Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
1.1 Terbitan berseri sebagai sumber informasi
1. Pokok Bahasan Perkuliahan
1. Pengertian Terbitan Berseri
2. Pengadaan Terbitan Berseri
3. Inventarisasi Terbitan Berseri
4. Proses Pengkatalogan Terbitan Berseri (a).
Penentuan Tajuk Entri Utama, (b) Judul Seragam
5. Sarana temu kembali informasi (katalog,
indeks artikel
6. Penyimpanan dan pemeliharaan terbitan
berseri
7. Layanan Terbitan Berseri
8. Kunjungan ke Perpustakaan: Unbra, UIN
2. Terbitan Berseri sebagai Sumber
Informasi
By:
H. Sokhibul Ansor, M Hum.
(Kandidat Dr. Teknologi
Pembelajaran)
3. Terbitan berseri:
1. Terbitan orisinil dan belum pernah
diterbitkan
2. Sumber informasi primer
3. Sumber informasi penting dalam kegiatan
penelitian guna pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
4. Peran Terbitan berseri:
1. Memberikan ruang untuk menampung ide,
gagasan, dan pengalaman seseorang
2. Sebagai media untuk menyampaikan gagasan
dan penemuan baru dalam bidang tertentu
3. Media komunikasi ilmiah antara pengarang
dan pembaca, antara peneliti dengan peneliti
lainnya.
4. Keahlian seseorang (expert directory)
5. Sejarah Terbitan Berseri
1. Awalnya komunikasi ilmu pengetahuan
dilakukan secara lisan. Kelemahannya:
a. Kemampuan menyerap informasi lisan
masing-masing orang sangat bervariasi.
b. Sulit diulang
c. Daya ingat manusia terbatas
2. Abad ke 15 masehi ditemukan alat cetak
a. Pencetakan besar-besaran (buku)
6. b. Perkembangan ilmu pengetahuan & Teknologi
begitu pesat
c. Terjadinya ledakan informasi (fload
information)
d. Penerbitan Buku dianggap lambat
7.
8. e. Munculnya komunikasi ilmiah baru,
namanya Jurnal
f. Jurnal pertama, muncul diperancis tgl 5-01-
1665 dengan judul “ Journal des
Scavans”, kemudian disusul terbitnya jurnal di
Ingris, 6- 03-1965 dgn judul “Pholosophical
Transactions”
9. g.Tahun 1816 jurnal pertama terbit di Peancis
berumah menjadi “ Journal des Scavans”
h. Tahaun 1741 di Amerika muncul jurnal “ The
general magazie and Historical Chronicel
i. Tahun 1779 di batavia muncul majalah
pertama “ Verbadilingen van Het Bataviaasch
Genootschap vanKunsten en Wetenschapen”
10. UNDP report tahun 1994 dan Unesco
Statistical Book 1993 menyebutkan:
Di Indonesia jumlah oplah seluruh surat kabar 2,8%
dari jumlah penduduknya, masih jauh dibandingkan
indeks minimal Unesco, yaitu 10%. Untuk negara-
negara industri rata-rata malah sudah 30%. Di
Indonesia jumlah yang diterbitkan 0,0009% dari
total penduduknya. Artinya 9 judul buku baru untuk
setiap sejuta penduduk. Sangat jauh dibandingkan
rata-rata negara yang berkembang (55 per sejuta
penduduk) dan seperti semut dengan gajah kalau
dibandingkan dengan negara-negara maju (513 per
sejuta penduduk) (Ummat: majalah dwi mingguan,
No. 2/Thn. II/22 Juli 1996: 69)