SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
Descargar para leer sin conexiΓ³n
1
KIMIA ANALITIK
Dr. Pirim Setiarso, M.Si
A. Teori Dasar Kimia Analitik
Persamaan dasar pada perhitungan kimia digambarkan dalam bentuk aktvitas atau konsentrasi
dari suatu spesies yang terlibat dalam reaksi. Suatu kesetimbangan yang paling sederhana adalah
kesetimbangan air yang mengikuti reaksi berikut:
𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+
+ π‘‚π»βˆ’
Berdasarkan hukum aksi massa hasil kali aktivitas (a) spesies yang terlibat dalam reaksi hasilnya
konstan.
𝐾 =
π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’
π‘Ž 𝐻2 𝑂
πΎπ‘Ž 𝐻2 𝑂 = π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’
Karena πΎπ‘Ž 𝐻2 𝑂 = 𝐾 𝑀 sebagai konstanta air yang besarnya 10-14
𝐾 𝑀 = π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’
aktivitas merupakan perkalian koefisien aktivitas (𝛾) kali konsentrasi (C)
π‘Ž = 𝛾 𝐢
Untuk larutan encer 𝛾 β‰… 1 sehingga a = C dan konstanta kesetimbangan air dapat dituliskan
𝐾 𝑀 = 𝐻+
π‘‚π»βˆ’
= 10βˆ’14
Pada air murni bersifat netral artinya 𝐻+
= π‘‚π»βˆ’
= 𝐾 𝑀 = 10βˆ’14 = 10βˆ’7
𝑀 mempunyai
pH = pOH = 7. Apabila dalam air diberi asam atau basa sehingga air dalam hal ini berfungsi
sebagai pelarut. Ambilah HCl sebagai contoh akan mengalami kesetimbangan berikut:
𝐻𝐢𝑙 β†’ 𝐻+
+ πΆπ‘™βˆ’
𝐻2 𝑂𝐻 β†’+
+ π‘‚π»βˆ’
Dari reaksi tersebut HCl akan terurai secara sempurna menjadi 𝐻+
π‘‘π‘Žπ‘› πΆπ‘™βˆ’
yang secara
langsung akan mengganggu kesetimbangan air, sehingga 𝐻+
dalam air akan mengalami
penambahan 𝐻+
dari HCl sehingga pH tidak lagi sama dengan 7.
[𝐻+
] = [𝐻+
] 𝐻𝐢𝑙 + [𝐻+
] 𝐻2 𝑂
2
[𝐻+
] = [𝐻+
] 𝐻𝐢𝑙 +
𝐾 𝑀
[π‘‚π»βˆ’]
Karena [𝐻+
] 𝐻𝐢𝑙 ≫>
𝐾 𝑀
[π‘‚π»βˆ’]
sehingga [𝐻+
] = [𝐻+
] 𝐻𝐢𝑙
Akan terlihat perbedaan bila yang dilarutkan dalam air adalah asam lemah HA sehingga
dihasilkan konsentrasi CA maka kesetimbangan yang terbentuk
𝐻𝐴 β†’ 𝐻+
+ π΄βˆ’
𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+
+ π‘‚π»βˆ’
Dari reaksi tersebut dipengaruhi olek πΎπ‘Ž =
𝐻+ [π΄βˆ’]
[𝐻𝐴]
dari HA dan Kw dari 𝐻2 𝑂. Adapun di
dalam larutan terdapat [HA]un ; [H+
] ; [A-
] ; [H+
] ; [OH-
]
𝐻+
= π΄βˆ’
+ π‘‚π»βˆ’
π΄βˆ’
= 𝐻+
βˆ’ π‘‚π»βˆ’
π΄βˆ’
= 𝐻+
βˆ’
𝐾 𝑀
𝐻+
Karena konsentrasi total HA sama dengan CA maka [A-
] + [HA]un
[𝐻𝐴] 𝑒𝑛 = 𝐢𝐴 βˆ’ [π΄βˆ’
]
[𝐻𝐴] 𝑒𝑛 = 𝐢𝐴 βˆ’ ( 𝐻+
βˆ’
𝐾 𝑀
𝐻+
)
Sehingga subtitusi [A-
] dan [𝐻𝐴] 𝑒𝑛 kedalam harga Ka didapat
πΎπ‘Ž =
𝐻+
( 𝐻+
βˆ’
𝐾 𝑀
𝐻+ )
πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+ βˆ’
𝐾 𝑀
𝐻+
Persamaan bila dijabarkan lebih lanjut akan didapat persamaan pangkat tiga
𝐻+ 3
+ πΎπ‘Ž 𝐻+ 2
βˆ’ (𝐾 𝑀 + πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž) 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 𝑀 = 0
Pada pekerjaan kimia analitik persamaan tersebut dapat disederhanakan dengn menganggap
𝐾 𝑀
𝐻+
β‰ͺ 𝐻+
dan 𝐻+
βˆ’
𝐾 𝑀
𝐻+
β‰… 𝐻+
sehingga
πΎπ‘Ž =
𝐻+
𝐻+
πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+
Menghasilkan persamaan kwadrat
3
𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž = 0
𝐻+
=
βˆ’πΎπ‘Ž Β± πΎπ‘Ž
2
+ 4πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž
2
Lebih sederhana dengan menganggap πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+
β‰… πΆπ‘Ž sehingga
πΎπ‘Ž =
𝐻+
𝐻+
πΆπ‘Ž
𝐻+ 2
= πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž
𝐻+
= πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž
Untuk mengetahui distribusi dari HA dan A-
sebagai fungsi pH dari asam HA dengan kosentrasi
CA, berdasarkan kesetimbangan massa berikut:
𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 + π΄βˆ’
𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 +
𝐻𝐴 πΎπ‘Ž
𝐻+
𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 1 +
πΎπ‘Ž
[𝐻+]
𝐢𝐴
𝐻𝐴
=
𝐻+
+ πΎπ‘Ž
[𝐻+]
∝0=
𝐻𝐴
𝐢𝐴
=
𝐻+
𝐻+ + πΎπ‘Ž
Sedangkan distribusi A-
dalam larutan:
𝐢𝐴 =
𝐻+
π΄βˆ’
πΎπ‘Ž
+ [π΄βˆ’
]
𝐢𝐴 = π΄βˆ’
𝐻+
πΎπ‘Ž
+ 1
𝐢𝐴 = π΄βˆ’
𝐻+
+ πΎπ‘Ž
πΎπ‘Ž
4
𝐢𝐴
π΄βˆ’
=
𝐻+
+ πΎπ‘Ž
πΎπ‘Ž
∝1=
π΄βˆ’
𝐢𝐴
=
πΎπ‘Ž
𝐻+ + πΎπ‘Ž
Dengan cara yang sama dapat dijabarkan persamaan [H+
] untuk asam lemah H2A, dalam pelarut
air H2A akan mengalami dissosiasi sebagai berikut:
𝐻2 𝐴 β†’ π»π΄βˆ’
+ 𝐻+
π»π΄βˆ’
β†’ 𝐴2βˆ’
+ 𝐻+
𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+
+ π‘‚π»βˆ’
Dari reaksi tersebut untuk asam lemah H2A terdapat
πΎπ‘Ž1 =
[π»π΄βˆ’
] [𝐻+
]
[𝐻2 𝐴]
πΎπ‘Ž2 =
[𝐴2βˆ’
] [𝐻+
]
[π»π΄βˆ’]
Dalam kesetimbangan reaksi terdapat [𝐻2 𝐴]un ; [HA-
] ; [A2-
] ; [H+
] ; [OH-
] bila konsentrasi 𝐻2 𝐴
mula-mula sama dengan CA maka:
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 un + HAβˆ’
+ A2βˆ’
[𝐻2 𝐴] =
[π»π΄βˆ’
] [𝐻+
]
πΎπ‘Ž1
[π»π΄βˆ’
] =
[𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1
[𝐻+]
[𝐴2βˆ’
] =
[π»π΄βˆ’
] πΎπ‘Ž2
[𝐻+]
Kombinasi dari persamaan tersebut
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 +
[𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1
[𝐻+]
+
[𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 1 +
πΎπ‘Ž1
𝐻+
+
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2
5
𝐢𝐴
𝐻2 𝐴
= 1 +
πΎπ‘Ž1
𝐻+
+
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2
𝐢𝐴
𝐻2 𝐴
=
[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2
[𝐻2 𝐴]
𝐢𝐴
=
[𝐻+
]2
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
Sedangkan [HA-
] dan [A2-
] dapat dicari
𝐢𝐴 =
[π»π΄βˆ’
] [𝐻+
]
πΎπ‘Ž1
+ HAβˆ’
+
[π»π΄βˆ’
] πΎπ‘Ž2
[𝐻+]
𝐢𝐴 = [π»π΄βˆ’
]
[𝐻+
]
πΎπ‘Ž1
+ 1 +
πΎπ‘Ž2
[𝐻+]
𝐢𝐴
[π»π΄βˆ’]
=
𝐻+
πΎπ‘Ž1
+ 1 +
πΎπ‘Ž2
𝐻+
𝐢𝐴
[π»π΄βˆ’]
=
[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
πΎπ‘Ž1 [𝐻+]
[π»π΄βˆ’
]
𝐢𝐴
=
πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[A2-
] dapat dicari
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + HAβˆ’
+ A2βˆ’
𝐢𝐴 =
[𝐻+
]2
[𝐴2βˆ’
]
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
+
[𝐻+
] [𝐴2βˆ’
]
πΎπ‘Ž2
+ A2βˆ’
𝐢𝐴 = [𝐴2βˆ’
]
[𝐻+
]2
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
+
[𝐻+
]
πΎπ‘Ž2
+ 1
𝐢𝐴
[𝐴2βˆ’]
=
[𝐻+
]2
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
+
[𝐻+
]
πΎπ‘Ž2
+ 1
𝐢𝐴
[𝐴2βˆ’]
=
[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
6
[𝐴2βˆ’
]
𝐢𝐴
=
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
Adapun [H+
] dapat dijabarkan dari kesetimbangan muatan berdasarkan reaksinya
𝐻+
= HAβˆ’
+ 2 A2βˆ’
+ [OHβˆ’
]
𝐻+
=
𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
+
2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
+
Kw
[H+]
𝐻+
[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
= 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 +
Kw [𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
H+
𝐻+
]3
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[𝐻+
=
𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]2
+ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+
+ Kw [𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[H+]
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+
]2
= 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]2
+ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+
+ Kw [𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+
]2
βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]2
= +2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+
+ Kw [𝐻+
]2
+ Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+
]2
βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]2
βˆ’ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+
βˆ’ Kw [𝐻+
]2
+ Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+
+ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+
]2
βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+
]2
βˆ’ Kw [𝐻+
]2
βˆ’ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+
βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+
βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 – Kw ] [𝐻+
]2
βˆ’ [2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw πΎπ‘Ž1] 𝐻+
βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0
Bila sumbangan [OH-
] =
𝐾𝑀
[𝐻+]
dari penamambahan konsentrasi [H+
] dalam larutan diabaikan
maka
𝐻+
=
𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1[𝐻+
] + 2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴
[𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
𝐻+ 3
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 𝐻+
βˆ’ 2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴 = 0
Apabila sumbangan [H+] dari disosiasi kedua diabaikan maka persamaan lebih sederhana lagi
7
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + HAβˆ’
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 +
πΎπ‘Ž1 𝐻2 𝐴
[𝐻+]
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 1 +
πΎπ‘Ž1
[𝐻+]
𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴
πΎπ‘Ž1 + [𝐻+
]
𝐻+
𝐻2 𝐴 = 𝐢𝐴
[𝐻+
]
𝐻+ + πΎπ‘Ž1
Dari kesetimbangan muatan 𝐻+
= HAβˆ’
+ 2 A2βˆ’
+ [OHβˆ’
] dengan mengabaikan [A2-
] dan
[OH-
]menjadi 𝐻+
= HAβˆ’
𝐻+
= HAβˆ’
𝐻+
=
πΎπ‘Ž1 𝐻2 𝐴
𝐻+
𝐻+
=
πΎπ‘Ž1
𝐻+
𝐢𝐴
[𝐻+
]
𝐻+ + πΎπ‘Ž1
𝐻+
= 𝐢𝐴
πΎπ‘Ž1
𝐻+ + πΎπ‘Ž1
𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 = 0
Pengabaian lebih lanjut [H+
] + Ka1 = [H+
]
𝐻+
= 𝐢𝐴
πΎπ‘Ž1
𝐻+
[𝐻+
]2
= 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1
[𝐻+
] = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1
Contoh 1: Tentukan pH asam asetat konsentrasi 0.1 M, Ka = 1.76 10-5
pada suhu 25 0
C dan
gambarkan distribusi CH3COOH, CH3COO-
dalam larutan sebagai fungsi pH.
8
Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaan yang paling sederhana
𝐻+
= πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž
𝐻+
= 1.76 10βˆ’5 0.1
𝐻+
= 1.76 10βˆ’6
𝐻+
= 1.33 10βˆ’3
M
pH = - log 𝐻+
= βˆ’π‘™π‘œπ‘” 1.33 10βˆ’3
pH = 2.876
Dengan menggunakan persamaan kwadrat 𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž = 0
𝐻+ 2
+ 1.76 10βˆ’5
𝐻+
βˆ’ 1.76 10βˆ’6
= 0
Persamaan dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut:
Gambar 1: Grafik persamaan 𝐻+ 2
+ 1.76 10βˆ’5
𝐻+
βˆ’ 1.76 10βˆ’6
= 0 dari CH3COOH 0.1 M,
Ka =1.76 10-5
Persamaan dapat difaktorkan atau menggunakan persamaan abc pada penyelesaian soal ini
digunakan cara faktorisasi sehingga persamaan menjadi
π‘₯ βˆ’ 0.00131788 π‘₯ + 0.00133548 = 0
x1 = 0.00131788 dan x2 = -0.00133548 dari hasil didapat konsentrasi [H+
] = 0.00131788 M
sehingga
pH = -log 0.00131788
9
pH = 2.880
Dengan menggunakan persamaan pangkat tiga
𝐻+ 3
+ πΎπ‘Ž 𝐻+ 2
βˆ’ 𝐾 𝑀 + πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 𝑀 = 0
𝐻+ 3
+ 1.76 10βˆ’5
𝐻+ 2
βˆ’ 10βˆ’14
+ 1.76 10βˆ’5
0.1 𝐻+
βˆ’ 1.76 10βˆ’5
10βˆ’14
= 0
Gambar 2: 𝐻+ 3
+ 1.76 10βˆ’5
𝐻+ 2
βˆ’ 10βˆ’14
+ 1.76 10βˆ’5
0.1 𝐻+
βˆ’ 1.76 10βˆ’5
10βˆ’14
= 0
dari CH3COOH 0.1 M
apabila persamaan diselesaikan dengan faktorisasi akan didapatkan [H+
]1= -0.00133548 M;
[H+
]2= -5.68182 10-14
M ; [H+
]3= 0.00131788 M
pH = 2.880
Secara umum dari ketiga persamaan untuk asam monobasa perhitungan pH tidak berbeda secara
signifikan.
Untuk menggambarkan distribusi CH3COOH, CH3COO-
dalam larutan sebagai fungsi pH.dapat
dibuat tabel:
∝0=
[𝐢𝐻3 𝐢𝑂𝑂𝐻]
𝐢𝐴
=
[𝐻+
]
𝐻+ + πΎπ‘Ž
∝1=
[𝐢𝐻3 πΆπ‘‚π‘‚βˆ’
]
𝐢𝐴
=
πΎπ‘Ž
𝐻+ + πΎπ‘Ž
10
pH CH3COOH CH3COO-
1 1.00E+00 1.76E-04
2 9.98E-01 1.76E-03
3 9.83E-01 1.73E-02
4 8.50E-01 1.50E-01
5 3.62E-01 6.38E-01
6 5.38E-02 9.46E-01
7 5.65E-03 9.94E-01
8 5.68E-04 9.99E-01
9 5.68E-05 1.00E+00
10 5.68E-06 1.00E+00
Gambar 3: Distribusi CH3COOH, CH3COO-
dalam larutan sebagai fungsi pH
Dari gambar dapat dijelaskan distribusi CH3COOH berada disebelah kiri pKa (pH< 4.75)dan
distribusi, CH3COO-
disebelah kanan pKa (pH > 4.75) dengan kata lain dengan mengatur pH
dapat diperoleh spesies yang diinginkan.
Contoh 2:Tentukan pH dari H2CO3 0.1 M dalam pelarut air Ka1= 4.3 10-7
; Ka2 = 5.61 10-11
tetukan pula bagaimana distribusi H2CO3, HCO3
-
, CO3
2-
dalam larutan sebagai fungsi pH pada
suhu 25 0
C, dengan anggapan tidak ada H2CO3 yang berubah menjadi H2O dan CO2.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan
[𝐻+
]4
+ πΎπ‘Ž1[ 𝐻+
]3
+ [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 – Kw ] [𝐻+
]2
βˆ’ [2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw πΎπ‘Ž1] 𝐻+
βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0
0 2 4 6 8 10
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Fraksimol()
-log[H
+
]
CH3COOH
CH3COO
-
CH3
COO
-
CH3
COOH
pKa=4.75 

