SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 71
• Jika klien didampingi keluarga/orla maka
wawancara dilakukan kepada klien lebih
dahulu baru keluarganya
• Sikap , cara bicara pengkaji dan
lingkungan mempengaruhi penderita
• Kepercayaan klien terhadap pengkaji
sangat mempengaruhi proses pengkajian
• Wawancara dilakukan secara spontan
dan fleksibel
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN PD KLIEN
SELAMA PENGKAJIAN
• Reaksi umum dan sikap badan
• Ekspresi muka
• Mata
• Reaksi otot
• Reaksi apa yang dikatakan
• Reaksi emosi
• Bicara
• Tulisan / gambar tg mungkin dibuat
klien
PENTING….!!
• Jangan terlalu berharap banyak pada
pengkajian pertama
• Jangan melawan, menghina atau
meremehkan waham
• Hindari perdebatan dgn klien
• Jangan terlalu banyak menggunakan
tekhnik non verbal (sentuhan) pd klien
PK
• Lebih sering menggunakan tekhnik non
verbal pd klien MD dan HDR
A. Identitas klien
Identitas penanggung jawab
B. Alasan masuk RS
1. Keluhan utama saat MRS
2. keluhan utama saat pengkajian
C. Faktor predisposisi
D. Faktor precipitasi
• Faktor – faktor yang mendukung terjadinya
gangguan jiwa.
• Cara mengkaji : wawancara
• Fokus pengkajian :
– Riwayat dirawat di RSJ sebelumnya
– Kontrol dan minum obat teratur..??
– Riwayat trauma ( saksi, pelaku, korban )
– Dlm keluarga ada yang menderita gangg
jiwa..??
– Pengalaman yang tidak menyenangkan
adalah peristiwa yang bermakna yang
paling dekat dengan munculnya gangg
jiwa
• Peritiwa bermakna = kejadian 1 tahun
terakhir
• Cara mengkaji : wawancara
• Subyek wawancara :
–Orang yang tinggal / kelg satu
rumah
V. PSIKOSOSIAL
• Cantumkan keterangan gambar
• Cantumkan bagaimana pola komunikasi kelg
Genogram
KONSEP DIRI
• Konsep diri adalah semua jenis PIKIRAN,
KEYAKINAN dan KEPERCAYAAN yang
membuat seseorang mengetahui dirinya
dan mempengaruhi hubnya dn orla
• Konsep diri terdiri dari :
– Citra tubuh
– Identitas diri
– Ideal diri
– Penampilan peran
– Harga diri
• Hal-hal yang perlu dikaji pada penilaian
hubungan sosial klien :
Orang terdekat dalam kehidupan klien.
• Tempat mengadu, meminta bantuan
matrial dan non material
Peran serta dalam kegiatan kelompok
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
6. Interaksi selama wawancara
7. Persepsi sensori
8. Proses pikir
STATUS MENTAL------LANJUTAN
9. Isi pikir
10. Kesadaran dan orientasi
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
12. Kemampuan penilaian
13. Daya Tilik Diri
PENAMPILAN
• Adalah penampilan secara umum klien
yg merupakan kharakteristik fisik
meliputi penampilan usia, cara
berpakaian, kebersihan, sikap tubuh,
cara berjalan, ekspresi wajah, kontak
mata, dan status gizi secara umum.
• Cara penilaian : observasi
• Fokus perhatian : penampilan secara
umum
• Adalah cara klien berbicara kepada orla
• Cara mengkaji : observasi cara
berbicara klien
• Fokus perhatian :
– Frekuensi ( cepat-lambat)
– Volume ( keras – lembut )
– Jumlah ( sedikit – banyak )
– Kharakteristik ( gagap, aksen tak wajar
dll
• Adalah gerakan fisik yang ditunjukan klien
selama pengkajian.
• Cara pengkajian : observasi
• Fokus penilaian :
–Tingkat aktivitas
–Mannerisme (isyarat tubuh) yg tdk wajar
• Hasil pengkajian :
–Lesu Tegang
–Gelisah Agitasi
–Grimasen
–Tremor
–Kompulsif
ALAM PERASAAN (MOOD)
• Adalah nada perasaan yang
menyenangkan atau tidak
menyenangkan yang menyertai suatu
pikiran dan berlangsung relatif lama.
• Cara mengkaji : wawancara
• Ajukan pertanyaan :
“ bagaimana perasaan pak /bu… saat
ini …??”
• Hasil pengkajian :
–Sedih
–Ketakutan
–Putus asa
–Kuatir
–Gembira
–Euphoria
• Adalah manifestasi alam perasaan yang
ditampilkan keluar
• Terlihat dari ekspresi wajah
• Cara mengkaji :
Amati ekspresi wajah klien, pada saat
merespon stimuluss sedih atau gembira
Hasil pengkajian :
• Appopriate/sesuai/adekuat
• Inappopriate :
–Datar
–Tumpul
–Labil
–Tidak serasi
• Adalah suatu keadaan yang ditampilkan
oleh klien selama prooses pengkajian
• Cara mengkaji : Observasi tingkah laku
klien selama wawancara
• Hasil pengkajian :
– Kooperatif – tidak kooperatif
– Mudah tersinggung ( irretable)
– Kontak mata
– Defense
• Persepsi adalah daya mengenal suatu
obyek, kualitas, hubungan dan perbedaan
obyek melalui proses mengamati dan
mengartikanya setelah PANCA INDRA
mendapat stimulus.
• Cara mengkaji : wawancara
tanyakan “ apakah klien
mendengar/melihat/ mencium seseatu
yang tak ada wujudnya..??
• Kaji isi, frekuensi, situasi dan respon klien
Halusinasi jika :
• Ditangkap oleh panca indra
• Obyeknya tidak ada
• Dalam keadaan sadar
• Macam-macam gangguan persepsi :
–Halusinasi
–Ilusi
• Adalah proses menentukan
(judgment), memahami (
comprehension), ingatan dan
penalaran (reasoning).
• Proses pikir yang wajar mengandung
ARUS ide atau simbol yang terarah
dan bertujuan serta berorientasi pada
realita.
• Cara mengkaji :
Observasi ARUS pembicaraan klien
• Gangguan proses pikir :
–Sirkumtansial
–Tangensial
–Asosiasi longgar
–Flight of idea
–Blocking
–Perseverasi
• Adalah apa yang sedang dipikirkan
oleh klien.
• Isi pikir mengacu pada arti specifik
apa yg diekspresikan oleh klien dalam
komunikasinya
• Cara mengkaji : wawancara
–Kaji ada tidaknya waham
–Kaji ada tidaknya phobia
• Gangguan isi pikir :
–Waham (delusi)
–Phobia
–Obsesi
–Hipokondria
–Pikiran magis
–Ide terkait
• Kesadaran adalah kemampuan individu
melakukan hubungan dengan lingkungan
dan dirinya melalui panca indra
• Orientasi adalah kempuan seseorang
dalam mengenal waktu, tempat dan orang
• Kesadaran yang baik biasanya
imanifestasikan dengan orientasi yang
baik.
• Cara mngkaji : wawancara
Tanyakan tentang waktu, orang dan
tempat klien berada
• Memori Jangka panjang
Tanyakan peristiwa 1 buln yang lau
• Memori Jangka pendek
Tanyakan peristiwa 1 minggu – 24 jam yg
lalu
• Memori Segera
Tanyakan kejadian yang baru saja terjadi
(< 24 jam)
• Konsentrasi adalah kemampuan klien untuk
