Dokumen tersebut membahas tentang interaksi sosial sebagai proses komunikasi dan hubungan antara individu, kelompok, dan masyarakat. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi interaksi sosial seperti jarak, waktu, gender, usia, dan budaya. Interaksi sosial dapat berupa kerjasama atau konflik, yang dapat diselesaikan melalui berbagai cara seperti negosiasi, mediasi, arbitrase, dan akomodasi.
9. In assence, human beings are social
creatures. They possess the desire to
communicate, interact and work with other
Setiap manusia berkenalan, bekerjasama,
berorganisasi, bersaing bahkan berkonflik
untuk mendapatkan sesuatu
10. Kamu besar bahasa Indonesia : interaksi
sebagai hal saling melakukan aksi,
berhubungan atau saling mempengaruhi.
Gillin : Social interactions are also decribed as
being dymanic social relationships between
individuals, between individuals and groups
and between groups.
11. Kontak sosial : bersama-sama menyentuh.
Kontak sosial bisa terjadi tanpa adanya
komunikasi. Kontak sosial dapat terjadi
melalui mata, tangan gerak tubuh, telepon,
hp atau melalui orang lain
Komunikasi : proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain.
12. Menurut cara-cara yang dilakukan :
Kontak langsung : pihak komunikator
menyampaikan pesan secara langsung
kepada komunikan
Kontak tidak langsung : pihak komunikator
menyampaikan pesannya kepada pihak
kepada komunikan melalui media/alat atau
pihak ketiga
13. Menurut proses terjadinya :
Kontak Primer : kontak sosial yang tejadi
pada saat awal komunikasi berlangsung.
Kontak sekunder : apabila pesan dari
komunikator disampaikan kepada komunikan
melalui pihak ketiga atau media komunikasi
14. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
Ada komunikasi antar pelaku dengan
menggunakan simbol atau lambang
Ada dimensi waktu
Ada tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil
dari interaksi tersebut.
16. Pengirim ( sender ): orang yang menyampai
(komunikator) kan pesan
Pembuat sandi (encoding) : tahap gagasan yg
akan disampaikan dalam kalimat atau simbol
Pesan (massage) : sesuatu (informasi) yang
disampaikan
Penerima (receiver) : (komunikan) orang yang
menerima pesan
Pengurai sandi (decoding) : proses mencerna
atau memahami kalimat/gambar yg diterima
Kegaduhan (noise) :
Umpan balik (feedback) :
17. Pendekatan perspektif interaksionis
(interactionist perspective)
Interaksionisme simbolik (Herbert Blumer) :
melakukan studi terhadap proses interaksi
sosial dengan pendekatan menggunakan
simbol-simbol dalam proses interaksi.
Tindakan (act)
Sesuatu (thing)
Makna (meaning)
18. W.I Thomas : seseorang merespon sesuatu
didahului oleh tahap penilaian atau
pertimbangan berdasarkan definisi tertentu
baru kemudian bereaksi atau memberi
tanggapan (response)
Erwin Goffman : individu yang bertemu
dengan orang lain akan mencari informasi
tentang orang tersebut agar ia dapat
mendefinisikan situasi.
19. Individu dengan individu
Individu dengan kelompok
Kelompok dengan individu
Kelompok dengan kelompok
20. Imitasi : suatu tindakan meniru orang lain.
Yang didasarkan minat atau perhatian
terhadap obyek ataupun subyek tertentu
serta adanya sikap menghargai, mengagumi
dan memahami sesuatu yang akan ditiru.
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk
mamatuhi norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
21. Sugesti : pandangan atau sikap seseorang
yang diterima oleh pihak lain. Anjuran atau
nasihat yang diberikan langsung diterima dan
diyakini kebenarannyakarena sipenerima
biasanya sedang dalam kondisi labil atau
tidak netral sehingga tidak dapat berpikir
rasional.
22. Orang yang berwibawa, karismatik
Orang yang memiliki kedudukan tinggi
Kelompok mayoritas
Reklame atau iklan
Dis-sosiasi : keadaan kebingungan yang
dialami seseorang
Terhambatnya daya berpikir kritis
Orang yang ragu-ragu dan pendapat yang
searah
23. Identifikasi : kecenderungan atau keinginan
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain (meniru secara keseluruhan).
Simpati : suatu proses di mana seseorang
merasa tertarik kepada pihak lain.
Empati : simpati mendalam yang dapat
mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
24. Dorongan untuk meneruskan atau
mengembangkan keturunan
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dorongan untuk berkomunikasi dengan
sesama
25. Aturan mengenai ruang (karl dan Yoels) :
Dalam interaksi sosial orang cenderung
menggunakan empat macam jarak sosial
(proxemics)
Jarak intim (intimate distance sekitar 0-45
cm) dalam jarak ini terjadi keterlibatan
intensif pancaindera dengan tubuh orang
lain. Jarak untuk melakukan kontak fisik.