11
[𝐻+
]4
+ 4.3 10βˆ’7
[ 𝐻+
]3
+ (4.3 10βˆ’7
5.61 10βˆ’11
βˆ’ 0.1 4.3 10βˆ’7
– 10βˆ’14
) [𝐻+
]2
βˆ’ [2 0.1 4.3 10βˆ’7
5.61 10βˆ’11
+ 10βˆ’14
4.3 10βˆ’7
] 𝐻+
βˆ’ 10βˆ’14
4.3 10βˆ’7
5.6110βˆ’11
= 0
Persamaan dalam x
π‘₯4
+ 4.3 10βˆ’7
π‘₯3
βˆ’ 4.3 10βˆ’8
π‘₯2
βˆ’ 4.8 10βˆ’18
π‘₯ βˆ’ 2.41 10βˆ’31
= 0
Fraktorisasi dari persamaan didapat
x(x(x(x + 4.3 10-7
) – 4.3 10-8
) – 4.8043 10-18
) – 2.41 10-31
= 0
(x – 0.00020715) (x + 5.01859 10-14
) (x + 1.11678 10-10
) (x + 0.000207579) = 0
x1 = -0.000207579; x2 = -1.11678 10-10
; x3 = - 5.01859 10-14
; x4 = 0.00020715
Dari penyelesaian faktorisasi diperoleh [H+
] = 0.00020715 M sehingga didapatkan pH = 3.6837
Gambar 4: π‘₯4
+ 4.3 10βˆ’7
π‘₯3
βˆ’ 4.3 10βˆ’8
π‘₯2
βˆ’ 4.8 10βˆ’18
π‘₯ βˆ’ 2.41 10βˆ’31
= 0 dari H2CO3 0.1M
Penyelesaian dengan persamaan
𝐻+ 3
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 𝐻+
βˆ’ 2πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴 = 0
𝐻+ 3
+ 4.3 10βˆ’7
𝐻+ 2
+ 4.3 10βˆ’7
5.6110βˆ’11
βˆ’ 4.3 10βˆ’7
0.1 𝐻+
βˆ’ 4.3 10βˆ’7
5.6110βˆ’11
2 0.1 = 0
𝐻+ 3
+ 4.3 10βˆ’7
𝐻+ 2
βˆ’ 4.29 10βˆ’8
𝐻+
βˆ’ 4.82 10βˆ’18
= 0
Persamaan dalam x
π‘₯3
+ 4.3 10βˆ’7
π‘₯2
βˆ’ 4.29 10βˆ’8
π‘₯ βˆ’ 4.82 10βˆ’18
= 0
π‘₯(π‘₯(π‘₯ + 4.3 10βˆ’7
) βˆ’ 4.29 10βˆ’8
) βˆ’ 4.82 10βˆ’18
= 0
(π‘₯ + 1.43333 10βˆ’7
)3
βˆ’ 4.29001 10βˆ’8
π‘₯ + 1.43333 10βˆ’7
+ 6.14419 10βˆ’15
= 0
π‘₯ βˆ’ 0.000206908 π‘₯ + 1.12354 10βˆ’10
(π‘₯ + 0.000207338) = 0
π‘₯1 = 0.000206908 ; π‘₯2 = βˆ’1.12354 10βˆ’10
; (π‘₯3 = βˆ’0.000207338) = 0
12
pH =3.6842
Gambar 5: 𝐻+ 3
+ 4.3 10βˆ’7
𝐻+ 2
βˆ’ 4.29 10βˆ’8
𝐻+
βˆ’ 4.82 10βˆ’18
= 0 dari H2CO3 0.1 M
dalam persamaan kwadrat
𝐻+ 2
+ πΎπ‘Ž1 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 = 0
𝐻+ 2
βˆ’ 4.3 10βˆ’7
𝐻+
βˆ’ 4.3 10βˆ’8
= 0
Persamaan dalam x
π‘₯2
βˆ’ 4.3 10βˆ’7
π‘₯ βˆ’ 4.3 10βˆ’8
= 0
π‘₯(π‘₯ + 4.3 10βˆ’7
) βˆ’ 4.3 10βˆ’8
= 0
(π‘₯ + 2.15 10βˆ’7
)2
βˆ’ 4.3 10βˆ’8
= 0
π‘₯ βˆ’ 0.00020715 π‘₯ + 0.0020758 = 0
π‘₯1 = 0.00020715 ; π‘₯2 = βˆ’0.0020758
pH = 3.6837
13
Gambar 6: 𝐻+ 2
βˆ’ 4.3 10βˆ’7
𝐻+
βˆ’ 4.3 10βˆ’8
= 0 dari H2CO3 0.1M
penyelesaian paling sederhana
[𝐻+
]2
= 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1
[𝐻+
] = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1
[𝐻+
] = 0.1 4.3 10βˆ’7
pH = 3.6833
pH H2CO3 HCO3
-
CO3
2-
1 0.999996 4.29998E-06 2.41229E-15
2 0.999957 4.29982E-05 2.4122E-13
3 0.99957 0.000429815 2.41126E-11
4 0.995718 0.004281589 2.40197E-09
5 0.958773 0.04122722 2.31285E-07
6 0.699289 0.300694228 1.68689E-05
7 0.188593 0.810951649 0.000454944
8 0.022603 0.971944044 0.005452606
9 0.002197 0.944799538 0.053003254
10 0.000149 0.640519566 0.359331476
11 3.52E-06 0.151285398 0.848711084
12 4.07E-08 0.017513134 0.982486825
13 4.14E-10 0.001779359 0.99822064
14 4.14E-12 0.000178221 0.999821779
Dari data tersebut dapat dibuat grafik distribusi H2CO3, HCO3
-
, CO3
2-
sebagai fungsi pH
14
Gambar 5: Distribusi H2CO3, HCO3
-
, CO3
2-
dari larutan H2CO3 0.1 M fungsi pH
Soal :
1 . Jabarkan persamaan [H+
] dan gambarkan grafik dari spesies yang ada dalam larutan sesuai
dengan reaksi yang terjadi sebagai fungsi pH dari H3PO4, EDTA, NH4OH, CH3COONa.
2. Berikan penjelasan perbedaan persamaan yang telah dijabarkan untuk diterapkan pada
konsentrasi Ka < Konsentrasi< Ka
B. Larutan Buffer dan kapasitas buffer
Larutan buffer didefinisikan sebagai larutan yang terdiri dari campuran asam lemah dan
garamnya. Larutan buffer digunakan untuk mempertahankan pH pada suatu analisis karena
larutan buffer cukup stabil atau pH akan relative tetap walaupun ditambahkan sedikit asam atau
basa dan pengenceran.Larutan buffer dapat dibuat dari asam lemah ditambah garamnya atau
asam lemah dititrasi dengan basa kuat tetapi sebelum titik equivalen, sehingga asam lemahnya
masih tersisa. Salah satu larutan buffer dapat digambarkan dari asam lemah HA konsentrasi CA
dan garamnya NaA konsentrasi Cs dalam larutan mengalami reaksi berikut.
𝐻𝐴 β†’ 𝐻+
+ π΄βˆ’
𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+
+ π‘‚π»βˆ’
0 2 4 6 8 10 12 14 16
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Fraksimol()
ο€ H2
CO3
ο€ ο€ 
HCO
-
3
CO
2-
3
pH
H2
CO3 HCO
-
3
CO
2-
3
pKa1
=6.37 pKa2
= 10.25
15
π‘π‘Žπ΄ β†’ 𝐻+
+ π΄βˆ’
π΄βˆ’
+ 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻𝐴 + π‘‚π»βˆ’
Dari hasil reaksi terdapat konsentrasi yang penting [HA] ; [H+
] ; [A-
] ; [OH-
] ; CA ; CS
berdasarkan reaksi terdapat kesetimbangan
𝐾 𝑀 = 𝐻+
π‘‚π»βˆ’
πΎπ‘Ž =
𝐻+
[π΄βˆ’
]
[𝐻𝐴]
πΎβ„Žπ‘¦π‘‘ =
𝐻𝐴 [π‘‚π»βˆ’
]
[π΄βˆ’]
Berdasarkan kesetimbangan massa dapat dituliskan
𝐢𝐴 + 𝐢𝑆 = 𝐻𝐴 + [π΄βˆ’
]
Juga berdasarkan kesetimbanagn muatan
π‘π‘Ž+
+ [𝐻+
] = π‘‚π»βˆ’
+ [π΄βˆ’
]
π΄βˆ’
= π‘π‘Ž+
+ 𝐻+
βˆ’ π‘‚π»βˆ’
π΄βˆ’
= π‘π‘Ž+
+ 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
π΄βˆ’
= 𝐢𝑆 + 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
𝐢𝐴 + 𝐢𝑆 = 𝐻𝐴 + π‘π‘Ž+
+ 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
𝐻𝐴 = 𝐢 𝐴 + 𝐢𝑆 βˆ’ 𝐢𝑆 βˆ’ 𝐻+
+
𝐾 π‘Š
𝐻+
𝐻𝐴 = 𝐢 𝐴 βˆ’ 𝐻+
+
𝐾 π‘Š
𝐻+
πΎπ‘Ž =
𝐻+
[π΄βˆ’
]
[𝐻𝐴]
πΎπ‘Ž =
𝐻+
𝐢𝑆 + 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ +
𝐾 π‘Š
𝐻+
16
πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+
+
𝐾 π‘Š
𝐻+
= 𝐻+
𝐢𝑆 + 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐻+
+
πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š
𝐻+
= 𝐢𝑆 𝐻+
+ [𝐻+
]2
βˆ’ 𝐾 π‘Š
πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š
𝐻+
= 𝐢𝑆 𝐻+
+ [𝐻+
]2
βˆ’ 𝐾 π‘Š
πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž[𝐻+
]2
+ πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š = 𝐢𝑆[𝐻+
]2
+ [𝐻+
]3
βˆ’ 𝐻+
𝐾 π‘Š
𝐻+ 3
+ (πΎπ‘Ž +𝐢𝑆) 𝐻+ 2
βˆ’ 𝐾 π‘Š + πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š = 0
Gambar6 : Grafik larutan buffer dengan Cs=0.1M, Ka=10-5
,Ca=0.05M
Dengan mengabaikan sumbangan
𝐾 π‘Š
𝐻+
πΎπ‘Ž =
𝐻+
𝐢𝑆 + 𝐻+
𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+
πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+
= 𝐻+
𝐢𝑆 + [𝐻+
]2
[𝐻+
]2
+ (𝐢𝑆 + πΎπ‘Ž) 𝐻+
βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐢 𝐴 = 0
17
Gambar 7: grafik larutan buffer Cs=0.1M, Ka=10-5
,Ca=0.05M
Dengan mengabaikan sumbangan 𝐢𝑆 + 𝐻+
= 𝐢𝑆 dan 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+
= 𝐢𝐴 persamaan menjadi
lebih sederhana
πΎπ‘Ž =
𝐻+
𝐢𝑆
𝐢𝐴
𝐻+
= πΎπ‘Ž
𝐢𝐴
𝐢𝑆
βˆ’π‘™π‘œπ‘” 𝐻+
= βˆ’π‘™π‘œπ‘”πΎπ‘Ž
𝐢𝐴
𝐢𝑆
𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log
𝐢𝐴
𝐢𝑆
Persamaan tersebut merupakan persamaan pH larutan buffer yang paling sederhana yang sering
digunakan untuk membuat larutan buffer dalam perhitungan kimia analitik. Larutan buffer yang
efektif disebut sebagai kapasitas buffer (Ξ²) adalah larutan buffer dimana untuk mempertahankan
pH yang disebabkan oleh penambahan asam atau basa juga pengenceran. Kapasitas buffer yang
paling baik bila konsentrasi garam (Cs) sama dengan konsentrasi asam (CA) sehingga pKa = pH.
Adapun bila larutan buffer dibuat dari asam lemah HA konsentrasi a mol dicampur dengan
NaOH konsentrasi b mol dalam sejumlah pelarut volume V mL.
𝐢𝐴 =
π‘Ž βˆ’ 𝑏
𝑉
𝑀
𝐢𝑆 =
𝑏
𝑉
𝑀
sehingga
𝐻+
= πΎπ‘Ž
𝐢𝐴
𝐢𝑆
18
𝐻+
= πΎπ‘Ž
π‘Ž βˆ’ 𝑏
𝑉
𝑏
𝑉
𝐻+
= πΎπ‘Ž
(π‘Ž βˆ’ 𝑏)
𝑏
𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log π‘Ž βˆ’ 𝑏 + log 𝑏
Persamaan didifferensialkan terhadap db menentukan kapasitas buffer yang disebabkan oleh
penambahan sedikit basa menghasilkan
𝑑𝑝𝐻
𝑑𝑏
=
𝑑
𝑑𝑏
(π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log π‘Ž βˆ’ 𝑏 + log 𝑏)
𝑑𝑝𝐻
𝑑𝑏
=
1
(π‘Ž βˆ’ 𝑏)
+
1
𝑏
𝑑𝑝𝐻
𝑑𝑏
=
π‘Ž
𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏)
Turunan ke dua terhadap db untuk menentukan kapasitas buffer maximum.
𝑑2
𝑝𝐻
𝑑𝑏2
=
𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏)
π‘‘π‘Ž
𝑑𝑏
βˆ’ π‘Ž(𝑑(𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏)
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
𝑑2
𝑝𝐻
𝑑𝑏2
=
0 βˆ’ π‘Ž(𝑑(𝑏 π‘Ž βˆ’ 𝑏 )
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
𝑑2
𝑝𝐻
𝑑𝑏2
=
βˆ’π‘Ž[ βˆ’π‘ + π‘Ž βˆ’ 𝑏 ]
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
𝑑2
𝑝𝐻
𝑑𝑏2
=
βˆ’π‘Ž[ βˆ’π‘ + π‘Ž βˆ’ 𝑏 ]
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
𝑑2
𝑝𝐻
𝑑𝑏2
=
2π‘Žπ‘ βˆ’ π‘Ž2
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
Bila
𝑑2 𝑝𝐻
𝑑𝑏2
= 0 maka
0 =
2π‘Žπ‘ βˆ’ π‘Ž2
𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2
2π‘Žπ‘ = π‘Ž2
19
𝑏 =
π‘Ž
2
Hal ini menujukkan kapasitas buffer akan tercapai maksimum bila Cs = Ca untuk buffer asam
harga [H+
] = Ka sedangkan untuk buffer basa [OH-
] = Kb. Kapasitas buffer juga dapat dijabarkan
dari
π΄βˆ’
= 𝐢𝑆 + 𝐻+
βˆ’
𝐾 π‘Š
𝐻+
𝐢𝑆 =
𝐾 π‘Š
𝐻+
βˆ’ 𝐻+
+ π΄βˆ’
𝐢𝑆 =
𝐾 π‘Š
𝐻+
βˆ’ 𝐻+
+
πΎπ‘ŽπΆπ΄
𝐻+ + πΎπ‘Ž
𝑑𝐢𝑠
𝑑[𝐻+]
=
𝑑(
𝐾 π‘Š
𝐻+ βˆ’ 𝐻+
+
πΎπ‘ŽπΆπ΄
𝐻+ + πΎπ‘Ž
)
𝑑[𝐻+]
𝑑𝐢𝑠
𝑑[𝐻+]
.
[𝐻+
]
[𝐻+]
= βˆ’
𝐾 π‘Š
[𝐻+]2
βˆ’ 1 βˆ’
πΎπ‘ŽπΆπ΄
( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2
𝑑𝐢𝑠
1
[𝐻+]
𝑑[𝐻+]
= [𝐻+
] βˆ’
𝐾 π‘Š
[𝐻+]2
βˆ’ 1 βˆ’
πΎπ‘ŽπΆπ΄
( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2
𝑑𝐢𝑠
1
[𝐻+]
𝑑[𝐻+]
= βˆ’
𝐾 π‘Š
[𝐻+]
βˆ’ [𝐻+
] βˆ’
πΎπ‘ŽπΆπ΄[𝐻+
]
( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2
𝛽 =
𝑑𝐢𝑠
𝑑𝑝𝐻
= 2.303
𝐾 π‘Š
[𝐻+]
+ 𝐻+
+
πΎπ‘ŽπΆπ΄[𝐻+
]
( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2
𝛽 =
𝑑𝐢𝑠
𝑑𝑝𝐻
= 2.303
𝐾 π‘Š
[𝐻+]
+ 𝐻+
+∝0∝1 𝐢𝐴
20
Gambar 8: Kapasitas buffer CH3COOH 0.1 M fungsi pH.
Contoh : Tentukan pH dan kapasitas buffer dari larutan 50 mL CH3COOH 0.01 M , Ka = 1.76
10-5
bila kedalamnya ditambahkan 15 mL NaOH 0.01 M.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan yang paling sederhana
𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log
𝐢𝐴
𝐢𝑆
𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log
50 βˆ’ 15 0.01
50 + 15
15 .0.01
50 + 15
𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log
0.35
0.15
𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log
0.35
0.15
𝑝𝐻 = 4.38
Dengan menggunakan pesamaan
𝛽 =
𝑑𝐢𝑠
𝑑𝑝𝐻
= 2.303
𝐾 π‘Š
[𝐻+]
+ 𝐻+
+
πΎπ‘ŽπΆπ΄ 𝐻+
( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2
Dari hasil perhitungan pH = 4,38 sehingga [H+]
= 4.17 10-5
M
0 2 4 6 8 10 12 14
0.00
0.02
0.04
0.06
0.08
0.10
(Kapasitasbuffer)CH3
COOH0.1M
pH
Kapasitas buffer
21
𝛽 =
𝑑𝐢𝑠
𝑑𝑝𝐻
= 2.303
10βˆ’14
4.1710βˆ’5
+ 4.1710βˆ’5
+
1.76 10βˆ’5
0.01 4.1710βˆ’5
(4.1710βˆ’5 + 1.76 10βˆ’5)2
𝛽 =
𝑑𝐢𝑠
𝑑𝑝𝐻
= 2.303 2.398 10βˆ’10
+ 4.1710βˆ’5
+
7.339 10βˆ’12
3.516 10βˆ’9
𝛽 = 2.129 10βˆ’3
Soal:
1. Jabarkan persamaan buffer dan kapasitas buffer dari larutan yang berasal dari basa lemah
NH4OH dan NH4Cl
2.Tentukan pH dan kapasitas buffer larutan 50 mL NH4OH 0.01 M dan 20 mL HCl 0.01 M
C. Kesetimbangan endapan
Berawal dari kesetimbangan garam sedikit larut dalam pelarut air, apabila garam AB dilarukan
dalam air maka akan mengalami kesetimbangan
𝐴𝐡 𝐴+
+ π΅βˆ’
πΎπ‘’π‘ž =
π‘Ž 𝐴+ π‘Ž π΅βˆ’
π‘Ž 𝐴𝐡
π‘Ž 𝐴+ π‘Ž π΅βˆ’ = πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡
π‘Ž 𝐴+ = 𝛾 𝐴+ 𝐴+
π‘Ž π΅βˆ’ = 𝛾 π΅βˆ’ [π΅βˆ’
]
𝛾 𝐴+ 𝐴+
𝛾 π΅βˆ’ π΅βˆ’
= πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡 apabila πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡
𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝛾 𝐴+ 𝐴+
𝛾 π΅βˆ’ π΅βˆ’
𝐴+
π΅βˆ’
=
𝐾 𝑠𝑝𝐴𝐡
𝛾 𝐴+ 𝛾 π΅βˆ’
untuk system larutan encer 𝛾 𝐴+= 𝛾 π΅βˆ’ β‰… 1 sehingga
𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+
π΅βˆ’
Apabila dalam larutan hanya terdapat kesetimbangan endapan AB dan 𝐴+
, π΅βˆ’
maka
kelarutan molar (S) garam sukar larut AB:
𝐴+
= π΅βˆ’
= S
22
𝐴+
= π΅βˆ’
= S = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡
dengan cara yang sama kelarutan garam A2B dapat dihitung
𝐴2 𝐡 β†’ 2𝐴+
+ 𝐡2βˆ’
𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 = [ 𝐴+
]2
𝐡2βˆ’
𝐴+
= 2 𝐡2βˆ’
= 2S
𝐡2βˆ’
=
𝐾𝑆𝑃𝐴2 𝐡
4
3
Atau 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 = 4[ 𝐡2βˆ’
]3
𝐴+
= 2 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡
3
Atau 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 =
[𝐴+]3
2
sedangkan kelarutan garam A2B 𝑠 =
𝐾 𝑆𝑃 𝐴2 𝐡
4
3
sehingga secara umum kelarutan garam sukar
larut AxBy.
𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 β†’ π‘₯𝐴 π‘Ž+
+ 𝑦𝐡 π‘βˆ’
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
= [ 𝐴 π‘Ž+
] π‘₯
[𝐡 π‘βˆ’
] 𝑦
𝐡 π‘βˆ’
= (
𝑦
π‘₯
) π‘₯
π‘₯+𝑦
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
= (
π‘₯
𝑦
) π‘₯
[ 𝐡 π‘βˆ’
] π‘₯+𝑦
𝐴 π‘Ž+
= (
π‘₯
𝑦
) 𝑦
π‘₯+𝑦
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
= (
𝑦
π‘₯
) 𝑦
[ 𝐴 π‘Ž+
] π‘₯+𝑦
𝑠 =
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦
(π‘₯+𝑦)
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
= π‘₯ π‘₯
𝑦 𝑦
𝑠(π‘₯+𝑦)
23
Contoh : Hasil kali kelarutan Fe2S3 pada suhu 250
C 1.0 10-88
hitunglah kelarutannya pada suhu
tersebut.
Dengan menerapkan persamaa diatas maka 𝑠 =
𝐾 𝑠𝑝 𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦
(π‘₯+𝑦)
𝑠 =
1.0 10βˆ’88
2233
2+3
𝑠 =
1.0 10βˆ’88
108
5
s = 9.8 10-19
M
Contoh: Berapa harga Ksp dari garam sukar larut Ag2CrO4 jika kelarutan dalam air 8.49Γ—10–5
mol/L? (2.45Γ—10–12
)
Ag2CrO4 β†’ 2 Ag+
+ CrO4
2-
S 2S S
S = 8.49Γ—10–5
mol/L
KspAg2CrO4 = [Ag+]2
[CrO4
2-
]
KspAg2 CrO4 = (2S)2
S = 4S3 = 2.45Γ—10–12
D. Faktor yang mempengaruhi kelarutan
Efek ion sejenis : Faktor yang mempengaruhi kelarutan dari garam sukar larut diantaranya efek
ion sejenis
𝐴𝑔𝐢𝑙 β†’ 𝐴𝑔+
+ πΆπ‘™βˆ’
Apabila dalam larutan ditambahkan ion Ag+
atau ion Cl-
maka kesetimbangan dalam larutan
akan tergangggu sehinggga akan mempengaruhi kelarutan garam tersebut dalam pelarut air.
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = [𝐴𝑔+
] [πΆπ‘™βˆ’
] = 1,56 10-10
pada suhu 25 o
C
24
Kelarutan AgCl adalah [𝐴𝑔+
] =
𝐾 𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
[πΆπ‘™βˆ’]
tetapi bila konsentrasi Cl-
dalam larutan dibuat 0,1 M
[𝐴𝑔+
] =
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
[πΆπ‘™βˆ’]
=
1.56 10βˆ’10
0.1
= 1,56 10βˆ’9
𝑀
Secara umum 𝑝𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = 𝑝𝐴𝑔 + 𝑝𝐢𝑙
Gambar 9: Grafik pCl lawan pAg dari garam sukar larut AgCl KspAgCl=1.56 10-10
Untuk garam Ag2CrO4 akan berlaku 𝑝𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4
= 2 𝑝𝐴𝑔+
+ π‘πΆπ‘Ÿπ‘‚4
2βˆ’
E. Pengaruh pH
Kesetimbangan garam sukar larut yang berasal dari asam lemah pada kelarutannya sangat
dipengaruhi oleh derajat keaaaman dari larutan.
𝐴𝐡 β†’ 𝐴+
+ π΅βˆ’
𝐻3 𝑂+
+ 𝐡 β†’
βˆ’
𝐻𝐡 + 𝐻2 𝑂
2𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻3 𝑂+
+ π‘‚π»βˆ’
Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi di atas
𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+
π΅βˆ’
0 2 4 6 8 10
0
2
4
6
8
10
pAg
pCl
pAg dan pCl
pAg = pKsp/pCl
Slope = -1: intersep = 10
pKspAgCl
pKspAgC
25
πΎπ‘Ž =
𝐻3 𝑂+
[π΅βˆ’
]
[𝐻𝐡]
𝐾𝑀 = 𝐻3 𝑂+
[π‘‚π»βˆ’
]
Kelarutan s = [π΅βˆ’
] + 𝐻𝐡 = [𝐴+
]
𝑠 = π΅βˆ’
+
𝐻3 𝑂+
π΅βˆ’
πΎπ‘Ž
𝑠 = π΅βˆ’
(1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
)
𝑠 =
𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡
𝑠
(1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
)
𝑠2
= 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 (1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
)
𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 (1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
)
Kesetimbangan garam sukar larut AxBy dari asam polibasa HzB
𝐴 𝑋 𝐡𝑦 π‘₯ β†’ 𝐴 π‘Ž+
+ 𝑦𝐡 π‘βˆ’
𝐻3 𝑂+
+ 𝐡 π‘βˆ’
β†’ 𝐻𝐡(π‘βˆ’1)_
+ 𝐻2 𝑂
𝐻3 𝑂+
+ 𝐻𝐡 π‘βˆ’1
β†’ 𝐻2 𝐡 π‘βˆ’2
+ 𝐻2 𝑂
2𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻3 𝑂+
+ π‘‚π»βˆ’
Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi tersebut
𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦
= [𝐴 π‘Ž+
] π‘₯
[𝐡 π‘βˆ’
] 𝑦
πΎπ‘Ž =
𝐻3 𝑂+
[𝐡 π‘βˆ’
]
[𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’]
𝐾 π‘Žβˆ’1 =
𝐻3 𝑂+
𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’
𝐻𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’
26
𝐾(π‘Žβˆ’1) πΎπ‘Ž =
[𝐻3 𝑂+
]2
[𝐡 π‘βˆ’
]
[𝐻𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’]
𝐾𝑀 = 𝐻3 𝑂+
[π‘‚π»βˆ’
]
Kelarutan dari garam tersebut dapat dituliskan
𝑠 =
[𝐴 π‘Ž+
]
π‘₯
=
𝐡 π‘βˆ’
+ 𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’
+ 𝐻2 𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’
+ … … … + [𝐻𝑏 𝐡]
𝑦
Apabila 𝐴 π‘Ž+
= π‘₯ 𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› [ 𝐡 π‘βˆ’
] 𝑦
=
𝐾𝑠𝑝
(π‘₯ 𝑠) π‘₯
maka dari persamaan di atas diperoleh
𝑠 =
[𝐡 π‘βˆ’
]
𝑦
1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
+
𝐻3 𝑂+ 2
πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1)
+
𝐻3 𝑂+ 3
πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) 𝐾(π‘Žβˆ’2)
+ …
Sehingga kelarutannya
𝑠 =
𝐾𝑠𝑝
π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦
1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
+
𝐻3 𝑂+ 2
πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1)
+
𝐻3 𝑂+ 3
πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) 𝐾(π‘Žβˆ’2)
+ …
𝑦(π‘₯+𝑦)
Contoh: Tentukan kelarutan dari CH3COOAg pada temperatur 25 o
C pada pH 3 KspCH3COOAg =
2.3 10-8
, Ka =1.76 10-5
𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 1 +
𝐻3 𝑂+
πΎπ‘Ž
𝑠 = 2.3 10βˆ’8 1 +
10βˆ’3
1.76 10βˆ’5
𝑠 = 1.15 10βˆ’3
M
Bila dibandingkan dengan kelarutan CH3COOAg dalam air
𝑠 = 𝐾𝑠𝑝
𝑠 = 2.3 10βˆ’8
𝑠 = 1.52 10βˆ’4
𝑀
27
Sehingga kenaikan kelarutannya pada pH 3 =
1.15 10βˆ’3
1.52 10βˆ’4
π‘₯ 100% = 756 %At
Soal : Padat pH berapa MnS dapat diendapkan 0.1 M MnSO4 dengan mengalirkan gas
H2S?
MnS β†’ Mn2+
+ S2–
Ksp = [Mn2+
][ S2–
], so [S2–
] =
𝐾 𝑠𝑝𝑀𝑛𝑆
[𝑀𝑛2+]
=
1.4 10βˆ’15
0.1
= 1.40Γ—10–14
mol/L
CH2S = [H2S] + [HS-
] + [S2-
]
0.1 = 1.4 10βˆ’14
1 +
[𝐻+
]
πΎπ‘Ž2
+
[𝐻+
]2
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
1 +
[𝐻+
]
πΎπ‘Ž2
+
[𝐻+
]2
πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
=
0.1
1.4 10βˆ’14
1 +
[𝐻+
]
1.2 10βˆ’15
+
[𝐻+
]2
9.1 10βˆ’8 1.2 10βˆ’15
=
0.1
1.4 10βˆ’14
[H+
] = 2.79Γ—10–5
sehingga pH = 4.55
F. Pengaruh pembentukan kompleks
Apabila garam sukar larut dalam peruraiannya dapat membentuk kompleks dengan ligan maka,
kelarutan garam tersebut akan dipengaruhi oleh pembentukan kompleks secara umum dapat
dijelaskan sbb:
𝐴𝐡 𝐴+
+ π΅βˆ’
𝐴+
+ 𝐿 𝐴(𝐿)+
𝐴(𝐿)+
+ 𝐿 𝐴(𝐿)2
+
Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi tersebut di antaranya
𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+
π΅βˆ’
𝐾1 =
𝐴(𝐿)+
𝐴+ [𝐿]
28
𝐾2 =
𝐴(𝐿)2
+
𝐴(𝐿)+ [𝐿]
Apabila K1 dikalikan dengan K2 maka hasilnya adalah reaksi pebentukan A(L)2
+
sehingga
𝐾1 𝐾2 =
𝐴(𝐿)2
+
𝐴+ [𝐿]2
Dan seterusnya, adapun kelarutan dari AB dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
𝑠 = π΅βˆ’
= 𝐴+
+ [𝐴(𝐿)+
+ [𝐴 𝐿2)+
+ … …
Karena s = [B-
] dan [𝐴]+
=
𝐾𝑠𝑝
[π΅βˆ’]
=
𝐾𝑠𝑝
𝑠
dari kesetimbangan didapatkan
𝑠 =
𝐾𝑠𝑝
𝑠
( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2
+ … … )
𝑠2
= 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2
+ … … )
𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2 + … … )
Contoh : Tentukan kelarutan molar dari garam AgCl dalam 1 M NH3 K1Ag(NH3)
+
= 2 103
dan
K2Ag(NH3)2
+
= 8 103
KspAgCl = 1.56 10-10
𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2)
𝑠 = 1.56 10βˆ’10( 1 + 2 103 1 + 2. 103 8.103[1]2)
𝑠 = 5.0 10βˆ’2
𝑀
G.Titrasi Pengendapan
Pada titrasi pengendapan pada umumnya adalah titrasi argentometri yaitu analisis secara
kuantitatif dari suatu sampel dengan cara menambahkan larutan AgNO3. Sebagai contoh
penentuan Cl-
dalam larutan. Adapun reaksi yang terjadi seperti berikut:
π‘π‘ŽπΆπ‘™ π‘π‘Ž+
+ πΆπ‘™βˆ’
𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝐴𝑔+
+ 𝑁𝑂3
βˆ’
29
𝐴𝑔+
+ πΆπ‘™βˆ’
AgCl
Berdasarkan kesetibangan muatan dalam larutan
𝐴𝑔+
+ π‘π‘Ž+
= πΆπ‘™βˆ’
+ 𝑁𝑂3
βˆ’
𝑋 =
[𝐴𝑔+
]
[πΆπ‘™βˆ’]
=
[𝑁𝑂3
βˆ’
]
[π‘π‘Ž+]
𝑋 =
𝐢𝐴𝑔
𝐢 𝐢𝑙
=
𝐢𝐴𝑔
0
𝑉𝐴𝑔
𝐢 𝐢𝑙
0
𝑉𝐢𝑙
0
Persamaan dibagi dengan[π‘π‘Ž+
] maka didapatkan
[𝐴𝑔+
]
[π‘π‘Ž+]
+
[π‘π‘Ž+
]
[π‘π‘Ž+]
=
[πΆπ‘™βˆ’
]
[π‘π‘Ž]+
+
[𝑁𝑂3
βˆ’
]
[π‘π‘Ž+]
Apabila kosentrasi [π‘π‘Ž+
] dalam larutan sama dengan konsentrasi [πΆπ‘™βˆ’
] mula-mula sama dengan
CCl maka persamaan akan menjadi:
[𝐴𝑔+
]
𝐢 𝐢𝑙
+ 1 =
[πΆπ‘™βˆ’
]
𝐢𝑐𝑙
+ 𝑋
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑋 βˆ’ 1 =
𝐴𝑔+
βˆ’ [πΆπ‘™βˆ’
]
𝐢 𝐢𝑙
; 𝐾𝑠𝑝 = 𝐴𝑔+
[πΆπ‘™βˆ’
]
Persamaan diatas bila dibuat grafik dapat digambarkan:
H.Titik equivalen titrasi
Pada titrasi 𝑉𝐢𝑙
0
dari 𝐢 𝐢𝑙 𝑀 larutan NaCl dititrasi menggunakan larutan 𝐢𝐴𝑔 𝑀 AgNO3
kesetimbangan muatan dapat dituliskan sbb:
𝐴𝑔+
+ π‘π‘Ž+
= πΆπ‘™βˆ’
+ 𝑁𝑂3
βˆ’
𝐴𝑔+
+
𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙
0
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
= πΆπ‘™βˆ’
+
𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
πΆπ‘™βˆ’
βˆ’ 𝐴𝑔+
=
𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙
0
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
βˆ’
𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
πΆπ‘™βˆ’
βˆ’ 𝐴𝑔+
=
𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙
0
βˆ’ 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
30
Apabila pada saat titik equivalent tercapai VAg = Veq maka 𝐢𝐴𝑔 π‘‰π‘’π‘ž = 𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙
0
dan
πΆπ‘™βˆ’
βˆ’ 𝐴𝑔+
=
𝐢𝐴𝑔 𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝐢 𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
Sebelum titik equivalent πΆπ‘™βˆ’
π‘—π‘Žπ‘’β„Ž π‘™π‘’π‘π‘–β„Ž π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 𝐴𝑔+
( πΆπ‘™βˆ’
≫> 𝐴𝑔+
) sehingga
dapat dianggap πΆπ‘™βˆ’
βˆ’ 𝐴𝑔+
β‰… πΆπ‘™βˆ’
πΆπ‘™βˆ’
=
𝐢𝐴𝑔 𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝐢 𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
πΆπ‘™βˆ’
=
𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝑉𝐴𝑔 )
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔
=
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
[𝐴𝑔+]
Sehingga
𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝑉𝐴𝑔 ) = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
(𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔 )
[𝐴𝑔+]
Apabila 𝑉𝐴𝑔 < 𝑉𝑒 π‘ž kemudian dibuat grafik antara
(𝑉𝐢𝑙
0
+𝑉 𝐴𝑔 )
[𝐴𝑔+]
π‘™π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› 𝑉𝐴𝑔 akan diperoleh garis
lurus dengan gradient atau kemiringan sama dengan 𝐾𝑠𝑝 , selanjutnya setelah titik equivalent
[𝐴𝑔+
] dari AgNO3 berlebihan dan πΆπ‘™βˆ’
π‘—π‘Žπ‘’β„Ž π‘™π‘’π‘π‘–β„Ž π‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 𝐴𝑔+
( πΆπ‘™βˆ’
β‰ͺβ‰ͺ 𝐴𝑔+
)
βˆ’ 𝐴𝑔+
(𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔 ) = 𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝐴𝑔 βˆ’ 𝑉𝑒 π‘ž )
Karena 𝑉𝐴𝑔 > 𝑉𝑒 π‘ž maka dibuat grafik 𝐴𝑔+
𝑉𝐢𝑙
0
+ 𝑉𝐴𝑔 π‘™π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› 𝑉𝐴𝑔 akan didapat garis lurus
dengan slope = -1 sehingga perpotongnnya dengan sumbu x merupakan 𝑉𝐴𝑔 = π‘‰π‘’π‘ž
Gambar Grafik: !!!!
I. Indikator titrasi pengendapan
Anion seperti Cl-
, Br-
, I-
, SCN-
dan IO3
-
dapat ditentukan dengan titrasi argentometri dengan
indicator visual CrO4
2-
dari K2CrO4. Pada analisis anion tersebut pada titik equivalen terjadi
endapan Ag2CrO4 warna merah bata.
𝐴𝑔𝐢𝑙 𝐴𝑔+
+ πΆπ‘™βˆ’
; 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = 1.56 10βˆ’10
𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2𝐴𝑔+
+ πΆπ‘Ÿπ‘‚4
2βˆ’
; 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚4 = 2.0 10βˆ’12
31
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = [𝐴𝑔+
] [πΆπ‘™βˆ’
] = 1,56 10-10
[𝐴𝑔+
] = πΆπ‘™βˆ’
= 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
[𝐴𝑔+
] = πΆπ‘™βˆ’
= 1.5610βˆ’10
Konsentrasi [πΆπ‘Ÿπ‘‚4
2βˆ’
] =
𝐾 𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚ 4
[𝐴𝑔+]2
[πΆπ‘Ÿπ‘‚4
2βˆ’
] =
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚4
[𝐴𝑔+]2
=
2.0 10βˆ’12
1.5610βˆ’10
= 1.28 10βˆ’2
𝑀
Kesalahan titrasi pada saat 𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4 mulai mengendap jika [𝐴𝑔+
] = 2.010βˆ’5
𝑀 konsentrasi
[Na+
] = 0.017 M dari KspAgCl dapat dihitung [Cl-
]
[πΆπ‘™βˆ’
] =
𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙
[𝐴𝑔+]
=
1.56 10βˆ’10
2.010βˆ’5
= 7.8 10βˆ’6
𝑀
𝑋 βˆ’ 1 =
𝐴𝑔+
βˆ’ [πΆπ‘™βˆ’
]
𝐢 𝐢𝑙
𝑋 βˆ’ 1 =
2.010βˆ’5
βˆ’ 7.810βˆ’6
0.017
Kesalahan titrasi = 𝑋 βˆ’ 1 =
1.210βˆ’6
0.017
= 7.0510βˆ’5
π‘₯ 100% = 7.0510βˆ’3
%
32

MΓ‘s contenido relacionado

La actualidad mΓ‘s candente

Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan LogaritmaFungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan LogaritmaFranxisca Kurniawati
Β 
Persamaan Eksponen
Persamaan EksponenPersamaan Eksponen
Persamaan EksponenAgus Suryanatha
Β 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
Β 
Contoh Soal Relasi Biner
Contoh Soal Relasi BinerContoh Soal Relasi Biner
Contoh Soal Relasi Binersiska sri asali
Β 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...Catur Prasetyo
Β 
Aime c ompile soal
Aime c ompile soalAime c ompile soal
Aime c ompile soalbhartanto5
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...Catur Prasetyo
Β 
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi nellylawar
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)Catur Prasetyo
Β 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematikasiska sri asali
Β 
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013Shalahuddin Al Ayyubbi
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)Catur Prasetyo
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)Catur Prasetyo
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)Catur Prasetyo
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...Catur Prasetyo
Β 

La actualidad mΓ‘s candente (20)

Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan LogaritmaFungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
Fungsi, Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
Β 
Persamaan Eksponen
Persamaan EksponenPersamaan Eksponen
Persamaan Eksponen
Β 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
Β 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Β 
Contoh Soal Relasi Biner
Contoh Soal Relasi BinerContoh Soal Relasi Biner
Contoh Soal Relasi Biner
Β 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.7 fungsi komposisi dan fungsi in...
Β 
Aime c ompile soal
Aime c ompile soalAime c ompile soal
Aime c ompile soal
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.3 diskriminan persamaan kuadrat ...
Β 
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.1 pangkat, akar, dan logaritma)
Β 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Β 
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Β 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5 pengayaan integral trigonometri)
Β 
Fungsi Logaritma
Fungsi LogaritmaFungsi Logaritma
Fungsi Logaritma
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.4 sistem persamaan linear)
Β 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.3 integral tak tentu dan integra...
Β 

Destacado

Top 4G Smart Phones in India 2015
Top 4G Smart Phones in India 2015Top 4G Smart Phones in India 2015
Top 4G Smart Phones in India 2015Web Rifer Technologies
Β 
asmak Presentation Show
asmak Presentation Showasmak Presentation Show
asmak Presentation ShowTelson Thomas
Β 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Sen Kumar
Β 
Success and Happiness
Success and HappinessSuccess and Happiness
Success and HappinessHari Kumar
Β 
Ver cine online martha
Ver cine online marthaVer cine online martha
Ver cine online marthaMARTHAPINILLOS
Β 
Msds ammonium sulfida
Msds ammonium sulfidaMsds ammonium sulfida
Msds ammonium sulfidaDanang Setiawan
Β 
Is something bothering you
Is something bothering youIs something bothering you
Is something bothering youSiti Rahmawati HB
Β 
Is something bothering you
Is something bothering youIs something bothering you
Is something bothering youSiti Rahmawati HB
Β 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3Danang Setiawan
Β 
Kaizen for Personal Success
Kaizen for Personal SuccessKaizen for Personal Success
Kaizen for Personal SuccessHari Kumar
Β 
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World Bishnu Prasad Ghimire
Β 

Destacado (11)

Top 4G Smart Phones in India 2015
Top 4G Smart Phones in India 2015Top 4G Smart Phones in India 2015
Top 4G Smart Phones in India 2015
Β 
asmak Presentation Show
asmak Presentation Showasmak Presentation Show
asmak Presentation Show
Β 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Β 
Success and Happiness
Success and HappinessSuccess and Happiness
Success and Happiness
Β 
Ver cine online martha
Ver cine online marthaVer cine online martha
Ver cine online martha
Β 
Msds ammonium sulfida
Msds ammonium sulfidaMsds ammonium sulfida
Msds ammonium sulfida
Β 
Is something bothering you
Is something bothering youIs something bothering you
Is something bothering you
Β 
Is something bothering you
Is something bothering youIs something bothering you
Is something bothering you
Β 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
Β 
Kaizen for Personal Success
Kaizen for Personal SuccessKaizen for Personal Success
Kaizen for Personal Success
Β 
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World
Production Practices and Crop Improvement of Potato in the World
Β 

Similar a Kimia analitik i1 book (1) (1)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksRochimatulLaili
Β 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORtrisno direction
Β 
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012Fransiska Puteri
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxSaddamHusain440750
Β 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganAndry Lalang
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β 
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratMateri Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratIndah Lestari
Β 
2 Sistem Bilangan Real.pdf
2 Sistem Bilangan Real.pdf2 Sistem Bilangan Real.pdf
2 Sistem Bilangan Real.pdfZezeZakaria
Β 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialFitria Maghfiroh
Β 
Deret fourier kelompok 3
Deret fourier kelompok 3Deret fourier kelompok 3
Deret fourier kelompok 3ditayola
Β 
Project x part.1
Project x part.1Project x part.1
Project x part.1DedySetyawan22
Β 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2made dwika
Β 
PPT-Gabungan FINISH.pptx
PPT-Gabungan FINISH.pptxPPT-Gabungan FINISH.pptx
PPT-Gabungan FINISH.pptxPirateCaptain2
Β 
Asam-Basa.ppt
Asam-Basa.pptAsam-Basa.ppt
Asam-Basa.pptfriska504719
Β 
Program Linear
Program LinearProgram Linear
Program LinearAna Sugiyarti
Β 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxyulan20
Β 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanMaya Umami
Β 
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 newEka Sobiatin
Β 

Similar a Kimia analitik i1 book (1) (1) (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
Β 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
Β 
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
Β 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Β 
PD Orde n
PD Orde nPD Orde n
PD Orde n
Β 
Materi Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisaMateri Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisa
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Β 
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratMateri Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Β 
2 Sistem Bilangan Real.pdf
2 Sistem Bilangan Real.pdf2 Sistem Bilangan Real.pdf
2 Sistem Bilangan Real.pdf
Β 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Β 
Deret fourier kelompok 3
Deret fourier kelompok 3Deret fourier kelompok 3
Deret fourier kelompok 3
Β 
Project x part.1
Project x part.1Project x part.1
Project x part.1
Β 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Β 
PPT-Gabungan FINISH.pptx
PPT-Gabungan FINISH.pptxPPT-Gabungan FINISH.pptx
PPT-Gabungan FINISH.pptx
Β 
Asam-Basa.ppt
Asam-Basa.pptAsam-Basa.ppt
Asam-Basa.ppt
Β 
Program Linear
Program LinearProgram Linear
Program Linear
Β 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptx
Β 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Β 
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new
18728251005 yuyum fahmidani laporan praktikum 2 new
Β 

Último

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
Β 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
Β 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
Β 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
Β 

Último (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Β 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
Β 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Β 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Β 

Kimia analitik i1 book (1) (1)

