UJI IMPAK : – Ketangguhan, Temperatur transisi, ductility – ASTM E23 – Prinsip energi potensial MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 6. • Uji Kekerasan : • ASTM E 10, ASTM E92, ASTM E18, ASTM E384 • Brinnel hardness test • Meyer hardness test • Vickers hardness test • Knoop hardness test • Rockwell hardness test • Uji Bending • Uji fatigue MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 7. STRUKTUR KRISTAL DAN DEFORMASI • Semua zat terdiri dr atominti (proton & neutron)dikelilingi elektron • Jumlah elektron pd sel terluar samamgrupnya sama, sifat2nya hampir sama • Atom: bagian terkecil dr suatu material, membuat ikatan dg atom lain/sejenis molekul, ikatan yg terjadi: – Ikatan ionic – Ikatan Kovalent Ionic bonding – Ikatan Logam MUNIR-T.LAS Atom bohr SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 9. • Atom pd logam menempati posisi tertentu relatif thd atom lain, mk atom tsb tersusun scr teratur dg pola tertentu • Susunan atom dalam pola 3D yang teratur dalam pola tertentuKRISTAL • Bila dr inti atom tsb ditarik garis-garis imajiner dari inti atom tetangganya, maka diperoleh susunan atom dg pola 3D yang teraturSPACE LATTICE • UNIT CELL: bagian terkecil dari space lattice ( FCC, BCC, HCP dll) MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 12. Kebanyakan Logam mempunyai kristal dalam bentuk: 1. FCC (face centerd cubic) 2. BCC (body centered cubic) 3. HCP (hexagonal closed packed) • Beberapa unsur memiliki beberapa space lattice yg berbedaPOLIMORFI • Polimorfi yg reversibleALLOTREOPIC MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 13. • BIDANG KRISTALOGRAFI : • Bidang dlm lattice kristal dimana tdp susunan atom dinyatakan dalam tanda kurung ( ) keluarga bidang { } • Untuk menggambarkan titik, arah, bidang pada sistem kristal, digunakan index miller • INDEX MILLER : - Perpotongan dg sumbu - balikkan harga tersebut - sederhanakan - tulis bidang kristalografinya • Arah Kristalografi : arah dr pusat koordinat ke suatu titik yg memiliki koordinat x=u, y=v, z=w dinyatakan dg index Miller dalam square bracket [ ] MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 14. Kristalisasi : proses pembentukan kristalyg terjadi pd saat pemebekuanperubahan dr fasa cair ke fasa padat dg mekanisme: • Pembentukan inti (nucleation) • Pertumbuhan kristal (grain growth)pertumbuhan ini berlangsung dr tempat yg dingin ke tempat yg lebih panasbergerak tdk lurus bercabang-cabang membentu dendrit • Pertemuan suatu dendrit kristal dg yang dendrit kristal lainnya  batas butir kristal (grain boundary)  dlm batas butir tdp ketidak beraturan susunan atom (mismatch) disamping mengandung impurity yg banyak. MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 15. CACAT KRISTAL KRISTAL YG SEMPURNA KRISTAL YG SUSUNAN ATOMNYA TERATUR MENGIKUTI POLA TERTENTU. • Cacat kristal ketidak sempurnaan susunan atom dlm kristal/lattice: 1. Cacat titik (point defect) 2. Cacat garis (line defect) 3. Cacat bidang (interfacial defect) MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 16. • CACAT TITIKdapat berupa vacant, interstitial, substitutional. • Cacat ini akan menyebabkan terjadinya tegangan vacant menyebabkan atom2 disekitarnya tertarik mendekat, interstitial atom disekitarnya terdorong, substitutional, bila atom pengganti lebih kecil  atom disekitarnya tertarik, bila pengganti lebih besar  atom disekitarnya terdorong. • CACAT GARIScacat yg menimbulkan distorsi yang berpusat pada suatu garisDISLOKASI • CACAT BIDANGCacat bidang yg selalu ada pd logam adalah BATAS BUTIR (grain boundary) • Pada batas butir selalu tdp distorsi, baik karena pengaruh tegangan permukaan, atau akibat interaksi dg atom dr kristal tetangganya. • Setiap butir punya orientasi atom yg berbedapada batas butir tdp ketidak teraturan susuan atom, jd penuh dg dislokasi daerah yg penuh teganganmenyimpan banyak MUNIR-T.LAS energibanyak peristiwa transformasi dimulai dr batas butir SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 20. DEFORMASI • Bila kristal mengalami tegangansusunan atom akan mengalami perubahan posisi, bersifat sementara (deformasi elastik) kalo tegangannya kecil dan permanen (deformasi plastik) bila tegangannya melebihi yieldnya. • Bila tegangannya lebih besar dr yieldnya garis dislokasi sdh bergeser dan mungkin telah melampaui batas butirbutir kristal mengalami perubahan bentuk yg permanen, shg terjadi perubahan bentuk pada bentuk luar benda • Deformasi dapat terjadi melalui mekanisme SLIP atau TWINNING atau kombinasi keduanya DEFORMASI DENGAN SLIP • Slip terjadi bila sebagian dr kristal tergeser relatif thd kristal lain sepanjang bidang kristalografi tertentu. • Bidang tempat terjadinya slipbidang slip (slip plane) • Arah pergeseran atom pada bidang sliparah slip (slip direction) Ada 3 kaidah yg mengendalikan SLIP – Terjadi pd arah yang tumpukan atomnya padat – Pada Bidang yang paling padat – Sistem dg tegangan geser terurai terbesar • Slip tidak terjadi dengan menggesernya seluruh atom pada bidang slip MUNIR-T.LAS secara bersamaan, tetapi dengan bergesernya garis dislokasi sedikit SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS demi sedikit.
