SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
A. Tindakan Kolaboratif
Preoperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai
prabedah (preoperasi), bedah (intraoperasi), dan pascabedah (postoperasi).
1. Prabedah (preoperasi) merupakan masa sebelum dilakukannya pembedahan,
dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja
bedah.
2. Bedah (intraoperasi) merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak
ditransfer ke meja bedah dan berakhir saat pasien di bawa ke ruang pemulihan.
3. Pascabedah (postoperasi) merupakan masa setelah dilakukan pembedahan
yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai
evaluasi selanjutnya.
B. Pengertian Pneuomotoraks
Pneumotoraks merupakan penumpukan udara dalam rongga pleura sehingga
timbul kolaps parsial atau total paru-paru. Kalau udara di antara pleura parietalis
dan viseralis berkumpul dan menumpuk maka peningkatan udara dalam rongga
pleura dapat menyebabkan kolaps paru yang berlangsung progresif. Udara akan
terperangkap di dalam rongga pleura dan menentukan derajat kolaps paru. Darah
vena yang kembali ke jantung (venous return) dapat terhalang sehingga timbul
keadaan yang dinamakan tension pneumothorax. Keadaan ini mengamcam hidup
pasien. Tipe pneumotoraks yang paling sering ditemukan adalah pneumotoraks
terbuka, tertutup, dan tension pneumothorax.
C. Periode Perioperatif
1. Fase praoperaatif
Dimulai saat keputusan untuk melakukan pembedahan dibuat danberakhir
ketika klien dipindahkan ke meja operasi. Aktivitas keperawatan yang
termasuk dalam fase ini antara lain:
a. Mengkaji klien
Pengkajian praoperatif mencakup mengumpulkan dan menilai data-data
klien yang spesifik untuk menentukan kebutuhan klien pra dan pasca
operasi. Kebutuhan fisik, psikologik, dan social ditentukan selama
pengkajian.
1) Riwayat keperawatan
Riwayat keperawatan yang dilakukan sebelum pembedahan
memberikan data mengenai klien yang membantu perawat
merencanakan asuhan keperawatan praoperatif dan pascaoperatif.
a) Status kesehatan saat ini. Informasi penting mencakup status
kesehatan umum dan adanya penyakit kronis, seperti diabetes atau
asma yang dapat mempengaruhi respons klien terhadap
pembedahan atau anastesia.
b)
b. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang potensial atau actual,
c. Merencanakan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individu,
d. Dan memberikan penyuluhan praoperatif untuk klien dan orang terdekat.
2. Perawatan Preoperatif
Beberapa hal yang dapat dikaji dalam tahap prabedah adalah pengetahuan
tentang persiapan pembedahan, pengalaman masa lalu, dan kesiapan
psikologis. Pemeriksaan lainnya yang dianjurkan sebelum pelaksanaan
operasi adalah radiografi toraks, kapasitas vital, fungsi paru-paru, analisis gas
darah pada pemantauan sistem respirasi, dan elektrokardograf, pemeriksaan
darah seperti leukosit,eritrosit, hematokrit, elektrolit dan lain-lain. Ada pun
rencana tindakan pada proses ini adalah :
a. Pemberian pendidikan kesehatan prabedah
b. Persiapan diet
c. Persiapan kulit
d. Latihan bernafas dan latihan batuk
e. Latihan kaki.
f. Latihan mobilitas
g. Pencegahan cedera
Tindakal kolaboratif pre operatif
1) Pemeriksaan Penunjang
a) Pneumotoraks Tertutup
Pada foto PA baru berupa ruang kosong di antara paru yang sakit yang
di bungkus pleura viseralis dan dinding toraks tempat melekatnya
pleura parietalis. Kalau ada kolaps paru, akan tampak suatu gumpalan
radio-opak di daerah hilus yang bersangkutan dan ruang kosong
sampai ke dinding toraks.
b) Pneumotoraks dengan mekanisme ventil atau tension pneumotoraksb
Pada pneumotoraks dengan mekanisme ventil, selalu akan di temukan
kolaps paru (lihat di atas) yang di sertai dengan pendorongan jantung
dan mediastinum kesisi sehat. Bila kebetulan terjadi di hemi-toraks
kiri, sepintas pneumotoraks ini dapat di sangka sebagai suatu
dekstrokardia.
c) Pemeriksaan Faal Paru
Bila di lakukan pemeriksaan faal paru dengan spirometer, akan dapat
terlihat adanya suatu gangguan restriksi dengan kekurangan kapasitas
vital lebih dari 20% dari yang di prediksi. semakin parah keadaan
penderita, tentunya kemunduran ini akan semakin besar pula. bila di
periksa dengan peak flow meter, tentunya akan ada pula kemunduran