  • 1. 1 KIMIA ANALITIK Dr. Pirim Setiarso, M.Si A. Teori Dasar Kimia Analitik Persamaan dasar pada perhitungan kimia digambarkan dalam bentuk aktvitas atau konsentrasi dari suatu spesies yang terlibat dalam reaksi. Suatu kesetimbangan yang paling sederhana adalah kesetimbangan air yang mengikuti reaksi berikut: 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+ + π‘‚π»βˆ’ Berdasarkan hukum aksi massa hasil kali aktivitas (a) spesies yang terlibat dalam reaksi hasilnya konstan. 𝐾 = π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’ π‘Ž 𝐻2 𝑂 πΎπ‘Ž 𝐻2 𝑂 = π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’ Karena πΎπ‘Ž 𝐻2 𝑂 = 𝐾 𝑀 sebagai konstanta air yang besarnya 10-14 𝐾 𝑀 = π‘Ž 𝐻+ π‘Ž π‘‚π»βˆ’ aktivitas merupakan perkalian koefisien aktivitas (𝛾) kali konsentrasi (C) π‘Ž = 𝛾 𝐢 Untuk larutan encer 𝛾 β‰… 1 sehingga a = C dan konstanta kesetimbangan air dapat dituliskan 𝐾 𝑀 = 𝐻+ π‘‚π»βˆ’ = 10βˆ’14 Pada air murni bersifat netral artinya 𝐻+ = π‘‚π»βˆ’ = 𝐾 𝑀 = 10βˆ’14 = 10βˆ’7 𝑀 mempunyai pH = pOH = 7. Apabila dalam air diberi asam atau basa sehingga air dalam hal ini berfungsi sebagai pelarut. Ambilah HCl sebagai contoh akan mengalami kesetimbangan berikut: 𝐻𝐢𝑙 β†’ 𝐻+ + πΆπ‘™βˆ’ 𝐻2 𝑂𝐻 β†’+ + π‘‚π»βˆ’ Dari reaksi tersebut HCl akan terurai secara sempurna menjadi 𝐻+ π‘‘π‘Žπ‘› πΆπ‘™βˆ’ yang secara langsung akan mengganggu kesetimbangan air, sehingga 𝐻+ dalam air akan mengalami penambahan 𝐻+ dari HCl sehingga pH tidak lagi sama dengan 7. [𝐻+ ] = [𝐻+ ] 𝐻𝐢𝑙 + [𝐻+ ] 𝐻2 𝑂
  • 2. 2 [𝐻+ ] = [𝐻+ ] 𝐻𝐢𝑙 + 𝐾 𝑀 [π‘‚π»βˆ’] Karena [𝐻+ ] 𝐻𝐢𝑙 ≫> 𝐾 𝑀 [π‘‚π»βˆ’] sehingga [𝐻+ ] = [𝐻+ ] 𝐻𝐢𝑙 Akan terlihat perbedaan bila yang dilarutkan dalam air adalah asam lemah HA sehingga dihasilkan konsentrasi CA maka kesetimbangan yang terbentuk 𝐻𝐴 β†’ 𝐻+ + π΄βˆ’ 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+ + π‘‚π»βˆ’ Dari reaksi tersebut dipengaruhi olek πΎπ‘Ž = 𝐻+ [π΄βˆ’] [𝐻𝐴] dari HA dan Kw dari 𝐻2 𝑂. Adapun di dalam larutan terdapat [HA]un ; [H+ ] ; [A- ] ; [H+ ] ; [OH- ] 𝐻+ = π΄βˆ’ + π‘‚π»βˆ’ π΄βˆ’ = 𝐻+ βˆ’ π‘‚π»βˆ’ π΄βˆ’ = 𝐻+ βˆ’ 𝐾 𝑀 𝐻+ Karena konsentrasi total HA sama dengan CA maka [A- ] + [HA]un [𝐻𝐴] 𝑒𝑛 = 𝐢𝐴 βˆ’ [π΄βˆ’ ] [𝐻𝐴] 𝑒𝑛 = 𝐢𝐴 βˆ’ ( 𝐻+ βˆ’ 𝐾 𝑀 𝐻+ ) Sehingga subtitusi [A- ] dan [𝐻𝐴] 𝑒𝑛 kedalam harga Ka didapat πΎπ‘Ž = 𝐻+ ( 𝐻+ βˆ’ 𝐾 𝑀 𝐻+ ) πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+ βˆ’ 𝐾 𝑀 𝐻+ Persamaan bila dijabarkan lebih lanjut akan didapat persamaan pangkat tiga 𝐻+ 3 + πΎπ‘Ž 𝐻+ 2 βˆ’ (𝐾 𝑀 + πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž) 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 𝑀 = 0 Pada pekerjaan kimia analitik persamaan tersebut dapat disederhanakan dengn menganggap 𝐾 𝑀 𝐻+ β‰ͺ 𝐻+ dan 𝐻+ βˆ’ 𝐾 𝑀 𝐻+ β‰… 𝐻+ sehingga πΎπ‘Ž = 𝐻+ 𝐻+ πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+ Menghasilkan persamaan kwadrat
  • 3. 3 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž = 0 𝐻+ = βˆ’πΎπ‘Ž Β± πΎπ‘Ž 2 + 4πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž 2 Lebih sederhana dengan menganggap πΆπ‘Ž βˆ’ 𝐻+ β‰… πΆπ‘Ž sehingga πΎπ‘Ž = 𝐻+ 𝐻+ πΆπ‘Ž 𝐻+ 2 = πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž 𝐻+ = πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž Untuk mengetahui distribusi dari HA dan A- sebagai fungsi pH dari asam HA dengan kosentrasi CA, berdasarkan kesetimbangan massa berikut: 𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 + π΄βˆ’ 𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 + 𝐻𝐴 πΎπ‘Ž 𝐻+ 𝐢𝐴 = 𝐻𝐴 1 + πΎπ‘Ž [𝐻+] 𝐢𝐴 𝐻𝐴 = 𝐻+ + πΎπ‘Ž [𝐻+] ∝0= 𝐻𝐴 𝐢𝐴 = 𝐻+ 𝐻+ + πΎπ‘Ž Sedangkan distribusi A- dalam larutan: 𝐢𝐴 = 𝐻+ π΄βˆ’ πΎπ‘Ž + [π΄βˆ’ ] 𝐢𝐴 = π΄βˆ’ 𝐻+ πΎπ‘Ž + 1 𝐢𝐴 = π΄βˆ’ 𝐻+ + πΎπ‘Ž πΎπ‘Ž
  • 4. 4 𝐢𝐴 π΄βˆ’ = 𝐻+ + πΎπ‘Ž πΎπ‘Ž ∝1= π΄βˆ’ 𝐢𝐴 = πΎπ‘Ž 𝐻+ + πΎπ‘Ž Dengan cara yang sama dapat dijabarkan persamaan [H+ ] untuk asam lemah H2A, dalam pelarut air H2A akan mengalami dissosiasi sebagai berikut: 𝐻2 𝐴 β†’ π»π΄βˆ’ + 𝐻+ π»π΄βˆ’ β†’ 𝐴2βˆ’ + 𝐻+ 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+ + π‘‚π»βˆ’ Dari reaksi tersebut untuk asam lemah H2A terdapat πΎπ‘Ž1 = [π»π΄βˆ’ ] [𝐻+ ] [𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž2 = [𝐴2βˆ’ ] [𝐻+ ] [π»π΄βˆ’] Dalam kesetimbangan reaksi terdapat [𝐻2 𝐴]un ; [HA- ] ; [A2- ] ; [H+ ] ; [OH- ] bila konsentrasi 𝐻2 𝐴 mula-mula sama dengan CA maka: 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 un + HAβˆ’ + A2βˆ’ [𝐻2 𝐴] = [π»π΄βˆ’ ] [𝐻+ ] πΎπ‘Ž1 [π»π΄βˆ’ ] = [𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1 [𝐻+] [𝐴2βˆ’ ] = [π»π΄βˆ’ ] πΎπ‘Ž2 [𝐻+] Kombinasi dari persamaan tersebut 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + [𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1 [𝐻+] + [𝐻2 𝐴] πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 1 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2
  • 5. 5 𝐢𝐴 𝐻2 𝐴 = 1 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2 𝐢𝐴 𝐻2 𝐴 = [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2 [𝐻2 𝐴] 𝐢𝐴 = [𝐻+ ]2 [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 Sedangkan [HA- ] dan [A2- ] dapat dicari 𝐢𝐴 = [π»π΄βˆ’ ] [𝐻+ ] πΎπ‘Ž1 + HAβˆ’ + [π»π΄βˆ’ ] πΎπ‘Ž2 [𝐻+] 𝐢𝐴 = [π»π΄βˆ’ ] [𝐻+ ] πΎπ‘Ž1 + 1 + πΎπ‘Ž2 [𝐻+] 𝐢𝐴 [π»π΄βˆ’] = 𝐻+ πΎπ‘Ž1 + 1 + πΎπ‘Ž2 𝐻+ 𝐢𝐴 [π»π΄βˆ’] = [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 πΎπ‘Ž1 [𝐻+] [π»π΄βˆ’ ] 𝐢𝐴 = πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ] [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [A2- ] dapat dicari 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + HAβˆ’ + A2βˆ’ 𝐢𝐴 = [𝐻+ ]2 [𝐴2βˆ’ ] πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + [𝐻+ ] [𝐴2βˆ’ ] πΎπ‘Ž2 + A2βˆ’ 𝐢𝐴 = [𝐴2βˆ’ ] [𝐻+ ]2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + [𝐻+ ] πΎπ‘Ž2 + 1 𝐢𝐴 [𝐴2βˆ’] = [𝐻+ ]2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + [𝐻+ ] πΎπ‘Ž2 + 1 𝐢𝐴 [𝐴2βˆ’] = [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2
  • 6. 6 [𝐴2βˆ’ ] 𝐢𝐴 = πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 Adapun [H+ ] dapat dijabarkan dari kesetimbangan muatan berdasarkan reaksinya 𝐻+ = HAβˆ’ + 2 A2βˆ’ + [OHβˆ’ ] 𝐻+ = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ] [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw [H+] 𝐻+ [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 𝐻+ + 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ 𝐻+ ]3 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[𝐻+ = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ]2 + 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ + Kw [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [H+] [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+ ]2 = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ]2 + 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ + Kw [𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+ ]2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ]2 = +2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ + Kw [𝐻+ ]2 + Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+ + Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+ ]2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ]2 βˆ’ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ βˆ’ Kw [𝐻+ ]2 + Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+ + Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0 [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2[ 𝐻+ ]2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ]2 βˆ’ Kw [𝐻+ ]2 βˆ’ 2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 H+ βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 𝐻+ βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0 [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 – Kw ] [𝐻+ ]2 βˆ’ [2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw πΎπ‘Ž1] 𝐻+ βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0 Bila sumbangan [OH- ] = 𝐾𝑀 [𝐻+] dari penamambahan konsentrasi [H+ ] dalam larutan diabaikan maka 𝐻+ = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1[𝐻+ ] + 2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴 [𝐻+]2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐻+ 3 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 𝐻+ βˆ’ 2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴 = 0 Apabila sumbangan [H+] dari disosiasi kedua diabaikan maka persamaan lebih sederhana lagi
  • 7. 7 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + HAβˆ’ 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 + πΎπ‘Ž1 𝐻2 𝐴 [𝐻+] 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 1 + πΎπ‘Ž1 [𝐻+] 𝐢𝐴 = 𝐻2 𝐴 πΎπ‘Ž1 + [𝐻+ ] 𝐻+ 𝐻2 𝐴 = 𝐢𝐴 [𝐻+ ] 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 Dari kesetimbangan muatan 𝐻+ = HAβˆ’ + 2 A2βˆ’ + [OHβˆ’ ] dengan mengabaikan [A2- ] dan [OH- ]menjadi 𝐻+ = HAβˆ’ 𝐻+ = HAβˆ’ 𝐻+ = πΎπ‘Ž1 𝐻2 𝐴 𝐻+ 𝐻+ = πΎπ‘Ž1 𝐻+ 𝐢𝐴 [𝐻+ ] 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 𝐻+ = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 𝐻+ + πΎπ‘Ž1 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 = 0 Pengabaian lebih lanjut [H+ ] + Ka1 = [H+ ] 𝐻+ = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 𝐻+ [𝐻+ ]2 = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ] = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 Contoh 1: Tentukan pH asam asetat konsentrasi 0.1 M, Ka = 1.76 10-5 pada suhu 25 0 C dan gambarkan distribusi CH3COOH, CH3COO- dalam larutan sebagai fungsi pH.
  • 8. 8 Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaan yang paling sederhana 𝐻+ = πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž 𝐻+ = 1.76 10βˆ’5 0.1 𝐻+ = 1.76 10βˆ’6 𝐻+ = 1.33 10βˆ’3 M pH = - log 𝐻+ = βˆ’π‘™π‘œπ‘” 1.33 10βˆ’3 pH = 2.876 Dengan menggunakan persamaan kwadrat 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž = 0 𝐻+ 2 + 1.76 10βˆ’5 𝐻+ βˆ’ 1.76 10βˆ’6 = 0 Persamaan dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut: Gambar 1: Grafik persamaan 𝐻+ 2 + 1.76 10βˆ’5 𝐻+ βˆ’ 1.76 10βˆ’6 = 0 dari CH3COOH 0.1 M, Ka =1.76 10-5 Persamaan dapat difaktorkan atau menggunakan persamaan abc pada penyelesaian soal ini digunakan cara faktorisasi sehingga persamaan menjadi π‘₯ βˆ’ 0.00131788 π‘₯ + 0.00133548 = 0 x1 = 0.00131788 dan x2 = -0.00133548 dari hasil didapat konsentrasi [H+ ] = 0.00131788 M sehingga pH = -log 0.00131788
  • 9. 9 pH = 2.880 Dengan menggunakan persamaan pangkat tiga 𝐻+ 3 + πΎπ‘Ž 𝐻+ 2 βˆ’ 𝐾 𝑀 + πΎπ‘Ž πΆπ‘Ž 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 𝑀 = 0 𝐻+ 3 + 1.76 10βˆ’5 𝐻+ 2 βˆ’ 10βˆ’14 + 1.76 10βˆ’5 0.1 𝐻+ βˆ’ 1.76 10βˆ’5 10βˆ’14 = 0 Gambar 2: 𝐻+ 3 + 1.76 10βˆ’5 𝐻+ 2 βˆ’ 10βˆ’14 + 1.76 10βˆ’5 0.1 𝐻+ βˆ’ 1.76 10βˆ’5 10βˆ’14 = 0 dari CH3COOH 0.1 M apabila persamaan diselesaikan dengan faktorisasi akan didapatkan [H+ ]1= -0.00133548 M; [H+ ]2= -5.68182 10-14 M ; [H+ ]3= 0.00131788 M pH = 2.880 Secara umum dari ketiga persamaan untuk asam monobasa perhitungan pH tidak berbeda secara signifikan. Untuk menggambarkan distribusi CH3COOH, CH3COO- dalam larutan sebagai fungsi pH.dapat dibuat tabel: ∝0= [𝐢𝐻3 𝐢𝑂𝑂𝐻] 𝐢𝐴 = [𝐻+ ] 𝐻+ + πΎπ‘Ž ∝1= [𝐢𝐻3 πΆπ‘‚π‘‚βˆ’ ] 𝐢𝐴 = πΎπ‘Ž 𝐻+ + πΎπ‘Ž
  • 10. 10 pH CH3COOH CH3COO- 1 1.00E+00 1.76E-04 2 9.98E-01 1.76E-03 3 9.83E-01 1.73E-02 4 8.50E-01 1.50E-01 5 3.62E-01 6.38E-01 6 5.38E-02 9.46E-01 7 5.65E-03 9.94E-01 8 5.68E-04 9.99E-01 9 5.68E-05 1.00E+00 10 5.68E-06 1.00E+00 Gambar 3: Distribusi CH3COOH, CH3COO- dalam larutan sebagai fungsi pH Dari gambar dapat dijelaskan distribusi CH3COOH berada disebelah kiri pKa (pH< 4.75)dan distribusi, CH3COO- disebelah kanan pKa (pH > 4.75) dengan kata lain dengan mengatur pH dapat diperoleh spesies yang diinginkan. Contoh 2:Tentukan pH dari H2CO3 0.1 M dalam pelarut air Ka1= 4.3 10-7 ; Ka2 = 5.61 10-11 tetukan pula bagaimana distribusi H2CO3, HCO3 - , CO3 2- dalam larutan sebagai fungsi pH pada suhu 25 0 C, dengan anggapan tidak ada H2CO3 yang berubah menjadi H2O dan CO2. Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaan [𝐻+ ]4 + πΎπ‘Ž1[ 𝐻+ ]3 + [πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 – Kw ] [𝐻+ ]2 βˆ’ [2𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 + Kw πΎπ‘Ž1] 𝐻+ βˆ’ Kw πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0 0 2 4 6 8 10 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Fraksimol() -log[H + ] CH3COOH CH3COO - CH3 COO - CH3 COOH pKa=4.75  
  • 11. 11 [𝐻+ ]4 + 4.3 10βˆ’7 [ 𝐻+ ]3 + (4.3 10βˆ’7 5.61 10βˆ’11 βˆ’ 0.1 4.3 10βˆ’7 – 10βˆ’14 ) [𝐻+ ]2 βˆ’ [2 0.1 4.3 10βˆ’7 5.61 10βˆ’11 + 10βˆ’14 4.3 10βˆ’7 ] 𝐻+ βˆ’ 10βˆ’14 4.3 10βˆ’7 5.6110βˆ’11 = 0 Persamaan dalam x π‘₯4 + 4.3 10βˆ’7 π‘₯3 βˆ’ 4.3 10βˆ’8 π‘₯2 βˆ’ 4.8 10βˆ’18 π‘₯ βˆ’ 2.41 10βˆ’31 = 0 Fraktorisasi dari persamaan didapat x(x(x(x + 4.3 10-7 ) – 4.3 10-8 ) – 4.8043 10-18 ) – 2.41 10-31 = 0 (x – 0.00020715) (x + 5.01859 10-14 ) (x + 1.11678 10-10 ) (x + 0.000207579) = 0 x1 = -0.000207579; x2 = -1.11678 10-10 ; x3 = - 5.01859 10-14 ; x4 = 0.00020715 Dari penyelesaian faktorisasi diperoleh [H+ ] = 0.00020715 M sehingga didapatkan pH = 3.6837 Gambar 4: π‘₯4 + 4.3 10βˆ’7 π‘₯3 βˆ’ 4.3 10βˆ’8 π‘₯2 βˆ’ 4.8 10βˆ’18 π‘₯ βˆ’ 2.41 10βˆ’31 = 0 dari H2CO3 0.1M Penyelesaian dengan persamaan 𝐻+ 3 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 𝐻+ βˆ’ 2πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 𝐢𝐴 = 0 𝐻+ 3 + 4.3 10βˆ’7 𝐻+ 2 + 4.3 10βˆ’7 5.6110βˆ’11 βˆ’ 4.3 10βˆ’7 0.1 𝐻+ βˆ’ 4.3 10βˆ’7 5.6110βˆ’11 2 0.1 = 0 𝐻+ 3 + 4.3 10βˆ’7 𝐻+ 2 βˆ’ 4.29 10βˆ’8 𝐻+ βˆ’ 4.82 10βˆ’18 = 0 Persamaan dalam x π‘₯3 + 4.3 10βˆ’7 π‘₯2 βˆ’ 4.29 10βˆ’8 π‘₯ βˆ’ 4.82 10βˆ’18 = 0 π‘₯(π‘₯(π‘₯ + 4.3 10βˆ’7 ) βˆ’ 4.29 10βˆ’8 ) βˆ’ 4.82 10βˆ’18 = 0 (π‘₯ + 1.43333 10βˆ’7 )3 βˆ’ 4.29001 10βˆ’8 π‘₯ + 1.43333 10βˆ’7 + 6.14419 10βˆ’15 = 0 π‘₯ βˆ’ 0.000206908 π‘₯ + 1.12354 10βˆ’10 (π‘₯ + 0.000207338) = 0 π‘₯1 = 0.000206908 ; π‘₯2 = βˆ’1.12354 10βˆ’10 ; (π‘₯3 = βˆ’0.000207338) = 0
  • 12. 12 pH =3.6842 Gambar 5: 𝐻+ 3 + 4.3 10βˆ’7 𝐻+ 2 βˆ’ 4.29 10βˆ’8 𝐻+ βˆ’ 4.82 10βˆ’18 = 0 dari H2CO3 0.1 M dalam persamaan kwadrat 𝐻+ 2 + πΎπ‘Ž1 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž1 𝐢𝐴 = 0 𝐻+ 2 βˆ’ 4.3 10βˆ’7 𝐻+ βˆ’ 4.3 10βˆ’8 = 0 Persamaan dalam x π‘₯2 βˆ’ 4.3 10βˆ’7 π‘₯ βˆ’ 4.3 10βˆ’8 = 0 π‘₯(π‘₯ + 4.3 10βˆ’7 ) βˆ’ 4.3 10βˆ’8 = 0 (π‘₯ + 2.15 10βˆ’7 )2 βˆ’ 4.3 10βˆ’8 = 0 π‘₯ βˆ’ 0.00020715 π‘₯ + 0.0020758 = 0 π‘₯1 = 0.00020715 ; π‘₯2 = βˆ’0.0020758 pH = 3.6837
  • 13. 13 Gambar 6: 𝐻+ 2 βˆ’ 4.3 10βˆ’7 𝐻+ βˆ’ 4.3 10βˆ’8 = 0 dari H2CO3 0.1M penyelesaian paling sederhana [𝐻+ ]2 = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ] = 𝐢𝐴 πΎπ‘Ž1 [𝐻+ ] = 0.1 4.3 10βˆ’7 pH = 3.6833 pH H2CO3 HCO3 - CO3 2- 1 0.999996 4.29998E-06 2.41229E-15 2 0.999957 4.29982E-05 2.4122E-13 3 0.99957 0.000429815 2.41126E-11 4 0.995718 0.004281589 2.40197E-09 5 0.958773 0.04122722 2.31285E-07 6 0.699289 0.300694228 1.68689E-05 7 0.188593 0.810951649 0.000454944 8 0.022603 0.971944044 0.005452606 9 0.002197 0.944799538 0.053003254 10 0.000149 0.640519566 0.359331476 11 3.52E-06 0.151285398 0.848711084 12 4.07E-08 0.017513134 0.982486825 13 4.14E-10 0.001779359 0.99822064 14 4.14E-12 0.000178221 0.999821779 Dari data tersebut dapat dibuat grafik distribusi H2CO3, HCO3 - , CO3 2- sebagai fungsi pH
  • 14. 14 Gambar 5: Distribusi H2CO3, HCO3 - , CO3 2- dari larutan H2CO3 0.1 M fungsi pH Soal : 1 . Jabarkan persamaan [H+ ] dan gambarkan grafik dari spesies yang ada dalam larutan sesuai dengan reaksi yang terjadi sebagai fungsi pH dari H3PO4, EDTA, NH4OH, CH3COONa. 2. Berikan penjelasan perbedaan persamaan yang telah dijabarkan untuk diterapkan pada konsentrasi Ka < Konsentrasi< Ka B. Larutan Buffer dan kapasitas buffer Larutan buffer didefinisikan sebagai larutan yang terdiri dari campuran asam lemah dan garamnya. Larutan buffer digunakan untuk mempertahankan pH pada suatu analisis karena larutan buffer cukup stabil atau pH akan relative tetap walaupun ditambahkan sedikit asam atau basa dan pengenceran.Larutan buffer dapat dibuat dari asam lemah ditambah garamnya atau asam lemah dititrasi dengan basa kuat tetapi sebelum titik equivalen, sehingga asam lemahnya masih tersisa. Salah satu larutan buffer dapat digambarkan dari asam lemah HA konsentrasi CA dan garamnya NaA konsentrasi Cs dalam larutan mengalami reaksi berikut. 𝐻𝐴 β†’ 𝐻+ + π΄βˆ’ 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻+ + π‘‚π»βˆ’ 0 2 4 6 8 10 12 14 16 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Fraksimol() ο€ H2 CO3 ο€ ο€  HCO - 3 CO 2- 3 pH H2 CO3 HCO - 3 CO 2- 3 pKa1 =6.37 pKa2 = 10.25
  • 15. 15 π‘π‘Žπ΄ β†’ 𝐻+ + π΄βˆ’ π΄βˆ’ + 𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻𝐴 + π‘‚π»βˆ’ Dari hasil reaksi terdapat konsentrasi yang penting [HA] ; [H+ ] ; [A- ] ; [OH- ] ; CA ; CS berdasarkan reaksi terdapat kesetimbangan 𝐾 𝑀 = 𝐻+ π‘‚π»βˆ’ πΎπ‘Ž = 𝐻+ [π΄βˆ’ ] [𝐻𝐴] πΎβ„Žπ‘¦π‘‘ = 𝐻𝐴 [π‘‚π»βˆ’ ] [π΄βˆ’] Berdasarkan kesetimbangan massa dapat dituliskan 𝐢𝐴 + 𝐢𝑆 = 𝐻𝐴 + [π΄βˆ’ ] Juga berdasarkan kesetimbanagn muatan π‘π‘Ž+ + [𝐻+ ] = π‘‚π»βˆ’ + [π΄βˆ’ ] π΄βˆ’ = π‘π‘Ž+ + 𝐻+ βˆ’ π‘‚π»βˆ’ π΄βˆ’ = π‘π‘Ž+ + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ π΄βˆ’ = 𝐢𝑆 + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ 𝐢𝐴 + 𝐢𝑆 = 𝐻𝐴 + π‘π‘Ž+ + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ 𝐻𝐴 = 𝐢 𝐴 + 𝐢𝑆 βˆ’ 𝐢𝑆 βˆ’ 𝐻+ + 𝐾 π‘Š 𝐻+ 𝐻𝐴 = 𝐢 𝐴 βˆ’ 𝐻+ + 𝐾 π‘Š 𝐻+ πΎπ‘Ž = 𝐻+ [π΄βˆ’ ] [𝐻𝐴] πΎπ‘Ž = 𝐻+ 𝐢𝑆 + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ + 𝐾 π‘Š 𝐻+
  • 16. 16 πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ + 𝐾 π‘Š 𝐻+ = 𝐻+ 𝐢𝑆 + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐻+ + πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š 𝐻+ = 𝐢𝑆 𝐻+ + [𝐻+ ]2 βˆ’ 𝐾 π‘Š πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž[𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š 𝐻+ = 𝐢𝑆 𝐻+ + [𝐻+ ]2 βˆ’ 𝐾 π‘Š πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž[𝐻+ ]2 + πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š = 𝐢𝑆[𝐻+ ]2 + [𝐻+ ]3 βˆ’ 𝐻+ 𝐾 π‘Š 𝐻+ 3 + (πΎπ‘Ž +𝐢𝑆) 𝐻+ 2 βˆ’ 𝐾 π‘Š + πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐾 π‘Š = 0 Gambar6 : Grafik larutan buffer dengan Cs=0.1M, Ka=10-5 ,Ca=0.05M Dengan mengabaikan sumbangan 𝐾 π‘Š 𝐻+ πΎπ‘Ž = 𝐻+ 𝐢𝑆 + 𝐻+ 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ = 𝐻+ 𝐢𝑆 + [𝐻+ ]2 [𝐻+ ]2 + (𝐢𝑆 + πΎπ‘Ž) 𝐻+ βˆ’ πΎπ‘Ž 𝐢 𝐴 = 0
  • 17. 17 Gambar 7: grafik larutan buffer Cs=0.1M, Ka=10-5 ,Ca=0.05M Dengan mengabaikan sumbangan 𝐢𝑆 + 𝐻+ = 𝐢𝑆 dan 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐻+ = 𝐢𝐴 persamaan menjadi lebih sederhana πΎπ‘Ž = 𝐻+ 𝐢𝑆 𝐢𝐴 𝐻+ = πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐢𝑆 βˆ’π‘™π‘œπ‘” 𝐻+ = βˆ’π‘™π‘œπ‘”πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐢𝑆 𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log 𝐢𝐴 𝐢𝑆 Persamaan tersebut merupakan persamaan pH larutan buffer yang paling sederhana yang sering digunakan untuk membuat larutan buffer dalam perhitungan kimia analitik. Larutan buffer yang efektif disebut sebagai kapasitas buffer (Ξ²) adalah larutan buffer dimana untuk mempertahankan pH yang disebabkan oleh penambahan asam atau basa juga pengenceran. Kapasitas buffer yang paling baik bila konsentrasi garam (Cs) sama dengan konsentrasi asam (CA) sehingga pKa = pH. Adapun bila larutan buffer dibuat dari asam lemah HA konsentrasi a mol dicampur dengan NaOH konsentrasi b mol dalam sejumlah pelarut volume V mL. 𝐢𝐴 = π‘Ž βˆ’ 𝑏 𝑉 𝑀 𝐢𝑆 = 𝑏 𝑉 𝑀 sehingga 𝐻+ = πΎπ‘Ž 𝐢𝐴 𝐢𝑆
  • 18. 18 𝐻+ = πΎπ‘Ž π‘Ž βˆ’ 𝑏 𝑉 𝑏 𝑉 𝐻+ = πΎπ‘Ž (π‘Ž βˆ’ 𝑏) 𝑏 𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log π‘Ž βˆ’ 𝑏 + log 𝑏 Persamaan didifferensialkan terhadap db menentukan kapasitas buffer yang disebabkan oleh penambahan sedikit basa menghasilkan 𝑑𝑝𝐻 𝑑𝑏 = 𝑑 𝑑𝑏 (π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log π‘Ž βˆ’ 𝑏 + log 𝑏) 𝑑𝑝𝐻 𝑑𝑏 = 1 (π‘Ž βˆ’ 𝑏) + 1 𝑏 𝑑𝑝𝐻 𝑑𝑏 = π‘Ž 𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏) Turunan ke dua terhadap db untuk menentukan kapasitas buffer maximum. 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = 𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏) π‘‘π‘Ž 𝑑𝑏 βˆ’ π‘Ž(𝑑(𝑏(π‘Ž βˆ’ 𝑏) 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = 0 βˆ’ π‘Ž(𝑑(𝑏 π‘Ž βˆ’ 𝑏 ) 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = βˆ’π‘Ž[ βˆ’π‘ + π‘Ž βˆ’ 𝑏 ] 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = βˆ’π‘Ž[ βˆ’π‘ + π‘Ž βˆ’ 𝑏 ] 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = 2π‘Žπ‘ βˆ’ π‘Ž2 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 Bila 𝑑2 𝑝𝐻 𝑑𝑏2 = 0 maka 0 = 2π‘Žπ‘ βˆ’ π‘Ž2 𝑏2(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 2π‘Žπ‘ = π‘Ž2
  • 19. 19 𝑏 = π‘Ž 2 Hal ini menujukkan kapasitas buffer akan tercapai maksimum bila Cs = Ca untuk buffer asam harga [H+ ] = Ka sedangkan untuk buffer basa [OH- ] = Kb. Kapasitas buffer juga dapat dijabarkan dari π΄βˆ’ = 𝐢𝑆 + 𝐻+ βˆ’ 𝐾 π‘Š 𝐻+ 𝐢𝑆 = 𝐾 π‘Š 𝐻+ βˆ’ 𝐻+ + π΄βˆ’ 𝐢𝑆 = 𝐾 π‘Š 𝐻+ βˆ’ 𝐻+ + πΎπ‘ŽπΆπ΄ 𝐻+ + πΎπ‘Ž 𝑑𝐢𝑠 𝑑[𝐻+] = 𝑑( 𝐾 π‘Š 𝐻+ βˆ’ 𝐻+ + πΎπ‘ŽπΆπ΄ 𝐻+ + πΎπ‘Ž ) 𝑑[𝐻+] 𝑑𝐢𝑠 𝑑[𝐻+] . [𝐻+ ] [𝐻+] = βˆ’ 𝐾 π‘Š [𝐻+]2 βˆ’ 1 βˆ’ πΎπ‘ŽπΆπ΄ ( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2 𝑑𝐢𝑠 1 [𝐻+] 𝑑[𝐻+] = [𝐻+ ] βˆ’ 𝐾 π‘Š [𝐻+]2 βˆ’ 1 βˆ’ πΎπ‘ŽπΆπ΄ ( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2 𝑑𝐢𝑠 1 [𝐻+] 𝑑[𝐻+] = βˆ’ 𝐾 π‘Š [𝐻+] βˆ’ [𝐻+ ] βˆ’ πΎπ‘ŽπΆπ΄[𝐻+ ] ( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2 𝛽 = 𝑑𝐢𝑠 𝑑𝑝𝐻 = 2.303 𝐾 π‘Š [𝐻+] + 𝐻+ + πΎπ‘ŽπΆπ΄[𝐻+ ] ( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2 𝛽 = 𝑑𝐢𝑠 𝑑𝑝𝐻 = 2.303 𝐾 π‘Š [𝐻+] + 𝐻+ +∝0∝1 𝐢𝐴
  • 20. 20 Gambar 8: Kapasitas buffer CH3COOH 0.1 M fungsi pH. Contoh : Tentukan pH dan kapasitas buffer dari larutan 50 mL CH3COOH 0.01 M , Ka = 1.76 10-5 bila kedalamnya ditambahkan 15 mL NaOH 0.01 M. Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaan yang paling sederhana 𝑝𝐻 = π‘πΎπ‘Ž βˆ’ log 𝐢𝐴 𝐢𝑆 𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log 50 βˆ’ 15 0.01 50 + 15 15 .0.01 50 + 15 𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log 0.35 0.15 𝑝𝐻 = 4.75 βˆ’ log 0.35 0.15 𝑝𝐻 = 4.38 Dengan menggunakan pesamaan 𝛽 = 𝑑𝐢𝑠 𝑑𝑝𝐻 = 2.303 𝐾 π‘Š [𝐻+] + 𝐻+ + πΎπ‘ŽπΆπ΄ 𝐻+ ( 𝐻+ + πΎπ‘Ž)2 Dari hasil perhitungan pH = 4,38 sehingga [H+] = 4.17 10-5 M 0 2 4 6 8 10 12 14 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 (Kapasitasbuffer)CH3 COOH0.1M pH Kapasitas buffer
  • 21. 21 𝛽 = 𝑑𝐢𝑠 𝑑𝑝𝐻 = 2.303 10βˆ’14 4.1710βˆ’5 + 4.1710βˆ’5 + 1.76 10βˆ’5 0.01 4.1710βˆ’5 (4.1710βˆ’5 + 1.76 10βˆ’5)2 𝛽 = 𝑑𝐢𝑠 𝑑𝑝𝐻 = 2.303 2.398 10βˆ’10 + 4.1710βˆ’5 + 7.339 10βˆ’12 3.516 10βˆ’9 𝛽 = 2.129 10βˆ’3 Soal: 1. Jabarkan persamaan buffer dan kapasitas buffer dari larutan yang berasal dari basa lemah NH4OH dan NH4Cl 2.Tentukan pH dan kapasitas buffer larutan 50 mL NH4OH 0.01 M dan 20 mL HCl 0.01 M C. Kesetimbangan endapan Berawal dari kesetimbangan garam sedikit larut dalam pelarut air, apabila garam AB dilarukan dalam air maka akan mengalami kesetimbangan 𝐴𝐡 𝐴+ + π΅βˆ’ πΎπ‘’π‘ž = π‘Ž 𝐴+ π‘Ž π΅βˆ’ π‘Ž 𝐴𝐡 π‘Ž 𝐴+ π‘Ž π΅βˆ’ = πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡 π‘Ž 𝐴+ = 𝛾 𝐴+ 𝐴+ π‘Ž π΅βˆ’ = 𝛾 π΅βˆ’ [π΅βˆ’ ] 𝛾 𝐴+ 𝐴+ 𝛾 π΅βˆ’ π΅βˆ’ = πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡 apabila πΎπ‘’π‘ž π‘Ž 𝐴𝐡 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝛾 𝐴+ 𝐴+ 𝛾 π΅βˆ’ π΅βˆ’ 𝐴+ π΅βˆ’ = 𝐾 𝑠𝑝𝐴𝐡 𝛾 𝐴+ 𝛾 π΅βˆ’ untuk system larutan encer 𝛾 𝐴+= 𝛾 π΅βˆ’ β‰… 1 sehingga 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+ π΅βˆ’ Apabila dalam larutan hanya terdapat kesetimbangan endapan AB dan 𝐴+ , π΅βˆ’ maka kelarutan molar (S) garam sukar larut AB: 𝐴+ = π΅βˆ’ = S
