SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
FISIKA KUANTUM


   Fisika kuantum mempelajari struktur dasar materi (fundamental element). Yaitu
mempelajari susunan atom dan struktur pembentuk atom. Disebut kuantum karena
dari kata dasar quanta/quantised = terukur. Maksudnya mempelajari ukuran-
ukuran/nilai-nilai/sifat-sifat dasar dari "bahan" pembentuk "materi". Mulai dari massa
atom, proton, neutron, elektron sampai yang dianggap terkecil saat ini adalah quark
sebagai "bahan" penyusun proton, neutron maupun elektron. Tidak hanya nilai
massanya saja yang dipelajari, tetapi juga orbitnya, spin-nya, weak-force, gravitasi,
sifat gelombang elektromagnetnya, dll.


A.Energi Foton
       Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya
   foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya,
   gelombang radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain
   seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum
   foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat
   gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").

       Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan
   menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan
   interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu
   sama lain.

       Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan
   memindahkan energi sejumlah:




       di mana h adalah konstanta Planck, c adalah laju cahaya, dan λ adalah panjang
   gelombangnya.




                                          1
B. Teori Kuantum
     Teori kuantum dari Max Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik
  yang dipancarkan oleh benda mampat. Radiasi inilah yang menunjukan sifat
  partikel dari gelombang. Radiasi yang dipancarkan setiap benda terjadi secara
  tidak kontinyu (discontinue) dipancarkan dalam satuan kecil yang disebut kuanta
  (energi kuantum).

  1. Max Planck

         Planck berpendapat bahwa kuanta yang berbanding lurus dengan frekuensi
     tertentu dari cahaya, semuanya harus berenergi sama dan energi ini E
     berbanding lurus dengan frekuensi.


         Jadi : E = h.f

     Dengan : E = Energi kuantum
                  h = Tetapan Planck = 6,626 x 1034 J.s
                  f = Frekuensi


         Planck menganggap hawa energi elektromagnetik yang diradiasikan oleh
     benda, timbul secara terputus-putus walaupun penjalarannya melalui ruang
     merupakan gelombang elektromagnetik yang kontinyu.
         Einstein mengusulkan bukan saja cahaya yang dipancarkan menurut suatu
     kuantum pada saat tertentu tetapi juga menjalar menurut kuanta individual.
     Hipotesis ini menerangkan efek fotolistrik, yaitu elektron yang terpancar bila
     frekuensi cahaya cukup tinggi, terjadi dalam daerah cahaya tampak dan
     ultraungu.
         Hipotesa dari Max Planck dan Einstein menghasilkan rumusan empiris
     tentang efek fotolistrik yaitu :
         hf = Kmaks + hfo
         hf = Isi energi dari masing-masing kuantum cahaya datang
         Kmaks = Energi fotoelektron maksimum




                                         2
hfo = Energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron
   dari permukaan logam yang disinari

   Tidak semua fotoelektron mempunyai energi yang sama sekalipun
frekuensi cahaya yang digunakan sama. Tidak semua energi foton (hv) bisa
diberikan pada sebuah elektron. Suatu elektron mungkin akan hilang dari
energi awalnya dalam interaksinya dengan elektron lainnya di dalam logam
sebelum ia lenyap dari permukaan. Untuk melepaskan elektron dari
permukaan logam biasanya memerlukan separuh dari energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron dari atom bebas dari logam yang bersangkutan.

   Penafsiran Einstein mengenai fotolistrik dikuatkan dengan emisi
termionik. Dalam emisi foto listrik, foton cahaya menyediakan energi yang
diperlukan oleh elektron untuk lepas, sedangkan dalam emisi termionik
kalorlah yang menyediakannya.

   Usul Planck bahwa benda memancarkan cahaya dalam bentuk kuanta tidak
bertentangan dengan penjalaran cahaya sebagai gelombang. Sementara
Einstein menyatakan cahaya bergerak melalui ruang dalam bentuk foton.
Kedua hal ini baru dapat diterima setelah eksperimen Compton. Eksperimen
ini menunjukan adanya perubahan panjang gelombang dari foton yang
terhambur dengan sudut (f) tertentu oleh partikel bermassa diam (m 0).
Perubahan ini tidak bergantung dari panjang gelombang foton datang (l).

   Hasil pergeseran compton sangat kecil dan tidak terdeteksi. Hal ini terjadi
karena sebagian elektron dalam materi terikat lemah pada atom induknya dan
sebagian lainnya terikat kuat. Jika elektron d timbulkan oleh foton, seluruh
atom bergerak, bukan hanya elektron tunggalnya.

   Untuk lebih memahami tinjauan teori kuantum dan teori gelombang yang
saling melengkapi, marilah kita amati riak yang menyebar dari permukaan air
jika kita menjatuhkan batu ke permukaan air. Pernahkan Anda perhatikan hal
ini? Riak yang menyebar pada permukaan air akan hilang dengan masuknya
batu ke dasar.



                                  3
Analogi ini dapat menjelaskan energi yang dibawa cahaya terdistribusi
     secara kontinyu ke seluruh pola gelombang. Hal ini menurut tinjauan teori
     gelombang sedangkan menurut teori kuantum, cahaya menyebar dari
     sumbernya sebagai sederetan konsentrasi energi yang teralokalisasi masing-
     masing cukup kecil sehingga dapat diserap oleh sebuah elektron.

         a) Teori gelombang cahaya menjelaskan difraksi dan interferensi yang
             tidak dapat dijelaskan oleh teori kuantum. Sedangkan teori kuantum
             menjelaskan efek fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan oleh teori
             gelombang.
         b) Teori gelombang cahaya menjelaskan difraksidan interferensi yang
             tidak dapat dijelaskan oleh teori kuantum.

         Teori kuantum menjelaskan efek fotolistrik yang tidak dapat di jelaskan
     oleh teori gelombang. Bila cahaya melalui celah-celah, cahaya berlalu sebagai
     gelombang, ketika tiba di layar cahaya berlalu sebagai partikel.

         Berdasarkan data tersebut, dilakukan eksperimen lanjutan yang meneliti
     sifat dualisme gelombang dan partikel.


C.Gelombang Elektromagnetik
     Gelombang elektromagnetik adalah perambatan secara transversal antara
  medan listrik dan medan magnet ke segala arah. Konsep yang bisa menjelaskan
  fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan konsep gelombang
  elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel
  saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di
  sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.

     Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini
  dikenal sebagai gejala induksi magnet . Peletak dasar konsep ini adalah Oersted
  yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara
  lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
  Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
  (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai


                                          4
gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara
eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph
Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum
Faraday-Henry.

    Yang termasuk gelombang elektromagnetik:

                     Gelombang     Panjang gelombang λ
                   gelombang radio   1 mm-10.000 km
                      infra merah      0,001-1 mm
                    cahaya tampak      400-720 nm
                      ultra violet       10-400nm
                        sinar X         0,01-10 nm
                     sinar gamma      0,0001-0,1 nm

    Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang
lebih kecil dari 0,0001 nm. Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu
gelombang radio dan infra merah, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang
lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra violet, sinar x atau
sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang
lebih tinggi.

     Sinar Gamma:

        •   frekuensinya: 1020 hz - 1025 hz.


        •   mempunyai daya daya tembus sangat besar.


        •   dipakai pada bidang industry.


        •   alat deteksi: Geiger Muller.


     Sinar X (=sinar rontgen):

        •   frekuensinya: 1016 hz – 1020 hz.


        •   daya tembus besar.




                                           5
•   dipakai untuk mendeteksi organ organ dalam tubuh (misal:
       menentukan posisi tulang yang patah).

 Ultra Violet:

   •   frekuensinya: 1015 hz – 1016 hz.


   •   sumber utamanya matahari.


   •   diperlukan pada proses asimilasi tumbuhan.


   •   membunuh beberapa jenis kuman penyakit kulit.


 Cahaya Tampak (=sinar):

   •   satu-satunya GEM yang dapat dilihat (teramati mata manusia).


   •   panjang gelombangnya: 430 nm - 690 nm (rentang frekuensinya
       sempit).

   •   manfaat/ fungsinya: membuat kita dapat melihat.


 Infra Merah:

   •   frekuensinya: 1011 hz - 1014 hz.


   •   digunakan pada fotografi (pemotretan dari udara atau satelit) untuk
       pemetaan permukaan bumi dan sumber-sumber alam.

   •   dapat juga dipakai pada terapi fisik (physical therapy).


 Gelombang Radar (Radio Detection and Ranging):

   •   untuk mendeteksi pesawat yang            bergerak mendekati/menjauhi
       pangkalan udara.