menfokuskan perhatian dalam waktu tertentu
• Berhitung adalah kemampuan klien untung
mengerjakan hitungan sederhana maupun
kompleks
• Cara mengkaji : wawancara
Menyebutkan beberapa benda dan meminta
klien mengulangi, atau menghitung mundur
sederhana
KEMAMPUAN PENILAIAN
• Penilaian adalah kemampuan klien dalam
mengambil keputusan atas pilihan2 yang ada
disekitarnya.
• Cara mengkaji : wawancara
Stimulus klien dengan 2 pilihan sederhana
dan minta klien memilih salah satunya.
• Fokus penilian :
Kemampuan klien mengambil keputusan
Alasan atas pilihan tersebut
• Fokus penilian :
Kemampuan klien mengambil keputusan
Alasan atas pilihan tersebut
• Gangguan penilaian :
–Ringan (mampu dg bantuan )
–Bermakna ( tidak mampu dgn
bantuan)
• Daya tilik diri : kemampuan klien dalam
menghayati (menyadari) tentang sifat
suatu gangguan yang terjadi padanya
• Penghayatan ini biasanya mengalami
gangguan pada klien gangguan mental
organik, psikotik dan retardasi mental.
• Cara mengkaji : wawancara
Tanyakan apakah klien merasa
mengalami gangguan jiwa…??
• Gangguan daya tilik diri :
–Mengingkari
–Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
POHON MASALAH
GANGGUAN
CITRA TUBUH
GANGGUAN
IDENTITAS DIRI
GANGGUAN
PERAN
HARGA DIRI RENDAH
ISOLASI SOSIAL
GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI
HALUSINASI
RESTI MENCIDERAI DIRI
SENDIRI ORLA DAN LINGK
PERILAKU
KEKERASAN
Defisist
perawatan diri
GANGGUAN
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan sensori persepsi:
halusinasi dengar
3. Kerusakan Interaksi sosial
4. HDR Kronik
Tgl No.
Dx
Dx.
Keperawata
n
Perencanaan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Gangguan
Sensori
Persepi :
halusinasi
(lihat/denga
r/penghidu /
raba/ kecap)
TUM :
Klien dapat
mengontrol halusinasi
yang
dialaminya
TUK 1 :
Klien dapat membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
1. Setelah …x interaksi
klien menunjukkan
tanda – tanda percaya
terhadap perawat :
Ekspresi wajah
bersahabat,
Menunjukkan rasa
senang,
kontak mata
Mau berjabat tangan,
Mau menyebutkan
nama
Mau menjawab salam,
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
Bersdia
mengungkapkan
masalah yang dihadapi.
1. Bina hubungan saling percaya
dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik:
Sapa klien dengan ramah, baik
verbal maupun non verbal.
Perkenalkan nama, nama
panggilan, dan tujuan perawat
berkenalan
Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan kesukaan
klien
Buat kontrak yang jelas
Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
interaksi
Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
TUK 2 :
Klien dapat
mengenal
halusinasinya
2. Setelah …x interaksi
klien menyebutkan :
Isi
Waktu
Frekuensi
Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasi
2.1 Adakan kontrak sering dan singkat secara bertahap
2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (
halusinasi lihat/dengar/penghidu / raba/ kecap), jika menemukan
klien yang sedang halusinasi :
Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi
lihat/dengar/penghidu/raba/kecap)
Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya.
Katakana bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi).
Katakana bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
Katakana bahwa perawat akan membantu klien.
Jika klien tidak sedang berhalusinasi kliarifikasi tentang adanya
pengalaman halusinasi. Diskusikan dengan klien:
Isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore,
malam, atau sering dan kadang – kadang)
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan
halusinasi.
2. Setelah … x interaksi,
klien menyatakan
perasaan dan responnya
saan mengalami
halusinasi :
Marah
Takut
Sedih
Senang, cemas,
jengkel
2.3 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya.
2.4 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut
2.5 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya
TUK 3 :
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
3.1 Setelah … x interaksi
klien menyebutkan
tindakan yang biasanya
silakukan untuk
mengendalikan
halusinasinya
3.2 Setelah … x interaksi
klien menyebutkan cara
baru mengontrol
halusinasi
3.3 Setelah … x interaksi
klien dapat memilih dan
memperagakan cara
mengatasi halusinasi
(dengar, lihat, penghidu,
raba, kecap)
3.4 Setelah … x interaksi
klien melaksanakan cara
yang telah dipilih untuk
mengendalikan
halusinasinya
3.5 Setelah … x interaksi
klien mengikuti terapi
aktivutas kelompok.
3.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
menyibukkan diri, dll)
3.2 Diskusikan cara yang digunakan klien :
Jika cara yang digunakan adaptif, beri pujian.
Jika cara yang digunakan maladaptive,
diskusikan kerugian tersebut.
3.3 Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol
timbulnya halusinasi
Katakana pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata
(“saya tidak mau
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat
halusinasi terjadi)
Menemui orang lain (perawat/twman/anggota
keluarga) untuk menceritakan tentang
halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan
sehari – hari yang telah disusun.
Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan
dan latih untuk mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan car yang sudah
dipilih atau dilatih
3.6 Pantau pelaksanaan yang sudah dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri pujian
3.7 Anjurkan klien mengikutu terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
.
TUK 4 :
Klien dapat
dukungan dari
keluarga dalam
mengontrol
halusinasinya
4.1 Setelah … x pertemuan keluarga,
keluarga menyatakan setuju untuk
mengikuti pertemuan denga
perawat
4.2 Setelah … x interaksi keluarga
menyebutkan pengertian, tanda
dan gejala, proses terjadunya
halusinasi, dan tindakan untuk
mengendalikan halusinasi
4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan
4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat
pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
Pengertian halusinasi
Tanda dan gejala halusinasi’
Proses terjasinya halusinasi
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga
untuk memutuskan halusinasi
Obat – obatan halusinasi
Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat – obatan dan cara
pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara mencari bantuan jika
halusinasi tidak dapat diatasi dirumah
TUK 5 :
Klien dapat
memanfaatkan
obat dengan baik
5.1 Setelah … x interaksi klien
menyebutkan :
Manfaat minum obat
Kerugian tidak minum obat
Nama, warna, dosis, efek terapi
dan efek samping obat
5.2 Setelah … x interaksi klien
mendemonstrasikan penggunaan
obat dengan benar
5.3 Setelah … x interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter
5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis,
cara, efek terapi, dan efek samping penggunaan
obat
5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
benar
5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/
perawat jika terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN JIWA
Strategi Pelaksanaan ( SP )
• Merupakan instrumen panduan
pelak intervensi kep jiwa yg
digunakan sebagai acuan bagi
perawat saat berinteraksi atau
berkomunikasi secara terapeutik
kepada klien dengan gangguan jiwa
• Mrp rangkaian percakapan perawat
dgn klien pd saat melakukan
tindakan
KOMPONEN STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
2. DX Kep
3. Tujuan
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi komunikasi
1. Tahap pra interaksi
2. Tahap Perkenalan/orientasi
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
•A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : yaitu menggambarkan kondisi atau keadaan
fisik klien dan verbalisasi klien.
• contoh (S) :Klien mengatakan melihat bayangan
hitam yang menyerupai dirinya, Klien mengatakan
halusinasinya muncul saat menjelang tidur.
• (O) : bicara sendiri, tersenyum sendiri.
2. Diagnosa keperawatan : halusinasi dengan
3. Tujuan Khusus : mengidentifikasi tujuan khusus dan
intervensi keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan diagnosa yang telah ditetapkan.
Contoh tujuan khusus
• Klien dapat menyebutkan isi, waktu terjadi, frekuensi,
situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi,
perasaan serta respon klien saat mengalami halusinasi.
• Klien mengetahui cara untuk mengontrol halusinasi.
• Klien dapat memperaktikkan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik.
2. Contoh Tindakan keperawatan:
• Membimbing klien untuk mengenal halusinasinya (isi,
waktu terjadi, frekuensi, situsi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi, perasaan serta respon saat
mengalami halusinasi).
• Menjelaskan kepada klien cara-cara mengontrol
halusinasi yaitu dengan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan.
• Membimbing klien untuk mempraktikan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
• Memasukkan latihan mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Terdiri dari :
1. Fase Orientasi :
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/Validasi Data
c. Tujuan
d. Kontrak ( topik, waktu, Tempat )
2. Fase Kerja :
Adalah fase dimana seorang perawat melakukan inti
terapeutik dalam berkomunikasi dengan topik atau tujuan
sesuai dengan strategi pelaksanaan ( SP ) yang telah
ditetapkan berdasarkan diagnosa kep. Jiwa.)
a. kalimat operasional
b. berorientasi mengatasi masalah klien
c. Inovatif
d. Menggunakan sikap komunikasi terapeutik yang tepat
e. Melakukan tehnik komunikasi terapeutik yang tepat
f. Reinforcement
3. Fase Terminasi :
Terdiri dari :
a. Evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang di telah
laksanakan.
b. Rencana tindak Lanjut
c. Kontrak yang akan datang
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KLIEN GANGGUAN JIWA
•PERILAKU KEKERASAN ( PK ):
SP I P :
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi Tanda dan Gejala PK
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat PK
5. Mengajarkan cara mengontrol PK
6. Melatih Pasien cara mengontrol PK FISIK I ( Nafas
Dalam)
7. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara kontrol marah FISIK II (
memukul bantal / kasur / konversi energi )
3. Membimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP III P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara mengontrol PK secara Verbal
(Meminta / menolak dan mengungkapkan marah
secara baik )
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP IV P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara mengontrol PK secara spiritual
(berdoa)
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SP V P :
1. Memvalidasi masalah dan dan latihan
sebelumnya
2. Menjelaskan cara mengontrol PK
dengan meminum obat ( Prinsip 5 benar
minum obat )
3. Membimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP ISOLASI SOSIAL
SP I P :
1. Mengidentifikasi penyebab isolasisoaial pasien
2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan
orang lain
3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
4. Melatih pasien berkenalan dengan orang lain (1
orang)
5. Membimbing memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. membimbing pasien memgungkapkan perasaannya setelah
berkenalan dgn orla
4. membimbing pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP III P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berinteraksi dengan kelompok
3. membimbing pasien memgungkapkan perasaannya setelah
berkenalan dgn orla
4. membimbing pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP HARGA DIRI RENDAH
SP I P :
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien
yang masih dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
4. Melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai
kemampuan
5. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya ) yang dipilih
sesuai kemampuan pasien
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP HALUSINASI
SP IP :
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekwensi halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan
halusianasi
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
7. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
menghardik
8. Membimbung pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
berbincang dengan orang lain
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP III P :
1. Memvalidasimasalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan
kegiatan ( yang biasa dilakukan pasien )
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP IV P :
1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara kontrol halusinasi dengan teratur minum
obat ( prinsip 5 benar minum obat )
3. Membimbing pasien memasukkan dala
jadwal kegiatan harian
SP I P :
1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
3. Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri
4. Membimbing pasien memasukkan dlm jadwal
kegiatan harian
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara makan yang baik
3. Melatih pasien cara makan yang baik
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP III P :
1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik
3. Melatih cara eliminasi yang baik
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP IV P :
1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara berdandan
3. Melatih pasien cara berdandan
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP WAHAM
SP I P :
1. Membantu orientasi realita
2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi
3. Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
4. Membimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP II P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP III P :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan penggunaan obat secara benar
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP RESIKO BUNUH DIRI
SP I P :
1. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan
pasien
2. Mengamankan benda-benda yang dapat
membahaykan pasien
3. Melakukan kontrak treatment
4. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
SP II P :
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien
2. Mendorong pasien berfikir positif akan
dirinya
3. Mendorong p[asien menghargai diri
sebagai individu yang berharga
SP III P :
1. Mengidentifikasi pola kopong yang bisa dilakukan
pasien
2. Menilai pola koping yang biasa dilakukan pasien
3. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
4. Mendorong pasien memilih pola koping yang
konstruktif
5. Membimbng pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP IV P :
1. Membuat rencana masa depan yang
realistis bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mebcapai
rencana masa depan yang realistis
3. Memberi dorongan pasien memasukkan
kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis
Trik berkomunikasi dengan penderita
gangguan jiwa :
1. Pada klien dengan halusinasi, perbanyaklah aktivitas komunikasi, baik
meminta klien berkomunikasi dengan klien lainnya maupun dengan
perawat. Klien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus
sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik.
2. Klien dengan harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement.
3. Klien yang Isolasi sosial harus sering dilibatkan dalam aktivitas atau
kegiatan yang kelompok. Ajari dan contohkan cara berkenalan dan
berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan
dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan, dll.
4. Klien yang mengalami perilaku kekerasan, maka harus direduksi atau
ditenangkan dengan obat-obatan sebelum kita support dengan terapi-
terapi lain. Jika klien masih mudah mengamuk, maka perawat dan
klien lainnya dikhawatirkan bisa menjadi korban.
Hari/tgl/jam Diagnosa Implemantasi Keperawatan Evaluasi
Selasa, 4 Maret
2014
Halusinas
i
Pendengaran
Melakukan SP 1 Halusinasi
Pendengaran:
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
pasien
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
pasien
3. Mengidentifikasi waktu datangnya
halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi pasien
6. Mengidentifikasi respon pasien
terhadap halusinasi pasien
7. Mengajarkan pasien untuk
menggontrol halusinasinya
dengan cara menghardik
halusinasinya
8. Mengajarkan pasien memasukkan
cara menghardik dalam jadwal
kegiatan harian.
S :
Pasien mengatakan melihat bayangan wanita cantik
Pasien mengatakan melihat bayangan ketika sedang
tidur di kamar
Pasien mengatakan bayangan datang malam-malam
sekitar jam 12
Pasien mengatakan bayangan tersebut membuatnya
takut
Pasien mengatakan jika bayangan datang, akan segera
tidur dan menutup wajah dengan selimut
Pasien mengatakan akan mau latihan cara menghardik
O :
Pasien tampak kooperatif
Kontak mata kurang
Pasien tampak senyum-senyum sendiri
Pasien tampak ngumik-ngumik sendiri
Pasien tampak mau melakukan cara menghardik
klien dapat memasukkan latihan menghardik de dalam
jadwal harian pasien pada pukul 11.00 dan 15,00
A : SP 1 Tercapai
P:
Pasien :
- Melatih cara menghardik halusinasinya
- Memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal harian
pasien
- Memotivasi kelin mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan melatih sesuai jadwal
Perawat :
- Lanjutkan SP 2 Halusinasi pada pertemuan ke 2 pada
hari selasa 4 Maret 2014, pukul 11.00 di ruang
perawatan klien
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
gustians
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
Dasuki Suke
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
rian92
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
Novy Sari
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisi
conesti08com
 

La actualidad más candente (20)

Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Biomekanika trauma
Biomekanika traumaBiomekanika trauma
Biomekanika trauma
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Ppt sp hdr
Ppt sp hdrPpt sp hdr
Ppt sp hdr
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Konsep home care
Konsep home careKonsep home care
Konsep home care
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisi
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 

Destacado

Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan waham
Noveldy Pitna
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Mas Mawon
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)
aisahmusriyani
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
Irwan Syah
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Destacado (20)

Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan waham
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Askep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkapAskep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkap
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Buku panduan keperawatan jiwa 2
Buku panduan keperawatan jiwa 2Buku panduan keperawatan jiwa 2
Buku panduan keperawatan jiwa 2
 
Asuhan keperawatan pada periode prenatal
Asuhan keperawatan pada periode prenatalAsuhan keperawatan pada periode prenatal
Asuhan keperawatan pada periode prenatal
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Askep tinea kapitis
Askep tinea kapitisAskep tinea kapitis
Askep tinea kapitis
 
Praktikum 1 ansietas
Praktikum 1   ansietasPraktikum 1   ansietas
Praktikum 1 ansietas
 
Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -Kb 1 gangguan citra tubuh -
Kb 1 gangguan citra tubuh -
 
Hiperpituitari AKPER PEMKAB MUNA
Hiperpituitari AKPER PEMKAB MUNA Hiperpituitari AKPER PEMKAB MUNA
Hiperpituitari AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)
 
Askep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicaraAskep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicara
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
 
Halusinasi
HalusinasiHalusinasi
Halusinasi
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w aham
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Halusinasi sp
 

Similar a Pengkajian dan sp

PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
Amin Upsi
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
Patuh Ardianto
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
ardianperwira
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
SRIYULIANA21
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
drdr013
 

Similar a Pengkajian dan sp (20)

P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
 
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxMateri Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptxASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA-1.pptx
 
Clien centered
Clien centeredClien centered
Clien centered
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
 
Clien centered
Clien centered Clien centered
Clien centered
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Wawancara psikiatri
Wawancara psikiatriWawancara psikiatri
Wawancara psikiatri
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Askep HDR.ppt
Askep HDR.pptAskep HDR.ppt
Askep HDR.ppt
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 

Último

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 

Último (20)