peak-flow-rate.
2) Pemeriksaan fisik pada pneumothorax
Beberapa pemeriksaan fisik pada seseorang yang menderita
pneumothorax untuk mendiagnosis dengan pasti penyakit pneumothorax
antara lain sebagai berikut :
a) Pada pemeriksaan inspeksi dengan melihat: adanya pencembungan
dan waktu bernafas ada sisi yang tertinggal pada sisi yang sakit. Trakea
terdorong ke sisi yang sehat.
b) Pada pemeriksaan palpasi dengan perabaan : denyut apeks jantung atau
ictus jantung terdorong ke sisi yang sehat. Fremitus (suara getaran)
melemah atau menghilang.
c) Pada pemeriksaan perkusi atau dengan ketukan jari : batas jantung
terdorong ke thorax yang sehatbila dengan tekanan yang tinggi. Suara
ketok: Hipersonor pada sisi paru yang sakit.
d) Pada pemeriksaan auskultasi atau dengan mendengarkan baik secara
langsung maupun alat bantu dengar dengan stetoskop dan lain-lain
ditemukan : suara nafas melemah atau hilang. Nafas terdengar seperti
meniup botol apabila terdapat fistula bronchopleural (lubang antara
bronchus danpleura).
Tanda-tanda vital gangguan pneumothorax
a) Respiratory rate atau jumlah pernafasan dalam satu menit 30 sampai
40 kali per menit
b) Hipotensi atau tekanan darah menurun. Hal ini diakibatkan karena
desakan dari pencembungan sehingga jantung terdesak
dan bekerja lebih lambat.
c) Denyut nadi bisa lebih dari 100 kali per menit. Hal ini berhubungan
tanda vital pneumothorax poin kedua yaitu hipotensi.
d) Suhu tubuh pada umumnya normal yang mengindikasikan tidak terjadi
infeksi.
3. Perawatan Intraoperasi
Perawatan intraoperatif merupakan bagian dari tahapan perawatan
perioperatif. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala macam
aktivitas yang dilakukan oleh perawatdi ruang operasi. Berikut adalah
beberapa rencana tindakan yang akan dilakukan oleh seorang perawat pada
proses ini :
a. Penggunaan baju seragam bedah
b. Mencuci tangan sebelum pembedahan
c. Menerima pasien di daerah bedah
d. Pengiriman dan pengaturan posisi ke kamar bedah
e. Pembersihan dan persiapan kulit
f. Penutupan daerah steril
g. Pelaksanaan anesthesia
h. Pelaksanaan pembedahan
4. Perawatan Postoperasi
Post operasi adalah masa yang dimulai ketika masuknya pasien ke ruang
pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau
di rumah.
Pembedahan pada dasarnya merupakan trauma yang akan menimbulkan
perubahan faal, sebagai respon terhadap trauma. Asuhan postoperasi harus
dilakukan di ruang pemulihan tempat adanya akses yang cepat ke oksigen,
pengisap peralatan resusitasi, monitor, bel panggil emergensi, dan staf
terampil dalam jumlah dan jenis yang memadai. Asupan paska operatif
meliputi :
a. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan napas, tarik
napas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik
dan hembuskan.
b. Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang beresiko
tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidah duduk terlalu lama.
c. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan
memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien.
d. Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupandan output,
dengan mencegah terjadinya retensi urine.
e. Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara terapeutik.
Berikut ini hal-hal yang harus dipantau secara faktuil, singkat, jelas, dan
lengkap, dan dituliskan setiap harinya dalam periode yang berlangsung tepat
sesudah pembedahan:
1) Uraian secara umum: kesiapan mental, kesadaran, toleransi terhadap rasa
sakit dll
a) Tanda-tanda vital
b) Respirasi kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi, sifat dan bunyi
nafas
c) Neurologi: tingkat respon klien
d) Drainase: kondisi balutan ( adanya drainase atau tidak )
e) Kenyamanan: tipe dan lokasi nyeri, mual dan muntah,
perubahan posisi yang diperlukan
f) Psikologi: kebutuhan akan istirahat dan tidur, sifat dan pertanyaan
pasien
g) Keselamatan: kebutuhan akan pagar tempat tidur, drainase selang tidak
tersumbat.
h) Diet ( misalnya toleransi terhadap cairan dan makanan )
i) Tes diagnostik
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
https://id.wikipedia.org/wiki/Pneumotoraks
http://www.academia.edu/8343268/Makalah_perbaikan_pneumothoraks