   •   dapat juga dipakai pada sarana komunikasi.


 Gelombang TV dan Gelombang Radio:

                                   6
•     penggunaannya sebagian besar untuk pemancar radio dan TV.


D. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik

       Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, Hertz berhasil mengukur
   bahwa radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi radio (100 MHz) yang
   dibangkitkan memiliki kecepatan rambat sesuai dengan nilai yang diramalkan
   oleh Maxwell. Di samping itu, eksperimen Hertz ini juga menunjukkan sifat-sifat
   gelombang dari cahaya, yaitu pemantuan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan
   polarisasi.    Dengan    demikian,    hipotesis   Maxwell   mengenai     gelombang
   elektromagnetik telah terbukti kebenarannya melalui eksperimen Hertz.




       Dari uraian ini, dapat ditulis sifat-sifat gelombang elektromagnetik yaitu:

           a. Dapat merambat dalam ruang hampa,
           b. Merupakan gelombang transversal,

           c. Dapat mengalami polarisasi,

           d. Dapat mengalami pemantulan (refleksi),

           e. Dapat mengalami pembiasan (refraksi),

           f. Dapat mengalami interferensi,

           g. Dapat mengalami lenturan atau hamburan (difraksi),

           h. Merambat dalam arah lurus.Berdasarkan perhitungan yang telah
                 dilakukan Maxwell, kecepatan gelombang elektromagnetik diruang
                 hampa adalah sebesar 3 x 108 m/s yang nilainya sama dengan laju
                 cahaya terukur (Supriyono, 2006).


       c=fxλ
   Keterangan:      c = laju cahaya (3 x 108)

                                            7
f = frekuensi gelombang (Hz)
                 λ = panjang gelombang (m)


      Berdasarkan persamaan tersebut, kita dapat menentukan frekuensi cahaya
   tampak bernilai antara 4 x 1014 Hz hingga 7,5 x 1014 Hz.

E. Peranan Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan

      Gelombang elektromagnetik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan di muka
   bumi. Pemanfaatan itu ada dalam berbagai bidang, yaitu bidang kedokteran,
   bidang industri, bidang astronomi, bidang seni, dan bidang sains fisika. Banyak
   sekali keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan gelombang elektromagnetik
   ini. Tetapi, gelombang elektromagnetik ini juga dapat memberikan dampak
   negatif yang dapat mengganggu kehidupan di muka bumi.




                                         8

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
Ryzkha Gso
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitas
Ikmaliva
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 

La actualidad más candente (20)

137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Pendulum sederhana
Pendulum sederhanaPendulum sederhana
Pendulum sederhana
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitas
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Power poin imbas elektromagnetik
Power poin imbas elektromagnetikPower poin imbas elektromagnetik
Power poin imbas elektromagnetik
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)3 potensial listrik1 (ok)
3 potensial listrik1 (ok)
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 

Similar a Fisika kuantum

Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Shaifull Niell
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
busbussron
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
auliarika
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Pasek Indrayana
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Denz Kyodensu
 
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptxTUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
AlyaSabrinaAffandi
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Liviany Wullur
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Liviany Wullur
 

Similar a Fisika kuantum (20)

Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
tugas1
tugas1tugas1
tugas1
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet
 
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptxTUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 

Más de Amalia Annisa

Más de Amalia Annisa (9)

Problem behavior theory
Problem behavior theoryProblem behavior theory
Problem behavior theory
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
 
Patofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerakPatofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerak
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 