  • 22. 22 𝐴+ = π΅βˆ’ = S = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 dengan cara yang sama kelarutan garam A2B dapat dihitung 𝐴2 𝐡 β†’ 2𝐴+ + 𝐡2βˆ’ 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 = [ 𝐴+ ]2 𝐡2βˆ’ 𝐴+ = 2 𝐡2βˆ’ = 2S 𝐡2βˆ’ = 𝐾𝑆𝑃𝐴2 𝐡 4 3 Atau 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 = 4[ 𝐡2βˆ’ ]3 𝐴+ = 2 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 3 Atau 𝐾𝑠𝑝𝐴2 𝐡 = [𝐴+]3 2 sedangkan kelarutan garam A2B 𝑠 = 𝐾 𝑆𝑃 𝐴2 𝐡 4 3 sehingga secara umum kelarutan garam sukar larut AxBy. 𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 β†’ π‘₯𝐴 π‘Ž+ + 𝑦𝐡 π‘βˆ’ 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 = [ 𝐴 π‘Ž+ ] π‘₯ [𝐡 π‘βˆ’ ] 𝑦 𝐡 π‘βˆ’ = ( 𝑦 π‘₯ ) π‘₯ π‘₯+𝑦 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 = ( π‘₯ 𝑦 ) π‘₯ [ 𝐡 π‘βˆ’ ] π‘₯+𝑦 𝐴 π‘Ž+ = ( π‘₯ 𝑦 ) 𝑦 π‘₯+𝑦 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 = ( 𝑦 π‘₯ ) 𝑦 [ 𝐴 π‘Ž+ ] π‘₯+𝑦 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦 (π‘₯+𝑦) 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 = π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦 𝑠(π‘₯+𝑦)
  • 23. 23 Contoh : Hasil kali kelarutan Fe2S3 pada suhu 250 C 1.0 10-88 hitunglah kelarutannya pada suhu tersebut. Dengan menerapkan persamaa diatas maka 𝑠 = 𝐾 𝑠𝑝 𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦 (π‘₯+𝑦) 𝑠 = 1.0 10βˆ’88 2233 2+3 𝑠 = 1.0 10βˆ’88 108 5 s = 9.8 10-19 M Contoh: Berapa harga Ksp dari garam sukar larut Ag2CrO4 jika kelarutan dalam air 8.49Γ—10–5 mol/L? (2.45Γ—10–12 ) Ag2CrO4 β†’ 2 Ag+ + CrO4 2- S 2S S S = 8.49Γ—10–5 mol/L KspAg2CrO4 = [Ag+]2 [CrO4 2- ] KspAg2 CrO4 = (2S)2 S = 4S3 = 2.45Γ—10–12 D. Faktor yang mempengaruhi kelarutan Efek ion sejenis : Faktor yang mempengaruhi kelarutan dari garam sukar larut diantaranya efek ion sejenis 𝐴𝑔𝐢𝑙 β†’ 𝐴𝑔+ + πΆπ‘™βˆ’ Apabila dalam larutan ditambahkan ion Ag+ atau ion Cl- maka kesetimbangan dalam larutan akan tergangggu sehinggga akan mempengaruhi kelarutan garam tersebut dalam pelarut air. 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = [𝐴𝑔+ ] [πΆπ‘™βˆ’ ] = 1,56 10-10 pada suhu 25 o C
  • 24. 24 Kelarutan AgCl adalah [𝐴𝑔+ ] = 𝐾 𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 [πΆπ‘™βˆ’] tetapi bila konsentrasi Cl- dalam larutan dibuat 0,1 M [𝐴𝑔+ ] = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 [πΆπ‘™βˆ’] = 1.56 10βˆ’10 0.1 = 1,56 10βˆ’9 𝑀 Secara umum 𝑝𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = 𝑝𝐴𝑔 + 𝑝𝐢𝑙 Gambar 9: Grafik pCl lawan pAg dari garam sukar larut AgCl KspAgCl=1.56 10-10 Untuk garam Ag2CrO4 akan berlaku 𝑝𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4 = 2 𝑝𝐴𝑔+ + π‘πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2βˆ’ E. Pengaruh pH Kesetimbangan garam sukar larut yang berasal dari asam lemah pada kelarutannya sangat dipengaruhi oleh derajat keaaaman dari larutan. 𝐴𝐡 β†’ 𝐴+ + π΅βˆ’ 𝐻3 𝑂+ + 𝐡 β†’ βˆ’ 𝐻𝐡 + 𝐻2 𝑂 2𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻3 𝑂+ + π‘‚π»βˆ’ Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi di atas 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+ π΅βˆ’ 0 2 4 6 8 10 0 2 4 6 8 10 pAg pCl pAg dan pCl pAg = pKsp/pCl Slope = -1: intersep = 10 pKspAgCl pKspAgC
  • 25. 25 πΎπ‘Ž = 𝐻3 𝑂+ [π΅βˆ’ ] [𝐻𝐡] 𝐾𝑀 = 𝐻3 𝑂+ [π‘‚π»βˆ’ ] Kelarutan s = [π΅βˆ’ ] + 𝐻𝐡 = [𝐴+ ] 𝑠 = π΅βˆ’ + 𝐻3 𝑂+ π΅βˆ’ πΎπ‘Ž 𝑠 = π΅βˆ’ (1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž ) 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 𝑠 (1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž ) 𝑠2 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 (1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž ) 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 (1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž ) Kesetimbangan garam sukar larut AxBy dari asam polibasa HzB 𝐴 𝑋 𝐡𝑦 π‘₯ β†’ 𝐴 π‘Ž+ + 𝑦𝐡 π‘βˆ’ 𝐻3 𝑂+ + 𝐡 π‘βˆ’ β†’ 𝐻𝐡(π‘βˆ’1)_ + 𝐻2 𝑂 𝐻3 𝑂+ + 𝐻𝐡 π‘βˆ’1 β†’ 𝐻2 𝐡 π‘βˆ’2 + 𝐻2 𝑂 2𝐻2 𝑂 β†’ 𝐻3 𝑂+ + π‘‚π»βˆ’ Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi tersebut 𝐾𝑠𝑝𝐴 π‘₯ 𝐡 𝑦 = [𝐴 π‘Ž+ ] π‘₯ [𝐡 π‘βˆ’ ] 𝑦 πΎπ‘Ž = 𝐻3 𝑂+ [𝐡 π‘βˆ’ ] [𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’] 𝐾 π‘Žβˆ’1 = 𝐻3 𝑂+ 𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’ 𝐻𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’
  • 26. 26 𝐾(π‘Žβˆ’1) πΎπ‘Ž = [𝐻3 𝑂+ ]2 [𝐡 π‘βˆ’ ] [𝐻𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’] 𝐾𝑀 = 𝐻3 𝑂+ [π‘‚π»βˆ’ ] Kelarutan dari garam tersebut dapat dituliskan 𝑠 = [𝐴 π‘Ž+ ] π‘₯ = 𝐡 π‘βˆ’ + 𝐻𝐡 π‘βˆ’1 βˆ’ + 𝐻2 𝐡 π‘βˆ’2 βˆ’ + … … … + [𝐻𝑏 𝐡] 𝑦 Apabila 𝐴 π‘Ž+ = π‘₯ 𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› [ 𝐡 π‘βˆ’ ] 𝑦 = 𝐾𝑠𝑝 (π‘₯ 𝑠) π‘₯ maka dari persamaan di atas diperoleh 𝑠 = [𝐡 π‘βˆ’ ] 𝑦 1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž + 𝐻3 𝑂+ 2 πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) + 𝐻3 𝑂+ 3 πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) 𝐾(π‘Žβˆ’2) + … Sehingga kelarutannya 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 π‘₯ π‘₯ 𝑦 𝑦 1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž + 𝐻3 𝑂+ 2 πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) + 𝐻3 𝑂+ 3 πΎπ‘Ž 𝐾(π‘Žβˆ’1) 𝐾(π‘Žβˆ’2) + … 𝑦(π‘₯+𝑦) Contoh: Tentukan kelarutan dari CH3COOAg pada temperatur 25 o C pada pH 3 KspCH3COOAg = 2.3 10-8 , Ka =1.76 10-5 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 1 + 𝐻3 𝑂+ πΎπ‘Ž 𝑠 = 2.3 10βˆ’8 1 + 10βˆ’3 1.76 10βˆ’5 𝑠 = 1.15 10βˆ’3 M Bila dibandingkan dengan kelarutan CH3COOAg dalam air 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 𝑠 = 2.3 10βˆ’8 𝑠 = 1.52 10βˆ’4 𝑀
  • 27. 27 Sehingga kenaikan kelarutannya pada pH 3 = 1.15 10βˆ’3 1.52 10βˆ’4 π‘₯ 100% = 756 %At Soal : Padat pH berapa MnS dapat diendapkan 0.1 M MnSO4 dengan mengalirkan gas H2S? MnS β†’ Mn2+ + S2– Ksp = [Mn2+ ][ S2– ], so [S2– ] = 𝐾 𝑠𝑝𝑀𝑛𝑆 [𝑀𝑛2+] = 1.4 10βˆ’15 0.1 = 1.40Γ—10–14 mol/L CH2S = [H2S] + [HS- ] + [S2- ] 0.1 = 1.4 10βˆ’14 1 + [𝐻+ ] πΎπ‘Ž2 + [𝐻+ ]2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 1 + [𝐻+ ] πΎπ‘Ž2 + [𝐻+ ]2 πΎπ‘Ž1 πΎπ‘Ž2 = 0.1 1.4 10βˆ’14 1 + [𝐻+ ] 1.2 10βˆ’15 + [𝐻+ ]2 9.1 10βˆ’8 1.2 10βˆ’15 = 0.1 1.4 10βˆ’14 [H+ ] = 2.79Γ—10–5 sehingga pH = 4.55 F. Pengaruh pembentukan kompleks Apabila garam sukar larut dalam peruraiannya dapat membentuk kompleks dengan ligan maka, kelarutan garam tersebut akan dipengaruhi oleh pembentukan kompleks secara umum dapat dijelaskan sbb: 𝐴𝐡 𝐴+ + π΅βˆ’ 𝐴+ + 𝐿 𝐴(𝐿)+ 𝐴(𝐿)+ + 𝐿 𝐴(𝐿)2 + Kesetimbangan yang berkaitan dengan reaksi tersebut di antaranya 𝐾𝑠𝑝𝐴𝐡 = 𝐴+ π΅βˆ’ 𝐾1 = 𝐴(𝐿)+ 𝐴+ [𝐿]
  • 28. 28 𝐾2 = 𝐴(𝐿)2 + 𝐴(𝐿)+ [𝐿] Apabila K1 dikalikan dengan K2 maka hasilnya adalah reaksi pebentukan A(L)2 + sehingga 𝐾1 𝐾2 = 𝐴(𝐿)2 + 𝐴+ [𝐿]2 Dan seterusnya, adapun kelarutan dari AB dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: 𝑠 = π΅βˆ’ = 𝐴+ + [𝐴(𝐿)+ + [𝐴 𝐿2)+ + … … Karena s = [B- ] dan [𝐴]+ = 𝐾𝑠𝑝 [π΅βˆ’] = 𝐾𝑠𝑝 𝑠 dari kesetimbangan didapatkan 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 𝑠 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2 + … … ) 𝑠2 = 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2 + … … ) 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2 + … … ) Contoh : Tentukan kelarutan molar dari garam AgCl dalam 1 M NH3 K1Ag(NH3) + = 2 103 dan K2Ag(NH3)2 + = 8 103 KspAgCl = 1.56 10-10 𝑠 = 𝐾𝑠𝑝 ( 1 + 𝐾1 𝐿 + 𝐾1 𝐾2[𝐿]2) 𝑠 = 1.56 10βˆ’10( 1 + 2 103 1 + 2. 103 8.103[1]2) 𝑠 = 5.0 10βˆ’2 𝑀 G.Titrasi Pengendapan Pada titrasi pengendapan pada umumnya adalah titrasi argentometri yaitu analisis secara kuantitatif dari suatu sampel dengan cara menambahkan larutan AgNO3. Sebagai contoh penentuan Cl- dalam larutan. Adapun reaksi yang terjadi seperti berikut: π‘π‘ŽπΆπ‘™ π‘π‘Ž+ + πΆπ‘™βˆ’ 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝐴𝑔+ + 𝑁𝑂3 βˆ’
  • 29. 29 𝐴𝑔+ + πΆπ‘™βˆ’ AgCl Berdasarkan kesetibangan muatan dalam larutan 𝐴𝑔+ + π‘π‘Ž+ = πΆπ‘™βˆ’ + 𝑁𝑂3 βˆ’ 𝑋 = [𝐴𝑔+ ] [πΆπ‘™βˆ’] = [𝑁𝑂3 βˆ’ ] [π‘π‘Ž+] 𝑋 = 𝐢𝐴𝑔 𝐢 𝐢𝑙 = 𝐢𝐴𝑔 0 𝑉𝐴𝑔 𝐢 𝐢𝑙 0 𝑉𝐢𝑙 0 Persamaan dibagi dengan[π‘π‘Ž+ ] maka didapatkan [𝐴𝑔+ ] [π‘π‘Ž+] + [π‘π‘Ž+ ] [π‘π‘Ž+] = [πΆπ‘™βˆ’ ] [π‘π‘Ž]+ + [𝑁𝑂3 βˆ’ ] [π‘π‘Ž+] Apabila kosentrasi [π‘π‘Ž+ ] dalam larutan sama dengan konsentrasi [πΆπ‘™βˆ’ ] mula-mula sama dengan CCl maka persamaan akan menjadi: [𝐴𝑔+ ] 𝐢 𝐢𝑙 + 1 = [πΆπ‘™βˆ’ ] 𝐢𝑐𝑙 + 𝑋 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑋 βˆ’ 1 = 𝐴𝑔+ βˆ’ [πΆπ‘™βˆ’ ] 𝐢 𝐢𝑙 ; 𝐾𝑠𝑝 = 𝐴𝑔+ [πΆπ‘™βˆ’ ] Persamaan diatas bila dibuat grafik dapat digambarkan: H.Titik equivalen titrasi Pada titrasi 𝑉𝐢𝑙 0 dari 𝐢 𝐢𝑙 𝑀 larutan NaCl dititrasi menggunakan larutan 𝐢𝐴𝑔 𝑀 AgNO3 kesetimbangan muatan dapat dituliskan sbb: 𝐴𝑔+ + π‘π‘Ž+ = πΆπ‘™βˆ’ + 𝑁𝑂3 βˆ’ 𝐴𝑔+ + 𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙 0 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 = πΆπ‘™βˆ’ + 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 πΆπ‘™βˆ’ βˆ’ 𝐴𝑔+ = 𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙 0 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 βˆ’ 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 πΆπ‘™βˆ’ βˆ’ 𝐴𝑔+ = 𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙 0 βˆ’ 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔
  • 30. 30 Apabila pada saat titik equivalent tercapai VAg = Veq maka 𝐢𝐴𝑔 π‘‰π‘’π‘ž = 𝐢 𝐢𝑙 𝑉𝐢𝑙 0 dan πΆπ‘™βˆ’ βˆ’ 𝐴𝑔+ = 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝐢 𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 Sebelum titik equivalent πΆπ‘™βˆ’ π‘—π‘Žπ‘’β„Ž π‘™π‘’π‘π‘–β„Ž π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 𝐴𝑔+ ( πΆπ‘™βˆ’ ≫> 𝐴𝑔+ ) sehingga dapat dianggap πΆπ‘™βˆ’ βˆ’ 𝐴𝑔+ β‰… πΆπ‘™βˆ’ πΆπ‘™βˆ’ = 𝐢𝐴𝑔 𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝐢 𝐴𝑔 𝑉𝐴𝑔 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 πΆπ‘™βˆ’ = 𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝑉𝐴𝑔 ) 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 [𝐴𝑔+] Sehingga 𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝑒 π‘ž βˆ’ 𝑉𝐴𝑔 ) = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 (𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 ) [𝐴𝑔+] Apabila 𝑉𝐴𝑔 < 𝑉𝑒 π‘ž kemudian dibuat grafik antara (𝑉𝐢𝑙 0 +𝑉 𝐴𝑔 ) [𝐴𝑔+] π‘™π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› 𝑉𝐴𝑔 akan diperoleh garis lurus dengan gradient atau kemiringan sama dengan 𝐾𝑠𝑝 , selanjutnya setelah titik equivalent [𝐴𝑔+ ] dari AgNO3 berlebihan dan πΆπ‘™βˆ’ π‘—π‘Žπ‘’β„Ž π‘™π‘’π‘π‘–β„Ž π‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 𝐴𝑔+ ( πΆπ‘™βˆ’ β‰ͺβ‰ͺ 𝐴𝑔+ ) βˆ’ 𝐴𝑔+ (𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 ) = 𝐢𝐴𝑔 (𝑉𝐴𝑔 βˆ’ 𝑉𝑒 π‘ž ) Karena 𝑉𝐴𝑔 > 𝑉𝑒 π‘ž maka dibuat grafik 𝐴𝑔+ 𝑉𝐢𝑙 0 + 𝑉𝐴𝑔 π‘™π‘Žπ‘€π‘Žπ‘› 𝑉𝐴𝑔 akan didapat garis lurus dengan slope = -1 sehingga perpotongnnya dengan sumbu x merupakan 𝑉𝐴𝑔 = π‘‰π‘’π‘ž Gambar Grafik: !!!! I. Indikator titrasi pengendapan Anion seperti Cl- , Br- , I- , SCN- dan IO3 - dapat ditentukan dengan titrasi argentometri dengan indicator visual CrO4 2- dari K2CrO4. Pada analisis anion tersebut pada titik equivalen terjadi endapan Ag2CrO4 warna merah bata. 𝐴𝑔𝐢𝑙 𝐴𝑔+ + πΆπ‘™βˆ’ ; 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = 1.56 10βˆ’10 𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2𝐴𝑔+ + πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2βˆ’ ; 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚4 = 2.0 10βˆ’12
  • 31. 31 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 = [𝐴𝑔+ ] [πΆπ‘™βˆ’ ] = 1,56 10-10 [𝐴𝑔+ ] = πΆπ‘™βˆ’ = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 [𝐴𝑔+ ] = πΆπ‘™βˆ’ = 1.5610βˆ’10 Konsentrasi [πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2βˆ’ ] = 𝐾 𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚ 4 [𝐴𝑔+]2 [πΆπ‘Ÿπ‘‚4 2βˆ’ ] = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔 2πΆπ‘Ÿπ‘‚4 [𝐴𝑔+]2 = 2.0 10βˆ’12 1.5610βˆ’10 = 1.28 10βˆ’2 𝑀 Kesalahan titrasi pada saat 𝐴𝑔2 πΆπ‘Ÿπ‘‚4 mulai mengendap jika [𝐴𝑔+ ] = 2.010βˆ’5 𝑀 konsentrasi [Na+ ] = 0.017 M dari KspAgCl dapat dihitung [Cl- ] [πΆπ‘™βˆ’ ] = 𝐾𝑠𝑝𝐴𝑔𝐢𝑙 [𝐴𝑔+] = 1.56 10βˆ’10 2.010βˆ’5 = 7.8 10βˆ’6 𝑀 𝑋 βˆ’ 1 = 𝐴𝑔+ βˆ’ [πΆπ‘™βˆ’ ] 𝐢 𝐢𝑙 𝑋 βˆ’ 1 = 2.010βˆ’5 βˆ’ 7.810βˆ’6 0.017 Kesalahan titrasi = 𝑋 βˆ’ 1 = 1.210βˆ’6 0.017 = 7.0510βˆ’5 π‘₯ 100% = 7.0510βˆ’3 %
  • 32. 32