  • 21. • Bidang slip dibagi : • Daerah dg slip • Daerah tanpa slip • Batas antara daerah slip dan tanpa slip disebut daerah terdislokasi biasanya disebut GARIS DISLOKASI / DISLOKASI • Beberapa hal terkait dg Dislokasi : • Dislokasi bergerak pd bidang yang padat • Dislokasi tdk dpt berhenti di tengah daerah yg bebas cacat kristal, dislokasi dpt berhenti pd permukaan kristal atau pd dislokasi yg lain MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 22. Terkadinya slip dg cara bergesernya garis dislokasi dapat digambarkan dg analogi gerakan ulat, cacing atau permadani Bila slip terjadi hingga ke seberang butir kristalmk slip ini akan diteruskan ke butir berikutnya. Namun karena butir berikutnya orientasinya berbeda, arah bidang slip akan berbeda, maka dislokasi akan tertahan pada batas butir, dan untuk membuat slip berikutnya butuh gaya yg lebih besar. Logam yg telah mengalami deformasi akan lebih kuat, MUNIR-T.LAS dan juga butir yg halus jg lebih kuat SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 26. DEFORMASI DG TWINNING • Twinning terjadi bila satu bagian dari butir kristal berubah orientasinya sedemikian rupa sehingga susuan atom dibagian tersebut akan membentuk simetri dengan bagian kristal lain yg tidak mengalami twinning • Bidang yg menjadi pusat simetri antara kedua bagian itu dinamakan twinning plane • Twinning dpt terjadi karena gaya mekanikmechanical twin, atau dapt terjadi pd kristal yg tlh dideformasi lalu di annealannealing twin MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 27. PENGARUH PENGERJAAN DINGIN THD SIFAT MEKANIK • Logam mengalami cold workbila butir2 kristalnya terdistorsi setelah mengalami deformasi plastikpada kristal terdapat berbagai dislokasi setelah terjadi slip/twinning • Akibat cold work MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 29. Logam yg telah mengalami Cold work kemudian dipanaskan, maka akan terjadi: • Recoveryterjadi pd awal pemanasan kembali, temperatur agak rendah masih blm terjadi perubahan sifat mekanik terjadi perubahan berkurangnya tegangan dalam. • Recristallizationpemanasan pd temperatur yg lebih tinggi akibatnya munculnya kristal baru • MUNIR-T.LAS Grain growth SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 31. DIAGRAM FASA • TYPE I • TYPE II • Type III • Type IV • Type V MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 32. PEGARUH STRUKTUR MKRO THD SIFAT MEKANIK MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 33. HEAT TREATMENT (Perlakuan Panas) • Definisi: Kombinasi antara pemanasan dan pendinginan yang dilakukan pada temperatur,waktu, dan laju pendinginan terentu untuk mendapat kan sifat yang kita inginkan • Macam-macam Heat Treatment: • Annealing - Tempering • Normalizing - Stress relief annealing • Hardening - Surface hardening, dll MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 34. DIAGRAM FASA BESI-KARBON/Fe3C DIAGRAM PROSES HEAT TREATMENT Normalizing Hardening & Tempering Annealing A3 A3 A3 Suhu A1 A1 A1 (oC) MUNIR-T.LAS SEMESTER Time (s) 2009 GANJIL ILMU BAHAN-PPNS Time (s) Time (s)
  • 36. DIAGRAM FASE BESI-KARBON DAN TRANSFORMASI EQUILIBRIUM MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 38. TRANSFORMASI FASA • ISOTHERMAL TRANSFORMATION • CONTINUOUS COOLING TRANSFORMATION MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
  • 47. STRUKTUR MIKRO CAST IRON MUNIR-T.LAS SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS