SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Inteligensi 
Muhammad Miftah Faridl 1113070000097 
M Farhan Supriyatna 1113070000046 
Erna Ariasari 1113070000 
Amalia Muslimah 1113070000
FAKTOR – FAKTOR YANG 
MEMPENGARUHI 
INTELIGENSI
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi 
Inteligensi 
Genetika 
• Pengaruh genetika terhadap kecerdasan meningkat dari periode 
anak anak hingga dewasa. Dari sebesar 35% saat anak-anak hingga 
mencapai 75% di saat dewasa. Hal ini dikarenakan seiring 
bertambahnya usia, manusia bisa lebih memilih lingkungan yang 
memungkinkan munculnya kecenderungan genetika yang telah 
diturunkan pada diri kita (Neisser, et al, 1996). 
Lingkungan 
• Lingkungan juga dapat mempengaruhi kecerdasan. Karena pada 
kenyataannya, memperkaya lingkungan dapat meningkatkan 
prestasi di sekolah dan keterampilan yang dibutuhkan untuk 
mendapatkan pekerjaan. Dan perkembangan potensi anak 
mencapai aktualisasi optimal bukan hanya dipengaruhi oleh faktor 
bakat (bawaan), melainkan faktor lingkungan yang membimbing 
dan membentuk kecerdasan anak secara signifikan.
TEORI – TEORI 
INTELIGENSI
1. Teori Faktor 
Spearman 
Kemampuan Umum 
Kemampuan Khusus 
Cettel 
Kapabillitas Umum 
Kemampuan 
Provinsial 
Kemampuan Agensi
2. Teori Struktur Intelektual 
• Menurut teori SOI (structure of Intellect) ini, inteligensi 
didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang sistematik 
mengenai kemampuan-kemampuan atau fungsi-fungsi 
intelektual untuk memproses informasi yang beraneka 
macam di dalam berbagai bentuk. 
• Istilah kemampuan ini digunakan di dalam konteks 
perbedaan-perbedaan individu dan fungsi-fungsi bagi 
perilaku individu. 
• Masing-masing kemampuan dasar diidentifikasi 
melalui konjugasi tiga variabel atau facets. 
• Tiap-tiap kemampuan memiliki jenis keunikan 
tersendiri di dalam aktivitas mental atau pikiran 
(operation), isi informasi (contents), dan hasil 
informasi (product)
Model Struktur Guiford
Operations 
Cognition 
Memory 
Divergent 
Production 
Covergent 
Production 
Evaluation 
Content 
Visual 
Auditory 
Symbolic 
Semantic 
Behavioral 
Product 
Unit 
Class 
Relation 
System 
Transformation 
Implication
3. Teori Kognitif 
• STERNBERG (1958) menggunakan teori 
komponen berdasarkan alur proses-proses 
kognitif yang terlibat di dalamnya. Teori 
komponen ini sering disebut pemrosesan 
informasi. Menurut teori Sternberg inteligensi 
dapat dianalisis ke dalam lima komponen : 
metakomponen, komponen kinerja, 
komponen performansi, komponen akuisisi, 
dan komponen transfer. Komponen-komponen 
ini merupakan langkah-langkah 
yang harus ditempuh seseorang agar ia dapat 
memcahkan suatu masalah.
Metakomponen 
• Proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi 
yang digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, 
dan mengevaluasi kinerja di dalam suatu tugas. 
• Rekognisi - mengenali hakekat masalah – mengurutkan 
dari yang rendah - memilih strategi - 
mengkombinasikan komponen-komponen - memilih 
salah satu atau lebih mengenai representasi mental 
tentang informasi – pengambilan keputusan - 
memonitor atau memantau - memahami umpan balik - 
mengetahui bagaimana tindakan atas umpan balik yang 
diterima – pengimplementasian umpan balik.
Komponen Kinerja 
• Proses-proses pada urutan lebih rendah yang 
digunakan untuk melaksanakan berbagai 
strategi bagi kinerja dalam tugas. 
• Tiga contoh komponen-komponen ini adalah 
1) encoding terhadap suatu stimulus, 2) 
inferring (penarikan kesimpulan) mengenai 
hubugan antara dua stimulus yang serupa 