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Pengkajian dan sp

  • 1. • Jika klien didampingi keluarga/orla maka wawancara dilakukan kepada klien lebih dahulu baru keluarganya • Sikap , cara bicara pengkaji dan lingkungan mempengaruhi penderita • Kepercayaan klien terhadap pengkaji sangat mempengaruhi proses pengkajian • Wawancara dilakukan secara spontan dan fleksibel
  • 2. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN PD KLIEN SELAMA PENGKAJIAN • Reaksi umum dan sikap badan • Ekspresi muka • Mata • Reaksi otot • Reaksi apa yang dikatakan • Reaksi emosi • Bicara • Tulisan / gambar tg mungkin dibuat klien
  • 3. PENTING….!! • Jangan terlalu berharap banyak pada pengkajian pertama • Jangan melawan, menghina atau meremehkan waham • Hindari perdebatan dgn klien • Jangan terlalu banyak menggunakan tekhnik non verbal (sentuhan) pd klien PK • Lebih sering menggunakan tekhnik non verbal pd klien MD dan HDR
  • 4. A. Identitas klien Identitas penanggung jawab B. Alasan masuk RS 1. Keluhan utama saat MRS 2. keluhan utama saat pengkajian C. Faktor predisposisi D. Faktor precipitasi
  • 5. • Faktor – faktor yang mendukung terjadinya gangguan jiwa. • Cara mengkaji : wawancara • Fokus pengkajian : – Riwayat dirawat di RSJ sebelumnya – Kontrol dan minum obat teratur..?? – Riwayat trauma ( saksi, pelaku, korban ) – Dlm keluarga ada yang menderita gangg jiwa..?? – Pengalaman yang tidak menyenangkan
  • 6. adalah peristiwa yang bermakna yang paling dekat dengan munculnya gangg jiwa • Peritiwa bermakna = kejadian 1 tahun terakhir • Cara mengkaji : wawancara • Subyek wawancara : –Orang yang tinggal / kelg satu rumah
  • 7. V. PSIKOSOSIAL • Cantumkan keterangan gambar • Cantumkan bagaimana pola komunikasi kelg Genogram
  • 8. KONSEP DIRI • Konsep diri adalah semua jenis PIKIRAN, KEYAKINAN dan KEPERCAYAAN yang membuat seseorang mengetahui dirinya dan mempengaruhi hubnya dn orla • Konsep diri terdiri dari : – Citra tubuh – Identitas diri – Ideal diri – Penampilan peran – Harga diri
  • 9. • Hal-hal yang perlu dikaji pada penilaian hubungan sosial klien : Orang terdekat dalam kehidupan klien. • Tempat mengadu, meminta bantuan matrial dan non material Peran serta dalam kegiatan kelompok
  • 10. 1. Penampilan 2. Pembicaraan 3. Aktivitas motorik 4. Alam perasaan 5. Afek 6. Interaksi selama wawancara 7. Persepsi sensori 8. Proses pikir
  • 11. STATUS MENTAL------LANJUTAN 9. Isi pikir 10. Kesadaran dan orientasi 11. Tingkat konsentrasi dan berhitung 12. Kemampuan penilaian 13. Daya Tilik Diri
  • 12. PENAMPILAN • Adalah penampilan secara umum klien yg merupakan kharakteristik fisik meliputi penampilan usia, cara berpakaian, kebersihan, sikap tubuh, cara berjalan, ekspresi wajah, kontak mata, dan status gizi secara umum. • Cara penilaian : observasi • Fokus perhatian : penampilan secara umum
  • 13. • Adalah cara klien berbicara kepada orla • Cara mengkaji : observasi cara berbicara klien • Fokus perhatian : – Frekuensi ( cepat-lambat) – Volume ( keras – lembut ) – Jumlah ( sedikit – banyak ) – Kharakteristik ( gagap, aksen tak wajar dll
  • 14. • Adalah gerakan fisik yang ditunjukan klien selama pengkajian. • Cara pengkajian : observasi • Fokus penilaian : –Tingkat aktivitas –Mannerisme (isyarat tubuh) yg tdk wajar
  • 15. • Hasil pengkajian : –Lesu Tegang –Gelisah Agitasi –Grimasen –Tremor –Kompulsif
  • 16. ALAM PERASAAN (MOOD) • Adalah nada perasaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang menyertai suatu pikiran dan berlangsung relatif lama. • Cara mengkaji : wawancara • Ajukan pertanyaan : “ bagaimana perasaan pak /bu… saat ini …??”
  • 17. • Hasil pengkajian : –Sedih –Ketakutan –Putus asa –Kuatir –Gembira –Euphoria
  • 18. • Adalah manifestasi alam perasaan yang ditampilkan keluar • Terlihat dari ekspresi wajah • Cara mengkaji : Amati ekspresi wajah klien, pada saat merespon stimuluss sedih atau gembira
  • 19. Hasil pengkajian : • Appopriate/sesuai/adekuat • Inappopriate : –Datar –Tumpul –Labil –Tidak serasi
  • 20. • Adalah suatu keadaan yang ditampilkan oleh klien selama prooses pengkajian • Cara mengkaji : Observasi tingkah laku klien selama wawancara • Hasil pengkajian : – Kooperatif – tidak kooperatif – Mudah tersinggung ( irretable) – Kontak mata – Defense
  • 21. • Persepsi adalah daya mengenal suatu obyek, kualitas, hubungan dan perbedaan obyek melalui proses mengamati dan mengartikanya setelah PANCA INDRA mendapat stimulus. • Cara mengkaji : wawancara tanyakan “ apakah klien mendengar/melihat/ mencium seseatu yang tak ada wujudnya..?? • Kaji isi, frekuensi, situasi dan respon klien
  • 22. Halusinasi jika : • Ditangkap oleh panca indra • Obyeknya tidak ada • Dalam keadaan sadar • Macam-macam gangguan persepsi : –Halusinasi –Ilusi
  • 23. • Adalah proses menentukan (judgment), memahami ( comprehension), ingatan dan penalaran (reasoning). • Proses pikir yang wajar mengandung ARUS ide atau simbol yang terarah dan bertujuan serta berorientasi pada realita. • Cara mengkaji : Observasi ARUS pembicaraan klien
  • 24. • Gangguan proses pikir : –Sirkumtansial –Tangensial –Asosiasi longgar –Flight of idea –Blocking –Perseverasi
  • 25. • Adalah apa yang sedang dipikirkan oleh klien. • Isi pikir mengacu pada arti specifik apa yg diekspresikan oleh klien dalam komunikasinya • Cara mengkaji : wawancara –Kaji ada tidaknya waham –Kaji ada tidaknya phobia
  • 26. • Gangguan isi pikir : –Waham (delusi) –Phobia –Obsesi –Hipokondria –Pikiran magis –Ide terkait
  • 27. • Kesadaran adalah kemampuan individu melakukan hubungan dengan lingkungan dan dirinya melalui panca indra • Orientasi adalah kempuan seseorang dalam mengenal waktu, tempat dan orang • Kesadaran yang baik biasanya imanifestasikan dengan orientasi yang baik. • Cara mngkaji : wawancara Tanyakan tentang waktu, orang dan tempat klien berada
  • 28. • Memori Jangka panjang Tanyakan peristiwa 1 buln yang lau • Memori Jangka pendek Tanyakan peristiwa 1 minggu – 24 jam yg lalu • Memori Segera Tanyakan kejadian yang baru saja terjadi (< 24 jam)
  • 29. • Konsentrasi adalah kemampuan klien untuk menfokuskan perhatian dalam waktu tertentu • Berhitung adalah kemampuan klien untung mengerjakan hitungan sederhana maupun kompleks • Cara mengkaji : wawancara Menyebutkan beberapa benda dan meminta klien mengulangi, atau menghitung mundur sederhana
  • 30. KEMAMPUAN PENILAIAN • Penilaian adalah kemampuan klien dalam mengambil keputusan atas pilihan2 yang ada disekitarnya. • Cara mengkaji : wawancara Stimulus klien dengan 2 pilihan sederhana dan minta klien memilih salah satunya. • Fokus penilian : Kemampuan klien mengambil keputusan Alasan atas pilihan tersebut
  • 31. • Fokus penilian : Kemampuan klien mengambil keputusan Alasan atas pilihan tersebut • Gangguan penilaian : –Ringan (mampu dg bantuan ) –Bermakna ( tidak mampu dgn bantuan)
  • 32. • Daya tilik diri : kemampuan klien dalam menghayati (menyadari) tentang sifat suatu gangguan yang terjadi padanya • Penghayatan ini biasanya mengalami gangguan pada klien gangguan mental organik, psikotik dan retardasi mental.
  • 33. • Cara mengkaji : wawancara Tanyakan apakah klien merasa mengalami gangguan jiwa…?? • Gangguan daya tilik diri : –Mengingkari –Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
  • 34. POHON MASALAH GANGGUAN CITRA TUBUH GANGGUAN IDENTITAS DIRI GANGGUAN PERAN HARGA DIRI RENDAH ISOLASI SOSIAL GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI RESTI MENCIDERAI DIRI SENDIRI ORLA DAN LINGK PERILAKU KEKERASAN Defisist perawatan diri GANGGUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
  • 35. Diagnosa Keperawatan 1. Risiko Perilaku Kekerasan 2. Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar 3. Kerusakan Interaksi sosial 4. HDR Kronik
