3. OLEH KELOMPOK 6
ANGGOTA :
1. DYAN FAJAR SAKTI (111842)
2. KALIMI (111842)
3. RIRIT HARITZAH (11184202065)
4. BANGUN DATAR
Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar
yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model
ruas garis yang
membatasi bangun tersebut menentukan nama dan
bentuk bangun datar tersebut.
NAMA – NAMA BANGUN DATAR :
-SEGITIGA -BELAH KETUPAT
-PERSEGI PANJANG - LAYANG – LAYANG
-PERSEGI - TRAPESIUM
-JAJAR GENJANG -LINGKARAN
8. SIFAT - SIFAT SEGITIGA
1. Ketidaksamaan Sisi Segitiga
Sifat 1 :
Jumlah panjang dua sisi segitiga
lebih dari sisi yang lainnya.
Berdasarkan sifat di atas maka berlaku hubungan :
9. Sifat 2
Selisih panjang dua sisi segitiga kurang dari panjang sisi
lainnya.
Perhatikan kembali gambar !!
maka :
10. 2. Hubungan Sudut dan Segitiga
Sebuah segitiga ukuran sudut terkecil
berhadapan dengan ukuran sisi terpendek,
dan ukuran sudut terbesar berhadapan
dengan sisi terpanjang.
11. 3. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
Sudut luar dari salah satu sudut segitiga
sama dengan jumlah dua sudut dalam
lainnya .
13. Keliling dan Luas Daerah Segitiga
Keliling segitiga adalah jumlah panjang ketiga sisinya.
• Keliling = AB + BC + AC
Luas = ½ x a x t
• dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
• panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan
rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
14. GARIS - GARIS ISTIMEWA PADA SEGITIGA
A. Garis Tinggi
adalah garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga dan tegak lurus dengan sisi didepannya.
15. B. Garis Bagi
adalah garis yang ditarik dari suatu titik sudut
segitiga yang membagi dua sama besar sudut
tersebut.
16. C. Garis Berat
adalah garis yang ditarik dari titik sudut
suatu segitiga yang membagi dua sama
besar sisi yang dihadapannya .
17. D. Garis Sumbu
adalah garis yang ditarik tegak lurus pada
suatu sisi yang membagi dua sama panjang
sisi tersebut .
18. PERSEGI PANJANG
Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang
keempat sudutnya siku-siku dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang.
Sifat persegi panjang :
1. Memiliki 4 ruas garis: AB , DC, AD dan BC.
2. Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang.
3. Memiliki dua macam ukuran panjang dan lebar.
4. Memiliki empat buah sudut sama besar (90o).
19. Keliling persegi panjang adalah jumlah keempat sisinya.
• Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
• dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi
panjang
Luas = p x l
• p = Luas : lebar
• l = Luas : panjang
Keliling dan Luas Persegi Panjang
21. PERSEGI
Persegi adalah persegi panjang yang semua sisinya sama
panjang.
Sifat persegi :
1. Memiliki empat ruas garis: AB, DC, AD dan BC.
2. Keempat ruas garis itu sama panjang.
3. Memiliki empat buah sudut sama besar (90o).
22. Keliling dan Luas Persegi
Persegi merupakan persegi panjang yang semua
sisinya sama panjang sehingga p = l, maka :
Keliling persegi = K = 2(p+l) = 2 (2p) = 4p = 4s
Suatu persegi mempunyai ukuran panjang = lebar
atau p = l = s, maka :
Luas persegi = L = s x s
24. JAJAR GENJANG
Jika dua buah segitiga yang kongkruen (sama dan
sebangun) dihimpitkan pada sisi BD, akan diperoleh
bangun segi empat ABCD yang disebut jajar genjang
25. SIFAT - SIFAT JAJAR GENJANG
Sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar
Sudut yang berhadapan sama besar
Sudut yang berdekatan jumlahnya 180 ͦ
Kedua diagonal jajar genjang saling
berpotongan di tengah-tengah
bidang jajar genjang.
27. KELILING DAN LUAS JAJAR GENJANG
Jajar genjang merupakan gabungan dua segitiga yang
kongruen
maka :
Keliling jajar genjang adalah jumlah keempat sisinya.
Karena AB = CD dan AD = BC maka :
K ABCD = 2 AB + 2 BC = 2(AB + BC)
29. BELAH KETUPAT
Belah ketupat memenuhi semua sifat jajar genjang, dengan
demikian belah ketupat adalah jajar genjang yang keempat
sisinya sama panjang, sehingga memiliki sifat sebagai
berikut :
–Setiap sudut dibagi dua oleh diagonal-diagonalnya
–Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegak lurus
33. LAYANG - LAYANG
Layang-layang adalah gabungan dari dua segitiga sama kaki
yang mempunyai panjang alas sama namun panjang sisi
antara keduanya berbeda.
Sifat-sifat layang - layang :
sisinya sepasang-sepasang sama panjang
sepasang sudut yang berhadapan sama besar
salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal
lainnya, maka diagonal tersebut saling tegak lurus
34. KELILING LAYANG-LAYANG
Keliling layang-layang sama dengan segiempat lainnya
yaitu jumlah keempat sisinya, AB + BC + CD + DA.
Karena AB = BC dan CD = DA maka :
K = 2 (AB + CD) = 2 (sisi panjang + sisi pendek)
37. TRAPESIUM
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai
sepasang sisi yang tepat berhadapan dan
sejajar.
AB dan DC disebut sisi sejajar,
AD dan BC disebut kaki trapesium,
sedangkan sisi terpanjang yaitu AB disebut alas trapesium.
38. Berdasarkan panjang kakinya, trapesium dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1. Trapesium sebarang
yaitu trapesium dimana panjang kedua kakinya tidak sama
dan tidak ada yang tegak lurus ke sisi sejajar
2. Trapesium siku-siku
yaitu trapesium yang salah satu kakinya tegak lurus pada
sisi sejajar
3. Trapesium sama kaki
adalah trapesium yang memiliki kaki sama panjang
39. SIFAT-SIFAT TRAPESIUM
1. Memiliki sepasang sisi sejajar
2. Jumlah dua sudut berdekatan (sudut dalam
sepihak) adalah 180 ͦ
3. Trapesium siku-siku, salah satu kakinya tegak lurus
terhadap sisi sejajarnya
43. LINGKARAN
Lingkaran yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran
yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. Jarak tersebut biasanya
dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
Istilah-istilah dalam lingkaran :
• Diameter lingkaran (d) yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik pada busur
lingkaran melalui titik pusat lingkaran.
• Jari-jari lingkaran (r) yaitu ruas garis yang menghubungkan titik pada busur
lingkaran dengan titik pusat lingkaran.
• Tali busur yaitu garis yang menghubungkan dua titik pada busur lingkaran dan tidak
melewati titik pusat lingkaran.
• Busur yaitu bagian lingkaran yang dibagi oleh tali busur.
• Juring yaitu daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh 2 jari-jari maupun busur
lingkaran.
• Sudut pusat yaitu sudut yang dibentuk oleh 2 buah jari-jari.
44. Rumus hubungan diameter (d) dan jari-jari (r) :
Diameter (d) = 2 x jari-jari
Jari-jari (r) = ½ diameter
Rumus hubungan busur, juring, dan sudut pusat :
Panjang Busur AB = besar sudut AOB X keliling lingkaran
360⁰
Rumus keliling (k) : Keliling = π x diameter
Rumus luas (L): Luas = π x jari-jari x jari-jari
= π r2