pada bagian-bagian tertentu dan berbeda pada 
pada bagian lainnya, dan 3) applying 
(penerapan) kesimpulan itu terhadap situasi 
baru.
Komponen Perolehan Informasi 
• Proses-proses yang terlibat di dalam 
mempelajari informasi baru dan 
penyimpanannya di dalam ingatan. 
• Komponen ini meliputi : 
– 1. Selective Encoding 
– 2. Selective Combination 
– 3. Selective Comparison
4. Teori Inteligensi Majemuk 
• Teori inteligensi majemuk dikembangkan oleh 
Howard Gadner pada awal tahun 1980-an. 
• Sebelum mengembangkan teorinya, Gardner 
(2003) telah melakukan serangkaian 
penelitian dan pengamatann terhadap orang-orang 
normal maupun tidak normal. 
• Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan 
yang dilakukan, kemudian ia mengembangkan 
teori inteligensi yang disebut inteligensi 
majemuk (banyak) atau multiple intelligences.
7 Jenis Intelligensi Alamiah Manusia 
• Inteligensi bahasa (verbal or linguistic 
intelligences) 
• Inteligensi matematika – logika 
(mathematical – logial intellegences) 
• Inteligensi ruang (spatial intelligences) 
• Inteligensi musik (musical intelligences) 
• Inteligensi gerak tubuh (bodily – kinesthetic 
intelligences) 
• Inteligensi intrapersonal 
• Inteligensi interpersonal
PENGUKURAN 
INTELIGENSI
Kriteria Kecerdasan 
Validitas 
Standarisasi 
Reliabilitas
1. Test Standford – Binet 
• Binet mengembangkan konsep usia mental 
(mental age-MA) yang merupakan tingkat 
perkembangan mental seseorang 
dibandingkan dengan orang lain. 
• William Stern (1912) merumuskan bahwa IQ 
merupakan pembagian antara usia mental 
seseorang dengan usia kronologisnya yang 
dikalikan dengan 100. 
• IQ = (MA/CA) x 100
2. Wechsler Intelligence Scale 
• Alat tes ini dikembangkan menurut Factor 
theory of intelligence yang merupakan reaksi 
atas tes Stanford-Binet yang dinilai terlalu 
umum. 
• Tes ini dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: 
– Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPS) 
untuk anak usia 4 hingga 6 ½ tahun. 
– Wechsler intelligence scale for children (WISC) untuk anak- anak 
dan remaja usia 6 hingga 16 tahun. 
– Wechsler adult intelligence scale (WAIS) untuk orang dewasa.
Cara Pengukuran lain : 
• Brightness test atau tes Mosselon, yaitu tes Three words (tes 3 
kata). 
• Telegram test, yaitu tes membuat berita dalam bentuk telegram. 
• Definite, yaitu tes mendefinisikan sesuatu. 
• Wiggly test, yaitu tes menyusun kembali balok-balok kecil yang 
semula disusun menjadi satu. 
• Stenguest test, yaitu tes mengamati suatu benda sebaik-baiknya 
lalu dirusak kemudian diminta membentuknya kembali. 
• Absurdity test, yaitu tes mencari keanehan yang terdapat dalam 
suatu bentuk cerita. 
• Medallion test, yaitu tes menyelesaikan gambar yang belum jadi 
atau baru sebagian. 
• Educational test (scholastik test), yaitu tes yang biasanya diberikan 
disekolah-sekolah.
Kriteria IQ 
Klasifikasi skala 
weschler 
• 128 keatas : Very Superior 
• 120-127 : Superior 
• 111-119 : Bright Normal 
(High Average) 
• 91-110 : Average 
• 80-90 : Dul Normal 
(Low Average) 
• 66-79 : Borderline- 
Defective 
• 65 kebawah : Mentally 
Defective 
Klasifikasi Skala 
Stanford-Binet 
• 140-169 : Very Superior 
• 120-139 : Superior 
• 110-119 : Bright Normal 
(High Average) 
• 90-109 : Average 
• 80-89 : Dul Normal 
(Low Average) 
• 70-79 : Borderline- 
Defective 
• 69 kebawah : Mentally 
Defective 
Klasifikasi IQ Anak 
(Simon) 
• >140 :Gefsted/genius 
• 130 : Superior 
• 120 : Cerdas 
• 90-110 : Normal 
• 60-79 : Debil 
• 40-55 : Embisil 
• 30/25 : Idiot
intelligence

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirNur Aini
 
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )zahra chairani
 
Teori pembelajaran kohler present
Teori pembelajaran kohler presentTeori pembelajaran kohler present
Teori pembelajaran kohler presentPensil Dan Pemadam
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirMiss Q
 
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagne
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagneTeori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagne
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagneMazliana Mahadzir
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 
pemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatifpemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatifErwina Masir
 
Kreatifitas
KreatifitasKreatifitas
KreatifitasRadia025
 
Metakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiMetakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiIzzat Najmi
 

La actualidad más candente (17)

Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran Berfikir
 
Teori Teori Kemahiran Berfikir
Teori Teori Kemahiran BerfikirTeori Teori Kemahiran Berfikir
Teori Teori Kemahiran Berfikir
 
Kepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan IndividualitasKepribadian dan Individualitas
Kepribadian dan Individualitas
 
Kemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematisKemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis
 
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )
Insan cerdas dan kreatif (semnas fmipa bjm )
 
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKKKemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
 
Guildford
GuildfordGuildford
Guildford
 
Teori pembelajaran kohler present
Teori pembelajaran kohler presentTeori pembelajaran kohler present
Teori pembelajaran kohler present
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran Berfikir
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
 
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagne
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagneTeori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagne
Teori kognitif wolfgang kohler dan robert m. gagne
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
1467 2699-1-sm 2
1467 2699-1-sm 21467 2699-1-sm 2
1467 2699-1-sm 2
 
KEMAHIRAN BERFIKIR
KEMAHIRAN BERFIKIR KEMAHIRAN BERFIKIR
KEMAHIRAN BERFIKIR
 
pemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatifpemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatif
 
Kreatifitas
KreatifitasKreatifitas
Kreatifitas
 
Metakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiMetakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksi
 

Destacado

PandoPad projekt za Park prirode Papuk
PandoPad projekt za Park prirode PapukPandoPad projekt za Park prirode Papuk
PandoPad projekt za Park prirode PapukGoran Radic
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inmsโครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (InmsJustamad Potavin
 
PandoPad u kulturi
PandoPad u kulturiPandoPad u kulturi
PandoPad u kulturiGoran Radic
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)Justamad Potavin
 
PandoPad for Kids v4.0
PandoPad for Kids v4.0PandoPad for Kids v4.0
PandoPad for Kids v4.0Goran Radic
 
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada Šibenika
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada ŠibenikaPandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada Šibenika
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada ŠibenikaGoran Radic
 
PandoPad for The Star
PandoPad for The StarPandoPad for The Star
PandoPad for The StarGoran Radic
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)Justamad Potavin
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1dunia-AUD
 

Destacado (20)

PandoPad projekt za Park prirode Papuk
PandoPad projekt za Park prirode PapukPandoPad projekt za Park prirode Papuk
PandoPad projekt za Park prirode Papuk
 
Social media stats
Social media statsSocial media stats
Social media stats
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inmsโครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms
 
PandoPad u kulturi
PandoPad u kulturiPandoPad u kulturi
PandoPad u kulturi
 
Netlimiter 3 pro
Netlimiter 3 proNetlimiter 3 pro
Netlimiter 3 pro
 
Net ham2
Net ham2Net ham2
Net ham2
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
 
PandoPad for Kids v4.0
PandoPad for Kids v4.0PandoPad for Kids v4.0
PandoPad for Kids v4.0
 
Types of sentences
Types of sentencesTypes of sentences
Types of sentences
 
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada Šibenika
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada ŠibenikaPandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada Šibenika
PandoPad projekt za Turističku zajednicu Grada Šibenika
 
Guion ingles2
Guion ingles2Guion ingles2
Guion ingles2
 
PandoPad for The Star
PandoPad for The StarPandoPad for The Star
PandoPad for The Star
 
Iman Kepada Allah
Iman Kepada AllahIman Kepada Allah
Iman Kepada Allah
 
Presentation netham2
Presentation netham2Presentation netham2
Presentation netham2
 
Pendekatan etologi
Pendekatan etologiPendekatan etologi
Pendekatan etologi
 
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
โครงการระบบบริหารจัดการเครือข่ายอัจฉริยะ (Inms)
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
IMC description
IMC descriptionIMC description
IMC description
 

Similar a intelligence

Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptmaria896190
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualTohir Haliwaza
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxPertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxitafitriyana2
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualAfra Balqis
 
13. Kecerdasan .ppt
13. Kecerdasan .ppt13. Kecerdasan .ppt
13. Kecerdasan .pptSarahRiza1
 
Kelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiKelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiestherazalia
 
Konsep konsep dalam pendekatan deduktif
Konsep konsep dalam pendekatan deduktifKonsep konsep dalam pendekatan deduktif
Konsep konsep dalam pendekatan deduktifcik noorlyda
 