Fase dekat : 0,00 m – 0,15 m
Fase jauh : 0,15 m – 0,50 m
26.
27.
28.
29. Jarak pribadi (personal distance sekitar 45 cm
– 1,22 m) : jarakinteraksi sosial yang terjadi
dalam interaksi antara orang-orang yang
berhubungan dekat.
Fase dekat : 0,50 m – 0,75 m
Fase jauh : 0,75 m – 1,20 m
30.
31. Jarak sosial (social distance antara 1,22-3,66
m) : jarak interaksi yang memungkinkan
orang dapat berbicara secara wajar dan tidak
saling bersentuhan.
Fase dekat : 1,20 m – 2,10 m
Fase jauh : 2,10 m – 3,60 m
32. Jarak publik (public distance diatas 3 ,66 m) :
jarak interaksi yang umumnya buat oleh
orang yang berbicara di depan umum.
Fase dekat : 3,60 m – 7,50 m
Fase jauh : 7,50 m -
33. Warna kulit : di sebagian masyarakat ciri-ciri
fisik menentukan interaksi diantara mereka
Usia : perbedaan usia menentukan cara
berinteraksi antara individu yang berbeda
usia
Jenis kelamin : jenis kelamin dapat
mempengaruhi proses interaksi sosial
Penampilan fisik : penampilan fisik
seseorang dalam berinteraksi dapat
mempengaruhi interaksi
35. Aturan mengenai waktu :
Aturan mengenai gerak tubuh : interaksi yang
dilakukan dengan menggunakan komunikasi
non verbal.
36. Tahap memulai (initiating) :
Tahap menjajaki (experimenting) :
Tahap meningkatkan (intensifying) :
Tahap menyatupadukan (integrating) :
Tahap mempertalikan (bonding) :
37. Tahap membeda-bedakan (differentiating) :
Tahap membatasi (circumscribing) :
Tahap memacetkan (stagnating) :
Tahap menghindar (avoiding) :
Tahap memutuskan (terminating) :
38. Asosiatif : interaksi sosial yang berhasil
melahirkan kerjasama diantara individu atau
kelompok yang berinteraksi.
Disosiatif : interaksi sosial yang
menghasilkan pertentangan (konflik) dan
gagal menghasilkan kerjasama.
39. Kerjasama : suatu usaha bersama antara individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kerukunan atau gotong royong
Bergaining : pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang atau jasa antara dua
organisasi atau lebih.
Kooptasi : proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik
organisasi sebagai satu-satunya cara untuk
menghindari konflik yang bisa mengguncang
organisasi.
40.
41. Joint-venture : kerjasama pengusahaan
proyek tertentu.
Kerja sama spontan
Kerjasama langsung
Kerja sama tradisional
42. Proses kearah peleburan kebudayaan sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya
kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
Syarat terjadinya asimilasi :
Sikap dan kesediaan bertoleransi
Adanya perbedaan kebudayaa
Adanya proses saling menyesuaikan
Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
Keterbukaan golongan penguasa
Perkawinan campuran
Adanya musuh bersama dari luar
43. Akomodasi sebagai keadaan : mengacu
kepada keseimbangan interaksi antar individu
atau antar kelompok yang berkaitan dengan
nilai dan norma sosial yang berlaku.
Akomodasi sebagai proses : mengacu kepada
usaha-usaha manusia untuk meredakan
suatu pertentangan atau konflik agar tercipta
suatu keseimbangan.
44. Untuk menghasilkan titik temu (sintesis)
antara dua atau beberapa pendapat yang
berbeda agar menghasilkan suatu pola baru
Mencegah pertentangan untuk sementara
waktu
Berusaha mengadakan kerjasama antar
kelompok sosial yang terpisah akibat faktor
sosial dan psikologis atau kebudayaan
Mengusahakan peleburan antar kelompok
sosial yang terpisah.
45. Cara penyelesaian masalah dengan
mendatangkan pihak ketiga sebab pihak-
pihak yang bertikai tidak mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak
ketiga bersikap netral dan kedudukan pihak
ketiga hanya sebagai penasehat yang
mengusahakan jalan damai, tetapi tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah.
46. Cara untuk menyelesaikan masalah melalaui
pihak ketiga dimana pihak ketiga ini dipilih
oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang
berwenang yang dapat menetapkan
keputusan. Contoh :
47. Usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak-pihak yang bertikai
untuk mencapai suatu kesepakatan. Contoh :
48. Bentuk akomodasi di mana pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntutannya agar
tercapai suatu penyesuaian. Contoh:
perjanjian batas wilayah antar negara.