  • 36. Tgl No. Dx Dx. Keperawata n Perencanaan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Gangguan Sensori Persepi : halusinasi (lihat/denga r/penghidu / raba/ kecap) TUM : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat 1. Setelah …x interaksi klien menunjukkan tanda – tanda percaya terhadap perawat : Ekspresi wajah bersahabat, Menunjukkan rasa senang, kontak mata Mau berjabat tangan, Mau menyebutkan nama Mau menjawab salam, Klien mau duduk berdampingan dengan perawat Bersdia mengungkapkan masalah yang dihadapi. 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal. Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan kesukaan klien Buat kontrak yang jelas Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
  • 37. TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya 2. Setelah …x interaksi klien menyebutkan : Isi Waktu Frekuensi Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi 2.1 Adakan kontrak sering dan singkat secara bertahap 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya ( halusinasi lihat/dengar/penghidu / raba/ kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi : Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi lihat/dengar/penghidu/raba/kecap) Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya. Katakana bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi). Katakana bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama. Katakana bahwa perawat akan membantu klien. Jika klien tidak sedang berhalusinasi kliarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi. Diskusikan dengan klien: Isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam, atau sering dan kadang – kadang) Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi. 2. Setelah … x interaksi, klien menyatakan perasaan dan responnya saan mengalami halusinasi : Marah Takut Sedih Senang, cemas, jengkel 2.3 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. 2.4 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut 2.5 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya
  • 38. TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya 3.1 Setelah … x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya silakukan untuk mengendalikan halusinasinya 3.2 Setelah … x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi 3.3 Setelah … x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar, lihat, penghidu, raba, kecap) 3.4 Setelah … x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya 3.5 Setelah … x interaksi klien mengikuti terapi aktivutas kelompok. 3.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll) 3.2 Diskusikan cara yang digunakan klien : Jika cara yang digunakan adaptif, beri pujian. Jika cara yang digunakan maladaptive, diskusikan kerugian tersebut. 3.3 Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi Katakana pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi) Menemui orang lain (perawat/twman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya. Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari – hari yang telah disusun. Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika sedang berhalusinasi. 3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya. 3.5 Beri kesempatan untuk melakukan car yang sudah dipilih atau dilatih 3.6 Pantau pelaksanaan yang sudah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian 3.7 Anjurkan klien mengikutu terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi .
  • 39. TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya 4.1 Setelah … x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan denga perawat 4.2 Setelah … x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadunya halusinasi, dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan 4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah) Pengertian halusinasi Tanda dan gejala halusinasi’ Proses terjasinya halusinasi Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi Obat – obatan halusinasi Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat – obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi) Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi dirumah TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik 5.1 Setelah … x interaksi klien menyebutkan : Manfaat minum obat Kerugian tidak minum obat Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat 5.2 Setelah … x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 5.3 Setelah … x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter 5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping penggunaan obat 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
  • 41. Strategi Pelaksanaan ( SP ) • Merupakan instrumen panduan pelak intervensi kep jiwa yg digunakan sebagai acuan bagi perawat saat berinteraksi atau berkomunikasi secara terapeutik kepada klien dengan gangguan jiwa • Mrp rangkaian percakapan perawat dgn klien pd saat melakukan tindakan
  • 42. KOMPONEN STRATEGI PELAKSANAAN (SP) A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien 2. DX Kep 3. Tujuan 4. Tindakan keperawatan B. Strategi komunikasi 1. Tahap pra interaksi 2. Tahap Perkenalan/orientasi 3. Tahap Kerja 4. Tahap Terminasi
  • 43. •A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien : yaitu menggambarkan kondisi atau keadaan fisik klien dan verbalisasi klien. • contoh (S) :Klien mengatakan melihat bayangan hitam yang menyerupai dirinya, Klien mengatakan halusinasinya muncul saat menjelang tidur. • (O) : bicara sendiri, tersenyum sendiri.
  • 44. 2. Diagnosa keperawatan : halusinasi dengan 3. Tujuan Khusus : mengidentifikasi tujuan khusus dan intervensi keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan. Contoh tujuan khusus • Klien dapat menyebutkan isi, waktu terjadi, frekuensi, situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi, perasaan serta respon klien saat mengalami halusinasi. • Klien mengetahui cara untuk mengontrol halusinasi. • Klien dapat memperaktikkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
  • 45. 2. Contoh Tindakan keperawatan: • Membimbing klien untuk mengenal halusinasinya (isi, waktu terjadi, frekuensi, situsi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi, perasaan serta respon saat mengalami halusinasi). • Menjelaskan kepada klien cara-cara mengontrol halusinasi yaitu dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan. • Membimbing klien untuk mempraktikan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. • Memasukkan latihan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien.
  • 46. B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Terdiri dari : 1. Fase Orientasi : a. Salam Terapeutik b. Evaluasi/Validasi Data c. Tujuan d. Kontrak ( topik, waktu, Tempat )
  • 47. 2. Fase Kerja : Adalah fase dimana seorang perawat melakukan inti terapeutik dalam berkomunikasi dengan topik atau tujuan sesuai dengan strategi pelaksanaan ( SP ) yang telah ditetapkan berdasarkan diagnosa kep. Jiwa.) a. kalimat operasional b. berorientasi mengatasi masalah klien c. Inovatif d. Menggunakan sikap komunikasi terapeutik yang tepat e. Melakukan tehnik komunikasi terapeutik yang tepat f. Reinforcement
  • 48. 3. Fase Terminasi : Terdiri dari : a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan yang di telah laksanakan. b. Rencana tindak Lanjut c. Kontrak yang akan datang
  • 49. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KLIEN GANGGUAN JIWA •PERILAKU KEKERASAN ( PK ): SP I P : 1. Mengidentifikasi penyebab PK 2. Mengidentifikasi Tanda dan Gejala PK 3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan 4. Mengidentifikasi akibat PK 5. Mengajarkan cara mengontrol PK 6. Melatih Pasien cara mengontrol PK FISIK I ( Nafas Dalam) 7. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