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniSeta Wicaksana
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakMitha Ye Es
 
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdfLuckyAdeSessiani1
 

Similar a intelligence (20)

Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxPertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptual
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
13. Kecerdasan .ppt
13. Kecerdasan .ppt13. Kecerdasan .ppt
13. Kecerdasan .ppt
 
Kelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensiKelompok 7 tes intelegensi
Kelompok 7 tes intelegensi
 
Ppt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologiPpt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologi
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Konsep konsep dalam pendekatan deduktif
Konsep konsep dalam pendekatan deduktifKonsep konsep dalam pendekatan deduktif
Konsep konsep dalam pendekatan deduktif
 
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
 
Inteligensi
Inteligensi Inteligensi
Inteligensi
 

Más de UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (9)

Badi'uzzaman said nursi
Badi'uzzaman said nursiBadi'uzzaman said nursi
Badi'uzzaman said nursi
 
Types of pronouns
Types of  pronounsTypes of  pronouns
Types of pronouns
 
Al kindi
Al kindiAl kindi
Al kindi
 
Q i s h a s h
Q i s h a s hQ i s h a s h
Q i s h a s h
 
Realism dan Anti-Realism
Realism dan Anti-RealismRealism dan Anti-Realism
Realism dan Anti-Realism
 
Konformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpanganKonformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpangan
 
Islam dalam perspektif antropologi
Islam dalam perspektif antropologiIslam dalam perspektif antropologi
Islam dalam perspektif antropologi
 
Types of sentences and pronouns
Types of sentences and pronounsTypes of sentences and pronouns
Types of sentences and pronouns
 
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologiMetode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
 

Último

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Último (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

intelligence

  • 1. Inteligensi Muhammad Miftah Faridl 1113070000097 M Farhan Supriyatna 1113070000046 Erna Ariasari 1113070000 Amalia Muslimah 1113070000
  • 2.
  • 3. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELIGENSI
  • 4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Inteligensi Genetika • Pengaruh genetika terhadap kecerdasan meningkat dari periode anak anak hingga dewasa. Dari sebesar 35% saat anak-anak hingga mencapai 75% di saat dewasa. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, manusia bisa lebih memilih lingkungan yang memungkinkan munculnya kecenderungan genetika yang telah diturunkan pada diri kita (Neisser, et al, 1996). Lingkungan • Lingkungan juga dapat mempengaruhi kecerdasan. Karena pada kenyataannya, memperkaya lingkungan dapat meningkatkan prestasi di sekolah dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. Dan perkembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan hanya dipengaruhi oleh faktor bakat (bawaan), melainkan faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk kecerdasan anak secara signifikan.
  • 5. TEORI – TEORI INTELIGENSI
  • 6. 1. Teori Faktor Spearman Kemampuan Umum Kemampuan Khusus Cettel Kapabillitas Umum Kemampuan Provinsial Kemampuan Agensi
  • 7. 2. Teori Struktur Intelektual • Menurut teori SOI (structure of Intellect) ini, inteligensi didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang sistematik mengenai kemampuan-kemampuan atau fungsi-fungsi intelektual untuk memproses informasi yang beraneka macam di dalam berbagai bentuk. • Istilah kemampuan ini digunakan di dalam konteks perbedaan-perbedaan individu dan fungsi-fungsi bagi perilaku individu. • Masing-masing kemampuan dasar diidentifikasi melalui konjugasi tiga variabel atau facets. • Tiap-tiap kemampuan memiliki jenis keunikan tersendiri di dalam aktivitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (contents), dan hasil informasi (product)
  • 9. Operations Cognition Memory Divergent Production Covergent Production Evaluation Content Visual Auditory Symbolic Semantic Behavioral Product Unit Class Relation System Transformation Implication
  • 10. 3. Teori Kognitif • STERNBERG (1958) menggunakan teori komponen berdasarkan alur proses-proses kognitif yang terlibat di dalamnya. Teori komponen ini sering disebut pemrosesan informasi. Menurut teori Sternberg inteligensi dapat dianalisis ke dalam lima komponen : metakomponen, komponen kinerja, komponen performansi, komponen akuisisi, dan komponen transfer. Komponen-komponen ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh seseorang agar ia dapat memcahkan suatu masalah.
  • 11. Metakomponen • Proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja di dalam suatu tugas. • Rekognisi - mengenali hakekat masalah – mengurutkan dari yang rendah - memilih strategi - mengkombinasikan komponen-komponen - memilih salah satu atau lebih mengenai representasi mental tentang informasi – pengambilan keputusan - memonitor atau memantau - memahami umpan balik - mengetahui bagaimana tindakan atas umpan balik yang diterima – pengimplementasian umpan balik.
  • 12. Komponen Kinerja • Proses-proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas. • Tiga contoh komponen-komponen ini adalah 1) encoding terhadap suatu stimulus, 2) inferring (penarikan kesimpulan) mengenai hubugan antara dua stimulus yang serupa pada bagian-bagian tertentu dan berbeda pada pada bagian lainnya, dan 3) applying (penerapan) kesimpulan itu terhadap situasi baru.
  • 13. Komponen Perolehan Informasi • Proses-proses yang terlibat di dalam mempelajari informasi baru dan penyimpanannya di dalam ingatan. • Komponen ini meliputi : – 1. Selective Encoding – 2. Selective Combination – 3. Selective Comparison
  • 14. 4. Teori Inteligensi Majemuk • Teori inteligensi majemuk dikembangkan oleh Howard Gadner pada awal tahun 1980-an. • Sebelum mengembangkan teorinya, Gardner (2003) telah melakukan serangkaian penelitian dan pengamatann terhadap orang-orang normal maupun tidak normal. • Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan, kemudian ia mengembangkan teori inteligensi yang disebut inteligensi majemuk (banyak) atau multiple intelligences.
  • 15. 7 Jenis Intelligensi Alamiah Manusia • Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligences) • Inteligensi matematika – logika (mathematical – logial intellegences) • Inteligensi ruang (spatial intelligences) • Inteligensi musik (musical intelligences) • Inteligensi gerak tubuh (bodily – kinesthetic intelligences) • Inteligensi intrapersonal • Inteligensi interpersonal
  • 17. Kriteria Kecerdasan Validitas Standarisasi Reliabilitas
  • 18. 1. Test Standford – Binet • Binet mengembangkan konsep usia mental (mental age-MA) yang merupakan tingkat perkembangan mental seseorang dibandingkan dengan orang lain. • William Stern (1912) merumuskan bahwa IQ merupakan pembagian antara usia mental seseorang dengan usia kronologisnya yang dikalikan dengan 100. • IQ = (MA/CA) x 100
  • 19. 2. Wechsler Intelligence Scale • Alat tes ini dikembangkan menurut Factor theory of intelligence yang merupakan reaksi atas tes Stanford-Binet yang dinilai terlalu umum. • Tes ini dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: – Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPS) untuk anak usia 4 hingga 6 ½ tahun. – Wechsler intelligence scale for children (WISC) untuk anak- anak dan remaja usia 6 hingga 16 tahun. – Wechsler adult intelligence scale (WAIS) untuk orang dewasa.
  • 20. Cara Pengukuran lain : • Brightness test atau tes Mosselon, yaitu tes Three words (tes 3 kata). • Telegram test, yaitu tes membuat berita dalam bentuk telegram. • Definite, yaitu tes mendefinisikan sesuatu. • Wiggly test, yaitu tes menyusun kembali balok-balok kecil yang semula disusun menjadi satu. • Stenguest test, yaitu tes mengamati suatu benda sebaik-baiknya lalu dirusak kemudian diminta membentuknya kembali. • Absurdity test, yaitu tes mencari keanehan yang terdapat dalam suatu bentuk cerita. • Medallion test, yaitu tes menyelesaikan gambar yang belum jadi atau baru sebagian. • Educational test (scholastik test), yaitu tes yang biasanya diberikan disekolah-sekolah.
  • 21. Kriteria IQ Klasifikasi skala weschler • 128 keatas : Very Superior • 120-127 : Superior • 111-119 : Bright Normal (High Average) • 91-110 : Average • 80-90 : Dul Normal (Low Average) • 66-79 : Borderline- Defective • 65 kebawah : Mentally Defective Klasifikasi Skala Stanford-Binet • 140-169 : Very Superior • 120-139 : Superior • 110-119 : Bright Normal (High Average) • 90-109 : Average • 80-89 : Dul Normal (Low Average) • 70-79 : Borderline- Defective • 69 kebawah : Mentally Defective Klasifikasi IQ Anak (Simon) • >140 :Gefsted/genius • 130 : Superior • 120 : Cerdas • 90-110 : Normal • 60-79 : Debil • 40-55 : Embisil • 30/25 : Idiot