Último

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Fisika kuantum

  • 1. FISIKA KUANTUM Fisika kuantum mempelajari struktur dasar materi (fundamental element). Yaitu mempelajari susunan atom dan struktur pembentuk atom. Disebut kuantum karena dari kata dasar quanta/quantised = terukur. Maksudnya mempelajari ukuran- ukuran/nilai-nilai/sifat-sifat dasar dari "bahan" pembentuk "materi". Mulai dari massa atom, proton, neutron, elektron sampai yang dianggap terkecil saat ini adalah quark sebagai "bahan" penyusun proton, neutron maupun elektron. Tidak hanya nilai massanya saja yang dipelajari, tetapi juga orbitnya, spin-nya, weak-force, gravitasi, sifat gelombang elektromagnetnya, dll. A.Energi Foton Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel"). Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain. Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah: di mana h adalah konstanta Planck, c adalah laju cahaya, dan λ adalah panjang gelombangnya. 1
  • 2. B. Teori Kuantum Teori kuantum dari Max Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik yang dipancarkan oleh benda mampat. Radiasi inilah yang menunjukan sifat partikel dari gelombang. Radiasi yang dipancarkan setiap benda terjadi secara tidak kontinyu (discontinue) dipancarkan dalam satuan kecil yang disebut kuanta (energi kuantum). 1. Max Planck Planck berpendapat bahwa kuanta yang berbanding lurus dengan frekuensi tertentu dari cahaya, semuanya harus berenergi sama dan energi ini E berbanding lurus dengan frekuensi. Jadi : E = h.f Dengan : E = Energi kuantum h = Tetapan Planck = 6,626 x 1034 J.s f = Frekuensi Planck menganggap hawa energi elektromagnetik yang diradiasikan oleh benda, timbul secara terputus-putus walaupun penjalarannya melalui ruang merupakan gelombang elektromagnetik yang kontinyu. Einstein mengusulkan bukan saja cahaya yang dipancarkan menurut suatu kuantum pada saat tertentu tetapi juga menjalar menurut kuanta individual. Hipotesis ini menerangkan efek fotolistrik, yaitu elektron yang terpancar bila frekuensi cahaya cukup tinggi, terjadi dalam daerah cahaya tampak dan ultraungu. Hipotesa dari Max Planck dan Einstein menghasilkan rumusan empiris tentang efek fotolistrik yaitu : hf = Kmaks + hfo hf = Isi energi dari masing-masing kuantum cahaya datang Kmaks = Energi fotoelektron maksimum 2
  • 3. hfo = Energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron dari permukaan logam yang disinari Tidak semua fotoelektron mempunyai energi yang sama sekalipun frekuensi cahaya yang digunakan sama. Tidak semua energi foton (hv) bisa diberikan pada sebuah elektron. Suatu elektron mungkin akan hilang dari energi awalnya dalam interaksinya dengan elektron lainnya di dalam logam sebelum ia lenyap dari permukaan. Untuk melepaskan elektron dari permukaan logam biasanya memerlukan separuh dari energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom bebas dari logam yang bersangkutan. Penafsiran Einstein mengenai fotolistrik dikuatkan dengan emisi termionik. Dalam emisi foto listrik, foton cahaya menyediakan energi yang diperlukan oleh elektron untuk lepas, sedangkan dalam emisi termionik kalorlah yang menyediakannya. Usul Planck bahwa benda memancarkan cahaya dalam bentuk kuanta tidak bertentangan dengan penjalaran cahaya sebagai gelombang. Sementara Einstein menyatakan cahaya bergerak melalui ruang dalam bentuk foton. Kedua hal ini baru dapat diterima setelah eksperimen Compton. Eksperimen ini menunjukan adanya perubahan panjang gelombang dari foton yang terhambur dengan sudut (f) tertentu oleh partikel bermassa diam (m 0). Perubahan ini tidak bergantung dari panjang gelombang foton datang (l). Hasil pergeseran compton sangat kecil dan tidak terdeteksi. Hal ini terjadi karena sebagian elektron dalam materi terikat lemah pada atom induknya dan sebagian lainnya terikat kuat. Jika elektron d timbulkan oleh foton, seluruh atom bergerak, bukan hanya elektron tunggalnya. Untuk lebih memahami tinjauan teori kuantum dan teori gelombang yang saling melengkapi, marilah kita amati riak yang menyebar dari permukaan air jika kita menjatuhkan batu ke permukaan air. Pernahkan Anda perhatikan hal ini? Riak yang menyebar pada permukaan air akan hilang dengan masuknya batu ke dasar. 3