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
conesti08com
 
Satuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsdSatuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsd
Azwar Sjarief
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Tina Novianty S
 

La actualidad más candente (18)

Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
Pengkajian fisik pada sistem pernapasan dan melakukan inhalasi ppt
Pengkajian fisik pada sistem pernapasan dan melakukan inhalasi pptPengkajian fisik pada sistem pernapasan dan melakukan inhalasi ppt
Pengkajian fisik pada sistem pernapasan dan melakukan inhalasi ppt
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Satuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsdSatuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsd
 
konsep-dasar-laparatomi
konsep-dasar-laparatomikonsep-dasar-laparatomi
konsep-dasar-laparatomi
 
Fisioterapi Dada
Fisioterapi DadaFisioterapi Dada
Fisioterapi Dada
 
Laparotomi
LaparotomiLaparotomi
Laparotomi
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezer
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
Edukasi postural drainage
Edukasi postural drainageEdukasi postural drainage
Edukasi postural drainage
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dadaAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Bab ii bamss
Bab ii bamssBab ii bamss
Bab ii bamss
 
Askep trauma dada lia & ian Akper pemkab muna
Askep trauma dada lia &  ian Akper pemkab munaAskep trauma dada lia &  ian Akper pemkab muna
Askep trauma dada lia & ian Akper pemkab muna
 
Makalah dewi
Makalah dewiMakalah dewi
Makalah dewi
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
penggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigenpenggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigen
 

Destacado

Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
ojie_cr7
 
Sistemi imun
Sistemi imun Sistemi imun
Sistemi imun
MedShqip
 
Ouchis theory z
Ouchis theory zOuchis theory z
Ouchis theory z
Roy Thomas
 
Human Resource Management and Motivation
Human Resource Management and MotivationHuman Resource Management and Motivation
Human Resource Management and Motivation
Ammar Faruki
 

Destacado (17)

KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z  dari  william ouchi)TEORI MOTIVASI (motivasi teori z  dari  william ouchi)
TEORI MOTIVASI (motivasi teori z dari william ouchi)
 
METODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMERMETODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMER
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Projekt Biologji - Aparati i Frymekembimit frymekembimit
 Projekt Biologji - Aparati i Frymekembimit frymekembimit Projekt Biologji - Aparati i Frymekembimit frymekembimit
Projekt Biologji - Aparati i Frymekembimit frymekembimit
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Sistemi imun
Sistemi imun Sistemi imun
Sistemi imun
 
Projekt Kimi XIb Ervis Cara
Projekt Kimi XIb Ervis CaraProjekt Kimi XIb Ervis Cara
Projekt Kimi XIb Ervis Cara
 
Ouchis theory z
Ouchis theory zOuchis theory z
Ouchis theory z
 
Human Resource Management and Motivation
Human Resource Management and MotivationHuman Resource Management and Motivation
Human Resource Management and Motivation
 
Ppt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeriPpt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeri
 

Similar a Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks

Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Marito Simanungkalit
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
Dwi Zhagtris
 
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothoraxReferat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
geelieman1990
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
Listiana Dewi
 
Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2
pjj_kemenkes
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
f' yagami
 
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptxTEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
Mutia840738
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
RTISanglah
 

Similar a Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks (20)

Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNAPneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothoraxReferat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askep
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
ppt kparu paru.pptx
ppt kparu paru.pptxppt kparu paru.pptx
ppt kparu paru.pptx
 
Refarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptxRefarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptx
 
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptxTEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
 

Más de Sulistia Rini

Más de Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakTerapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anak
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
Peran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisPeran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak Bronkhitis
 

