Dokumen tersebut membahas tentang guru-guru palsu menurut Alkitab khususnya dalam surat 2 Petrus. Guru-guru palsu tersebut mengajarkan ajaran sesat dan bermotivasi keserakahan, serta menjanjikan kemerdekaan padahal mereka sendiri adalah hamba dosa. Surat 2 Petrus memberikan contoh dari Perjanjian Lama tentang akibat buruk bagi mereka yang mengikuti ajaran sesat."
1. Pelajaran 11 untuk 10 Juni 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2 Petrus 2:19
“Mereka menjanjikan
kemerdekaan kepada orang lain,
padahal mereka sendiri adalah
hamba-hamba kebinasaan, karena
siapa yang dikalahkan orang, ia
adalah hamba orang itu”
2. ↗ Guru-guru Palsu:
1. Ajaran dan Motivasi.
2 Petrus 2:1-3.
2. Contoh-contoh dari Perj. Lama
2 Petrus 2:4-17.
3. Janji-janji Kemerdekaan.
2 Petrus 2:18-19.
4. Kembali kepada dunia.
2 Petrus 2:20-22.
↗ Membandingkan 2 Petrus dengan
Surat Yudas.
Rasul Petrus hendak mengamarkan kita akan bahayanya guru-guru
palsu dalam gereja, seperti yang dihadapi oleh rasul Paulus ketika
ia bertemu dengan para penatua Efesus (Kisah 20:28-31).
3. GURU-GURU PALSU: AJARAN MEREKA
“…di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran
sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus
mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.”
(2 Petrus 2:1)
Guru-guru palsu menyatakan bahwa mereka dapat menafsirkan pekabaran ilahi,
namun ternyata ajaran sesatlah yang mereka sampaikan, seperti:
Menyangkal Kristus (2 Petrus 2:1).
Mengajarkan gaya hidup yang tak bermoral (2 Petrus
2:10, 18).
Memberontak terhadap pemerintahan ALLAH
(2Petrus 2:10).
Menjanjikan kemerdekaan (2 Petrus 2:11).
Menyangkal perintah-perintah kudus (2 Petrus 2:21).
Kesesatan tersebut adalah
berbahaya karena menuntun mereka
yang memercayainya kepada
penghukuman (ay. 18).
Lagipula, mereka menyelewengkan
doktrin Alkitab serta menghujat
kebenaran (ay. 2).
4. GURU-GURU PALSU: MOTIVASI MEREKA
“Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari
kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan
mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.”
(2 Petrus 2:3)
Motivasi utama mereka adalah
keserakahan. Mereka hendak mencari
keuntungan dari saudara mereka.
Motivasi-motivasi mereka di antaranya
adalah uang (2 Petrus 2:3), hawa
nafsu (2 Petrus 2:18) atau posisi yang
penting dalam gereja (2 Petrus 2:19).
Oleh melakukannya, mereka
“segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka”
dan mereka “akan binasa
seperti binatang liar” yang
“akan mengalami nasib yang
buruk sebagai upah kejahatan
mereka.” (2 Petrus 2:1,12,13)
5. CONTOH-CONTOH DARI PERJANJIAN LAMA
“Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah
mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah
untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.” (2 Petrus 2:15)
Para malaikat
yang jatuh (ay. 4).
Zaman Nuh
(ay.5).
Sodom and
Gomora (ay. 6).
Bileam (ay. 15).
Rasul Petrus membandingkan pengajaran guru-guru palsu tersebut
beserta akibatnya dengan 4 contoh dari Kitab Perjanjian Lama:
Petrus menekankan pada contoh
“Nuh, pemberita kebenaran” dan
Lot “orang yang benar.”
Baik Nuh dan Lot adalah contoh bagi
kita karena mereka tetap setia di
tengah-tengah kemurtadan dan
kemerosotan moral.
6. JANJI-JANJI
KEMERDEKAAN
“Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada
orang lain, padahal mereka sendiri adalah
hamba-hamba kebinasaan, karena siapa
yang dikalahkan orang, ia adalah hamba
orang itu.” (2 Petrus 2:19)
Yesus berjanji bahwa Ia akan
membebaskan kita dari perhambaan
dosa untuk secara sempurna
memerdekakan kita dalam diri-Nya.
(Yohanes 8:34-36).
Sementara, guru-guru palsu berjanji untuk
memerdekakan kita dari perhambaan KRISTUS dan
menjadikan kita bebas untuk berbuat dosa.
Mereka menukar kemurnian dan kesucian dengan hawa
nafsu dan keinginan hati. Mereka hendak kembali
kepada kerusakan di mana YESUS telah datang untuk
menyelamatkan mereka.
Oleh karena itu “kebinasaan tidak akan tertunda” bagi
mereka dan para pengikutnya. (2Petrus 2:3)
7. KEMBALI KEPADA DUNIA
Menurut Petrus,“Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka
tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi
kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.”
(2Petrus 2:21).
“Bagi mereka cocok apa yang dikatakan
peribahasa yang benar ini: "Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang
mandi kembali lagi ke
kubangannya.”(2Petrus 2:22)
Mereka yang secara sadar tidak
mengikuti jalan kebenaran sedang
hidup dalam bahaya yang besar:
“Sebab mereka yang pernah diterangi
hatinya, yang pernah mengecap
karunia sorgawi, dan yang pernah
mendapat bagian dalam Roh Kudus,…
namun yang murtad lagi, tidak
mungkin dibaharui sekali lagi
sedemikian, hingga mereka
bertobat,...” (Ibrani 6:4-6).
8. YESUS menyampaikan perumpamaan tentang roh jahat. Rumah tempat ia
berada sebelumnya telah dibersihkan dan ditinggalkan kosong. Ketika roh
jahat itu melihatnya masih kosong, ia membawa roh-roh jahat lainnya ke
dalamnya. Maka keadaan rumah itu (orang itu) menjadi lebih buruk daripada
sebelumnya. (Matius 12:43-45).
Bagaimanakah agar kita dapat menghindari hidup dalam cara yang sama
seperti ketika kita belum beriman kepada YESUS?
Oleh karena itu, adalah penting
untuk mengganti hal-hal yang kita
lakukan sebelum mengenal YESUS
dengan aktifitas-aktifitas yang
melibatkan kita dalam aktifitas
penginjilan maupun kegiatan-
kegiatan dalam gereja.
“Bagi mereka cocok apa yang dikatakan
peribahasa yang benar ini: "Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang
mandi kembali lagi ke
kubangannya.”(2Petrus 2:22)
KEMBALI KEPADA DUNIA
9. 2 PETRUS DAN YUDAS
“Yang terutama harus kamu ketahui
ialah, bahwa pada hari-hari zaman
akhir akan tampil pengejek-pengejek
dengan ejekan-ejekannya, yaitu
orang-orang yang hidup menuruti
hawa nafsunya.” (2 Petrus 3:3)
“Sebab mereka telah mengatakan kepada
kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil
pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti
hawa nafsu kefasikan mereka." (Yudas 1:18)
Surat Yudas dan 2 Petrus 2:1-3:7 memiliki
banyak persamaan. Ide yang sama diulangi
untuk menekankan kebutuhan akan kebangunan
dan reformasi untuk melawan ajaran-ajaran
guru-guru palsu, mereka:
Membawa ajaran sesat yang menghancurkan.
Membenci pemerintahan ALLAH.
Mereka adalah hamba kejahatan.
Mereka memutarbalikkan kasih karunia
ALLAH dengan imoralitas.
Menyangkal YESUS Sebagai Satu-satunya
TUHAN Yang Berkuasa.
Merusak tubuh mereka sendiri.
Membual.
Memfitnah orang lain.