  • 4. Analogi ini dapat menjelaskan energi yang dibawa cahaya terdistribusi secara kontinyu ke seluruh pola gelombang. Hal ini menurut tinjauan teori gelombang sedangkan menurut teori kuantum, cahaya menyebar dari sumbernya sebagai sederetan konsentrasi energi yang teralokalisasi masing- masing cukup kecil sehingga dapat diserap oleh sebuah elektron. a) Teori gelombang cahaya menjelaskan difraksi dan interferensi yang tidak dapat dijelaskan oleh teori kuantum. Sedangkan teori kuantum menjelaskan efek fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan oleh teori gelombang. b) Teori gelombang cahaya menjelaskan difraksidan interferensi yang tidak dapat dijelaskan oleh teori kuantum. Teori kuantum menjelaskan efek fotolistrik yang tidak dapat di jelaskan oleh teori gelombang. Bila cahaya melalui celah-celah, cahaya berlalu sebagai gelombang, ketika tiba di layar cahaya berlalu sebagai partikel. Berdasarkan data tersebut, dilakukan eksperimen lanjutan yang meneliti sifat dualisme gelombang dan partikel. C.Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah. Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x. Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet . Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai 4
  • 5. gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry. Yang termasuk gelombang elektromagnetik: Gelombang Panjang gelombang λ gelombang radio 1 mm-10.000 km infra merah 0,001-1 mm cahaya tampak 400-720 nm ultra violet 10-400nm sinar X 0,01-10 nm sinar gamma 0,0001-0,1 nm Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil dari 0,0001 nm. Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih tinggi.  Sinar Gamma: • frekuensinya: 1020 hz - 1025 hz. • mempunyai daya daya tembus sangat besar. • dipakai pada bidang industry. • alat deteksi: Geiger Muller.  Sinar X (=sinar rontgen): • frekuensinya: 1016 hz – 1020 hz. • daya tembus besar. 5
  • 6. dipakai untuk mendeteksi organ organ dalam tubuh (misal: menentukan posisi tulang yang patah).  Ultra Violet: • frekuensinya: 1015 hz – 1016 hz. • sumber utamanya matahari. • diperlukan pada proses asimilasi tumbuhan. • membunuh beberapa jenis kuman penyakit kulit.  Cahaya Tampak (=sinar): • satu-satunya GEM yang dapat dilihat (teramati mata manusia). • panjang gelombangnya: 430 nm - 690 nm (rentang frekuensinya sempit). • manfaat/ fungsinya: membuat kita dapat melihat.  Infra Merah: • frekuensinya: 1011 hz - 1014 hz. • digunakan pada fotografi (pemotretan dari udara atau satelit) untuk pemetaan permukaan bumi dan sumber-sumber alam. • dapat juga dipakai pada terapi fisik (physical therapy).  Gelombang Radar (Radio Detection and Ranging): • untuk mendeteksi pesawat yang bergerak mendekati/menjauhi pangkalan udara. • dapat juga dipakai pada sarana komunikasi.  Gelombang TV dan Gelombang Radio: 6
  • 7. penggunaannya sebagian besar untuk pemancar radio dan TV. D. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, Hertz berhasil mengukur bahwa radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi radio (100 MHz) yang dibangkitkan memiliki kecepatan rambat sesuai dengan nilai yang diramalkan oleh Maxwell. Di samping itu, eksperimen Hertz ini juga menunjukkan sifat-sifat gelombang dari cahaya, yaitu pemantuan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi. Dengan demikian, hipotesis Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik telah terbukti kebenarannya melalui eksperimen Hertz. Dari uraian ini, dapat ditulis sifat-sifat gelombang elektromagnetik yaitu: a. Dapat merambat dalam ruang hampa, b. Merupakan gelombang transversal, c. Dapat mengalami polarisasi, d. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), e. Dapat mengalami pembiasan (refraksi), f. Dapat mengalami interferensi, g. Dapat mengalami lenturan atau hamburan (difraksi), h. Merambat dalam arah lurus.Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan Maxwell, kecepatan gelombang elektromagnetik diruang hampa adalah sebesar 3 x 108 m/s yang nilainya sama dengan laju cahaya terukur (Supriyono, 2006). c=fxλ Keterangan: c = laju cahaya (3 x 108) 7
  • 8. f = frekuensi gelombang (Hz) λ = panjang gelombang (m) Berdasarkan persamaan tersebut, kita dapat menentukan frekuensi cahaya tampak bernilai antara 4 x 1014 Hz hingga 7,5 x 1014 Hz. E. Peranan Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan Gelombang elektromagnetik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan di muka bumi. Pemanfaatan itu ada dalam berbagai bidang, yaitu bidang kedokteran, bidang industri, bidang astronomi, bidang seni, dan bidang sains fisika. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan gelombang elektromagnetik ini. Tetapi, gelombang elektromagnetik ini juga dapat memberikan dampak negatif yang dapat mengganggu kehidupan di muka bumi. 8