Último

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks

  • 1. A. Tindakan Kolaboratif Preoperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai prabedah (preoperasi), bedah (intraoperasi), dan pascabedah (postoperasi). 1. Prabedah (preoperasi) merupakan masa sebelum dilakukannya pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah. 2. Bedah (intraoperasi) merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak ditransfer ke meja bedah dan berakhir saat pasien di bawa ke ruang pemulihan. 3. Pascabedah (postoperasi) merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. B. Pengertian Pneuomotoraks Pneumotoraks merupakan penumpukan udara dalam rongga pleura sehingga timbul kolaps parsial atau total paru-paru. Kalau udara di antara pleura parietalis dan viseralis berkumpul dan menumpuk maka peningkatan udara dalam rongga pleura dapat menyebabkan kolaps paru yang berlangsung progresif. Udara akan terperangkap di dalam rongga pleura dan menentukan derajat kolaps paru. Darah vena yang kembali ke jantung (venous return) dapat terhalang sehingga timbul keadaan yang dinamakan tension pneumothorax. Keadaan ini mengamcam hidup pasien. Tipe pneumotoraks yang paling sering ditemukan adalah pneumotoraks terbuka, tertutup, dan tension pneumothorax. C. Periode Perioperatif 1. Fase praoperaatif Dimulai saat keputusan untuk melakukan pembedahan dibuat danberakhir ketika klien dipindahkan ke meja operasi. Aktivitas keperawatan yang termasuk dalam fase ini antara lain:
  • 2. a. Mengkaji klien Pengkajian praoperatif mencakup mengumpulkan dan menilai data-data klien yang spesifik untuk menentukan kebutuhan klien pra dan pasca operasi. Kebutuhan fisik, psikologik, dan social ditentukan selama pengkajian. 1) Riwayat keperawatan Riwayat keperawatan yang dilakukan sebelum pembedahan memberikan data mengenai klien yang membantu perawat merencanakan asuhan keperawatan praoperatif dan pascaoperatif. a) Status kesehatan saat ini. Informasi penting mencakup status kesehatan umum dan adanya penyakit kronis, seperti diabetes atau asma yang dapat mempengaruhi respons klien terhadap pembedahan atau anastesia. b) b. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang potensial atau actual, c. Merencanakan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individu, d. Dan memberikan penyuluhan praoperatif untuk klien dan orang terdekat. 2. Perawatan Preoperatif Beberapa hal yang dapat dikaji dalam tahap prabedah adalah pengetahuan tentang persiapan pembedahan, pengalaman masa lalu, dan kesiapan psikologis. Pemeriksaan lainnya yang dianjurkan sebelum pelaksanaan operasi adalah radiografi toraks, kapasitas vital, fungsi paru-paru, analisis gas darah pada pemantauan sistem respirasi, dan elektrokardograf, pemeriksaan darah seperti leukosit,eritrosit, hematokrit, elektrolit dan lain-lain. Ada pun rencana tindakan pada proses ini adalah : a. Pemberian pendidikan kesehatan prabedah b. Persiapan diet c. Persiapan kulit d. Latihan bernafas dan latihan batuk
  • 3. e. Latihan kaki. f. Latihan mobilitas g. Pencegahan cedera Tindakal kolaboratif pre operatif 1) Pemeriksaan Penunjang a) Pneumotoraks Tertutup Pada foto PA baru berupa ruang kosong di antara paru yang sakit yang di bungkus pleura viseralis dan dinding toraks tempat melekatnya pleura parietalis. Kalau ada kolaps paru, akan tampak suatu gumpalan radio-opak di daerah hilus yang bersangkutan dan ruang kosong sampai ke dinding toraks. b) Pneumotoraks dengan mekanisme ventil atau tension pneumotoraksb Pada pneumotoraks dengan mekanisme ventil, selalu akan di temukan kolaps paru (lihat di atas) yang di sertai dengan pendorongan jantung dan mediastinum kesisi sehat. Bila kebetulan terjadi di hemi-toraks kiri, sepintas pneumotoraks ini dapat di sangka sebagai suatu dekstrokardia. c) Pemeriksaan Faal Paru Bila di lakukan pemeriksaan faal paru dengan spirometer, akan dapat terlihat adanya suatu gangguan restriksi dengan kekurangan kapasitas vital lebih dari 20% dari yang di prediksi. semakin parah keadaan penderita, tentunya kemunduran ini akan semakin besar pula. bila di periksa dengan peak flow meter, tentunya akan ada pula kemunduran peak-flow-rate. 2) Pemeriksaan fisik pada pneumothorax