  • 50. SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien cara kontrol marah FISIK II ( memukul bantal / kasur / konversi energi ) 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 51. SP III P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien cara mengontrol PK secara Verbal (Meminta / menolak dan mengungkapkan marah secara baik ) 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 52. SP IV P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien cara mengontrol PK secara spiritual (berdoa) 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 53. SP V P : 1. Memvalidasi masalah dan dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan meminum obat ( Prinsip 5 benar minum obat ) 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 54. SP ISOLASI SOSIAL SP I P : 1. Mengidentifikasi penyebab isolasisoaial pasien 2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain 3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain 4. Melatih pasien berkenalan dengan orang lain (1 orang) 5. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 55. SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih 3. membimbing pasien memgungkapkan perasaannya setelah berkenalan dgn orla 4. membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP III P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien berinteraksi dengan kelompok 3. membimbing pasien memgungkapkan perasaannya setelah berkenalan dgn orla 4. membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 56. SP HARGA DIRI RENDAH SP I P : 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4. Melatih pasien kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan 5. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 57. SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih kegiatan kedua (atau selanjutnya ) yang dipilih sesuai kemampuan pasien 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 58. SP HALUSINASI SP IP : 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien 2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien 4. Mengidentifikasi frekwensi halusinasi pasien 5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusianasi 6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi 7. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan menghardik 8. Membimbung pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 59. SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP III P : 1. Memvalidasimasalah dan latihan sebelumnya 2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan kegiatan ( yang biasa dilakukan pasien ) 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 60. SP IV P : 1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara kontrol halusinasi dengan teratur minum obat ( prinsip 5 benar minum obat ) 3. Membimbing pasien memasukkan dala jadwal kegiatan harian
  • 61. SP I P : 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri 2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri 3. Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri 4. Membimbing pasien memasukkan dlm jadwal kegiatan harian SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara makan yang baik 3. Melatih pasien cara makan yang baik 4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 62. SP III P : 1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik 3. Melatih cara eliminasi yang baik 4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP IV P : 1. Memvalidasi masalh dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan cara berdandan 3. Melatih pasien cara berdandan 4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 63. SP WAHAM SP I P : 1. Membantu orientasi realita 2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi 3. Melatih pasien memenuhi kebutuhannya 4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 64. SP II P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 3. Melatih kemampuan yang dimiliki 4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP III P : 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya 2. Menjelaskan penggunaan obat secara benar 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 65. SP RESIKO BUNUH DIRI SP I P : 1. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien 2. Mengamankan benda-benda yang dapat membahaykan pasien 3. Melakukan kontrak treatment 4. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri 5. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
  • 66. SP II P : 1. Mengidentifikasi aspek positif pasien 2. Mendorong pasien berfikir positif akan dirinya 3. Mendorong p[asien menghargai diri sebagai individu yang berharga
  • 67. SP III P : 1. Mengidentifikasi pola kopong yang bisa dilakukan pasien 2. Menilai pola koping yang biasa dilakukan pasien 3. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif 4. Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif 5. Membimbng pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
  • 68. SP IV P : 1. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien 2. Mengidentifikasi cara mebcapai rencana masa depan yang realistis 3. Memberi dorongan pasien memasukkan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis
  • 69. Trik berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa : 1. Pada klien dengan halusinasi, perbanyaklah aktivitas komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi dengan klien lainnya maupun dengan perawat. Klien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik. 2. Klien dengan harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement. 3. Klien yang Isolasi sosial harus sering dilibatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang kelompok. Ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan, dll. 4. Klien yang mengalami perilaku kekerasan, maka harus direduksi atau ditenangkan dengan obat-obatan sebelum kita support dengan terapi- terapi lain. Jika klien masih mudah mengamuk, maka perawat dan klien lainnya dikhawatirkan bisa menjadi korban.
  • 70. Hari/tgl/jam Diagnosa Implemantasi Keperawatan Evaluasi Selasa, 4 Maret 2014 Halusinas i Pendengaran Melakukan SP 1 Halusinasi Pendengaran: 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien 2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 3. Mengidentifikasi waktu datangnya halusinasi pasien 4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien 5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien 6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi pasien 7. Mengajarkan pasien untuk menggontrol halusinasinya dengan cara menghardik halusinasinya 8. Mengajarkan pasien memasukkan cara menghardik dalam jadwal kegiatan harian. S : Pasien mengatakan melihat bayangan wanita cantik Pasien mengatakan melihat bayangan ketika sedang tidur di kamar Pasien mengatakan bayangan datang malam-malam sekitar jam 12 Pasien mengatakan bayangan tersebut membuatnya takut Pasien mengatakan jika bayangan datang, akan segera tidur dan menutup wajah dengan selimut Pasien mengatakan akan mau latihan cara menghardik O : Pasien tampak kooperatif Kontak mata kurang Pasien tampak senyum-senyum sendiri Pasien tampak ngumik-ngumik sendiri Pasien tampak mau melakukan cara menghardik klien dapat memasukkan latihan menghardik de dalam jadwal harian pasien pada pukul 11.00 dan 15,00 A : SP 1 Tercapai P: Pasien : - Melatih cara menghardik halusinasinya - Memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal harian pasien - Memotivasi kelin mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan melatih sesuai jadwal Perawat : - Lanjutkan SP 2 Halusinasi pada pertemuan ke 2 pada hari selasa 4 Maret 2014, pukul 11.00 di ruang perawatan klien