57. Bentuk akomodasi apabila suatu perbedaan
perbedaan tidak ada lagi jalan untuk mencari
persamaan dalam suatu perselisihan
sehingga masing-masing pihak yang berbeda
pendapat berdiri pada pendiriannya masing-
masing kemudian memunculkan sikap saling
menghargai perbedaan yang ada. Biasanya
terjadi pada perbedaan keyakinan yang tidak
mungkin dipertemukan suatu bentuk
persamaan
58.
59. Pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan
yang seimbang sehingga pada akhirnya
pertikaian tersebut berhenti pada titik
tertentu dengan sendirinya
60. Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan
antar individu atau antar kelompok guna
mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
61. Perpaduan dua unsur kebuk menghilangkan
dayaan yang berbeda dan membentuk suatu
kebudayaan baru dengan tidak
menghilangkan ciri kepribadian masing-
masing.
62. Bentuk interaksi yang tidak berhasil
melahirkan kerjasama justru melahirkan
pertentangan atau konflik.
63. Suatu bentuk proses sosial yang berada
antara persaingan dan pertentangan yang
ditandai adanya ketidakpuasan dan
ketidakpastian mengenai diri seseorang,
rencana dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan atau kebencian dan keragu-
raguan terhadap kepribadian seseorang.
Cenderung bersifat rahasia.
64. Umum : penolakan, keengganan, perlawanan,
protes, perbuatan menghalang-halangi,
melakukan kekerasan atau mengacaukan rencana
pihak lain.
Sederhana : menyangkal pernyataan orang
dimuka umum, memaki melalui surat selebaran
atau mencerca.
Intensif : penghasutan atau menyebarkan desas-
desus.
Rahasia : mengumumkan rahasia lawan atau
berkhianat.
Taktis : mengejutkan lawan, membingungkan
pihak lawan, provokasi atau intimidasi.
65. Perjuangan berbagai pihak untuk mencapai
tujuan tertentu.
Suatu proses sosial simana individu atau
kelompok-kelompok manusia bersaing,
mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada masa tertentu menjadi
pusat perhatian umum dengan cara menarik
perhatian publik atau dengan cara
mempertajam prasangka yang telah ada,
tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.(gillin dan gillin)
66. Persaingan ekonomi : dibidang ekonomi
persaingan muncul karena terbatasnya
persediaan dibandingkan dengan jumlah
konsumen.
Persaingan kebudayaan :
Persaingan Ras :
Persaingan status dan peranan sosial :
67. Enyalurkan keinginan-keinginan individu atau
kelompok yang bersifat kompetitif
Penemuan baru
Alat untuk mengadakan seleksi atas dasar
seks dan sosial, persaingan barfungsi untuk
mendudukkan individu pada kedudukan serta
peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
Alat untuk menghasilkan pembagian kerja
yang efektif(emile Durkheim)
68. Kepribadian : Dapat memperluas pandangan,
pengertian serta pengetahuan dan juga
perasaan simpati seseorang.
Kemajuan :
Dalam masyarakat yang berkembang dan
maju dengan cepat individu harus selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.
Solidaritas kelompok :
Disorganisasi :
69. Perjuangan individu atau kelompok sosial
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan.
70. Pertentangan pribadi
Pertentangan Rasial
Pertentangan politik
Pertentyangan antar kelas sosial
Pertentangan internasional
71. Semakin banyak status dan peranan sosial
seseorang, semakin beragam interaksi
dengan orang lain.
Kedudukan sosial (Status) : posisi seseorang
dalam masyarakat yang meliputi lingkungan
pergaulan, prestige, hak dan kewajiban dalam
masyarakat.
Peranan sosial ( Rule) : perilaku yang
diharapkan oleh pihak lain dalam
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukan sosial yang dimilikinya.
72. Hubungan antarstatus
Hubungan antar kepentingan
Hubungan kekeluargaan
Hubungan persahabatan
73. Tertib sosial : gambaran tentang kondisi
kehidupan yang aman, dimanis, dan teratur
sebagai hubungan yang selaras antara tindakan,
norma, dan nilai sosial dalam interaksi sosial
Order : sistem nilai dan norma yang diakui dan
dipatuhi masyarakat
Keajegan : suatu keadaan yang memperlihatkan
kondisi keteraturan sosial yang
ajeg/tetap/konsisten yang berlangsung terus –
menerus
Pola : bentuk umum suatu interaksi sosial.
Bentuk ini bersifat konkrit, dapat dilihat dan
diobservasi.
74. Keteraturan sosial merupakan hasil hubungan
selaras dalam interaksi sosial
Kerjasama yang dilakukan melalui interaksi sosial
merupakan ciri adanya keteraturan sosial.
Interaksi sosial dapat menghasilkan keteraturan
sosial bila masing-masing anggota masyarakat
mentaati aturan, baik nilai maupun norma yang
berlaku dimasyarakat.
Terganggunya interaksi sosial karena adanya
konflik dan kontravensi juga akan menghambat
terwujudnya keteraturan sosial.