  • 4. Beberapa pemeriksaan fisik pada seseorang yang menderita pneumothorax untuk mendiagnosis dengan pasti penyakit pneumothorax antara lain sebagai berikut : a) Pada pemeriksaan inspeksi dengan melihat: adanya pencembungan dan waktu bernafas ada sisi yang tertinggal pada sisi yang sakit. Trakea terdorong ke sisi yang sehat. b) Pada pemeriksaan palpasi dengan perabaan : denyut apeks jantung atau ictus jantung terdorong ke sisi yang sehat. Fremitus (suara getaran) melemah atau menghilang. c) Pada pemeriksaan perkusi atau dengan ketukan jari : batas jantung terdorong ke thorax yang sehatbila dengan tekanan yang tinggi. Suara ketok: Hipersonor pada sisi paru yang sakit. d) Pada pemeriksaan auskultasi atau dengan mendengarkan baik secara langsung maupun alat bantu dengar dengan stetoskop dan lain-lain ditemukan : suara nafas melemah atau hilang. Nafas terdengar seperti meniup botol apabila terdapat fistula bronchopleural (lubang antara bronchus danpleura). Tanda-tanda vital gangguan pneumothorax a) Respiratory rate atau jumlah pernafasan dalam satu menit 30 sampai 40 kali per menit b) Hipotensi atau tekanan darah menurun. Hal ini diakibatkan karena desakan dari pencembungan sehingga jantung terdesak dan bekerja lebih lambat. c) Denyut nadi bisa lebih dari 100 kali per menit. Hal ini berhubungan tanda vital pneumothorax poin kedua yaitu hipotensi. d) Suhu tubuh pada umumnya normal yang mengindikasikan tidak terjadi infeksi. 3. Perawatan Intraoperasi
  • 5. Perawatan intraoperatif merupakan bagian dari tahapan perawatan perioperatif. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh perawatdi ruang operasi. Berikut adalah beberapa rencana tindakan yang akan dilakukan oleh seorang perawat pada proses ini : a. Penggunaan baju seragam bedah b. Mencuci tangan sebelum pembedahan c. Menerima pasien di daerah bedah d. Pengiriman dan pengaturan posisi ke kamar bedah e. Pembersihan dan persiapan kulit f. Penutupan daerah steril g. Pelaksanaan anesthesia h. Pelaksanaan pembedahan 4. Perawatan Postoperasi Post operasi adalah masa yang dimulai ketika masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Pembedahan pada dasarnya merupakan trauma yang akan menimbulkan perubahan faal, sebagai respon terhadap trauma. Asuhan postoperasi harus dilakukan di ruang pemulihan tempat adanya akses yang cepat ke oksigen, pengisap peralatan resusitasi, monitor, bel panggil emergensi, dan staf terampil dalam jumlah dan jenis yang memadai. Asupan paska operatif meliputi : a. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan napas, tarik napas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik dan hembuskan. b. Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang beresiko tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidah duduk terlalu lama.
  • 6. c. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien. d. Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupandan output, dengan mencegah terjadinya retensi urine. e. Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara terapeutik. Berikut ini hal-hal yang harus dipantau secara faktuil, singkat, jelas, dan lengkap, dan dituliskan setiap harinya dalam periode yang berlangsung tepat sesudah pembedahan: 1) Uraian secara umum: kesiapan mental, kesadaran, toleransi terhadap rasa sakit dll a) Tanda-tanda vital b) Respirasi kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi, sifat dan bunyi nafas c) Neurologi: tingkat respon klien d) Drainase: kondisi balutan ( adanya drainase atau tidak ) e) Kenyamanan: tipe dan lokasi nyeri, mual dan muntah, perubahan posisi yang diperlukan f) Psikologi: kebutuhan akan istirahat dan tidur, sifat dan pertanyaan pasien g) Keselamatan: kebutuhan akan pagar tempat tidur, drainase selang tidak tersumbat. h) Diet ( misalnya toleransi terhadap cairan dan makanan ) i) Tes diagnostik DAFTAR PUSTAKA Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC https://id.wikipedia.org/wiki/Pneumotoraks